Anda di halaman 1dari 19

RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL

MAKALAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu:

Dra. Dian As. Parawansa, Ph.D

Daniella S.MSC

Oleh:

Kelompok V

Kholil Albab ( A02118003)

Evi Lestari (A02118005)

Rahma Kahar (A021181013)

Universitas Hasanuddin

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Makassar

2019
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan atas segala
karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kesejahteraan dan
keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga,
sahabat dan seluruh pengikutnya. Semoga para pengikutnya mendapatkan syafa’at dari
beliau. Amin.

Penulis menyadari bahwa begitu banyak kekurangan dalam makalah yang berjudul
“Ruang Lingkup Manajemen” ini. Meskipun begitu banyak kekurangan dan kendala dalam
pembuatan makalah namun penulis tetap berusaha dan semangat dalam menyelesaikan
makalah ini.

Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan semoga
seluruhnya senantiasa mendapat ridho dan rahmat dari Allah SWT. Amin.

Makassar, 29 Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan


merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total. Ekonomi manajerial
banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi.
Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik.
Ekonomi manajerial penting untuk dipelajari karena seorang manajer harus mampu membuat
keputusan – keputusan yang berkaitan dengan masalah masalah bisnis dan mampu mengkaji
permasalahan bisnis tersebut secara rasional.
Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan
performansi dari organisasi. Dengan demikian tugas manajer dalam organisasi bisnis adalah
membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis sedemikian rupa
sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan organisasi bisnis mencapai tujuanya,
seperti: meningkatkan produktivitas, memperluas pangsa pasar (market share), meningkatkan
keuntungan, mengurangi biaya, dan lain-lain, yang pada prinsipnya akan meningkatkan
performansi bisnis dalam situasi ekonomi yang sangat kompetitif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja ruang lingkup ekonomi manajerial?


2. Apa yang dimaksud teori perusahaan?
3. Bagaimana sifat dan fungsi laba?
4. Bagaimanakah etika bisnis dalam menjalankan sebuah usaha?

1.3 Tujuan

1. Memahami ruang lingkup ekonomi manajerial


2. Memahami yang dimaksud dengan teori perusahaan
3. Memahami sifat dan fungsi laba
4. Memahami etika bisnis dalam menjalankan sebuah usaha
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial

2.1.1 Definisi Ekonomi Manajerial

Evan J. Douglas (1995) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai


berikut: Ekonomi manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan
perusahaan atau organisasi.
Dominic Salvatore (1996): Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori ekonomi
dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi
dapata mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien
Hirschey,M.(,2003): Ekonomi manajerial adalah aplikasi teori dan metode
ekonomi dalam proses pengambilan keputusan manajerial dan administratif. Dengan
demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk meningkatkan.
Menurut William F. Samuelson, ekonomi manajerial adalah analisis
pengambilan keputusan manajemen menggunakan perangkat ekonomi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi manajerial adalah penerapan teori dan
metodologi ilmu ekonomi khususnya ekonomi mikro dalam menganalisis serta
memecahkan masalah-masalah manajerial.
Teori ekonomi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan
manajemen karena terdapat aspek-aspek yang sangat penting untuk meningkatkan
keberhasilan suatu perusahaan. Masalah keputusan manajemen timbul dalam
organisasi apa saja ̶ bisa di perusahaan yang mencari laba, organisasi nirlaba seperti
rumah sakit, sekolah atau badan pemerintah ̶ pada saat organisasi tersebut berusaha
mencapai tujuannya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin berusaha untuk
memaksimalkan laba dengan keterbatasan seperti ketersediaan input penting dan
kendala-kendala hukum.

2.1.2 Keterkaitan dengan Teori Ekonomi


Suatu organisasi dapat memecahkan masalah keputusan manajemen dengan
menerapkan teori ekonomi dan perangkat keputusan. Teori ekonomi mengacu pada
ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro (macroeconomics) adalah ilmu
yang membahas tentang output pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi dan harga
secara total atau agregat di perekonomian dilihat secara keseluruhan. Ekonomi mikro
(microeconomics) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara
individual sebagai unit pengambil keputusan seperti konsumen individu, pemilik
sumber daya, dan perusahaan bisnis, di dalam sistem perdagangan bebas.
Ada satu perbedaan utama antara penekanan ekonomi mikro dan ekonomi
manajerial; yang pertama cenderung deskriptif, menjelaskan bagaimana pasar bekerja
dan apa yang dilakukan perusahaan dalam praktiknya, sedangkan yang terakhir sering
bersifat preskriptif, menyatakan apa yang harus dilakukan perusahaan dalam
praktiknya, untuk mencapai tujuan tertentu. Pada titik ini, perlu diketahui perbedaan
lain yang sangat penting: antara ekonomi positif ( positive economics ) dan ekonomi
normatif ( normative economics).
Ekonomi positif melihat pada kondisi yang sebenarnya terjadi, tidak terlalu
mempedulikan apakah hal itu baik atau buruk. Sifat yang terkandung di dalamnya
berupa kondisi aktual kini dan masa depan (ramalan). Contoh pernyataan postif:
tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi. Sedangkan ekonomi normatif
menitikberatkan pada apa yang sebaiknya terjadi dengan selalu mempertimbangkan
norma, etika dan kebijakan berlaku. Sifat pendekatan yang terkandung dalam
ekonomi normatif berupa nilai ideal, apakah sesuatu hal itu baik atau buruk atau perlu
diperbaiki. Contohnya: untuk memperbaiki perekonomian nasional, pemerintah harus
mengurangi pengangguran.

2.1.3 Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan


Ekonomi manajerial juga berhubungan erat dengan ilmu keputusan ( decision
science ). Ilmu ini menggunakan perangkat matematika ekonomi dan ekonometri
untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk
menentukan perilaku optimum perusahaan yaitu bagaimana perusahaan dapat
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Secara spesifik, matematika ekonomi digunakan untuk memformalkan ̶
menggambarkan dalam bentuk persamaan ̶ model ekonomi yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi. Ekonometri kemudian menerapkan peralatan statistic (terutama
analisis regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan
oleh teori ekonomi dan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa kuantitas yang diminta
(Q) untuk suatu komoditas adalah fungsi atau tergantung kepada harga komoditas (P),
pendapatan konsumen, dan harga komoditas yang lain yang berhubungan (yaitu,
komoditas komplementer dan substitusi ̶ secara berturut-turut, Pc, Ps). Bila
diasumsikan selera tidak berubah, maka kita dapat mempostulatkan model formal
(model matematika) sebagai berikut:
Q = f ( P,Y, Pc, Ps)

2.1.4 Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional Ilmu Administrasi Bisnis


Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen sumber daya manusia, dan produksi. Jadi ekonomi manajerial merupakan
pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang menggabungkan teori ekonomi, ilmu
pengambilan keputusan, dan area fungsional ilmu administrasi bisnis dan membahas
bagaimana ketiga hal tersebut berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan
berusaha mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu:
Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi, mendefinisikan masalah yang
dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut, mengidentifikasi berbagai solusi-solusi,
memilih slusi terbaik dari berbagai slusi yang tersedia, dan mengimplementasikan
keputusan tersebut.

2.2 Teori Perusahaan


2.2.1 Pengertian Teori Perusahaan

Teori Perusahaan (Theory of the firm) adalah suatu organisasi yang


menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk
memproduksi barang / jasa untuk dijual. Firm adalah organisasi yang menggabungkan
dan mengatur semua sumberdaya yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa
yang siap dijual. Perusahaan itu ada di tengah-tengah masyarakat karena
kemaslahatannya dalam proses pendistribusian akan barang dan jasa yang sulit untuk
dilakukan oleh individu-individu secara terpisah. Dalam jangka panjang keberadaan
mereka tidak saja menguntungkan bagi pemilik / pemegang saham, namun juga akan
membawa manfaat bagi masyarakat luas dan pemerintah melalui suatu proses yang
disebut arus kegiatan ekonomi (The Circular Flow of Economic Activity). Teori
perusahaan adalah konsep dasar yang digunakan dalam kebanyakan studi ekonomi
manajerial.

Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara antara: orang, asset fisik dan
keuangan, serta sistem dan informasi-informasi. Orang yang terlibat langsung
langsung: shareholders, management, employee, supplier, customers mereka
dipengaruhi secara langsung oleh operasional perusahaan. Society (stakeholders)
kegiatan firm yaitu : (1) Bisnis stakeholders dipengaruhi oleh karena gunakan
sumberdaya yang langka; (2) Bisnis membayar pajak; (3) Bisnis menyediakan
pekerjaan; dan (4) Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat. Oleh
karena itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal. Teori Perusahaan mengakui
maksimisasi laba sebagai sasaran utama perusahaan. Pertama maksimisasi laba jangka
pendek. Untuk jangka panjang, maksimisasi nilai yang diharapkan (expected value
value).

Berikut adalah butir-butir penting teori perusahaan :

1. Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara antara: orang, asset fisik dan
keuangan, serta system dan informasi informasi.
2. Orang yang terlibat langsung langsung: shareholders, management, employee,
supplier, customers mereka dipengaruhi secara langsung oleh operasional
perusahaan perusahaan.

Society (stakeholders) kegiatan firm yaitu:

1. Bisnis stakeholders dipengaruhi oleh karena gunakan sumberdaya yang langka


langka;
2. Bisnis membayar pajak pajak;
3. Bisnis menyediakan pekerjaan pekerjaan; dan
4. Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat masyarakat. Oleh karena
itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal optimal. Teori Perusahaan
mengakui maksimisasi laba sebagai sasaran utama perusahaan perusahaan.
Pertama Pertama-tama maksimisasi laba jangka pendek pendek. Untuk jangka
panjang, maksimisasi nilai yang diharapkan (expected value value).

2.2.2 Tujuan dan Nilai Perusahaan (Value Of The Firm)


Setiap perusahaan haruslah memilik Visi dan Misi untuk mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan. Visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di
masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun rencana bagaimana
mencapainya. Jadi visi perusahaan adalah suatu pernyataan yang menggambarkan
kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

Sedangkan misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian tadi menjadi


kenyataan. Menurut Wibisono, misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

Nilai perusahaan (Value Of The Firm) merupakan kondisi tertentu yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,
yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai
perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya,
karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga
akan meningkat.

Nilai Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996).
Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi
menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham
dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan
cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset.

Menurut Fama (1978) dalam Untung Wahyudi, et.al, nilai perusahaan akan
tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk
antara pembeli dan penjual di saat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan,
karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai asset perusahaan
sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham
sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.

2.2.3 Kendala-Kendala dalam Operasi Perusahaan

1. Keterbatasan ketersediaan input-input penting


2. Kendala Hukum yang dihadapi perusahaan: upah minimum, standar kesehatan dan
keselamatan, standar emisi polusi , UU pelarangan praktik bisnis yang tidak jujur
3. Keterbatasan Ruang pabrik atau gudang dan dana modal

2.2.4 Kendala-Kendala dalam Operasi Perusahaan

Tujuan perusahaan saat ini tidak hanya untuk memaksimumkan nilai


perusahaan. Pernyataan ini pun didukung oleh beberapa tokoh diantaranya:

1. Maximization of sales (William Banmoldb), yang mengatakan bahwa manajer


perusahaan modern akan memaksimumkan penjualan setelah keuntungan yang
diperoleh telah memadai untuk memuaskan para pemegang saham (stock holders).
Jika tidak memaksimumkan penjualan maka anggota akan di pecat, tetapi koperasi
tidak.
2. Maximization of management utility (Oliver Williamson), yang mengatakan
bahwa sebagai akibat dari pemisahaan manajemen dengan pemilik (separation of
management from ownership), para manajer lebih tertarik untuk memaksimumkan
penggunaan manajemen yang diukur dengan kompensasi seperti gaji, tunjangan
tambahan (fringe benefit), pemberian saham (stock option), dan sebagainya,
daripada memaksimumkan keuntungan perusahaan. Antara pemilik da anggota
terjadi perbedaan yang mencolok, tetapi koperasi tidak
3. Satisfying Behaviour (Herbert Simon), Didalam perusahaan modern yang sangat
dan kompleks, dimana tugas manajemen menjadi sangat rumit dan penuh
ketidakpastian kerana kekurangan data, maka manajer tidak mampu
memaksimumkan keuntungan tapi hanya dapat berjuang untuk memuaskan
beberapa tujuan yang berkaitan dengan penjualan (sales), pertumbuhan (growth),
pangsa pasar(market share),dll. Hanya satu pihak yang berjuang, tetapi koperasi
semua anggota berperan penting.

2.3. Sifat dan Fungsi Laba

2.3.1 Laba Usaha versus Laba Ekonomi

Bagi masyarakat umum, laba bisnis atau laba usaha (business profit) mengacu
pada pendapatan perusahaan dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan.
Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh perusahaanuntuk
membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi. Pengeluaran ini meliputi
upah untuk menyewa tenaga kerja, sewa tanah dan gedung, serta pengeluaran untuk
bahan mentah. Namun bagi seorang ekonom, laba ekonomi sama dengan pendapatan
perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan implisit. Biaya implisit mengacu pada
nilai input yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksinya sendiri.
Secara spesifik, biaya implisit meliputi gaji pengusaha yang dapat diperoleh bila dia
bekerja untuk orang lain dalam kapasitas yang sama (misalnya, sebagai manajer
perusahaan lain) dan hasil yang didapatkan perusahaan dari menginvestasikan modal dan
menyewakan lahandan input lain milik perusahaan ke perusahaan lain.

2.3.2 Teori-Teori Laba

 Teori Laba dalam Menghadapi Risiko (Risk-Bearing Theory of Profit)


Menurut teori ini, hasil di ataa normal (yaitu, laba ekonomi) dibutuhkan oleh
perusahaan untuk masuk dan bertahan di beberapa bidang seperti eksplorasi minyak
yang memiliki risiko diatas rata-rata. Sama halnya, hasil yang diharapkan dari
saham harus lebih tinggi daripada obligasi karena saham memiliki risiko yang lebih
besar.
 Teori Laba karena Pergesekan (Frictional Theory of Profit)
Teori ini menekankan bahwa laba timbul akibat pergesekan atau gangguan
dari keseimbangan jangka panjang.
 Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory of Profit)
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan
mengenakan harga tinggi dibandingkan pada persaingan sempurna, dengan
demikian menghasilkan laba.
 Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit)
Teori Laba inovasi mempostulatkan bahwa laba (ekonomi) adalah ganjaran
dari pengenalan invormasi yang berhasil.
 Teori Laba Efisiensi Manajerial (Managerial Efficiency Theory of Profit)
Teori ini didasarkan pada pengamatan bahwa bila rata-rata perusahaan
cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi jangka panjang,
p[erusahaan yang lebih efisien dari rata-rata perusahaan tersebut akan memperoleh
hasil dan laba (ekonomi) di atas normal.

2.3.3 Fungsi Laba


Laba memiliki fungsi penting dalam suatu perekonomian perdagangan bebas
seperti yang kita miliki. Laba yang tinggi memberikan tanda bahwa konsumen
menginginkan output industry lebih banyak. Laba yang tinggi memberikan intensif
bagi perusahaan utuk meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan
masuk ke industry dalam jangka panjang.

Jadi, laba memberikan siyal yang penting untuk realokasi sumber ddaya yang
dimiliki masyarakat sebagai cerminan perubahan dalam selera konsumen dan
permintaan sepanjang waktu.

4.1 Etika Bisnis

4.1.1 Definisi Etika Bisnis

Menelusuri asal usul etika tak lepas dari asli kata ethos dalam bahasa Yunani
yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (character). Hal ini berarti etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan
segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari
satu generasi ke generasi yang lainnya.

R.W. Griffin mengemukakan bahwa etika adalah keyakinan mengenai


tindakan yang benar dan salah atau tindakan yang baik atau buruk yang memengaruhi
hal lainnya. Etika ini sangat erat hubunganya dengan perilaku manusia, khususnya
perilaku para pelaku bisnis, apakah berperilaku etis ataukah berperilaku tidak etis.
R.W. Griffin mengemukakan bahwa perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan
norma-norma sosial yang diterima secara umum berkaitan dengan tindakan-tindakan
yang bermanfaat dan yang membahayakan. Dalam bahasa Kant, etika berusaha
menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara
heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas, tetapi
dapat dipertanggungjawabkan.

Bisnis adalah sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai tambah
melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi) guna
memaksimalkan nilai keuntungan.

Menurut Scholl bisnis adalah aktivitas yang diorganisasi dan diatur untuk
menyediakan barang dan atau jasa kepada konsumen dengan tujuan mencari laba.
Menurut R.W. Griffin bisnis (perusahaan) adalah organisasi yang menyediakan
barang atau jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba.

Etika bisnis kadang – kadang disebut pula etika manajemen ialah penerapan
standar moral ke dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang
baik, buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip – prinsip
moralitas. Dalam arti lain, etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma di mana
para pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi
guna mencapai “daratan” atau tujuan – tujuan bisnisnya dengan selamat.

Secara sederhana mempelajari etika dalam berbisnis berarti mempelajari


tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia bisnis berdasarkan kepada
prinsip – prinsip moralitas. Etika bisnis dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang
moralitas dalam ekonomi dan bisnis.

4.1.2 Teori-Teori Etika Bisnis

Pada dasarnya teori etika terbagi atas lima macam, yaitu:

 Teori Deontology
Deontology berasal dari bahasa Yunani, deon yang berarti kewajiban
(duty). Etika deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara
baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai
baik pada dirinya sendiri. Pada teori ini jelas melihat pada kewajiban yang harus
dilakukan oleh seseorang, dimana kewajiban tersebut layak dilakukan sebagai
bentuk tanggung jawab yang telah diperintahkan kepadanya. Dalam dunia bisnis
jika kewajiban yang dibebankan pada seseorang maka yang bersangkutan layak
untuk mengerjakannya, terutama jika ia tidak ingin mengecewakan pihak
konsumen. Karena konsumen selalu menginginkan kepuasan pada saat ia
berhubungan dengan suatu produk.
 Teori Teology
Teologis berasal dari bahasa yunani, yaitu telos artinya tujuan. Teori
teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang
ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika
bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkannya baik dan
bermanfaat. Teori teologi ini berbeda dengan teori deontologi, karena etika teologi
lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan yang bisa
sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.

 Teori Hak Asasi


Teori ini memecahkan dilema-dilema moral dengan terlebih dahulu
menentukan hak dan tuntutan moral mana yang terlibat di dalamnya, kemudian
dilema-dilema itu dipecahkan dengan berpegang pada hierarki hak-hak. Yang
terpenting dalam pendekatan ini adalah bahwa tuntutan-tuntutan moral seseorang
yaitu haknya ditanggapi dengan serius. Dalam teori hak ini dibahas tentang
sesuatu yang menjadi hak seseorang dan bagaimana hak tersebut harus dihargai.
Memang setiap orang memiliki hak atas dirinya, dan orang lain juga harus
bersedia menghargai hak setiap orang. Dalam realita penafsiran hak ini menjadi
bersifat subjektif, terutama untuk melihat mana yang menjadi hak dan yang tidak
menjadi hak. Secara realita disebutkan bahwa setiap manusia yang lahir di atas
muka bumi ini memiliki hak. Dan hak tersebut layak untuk diperoleh dan
diperjuangkan. Hak yang harus diperjuangkan adalah hak untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, seperti mendapat pendidikan, kesejahteraan, pelayanan
kesehatan, hukum, dan lain sebagainya. Ketika seseorang diperlakukan secara
tidak wajar oleh sebuah perusahaan atau dirugikan maka ia layak untuk menuntut
haknya, baik itu secara jalur formal atau nonformal.

 Teori Keutamaan
Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan
mana yang tidak etis. Bila ini ditanyakan pada penganut paham egoism, maka
jawabannya adalah suatu tindakan disebut etis bila mampu memenuhi kepentingan
individu yang bersangkutan. Pada teori ini konsep kepuasan menjadi dominan
untuk dibahas, karena setiap orang merasa ingin diutamakan dalam memenuhi
kepentingan yang diinginkan. Usaha untuk memenuhi kepentingan seseorang
sering menimbulkan atau tumbuhnya sikap egoisme pada individu yang
bersangkutan.
 Teori Relative
Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relative. Masalah yang
timbul dalam praktiknya adalah self –centered (egois), fokus pada diri manusia
individu mengabaikan interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan
tidak berfikir panjang, semua tergantung kriterianya sendiri. Jika kita menyimak
teori relative ini maka jelas jika pandangan dan pendapat seseorang bersifat sangat
subjektif, artinya jika si A berfikir ini yang terbaik belum tentu si B memiliki
pendapat yang sama, dan begitu pula seterusnya. Ini dikarenakan pandangan dan
pemikiran setiap orang bisa berbeda – beda.

4.1.3 Tujuan Etika Bisnis

Tujuan umum etika bisnis:

 Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya
preilaku atu tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
 Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib,
teratur, damai dan sejahtera.
 Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara
otonom.

4.1.3 Prinsip Etika Bisnis

Secara umum etika bisnis merupakan acuan cara yang harus ditempuh oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, etika bisnis
memiliki prinsip-prinsip umum yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan
dan mencapai tujuan bisnis yang dimaksud. Adapun prinsip-prinsip etika bisnis
tersebut sebagai berikut.

 Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya
baik untuk dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar
sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis. Ia tahu
mengenai bidang kegiatannya, situasi yang dihadapinnya, apa yang diharapkan
darinya, tuntutan dan aturan yang berlaku bagi bidang kegiatannya, sadar dan tahu
akan keputusan dan tindakan yang akan diambilnya serta resiko dan akibat yang
akan timbul baik bagi dirinya dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.
 Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil
kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat –
syarat perjanjian dan kontrak. Dalam mengikat perjanjian dan kontrak tertentu,
semua pihak secara prioritas saling percaya satu sama lain, bahwa masing masing
pihak tulus dan jujur dalam membuat perjanjian dan kontrak itu dan kontrak lebih
dari itu serius serta tulus dan jujur melaksanakan janjinya. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Dalam bisnis
modern penuh persaingan, kepercayaan konsumen adalah hal yang paling pokok.
Maka, sekali pengusaha menipu konsumen, entah melalui iklan, entah melalui
pelayanan yang tidak etis sebagaimana di gembar – gemborkan, konsumen akan
dengan mudah lari ke produk lain. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja internal
dalam suatu perusahaan. Omong kosong bahwa suatu perusahaan bisa bertahan jika
hubungan kerja dalam perusahaan itu tidak dilandasi oleh kejujuran, jika karyawan
ditipu oleh atasan dan sebaliknya atasan terus – menerus ditipu oleh karyawan.
 Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan, menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional objektif, serta
dapat dipertanggungjawabkan.
 Prinsip Saling Menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip saling menguntungkan, menuntut agar bisnis dijalankan
sedemikian rupa, sehingga menguntungkan semua pihak.Jadi, kalau prinsip
keadilan menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan
kepentingannya, prinsip saling menguntungkan secara positif menuntut hal yang
sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama
lain.
 Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral, terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam
diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap
menjaga nama baik pimpinan maupun perusahaannya.

5.1 Contoh Soal dan Kasus

1. Kasus I, PT. Lapindo Brantas


Contoh kasus kerusakan lingkungan diantaranya adalah semburan lumpur
panas PT. Lapindo Brantas yang bermula tahun 2006. Hingga saat ini semburan
masih kerap keluar di tempat yang berbeda. Dampak langsung semburan ini adalah
rusaknya Daerah Aliran Sungai Kali Brantas, lumpur merubah bentang alam, jalan tol
tidak berfungsi selamabeberapa waktu, tergenangnya desa-desa di
Kecamatan/Kelurahan Porong, Jabon, Tanggulangin dan sekitarnya. Selain itu, lebih
dari 8.200 jiwa harus dievakuasi, rusaknya lahan perkebunan dan pertanian milik
warga, hilangnya pekerjaan bagi ribuan orang tenaga kerja serta terhentinya aktifitas
pabrik-pabrik lain sehingga terpaksa menghentikan aktifitas produksi dan
merumahkan ribuan tenaga kerja.

Analisis: Pada kasus diatas dapat dilihat bahwa PT. Lapindo Brantas telah
menyalahi etika berbisnis. Dalam berbisnis kita juga harus memperhatikan faktor
kelestarian lingkungan sekitar kita yang juga dapat menopang usaha bisnis tersebut.
Seharusnya PT. Lapindo Brantas sudah dapat menghitung atau memperkirakan
bahaya atau dampak yang akan ditimbulkan bila melakukan pengeboran. Perusahaan
harus tahu seberapa batas yang sewajarnya dilakukan pengeboran. Karena ulah
perusahaan tersebut, banyak pihak yang dirugikan, baik makhluk hidup disekitarnya
juga dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini tentunya harus menjadi
pembelajaran bagi kita semua, terutama perusahaanperusahaan besar yang ingin
membuat suatu usaha atau tindakan bagi perusahaannya agar lebih memikirkan faktor
lingkungan disekitar wilayah yang bersangkutan.

2. Bagaimana ciri-ciri Perusahaan ?

Ciri –ciri perusahaan secara umum yaitu :

 Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi,


penyedia / distribusi barang dan jasa.
 Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama
lain untuk mencapai tujuan.
 Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan
yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
 Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
 Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan
pendirian,
 Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan
yang secara geografis jelas.
 Pelayanan Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi
dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.

3. Mengapa etika bisnis penting bagi perusahaan?

Jawab : Etika bisnis penting bagi perusahaan karena, kinerja bisnis tidak hanya
diukur dari kinerja manajerial/finansial saja tetapi juga berkaitan dengan komitmen
moral, pelayanan, jaminan mutu dan tanggung jawab sosial. Serta perusahaanjuga
perlu mempertahankan kepercayaan konsumen dan masyarakat.

4. Jelaskan perbedaan antara biaya eksplisit dengan biaya implisit!

Jawab: Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh


perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi.
Sedangkan biaya implisit mengacu pada nilai input yang dimiliki perusahaan dan
digunakan untuk proses produksinya sendiri.

5. Mengapa laba dikatakan memiliki fungsi penting dalam perdagangan bebas?

Jawab: Karena laba dapat memberikan sinyal penting untuk realokasi sumber
daya yang dimiliki masyarakat sebagai cerminan perubahan dalam selera konsumen
dan permintaan sepanjang waktu, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan
yang tepat dalam hal produksi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekonomi manajerial mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu yang lain.
Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan dengan teori perusahaan Ilmu pengambilan
keputusan menyadiakan berbagai macam alat seperti matematika, statistik, ekonometrika
yang sangat berguna untuk penyusunan model serta estimasi keputusan.

Dalam teori ekonomi terdapat dua macam teori mikroekonomi dan makroekonomi
ilmu yang membahas output, konsumsi, pekerjaan, investasi, dan harga secara keseluruhan di
perekonomian. Teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas
bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling
efisien.

3.1 Saran

Untuk membuat sebuah keputusan yang efektif dalam menjalankan perusahaan,


seorang manajer hendaknya perlu memahami keterkaitan antara ilmu ekonomi baik mikro
maupun makro dan manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Edisi Ketiga.
Diterjemahkan oleh: Ichsan Setyo Budi, S.E. Jakarta: Salemba Empat.

Irham Fahmi. 2014. ETIKA BISNIS (Teori, Kasus, Dan Solusi).Bandung: ALFABETA.

Agus Arijanto. 2012. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis Edisi I Cet 2. Jakarta: Rajawali Pers

Nana Herdiana Abdurrahman,2013. Manajemen Bisnis Syariah &Kewirausahaan. Bandung:


Pustaka Setia,

Faisal Badroen, et al. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Kencana Prenada Group.

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/perbedaan-ekonomi-positif-dan-normatif
http://rizalfadilah23.blogspot.com/2017/10/makalah-teori-perusahaan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai