Anda di halaman 1dari 5

Gladys Vania Gracia ( 2004551168 )

Resume Kuliah ( 4 Desember 2020 )

Tipe adalah mode , contoh , corak , macam.

Tipe negara adalah jenis, macam, corak, penggolongan negara sesuai dengan karakteristik negara
yang bersangkuta. Artinya, antara tipe negara yang satu dengan yang lain ada kesamaan ciri tetapi
satu tipe tertentu ada ciri khas atau ada ciri yang dominannya dibanding dengan tipe negara lain.

Kualifikasi Tipe Negara

Dari sesi sejarah :

 Timur Purba
 Yunani Kuno
 Romawi Kuno
 Abad Pertengahan
 Modern

Dari Segi Tujuan :

 Police
 Hukum
 Kesejahteraan

Tipe Negara Timur Purba (Alt Orientalische Staaten)

Negara Timur Purba bertipe tirani dimana raja berkuasa mutlak.

Ciri-ciri negara Timur Purba adalah :

1)Bersifat terokratis/theocraties (keagamaan)

Negara teokrasi adalah negara yang hanya mendasarkan satu agama saja dalam negaranya.

Negara teokrasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a)Teokrasi langsung → raja dianggap juga sebagai Tuhan atau dewa oleh warganegaranya.

b)Teokrasi tidak langsung

2)Pemerintahan bersifat absolut atau mutlak.

Tipe Negara Yunani Kuno

Pada intinya, tipe negara Yunani Kuno :

1)Adanya negara kota (polis/city state)

a)Besarnya negara kota hanya sebesar kota yang dilingkari benteng pertahanan.

b)Jumlah penduduknya sedikit, hanya sekitar 300 ribu penduduk.


2)Demokrasi langsung.

Dalam pelaksanaan demokrasi langsung, rakyat diberi pelajaran ilmu pengetahuan (encyclopaedie).
Pemerintahan berjalan dengan mengumpulkan rakyat di suatu tempat yang disebut acclesia. Dalam
rapat dikemukakan kebijaksanaan pemerintah dan rakyat ikut memecahkan masalah. Pemerintahan
selalu dipegang oleh ahli-ahli filsafat.

Dalam negara Yunani Kuno demokrasi dapat dilaksanakan secara langsung, hal ini disebabkan karena
:

a)Wilayahnya tidak terlalu luas

b)Jumlah penduduk yang masih sedikit, dan dari jumlah yang sedikit tersebut hanya warga polis saja
yang berhak ikut demokrasi, para pedagang dari luar polis dan budak belian tidak mempunyai hak
untuk ikut melaksanakan demokrasi.

Tipe Negara Romawi Kuno

tipe-tipe negara yang ada di zaman Romawi Kuno yang dalam fase sejarahnya ada beberapa model,
antara lain : (1) fase kerajaan; (2) fase republik; (3) fase principal; dan (4) fase dominan.

Pada fase kerajaan Negara romawi masih menggunakan ajaran dari yunani yaitu mengenai kerajaan
Sparta dan teori republic dari Athene. Sparta dan Athene adalah Negara kota di yunani, dengan
demikian tipe negaranya adalah sama dengan yunani. Perkembangan selanjutnya akhirnya Negara
kota itu semakin meluas dan munculah ulpianus yang mulai membangun teori ketatanegaraan baru
sebagaimana terlihat dalam fase principal dan dominant. Pada fase ini menurut ajaran ulpinus
bahwa demokrasi langsung tidak mungkin dapat diadakan lagi. Rakyat harus menyerahkan
kekuasaannya kepada Caesar. Demikianlah selanjutnya dikaenal dua macam pepatah romawi:

 Princeps legibus solutus est


 Salus publica suprema lex

Pepatah yang pertama mempunyai arti bahwa yang berhak membuat undang-undang adalah princes
(Caesar) karena hanya dialah yang berkuasa. Pepatah kedua mempunyai arti bahwa kepentingan
umum mengatasi segala peraturan hukum. Jadi ciri-ciri utama yang dominant dalam masa
pemerintahan romawi kuno adalah pada permulaan berciri Primus Inter Pares yang artinya bahwa
pemimpin yang terkemuka.

Tipe Negara Romawi Kuno ini bersifat Imperium, pemerintahannya lebih mendominasi negara atau
bangsa lain (penjajah), mengeksploitasi sumber daya dari negara yang didominasi, menguras sumber
daya dalam jumlah yang tidak sebanding dengan jumlah penduduknya jika dibandingkan dengan
bangsa-bangsa lain, memiliki angkatan militer yang besar untuk menegakkan kebijakannya ketika
upaya halus gagal, menyebarkan bahasa, sastra, seni, dan berbagai aspek budayanya ke seluruh
tempat yang berada di bawah pengaruhnya, menarik pajak bukan hanya dari warganya sendiri, tapi
juga dari orang-orang di negara lain, mendorong penggunaan mata uangnya sendiri di negara-negara
yang berada di bawah kendalinya.

Pemerintahannya dipegang oleh Caesar yang menerima seluruh kekuasaan dari rakyat
(caesarismus), pemerintahan Caesar ini bersifat mutlak dan mempunyai undang-undang yang
berlaku yang dinamakan Lex Regia.
Tipe Negara Abad Pertengahan

Dengan runtuhnya peradaban Romawi, runtuh pula ketatanegaraannya, sebaliknya kekuasaan dari
agama Kristen semakin berkembang dan kemudian menggantikannya.

Menurut penganut agama Kristen, perintah penguasa hanya boleh ditaati apabila perintah itu tidak
bertentangan dengan perintah Tuhan. Aliran yang memperkuatkan ajaran agama ini ialah
Schoolastik, yang menjelaskan bahwa ilmu itu harus mengabdi kepada agama.

Sejak abad pertengahan pandangan hidup dipengaruhi oleh ajaran-ajaran agama. Setelah agama
Kristen diakui sebagai agama resmi negara, maka lalu mendirikan suatu organisasi gereja yang
dikepalai Paus. Gereja hanya mempersoalkan soal-soal agama, tetapi lama kelamaan ikut
mempersoalkan soal-soal negara[5].

Secara garis besar ciri-ciri Negara pada abad pertengahan adalah:

a. Dualisme, yaitu adanya perlawanan antara penguasa dan yang dikuasai yang diistilahkan dengan
rex (hak raja) dan regnum (hak rakyat)

b. Feodalisme, yaitu penguasa berdasarkan teori patrimonial dari hukum perdata, dengan berslogan
every man must have a lord

c. Perlawanan antara gereja-gereja dan Negara yang kemudian melahirkan teori teokratis dan teori
secularisme (yaitu pemerintahan yang meliputi urusan keagamaan dan kenegaraan)

d. Standenstaats, yaitu sifat Negara berdasarkan lapisan-lapisan yang ada dalam masyarakat
misalnya bangsawan, rakyat, kota, gereja. Dari lapisan-lapisan itu muncul ide perwakilan yang
kemudian dilengkapi dengan teori-teori yang timbul tentang concili-concili yang diadakan oleh
gereja katolik.

Tipe Negara Modern

Tipe negara Abad Modern ini berlaku asas demokrasi, yang dimana tampuk pemerintahannya
bercabang dari rakyat, dianut oleh paham negara hukum, susunan negaranya kesatuan dan didalam
Negara hanya ada satu pemerintahan yaitu, pemerintahan pusat yang mempunyai wewenang
tertinggi. Tipe negara modern dapat dikatakan negara yang berdasarkan hak-hak asasi manusia,
demokrasi, rasionalitas, dan hukum.

Ciri-ciri Negara Modern yang tidak lain adalah ciri-ciri Negara Bangsa (Nation State) harus memiliki
atau mempunyai beberapa cirri atau unsure antara lain, adalah 1) batas-batas wilayah yang jelas dan
tetap, 2) struktur kekuasaan impersonal, 3) legitimasi diambil dan disepakati oleh rakyat, dan 4)
monopoli penggunaan kekuatan.

Jenis-jenis Negara Modern, adalah : 1) negara konstitusional, 2) negara liberal, 3) demokrasi


perwakilan, dan 4) pemerintahan partai tunggal.

Melihat ciri dan jenis negara modern ini, maka dengan jelas Indonesia secara politis adalah negara
modern, karena ciri-ciri di atas dimiliki serta Indonesia merupakan Negara Konstitusional yang dapat
dikatakan dimulai sejak ditetapkan atau disahkan UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada tgl. 18 Agustus 1945. Atau dengan kata lain, Indonesia adalah Negara
Hukum, di mana segala sesuatu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus
dilaksanakan sesuai atau berdasarkan pada ketentuan yang berlaku. Di samping itu, dalam
mengklaim Indonesia sebagai negara modern dapat pula dilihat dari perspektif penduduknya dalam
kaitannya dengan beberapa aspek yang menjadi tanda atau karakteristik manusia modern, yakni 1)
bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, 2) selalu siap mengahadapi perubahan sosial, 3)
berpandangan luas, 4) mempunyai dorongan ingin tahu yang kuat, 5) manusia modern lebih
berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang daripada masa yang lampau, 6)
manusia modern berorientasi dan juga percaya pada perencanaan baik jangka panjang maupun
jangka pendek, 7) manusia modern lebih percaya pada hasil perhitungan manusia dan pemikiran
manusia daripada takdir atau pembawaan, 8) manusia modern menghargai ketrampilan teknik dan
juga menggunakannya sebagai dasar pemberian imbalan, 9) manusia modern memiliki wawasan
yang lebih maju tentang pendidikan dan pekerjaan, 10) manusia modern menyadari dan menghargai
kemuliaan orang lain terutama orang yang lemah seperti wanita, anak-anak dan bawahannya, 11)
memahami perlunya produksi. Manusia modern dalam mengambil keputusan akan
mempertimbangkan juga sejauh mana dampak terhadap hasil produksi dari suatu industry atau
usaha.

Dengan sebelas karakteristik di atas, dapat pula dikatakan bahwa sebagian besar penduduk
(manusia) Indonesia telah memiliki tanda atau ciri-ciri tersebut. Walaupun harus diakui pula bahwa
masih ada beberapa kelompok penduduk Indonesia di beberapa daerah yang masih hidup secara
tradisional atau priminitif. Akan tetapi keadaan ini sesungguhnya tidak dapat disamakan dengan
situasi atau kondisi sebelum era millennium (tahun 2000), oleh karena pesatnya perkembangan
IPTEK dewasa ini, di mana kita harus mengakui bahwa teknologi telah menyentuh kehidupan mereka
(masyarakat tradisional) atau menguasai dunia yang mau tidak mau harus diterima dan beradaptasi
dengannya apalagi berada dalam suatu bingkai NKRI sebagai suatu negara modern.

Tipe Negara Polisi (Polizei Staat)

Sejarah “Negara polisi” istilah pertama kali digunakan pada tahun 1851, mengacu pada penggunaan
kekuatan polisi nasional untuk menjaga ketertiban, di Austria.

Pada kenyataannya, bahkan pada tingkat lokal, penggunaan kekuatan polisi untuk secara aktif
menjaga ketertiban, di luar keadaan darurat, hampir tidak dikenal sebelum waktu ini. Penggunaan
pertama dari kepolisian negara bagian di AS, misalnya, adalah tahun yang sama, 1865, di mana
kekuatan semacam didirikan di Massachusetts.

Sampai saat ini, tatanan masyarakat yang paling dipertahankan secara spontan, pada tingkat lokal,
dengan beberapa kepolisian lemah seperti seorang sheriff yang dipanggil ke tindakan untuk insiden
tertentu. Sebagai pemeliharaan kekuatan polisi berdiri menjadi umum di akhir abad 20 dan awal ke-
19, istilah “negara polisi” datang yang akan digunakan lebih umum untuk merujuk hanya ketika
kekuatan polisi digunakan “terlalu” keras, dalam “kaku dan represif “cara, seperti di bawah fasisme,
komunisme, kapitalisme dan dalam aplikasi retroaktif insiden bersejarah yang menindas / represif
seperti Revolusi Perancis dan Kekaisaran Romawi

Pada tipe ini negara bertugas menjaga tata tertib saja atau dengan kata lain negara jaga malam.
Pemerintah bersifat monarki absolut. Pengertian polisi adalah welvaartzorg, (penyelenggaraan
kesejahteraan) yang mencakup dua arti:

Penyelenggaraan Negara positif (Bestuur)

Penyelenggaraan Negara negative (Menolak bahaya yang mengancam Negara atau keamanan)
Negara Jaga Malam adalah kata yang tepat untuk menggambarkan tipe negara ini, yakni sebuah
negara yang yang menyelenggarakan keamanan dan kemakmuran dalam bidang ekonomi. Slogan
yang dipakai dalam negara yang bertipe sebagai polisi ini adalah “Sallus Publica Supreme Lex”
(kepentingan umum sebagai yang harus diutamakan).Dan hanya rajalah yang mengkategorikan
mana kepentingan umum dan mana yang bukan, dengan katalain “L’etat c’est moi”, yang berarti
negara adalah aku (raja).

Sebuah negara polisi adalah satu di mana pemerintah latihan kontrol kaku dan represif terhadap
kehidupan sosial, ekonomi dan politik dari populasi. Sebuah negara polisi biasanya pemeran unsur
totalitarianisme dan kontrol sosial, dan biasanya ada sedikit perbedaan atau tidak antara hukum dan
pelaksanaan kekuasaan politik oleh eksekutif. Penduduk dari suatu pembatasan polisi negara
pengalaman mobilitas mereka, dan kebebasan mereka untuk mengekspresikan atau
mengkomunikasikan pandangan politik atau lainnya, yang tunduk pada pengawasan polisi atau
penegak. Kontrol politik dapat diberikan dengan cara kekuatan polisi rahasia yang beroperasi di luar
batas normal yang dikenakan oleh Negara hukum. Praktek dan pemikiran kenegaraan Inggris adalah
sebagai contohnya, yang mana kekuasaan absolut raja-raja semuanya bersandar pada tipe Negara
polisi.Seluruh penyelenggaraan negara dipegang penuh oleh raja, atau setidaknya diselenggarakan
dengan bantuan lembaga bawahannya atas perintah raja. Dan apabila penyelenggaraan
kemakmuran dilaksanakan oleh negara, maka keresahan rakyat tidak bisa dielakkan, karena rakyat
merasa dirugikan.

Tipe Negara Hukum (Rechts staat)

Tipe Negara yang ditinjau dari sisi hokum adalah penggolongan Negara – Negara dengan melihat
hubungan antara penguasa dan rakyat. Negara hokum timbul sebagai reaksi terhadap kekuasan raja
– raja absolute. Ada tiga tipe Negara hokum, yaitu:

Tipe Negara hukum liberal

Tipe Negara hukum liberal ini menghendaki supaya negara berstatus pasif, artinya bahwa warga
Negara harus tunduk pada peraturan – peraturan Negara. Penguasa dalam bertindak sesuai dengan
hokum. Disini kaum liberal menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan
dalam bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.

Tipe Negara hukum formal

Negara hukum formilyaitu Negara hukum yang mendapatkan pengesahan dari rakyat, segala
tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan undang – undang.
Negara hukum formil ini disebut juga dengan Negara demokratis yang berlandaskan Negara hukum.

Tipe Negara hukum materiil

Negara hukum materiil sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari Negara hukum
formal, tindakan penguasa harus berdasarkan undang – undang atau berlaku asaa legalitas, maka
dalam Negara hukum materiil tindakan dari penguasa dalam hal mendesak demi kepentingan warga
Negara dibenarkan bertindak menyimpang dari undang – undang atau berlaku asas opportunitas.

Anda mungkin juga menyukai