Anda di halaman 1dari 10

ASAS-ASAS HUKUM TATANEGARA INDONESIA

1. Negara Kesatuan
1. Pengertian Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah suatu bentuk negara tunggal yang hanya
mempunyai satu bentuk pemerintahan pusat yang mengatur seluruh wilayah –
wilayah atau daerah – daerah dan tidak ada wilayah atau daerah yang bersifat
seperti Negara. Negara kesatuan ini mempunyai pemerintah pusat yang
memegang penuh kekuasaan dan kedudukan yang tertinggi dalam suatu bentuk
pemerintahan, pada negara kesatuan pemerintah pusat dapat melimpahkan
wewenangnya ke kabupaten, kota atau satuan pemerintahan.Selain itu
pelimpahan wewenang ini tidak di atur dalam konstitusi melainkan melalui
peraturan perundang undangan. Sebagian kekuasaan pemerintah pusat dapat
diberikan kepada pemerintah daerah melalui otonomi, dengan hal ini sering
disebut dengan Desentralisasi.Meskipun dengan begitu pemerintah pusat masih
memiliki peranan dan juga kekuasaan yang tertinggi, dan negara kesatuan ini
dapat dibagi menjadi dua macam yakni negara kesatuan sistem desentralisasi
dan juga negara kesatuan sistem sentralisasi.
2. Macam Macam Negara Kesatuan.
a) Negara Kesatuan Desentralisasi
Definisi dari negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu dimana
pemerintah pusat tidak memegang seluruh kekuasaan pemerintahan, sebagian
pemerintahannya di berikan kepada daerah daerah yang ada di negara tersebut,
dan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi ini memiliki ciri – ciri yang
melekat yaitu dekonsentrasi, desentralisasi dan juga tugas pembantuan. Dan
dalam sistem ini maka setiap daerah diberi kekuasaan untuk mengolah dan
mengatur daerahnya sendiri -sendiri dalam artian setiap daerah memiliki hak
otonomi untuk menyelenggarakan kekuasaannya.
b) Negara Kesatuan Sentralisasi
Negara Kesatuan Sentralisasi merupakan pemerintah pusat yang
memegang seluruh tampuk kepemimpinan pemerintahan dalam semua bidang
apapun, sedangkan pemerintah daerah hanya menjalankan atau melaksanakan
program yang telah dibuat oleh pemerintah pusat.

3. Ciri – Ciri Negara Kesatuan.


1) Terdiri dari satu undang – undang dasar, kepala negara atau presiden, dewan
mentri, dan juga dewan perwakilan rakyat.
2) Kedaulatan negara mencangkup kedaulatan ke dalam dan juga kedaulatan ke luar
yang telah di tanda tangani oleh pemerintah pusat.
3) Menganut dua sistem yaitu sistem sentralisasi dari pusat dan juga sistem
desentralisasi dari daerah.
4) Hanya menggunakan satu kebijakan untuk mengatasi berbagai masalah yang
dihadapi seperti masalah ekonomi, budaya, sosial, politik, keamanan dan juga
pertahanan.

2. Negara Hukum

1.Pengertian Negara Hukum

Negara hukum atau memiliki istilah rechtsstaat atau the rule of law merupakan
negara yang dalam menjalankan suatu tindakan, semua berdasarkan pada aturan atau
sesuai dengan hukum yang berlaku. Jika ada seseorang yang melakukan tindakan
melanggar aturan, maka ia berhak untuk mendapatkan suatu hukuman karena
dianggap melanggar hukum. Istilah negara hukum mulai berkembang pada sekitar
abad ke 19.

Menurut Plato, negara hukum adalah negara yang memiliki cita-cita untuk
mengejar kebenaran, kesusilaan, keindahan dan keadilan. Sedangkan menurut
Aristoteles, negara hukum ialah negara yang berdiri atas hukum yang menjamin
keadilan bagi seluruh warga negaranya.
2. Ciri-ciri negara hukum

1) Adanya sistem ketatanegaraan yang sistematis

Ciri-ciri negara hukum dapat dilihat dimana negara tersebut memiliki


susunan sistem ketatanegaraan atau kelembagaannya yang mengatur urusan
kenegaraan secara sistematis. Di setiap lembaga yang ada memiliki fungsi dan
tugasnya masing-masing dalam menjalankan pemerintahan negara tersebut
agar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Di Indonesia dapat dilihat
bahwa Indonesia memiliki kelembagaan seperti Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Komisi Yudisial (KY),
Makhkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY) dan lembaga di daerah lainnya.

2) Hukum sebagai patokan segala bidang atau Supremasi Hukum

Supremasi hukum adalah negara tersebut menggunakan hukum sebagai


patokan atau aturan dalam segala bidang. Ciri-ciri negara hukum satu ini
merupakan upaya untuk menempatkan hukum dalam tempat tertinggi sebagai
alat perlindungan rakyatnya. Tanpa adanya intervensi dan penyalahgunaan
hukum termasuk para petinggi negara

3) Adanya perlindungan dan pengakuan hak asasi manusia (HAM)

Ciri-ciri negara hukum yang paling utama adalah adanya pengakuan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia bagi seluruh rakyatnya. Hak asasi
manusia adalah hak yang paling mendasar dan fundamental. Bagi para
pelanggar HAM bisa dijatuhi hukum secara tegas.

4) Sistem peradilan yang tidak memihak dan memiliki persamaan kedudukan di


hadapan hukum

Sistem peradilan ini meliputi para hakim dan jaksa serta para anggota
administrasi pengadilan yang telah ditentukan berdasarkan hukum yang
berlaku. Tak hanya peradilan pusat, sistem peradilan yang bebas dan tidak
memihak juga berlaku di peradilan-peradilan daerah. Peradilan harus berjalan
sesuai dengan hukum dan menerapkan hukum yang sama sehingga tidak
adanya berat sebelah antara rakyat dan para petinggi negara.

3. Demokrasi

1.Pengertian Demokrasi

a. secara umum

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana semua warga negaranya


mempunyai hak dan kesempatan yang sama/ setara untuk berkontribusi dalam proses
pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka. Dari penjelasan arti
demokrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi
dalam hal pembuatan keputusan yang berdampak bagi kehidupan rakyat secara
keseluruhan. Sistem pemerintahan demokrasi memberikan kesempatan penuh kepada
warganya untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perumusan, pengembangan,
dan penetapan undang-undang, baik itu melalui perwakilan ataupun secara langsung.

Secara etimologis, kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani


yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos artinya rakyat/ khalayak, dan Kratos artiya
pemerintahaan. Sehingga pengertian demokrasi adalah pemerintahan yang
diselenggarakan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.

b. menurut para ahli

1. Abraham Lincoln

Menurut Abrahan Lincoln, pengertian demokrasi adalah suatu sistem


pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Artinya, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu
pemerintahan, dimana masing-masing dari mereka memiliki hak yang sama
dalam upaya mengatur kebijakan pemerintahan.

2. Charles Costello

Menurut Charles Costello, arti demokrasi adalah sistem sosial serta


politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang
dibatasi oleh hukum serta kebiasaan dalam melindungi hak-hak individu warga
negara.

3. H. Harris Soche

Menurut H. Harris Soche, pengertian demokrasi adalah suatu bentuk


pemerintahan rakyat. Dengan kata lain, rakyat merupakan pemegang kekuasaan
dalam pemerintahan yang memiliki hak untuk mengatur, mempertahankan,
serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari wakil-wakil mereka.

4. Sidney Hook

Menurut Sidney Hook, pengertian demokrasi adalah suatu sistem


pemerintahan dimana keputusan-keputusan penting pemerintah baik secara
langsung maupun tidak langsung dibuat berdasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan rakyat yang telah berusia dewasa secara bebas.

5. Hans Kelsen

Menurut Hans Kelsen, pengertian demokrasi adalah pemerintahan dari


rakyat dan untuk rakyat. Dalam hal ini, wakil-wakil rakyat yang terpilih
merupakan pelaksana kekuasaan negara, dimana rakyat telah memiliki
keyakinan bahwa segala kehendak serta kepentingan mereka akan selalu
diperhatikan dalam pelaksanaan pemerintahan tersebut.
2. prinsip demokrasi

a. Negara Berdasarkan Konstitusi

Konstitusi atau Undang-Undang adalah suatu norma sistem Politik dan Hukum
yang dibuat oleh pemerintah secara tertulis. Konstitusi dijadikan landasan dalam
menjalankan negara dan berfungsi sebagai batasan kewenangan pemerintah serta
dapat memenuhi hak khalayak.

b. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas

Pemerintah tidak boleh melakukan intervensi dalam proses peradilan karena


sistem pemerintahan demokrasi menganut peradilan bebas. Artinya, proses peradilan
harus netral agar dapat melihat permasalahan secara jenih sehingga menghasilkan
keputusan yang adil terhadap perkara yang ditangani.

c. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat

Di dalam pemerintahan dengan sistem demokrasi, setiap warga negaranya


dapat membentuk organisasi/ berserikat dan memiliki hak menyampaikan pendapat.
Namun pada pelaksanaannya, penyampaian pendapat atau aspirasi harus dilakukan
dengan bijak.

d. Adanya Pergantian Pemerintahan

Sesuai dengan pengertian demokrasi, pergantian pemerintahan dilakukan


secara berkala sehingga meminimalisir penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kolusi,
dan juga nepotisme, seperti yang pernah terjadi pada masa pemerintahan orde baru.
Proses pemilihan umum dilakukan secara jujur dan adil untuk memilih pemimpin yang
dapat diandalkan dalam menjalankan pemerintahan.
e. Kedudukan Rakyat Sama di Mata Hukum

Di dalam sistem demokrasi, penegakan hukum dilakukan dengan


memperhatikan keadilan dan kebenaran tanpa pandang bulu. Artinya, setiap warga
negara mempunyai kedudukan yang sama di dalam hukum dan pelaku pelanggar
hukum mendapat hukuman tegas sesuai pelanggarannya.

f. Adanya Jaminan Hak Asasi Manusia

Sesuai dengan makna demokrasi, perlindungan Hak Asasi Manusia


(HAM) menjadi hal yang utama di dalam sistem demokrasi. Pemerintah dan segala
insititusinya harus menghormati dan menghargai HAM, dan melakukan tindakan tegas
terhadap pelanggar HAM.

g. Adanya Kebebasan Pers

Salah satu cara masyarakat menyampaikan aspirasinya ke pemerintah adalah


melalui pers. Di dalam sistem pemerintahan demokrasi, PERS memiliki kebebasan
dalam menyampaikan kritik dan saran kepada pemerintah dalam proses pembuatan
kebijakan. Pers juga dapat berfungsi sebagai media sosialisasi program-program
pemerintah kepada masyarakat. Dengan begitu maka komunikasi antara pemerintah
dan rakyat dapat terjalin dengan baik.

3. ciri-ciri demokrasi

a. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat

Segala keputusan yang akan diambil adalah berdasarkan aspirasi dan


kepentingan seluruh warga negara, bukan atas dasar kepentingan suatu kelompok. Hal
ini dilakukan untuk mencegah adanya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme di
dalam masyarakat.
b . Menjalankan Konstitusi

Segalah hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan, dan kekuasaan


rakyat, harus dilakukan berdasarkan konstitusi. Hal tersebut tertuang di dalam
penetapan Undang-Undang, dimana hukum harus berlaku secara adil bagi seluruh
warga negara.

c. Adanya Perwakilan Rakyat

Dalam sistem demokrasi terdapat lembaga perwakilan rakyat yang berfungsi


untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Di Indonesia, lembaga ini
dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipilih melalui pemilihan umum dan
kekuasaan dan kedaulatan rakyat diwakili oleh anggota dewan terpilih.

d. Adanya Sistem Kepartaian

Partai merupakan salah satu sarana dalam pelaksanaan sistem demokrasi.


Melalui suatu partai, rakyat dapat menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah yang
sah. Partai memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah apakah sesuai
dengan aspirasi warga negara. Selain itu, partai juga dapat mewakili rakyat dalam
mengusung calon pemimpin, baik itu pemimpin negara maupun pemimpin daerah.

4. jenis demokrasi

a. Demokrasi Berdasarkan Bentuknya

 Demokrasi Prosedural, yaitu bentuk demokrasi dimana proses pemilihan


pemimpin dilakukan secara langsung. Misalnya Pilpres, Pilkada.
 Demokrasi Substansial, yaitu bentuk demokrasi dimana nilai-nilai demokrasi
diwujudkan dan terdapat perlindungan terhadap minoritas. Misalnya,
kebebasan menyampaikan pendapat tanpa merugikan kepentingan umum.
b. Demokrasi Berdasarkan Prosesnya

 Demokrasi langsung, yaitu proses demokrasi dimana semua elemen


masyarakat ikut dalam permusyawaratan untuk merumuskan dan
memutuskan kebijakan Undang-Undang.
 Demokrasi tidak langsung, yaitu proses demokrasi dimana kebijakan umum
atau Undang-Undang dirumuskan dan diputuskan oleh lembaga perwakilan
rakyat, misalnya Dewan Perwakilan Rakyat.

c. Demokrasi Berdasarkan Ideologinya

 Demokrasi Liberal, yaitu ideologi demokrasi yang berlandaskan pada


kebebasan individu. Dalam pelaksanaannya, negara memiliki kekuasaan
terbatas dan harus memberikan perlindungan terhadap hak-hak individual
dalam kehidupan warga negaranya.
 Demokrasi Sosial, yaitu ideologi demokrasi yang berlandaskan komunalisme
rakyat suatu negara. Dalam pelaksanaannya, negara menjadi pemilik
kekuasaan dominan yang mewakili rakyat. Kepentingan umum lebih
diutamakan ketimbang hak-hak individual yang bertujuan untuk mengurangi
kesenjangan sosial di masyarakat.
 Demokrasi Pancasila, yaitu ideologi demokrasi yang berlandaskan kepada
nilai-nilai Pancasila. Indonesia menggunakan demokrasi Pancasila, seperti
yang tertuang dalam sila ke-4 Pancasila.

4. Pembagian Kekuasaan
Kusnardi dan ibrahim menyatakan bahwa istilah pemisahan kekuasaan
(separation of powers) dan pembagian kekuasaan (divisions of powers)
merupakan dua istilah yang memiliki pengertian berbeda satu sama lainnya.

a. Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara terpisah-pisah dalam


beberapa bagian, baik megenai organ maupun fungsinya
b. Sedangkan dalam pembagian kekuasaan, kekuasaan itu memang dibagi-bagi dalam
beberapa bagian (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan .

Penerapan pembagian kekuasaan di indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu


kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal

1. Pembagian kekuasaan secara horizonta.


 Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut
fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif, dan yudikatif)
 Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pembagian kekuasaan
secara horizontal dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah
 Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami pergeseran
setelah terjadinya perubahan UUD negara republik indonesia tahun 1945.

2.Pembagian kekuasaan secara vertikal


 Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan
berdasarkan tingkatannya, yaitu pembagian kekuasaan antaran beberapa
tingkatan pemerintah
 Pembagian kekuasaan secara vertikal di indonesia berlangsung antara
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan
pemerintahan kabupaten/kota)
 Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari
diterapkannya asas desentralisasi di negara kesatuan republik indonesia

Anda mungkin juga menyukai