A. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam Kekuasaan Negara
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia
C. Uraian Materi
1. Macam-macam Kekuasaan Negara
Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan,
kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak
yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik
secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan
jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk
hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagai
subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek
dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada Undang-Undang (objek dari
kekuasaan).
Di negara demokrasi, dimana kekuasaan adalah ditangan rakyat, maka jalan menuju
kekuasaan selain melalui jalur birokrasi biasanya ditempuh melalui jalur partai
politik. Partai partai politik berusaha untuk merebut konstituen dalam masa pemilu.
Partai politik selanjutnya mengirimkan calon anggota untuk mewakili partainya
dalam lembaga legislatif. Dalam pemilihan umum legislatif secara langsung seperti
yang terjadi di Indonesia dalam Pemilu 2004 maka calon anggota legislatif dipilih
langsung oleh rakyat.
Page 4
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
Ramlan Surbakti, Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain
untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi.
Max Weber dalam Buku Wirtschaft und Gessellshaft pada tahun 1992, bahwa
pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial
melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apapun dasar
kemampuan ini (Macht beduetet jede chance innerhalb einer soziale Beziehung den
eigenen Willen durchzusetchen auch gegen Widerstreben durchzustzen, gleichviel
worauf diese chance beruht). Yaitu keegoisan dalam suatu kelompok, akan tetapi
walaupun keegoisan tersebut memiliki pertentangan, tetap tidak mampu melawan
dikarenakan adanya kekuasaan tersebut.
Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan, Kekuasaan adalah suatu hubungan
dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau
kelompok lain ke arah tujuan dari pihak pertama.
Page 5
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
John Locke dan Montesque sama-sama membagi macam-macam kekuasaan negara
menjadi tiga. Namun, kedua tokoh mengelompokkannya secara berbeda.
Menurut John Locke kekuasaan negara dibagi menjadi tiga, yaitu :
Perbedaan mendasar dari dua pendapat tersebut bukan hanya terletak pada kekuasaan
Page 6
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
yudikatif dan kekuasaan federatif. Montesqueieu meletakkan dasar pemisahan antara
macam-macam kekuasaan, sedangkan John Locke tidak. Sehingga pada macam-
macam kekuasaan menurut Montesqueieu tidak ada lembaga negara yang merangkap
dua fungsi atau berada di bawah yang lain. Ketiga macam kekuasaan negara berdiri
terpisah dengan tujuan yang sama. Montesqueieu menyebutnya sebagai pembagian
kekuasaan, yang kemudian dikenal dengan sebutan Trias Politica. Model kekuasaan
negara yang banyak dipakai di negara-negara dunia. Trias politica ini diharapkan dapat
memperkecil peluang kekuasaan negara tidak terbatas dan kesewenangan atau
penyalahgunaan kekuasaan.
Page 7
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen yang dilakukan terakhir tahun 2004.
Kekuasaan negara di Indonesia dibagi menjadi dua bagian, yaitu kekuasaan
horizontal dan kekuasaan vertikal.
Kekuasaan Horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal adalah pembagian kekuasaan yang sesuai
dengan hukum Trias Politica, yaitu pembagian kekuasaan secara terpisah dan mandiri.
Pembagian kekuasaan horizontal ini berupa lembaga- lembaga negara. Di mana tiap
lembaga negara mempunyai hubungan kerja sama dengan lembaga lain, namun
kedudukannya sama. Berdasarkan UUD 1945, kekuasaan Indonesia dibagi menjadi 3
lembaga yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dan sampai masa pemerintahan
landasan orde baru masih berlaku demikian. Walaupun tidak sama persis dengan apa
yang disebutkan oleh Montequeieu. Karena pada masa itu, kedudukan MPR
dibandingkan lembaga lain lebih tinggi dan berkuasa penuh atas nama rakyat.
Selanjutnya sejak diberlakukan amandemen UUD 1945 pada tahun 2004, pembagian
kekuasaan di Indonesia sedikit berubah. Secara rinci dapat dikatakan menjadi 6
kekuasaan horizontal yang berbeda. Keenam lembaga atau kekuasaan dapat dikatakan
mempunyai kedudukan yang hampir sama atau sejajar.
a).Kekuasaan Legislatif
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, kekuasaan legislatif adalah kekuasaan
untuk membuat dan menyusun undang-undang. Di mana undang-undang ini
berfungsi menjalankan secara terperinci mengenai semua aturan dasar yang
disebutkan dalam UUD 1945. Kekuasaan legislatif di Indonesia dipegang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat atau DPR, yang keanggotaannya dipilih langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum setelah diajukan oleh partai peserta pemilu. Tugas dan
wewenang DPR disebutkan dengan jelas dalam pasal 20 ayat 1 UUD 1945. Tugas
dan wewenangnya, antara lain :
Membentuk dan menetapkan atau mensahkan UU yang telah dibahas bersama
dengan eksekutif / Presiden untuk disetujui bersama
Menerima dan membahas usulan Rancangan undang-Undang uang diajuakan oleh
DPD atau lembaga dan organsasi lain
Menetapkan APBN bersama Presiden dengan mempertimbangkan dan
memperhatikan usulan dari DPD sebagai perwakilan daerah.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, dan kebijakan
pemerintah lain agar dapat ditindaklanjuti jika terjadi pelanggaran.
Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK yang anggotanya juga
telah disetujui DPR, atas pertanggungjawaban keuangan lembaga negara
Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan anggota Komisi
Yudisial, begitu pula dengan pemberhentiannya dan Hakim Agung sebagai Ketua
Komisi Yudisial. Hakim Agung kemudian diangkat oleh Presiden.
Memberikan pertimbangan kepada Pesiden untuk mengangkat duta dan konsul
Page 8
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
dari negara lain dan menerima duta dan konsul dari negara lain.
Memberi persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan membuat perjanjian degan negara lain.
Memberi pertimbangan kepada Presiden tentang amnesti dan abolisi.
Sebagai wakil rakyat di lembaga negara yang menyerap aspirasi Di tingkat
provinsi dan kabupaten, terdapat DPRD I dan DPRD II yang tugas dan
wewenangnya hampir sama dengan DPR tingkat Pusat.
b).Kekuasaaan Konstitutif
Kekuasaan konstitutif adalah kekuasaan yang memegang fungsi ,mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar. Majelis Permusyawaratan Rakyat di Indonesia
memegang kekuasaan tersebut berdasarkan pasal 3 ayat 1 UUD 1945. Anggota MPR
ini terdiri dari seluruh anggota DPR dan DPD. MPR hanya ada di tingkat pusat.
Contoh kekuasaan konstitutif MPR berkaitan dengan tugas dan fungsi MPR, antara
lain :
Mengubah dan menetapkan UUD
Melantik Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih dari hari pemilihan umum secara
langsung
Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden berhenti dari
jabatannya karena wafat atau hal lain.
Memilih presiden dan Wakil Presiden baru sekaligus melantiknya apabila
Presiden dan Wakil Presiden secara bersamaan berhenti sebelum selesai
masa tugasnya karena beberapa sebab.
Page 9
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
Menyatakan keadaan darurat bahaya terjadi di negara Indonesia
Memberikan grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan mahkamah Agung dan
memberikan amnesti dan abolisi degan pertimbangan dari DPR.
Memberikan gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan kepada siapa saja
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Meresmikan anggota BPK yang dipilih oleh DPR, menetapkan Hakim Agung
dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui DPR, dan menetapkan
hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah
Agung.
Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujaun DPR
Selain yang ditetapkan di atas, Presiden bagi Bangsa Indonesia adalah simbol
resmi negara di dunia yang berfungsi sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan.
d).Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan Yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini
dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata
usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.”
Tugas lembaga yudikatif mahkamah Agung, antara lain :
Mengadili tingkat kasasi dan menguji perundang-undangan di bawah Undang-
Undang .
Mengajukan 3 orang sebagai anggota Hakim Konstitusi
Memberikan pertimbangan kepada Presiden ketika akan mengajukan grasi dan
rehabilitasi
Fungsi Mahkamah Konstitusi dalam lembaga pemerintahan Indonesia terkait
perbedaan Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, antara lain :
Mengadili tingkat pertama dan kasasi di mana putusannya bersifat akhir dan
final untuk menguji Undang- Undang terhadap UUD.
Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya
ada dalam konstitusi UUD 1945.
Memutuskan tentang pembubaran partai politik jika sudah tidak sesuai dengan
ketentuan UUD 1945
Memutuskan sengketa atau perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum
Memberi keputusan tentang pendapat DPR mengenai pelanggaran Presiden dan
Wakil Presiden terhadap UUD 1945.
Sementara tugas Komisi Yudisial yang juga merupakan bagian dari kekuasaan
yudikatif adalah sebagai berikut :
Page 10
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung menjadi anggota Mahkamah Agung
Menjaga dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat dan perilaku
hakim, yang berarti kekuasaan ini mengawasi perilaku hakim agar tetap jujur dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Peran dan fungsi Bank Indonesia atau BI dalam kekuasaan moneter yang diatur
dalam UUD 1945, antara lain :
Menetapkan dan melaksanakan semua kebijakan moneter di Indonesia dengan
cara menetapkan sasaran moneter, melakukan kegiatan pengendalian moneter,
dan menggunakan instrument kebijakan moneter.
Melancarkan sistem pembayaran dan transaksi secara nasional dan internasional
dengan menetapkan penggunaan alat pembayaran dan mengatur dan
menetapkan sistem pembayaran yang digunakan.
Mengawasi bank secara nasional, sehingga BI dapat bertindak memberikan dan
mencabut ijin operasional lembaga keuangan seperti bank, menetapkan peraturan
di bidang perbankan, dan memberikan hukuman kepada pelanggaran
Page 11
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
perundangan, dan memberi jaminan konsumen di bank dengan adanya dana
likuidasi.
Kekuasaan Vertikal
Kekuasaan negara secara vertikal berarti kekuasaan yang berjenjang dari atas ke
bawah, di mana di tingkat atas mempunyai kekuasaan lebih tinggi daripada di
bawahnya. Dalam pemerintahan di Indonesia, hal tersebut dilaksanakan antara
hubungan pemerintahan pusat dan pemerintah daerah. Pelaksanaannya, sesuai dengan
yang tertulis di UUD 1945 bahwa Indonesia adalah negara kesatuan, maka
menggunakan prinsip-prinsip otonomi daerah. Otonomi daerah yang menggabungkan
beberapa asas otonomi daerah sekaligus, yaitu sentralisasi, desentralisasi, dan
dekonsentrasi. Pengertian daerah otonom yang menjadi bagian dari pelaksanaan
otonomi daerah adalah penerima pelimpahan wewenang yang diberikan dari pengertian
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Artinya pemerintah pusat dan pemerintah
daerah mempunyai tugas dan wewenang masing-masing.
a).Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat, identik dengan pemerintahan yang terletak di ibu kota. Yang
termasuk pemerintah pusat adalah semua lembaga negara. Macam-macam
kekuasaan negara yang telah disebutkan dalam kekuasaan horizontal adalah
pemerintah pusat. Namun, secara umum yang dikenal dengan sebutan pemerintah
pusat adalah kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat ini juga diatur dalam pasal 18 UUD
1945 dan UU Nomor 32 tahun 2004. Tugas tersebut, antara lain :
Melakukan dan Mengatur Politik Luar Negeri Indonesia. Sesuai dengan salah satu
tujuan pembangunan nasional adalah ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
pada pokok pikiran pembukaan UUD 194, sudah banyak kiprah Indonesia di luar
negeri. Hal ini terkait dengan politik bebas aktif yang diterapkan. Pengaturan dan
penetapan seluruh kebijakan politik luar negeri dilakukan oleh pemerintah pusat.
Mengatur Bidang Pertahanan dan Kemanan Nasional. Indonesia adalah negara
dengan keberagaman terbesar di dunia. Ditambah dengan wilayahnya yang
sangat membentang luas dan jika diukur merupakan slah satu negara dengan
garis pantai terpanjang di dunia. Oleh karena itu, tugas pemerintah pusat
mengatur dan menjaga pertahanan dan keamanan nasional. Pengaturan menjadi
upaya menjaga keutuhan negara NKRI.
Mengatur Jalannya Proses Kehakiman. Proses kehakiman oleh lembaga-lembaga
Page 12
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
peradilan terletak pada pemerintah pusat. terkait dengan kekuasaan negara
yudikatif juga ada pada pemerintah pusat. Dengan pengaturan, proses kehakiman
di semua wilayah Indonesia adalah sama. Semua warga negara dan rakyat
Indonesia mempunyai posisi yang sama di mata hukum.
Mengatur Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter atau keuangan dan fiskal juga
diatur oleh pemerintah pusat. Berkaitan erat dengan sistem pembayaran,
pengaturan bank, dan lain-lain yang seragam di semua wilayah Indonesia tanpa
terkecuali.
Mengatur Agama di Indonesia, Indonesia mengakui 5 agama resmi dan satu
kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di tengah keberagaman yang ada,
agama harus diatur oleh pemerintah agar tidak memicu konflik. Contoh
pengaturan misalnya dengan kebebasan memilih agama dan beribadah sesuai
agama dan kepercayaannya masing-masing.
b).Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah di Indonesia mempunyai hak otonomi daerah. Hak yang
bermakna kewenangan mengatur wilayahnya sendiri. Namun, kekuasaan pemerintah
daerah adalah vertikal. Artinya berada di bawah pemerintah pusat. Kewenangannya
juga tidak dapat membuat kebijakan yang merupakan kewenangan pemerintah
pusat. Kewenangan pemerintah daerah, antara lain :
Merencanakan dan Mengendalikan Pembangunan, Kewenangan ini diberikan agar
pembangunan di berbagai wilayah Indoensia sesuai dengan sumber daya dan
potensi daerah masing-masing. Dengan demikian, kesejahteraan akan lebih cepat
tercapai.
Merencanakan, Memanfaatkan, dan Mengawasi Infrastruktur Daerah dan
Ruangnya, Ini juga diberikan kewenangannya kepada daerah karena pemerintah
daerah adalah pemerintah yang terdekat. Pemerintah akan lebih tahu apa
kebutuhannya. Pemerintah daerah lebih mengetahui misalnya, seberapa
mendesak jalan antar kota dikerjakan. Termasuk dalam wewenang ini adalah
kewenangan dalam menjaga hutannya, dan menyediakan sarana dan pra sarana
umum.
Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat,
Penyelenggaraan ini dapat dicapai dengan adanya struktur organisasi desa hingga
sampai ke rukun tetangga. Penyelenggaraannya dapat berupa swadaya
masyarakat bersama pemerintah dan polisi. Contohnya pelakasanaan siskamling.
Menyelenggarakan dan memajukan Kesehatan dan Pendidikan, Wewenang di
bidang kesehatan dan pendidikan juga menjadi milik pemerintah daerah.
Pemerintah pusat hanya memberikan kebijakan secara global. Misalnya,
pelaksanaan Ujian Nasional, penyelenggarannya diberikan kepada dinas
pendidikan masing-masing daerah. Ini juga terkait dengan penyediaan sarana
dan pra sarana umum seperti rumah sakit dan sekolah.
Menyelenggarakan Kegiatan Ekonomi, Pemerintah daerah mempunyai wewenang
Page 13
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
mengembangkan sumberdaya. Ini juga berarti wewenang dalam pengembangan
ekonomis sesuai potensi daerah dan mengadakan koperasi untuk kesejahteraan
masyarakatnya.
Page 14
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
BAB III EVALUASI
A. Tes Formatif
1. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
1. Pengelolaan kekuasaan negara dilakukan oleh lembaga-lembaga negara,
pengelolaan kekuasaan negara tidak hanya dilakukan oleh presiden beserta para
menteri negara selaku pemegang ….
a. kekuasaan legislatif
b. kekuasaan eksekutif
c. kekuasaan yudikatif
d. kekuasaan federatif
e. kekuasaan koordinatif
2. Kekuasaan membentuk undang-undang disebut juga kekuasaan legislatif, setelah
dilakukan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, DPR mempunyai kedudukan yang lebih kuat dalam pengelolaan kekuasaan
negara. DPR secara tegas dinyatakan sebagai pemegang kekuasaan untuk
membentuk undangundang. Hal tersebut diatur dalam ….
a. Pasal 20 Ayat (1)
b. Pasal 20 Ayat (2)
c. Pasal 20 Ayat (3)
d. Pasal 20 Ayat (4)
e. Pasal 20 Ayat (5)
3. Apabila presiden dan wakil presiden tidak dapat melakukan kewajiban dalam
masa jabatannya secara bersamaan, pelaksanaan tugas kepresidenan adalah ….
a. Menteri luar negeri, menteri dalam negeri, dan menteri pertahanan
b. Menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan menteri sekretariat negara
c. Menteri dalam negeri, menteri hukum dan HAM, serta menteri luar negeri
d. Menteri pertahanan, menteri hukum dan HAM, serta menteri sekretariat negara
e. Menteri dalam negeri, menteri pertahanan, serta menteri koordinator politik,
hukum dan keamanan
4. Hak prerogratif diartikan sebagai kekuasaan ….
a. Mutlak presiden untuk membubarkan parlemen
b. Mutlak presiden untuk mengesahkan RUU menjadi UU
c. Relatif presiden untuk membentuk dan membubarkan kabinet
d. Mutlak presiden yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain
e. Relatif presiden yang tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain
5. Dengan otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan sendiri
dalam menjalankan pemerintahannya. Yang termasuk wewenang pemerintah
daerah adalah, kecuali :
a. Mengatur agama dan kepercayaan masyarakat
b. Merencanakan, Memanfaatkan, dan Mengawasi Infrastruktur Daerah dan
Ruangnya
Page 15
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
c. Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
d. Menyelenggarakan dan memajukan Kesehatan dan Pendidikan
e. Menyelenggarakan Kegiatan Ekonomi.
10. Pemerintah pusat, identik dengan pemerintahan yang terletak di ibu kota. Yang
termasuk pemerintah pusat adalah semua lembaga negara. Namun, secara
Page 16
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
umum yang dikenal dengan sebutan pemerintah pusat adalah
a. Presiden dan Kementerian
b. Presiden dan MA
c. Presiden dan DPR
d. DPR dan DPD
e. MPR dan DPR
2. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Pada hakikatnya kekuasaan negara menurut teori trias, Montesquie terdiri atas
kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Berdsarkan hal tersebut, jelaskan
jenis jenis kekuasaan yang berlaku dalam penyelenggaraan negara di Republik
Indonesia!
2. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 berdampak pada penyelenggaraan
pemerintahan Negara. Jelaskan karakteristik pemerintahan Indonesia setelah
dilakukannya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
3. Pada hakikatnya keberadaan pemerintah daerah menunjang pemerintah pusat
dalam menjalankan efektifitas dan efisiensi pemerintahan Negara. Jelaskan
pentingnya keberadaan pemerintahan daerah dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan di Republik Indonesia!
4. Jelaskan Definisi Kekuasaan menurut Ramlan Surbakti !
5. Jelaskan tugas dan wewenang pemerintah pusat yang diatur dalam pasal 18
UUD 1945 dan UU Nomor 32 tahun 2004 !
Page 17
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
Kunci Jawaban
a. Pilihan
Ganda
No. Kunci No. Kunci
Soal Jawaban Soal Jawaban
1 B 6 A
2 A 7 A
3 A 8 E
4 C 9 A
5 A 10 C
b. Uraian
1. Jenis-jenis kekuasaan penyelenggaraan negara Republik Indonesia.
a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-
undang.
b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang.
c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang,
termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-
undang.
Page 18
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu
Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
- Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank
Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dalam
undangundang.
5. Tugas dan wewenang pemerintah pusat ini juga diatur dalam pasal 18 UUD 1945
dan UU Nomor 32 tahun 2004. Tugas tersebut, antara lain :
- Melakukan dan Mengatur Politik Luar Negeri Indonesia. Sesuai dengan salah
satu tujuan pembangunan nasional adalah ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia pada pokok pikiran pembukaan UUD 194, sudah banyak kiprah Indonesia
di luar negeri. Hal ini terkait dengan politik bebas aktif yang diterapkan.
Pengaturan dan penetapan seluruh kebijakan politik luar negeri dilakukan oleh
pemerintah pusat.
- Mengatur Bidang Pertahanan dan Kemanan Nasional. Indonesia adalah negara
dengan keberagaman terbesar di dunia. Ditambah dengan wilayahnya yang
Page 19
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan
sangat membentang luas dan jika diukur merupakan slah satu negara dengan
garis pantai terpanjang di dunia. Oleh karena itu, tugas pemerintah pusat
mengatur dan menjaga pertahanan dan keamanan nasional. Pengaturan
menjadi upaya menjaga keutuhan negara NKRI.
- Mengatur Jalannya Proses Kehakiman. Proses kehakiman oleh lembaga-
lembaga peradilan terletak pada pemerintah pusat. terkait dengan kekuasaan
negara yudikatif juga ada pada pemerintah pusat. Dengan pengaturan, proses
kehakiman di semua wilayah Indonesia adalah sama. Semua warga negara dan
rakyat Indonesia mempunyai posisi yang sama di mata hukum.
- Mengatur Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter atau keuangan dan fiskal juga
diatur oleh pemerintah pusat. Berkaitan erat dengan sistem pembayaran,
pengaturan bank, dan lain-lain yang seragam di semua wilayah Indonesia tanpa
terkecuali.
- Mengatur Agama di Indonesia, Indonesia mengakui 5 agama resmi dan satu
kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di tengah keberagaman yang
ada, agama harus diatur oleh pemerintah agar tidak memicu konflik. Contoh
pengaturan misalnya dengan kebebasan memilih agama dan beribadah sesuai
agama dan kepercayaannya masing-masing.
Page 20
Modul Pembelajaran PPKn – Sistem Pembagian Kekuasaan