Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

Pengertian dan Ruang Lingkup Manajerial


Perusahaan

Pengertian Ekonomi Manajerial Dari Beberapa Pakar


Ekonomi adalah istilah yang tidak asing bagi masyarakat, terutama mahasiswa Fakultas
Ekonomi. Kegiatan ekonomi secara sadar maupun tidak sadar dilakukan oleh setiap orang,
dimulai dari kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, distribusi produk
(barang dan jasa), konsumsi produk dan berbagai kegiatan lainnya.
Menolak lupa mengenai pengertian ekonomi, bahwa ekonomi adalah kegiatan
menghasilkan barang (produksi), menggunakan barang (konsumsi) dan menyalurkan barang
(distribusi) dimana dari hubungan inilah terbentuklah kegiatan ekonomi. Ekonomi sendiri
memiliki banyak bentuk mulai dari ranah kecil (ekonomi mikro), ruang lingkup menyeluruh
secara global (ekonomi makro) dan ekonomi manajerial. Kembali mengingat masa lalu mengenai
teori mata kuliah Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro merupakan kunci penting untuk
menjalankan Ekonomi Manajerial, karena ekonomi mikro dan makro akan menjadi dasar
pengambilan keputusan. Adapun beberapa pengertian ekonomi manajerial dari beberapa pakar,
yakni :
a) Campbell R. Mc. Connel (1993)
Ekonomi manajerial ialah salah satu alat analisis yang sangat penting bagi manajer
didalam mengambil keputusan bisnis. Sesuai dengan namanya, ekonomi manajerial
merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dan ilmu manajemen.
b) Evan J. Douglas (1995)
Ekonomi manajerial yakni suatu bagian ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi didalam proses pengambilan keputusan
pada sebuah perusahaan atau organisasi.
c) Dominic Salavatore (1996)

11
Ekonomi manajerial ialah suatu ilmu pengetahuan atau wawasan yang menunjukkan
keberadaan teori ekonomi dan analisis pengambilan keputusan berdasarkan teori ekonomi
untuk memeriksa bagaimana bisnis dapat mencapai tujuan secara efisien.
d) Paul G. Keat (2000)
Ekonomi manajerial yaitu sebuah ilmu dan seni tentang bagaimana mengatur dan
mengalokasikan sumber daya perusahaan terbatas untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
e) Mark Hirschey (2003)
Ekonomi manajerial merupakan sebuah penerapan teori ekonomi sebagai metode untuk
pengambilan keputusan manajerial dan administrasi.
f) Wikipedia
Ekonomi manajerial adalah salah satu aplikasi teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu
keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau
maksudnya dengan cara yang paling efisien.

Pengertian Ekonomi Manajerial Secara Umum


Ekonomi manajerial merupakan suatu penerapan teori ekonomi dan seperangkat analisis
ilmu keputusan. Ilmu ini membahas bagaimana suatu organisasi atau bisnis dapat mencapai
tujuan dengan cara yang efektif dan efisien. Ekonomi manajerial bermaksud untuk
menggabungkan ilmu ekonomi dan langkah pengambilan keputusan, dimana ekonomi manajerial
penting sebagai strategi yang paling efisien dan efektif untuk menjalankan bisnis. Ekonomi
manajerial berhubungan dengan area fungsional ilmu administrasi bisnis yang meliputi
akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan produksi. Secara
singkat, definisi ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan bisnis, serta
seperangkat analisis ilmu pengambilan keputusan.
Penerapan ekonomi manajerial menggunakan teori ekonomi dan ekonometrika untuk
pengambilan keputusan manajerial yang rasional dalam suatu perusahaan. Ilmu ini sering
dikaitkan dengan teori ekonomi yang merupakan “Teori Perusahaan”, yang menyatakan bahwa
tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan.

12
Kerangka Manajerial Perusahaan

Peranan dan Tujuan Ekonomi Manajerial


a) Sebagai alat evaluasi jika terjadi pergantian manajer baru.
Ekonomi manajerial dapat dijadikan sebagai alat evaluasi jika terjadi pergantian manajer
baru. Dengan begitu, maka manajer baru dapat mempelajari kinerja manajer sebelumnya
dengan keputusan menyempurnakan kinerja sebelumnya, melanjutkan strategi ekonomi
manajerial yang sebelumnya dilakukan oleh manajer lama, bahkan memperbaharui strategi
dari manajer terdahulu.
Kebijakan-kebijakan yang telah diambil dan dijalankan dalam operasional perusahaan
terkadang tidak relevan dengan kondisi pasar yang berubah-ubah. Tentu saja era baru akan
membawa market baru yang lebih kompetitif dalam dunia bisnis, sehingga perlu dilakukan
evaluasi terhadap kebijakan lama. Karena itulah evaluasi atas kebijakan tersebut sangat
diperlukan guna diadakannya suatu perbaikan atau pengambilan keputusan baru yang
disesuaikan dengan masalah saat ini.
b) Membantu manajer menyelesaikan masalah.
Ekonomi manajerial sangat membantu sebagai alat untuk melakukan analisis dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer. Seperti yang kita ketahui, kemajuan

13
ekonomi akan menimbulkan terjadinya perubahan dalam kondisi pasar. Dengan begitu maka
perlu dilakukan pembaruan kebijakan sebagai upaya mengembangkan perusahaan atau bisnis
yang lebih efektif.
Menetapkan kebijakan keputusan yang sesuai dengan standar operasional perusahaan. Setiap
perusahaan memiliki standar operasional yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Kebijakan serta peraturannya pun berbeda, disesuaikan dengan bidang atau jenis perusahaan,
visi dan misi perusahaan, para pelaku dalam hal ini adalah manajer,
c) Membantu mengatur keuangan.
Ilmu ini juga dapat digunakan untuk mengatur sistem keuangan yang baik. Ekonomi
manajerial penting untuk mengidentifikasi mana biaya-biaya yang penting dan mana biaya
yang tidak perlu sehingga perusahaan dapat terhindar dari defisit.
d) Mengetahui lingkungan industri, perusahaan dan perekonomian.
Ekonomi manajerial juga berperan dalam aktivitas analisis lingkungan industri, perusahaan,
maupun perekonomian. Analisis lingkungan ini penting untuk dilakukan agar mengetahui
keadaan konsumen, pemasok, dan juga kompetitor. Selain itu, perusahaan juga perlu
melakukan analisis lingkungan dimana produk akan dikeluarkan. Membantu dalam
menghadapi fluktuasi kondisi pasar yang memengaruhi permintaan barang, harga jual, dan
laba Analisis lingkungan ini sangat diperlukan dalam tahap pengambilan keputusan, dan dari
sinilah nantinya perusahaan menghasilkan keputusan bagaimana cara mendapatkan
keuntungan yang diinginkan. Analisis lingkungan membantu para manajer mengenal dan
melakukan identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan ekonomi yang bisa memengaruhi
perusahaan
e) Mendapatkan keuntungan perusahaan.
Seperti yang telah disebutkan dalam “Teori Perusahaan”, bahwa tujuan utama perusahaan
adalah untuk memaksimalkan kekayaan. Sehingga dengan adanya strategi managerial
economics diharapkan dapat menganalisis hal-hal yang dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan, baik saat ini maupun di masa depan. Terutama mengenai keputusan penetapan
harga jual produk yang sesuai guna pencapaian laba bersih yang maksimal

14
Ruang Lingkup Manajerial Perusahaan
1. Teori Ekonomi
Adanya teori ekonomi dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan. Teori ekonomi
sendiri terdiri dari teori ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi mikro termasuk
serangkaian teori tentang pengambilan keputusan berdasarkan tingkah laku ekonomis seperti
pemilik sumber daya, sistem perdagangan bebas dan konsumen individu. Sedangkan teori makro
membahas sistem pengambilan keputusan berdasarkan output, pendapatan, investasi, konsumsi,
pekerjaan dan agregat ekonomi.
2. Pengambilan Keputusan
Prisip ekonomi manajerial didasarkan dari alokasi terhadap sumber-sumber daya yang langka
seperti prinsip “Man, Money, Material, Methode”. Peranan ekonomi manajerial dalam
pengambilan keputusan manajerial harus menerapakan teori dan metode ekonomi. Lalu
keduanya digabungkan dengan alat-alat dan teknik analisis ekonomi untuk pemecahan masalah
manajerial secara optimal.
3. Ilmu Keputusan
Ekonomi manajerial berkaitan erat dengan ilmu pengambilan keputusan., ilmu ini
memberitahukan apa yang perlu dilakukan oleh manajer guna tercapainya tujuan organisasi atau
perusahaan. Sejumlah data atau informasi diperlukan manajer dalam pengambilan keputusan.
Tidak mudah memperoleh data yang dibutuhkan karena memerlukan serangkaian proses dari
berbagai sumber agar diperoleh data informasi yang benar-benar akurat, relevan dan dapat
dipercaya.
Langkah-langkah dalam mendapatkan data informasi yang akurat, relevan dan dapat dipercaya
adalah sebagai berikut :
 Mengumpulkan data dari berbagai sumber melalui instrumen tertentu. Langkah ini bisa
dilakukan dengan cara menyebarkan angket atau survei. Dapat juga dengan terjun
langsung ke lapangan untuk melakukan wawancara terhadap obyek-obyek data.
 Melakukan analisis terhadap data informasi yang telah diperoleh. Setelah terkumpul, data
tersebut tidak serta merta diaplikasikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Namun
perlu diadakan analisis yang detail dan tepat untuk mengurangi risiko-risiko yang
mungkin terjadi.

15
Jika telah diperoleh cukup data, barulah dilakukan pengambilan keputusan oleh manajer.
Matematika dan ekonometri atau statistika dapat dijadikan sebagai model keputusan yang
bertujuan untuk menentukan langkah optimal perusahaan atau bisnis untuk mencapai tujuan.
Adapun proses pengambilan keputusan manajerial:

4. Ilmu Administrasi Bisnis


Ilmu administrasi dalam bisnis bisa menjadi latar belakang teori untuk pengambilan keputusan
termasuk diantaranya keuangan, akuntansi, manajemen sumber daya manusia dan manajemen
pemasaran serta produksi.

Terdapat beberapa faktor yang perlu dikuasai oleh seorang manajer agar dapat mengambil
keputusan yang baik dan tepat sesuai dengan tujuan perusahaan, yaitu :
1. Hukum penawaran dan permintaan. Sebuah harga produk dibentuk oleh sisi
penawaran dan permintaan. Ada pun penjelasan tentang hukum permintaan dan
penawaran di materi berikutnya. Terkadang suatu harga telah mencerminkan nilai barang
yang sesungguhnya. Namun tidak jarang berlaku sebaliknya. Dikarenakan besarnya harga
telah ditambah oleh biaya-biaya tertentu di luar nilai barang, misal biaya marketing atau

16
promosi yang terlalu tinggi. Harga yang melekat pada produk tidak lagi mencerminkan
nilai barang yang sebenarnya. Sehingga perlu adanya peran pemerintah sebagai pelaku
ekonomi melakukan campur tangan (intervensi) untuk penentuan harga suatu barang agar
tidak merugikan pihak konsumen, juga untuk pengendalian tingkat permintaan dan
penawaran. Contoh pada kasus harga gula saat pandemi Corona yang meningkat cukup
tajam mengharuskan pemerintah campur tangan dalam pengaturan harga jual tertinggi
bagi perusahaan.
2. Konsumen. Optimalisasi konsumsi oleh konsumen membentuk suatu permintaan
individu, yang selanjutnya membentuk permintaan pasar. Dengan adanya
keanekaragaman perilaku konsumen dalam menentukan permintaannya, seorang manajer
dituntut untuk dapat melihat hal itu dari kacamata konsumen. Difungsikan agar tidak
terjadi alokasi sumber daya yang tidak efisien oleh konsumen atau masyarakat. Untuk
memahami hal ini, manajer perlu mengetahui teori perilaku konsumen pada materi
berikutnya.
3. Produsen. Menempatkan diri sebagai pihak produsen (perusahaan), manajer harus
mampu mengoptimalkan sumber dayanya guna mengatasi law of deminishing return,
yaitu hukum pengembalian (penjualan) yang semakin berkurang dikarenakan
kemungkinan adanya titik kejenuhan terhadap produk.
4. Struktur pasar bersaing sempurna. Terdapat 4 kelebihan pasar persaingan sempurna
dalam perekonomian. Ia merupakan model standar ilmu ekonomi terbaik, di mana
produsen dan konsumen dapat bersaing secara sempurna. Tidak ada pihak yang
memonopoli atau pun termonopoli karena kondisi pasar memungkinkan adanya alokasi
sumber daya secara optimal. Konsumen mengoptimalkan peralatan dan fasilitas yang
diperolehnya, dan produsen mengoptimalkan keuntungannya. Baca juga : ciri pasar
persaingan sempurna dan tidak sempurna sebagai pembanding.
5. Ilmu statistik. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menarik data,
menganalisis, merangkum dan menampilkan data sehingga menjadi lebih informatif. Hal
tersebut menjadikan statistik sebagai bahan baku penelitian.
6. Konsep elastisitas. Nilai elastisitas merupakan faktor penting untuk menentukan harga
suatu produk. Konsep ini mengukur tentang respon perubahan suatu variabel terhadap
variabel lainnya. Elastisitas harga mengukur dampak permintaan suatu barang jika harga

17
barang tersebut berubah. Permintaan suatu produk juga berubah karena perubahan
pendapatan dan harga barang lain. Produsen yang telah memiliki market power
menggunakan nilai elastisitas harga untuk mengoptimalkan keuntungannya. Nilai
elastisitas dilakukan dengan estimasi.
7. Struktur pasar. Permasalahan yang mungkin terjadi adalah kegagalan pasar yang
dibentuk oleh kekuatan pasar, informasi yang asimetris, faktor-faktor eksternal atau
publik. Hal ini merupakan inti dari permasalahan ekonomi. Karena itu manajer harus
memiliki intuisi pasar, mengenal pelaku dan pemain-pemain pasar. Di samping itu
manajer harus mengetahui berbagai jenis pasar agar bisa mendistribusi produk dengan
tepat dan sesuai sasaran. Baca juga : peran pasar dalam perekenomian.
8. Struktur biaya. Manajer harus mampu menganalisis informasi-informasi yang
terkandung dalam struktur biaya. Agar tidak terjadi pemakaian biaya yang berlebihan.
9. Analisis keuntungan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan.
Kalau pun mengalami kerugian, hal tersebut harus diminimalisasi. Manajer harus bisa
melakukan analisis keuntungan dan kerugian tersebut yang disesuaikan dengan asumsi
law of deminishing return.
10. Penetapan harga. Manajer menentukan harga produk perusahaan secara optimal. Untuk
itu ia memerlukan informasi elastisitas konsumen yang bergantung pada masing-masing
konsumen, kelompok konsumen, waktu konsumsi dan akumulasi konsumsi.
11. Capital Budgeting. Yaitu penentuan anggaran modal yang disesuaikan dengan anggaran
produksi. Agar tidak terjadi pengeluaran modal yang terlalu besar (pemborosan) atau pun
terlalu kecil sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi dan operasional.
12. Regulasi. Biasanya masing-masing daerah memiliki regulasi tertentu yang berkaitan
dengan bisnis. Seorang manajer harus tahu dan paham apakah keputusan yang
diambilnya tidak bertentangan atau melanggar regulasi tertentu yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat maupun daerah. Jadi regulasi atau kebijakan pemerintah memiliki
peran penting, termasuk peran kebijakan moneter.
Sejatinya ekonomi manajerial tidak hanya diterapkan dalam suatu perusahaan. Namun konsep
ekonomi manajerial dapat diaplikasikan dalam semua aspek yang terkait masalah perekonomian.

18
19
Teori Perusahaan
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan mengorganisasikan berbagai
sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan/atau jasa untuk dijual.

Fungsi Perusahaan
Membeli sumber daya atau input berupa tenaga kerja, modal, dan bahan mentah untuk diubah
menjadi barang dan jasa untuk dijual.

Tujuan Perusahaan (berdasarkan teori modern)


 Maksimalisasi Laba
 Maksimalisasi Pertumbuhan (perkembangan perusahaan)
 Maksimalisasi Nilai Perusahaan (nilai jual atau nilai prospek perusahaan, dapat
dicerminkan melalui harga saham perusahaan)
 Maksimalisasi Penjualan (penguasaan market share)
 Motivasi Manajerial  (keberlangsungan usaha) 
       Tujuan lainnya:
 Tujuan berbasis produksi
 Tujuan berbasis persediaan
 Tujuan penguasaan pangsa pasar

Sasaran dan Nirlaba Perusahaan


Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba
sekarang atau dalam jangka pendek. Laba didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dengan
biaya. Selisih dengan hasil negatif disebut rugi. Untuk lembaga nirlaba, kelebihan penerimaan
atas biaya disebut surplus, sementara kekurangan penerimaan atas biaya disebut defisit.
Perdebatan tentang pengertian laba sangat meluas karena sudut pandang yang digunakan berbeda
pula. Masyarakat awam dan masyarakat bisnis biasanya mendefinisikan laba dengan
menggunakan konsep akuntansi. Bagi kelompok tersebut, laba adalah sisa dari pendapatan
dikurangi biaya eksplisit (akuntansi) dalam menjalankan usaha. Laba tersebut menunjukkan

20
posisi jumlah kekayaan modal yang tersedia setelah semua sumber daya yang digunakan dalam
proses produksi dibayar. Definisi laba seperti ini disebut laba bisnis (business profit) atau laba
usaha. Para ekonom juga mendefinisikan laba sebagai kelebihan penerimaan dari biaya yang
dikeluarkan dalam kegiatan usaha. Namun demikian, bagi ekonom, kekayaan modal hanya
dipandang sebagai sumber daya yang harus dibayar jika modal tersebut digunakan oleh suatu
perusahaan. Namun demikian ada kalanya perusahaan rela mengorbankan atau melepaskan laba
jangka pendeknya untuk meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba perusahaan sama
dengan nilai perusahaan maka secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan adalah
memaksimumkan nilai perusahaan.

Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan
diterima pada masa yang akan datang. Nilai sekarang dari seluruh laba yang diharapkan pada
masa yang akan datang :
PV       : Present Value of all expected future laba (nilai sekarang dari seluruh laba yang
diharapkan akan diterima pada masa yang akan datang.
n          : Expected Laba at year n (laba yang diharapkian pada tahun ke – n. dan t sama dengan
1,2, 3,…sampai ke n)
Nilai perusahaan          : TR (Total Revenue) = P x Q
Tingkat diskonto (r) tergantung pada resiko yang diterima perusahaan dan biaya peminjaman
dana dan merupakan tanggung jawab bagian keuangan, TR merupakan tanggung jawab bagian
pemasaran dan TC (Total Cost) merupakan tanggung jawab bagian produksi.

Tingkat kembalian normal ini merupakan tingkat kembalian modal yang minimum yang
diperlukan untuk memperoleh hasil dari penggunaannya dalam suatu kegiatan tertentu
(opportunity cost). Oleh karena itu, laba bagi seorang ekonom adalah kelebihan dari laba bisnis
atas tingkat kembalian normal dari kekayaanmodal yang diinvestasikan oleh suatu perusahaan.
Konsep laba seperti ini sering disebut sebagai laba ekonomis.Pemahaman terhadap perbedaan
antara konsep laba bisnis dengan laba ekonomis ini akan bisa membantu kita untuk
mempertajam analisis mengapa laba bisa terjadi dan apa peranannya dalam suatu perekonomian
bebas. Konsep laba ekonomis tersebut mengisyaratkan adanya pembayaran bagi penggunaan

21
suatu sumber daya (kekayaan modal). Oleh karena itu, diperlukan suatu tingkat kembalian
normal, atau laba, untuk merangsang setiap individu untuk menabung dan menginvestasikan
sebagian dari dana yang dimiliki. Laba normal ini secara sederhana merupakan harga dari modal.
Konsepnya tidak berbeda dengan harga dari sumber daya-sumber daya lainnya, seperti tenaga
kerja, bahan-bahan, dan energi. Adanya laba ekonomis ini membuat masalah menjadi lebih
rumit. Dalam keseimbangan jangka panjang, laba ekonomis akan menjadi nol jika semua
perusahaan beroperasi dalam industry persaingan sempurna. Dengan kata lain, semua perusahaan
akan memperoleh tingkat laba bisnis yang hanya mencerminkan tingkat kembalian normal dari
investasi yang mereka tanamkan. Namun demikian, kita tahu bahwa tingkat laba yang diperoleh
perusahaan-perusahaan juga berbeda-beda. Tingkat laba berkisar dari yang paling rendah sampai
paling tinggi. Walaupun kitadapat menjelaskan beberapa dari perbedaan-perbedaan tersebut
dengan melihat perbedaan-perbedaan resiko dala bisnisnya, laba ekonomis (kerugian) pasti
diterima oleh berbagai perusahaan pada setiap waktu

Contoh Ekonomi Manajerial


1. Salah satu contoh pelaksanaannya bisa kita lihat pada kegiatan di Hotel yang melakukan
kegiatan melayani tamu hotel. Sebuah Hotel tentunya harus memiliki kualitas dan
fasilitas yang memadai untuk para tamu menginap.
Selain itu, Hotel juga harus memiliki standar prosedur bagaimana manager, resepsionis
dan para pekerja di Hotel tersebut dapat bekerja secara berkesinambungan dan bergantian
dalam kurun waktu tertentu.
Tentunya untuk mendapatkan kinerja yang optimal harus diawali dengan keputusan yang
tepat mengenai standar prosedur kerja. Dengan begitu, potensi terjadinya kesalahan dan
kekurangan dapat diminimalisir.
2. Salah satu contoh pelaksanaannya bisa kita lihat pada kegiatan di Rumah Sakit yang
melakukan aktivitas merawat pasien. Sebuah Rumah Sakit tentunya harus memiliki
informasi akurat tentang jumlah pasien yang bisa ditangani setiap hari.
Selain itu, Rumah Sakit juga harus memiliki standar prosedur bagaimana dokter, perawat,
dan para pekerja di Rumah Sakit tersebut dapat bekerja secara berkesinambungan dan
bergantian dalam kurun waktu tertentu.

22
Tentunya untuk mendapatkan kinerja yang optimal harus diawali dengan keputusan
yang tepat mengenai standar prosedur kerja. Dengan begitu, potensi terjadinya kesalahan
dan kekurangan dapat diminimalisir.

23

Anda mungkin juga menyukai