Aliran dan metode ilmu negara yaitu membicarakan secara umum mengenai ilmu negara
dalam sistem Eropa kontinental terbagi menjadi dua aliran ilmu negara yaitu:
1. Aliran yuridis normatif yaitu aliran yang menyelidiki negara dari sudut pandang hukum
di mana aliran ini mempunyai empat metode yaitu:
a. Metode deduksi yaitu cara kerja apriori beranjak dari pemikiran umum sampai kepada
kesimpulan khusus atau spesifik dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dasar dan
kaidah-kaidah umum untuk memperoleh Keterangan Keterangan mengenai negara
dipopulerkan oleh plato seorang filsuf Yunani kuno.
b. Metode filosofis yaitu dalam proses penyelidikan nya mengenai negara dilakukan
secara abstrak ideal dan Transcendetal atau bersifat metafisika metode ini berpangkal
pada pemikiran deduktif spekulatif.
c. Metode sistematis yaitu metode dengan cara penyelidikan nya menggunakan bahan-
bahan yang sudah dihimpun oleh ilmuwan lain metode ini didasarkan dengan
deskripsi analisis dan evaluasi secara sistematis metode ini dipopulerkan oleh Carl
Scmith dalam mengklasifikasikan konstitusi menjadi empat yaitu konstitusi Absolut
ideal relatif dan positif.
d. Metode hukum adalah suatu metode yang dalam proses penyelidikan nya mengenai
negara menggunakan pendekatan yuridis.
2. Aliran Empiris Genetis yaitu aliran yang menekankan pada realita melalui
pengalamanyang didasarkan pancaindra metode yang digunakan aliran ini adalah:
a. Metode historis perbandingan (dipopulerkan oleh Mac Iver)
b. Metode dialektika (dipopulerkan oleh socrates)
c. Metode fungsional (dipopulerkan oleh Herman Heller)
d. Metode sinkretis (dipopulerkan oleh George jellinek)
MATERI 2 : SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA
Membicarakan mengenai hakikat negara menurut para pakar hukum:
1. Menurut Leon Duguit Mengatakan agar kita dapat mengetahui luas kekuasaan negara
serta kebebasan kebebasan dari para warga negaranya sebab yang menjadi persoalan
pokok di dalam negara itu ialah perimbangan antara kekuasaan negara di satu pihak
dengan kebebasan dari warga negara di pihak lain.
2. Menurut Soehino mengatakan hakikat negara adalah mencerdaskan sifat dan negara
dan tujuan negara dengan alasan bahwa hakikat negara sebagai wadah suatu bangsa
untuk mencapai cita-cita dan tujuan bangsa.
3. Menurut Harold J. Laski menyatakan hakikat Negara adalah suatu persekutuan
manusia yang mengikuti Jika perlu dengan tindakan paksaan satu cara hidup tertentu.
4. Menurut Plato menyatakan sifat-sifat manusia ada persamaannya dengan sifat-sifat
negara yaitu sifat manusia pertama pikiran sifat negara pertama golongan penguasa
sifat manusia kedua keberanian sifat negara kedua golongan tentara sifat manusia
ketiga aneka kebutuhan sifat negara ketiga golongan pekerja.
5. Menurut F. Oppenheimer dan Leon duguit yang menyatakan sifat dan hakikat negara
alat kekuasaan orang-orang atau golongan yang kuat untuk memerintah golongan yang
lemah.
6. Menurut R. Kranenburg menyatakan sifat dan hakikat Negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang diciptakan secara sadar oleh sekelompok manusia yang disebut
bangsa agar dapat mewujudkan kepentingan Dari sekelompok manusia tersebut.
7. Menurut logemann menyatakan sifat dan hakikat Negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang memiliki kewibawaan yang dapat memaksakan kehendaknya kepada
semua orang yang menjadi warga dari organisasi kekuasaan itu.
Sedangkan membicarakan mengenai sifat negara secara umum populer dikemukakan
oleh Miriam Budiardjo bahwa negara mempunyai tiga sifat yaitu:
1. Sifat memaksa yaitu agar peraturan perundang-undangan ditaati dengan demikian
penertiban dalam masyarakat tercapai serta dapat mencegah Anarki.
2. Sifat monopoli yaitu negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan
bersama dari masyarakat dalam hal ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran
kepercayaan atau aliran politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan karena
dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.
3. Sifat mencakup semua yaitu Semua peraturan perundang-undangan yang dibuat
negara berlaku untuk semua tanpa terkecuali.
MATERI 3 : TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA