Anda di halaman 1dari 6

WAWANCARA

VETERAN

“HAJI SANUSI, PEJUANG TANPA PAMRIH”


Nama : Haji Sanusi
Tahun lahir : 1906
Alamat : Desa Patas
Nama istri : Aminah
Anak : Drs. Bacok Nadri (alm),
Becik Jasmina, Hj. Bacok Safi’i
• DAFTAR PERTANYAAN
 
• Siapa nama Bapak?
• Berapa umur Bapak?
• Dimana alamat Bapak?
• Siapa nama istri Bapak?
• Apa Bapak memiliki anak? Kalau boleh tahu siapa nama anak Bapak?
• Apa dulu Bapak adalah anggota militer?
• Apa jabatan atau posisi Bapak dulu?
• Apa Bapak pernah menerima penghargaan dari pemerintah?
• Dulu Bapak berjuang pada masa Belanda atau Jepang?
• Menurut Bapak pertempuran dimana yang paling berkesan?
• Dimana saja Bapak berjuang dulu?
• Bagaimana kronologis perjuangan saat itu?
• Bagaimana sosok I Gusti Ngurah Rai menurut Bapak?
• Dimana dulu biasanya Bapak bersembunyi dari Belanda?
• Senjata apa yang dulu Bapak gunakan saat berjuang?
• Bagaimana cara menambah semangat satu sama lain saat berjuang dulu?
• Apa Bapak tidak takut saat itu?
• Saat pertempuran itu siapa yang menang?
• Apa harapan Bapak untuk generasi muda sekarang?
 
Hj. Nusi menjadi salah satu anggota militer pada saat masa perjuangan dulu,
tepatnya sebagai Komandan Pleton Pasukan Buleleng. Beliau menjadi seorang
pejuang karena kemauan kerasnya sendiri. Beliau menjadi seorang veteran
dan mendapat piagam serta penghargaan lainnya.

Hj. Nusi berjuang pada masa penjajahan Belanda. Ia beranggapan bahwa


pertempuran di Gianyar lah yang paling berkesan baginya. Itu karena pada
pertempuran tersebut banyak penghianat yang bahkan dari kalangan raja-
raja.
Hj. Nusi juga ikut berjuang di Tabanan, Klungkung, Negara, Banjarasem,
hingga Celukan Bawang.
Beliau mengatakan bahwa saat beliau baru bangun pukul 3 pagi, dalam
keadaan belum sarapan bahkan belum cuci muka Belanda sudah menyerang
dan terjadi baku tembak. Disanalah banyak pasukan Indonesia yang gugur.

Menurut Hj. Nusi, I Gusti Ngurah Rai adalah orang yang berani mati dan
memiliki semangat juang yang luar biasa. Beliau dulu pernah dilarang oleh I
Gusti Ngurah Rai untuk ikut bertempur karena kurangnya persenjataan. Beliau
pun dikirim ke Jawa, tepatnya Banyuwangi oleh Pak Rai bersama 4 orang, salah
satunya dari Bubunan. Beliau dikirim untuk mengambil persenjataan. Beliau
pun bisa kembali ke Bali lagi dengan selamat.
Hj. Nusi mengatakan bahwa saat itu, dilihat dari segi pertempuran Belanda
lah yang menang. Indonesia bisa menang saat itu karena ada perundingan
KMB yang dilakukan oleh pihak Belanda dan Indonesia.

Harapan Hj. Nusi untuk generasi muda sekarang ini


adalah agar generasi muda sekarang terus belajar dan
jadi orang yang berpendidikan, karena baginya orang
yang tidak berpendidikan tidak akan menjadi apa-apa
nantinya.

Anda mungkin juga menyukai