Pengertian Rezim
Istilah rezim mengacu di bidang politik untuk semua jenis pemerintahan yang secara resmi didirikan
untuk suatu Negara, serta cara organisasi kekuasaan yang akan dimiliki Negara tersebut. Dengan kata
lain, rezim adalah bentuk atau sistem yang digunakan oleh suatu Negara untuk menjalankan
pemerintahannya dan melalui mana ia juga dapat memberikan nilai, sikap, dan struktur etika atau
pemikiran .
Adalah umum dalam sejarah politik setiap negara untuk melihat perubahan antara berbagai jenis rezim
yang bervariasi menurut waktu, dengan kebutuhan dan perhatian paling khas dari setiap momen
sejarah. Dalam hal ini, Amerika Serikat adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu
mempertahankan rezim politik yang sama berdasarkan demokrasi perwakilan dan presidensial sejak
awal. Biasanya, jenis rezim dipilih oleh masing-masing negara akan menjadi salah satu yang menyertai
nama resmi daerah itu, misalnya ketika kita berbicara tentang Bolivarian Republic of Venezuela, Rusia
Federasi , Amerika Serikat dari Amerika atau Kingdom Spanyol.
Menurut para pendukung monarki, mereka berpendapat jika kekuasaan yang dipegang oleh satu
tangan lebih efektif untuk menciptakan suatu stabilitas di dalam proses pembuatan kebijakan. Selain
itu perbedaan pendapat dan perdebatan, atau persaingan antar kelompok menjadi relatif terkurangi
karena hanya ada satu kekuasaan yang dominan.
1. MONARKI MUTLAK
Adalah bentuk pemerintahan yang seluruh kekuasaan pemerintahannya bersifat tidak terbatas
atau mutlak.
2. MONARKI KONSTITUSIONAL
Adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan raja dibatasi oleh konstitusi dan undang – undang
dasar. Maka tindakan raja harus sesuai dengan konstitusi.
3. MONARKI PARLEMENTER
Adalah sistem kerajaan yang di dalam pemerintahannya terdapat parlemen atau dewan
perwakilan rakyat. Para menteri, baik secara individu maupun keseluruhan, bertanggung jawab
kepada parlemen tersebut.
Dalam sistem pemerintahan monarki parlementer, raja merupakan lambang kesatuan negara,
tidak dapat diganggu gugat, dan kedudukannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Yang
dimaksud tidak dapat dipertanggungjawabkan adalah the king can do no wrong atau raja tidak
melakukan kesalahan.
REZIM OTOKRASI
Otokrasi sendiri berasal dari kata “oto” dan “kratos”. “Oto” memiliki arti sendiri dan “kratos” yang
memiliki pemerintah. Sehingga jika digabung, otokrasi memiliki arti pemerintahan yang ditentukan
sendiri.
Sehingga jika secara umum pengertian Otokrasi adalah pemerintahan atau kekuasaan yang
dipegang oleh seseorang yang berkuasa secara penuh dan juga tidak terbatas masanya sehingga
pemerintahan ini akan bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Sementara yang memegang
kekuasaan ini sendiri disebut dengan otokrat yang biasanya dijabat oleh pemimpin yang memiliki
status sebagai raja atau pun menggunakan sistem kerajaan.
REZIM MERITOKRASI
Meritokrasi (merit, dari bahasa Latin: mereō; dan -krasi, dari bahasa Yunani Kuno: κράτος kratos,
'kekuatan, kekuasaan') adalah sistem politik yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk
memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial. Kemajuan dalam
sistem seperti ini didasarkan pada kinerja, yang dinilai melalui pengujian atau pencapaian yang
ditunjukkan. Meskipun konsep meritokrasi telah ada berabad-abad lamanya, istilah ini sendiri
diciptakan pada tahun 1958 oleh sosiolog Michael Dunlop Young dalam buku distopia politik dan
satirenya yang berjudul The Rise of the Meritocracy.
REZIM PLUTOKRASI
Plutokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang mendasarkan suatu kekuasaan atas dasar
kekayaan yang mereka miliki. Mengambil kata dari bahasa Yunani, “ploutos” yang berarti kekayaan
dan “kratos” yang berarti kekuasaan. Riwayat keterlibatan kaum hartawan dalam politik kekuasaan
memang berawal di kota Yunani, untuk kemudian diikuti di kawasan Genova, Italia.
REZIM DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting, baik secara langsung
atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
masyarakat dewasa.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama
untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan,
dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan
seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi
mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.
Landasan demokrasi mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan
berbicara, inklusivitas dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang
terperintah, hak suara, kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk
hidup, kebebasan, dan kaum minoritas.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani Kuno δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",[3] yang
terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada Abad ke-
5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena Klasik; kata ini
merupakan antonim dari wikt:ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua
definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.[4] Sistem politik
Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan
tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi
sepanjang sejarah modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua
penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan
gerakan hak suara di mulai pada abad ke-19 hingga sekarang. Kata demokrasi (democracy) sendiri
sudah ada sejak Abad ke-16 se-jaman dengan sultan banten Abdul Mahasin Muhammad Zainal Abidin,
Democracy berasal dari bahasa Prancis Pertengahan dan bahasa Latin Pertengahan lama. Tahun
Masehi di mulai dari 570 Masehi. Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam
hidup bernegara antara Abad ke-4 Sebelum Masehi sampai dengan Abad ke-6 SM. Demokrasi yang
dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung, artinya hak rakyat untuk membuat
keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga negara.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang
satu orang, seperti monarki. Yang berasal dari filosofi Yunani ini sekarang tampak ambigu karena
beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki,
dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda
dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi masyarakat untuk
mengendalikan para pemimpinnya yang tidak jujur atau tidak dapat dipercaya dan memberhentikan
mereka tanpa perlu melakukan revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh
rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu
semua warga negara berperan langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di
kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat
namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; yang disebut
demokrasi tidak langsung.
PENGANTAR ILMU POLITIK
Nama : Siti Maryam A. Aliyah
NIM : 2222010627
Kelas : AP 1 – I
Sistem Politik
Sistem politik ialah sebuah susunan aktivitas ataupun prosedur di dalam sebentuk masyarakat politik
dalam otoritas dan memastikan siapa, memperoleh apa, kapan dan bagaimana. Di antara berbagai jenis
prosedur bisa ditampak fenomena politik menjadi suatu gabungan prosedur tersendiri, yang berlainan
dengan prosedur lainnya.
1. Fungsi mendefinisikan keperluan, ialah fungsi yang merangkai dan mengutarakan ketentuan
politik dalam suatu negara.
2. Fungsi penggabungan keperluan, ialah fungsi yang menceraiberaikan ketentuan politik dari
beragam pihak dalam suatu negara dalam beragam bergantian peraturan.
3. Fungsi pembuatan peraturanumum, ialah fungsi untuk memikirkan beragam bergantian peraturan
yang digagaskan oleh partai-partai politik dan pihak-pihak lain, untuk memilih salah satu di
antaranya sebagai satu peraturan pemerintahan.
4. Fungsi penerapan peraturan, ialah fungsi yang melakukan beragam peraturan yang sudah
ditentukan oleh pihak yang
5. Fungsi komunikasi politik ialah prosedur penyajikan informasi tentang politik dari masyarakat
kepada pemerintah dan dari pemerintah kepada masyarakat.
6. Sosialisasi politik ialah prosedur pembuatan sikap dan penyesuaian politik peserta masyarakat.
Tujuan Sistem Politik
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari sistem politik, yakni sebagai berikut: