Anda di halaman 1dari 7

7 BIOGRAFI SINGKAT PAHLAWAN NASIONAL,

PENGINGAT PENTINGNYA SEJARAH

1. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: Diponegoro

Biografi singkat Pahlawan Nasional yang pertama yaitu dari Bendara


Pangeran Harya Dipanegara atau yang lebih dikenal dengan nama
Diponegoro. Lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 dan
meninggal di Makassar, Hindia Belanda, pada 8 Januari 1855, tepatnya
pada umur 69 tahun.
Pangeran Diponegoro semakin dikenal ketika memimpin Perang Diponegoro
atau yang bisa disebut Perang Jawa, tepatnya tahun 1825-1830 saat
melawan pemerintah Hindia Belanda. Bahkan bisa dikatakan jika perang
tersebut tercatat sebagai perang dengan jumlah korban paling besar dalam
sejarah Indonesia.

2. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: Agus Salim


Biografi singkat Pahlawan Nasional selanjutnya yaitu Haji Agus Salim.
Beliau lahir dengan nama Masyhudul Haq, lahir di Koto Gadang, Agam,
Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 dan meninggal di Jakarta,
Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun.
Pada tahun 1915, Haji Agus Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI),
dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto. Haji Agus
Salim sendiri ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia
pada tanggal 27 Desember 1961 berdarkan Keppres nomor 657 tahun 1961.

3. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: Ahmad Yani


Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 19
Juni 1922 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
tepatnya pada umur 43 tahun. Beliau adalah komandan Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat yang dibunuh oleh anggota Gerakan 30
September.
Karir militernya dimulai saat bergabung dengan tentara republik untuk
berjuang melawan Belanda. Pada bulan-bulan pertama setelah Deklarasi
Kemerdekaan, beliau membentuk batalion dengan dirinya sebagai
Komandan dan memimpin kemenangan Indonesia melawan Inggris di
Magelang.
Beliau juga berhasil mempertahankan Magelang melawan Belanda, yang
kala itu mencoba untuk mengambil alih kota. Bahkan berkat jasanya,
beliau mendapat julukan ‘Juru selamat Magelang’.

4. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: Pierre Tendean


Salah satu Pahlawan Revolusi korban G30S/PKI ternyata tampan banget
dan bisa bikin hatimu meleleh. Dialah Kapten Anumerta Pierre Tendean
Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean lahir 21 Februari 1939.
Beliau meninggal pada 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun. Dirinya
merupakan salah satu perwira militer Indonesia yang menjadi korban
peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965.
Beliau mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian
ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution untuk
menggantikan Kapten Kav Adolf Gustaf Manullang yang gugur dalam misi
perdamaian di Kongo Afrika tahun 1963.
Kapten Pierre Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata
bersama dengan enam perwira korban Gerakan 30 September lainnya, dan
ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober
1965.

5. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat atau Suwardi Suryaningrat. Biografi singkat Pahlawan
Nasional ini dimulai dari kelahiran beliau di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan
meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 di usia 69 tahun. Beliau adalah
aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, serta pelopor
pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.
Beliau juga menjadi pendiri Perguruan Taman Siswa, yang merupakan
lembaga pendidikan dengan tujuan memberikan kesempatan pribumi
untuk memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi atau orang
Belanda.

6. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: I Gusti Ngurah Rai


Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa
Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda, 30 Januari
191. Beliau menghembuskan napas terakhir di Marga, Tabanan, Bali,
Indonesia, 20 November 1946 pada umur 29 tahun.
I Gusti Ngurah Rai dikenal dengan pasukan yang bernama pasukan ‘Ciung
Wanara’ dan melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama
Puputan Margarana. Istilah Puputan sendiri di dalam bahasa bali, berarti
habis-habisan. Sedangkan arti dari Margarana berarti Pertempuran di
Marga. Maksud dari Marga adalah desa ibu kota kecamatan di pelosok
Kabupaten Tabanan, Bali.

7. Biografi Singkat Pahlawan Nasional: Oto Iskandar di Nata


Raden Oto Iskandar di Nata lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 31 Maret
1897 dan meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 di
usia 48 tahun. Beliau merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang
mendapat julukan si Jalak Harupat, dan saat ini menjadi nama stadion
sepak bola kebanggan masyarakat Bandung.
Di masa sebelum kemerdekaan, beliau pernah menjabat sebagai Wakil
Ketua Budi Utomo cabang Bandung, tepatnya pada periode 1921-1924.
Beliau juga pernah menjadi Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan
pada tahun 1924. Kala itu, dirinya juga menjadi anggota Gemeenteraad
atau dikenal dengan Dewan Kota Pekalongan untuk mewakili Budi Utomo.
Raden Oto Iskandar di Nata juga aktif bergabung di organisasi budaya
Sunda bernama Paguyuban Pasundan. Beliau bahkan menjadi Sekretaris
Pengurus Besar tahun 1928, dan menjadi ketua pada periode 1929-1942.
Organisasi itu sendiri bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya,
politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan.

Anda mungkin juga menyukai