Anda di halaman 1dari 2

Nama : I Dewa Ayu Krisma Arinanda

NIM : 2004551038

Kelas :A

Prodi : Ilmu Hukum

Mata Kuliah : Ilmu Negara

Hakekat Negara

Negara merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agency
dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam
masyarakat dan menertibkan gejala- gejala kekuasaan dalam masyarakat. Plato menyatakan
tentang hakekat negara bahwa luas negara itu harus diukur atau disesuaikan dengan dapat
atau tidaknya, mampu atau tidaknya negara memelihara kesatuan di dalam negara itu, oleh
karena itu negara pada hakekatnya merupakan suatu keluarga yang besar.

Negara memiliki sifat khusus yang merupakan wujud dari kedaulatan yang
dimilikinya dan terdapat pada asosiasi atau organisasi lainnya.

a. Sifat Memaksa : negara memiliki sifat yang memaksa, dalam artian negara
memiliki kekuasaan untuk mengatur seluruh aspek secara mengikat.
b. Sifat Monopoli : negara mempunyai monopoli dalam menetap tujuan bersama dari
masyarakat. Negara dapat melarang alirasan politik atau kepercayaan yang
dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat, dan memperluas.
c. Sifat Mencakup Semua : Semua harus menaati peraturan perundang-undangan
yang telah berlaku

Hakikat negara berbeda-beda karena pengaruh aliran filsafat yang dianut oleh sarjana
Ilmu Negara serta keadaan pemerintahan yang dialaminya. Ada 6 teori tentang hakikat negara
yakni :

a. Teori Sosiologis : memandang negara sebagai suatu institusi sosial yang tumbuh
dalam masyarakat karena diperlukan untuk mengurus, mengatur dan
menyelenggarakan kepentingan masyarakat.
b. Teori Organis : negara dipandang sebagai suatu organisasi yang hidup dan
mempunyai kehidupan sendiri yang dalam berbagai hal menunjukkan persamaan
dengan organisme manusia, bahkan mempunyai kehendak sebagai manusia,
dipengaruhi oleh teori evolusi kehidupan mulai dari lahir, kemudian bertumbuh
menjadi muda, tua dan akhirnya mati.
c. Teori Ikatan Golongan : hakikat negara dipandang sebagai ikatan atau gabungan
kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
d. Teori Hukum Murni : negara dipandang sebagai suatu sistem hukum semata-mata,
dimana ketertiban negara adalah merupakan ketertiban hukum.
e. Teori Dua Sisi atau Dua Segi : dalam teori ini negara dipandang dari 2 segi yaitu :
1. Sociale factum : negara sebagai suatu kenyataan sosial yang ada dalam
masyarakat. Negara dilihat sebagai institusi dalam masyarakat
2. Rechtliche Institution : negara sebagai lembaga hukum dimana nampak
sebagai suatu struktur organisasi yang terdiri dari lembaga-lembaga negara.
f. Teori Modern : ada beberapa sarjana yang dikelompokkan sebagai penganut paham
modern mengenai hakikat negara, sebagai berikut :
1. Kranenburg : negara pada hakikatnya sebagai organisasi yang diciptakan oleh
sekelompok manusia disebut bangsa. Dengan demikian yang utama adalah
sekelompok negara. Sedangkan yang sekunder adalah negara
2. J.H. Logemann : negara pada hakikatnya adalah organisasi kekuasaan yang
meliputi atau menyatukan kelompok manusia yang disebut bangsa. Dengan
demikian maka yang primer adalah negara, sedangkan bangsa sekunder.
3. Harold J. Laski : hakikat negara adalah suatu persekutuan manusia yang
mengikuti cara hidup tertentu, jika perlu dengan sistem paksaan.
4. Miriam Budiarjo : negara mempunyai sifat memaksa, memonopoli dan
mencakup semua.

Dalam zaman modern, hakikat negara ditinjau secara sosiologis dan yuridis. Berikut
merupakan hakikat negara yang ditinjau secara yuridis :

1. Sifat hakikat negara dari segi hukum kepemilikan dalam hukum perdata,
seperti yang dijadikan landasan dalam teori-teori feudal.
2. Sifat hakikat negara sebagai suatu perjanjian timbal balik antara dua pihak.
3. Sifat hakikat negara sebagai suatu penjelmaan tata hukum nasional dari ide
bernegara.

Anda mungkin juga menyukai