Anda di halaman 1dari 3

Nama : Viranty Sakinah Dea

NIM : A1011221210
Kelas : D Reguler Pagi
Dosen Pengampun : Subiyatno S.H., M.H
UTS ILMU NEGARA
SOAL :
1. Jelaskan ajaran Aristoteles tentang Negara dan berikan contohnya!
2. Jelaskan apakah teori Polybius sampai sekarang masih bisa berlaku!
3. Jelaskan teori tentang Negara pada zaman Renaissance dan apa dampaknya!
4. Jelaskan teori tentang kedaulatan hukum dan berikan contohnya serta Indonesia
menganut teori yang mana?
5. Jelaskan tentang teori fungsi dan tujuan negara, paparkan terkait fungsi dan tujuan
negara Indonesia!

JAWAB :
1. Menurut Aristoteles, negara terjadi karena penggabungan keluarga menjadi kelompok
yang lebih besar, kelompok bergabung menjadi desa. Desa bergabung lagi sehingga timbul
negara (Polis). Aristoteles membagi bentuk negara berdasarkan :
1. Jumlah orang yang memerintah; satu orang / beberapa orang / rakyat.
2. Sifat / Tujuan pemerintahan; kepentingan umum / penguasa.
Bentuk-bentuk Negara menurut Aristoteles :
1. Monarki : Negara oleh satu orang, untuk kepentingan umum, bersifat baik.
2. Tirani : Negara oleh satu orang, untuk kepentingan penguasa, bersifat buruk.
3. Aristokrasi : Negara diperintah oleh beberapa orang, untuk kepentingan umum, bersifat
baik.
4. Oligarki : Negara diperintah oleh beberapa orang, untuk kepentingan penguasa, bersifat
buruk.
5. Republik : Negara diperintah oleh rakyat, demi kepentingan umu, bersifat baik.
6. Demokrasi : Negara diperintah oleh rakyat, untuk kepentingan penguasa, bersifat
buruk.

2. Teori Polybius masih bisa berlaku apabila pada suatu system pemerintahan Monarki yang
dipimpin oleh raja yang sebelumnya merakyat, tiba tiba menjadi Tirani, yaitu berkuasa semena-
mena. Lalu menjadi Aristokrat, yaitu golongan bangsawan mulai peduli terhadap rakyat. Akan
tetapi berubah menjadi Oligarki, karena perubahan sistem pemerintahan dimana kaum
bangsawan juga ikut menindas rakyat bersama raja. Sehingga, terjadi pembangkangan sipil
yang kemudian menempatkan rakyat sebagai aktor utama pengambil keputusan kenegaraan,
yang antara lain memberikan kebebasan bertindak atau disebut juga Demokrasi. Hingga
terjadilah kekacauan dan pemerintahan, sehingga berubah menjadi okhlokrasi. Dalam keadaan
kacau itu munculah orang kuat untuk mengendalikan keadaan dan merubah formasi
pemerintahan menjadi monarki kembali.
Kesimpulannya, teori ini masih bisa terjadi pada zaman sekarang jika ada suatu kerusakan
pada sistem pemerintahan yang dipegang oleh pemimpin.
3. Zaman Renaisancce adalah zaman dimana masyarakat tidak mau terikat pada peraturan
agama. Masyarakat mulai jenuh pada dominasi gereja, sehingga mereka mematahkan semua
ikatan dan bertindak sebebas-bebasnya. Pada zaman Renaissance dikemukakan oleh seorang
filsuf yang disegani pada saat itu, yaitu Nichollo Machiavelli : Tujuan negara adalah kekuasaan
& kemakmuran dan persatuan.
Dampak dari Renaissance adalah ilmu pengetahuan, seni, budaya dan teknologi berkembang
secara pesat, runtuhnya dominasi gereja, muculnya agama protestan, menguatnya kaum borjuis
yang menjadi penguasa, berkembangnya budaya Yunani Kuno, serta mengakarnya sistem
feodalism pada kebudayaan Jerman Kuno.

4. Teori Kedaulatan Hukum lahir sebagai reaksi terhadap teori kedaulatan negara. Dalam ajaran
kedaulatan negara, kedudukan hukum lebih rendah daripada kedudukan negara. Negara tidak
tunduk kepada hukum karena hukum diartikan sebagai perintah dari negara. Menurut Krabe,
justru negara sendiri dalam kenyataan tunduk pada hukum. Menurut teori kedaulatan Hukum
yang memiliki kekuasaan tertinggi adalah hukum. Raja/penguasa, rakyat maupun negara
semuanya tunduk pada hukum. Menurut Krabe, hukum itu sendiri bersumber dari rasa hukum
yang terdapat dalam masyarakat. Rasa hukum disebut instink hukum sebagai tingkatan
terendah, sedang tingkatan yang lebih tinggi disebut kesadaran hukum. Rasa hukum terdapat
pada diri setiap individu, di samping rasa lainnya ( kesusilaan, keindahan, keagungan) Hukum
merupakan penjelmaan dari salah satu bagian perasaan manusia yang dalam hubungannya
dengan manusia lainnya , penjelmaan tersebut dalam bentuk norma. Norma-norma terlepas dari
kehendak individu namun berlaku bagi individu yang bersangkutan. Demikian juga hukum
terlepas dari negara tetapi berlaku bagi negara.
Contoh kedaulatan hukum adalah pemerintahan yang diselenggarakan berdasarkan undang-
undang dan peraturan, pengakuan HAM, pembagiaan kekuasaan, adanya peradilan
administrasi negara yang bertugas menangani kasus perbuatan melanggar hukum oleh
pemerintah. Indonesia menganut teori kedaulatan hukum & kedaulatan rakyat.

5. Teori Fungsi Negara :


• John Locke :
-Fungsi Legislatif ( Membuat UU)
-Fungsi Eksekutif ( Melaksanakan UU)
-Fungsi Federatif ( Urusan LN, Perang, Perdamaian )
• Montesquieu :
( Trias Politika )
-Fungsi Legislatif
-Fungsi Eksekutif
-Fungsi Yudikatif
• Van Vollehoven :
( Teori Catur Praja )
-Fungsi perundang-undangan ( Regelling )
-Fungsi Pemerintahan ( Bestuur )
-Fungsi Kehakiman ( Recht Spraak )
-Fungsi Kepolisian ( Politie )
• Goodnow :
1. Policy Making ( Pembuat Kebijakan )
2. Policy Executing ( Pelaksana Kebijakan )
Teori Tujuan Negara :
• Shang Yang : Kekuasaan demi kekuasaan.
• Nicholo Machiavelli : Kekuasaan & kemakmuran dan persatuan khususnya Italia.
• Dante Alleghiere : Menciptakan perdamaian dunia, dengan menciptakan undang-
undang yang seragam bagi umat manusia.
• Immanuel Kant : Menegakkan hak & kebebasan warganya.
• Kaum Sosialis : Memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi
setiap manusia.
• Kaum Kapitalis : Mencapai kebahagiaan individu
Fungsi Kenegaraan Indonesia :
1. Fungsi Eksekutif : Lembaga Kepresidenan
2. Fungsi Legislatif : MPR, DPR, DPD
3. Fungsi Yudikatif : MA, MK
4. Fungsi Eksaminasi Keuangan : BPK
5. Fungsi Pemelihara Stabilitas Moneter : BI Bank Sentral
6. Fungsi Pertahanan : TNI
7. Fungsi Keamanan : POLRI
8. Fungsi Penuntutan Publik : Kejaksaan Agung
9. Fungsi Penegakkan dan Pengkajian HAM : Komnas HAM
10. Fungsi Penyelenggaraan Pemilu : KPU
11. Fungsi Pengungkapan Kebenaran dan Rekonsiliasi : KKR
12. Fungsi- fungsi lain ( penjabaran fungsi eksekutif dan legislatif )
Tujuan Negara Indonesia :
Pembukaan UUD 1945, Alinea ke-4
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, yang semuanya berdasarkan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai