Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian Pemerintahan dan Ilmu


Pemerintahan

Pengertian pemerintahan adalah kelompok orang orang tertentu yang


secara baik dan benar serta indah melakukan sesuatu (eksekusi) atau
tidak melakukan sesuatu dalam mengkoordinasikan, memimpin dan
hubungan antara dirinya dengan masyarakat, antara departemen serta
unit dalam tubuh pemerintahan itu sendiri. Misalnya, di Indonesia
yang dimaksudkan adalah lembaga tertinggi negara, yaitu MPR, DPR,
DPD, MA/MK, Presiden, BPK dan lain lain.
Pengertian ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana melaksanakan koordinasi dan kemampuan memimpin
bidang legislasi, yudikasi dan juga eksekusi dalam hubungan pusat
dengan daerah antar lembaga serta antara yang memerintah dengan
gejala pemerintahan. Dalam hal ini pemerintah melakukan kebijakan
dalam pelayanan kepada masyarakat dan mengantisipasi dekadensi
moral dengan kekuasaan negara yang dimilikinya.

Sejarah Pemerintahan atau latar belakang

Pada hakikatnya pemerintahan merupakan suatu gambaran tentang


bagaimana pada permulaan pemerintahan setelah terbentuk dan
bagaimana pemerintahan itu telah berkembang melalui perkembangan
dari 3 tipe masyarakat yaitu masyarakat setara, masyarakat bertingkat
dan masyarakat berlapis.
Perkembangan pemerintahan itu juga ditentukan oleh perkembangan
masyarakatnya yang disebabkan oleh faktor-faktor lain yang
melandasinya seperti pertambahan dan tekanan penduduk, ancaman
atau perang dan penjarahan yang dilakukan oleh suatu kelompok
masyarakat terhadap kelompok masyarakat yang lain dan telah
menjadi faktor-faktor yang memacu perkembangan pemerintahan
yaitu penguasaan oleh suatu pemerintah atau negara.
Pemerintahan di zaman purba ditandai oleh banyaknya sistem
pemerintahan dan sistem yang lebih dikenal adalah polis Yunani.
Selain polis Yunani, kerajaan Inka yang berdiri antara tahun 1200-
1500 Masehi telah memiliki sistem pemerintahan yang despotisme
yaitu suatu bentuk pemerintahan yang ditandai oleh kekuasaan
sewenang-wenang dan tak terbatas dari pihak penguasa.
Plato dan Aristoteles lah yang memperkenalkan bentuk-bentuk
pemerintahan yang baik dan buruk dengan alasan pembagian tersebut.
Konsep-konsep tentang pemerintahan yang baik dan buruk menurut
Plato dan Aristoteles masih terefleksi sepanjang sejarah pemerintahan
di dunia hingga dewasa ini.
Awal pemerintahan Romawi merupakan suatu wujud dari kombinasi
bentuk pemerintahan baik menurut konsep Plato dan Aristoteles. Pada
abad pertengahan pengaruh agama Kristen masuk ke dalam sistem
pemerintahan yang lebih dikenal dengan teori dua belah pedang.
Di zaman baru sekalipun pemerintahan tidak menjadi jelas setelah
runtuhnya polis Yunani serta konflik antara Paus dan Raja
berkepanjangan namun pada akhir abad pertengahan muncul
pemerintahan di zaman baru dengan pengalaman perjalanan sejarah
yang panjang dari masing-masing negara sehingga lahirlah konsep
tentang adanya kemandirian serta kekuatan pemerintahan.
Untuk itu Machiavelli muncul dengan sebelas dalil dalam karyanya
Sang Raja yang mengajarkan tentang bagaimana seorang raja harus
mempertahankan serta memperbesar kekuasaan pemerintah sebagai
tujuannya melalui menghalalkan segala cara.
Kameralistik
Awal dari ilmu pemerintahan modern ditandai dengan lahirnya
kameralistik (Ilmu Perbendaharaan) yang telah berkembang di Prusia
pada awal abad ke-18. Landas tolaknya adalah bahwa negara harus
mengurusi lapangan pekerjaan dan pangan sehingga berdasarkan hal
itu perlu mengusahakan agar di dalam setiap jabatan yang ada
sebanyaknya orang sebagaimana dibutuhkan untuk kesejahteraan
umum.
Dalam hal ini bahanbahan dari statistik mempunyai nilai yang besar
dan dapat iandalkan.
Dalam abad ke-19 dengan munculnya pemikiran negara hukum maka
merosotlah kameralistik seraya memberikan perkembangan hukum
pemerintah.
Hampir di seluruh daratan Eropa Barat perkembangan studi negara
dan ajaran negara menjadi abad ke-19 dan pada abad ke-20
menambahkan nama studi hukum administrasi.
Pada bidang ilmu pemerintahan Burke dan Benthan menganjurkan
perlu diadakan perbaikan terhadap kelalaian dari dinas pemerintah,
kelebihan staf, inaktif dan inkompeten.
Di Amerika Serikat ilmu pemerintahan berkembang sebagai suatu
bidang otonom yang dipelopori oleh Profesor Wodroow Wilson
(kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat). Ia menganjurkan
adanya studi khusus tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas-tugas pemerintah yang berhasilguna dan
berdayaguna.
Ilmu pemerintahan dipengaruhi oleh ilmu-ilmu humaniora (sosiologi,
psikologi, psikologi-sosial, antropologi, ekonomi, politikologi).
Dan ditandai dengan penanganan antar disiplin, dengan
pendayagunaan dari teori-teori, istilah-istilah serta metode-metode
dari semua ilmu tadi, selain dipercaya dengan filsafat.
Lahirlah sebuah teori pemerintahan liberal dari John Locke pada
tahun 1690 yaitu ajaran tentang pemerintahan demokrasi modern.
John Locke
memandang kekuasaan legislatif sebagai yang tertinggi dan eksekutif
berada di bawahnya.
Dia mengatakan bahwa kekuasaan pemerintahan mesti dibatasi oleh
kewajiban menunjang hak-hak azasi manusia antara lain: hak atas
keselamatan pribadi, hak kemerdekaan dan hak milik.
Sementara itu di Inggris pada sekitar tahun 1700 berdirilah
pemerintahan monarki parlementer di mana kedaulatan negara berada
di tangan perwakilan rakyat dan pemerintah bertanggung jawab
kepada rakyat.
Revolusi Amerika pada tahun 1776 dan Revolusi Perancis pada tahun
1789 mempercepat proses demokratisasi dan pengakuan terhadap
hak-hak azasi manusia.
Terhadap itu semua muncul lagi reaksi konservatisme terutama dari
Burke dan Hegel.
Birokrasi lahir di istana raja dan merupakan perwujudan dari orang-
orang kepercayaan yang memerintah bersama raja yang diberikan
pembagian tugas satu sama lain didasarkan pada selera pribadi dan
tradisi.
Pemerintahan di Indonesia berawal dengan suatu pembentukan
pemerintahan swasta pada tahun 1602 oleh Belanda yang bernama
VOC terutama di pulau Jawa lebih dikenal dengan Kompeni.
VOC kemudian runtuh pada tahun 1795 dan didirikanlah
pemerintahan Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderal yang
pertama adalah Deandels.
Sejarah modern ilmu pemerintahan dan politik berawal dalam abad
ke-19.
Pemerintahan negara berkembang menjadi suatu pemerintahan yang
memberikan pelayanan dan pemeliharaan terhadap para warganya.
Pemerintah lebih banyak mengurusi kesejahteraan dan penghidupan,
pendidikan dan perawatan kesehatan serta kesempatan kerja dan
tunjangan sosial atau jaminan hidup bagi warga yang menganggur.
Perkembangan pemerintahan secara berawal mulai dari tahap
prasejarah hingga tahun 1993, Ilmu pemerintahan telah menjadi ilmu
yang multi disiplin dan mono disiplin dengan penekanan pada umum,
organisasi dan pengambilan keputusan, perencanaan dan pelaksanaan
serta prinsip swastanisasi dalam pemerintahan.

Ilmu Pemerintahan

Ilmu pemerintahan yang kita bahas saat ini, bisa dikategorikan ilmu
yang masih baru, atau meminjam pendapat Soewargono ( 1995 : 1 ),
ilmu pemerintahan masih sering dipandang sebagai ilmu yang kurang
jelas sosoknya. Pemerintahan dalam bahasa inggeris disebut
government yang berasal dari bahasa latin gobernare, greek kybernan
yang berarti mengemudikan, atau mengendalikan.
Meriam memandang tujuan pemerintah meliputi external security,
internal order, justice, general welfare dan fredom. Tidak berbeda jauh
dengan S.E. Finer yang melihat pemerintah mempunyai kegiatan
terus-menerus ( process ), wilayah negara tempat kegiatan itu
berlangsung ( state ), pejabat yang memerintah ( the duty ), dan cara,
metode serta sistem ( manner, method, and system ) dari pemerintah
terhadap masyarakatnya. Agak berbeda dengan R. Mac Iver,
memandang pemerintah dari sudut disiplin ilmu politik, “ government
is the organizationof men under authority… how men can be
governed “. Maksudnya pemerintahan itu adalah sebagai organisasi
dari orang-orang yang mempunyai kekuasaan… bagaimana manusia
itu bisa diperintah (R. Mac Iver, The Web of Government, The Mac
Milan Compony Ltd New York, 1947 ). Jadi bagi Mac Iver, ilmu
pemerintahan adalah sebuah ilmu tentang bagaimana manusia-
manusia dapat diperintah ( a science of haw men are governed ).
Guna memahami lebih konkritnya jati diri pemerintahan dari
peristiwa maupun aktivitas kegiatan pemerintahan dari perspektif
ilmu pemerintahan dengan analisa multidisiplin pendekatan historis,
ada lebih baik bila kita menyinggung sedikit peristiwa dan gejala-
gejala pemerintahan dari sudut pandang pengertian negara dari para
ahli yang berbeda latar belakang keilmuwan.
Sumantri ( Inu, 2001 : 97 ) memandang negara dari segi filsafat ilmu
sebagai suatu organisasi kekuasaan. Karena itu, dalam orgnisasi
negara selalu kita jumpai organ / alat perlengkapan yang mempunyai
kemampuan untuk memaksa kehendak pada siapa saja di dalam
wilayah kekuasaaannya. Ahli hukum Hugo de Groot memndang
negara merupakan suatu persekutuan sempurna dari orang-orang yang
merdeka untuk memperoleh perlindungan hukum. Sedangkan dari
keilmuwan sosiologi, memandang negara adalah suatu masyarakat
yang monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam
suatu wilayah ( Max Weber dalam Inu, 2001 : 99).
Sedangkan Ndraha ( 2000 : 7 ) yang secara basic keilmuwan berlatar
belakang disiplin ilmu administrasi negara dan ilmu pemerintahan
mendefenisikan ilmu pemerintahan sebagai ilmu yang mempelajari
bagaimana pemerintah ( unit kerja publik ) bekerja memnuhi dan
melindungi tuntutan ( harapan, kebutuhan ) yang diperintah akan jasa
publik dan layanan civil, dalam hubungan pemerintahan.

2. Jelaskan hubungan Filsafat dengan Ilmu


Pemerintahan!

Secara etimologi filsafat berasal dari kata Yunani terdiri dari dua kata
yaitu filos dan sophia filos artinya senang,gemar,dan cinta. sedangkan
sophia dapat diartikan sebagai kebijaksanaan. oleh karena itu filsafat
dapat diartikan sebagai suatu kecintaan kepada kebijaksanaan. filsafat
itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya maka kalau kita
menggunakan atau berfikir secara filsafat maka kita dapat memulai
dari tahapan ontologi,tahapan epistemologi,dan terakhir tahapan
Aksiologi.

Sebelum kita membahas tentang tahapan-tahapan cara berfikir filsafat


yaitu dari ontologi,epistemologi dan aksiologi terlebih dahulu kita
mencari tau pengertian dari filsafat itu sendiri. Banyak para ahli yang
mendefinisikan filsafat namun secara ringkas kita dapat mengatakan
bahwasanya filsafat itu adalah berfikir secara sistematik mendalami
melalui cara berfikir yang teratur dan tersusun menggenal kerangka
sejak awal hingga akhir. pada akhirnya menemukan suatu
pengetahuan mengenal sasaran dari pada kajian ataupun dari pada kita
berfikir objek yang kita berfikir sepertinya pemerintahan atau ilmu
pemerintahan artinya saat kita ingin mencari tau tentang pemerintahan
maka kita akan berfikir secara teratur dan secara tersusun sehingga
kita mengenal kerangka dari pada ilmu pemerintahan atau
pemerintahan itu sendiri. Sehingga kita juga menemukan suatu ilmu
pengetahuan apa itu pemerintah atau apa itu ilmu pemerintahan maka
pada dataran itu masuklah pada tahapan filsafat dengan kajian
ontologi. Kesimpulannya filsafat itu adalah berfikir secara sistematik
dan radikal terhadap sesuatu.

Apa itu radikal ? yang dikatakan radikal itu berfikir secara mendalam
hingga menyentuh akar-akar persoalan ilmu pemerintahan. misalnya
yang kita kaji dan yang kita pikirkan adalah pemerintahan yang kita
kaji adalah ilmu pengetahuan jadi kita berfikir secara mendalam
hingga menyetuh akar-akar persoalan yang ada dalam ilmu
pemerintahan atau dalam pemerintahan itu sendiri. bahkan kita
berfikir sampai kepada konsepkuensi-konsepkuensi yang timbul
akibat adanya pemerintahan,dalam hal ini apabila kita berfikir secara
filsafat supaya kita sampai pada hasil berupa pengetahuan ada dua hal
yang perlu kita ketahui.
Yang pertama, pengetahuan yang kita capai adalah pengaduan yang
benar saat kita berpikir atau mendalami ilmu pemerintahan sehingga
kita melahirkan suatu pengetahuan maka pengetahuan itu ialah
pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar itu bagaimana?
Bagaimana proses pengetahuan yang benar adalah berfikir secara
sistematis dan tersusun secara radikal .

Yang kedua, yang saling bertalian di dalam suatu pengetahuan itu


jalan berfikir yang tepat untuk menemukan pengetahuan yang benar
itu bagaimana pemikiran yang benar itu adalah berfikir secara
metodologis sebagaimana syarat satu ilmu pengetahuan . maka kita
dalam mendalami ilmu pemerintahan maka kita harus berfikir secara
metodologis . kalau kita ingin menemukan kebenaran dalam ilmu
pengetahuan pemerintahan.

Itu banyak sekali yang harus kita jelaskan tentang kebenaran, pasti itu
semua ada babnya tersendiri untuk menjelaskan konsep atau teori
kebenaran. itu semua tidak mungkin kita jelaskan dalam opini ini
karna sangat panjang.

Nah,dua ciri penalaran logis dan analitis kita dalam mengkaji ilmu
pemerintahan, dalam mengkaji ilmu pemerintahan itu juga kita bisa
penalaran secara logis dan analitis tiap dari penalaran mempunyai
logikanya tersendiri namun bentuk dari penalaran mempunyai ciri-ciri
utama yaitu berfikir logis dan berfikir analitis. kesimpulannya dalam
mengkaji,mendalami, mempelajari ilmu pemerintahan itu kita harus
berfikir secara logis dan harus berfikir secara analitis

bagaimana yang dimaksud dengan berfikir logis ? yang dimaksud


dengan berfikir logis adalah suatu kegiatan berfikir di dalam otak kita
yang berjalan menurut pola alur dan kerangka tertentu yaitu dengan
adanya metodologi. jadi kerangka berfikir kita yaitu kerangka yaitu
disebut dengan metodologi metodologi tertentu. menurut logika
tertentu seperti itu,karna dia ada logika tertentu dan logika tidak
tertentu.Maka suatu kegiatan berfikir secara tertentu itu dapat
dikatakan secara logis

Bagaimana yang dimaksud dengan berfikir analitis ? yaitu suatu


penalaran merupakan kegiatan berfikir analitis dan dasar yang
dipergunakan untuk hal ini ialah logika penalaran ,artinya penalaran
ilmiah merupakan suatu kegiatan analitis yang menggunakan logika
ilmiah dan demikian jugak penalaran lainnya menggunakn logika
tersendiri pula jadi logika berfikir analitis adalah menggunakan logika
penalaran sifat dari pada analitis itu sebenarnya adalah konsepkuensi

Artinya kita berfikir adalah secara logis, setelah ada berfikir logis
maka kita lanjuti berfikir secara analitis jadi kita berfikir berdasarkan
langkah-langkah yang telah dikonsepkan oleh logika berfikir.

Jadi tindak lanjut dari berfikir logis diteruskan dengan berfikir analitis
maka kita dalam mencari,menemukan dalam ilmu pemerintahan atau
mendalami ilmu pemerintahan pertama kita harus berfikir logis dan
kemudian kita berfikir analitis maka kalau kita sudah berfikir logis
dan analitis kita akan menemukan kebenaran atau konsep-
konsepkuensi atau pun hambata atau kendala yang ada dalam ojek
kajian kita dalam mendalami ilmu pemerintahan.

Kesimpulannya untuk menemukan kebenaran konsepkuensi ,kendala


dan hambatan ,pengembangan dari pada pemerintahan yang
menemukan hakikat dari pemerintahan maka kita harus menggunakan
filsafat,dimulai dari tahapan Ontologi tahapan epistemoligi dan
kepada tahapan Aksiologi
Nah,dalam opini ini kita menekankan proses hubungan antara filsafat
dengan ilmu pemerintahan

Apa hubungannya ? hubungannya adalah untuk menemukan


kebenaran dalam ilmu pemerintahan dan konsep-konsepkuensi dalam
ilmu pmerintahan dan menemukan kendala dalam ilmu pemerintahan
dan menemukan hakikat sebenarnya ilmu pemerintahan hanya dapat
dilakukan dalam filsafat.

Anda mungkin juga menyukai