Anda di halaman 1dari 3

Monica Fiantia

22041344106
2022 D

Konsep-Konsep Politik
Teori Politik
Teori adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa fenomena. Dalam menyusun generalisasi, teori
selalu memakai konsep-konsep. Konsep adalah unsur yang penting dalam usaha kita untuk mengerti
dunia sekeliling. konsep adalah abstraksi dari atau mencerminkan persepsi-persepsi mengenai realitas,
Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari fenomena yang bersifat politik. Menurut Thomas P.
Jenkin dalam The Study of Political Theory1 dapat dibedakan dua macam teori politik, sekalipun
perbedaan antara kedua kelompokteori tidak bersifat mutlak.
A. Teori-teori yang mempunyai dasar moral atau bersifat akhlak dan yang menentukan norma-norma
untuk perilaku politik
B. Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-fakta politik, teori tersebut
berusaha untuk membahas fakta-fakta kehidupan politik sedemikian rupa sehingga dapat
disistematisir dan disimpulkan dalam generalisasi
Teori-teori yang termasuk dalam kelompok A dapat dibagi lagi dalam tiga kelompok, yaitu ilsafat, teori
sistematis, dan ideologi:
a. Filsafat politik
mencari penjelasan yang berdasarkan rasio. Pokok pikiran dari filsafat politik ialah bahwa persoalan-
persoalan yang menyangkut alam semesta
b. Teori politik sistematis (sytematic political theory),
memajukan suatu pandangan tersendiri mengenai metaisika dan epistemologi, tetapi mendasarkan diri
atas pandangan-pandangan yang sudah lazim diterima pada masa itu
c. Ideologi Politik
Ideologi politik mencakup pembahasan dan diagnosa, serta saran-saran (prescription) mengenai
bagaimana mencapai tujuan ideal itu. Ideologi, berbeda dengan ilsafat yang sifatnya merenungrenung,
mempunyai tujuan untuk menggerakkan kegiatan dan aksi (actionoriented)

Masyarakat
Masyarakat adalah keseluruhan antara hubungan-hubungan antarmanusia. Biasanya anggota-anggota
masyarakat menghuni suatu wilayah geograis yang mempunyai kebudayaan-kebudayaan dan lembaga-
lembaga yang kira-kira sama. Di dalam kehidupan berkelompok dan dalam hubungannya dengan
manusia yang lain, pada dasarnya setiap manusia menginginkan beberapa nilai. Dalam mengamati
masyarakat di sekelilingnya, yaitu masyarakat Barat,Harold Laswell merinci delapan nilai, yaitu:
1. Kekuasaan (power)
2. Kekayaan (wealth)
3. Penghormatan (respect)
4. Kesehatan (wellbeing)
5. Kejujuran (rectitude)
6. Keterampilan (skill)
7. Pendidikan/Penerangan (enlightenment)
8. Kasih sayang (afection)
Dengan adanya berbagai nilai dan kebutuhan yang harus dilayani itu, maka manusia menjadi anggota dari
beberapa kelompok sekaligus.

Negara
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan
politik. Dalam rangka ini boleh dikatakan bahwa negara mempunyai dua tugas:
1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial,yakni yang bertentangan satu
sama lain, supaya tidak menjadi antagonis yang membahayakan.
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah
tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakatseluruhnya.

Definisi mengenai Negara


Di bawah ini disajikan beberapa rumusan mengenai negara :
1. Roger H. Soltau: “Negara adalah agen atau kewewenangan yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat
2. Harold J. Laski: “Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan yang secarasah lebih berkuasa daripada individu atau
kelompok yang merupakanbagian dari masyarakat.
3. Max Weber: “Negara adalah suatu masyarakatyang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah
4. Robert M. Maclver: “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalamsuatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan
oleh suatu pemerintah.

Sifat-sifat Negara
Umumnya dianggap bahwa setiap negara mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sikap mencakup
semua.
1. Sifat memaksa.
Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai
serta timbulnya anarki, dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan isik secara legal.
2. Sifat monopoli.
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
3. Sifat mencakup semua (allencompassing, Allembracing).
Semua peraturan perundang-undangan (misalnya keharusan membayar pajak) berlaku untuk semua orang
tanpa kecuali.

Unsur-Unsur Negara
Negara terdiri atas beberapa unsur yang dapat diperinci sebagai berikut:
1. Wilayah. Setiap negara menduduki tempat tertentu di muka bumi dan mempunyai perbatasan
tertentu. Kekuasaan negara mencakup seluruh wilayah, tidak hanya tanah, tetapi juga laut di
sekelilingnya dan angkasa di atasnya
2. Penduduk. Setiap negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan negara menjangkau semua
penduduk di dalam wilayahnya. Dalam hubungan antara dua negara yang kira-kira sama tingkat
industrinya, negara yang sedikit penduduknya sering lebih lemah ke dudukannya daripada negara
yang banyak penduduknya.
3. Pemerintah. Setiap negara mempunyai organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan
melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di dalam wilayahnya.
Tujuan dan Fungsi Negara
Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mengejar beberapa
tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa tujuan terakhir setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi
rakyatnya.
Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimun fungsi yang
mutlak perlu, yaitu:
1. Melaksanakan penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, negara harus melaksanakan penertiban.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
3. Pertahanan. Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untuk ini negara
dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan. Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan peradilan.
Istilah Negara dan Istilah Sistem Politik
Konsep sistem politik merupakan pokok dari gerakan pembaharuan yang timbul dalam dekade lima
puluhan. Gerakan ini ingin mencari suatu dan lebih terkenal dengan istilah pendekatan tingkah laku
oleh karena mengemukakan tingkah laku politik sebagai fokus utama dari penelitian, dan terutama
menekankan struktur dan fungsi tingkah laku.
Sumber Pemerintahan.
Sumber kekuasaan dapat juga berupa kekayaaan. Kekuasaan dapat pula bersumber pada kepercayaan atau
agama.
Pengaruh
Seperti telah diuraikan sebelumnya suatu konsep yang selalu dibahas bersama dengan kekuasaan adalah
pengaruh. Pada umumnya masyarakat berpendapat bahwa kekuasaan dapat mengadakan sanksi dan
pengaruh.Namun dalam forum diskusi ilmiah sering dipertanyakan apakah kekuasaan

Anda mungkin juga menyukai