Anda di halaman 1dari 3

Nama:Ali ridho saputra

NIM:220123001

a. Tipe Negara Timur Purba

Tipe negara timur purba ini bersifat tirani, monarkhi dan teokratis, raja berkuasa penuh atas
segala keputusan atau aturan-aturan yang berlaku di kerajaannya tanpa adanya pertentangan
dari masyarakat, penguasa (raja) berbuat sesuai kewenangannya, raja merangkap sebagai dewa
oleh masyarakat. Kekuasaan raja ini bersifat absolut (mutlak). Turun temurun dan
kepemimpinan raja sampai semur hidup.

Menurut Aristoteles sistem monarkhi dapat di bagi 3 yaitu ;

1. Monarkhi Mutlak (absolut): Seluruh kekuasaan dan wewenang tidak terbatas (kekuasaan
mutlak). Perintah raja merupakan undang-undang yang harus dilaksanakan. Kehendak raja
adalah kehendak rakyat. Terkenal ucapan Louias ke-XIV dari Prancis: L'Etat cest moi (Negara
adalah saya).

2. Monarkhi konstitusional ialah Monarkhi, di mana kekuasaan raja itu dibatasi oleh suatu
Konstitusi (UUD). Raja tidak boleh berbuat sesuatu yang bertentangan dengan konstitusi dan
segala perbuatannya harus berdasarkan dan sesuai dengan isi konstitusi.

3. Monarkhi parlementer ialah suatu Monarkhi, di mana terdapat suatu Parlemen (DPR),
terhadap dewan di mana para Menteri, baik perseorangan maupun secara keseluruhan
bertanggung jawab sepenuhnya.

Monarki mutlaklah yang di terapkan Tipe negara timur purba.

Ciri pokok Negara-negara timur kuno yaitu Negara yang didasarkan atas suatu paham
keagamaan. Jika dilihat dari sudut kekuasaan maka Negara timur kuno adalah absolute, yaitu
pemerintahan oleh raja-raja yang berkuasa secara sewenang-wenang. Tapi dalam kenyataanya
raja-raja Negara timur kuno justru bertanggung jawab atas segala keburukan dan kebaikan
rakyatnya, hal ini berbeda dengan ajaran Negara barat dengan istilah The King can do not wrong.
Berdasarkan pandangan-pandangan ini dapat dikatakan bahwa cirri pokok dari Negara timur
kuno adalah theokrasi dan absolute.

b. Tipe Negara Yunani kuno/Purba

Tipe Negara yunani kuno ini bersifat Aristokrasi, pemerintahan oleh aristokrat (cendikiawan),
tipe ini mempunyai bentuk negara kota (city state) negaranya kecil hanya satu kota saja dan
dilingkari oleh benteng pertahanan dan penduduknya sedikit, Pemerintahannya bersifat
Demokrasi langsung(musyawarah). Dalam pelaksanaan demokrasi langsung rakyat diberikan
ilmu pengetahuan oleh aristokrat atau filosof (cendikiawan) tentang cara menjalankan
pemerintahan mereka. Jika menjalankan pemerintahannya biasanya rakyat berkumpul disuatu
tempat (acclesia) untuk membuat suatu keputusan(musyawarah).

Ciri utama Negara yunani kuno adalah Negara kota dan demokrasi langsung. Ini berdasarkan
pemikiran para filsuf bahwa manusia adalah zoon politicon sehingga mereka merasa bahwa
tidak ada gunanya jika tidak hidup bermasyarakat. Tidak hanya itu mereka juga mengutamakan
status activus yaitu aktif terlibat dalam urusan pemerintahan, dengan demikian maka munculah
demokrasi langsung di yunani. Demokrasi langsung dapat muncul di yunani disebabkan karena:

1. Yunani pada waktu itu masih merupakan Negarakota

2. Persoalan dalam Negara belum terlalu kompleks dan setiap warga Negara adalah minded

Meskipun demikian demokrasi langsung yang terjadi di yunani adalah tidak murni hal ini
disebabkan karena di yunani terdapat 3 golongan penduduk yaitu: golongan penduduk asli,
golongan orang pandatang, golonagan budak. Sedangkan yang ikut dalam pemerintahan
hanyalah golongan penduduk asli sebab golongan pendatang dan budak bukanlah merupakan
subyek hukum yang dapat memiliki hak.

c. Tipe Negara Romawi Kuno/Purba

Sebelum membahas tipe Negara romawi kuno sebelum itu akan dibahas sejarah romawi kuno.
Sejarah romawi kuno dibagi dalam 4 fase yaitu: fase kerajaan, fase republic, fase, principal, fase
dominant. Pada fase kerajaan Negara romawi masih menggunakan ajaran dari yunani yaitu
mengenai kerajaan Sparta dan teori republic dari Athene. Sparta dan Athene adalah Negarakota
di yunani dengan demikian tipe negaranya adalah sama dengan yunani.

Perkembangan selanjutnya akhirnya Negara kota itu semakin meluas dan munculah ulpianus
yang mulai membangun teori ketatanegaraan baru sebagaimana terlihat dalam fase principal
dan dominant. Pada fase ini menurut ajaran ulpinus bahwa demokrasi langsung tidak mungkin
dapat diadakan lagi. Rakyat harus menyerahkan kekuasaannya kepada Caesar. Demikianlah
selanjutnya dikaenal dua macam pepatah romawi:

· Princeps legibus solutus est

· Salus publica suprema lex

Pepatah yang pertama mempunyai arti bahwa yang berhak membuat undang-undang adalah
princes(Caesar) karena hanya dialah yang berkuasa. Pepatah kedua mempunyai arti bahwa
kepentingan umum mengatasi segala peraturan hukum. Jadi ciri-ciri utama yang dominant
dalam masa pemerintahan romawi kuno adalah pada permulaan berciri Primus Inter Pares yang
artinya bahwa memimpin yang terkemuka diantara yang sama. Selain itu pada fase romawi
kuno ini sudah terdapat kodefikasi hukum yang saat ini masih banyak berlaku di Negara barat
maupun timur

Tipe Negara Romawi Kuno ini bersifat Imperium, pemerintahannya lebih mendominasi negara
atau bangsa lain (penjajah), Mengeksploitasi sumber daya dari negara yang didominasi,
Menguras sumber daya dalam jumlah yang tidak sebanding dengan jumlah penduduknya jika
dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, Memiliki angkatan militer yang besar untuk
menegakkan kebijakannya ketika upaya halus gagal, Menyebarkan bahasa, sastra, seni, dan
berbagai aspek budayanya ke seluruh tempat yang berada di bawah pengaruhnya, Menarik
pajak bukan hanya dari warganya sendiri, tapi juga dari orang-orang di negara lain, Mendorong
penggunaan mata uangnya sendiri di negara-negara yang berada di bawah kendalinya.

Pemerintahannya dipegang oleh Caesar yang menerima seluruh kekuasaan dari rakyat
(caesarismus), pemerintahan Caesar ini bersifat mutlak dan mempunyai undang-undang yang
berlaku yang dinamakan Lex Regia.

Anda mungkin juga menyukai