Anda di halaman 1dari 26

Ahmad Hidayat MS, S.IP., M.

Si
STKIP ARRAHMANIYAH
Bermacam-macam kegiatan dalam
suatu Sistem Politik (negara) yang
menyangkut proses menentukan
tujuan-tujuan dari sistem itu dalam
melaksanakan sebuah tujuan.
1. Negara (state )
2. Kekuasaan (power)
3. Pengambilan keputusan (decision
making)
4. Kebijaksanaan (policy)
5. Pembagian ( distribution) atau alokasi
allocation)
 Menurut Roger F, Soltau :
Ilmu Politik mempelajari negara, tujuan-
tujuan negara dan lembaga-lembaga yang
akan melaksanakan tujuan-tujuan itu,
hubungan antar negara dan warganegaranya
serta dengan negara-negara lain.
 Menurut J. Barent ;
Ilmu Politik ilmu yang mempelajari
kehidupan negara, yang merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat, mempelajari
negara-negara itu melakukan tugas-tugasnya
Negara adalah Suatu organisasi dalam suatu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan diakui oleh rakyatnya
1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala
kekuasaan yang a sosial, yakni yang
bertentangan satu sama lain, supaya tidak
menjadi antagonisme yang membahayakan
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan
kegiatan manusia dan golongan-golongan
ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari
masyarakat seluruhnya.
1. Menurut Roger H, Soltau : Negara adalah alat
(agency) atau wewenang (authority) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama, atas nama masyarakat.
2. Menurut Harold J. Laski : Negara adalah suatu
masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa dan secara sah lebih agung
daripada individu dan kelompok yang
merupakan bagian dari masyarakat itu.
3. Menurut Max Weber : Negara adalah suatu
masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam penggunaan kekerasan fisik secara
sah dalam suatu wilayah.
4. Robert L. Maclver : Negara adalah asosiasi
yang menyelenggarakan penertiban dalam
suatu masyarakat dalam suatu wilayah
dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah
yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.
Definisi umum : Negara adalah suatu
daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat dan
yang berhasil menuntut dari warga
negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangannya melalui
penguasaan monopolitis dari kekuasaan
yang sah.
 Sifat memaksa
 Sifat monopoli
 Sifat Mencakup semua
 Wilayah
 Penduduk
 Pemerintah
 Kedaulatan
 Memungkinkan rakyatnya berkembang serta
menyelenggarakan daya ciptanya sebebas
mungkin.
 Menciptakan keadaan dimana rakyatnya
dapat mencapai terkabulnya keinginan-
keinginan secara maksimal.
1. Melaksanakan penertiban (Law of order); untuk
mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka
negara harus melaksanakan penertiban. Negara
sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyatnya
3. Pertahanan; hal ini diperlukan untuk menjaga
kemungkinan serangan dari luar. Untuk itu
negara perlu dilengkapi dengan alat-alat
pertahanan
4. Menegakkan keadilan. Dilaksanakan oleh badan-
badan pengadilan
Kekuasaan adalah kemampuan
seseorang atau suatu kelompok
untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang atau kelompok lain
sedemikian rupa sehingga tingkah
laku itu menjadi sesuai dengan
keinginan dan tujuan dari orang yang
mempunyai kekuasaan itu.
 Menurut Ossip K. Flechthein :
Kekuasaan adalah keseluruhan dari
kemampuan, hubungan-hubungan dan
proses-proses yang menghasilkan ketaatan
dari pihak untuk tujuan-tujuan yang
ditetapkan oleh pemegang kekuasaan
 Menurut Robert M. Maclver :
Kekuasaan sosial adalah kemampuan untuk
mengendalikan tingkah laku orang lain, baik
secara langsung dengan jalan memberi
perintah, maupun secara tidak langsung
dengan mempergunakan segala alat dan cara
yang tersedia.
Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan
(relationship), dalam arti :
ada satu pihak yang memerintah dan ada pihak
lain yang diperintah
Satu pihak memberi perintah dan satu pihak yang
mematuhi perintah
Selalu yang memerintah lebih tinggi dari yang
diperintah
Ada unsur paksaan walaupun tidak gamblang
Setiap manusia merupakan subjek dan objek dari
kekuasaan
 Bersumber pada kekerasan
 Bersumber pada kedudukan
 Bersumber pada kekayaan
 Bersumber pada kepercayaan
 Adalah kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum(pemerintah) baik
terbentuknya maupun akibat-akibatnya
sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang
kekuasaan sendiri.

 Menyangkut kekuasaan untuk memperoleh


ketaatan dari warga masyarakat,dan
menyangkut pengendalian orang lain
dengan tujuan mempengaruhi tindakan dan
aktifitas negara di bidang administratif,
legislatif dan yudikatif.
 Keputusan (decision) : membuat pilihan di antara
beberapa alternatif.
 Pengambilan keputusan ( decision making) : proses
yang terjadi sampai keputusan itu tercapai
 Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari
politik menyangkut keputusan-keputusan yang
diambil secara kolektif dan yang mengikat seluruh
masyarakat
 keputusan-keputusan dapat menyangkut tujuan
masyarakat, dapat pula menyangkut
kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mencapai
tujuan
 Pengambilan keputusan memilih beberapa diantara
alternatif, yang akhirnya ditetapkan menjadi
kebijaksanaan pemerintah
 Contoh : Pemerintah memutuskan memberi
prioritas pada pengembangan pertanian,
maka ini merupakan suatu keputusan yang
diambil sesudah mempelajari alternatif lain
misalnya memprioritaskan pendidikan atau
industri.
Kebijaksanaan (policy) adalah suatu
keputusan yang diambil oleh seorang
pelaku atau oleh kelompok politik dalam
usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-
cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.

Pihak yang membuat kebijaksanaan itu


mempunyai kekuasaan untuk
melaksanakannya
 Kebijaksanaan umum: membangun
masyarakat secara terarah nelalui
pemakaian kekuasaan.
 Yang dimaksud dengan pembagian
(distribution) dan alokasi ( allocation) ialah
pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai
dalam masyarakat. Apabila pembagian tidak
merata akan menyebabkan konflik.Ketidak
merataan pembagian nilai-nilai perlu diteliti
dalam hubungannya dengan kekuasaan
pemerintah.
 Sesuatu yang dianggap baik atau benar
 Sesuatu yang diinginkan
 Sesuatu yang mempunyai harga
 Sesuatu yang ingin dimiliki oleh manusia

Nilai-nilai bersifat abstrak : kejujuran,


kebebasan berpendapat, kebebasan mimbar,
dsb

Nilai-nilai bersifat konkrit : rumah, kekayaan

Politik adalah keseluruhan dari interaksi-


interaksi yang mengatur pembagian nilai-
nilai secara autoritatif ( berdasarkan
wewenang) untuk dan atas nama masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai