Biografi Pahlawan
a. Biografi Cut Nyak Dhien
c. Profil Soekarno
Pendidikan Soekarno
Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto
Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911)
Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915)
Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut
Teknologi Bandung) (1920)
g. Dewi Sartika
i. Pangeran Diponegoro
anangkatut.blogspot.com
Nama Asli : Muhammad Shahab
Tahun Lahir : 1772, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat
Wafat : 6 November 1864 di Minahasa
Agama : Islam
Biografi Singkat Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol terkenal dalam perang Padri ketika melawan penjajah Belanda. Perang
Padri merupakan salah satu perang terlama karena berlangsung dari tahun 1803 sampai 1838.
Perang tersebut melibatkan sesama orang Batak atau Mandailing dan orang Minang.
Perang ini penyebabnya yaitu kaum Padri yang didominasi kaum ulama ingin menerapkan
syariat islam. Namun kaum yang memegang adat istiadat masih berpegang teguh dengan
pendiriannya. Sehingga terjadinya perpecahan antar saudara.
Kaum adat yang sudah terdesak meminta bantuan Belanda. Ikut campurnya Belanda dalam
perang saudara ini membuat situasi semakin kacau. Walaupun Belanda ikut campur dalam
perang Padri, tetapi pihak Belanda cukup kesulitan melawan Kaum Padri yang dipimpin Tuanku
Imam Bonjol.
Dan pada akhirnya Kaum Adat dan Kaum Padri bersatu melawan Belanda. Karena campur
tangannya Belanda dalam perang ini malah menambah kesengsaran masyarakat Minangkabau.
Belanda yang tidak menyerah dalam perang ini melakukan pengepungan dan penyerangan ke
Benteng Kaum Padri. Penyerangan dan pengepungan itu dilakukan selama 6 bulan.
Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1837, Benteng Kaum Padri dapat ditembus setelah sekian
lamanya. Tuan Imam Bonjol yang ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Cianjur.
Selanjutnya dibawa ke Ambon, dipindahkan kembali di Lotak, Minahasa, dekat Manado.
2. Pasal-Pasal
a. Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan
kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan WaIikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintahan daerah menjaIankan otonomi seluas-Iuasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.
b. PasaI 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
c. PasaI 18B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur dalam undang-undang.
d. Pasal 33 Ayat 1
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
e. Pasal 33 Ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
f. Pasal 33Ayat 3
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.