Anda di halaman 1dari 7

1.

Biografi Pahlawan
a. Biografi Cut Nyak Dhien

 Nama Lengkap : Cut Nyak Dhien


 Tempat Lahir : Lampadang, Kesultanan Aceh
 Tahun Lahir : 1848
 Meninggal : 6 November 1908. Sumedang, Hindia Belanda
 Agama : Islam

b. Profil Pangeran Antasari

 Nama : Pangeran Antasari


 Lahir : 1797, Banjar, Kalimantan Selatan
 Meninggal : 11 Oktober 1862 Bayan Begok, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan
Tengah, (umur 53)
 Makam : Taman Makam Perang Banjar, Banjarmasin
 Ayah : Pangeran Masud bin Pangeran Amir
 Ibu : Gusti Khadijah binti Sultan Sulaiman

c. Profil Soekarno

 Nama Lahir : Kusno Sosrodihardjo


 Lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
 Meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970 (umur 69)
 Makam : Blitar, Jawa Timur
 Kebangsaan : Indonesia
 Zodiac : Gemini
 Jabatan: Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966
 Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
 Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai

Pendidikan Soekarno
 Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
 Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
 Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
 Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut
Teknologi Bandung) (1920)

d. Profil Mohammad Yamin

 Nama : Prof. Mohammad Yamin, S.H.


 Tanggal Lahir : 24 Agustus 1903
 Tempat Lahir : Sawahlunto, Sumatera Barat, Hindia Belanda
 Zodiac : Virgo
 Meninggal : Jakarta, 17 Oktober 1962 (umur 59)
 Makam : Talawi, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat.
 Agama : Islam
 Ayah : Tuanku Oesman Gelar Baginda Khatib
 Ibu: Siti Saadah

Pendidikan Mohammad Yamin


 Hollands Indlandsche School (HIS)
 Sekolah guru
 Sekolah Menengah Pertanian Bogor
 Sekolah Dokter Hewan Bogor
 AMS
 Sekolah kehakiman (Reeht Hogeschool) Jakarta

Karir Mohammad Yamin


 Ketua Jong Sumatera Bond (1926-1928)
 Anggota Partai Indonesia (1931)
 Pendiri partai Gerakan Rakyat Indonesia
 Anggota BPUPKI
 Anggota panitia Sembilan
 anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
 Menteri Pendidikan
 Menteri Kebudayaan
 Menteri Penerangan
 Ketua Dewan Perancang Nasional (1962)
 Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962)
e. Profil Mohammad Hatta

 Nama : Dr. Drs. H. Mohammad Hatta


 Lahir : Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902
 Meninggal : Jakarta, 14 Maret 1980 (umur 77)
 Makam : Taman Makam Proklamator Bung Hatta
 Zodiac : Leo
 Hobby : Membaca | Menulis
 Kebangsaan : Indonesia
 Istri : Rahmi Rachim
 Anak : 3
 Agama : Islam

Pendidikan Mohammad Hatta


 Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932)
 Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School, Batavia (1921)
 Meer Uirgebreid Lagere School (MULO), Padang (1919)
 Europeesche Lagere School (ELS), Padang, 1916
 Sekolah Dasar Melayu Fort de kock, Minangkabau (1913-1916)

Karir Mohammad Hatta


 Ketua Panitia Lima (1975)
 Penasihat Presiden dan Penasehat Komisi IV (1969)
 Dosen Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1954-1959)
 Dosen Sesko Angkatan darat, Bandung (1951-1961)
 Wakil Presiden, Perdana menteri, dan Menteri Luar Negeri NKRIS (1949-1950)
 Ketua delegasi Indonesia Konferensi Meja Bundar, Den Haag (1949)
 Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Pertahanan (1948-1949)
 Wakil Presiden RI pertama (1945)
 Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (1945)
 Wakil Ketua Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia (1945)
 Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (1945)
 Kepala Kantor Penasehat Bala Tentara Jepang (1942)
 Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (1934-1935)
 Wakil Delegasi Indonesia Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, Berlin (1927-
1931)
 Ketua Perhimpunan Indonesia, Belanda (1925-1930)
 Bendahara Jong Sumatranen Bond, Jakarta (1920-1921)
 Bendahara Jong Sumatranen Bond, Padang (1916-1919)
 Partai Nasional Indonesia
f. Ki Hadjar Dewantara

Tanggal Lahir : 2 Mei 1889


Tempat Lahir : Pakualaman, Yogyakarta
Wafat : 26 April 1959 ( umur 69 tahun ) di Yogyakarta
Agama : Islam
Biografi Singkat Ki Hadjar Dewantara
Beliau merupakan pelopor pendidikan, politisi dan aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara juga merupakan pendiri suatu lembaga pendidikan yang memberikan
kesempatan untuk para pribumi jelata dalam menuntut ilmu seperti halnya priyayi ataupun
orang-orang Belanda lainnya.
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan sesuai dengan tanggal kelahiran beliau untuk menghormati
jasa-jasanya. Salah satu semboyan Ki Hadjar Dewantara pun dijadikan slogan untuk Kementrian
Pendidikan Nasional Indonesia.

g. Dewi Sartika

Tanggal Lahir : 4 Desemeber 1884


Tempat Lahir : Cicalengka, Bandung, Jawa Barat
Wafat : 11 Septembet 1947 ( umur 62 ) di Tasikmalaya, Jawa Barat
Biografi Singkat Dewi Sartika
Ketika anak-anak beliau selalu memainkan peran sebagai seorang guru dengan teman-temannya
setelah sekolah. Sepeninggalan ayahnya yang sudah meninggal. Beliau tinggal bersama
pamannya. Saat itu beliau mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan budaya sunda.
Sekitar tahun 1899, Dewi Sartika pindah ke kota Bandung. Dan pada tanggal 16 Januari 1904,
beliau mendirikan sekolah yang diberi nama Sekolah Isteri di darah Pendopo Kabupaten
Bandung.
Setelah itu sekolah yang didirikannya itu berkembang menjadi 9 sekolah yang tersebar di seluruh
Jawa Barat. Dan kemudian semakin berkembang menjadi satu sekolah di setiap kota maupun
kabupaten pada tahun 1920. Kemudian pada bulan September 1929 berubah nama menjadi
Sekolah Raden Dewi.
h. Thomas Matulessy Pattimura

Nama Populer : Pattimura


Tanggal Kelahiran : 08 Juni 1783
Tempat Kelahiran : Saparua, Maluku
Wafat : 16 Desember 1817 di Ambon, Maluku
Biografi Singkat Pattimura
Kapitan Pattimura merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Maluku. Beliau pernah
menjadi sersan Militer Inggris. Dan beliau pun pernah melakukan perlawanan terhadap VOC
Belanda.
Tahun 1816, Inggris memberikan kekuasaan terhadap Belanda. Setelah itu pihak Belanda
melakukan kebijakan pajak atas tanah atau landrente, pemindahakan penduduk, pelayaran Hongi
atau Hongi Tochten dan poltik monopoli.
Tahun 1817, rakyat maluku mengangkat senjata untuk bangkit melawan Belanda yang dipimpin
langsung oleh Kapitan Pattimura. Maka pada saat itu terjadilah peperangan dengan penjajah
Belanda.
Sebagai panglima, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya. Dan juga
berhasil mempersatukan Raja-raja Patihserta menggalang bantuan dari Kerajaan Jawa, Sulawesi,
Bali, Tidore dan Ternate. Pertempuran itu pun berhasil menghancurkan pasukan penjajah
Belanda.

i. Pangeran Diponegoro

Nama Asli : B.R.M Antawirya


Tanggal Lahir : 11 November 1785
Tempat Lahir : Ngayogyakarta Hadiningrat
Wafat : 8 Januari 1855 ( umur 69 tahun ) di Makassar, Sulawesi Selatan
Biografi Singkat Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro itu berawal dari pihak Belanda yang mematok tanah milik Diponegoro yang
terletak di desa Tegalrejo. Ketika itu Pangeran Diponegoro sudah merasa muak atas kelakuan
belanda yang tidak menghargai adat istiadat dan juga mengeksploitasi rakyat dengan beban
pajak.
Akhirnya Pangeran Diponegoro menentukan sikap untuk menentang Belanda secara terbuka.
Dan banyak dukungan yang dari rakyat terhadap beliau. Perang yang dibawanya ketika itu
adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir.
Selama perang sabil Belanda mengalami kerugian yang sangat besar. Berbagai cara Belanda
upayakan untuk menangkap menangkap Pangeran Diponegoro. Bahkan sampai melakukan
sayembara untuk mendapatkan Pangeran Diponegoro.
Tuanku Imam Bonjol

anangkatut.blogspot.com
Nama Asli : Muhammad Shahab
Tahun Lahir : 1772, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat
Wafat : 6 November 1864 di Minahasa
Agama : Islam
Biografi Singkat Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol terkenal dalam perang Padri ketika melawan penjajah Belanda. Perang
Padri merupakan salah satu perang terlama karena berlangsung dari tahun 1803 sampai 1838.
Perang tersebut melibatkan sesama orang Batak atau Mandailing dan orang Minang.
Perang ini penyebabnya yaitu kaum Padri yang didominasi kaum ulama ingin menerapkan
syariat islam. Namun kaum yang memegang adat istiadat masih berpegang teguh dengan
pendiriannya. Sehingga terjadinya perpecahan antar saudara.
Kaum adat yang sudah terdesak meminta bantuan Belanda. Ikut campurnya Belanda dalam
perang saudara ini membuat situasi semakin kacau. Walaupun Belanda ikut campur dalam
perang Padri, tetapi pihak Belanda cukup kesulitan melawan Kaum Padri yang dipimpin Tuanku
Imam Bonjol.
Dan pada akhirnya Kaum Adat dan Kaum Padri bersatu melawan Belanda. Karena campur
tangannya Belanda dalam perang ini malah menambah kesengsaran masyarakat Minangkabau.
Belanda yang tidak menyerah dalam perang ini melakukan pengepungan dan penyerangan ke
Benteng Kaum Padri. Penyerangan dan pengepungan itu dilakukan selama 6 bulan.
Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1837, Benteng Kaum Padri dapat ditembus setelah sekian
lamanya. Tuan Imam Bonjol yang ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Cianjur.
Selanjutnya dibawa ke Ambon, dipindahkan kembali di Lotak, Minahasa, dekat Manado.
2. Pasal-Pasal
a. Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan WaIikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintahan daerah menjaIankan otonomi seluas-Iuasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
b. PasaI 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
c. PasaI 18B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur dalam undang-undang.
d. Pasal 33 Ayat 1
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
e. Pasal 33 Ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
f. Pasal 33Ayat 3
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Anda mungkin juga menyukai