Anda di halaman 1dari 6

Anggota Kelompok:

1. Ahmad Daffa Hasan (2265201088)


2. Dimas Ramadhan (2265201064)
3. Farhan Fahrizal (2265201067)
4. Lucky Dion Ilham (2265201072)
5. Rafly Handika (2265201061)
6. Sheva Dwi Nurcayanti (2265201073)

Bentuk-bentuk pemerintahan
1. Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos
bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi
sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada
warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di
pemerintahan.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi
juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan
prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat
manusia. Landasan demokrasi mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan
kebebasan berbicara, inklusivitas dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan
dari yang terperintah, hak suara, kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak
beralasan atas hak untuk hidup, dan kaum minoritas.
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan.
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di mana setiap
masyarakat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan politik.
Dalam sistem ini, setiap masyarakat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu
kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik jabatan
yang terjadi. Sistem demokrasi digunakan pada jaman awal terbentuknya demokrasi di
mana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh masyarakat
berkumpul untuk membahasnya.
Demokrasi yang dilaksanakan dengan sistem perwakilan. Didalam demokrasi ini
masyarakat menyalurkan kehendak dengan memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam
dewan perwakilan rakyat. termasuk juga dalam demokrasi ini, demokrasi perwakilan
dengan sistem referendum, yaitu gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan, masyarakat memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam perwakilan rakyat,
namun dewan itu dikontrol oleh pengaruh masyarakat dengan sistem referendum dan
inisiatif masyarakat.

Negara yang pernah menggunakan bentuk demokrasi sebagai berikut:

1. Indonesia
2. Malaysia
3. Filipina
4. Timor Leste
5. Australia
6. Selandia Baru
7. Canada
8. Swedia
9. Norwegia
10. Denmark

2. Aristokrasi
Suatu wujud pemerintahan yang mana kekuasaan negara jatuh dalam genggaman
suatu kelompok kecil serta memperoleh keistimewaan atau kelompok yang mendapatkan
kekuasaan atas negara tersebut.
Sejarah singkat sistem pemerintahan aristokrasi sebenarmya dipelopori oleh dua
filsuf ternama Yunani yakni Plato dan muridnya Aristoteles. Pada konsep mereka sistem
pemerintahan tersebut seharusnya diisi oleh orang-orang yang mampu dan berkompeten.
Jadi, konsep tersebut lebih mengacu pada kontradiksi sistem demokrasi yang dianut oleh
Yunani pada masa itu. Dalam praktik menjalankan sistem pemerintahan tersebut,
keduanya tentu menghadapi beberapa hambatan. Hambatan tersebut muncul terkait
kriteria apa saja yang wajib dimiliki oleh seseorang yang dianggap kompeten. Pada
zaman tersebut, dewan laki-laki dianggap sebagai senat pada unit politik tersebut. Orang-
orang Yunani pada masa itu tidak menyukai konsep pemerintahan monarki yang
dianggap identik dengan segala hal berbau otoriter.apabila menelisik lebih jauh dalam
sebuah buku yang berjudul Leviathan, Thomas Hobbes menjelaskan bahwa sistem
pemerintahan yang dipelopori oleh Plato dan Aristoteles tersebut merupakan suatu sitem
pemerintahan persemakmuran yang mana perwakilan-perwakilan dari warga negara
tersebut adalah pengumpulan dari setiap bagian.

Negara penganut system aristokrasi

1. Inggris
2. Nigeria
3. India
3. Teokrasi

Pengertian negara ketuhanan atau teokrasi menunjukkan bahwa keberadaan negara


tidak memisahkan konsep negara itu sendiri dari nilai-nilai ketuhanan (agama). Di sisi
lain, teori ini berusaha berbicara tentang kausalitas atau asal usul kekuasaan (power), dan
kepada siapa kekuasaan itu diberikan.

Berdasarkan teori negara teokratis di atas, sumber kekuasaan berasal dari kekuasaan
Tuhan atau Tuhan dan kekuatan supranatural di luar kemampuan manusia, yang
kemudian diwariskan kepada siapapun yang menikmatinya.

Dalam kajian filsafat ilmu politik, ada satu nama besar yang mempopulerkan asal
usul gagasan negara agama atau teokrasi. Ini adalah Saint (St.) Augustine, seorang filsuf
abad pertengahan. Melalui pemikiran Santo Agustinus bahwa suatu bangsa harus
didirikan di atas agama. Menurut Agustinus, konsep negara terbagi menjadi dua, yaitu
negara duniawi (kota manusia) dan negara sorgawi (kota Tuhan). Menurut Santo
Agustinus, tanah surga dan bumi didasarkan pada rasa cinta dan keabadian Tuhan. Tetapi
kerajaan surga tidak dapat ditemukan secara empiris, karena konsep surga hanyalah
sebuah gagasan yang dikembangkan oleh Santo Agustinus.

Negara yang menganut system teokrasi:

1. Afganistan
2. Pakistan
3. Arab Saudi

4. Tirani

Tirani sendiri adalah sebuah kekuasaan yang digunakan sewenang-wenang. Biasannya


negara ini diperintah oleh seorang raja atau penguasa yang bertindak sekehendak hatinya.

Sekilas, tirani sama seperti monarki yang kekuasaan negaranya dipegang oleh satu
orang. Tetapi, tirani dijalankan dengan sewenang-wenang secara otoriter dan absolut.

Contoh negara yang pernah menjalankan bentuk tirani adalah Adolf Hitler di Jerman
dan Joseph Stalin dari Uni Soviet.

5. Oligarki

Oligarki (dari bahasa Yunani ὀλιγαρχία (oligarkhía), artinya "beberapa aturan"; dari
ὀλίγος (olígos), artinya "yang sedikit", dan ἄρχω (archo), artinya "struktur kekuasaan
adalah aturan". Jadi dari oligarki. di mana kekuasaan berada di tangan segelintir Orang-
orang ini dapat dicirikan oleh satu atau lebih karakteristik, seperti bangsawan, ketenaran,
kekayaan, pendidikan atau bisnis, kontrol agama, politik atau militer.Pada awal abad ke-
20, Robert Michels berteori bahwa demokrasi , seperti semua organisasi besar, cenderung
merosot menjadi oligarki. Dalam The Iron Law of Oligarchy, dia menyarankan bahwa
pembagian kerja yang diperlukan dalam organisasi besar mengarah pada pembentukan
kelas penguasa yang terutama peduli dengan perlindungan kekuatannya sendiri, misalnya
Cina, adalah negara oligarki.

6. Monarki
Sistem pemerintahan monarki merupakan sistem pemerintahan tertua di dunia.
Monarki merupakan sistem politik yang didasarkan pada kedaulatan yang tidak terbagi
atau kekuasaan satu orang. Istilah ini berlaku untuk negara-negara di mana otoritas
dipegang oleh raja atau ratu. Sistem kepemimpinan monarki masih dipegang teguh oleh
sistem pemerintahan Inggris hingga saat ini. Sistem monarki memiliki arti bahwa suatu
negara masih di pimpin oleh seorang raja atau ratu yang memiliki kekuatan utama
pemegang kekuasaan yang mendominasi dalam suatu negara atau kerajaan.
Monarki merupakan sistem poliitk yang didasarkan pada kedaulatan yang tidak terbagi
atau kekuasaan satu orang. Istilah ini berlaku untuk negara-negara di mana otoritas
dipegang oleh raja atau ratu, yaitu seorang penguasa individu yang berfungsi sebagai
kepada negara dan yang mencapai posisinya melalui keturunan.
Negara-negara yang menganut sistem monarki ini adalah Arab Saudi, Qatar, Oman,
Vatikan, Brunei Darussalam, dan Swaziland. Monarki konstitusional biasa disebut juga
dengan monarki terbatas.

7. Teknokrasi
Teknokrasi adalah bentuk pemerintahan ketika para pakar teknis menguasai
pengambilan keputusan dalam bidangnya masing-masing. Insinyur, ilmuwan, profesional
kesehatan, dan orang-orang yang punya pengetahuan, keahlian atau kemampuan akan
membentuk badan pemerintahan.
Contoh teknokrasi di dunia adalah kabinet presiden Meksiko Carlos Salinas de Gortari
dan Ernesto Zedillo antara 1988 dan 2000, dan pemerintahan sementara Mario Monti
(Italia) dan Lucas Papademos (Yunani) tahun 2011.

8. Timokrasi
Timokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan, dimana kondisi ideal tertinggi dan
prinsip yang digunakan sebagai pengatur pemerintahan negara adalah rasa cinta akan
kehormatan, kemuliaan dan penghargaan.
Berikut ini contoh-contoh negara timokrasi:
9. Oklokrasi
Oklorasi terjadi saat negara dalam anarki massa dengan pemerintahan yang tidak
legal. Geng para mafia memiliki kekuasaan senjata dalam jumlah besar, sehingga rakyat
lain menjadi takut.
Demokrasi yang sudah tergelincir memang oleh para ahli tata negara disebut
sebagai oklokrasi. Ciri-cirinya adalah demokrasi tapi malah banyak kebobrokan di sana-
sini. Selain itu oklokrasi juga sarat dengan korupsi dalam roda pemerintahan hingga
penyelenggaraan negara.
Oklokrasi diambil dari bahasa Latin ochlocratia. Pemerintah dalam oklokrasi legal
terpilih melalui sistem demokrasi. Dalam kasus khusus dan kondisi spesifik, pemerintah
oklokrasi akan melakukan penggiringan opini. Penggunaan mayoritas dan sentimen
massa sangat lumrah dalam kelompok ini. Diawali dengan menghembuskan intimidasi
dan pertikaian.
Contoh negara oklorasi yaitu negara amerika.

10. Plutokrasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dituliskan jika plutokrasi
merupakan sebuah sistem politik yang dilakukan dan dikuasai oleh sekelompok orang
kaya atau kaum kapitalis (pemilik modal).
Sedangkan dalam Merriam-Webster, dijelaskan jika plutokrasi atau plutocracy
adalah sistem pemerintahan yang dilakukan dan dikontrol oleh kaum kaya. Maka dapat
dikatakan jika plutokrasi memiliki keterkaitan erat dengan kekayaan atau uang. Karena
penentuan pemimpin didasarkan pada seberapa banyak kekayaan yang dimiliki.
Plutokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yakni ploutos dan kratos. Ploutos berarti
kekayaan. Sedangkan kratos berarti kekuasaan. Sistem pemerintahan plutokrasi bermula
di Yunani. Sistem ini terus menyebar hingga ke Genova, Italia. Sistem pemerintahan
plutokrasi meyakini jika ingin mencapai suatu kepentingan tertentu harus mengeluarkan
biaya tertentu yang mahal. Kepentingan tersebut juga mencakup kepentingan untuk
mempertahankan kekayaan suatu negara.
Berikut ciri-ciri dari plutokrasi, yaitu:
1. Pemerintah lebih memperhatikan serta memenuhi kebutuhan para elit ekonomi
atau kaum kaya.
2. Para penganut plutokrasi bisa mencabut amanah dari pemerintah yang telah
terpilih.
3. Elit ekonomi memiliki mekanisme tertentu, sehingga bisa membuat peraturan
yang menguntungkan kaumnya.
4. Kekuasaan secara publik dikelola untuk kepentingan tertentu kaum elit
ekonomi lokal.
5. Masyarakat biasa mau tidak mau harus mengikuti peraturan yang telah dibuat.
Berikut contoh negara plutokrasi, yaitu : Italia, Genova, Yunani Kuno, Florence, Genoa.

Anda mungkin juga menyukai