Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SEJARAH WAJIB

WAWANCARA VETERAN

OLEH: KELOMPOK 2

KELAS: XI IIS 1

ANGGOTA : 1. BUDI ANDIKA TRI SUARSA (01)

2. CINDY AULIYA (02)

3. I KM AELIA TRI NANDA AYU (06)

4. I KM TRI ADIYASA (08)

5. KM MERTHA DHARMA (20)

6. PT JUNI SELVIANA (27)

7. PT RYAN PRATAMA (28)

SMA NEGERI 1 SERIRIT


TAHUN AJARAN 2018/2019
 WAWANCARA VETERAN

Nama : Haji Sanusi

Tahun lahir : 1906

Alamat : Desa Patas

Nama istri : Aminah

Anak : Drs. Bacok Nadri (alm), Becik Jasmina, Hj. Bacok Safi’i

Haji Sanusi, atau yang akrab dipanggil Hj. Nusi adalah seorang veteran
dari Desa Patas yang kini telah berusia 113 tahun. Beliau memiliki istri bernama
Aminah dan dikaruniai 3 orang anak.

Hj. Nusi menjadi salah satu anggota militer pada saat masa perjuangan
dulu, tepatnya sebagai Komandan Pleton Pasukan Buleleng. Beliau menjadi
seorang pejuang karena kemauan kerasnya sendiri. Beliau menjadi seorang
veteran dan mendapat piagam serta penghargaan lainnya. Namun sayang,
penghargaan-penghargaan itu kini telah hilang karena gempa yang melanda
beberapa tahun yang lalu. Kini hanya seragam veterannya yang masih tersisa.

Hj. Nusi berjuang pada masa penjajahan Belanda. Ia beranggapan bahwa


pertempuran di Gianyar lah yang paling berkesan baginya. Itu karena pada
pertempuran tersebut banyak penghianat yang bahkan dari kalangan raja-raja. Ia
dan rekan-rekannya dilarang masuk ke daerah pertempuran tersebut saat itu oleh
petugas-petugas disana.

Hj. Nusi juga ikut berjuang di Tabanan, Klungkung, Negara,


Banjarasem, hingga Celukan Bawang. Beliau bercerita bahwa dulu saat
kedatangan Belanda ke Bali awalnya di setiap perempatan ada suguhan banyak
makanan dan gadis-gadis cantik. Lalu saat pertempuran beliau jalan bersama-
sama dihutan dengan pasukan lainnya. Beliau bisa melihat tentara-tentara
Belanda berjalan saat malam hari dari atas bukit. Beliau mengatakan bahwa saat
beliau baru bangun pukul 3 pagi, dalam keadaan belum sarapan bahkan belum
cuci muka Belanda sudah menyerang dan terjadi baku tembak. Disanalah
banyak pasukan Indonesia yang gugur. Selain itu beliau juga pernah merasakan
suasana yang penuh baku tembak lainnya.

Hj. Nusi dulu pernah berjuang bersama I Gusti Ngurah Rai yang beliau
panggil dengan Pak Rai. Menurut Hj. Nusi, I Gusti Ngurah Rai adalah orang
yang berani mati dan memiliki semangat juang yang luar biasa. Beliau dulu
pernah dilarang oleh I Gusti Ngurah Rai untuk ikut bertempur karena kurangnya
persenjataan. Beliau pun dikirim ke Jawa, tepatnya Banyuwangi oleh Pak Rai
bersama 4 orang, salah satunya dari Bubunan. Beliau dikirim untuk mengambil
persenjataan. Beliau pun bisa kembali ke Bali lagi dengan selamat. Banyak
cerita pertempuran lainnya yang beliau bagikan sebenarnya, tapi karena bicara
beliau yang sudah kurang jelas karena mengingat usianya yang sudah sangat
renta, kami belum bisa memaparkan semuanya secara jelas.

Saat itu, Hj. Nusi biasanya bersembunyi di rumah-rumah warga untuk


menghindari serangan yang kuat oleh Belanda. Senjata yang saat itu digunakan
adalah jenis senjata seperti senapan. Untuk menambah semangat beliau sesekali
bernyanyi lagu-lagu gembira di perjalanan dengan rekan-rekannya. Beliau
berkatabahwa beliau tidak takut ditembak oleh Belanda, tetapi takut ditangkap
Belanda.

Hj. Nusi mengatakan bahwa saat itu, dilihat dari segi pertempuran
Belanda lah yang menang. Indonesia bisa menang saat iku karena ada
perundingan KMB yang dilakukan oleh pihak Belanda dan Indonesia.

Harapan Hj. Nusi untuk generasi muga sekarang ini adalah agar generasi
muda sekarang terus belajar dan jadi orang yang berpendidikan, karena baginya
orang yang tidak berpendidikan tidak akan menjadi apa-apa nantinya.
 DAFTAR PERTANYAAN

1. Siapa nama Bapak?


2. Berapa umur Bapak?
3. Dimana alamat Bapak?
4. Siapa nama istri Bapak?
5. Apa Bapak memiliki anak? Kalau boleh tahu siapa nama anak Bapak?
6. Apa dulu Bapak adalah anggota militer?
7. Apa jabatan atau posisi Bapak dulu?
8. Apa Bapak pernah menerima penghargaan dari pemerintah?
9. Dulu Bapak berjuang pada masa Belanda atau Jepang?
10. Menurut Bapak pertempuran dimana yang paling berkesan?
11. Dimana saja Bapak berjuang dulu?
12. Bagaimana kronologis perjuangan saat itu?
13. Bagaimana sosok I Gusti Ngurah Rai menurut Bapak?
14. Dimana dulu biasanya Bapak bersembunyi dari Belanda?
15. Senjata apa yang dulu Bapak gunakan saat berjuang?
16. Bagaimana cara menambah semangat satu sama lain saat berjuang dulu?
17. Apa Bapak tidak takut saat itu?
18. Saat pertempuran itu siapa yang menang?
19. Apa harapan Bapak untuk generasi muda sekarang?
 DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai