Kelas :A
Bab 1
KONSEP NEGARA
A. Pengertian Negara
State dalam bhs inggris berarti negara, keadaan, dan kebesaran.
Negara adalah organisasi dalam wilayah yang memiliki kekuasaan
tertinggi, mempunyai kedaulatan dan berhak menentukan tujuan
negaranya.
Negara dalam pandangan Plato adalah satuan yang terdiri atas
bagian yang saling melengkapi, ketergantungan dan bertindak
bersama untuk mencapai kebahagiaan. Negara menurut hukum
modern adalah sebagai sekelompok individu yang teratur, memiliki
daerah tertentu, kekuasaan, dan kedaulatan.
Berdasarkan dari pendapat yang ada dapat disimpulkan, negara
adalah manusia yang teroganisasi dalam suatu wilayah,
mempunyai kedaulatan, diperintah oleh seorang pimpinan yang
berkuasa diakui oleh rakyat dan masyarakat dunia, bahkan
kekuasaan memaksa melalui peraturan perundang-undangan
tertentu terhadap warganya untuk menyelenggarakan aktivitas
dalam upaya mencapai kesejahteraan material dan spiritual agar
memperoleh kehidupan bahagia lahir,batin, dunia, dan akhirat.
B. Hakikat Negara
Hakikat bermakna dasar atau inti sari yang menjadi suaru
kenyataan.
Teori hakikat negara, yaitu :
Teori sosiologis : negara adalah organisasi orang-orang
untuk mengurus dan menyelenggarakan berbagai
kepentingan yang merupakan sarana mencapai tujuan
Teori organis : negara adalah organisasi yang dipengaruhi
oleh hukum. Negara merupakan raga, pemikiran, dan
semangat nasional rakyat adalah jiwanya.
Teori ikaan golongan : negara meupakan ikatan kelompok
orang-orang untuk mencapai tujuan negara yang merupakan
perimbangan berbagai kepentingan berdasar kepentingan
bersama.
Teori hukum murni : negara adalah wadah yang diperlukan
untuk menegakkan norma hukum dan memelihara ketertiban
serta adanya hubungan subordinasi antara pemerintah
dengan yang diperintah
Teori dua sisi : sisi sosiologik yaitu kesatuan hidup
masyarakat yang terpadu dan sisi yuridis-formal, yaitu
negara sebagai lembaga hukum yang memiiki organ-organ
dan ada struktur kelembagaan yang saling berhubungan.
C. Unsur-unsur Negara
Wilayah, merupakan syarat utama berdirinya sebuah negara
tanpa wilayah mustahil sebuah negara dapat berdiri. Wilayah
merupakan tempat tinggal warga negara tersebut dan
disitulah merela beraktivitas untuk membangun negara agar
mencapai tujuan bersama yang diinginkan.
Adanya kekuasaan atau kedaulatan tertinggi, pemerintah
yaitu suatu lembaga yang berfungsi mengurus dan mengatur
aktivitas negara untuk mencapai tujuan bernegara.
Adanya warga negara, adalah penduduk berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran dan undang-undang. Penduduk
juga dikenal dengan mereka yang mendiami suatu wilayah
negara tertentu yang didata oleh negara. Sementara,
masyarakat adalah sejumlah orang yang diikat oleh
kebudayaan yang sama. Masyarakat orang-orang yang
dibina oleh pemerintah suatu negara melalui administrasi
kependudukan, seperti masalah KTP.
Pengakuan negara sendiri maupun dari negara lain tentang
eksistensi sebuah negara diperlukan, pengakuan
Pengakuan De Facto
Pengakuan de facto merujuk pada pengakuan atas keadaan atau situasi
yang sebenarnya. Dalam konteks hukum internasional, pengakuan de
facto diberikan kepada suatu entitas atau pemerintahan yang memiliki
kendali atau kekuasaan nyata atas wilayah atau populasi tertentu,
meskipun pengakuan ini belum tentu didasarkan pada legitimasi hukum
formal. Contoh yang sering muncul adalah ketika suatu pemerintahan
baru berhasil merebut kekuasaan melalui jalur non-konstitusional atau
revolusioner.
Pengakuan De Jure
Pengakuan de jure, di sisi lain, merujuk pada pengakuan yang didasarkan
pada legitimasi hukum formal. Artinya, pengakuan de jure diberikan
kepada entitas atau pemerintahan yang diakui sebagai sah berdasarkan
norma-norma hukum internasional, konstitusi, atau perjanjian
internasional. Pengakuan de jure mengakui kedaulatan dan legalitas suatu
entitas secara resmi.
TEORI KEDAULATAN
Doktrin ini memiliki pandangan bahwa hak memerintah yang dimiliki raja
bersumber dari Tuhan. Mereka mendapat mandate Tuhan untuk bertakhta
sebagai penguasa. Para raja merasa dirinya sebagai wakil Tuhan di dunia
yang diberikan tanggung jawab kekuasaan dan
mempertanggungjawabkannya hanya kepada Tuhan, bukan manusia.
4. Teori Kekuatan
Secara sederhana, teori kekuatan dapat diartikan sebagai negara
terbentuk disebabkan adanya dominasi negara kuat yang menjajah.
Kekuatan menjadi pembenaran (raison d’etre) dari terbentuknya sebuah
negara.
Melalui proses penaklukan dan pendudukan oleh suatu kelompok (etnis)
atas kelompok tertentu maka dimulailah proses pembentukan suatu
negara Atau dapat diasumsikan bahwa terbentuknya suatu negara
disebabkan oleh adanya pertarungan kekuatan, yang mana pemenangnya
yang akan membentuk sebuah negara.
Awalnya, teori ini bersumber dari kajian antropologis atas pertikaian di
kalangan suku-suku primitif. Yang mana, sang pemenang akan menjadi
penentu uatama kehidupan suku yang dikalahkan.
Bentuk-Bentuk Negara
1. Pemerintahan Monarki
Pemerintahan monarki merupakan model pemerintahan yang dikepalai
oleh raja dan ratu. Dalam praktiknya, monarki memiliki dua jenis, yakni
monarko absolut dan monarki konstitusional. Monarki absolut merupakan
model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang
ratu atau raja.
2. Pemerintahan Oligarki
Model pemerintahan oligarki merupakan model pemerintahan yang
dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan tertentu.
3. Pemerintahan Demokrasi
Pemerintahan model demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang
menitikberatkan kedaulatan tertinggi ada pada rakyat atau mendasarkan
kekuasannya pada pilihan dan kehendak rakyat melalui mekanisme
pemilihan umum (pemilu).
1. Supremasi Hukum
Negara hukum memiliki supremasi hukum, yang berarti hukum berlaku
untuk semua orang, termasuk pemerintah itu sendiri. Tidak ada
kekuasaan yang di atas hukum.
3. Legalitas Hukum
Negara hukum beroperasi berdasarkan hukum yang ditetapkan secara
jelas dan transparan. Tidak ada tindakan sewenang-wenang dari
pemerintah atau individu.
Selain itu, negara hukum juga memiliki ciri-ciri lain seperti pemisahan atau
pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia (trias politika),
pemerintahan berdasarkan hukum, dan adanya peradilan administrasi
dalam perselisihan.
5. Hak untuk bekerja dan mendapatkan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja dijamin.
Hakikat negara Indonesia sebagai negara hukum tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang menggambarkan tujuan bernegara, yaitu
melindungi warga negara, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut menjaga ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial. Negara ini
berkomitmen memberikan perlindungan hukum, keadilan, dan
kesejahteraan, termasuk melindungi hak asasi manusia.