Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ILMU PEMERINTAHAN DENGAN POLITIK

Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pemerintahan:

Dra. MARLIEN T LAPIAN M.Si

Dr. WELLY WAWORUNDENG S.Sos, M.Si

JUSUF JOHANES WOWOR, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2:

1.Lia Gracella Simanjuntak 230811040002

2.Miranda Langi 230811040052

3.Wefron W Towolom 230811040022

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS


SAM RATULANGI MANADO
2023/2024
Pengertian Ilmu Pemerintahan
Ilmu Pemerintahan mempelajari tentang manajemen atau pengelolaan organisasi publik,
diantaranya lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, dan lembaga lainnya yang berfungsi dalam
menjalankan fungsi negara, yang diatur dalam undang-undang.

Menurut Para Ahli


Max Weber
Mengartikan pemerintah sebagai apa pun yang berhasil menopang klaim bahwa dialah
yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan
aturanaturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Soewargono, mengartikan pemerintah
sebagai pemegang kekuasaan politik, sering disebut pula penguasa sebagai penyelenggara
pemerintahan umum.
Samuel Edward Finer
Pemerintah harus mempunyai kegiatan terus-menerus (process), negara tempat
kegiatan itu berlangsung (state), pejabat yang memerintah (the duty) dan cara, metode serta
sistem (manner, method and system) dari pemerintah terhadap masyarakat.

Bentuk-bentuk Pemerintahan

1. Monarki

Monarki atau kerajaan adalah bentuk pemerintahan yang tertua di dunia. Biasanya,
negara monarki dipimpin oleh kaisar, raja, atau ratu secara turun temurun dan masa
kepemimpinannya seumur hidup. Saat ini, memang tidak banyak negara yang menggunakan
sistem pemerintahan monarki. Beberapa contohnya ada negara Inggris, Belgia, Denmark,
Brunei Darussalam, Belanda, Jepang, dan Arab Saudi. Selain itu, pemerintahan monarki juga
dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:

- Monarki absolut: kekuasaan dan wewenang tidak terbatas.


- Monarki konstitusional: kekuasaan dibatasi oleh undang-undang.
- Monarki parlementer: kekuasaannya dibatasi oleh parlementer.

2. Aristokrasi

Bentuk pemerintahan aristokrasi adalah pemerintahan yang kekuasaannya dipegang


oleh beberapa orang saja. Biasanya, yang menjadi pemimpin adalah kalangan bangsawan
yang berpendidikan tinggi. Bentuk pemerintahan ini pernah dilakukan oleh negara Prancis
pada tahun 1700-an.

3. Tirani

Bentuk pemerintahan ini dijalankan secara otoriter atau sewenang-wenang dan juga
absolut atau tanpa batas. Hal ini karena kekuasaan dan segala keputusan negara ditentukan
oleh satu orang. Contoh dari bentuk pemerintahan tirani adalah Jerman pada masa Kanselir
Adolf Hitler yaitu tahun 1933 sampai 1945.
4. Oligarki

Hampir sama dengan bentuk pemerintahan aristokrasi, oligarki ini kekuasaannya


dipegang oleh beberapa orang saja. Biasanya, orang-orang pemegang kekuasaan ini bisa
memerintah karena hubungan keluarga, kekayaan, ataupun kekuasaannya dalam militer.
Oligarki pernah dialami oleh negara Afrika Selatan hingga akhirnya dipimpin oleh Nelson
Mandela. Nelson Mandela mengupayakan untuk menghapus praktik apartheid atau politik
rasis, yang memberikan kekuasaan hanya pada kaum kulit putih saja dibandingkan kaum
kulit hitam.

5. Timokrasi

Timokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan yang kondisi ideal tertinggi dan prinsip
yang digunakan sebagai pengatur pemerintahan negara adalah rasa cinta akan kehormatan,
kemuliaan dan penghargaan. Timokrasi berasal dari kata berbahasa Yunani yaitu dari
kata time yang artinya penghargaan, kehormatan, martabat, pujaan dan kata kratein yang
artinya memerintah atau mengatur.

Negara timokrasi dipimpin oleh mereka memiliki kehormatan dan kelayakan untuk
memimpin. Timokrasi ini merupakan lawan dari monarki, aristokrasi, tirani, dan oligarki
yakni kepemimpinan yang berdasarkan kelas, keturunan, kekuasaan, dan hak istimewa.

6. Teokrasi

Teokrasi adalah bentuk pemerintahan yang prinsip-prinsip ilahi memegang peran


utama. Negara yang menganut teokrasi sangat menjunjung dan berpedoman pada prinsip ilahi
atau keyakinan Tuhan dan agama. Teokrasi merupakan bentuk identitas yang lebih absolut
dalam sistem agama negara.

7. Demokrasi

Bentuk pemerintahan demokrasi ini banyak dijalankan oleh berbagai negara di dunia
dan dicetuskan oleh presiden Amerika Serikat ke-16, yaitu Abraham Lincoln. Dalam bentuk
pemerintahan ini, pemegang kekuasaan berada di tangan rakyat. Sehingga, memunculkan
istilah demokrasi, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Fungsi Pemerintahan

Pelayanan, Pengaturan, Pembangunan, Pemberdayaan.

Tujuan Pemerintahan

Melindungi hak asasi manusia kebebasan kesetaraan perdamaian dan keadilan untuk
seluruh rakyatnya, menjunjung tinggi dan menjalankan konstitusi sampai-sampai setiap
penduduk negara diperlakukan dengan adil, menjaga perdamaian dan ketentraman di dalam
masyarakat dengan merealisasikan hukum secara adil, tempat melindungi kedaulatan bangsa
dari sekian banyak unsur yang mengancam baik dari dalam maupun dari luar, membuat dan
mengawasi sistem moneter sampai-sampai memungkinkan perdagangan dalam negeri dan
internasional berlangsung dengan baik
Pengertian Ilmu Politik

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta
deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik.

Menurut Para Ahli

Gabriel A.Almond

Politik adalah kegiatan yang memiliki hubungan dengan kendali pengambilan


keputusan secara publik dalam masyarakat tertentu dan wilayah tertentu. Kendali akan
disokong melalui instrumen dengan sifat operatif dan koersif.

Teori klasik Aristoteles

Menurut teori klasik Aristoteles, pengertian politik adalah usaha yang ditempuh
warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.

Miriam Budiardjo

Pengertian politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik


(negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Konsep Politik

Klasik

Pada pandangan klasik, politik digunakan masyarakat untuk mencapai suatu kebaikan
bersama yang dianggap memilki nilai moral yang lebih tinggi. Kepentingan umum sering
diartikan sebagai tujuan-tujuan moral atau nilai-nilai ideal yang bersifat abstrak seperti
keadilan, kebenaran dan kebahagiaan. Pandangan klasik dianggap kabur seiring banyaknya
penafsiran tentang kepentingan umum itu sendiri. kepentingan umum dapat diartikan pula
sebagai general will, will of all atau kepentingan mayoritas.

Kelembagaan

Menurut Max Weber, politik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara. Max Weber melihat negara dari sudut pandang yuridis formal yang
statis. Negara dianggap memiliki hak memonopoli kekuasaan fisik yang utama. Namun
konsep ini hanya berlaku bagi negara modern yaitu negara yang sudah ada differensiasi dan
spesialisasi peranan, negara yang memiliki batas wilayah yang pasti dan penduduknya tidak
nomaden.
Kekuasaan

Robson mengemukakan politik adalah kegiatan mencari dan mempertahankan


kekuasaan ataupun menentang pelaksanaan kekuasaan. Kekuasaan sendiri adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik pikiran maupun perbuatan agar
orang tersebut berpikir dan bertindak sesuai dengan orang yang mempengaruhi. Kelemahan
dari konsep ini adalah tidak dapat dibedakannya konsep beraspek politik dan yang non politik
dan juga kekuasaan hanya salah satu konsep dalam ilmu politik, masih ada konsep ideologi,
legitimasi dan konflik.

Fungsionalisme

David Easton berpendapat bahwa politik adalah alokasi nilai-nilai secara otoritatif
berdasarkan kewenangan dan mengikat suatu masyarakat. Sedangkan menurut Harold
Lasswell, politik merupakan who gets, what gets, when gets dan how gets nilai. Dapat
diketahui bahwa politik sebagai perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum. Kelemahan
dari konsep ini adalah ditempatkannya pemerintah sebagai sarana dan wasit terhadap
persaingan diantara pelbagai kekuatan politik untuk mendapatkan nilai-nilai terbanyak dari
kebijakan umum tanpa memperhatikan kepentingan pemerintah itu sendiri.

Konflik

Pandangan konflik mendeskripsikan bahwa politik merupakan kegiatan untuk


memengaruhi perumusan dan kebijaksanaan umum dalam rangka usaha untuk memengaruhi,
mendapatkan dan mempertahankan nilai. Oleh karena itu sering terjadi perdebatan dan
pertentangan antara pihak yang memperjuangkan dan pihak yang mempertahankan nilai.
Kelemahan konsep ini adalah tidak semua konflik berdimensi politik.

Fungsi Ilmu Politik

Sarana agregasi kepentingan, sarana artikulasi kepentingan, sarana pengatur konflik,


komunikasi politik, sarana sosialisasi politik.

Tujuan Ilmu Politik

1. Politik bisa digunakan untuk melindungi hak semua warga negara Indonesia
tanpa ada pengecualian serta menjaga pelaksanaan kewajiban dengan
melaksanakan pemerintahan untuk bisa mengatur keamanan.
2. Politik Indonesia memiliki tujuan untuk bisa mensejahterakan kehidupan seluruh
masyarakat yang ada di negara indonesia.
3. Politik bisa digunakan untuk memastikan terlaksanakannya sistem pendidikan
dengan tujuan memajukan bangsa dan negara.
4. Politik bisa menjaga keamanan dan perdamaian serta mewujudkan kehidupan
sosial yang seimbang, baik itu di dalam maupun di luar negeri.
Hubungan Ilmu Pemerintahan Dengan Ilmu Politik

Ilmu pemerintahan lebih mempelajari komponen politik dari suatu sistem politik,
sedangkan ilmu politik mempelajari society dan suatu sistem politik, sehingga politik bisa
dikatakan lebih luas fokusnya. Ralitas politik baik itu bersifat baik ataupun buruk tetap
diperhatikan dan dipelajari untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan idealisme.
Ilmu pemerintahan jangan sampai anti kepada ilmu politik, karena banyak unsur politik yang
masuk kedalam suatu pemerintahan, dari awal seseorang mendapatkan sebuah kekuasaan
untuk memerintah pasti akan melewati proses politik sampai dengan tahap membuat
kebijakan dan keputusan. Politik sudah meresap kedalam pemerintahan maka secara
epistimologis adalah membuat mata kuliah yang banyak mengilhami entitas ilmu politik dan
kombinasi antara politik dan pemerintahan sehingga tidak membuat dikotomi yang terlampau
jauh.

Menguatkan pemerintah, karena pemerintah adalah aktor yang penting yang hanya
bisa tunduk kepada kedaulatan rakyat bukan kepada pasar ataupun birokrasi. Penguatan
pemerintah dapat dilaksanakan menggunakan sebuah cara yaitu proses deliberatif, dimana
masyarakat secara aktif diikut sertakan dalam proses pembuatan sebuah kebijakan melalui
dibukanya ruang-ruang politik yang membuat sebuah isu tertentu menjadi isu publik yang
harus dicermati dan dikawal sejak awal. Serjana ilmu pemerintahan didorong untuk membuat
ruang-ruang politik yang ada dimasyarakat agar masyarakat bisa memiliki peran aktif dan
tidak takut untuk mengemukakan pendapatnya. Sehingga secara aksiologis tugas sarjana ilmu
pemerintahan menjadi pendamping masyarakat dan memberikan pencerahan terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai