Anda di halaman 1dari 10

MATERI PPKN BAB 3 KELAS X SEMESTER GASAL

*NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELEGGARAAN


NEGARA
Nama : Hannif Noufal Artha.
No:14
Kelas:X BKP 2

Hakikat Negara dan Bentuk-bentuk Negara


Negara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara mempunyai dua pengertian.

Pertama, negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya.

Kedua, negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisir di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai suatu kesatuan politk, berdaulat,
sehingga berhak menentukan tujuan nasional.

Berdirinya suatu negara sangat berkaitan dengan adanya keinginan manusia yang membentuk suatu
bangsa karena adanya berbagai kesamaan dalam hal ras, bahasa, adat istadat dan sebagainya. Hakikat
berdirinya suatu negara sangat penting artinya bagi rakyat atau bangsa yang membutuhkan wadah
untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

Menurut Prof. Miriam Budiarjo (1984) sifat hakikat suatu negara mencakup beberapa hal
yang diuraikan sebagai berikut:
1. Sifat memaksa

Negara memilki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan fisik legal. Sarana yang
digunakan untuk memaksa dapat berupa polisi, tentara, dan alat penjamin hukum lainnya.
Contoh bentuk paksaan yang dapat dilihat dalam suatu negara adalah UU perpajakan. Undang-
undang ini memaksa tiap warga untuk membayar pajak, jika melanggar akan dikenakan sanksi
hukum.

2. Sifat monopoli

Negara mempunyai sifat monopoli, yaitu dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat.
Contoh, negara mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau partai politik tertentu dilarang karena
dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.

3. Sifat mencakup semua


Peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa terkecuali. Hal ini
sangat perlu, sebab seseorang yang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka
usaha negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal.

Menurut Jean Bodin, kedaulatan dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Kedaulatan ke dalam(intern souvereinitet) yaitu kekuasaan


tertinggi dalam negara untuk mengatur fungsinya. Pemerintah berhak
mengatur segala kepentingan rakyat melalui berbagai lembaga negara
dan perangkat lainnya tanpa campur tangan pihak lain.
2. Kedaulatan ke luar(ekstern souvereinitet) yaitu kekuasaan tertinggi
di dalam negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain
serta dalam mempertahankan wilayah dari berbagai ancaman dari
luar. Negara berhak mengadakan hubungan atau kerja sama dengan
negara lain guna kepentingan nasional.

Kedaulatan menurut Jean Bodin ada 4 sifat pokok yaitu:

1. Permanen artinya kedaulatan yang tetap ada selama negara itu masih
berdiri

2. asli artinya kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi

3. Bulat artinya kedaulatan itu hanya satusatunya kekuasaan yang tertinggi

4. tidak terbatas artinya tidak ada yang terbatas, sebab apabila terbatas
maka sifat tertinggi akan lenyap

Teori kedaulatan yang berlaku di Indonesia adalah :

1.Teori Kedaulatan Tuhan

bukti : Pancasila sila pertama , Pembukaan UUD 1945 alenia ke tiga , UUD
1945 Pasal 29 ayat 1

2. Teori kedaulatan Negara


Bukti : Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4

3. Teori kedaulatan Hukum

Bukti : UUD 1945 Pasal 1 ayat 3

4. Teori kedaulatan Rakyat

Bukti : UUD 1945 Pasal 1 ayat ke 2 , Pancasila sila ke 4 >,UUD 1945 alenia
ke 4

Pengertian Kedaulatan
Menurut Wikipedia, kedaulatan adalah hak eksklusif untuk wilayah pemerintahan, masyarakat,
atau dalam dirinya sendiri ada orang percaya dalam dua teori yang didasarkan pada karunia
Allah atau masyarakat.

Sementara itu, menurut KBBI (Kamus besar bahasa Indonesia), kedaulatan tertinggi adalah
kekuasaan atas pemerintah daerah dan sebagainya.

Dalam Konstitusi dan hukum internasional, kedaulatan dikaitkan dengan pemerintah dengan
kontrol penuh atas urusan negaranya sendiri dalam suatu daerah di atas batas teritorial atau
geografis, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau lembaga dengan
yurisdiksi sendiri.

Pengertian Kedaulatan Menurut Para Ahli


 Menurut Jean Bodin
Kedaulatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu kedaulatan dan kedaulatan di luar. Kedaulatan di
negara memiliki hak untuk mengatur semua urusan negaranya tanpa campur tangan dari
negara lain. Kedaulatan luar, pemerintah bekerjasama dengan negara lain (hubungan
internasional).

 Menurut Miriam Budiardjo,


Kedaulatan adalah kewenangan tertinggi untuk melakukan legislatif dan menerapkannya dalam
setiap cara yang mungkin.

 Menurut Mochtar Kusumaatmadja,


Memberikan pendapat bahwa kedaulatan adalah karakter atau karakteristik penting suatu
negara dimana negara ini berdaulat, namun dibatasi oleh perbatasan negara. Dengan kata lain,
di luar wilayahnya, negara ini tidak lagi memiliki kedaulatan.

Sifat Kedaulatan
Berikut dibawah ini sifat sifat kedaulatan yang harus kamu ketahui:

 Permanen
Sifat kedaulatan adalah permanen, yang berarti bahwa kedaulatan tetap dalam
keadaan mapan. Meskipun pemerintah yang memiliki kedaulatan/perubahan
kekuasaan, tetapi kedaulatan tetap. Pelaksanaan dapat mengubah atau mengubah
tubuh yang memegang kedaulatan, namun kedaulatan tetap.

 Asli/Mutlak
Sifat kedaulatan adalah mutlak berarti bahwa di negara tidak ada kekuatan selain
kedaulatan lebih tinggi dari kedaulatan. Kedaulatan yang menentukan segala sesuatu di
negeri ini. Kekuatan berasal dari manusia adalah nyata karena kekuatan tertinggi.
Sementara itu, kekuatan Presiden berasal dari kekuatan rakyat.

 Bulat/Tidak Terbagi
Sifat kedaulatan tidak terbagi arti bahwa hanya ada satu negara yang mencakup setiap
orang dan kelompok di negara tanpa pengecualian. Kedaulatan yang tidak berarti
bahwa kedaulatan tidak boleh dibagi menjadi tubuh tertentu. Karena dalam hal ini akan
ada pluralisme (keadaan masyarakat komposit) dalam kedaulatan.

 Unlimited
Ini berarti bahwa kedaulatan tidak terbatas pada siapa pun. Ketika kedaulatan terbatas,
karakteristik kedaulatan adalah bahwa kekuatan tertinggi akan menghilang dan tidak
lagi mencerminkan kekuatan yang paling tinggi. Sifat kedaulatan adalah tak terbatas,
berarti itu termasuk setiap orang dan kelas di negara ini tanpa pengecualian.

Macam Macam atau Jenis Jenis Kedaulatan Negara


Berikut dibawah ini macam macam kedaulatan negara, diantaranya:

1.Kedaulatan Tuhan
Kedaulatan Tuhan adalah kedaulatan yang berasal dari Allah yang diberikan kepada seorang
raja atau penguasa. Dalam hal ini menjelma kehendak Allah dalam seorang raja mengetahui
penguasa, maka seorang raja dianggap sebagai utusan Allah atau wakil dari Allah.

Aturan yang diterapkan oleh penguasa Sumberny adalah dari Allah, oleh karena itu orang harus
taat dan tunduk pada perintah penguasa. Kedaulatan Tuhan diambil alih oleh beberapa tokoh
seperti Augustine, Thomas Aquinas, Marsillius dan F.J. Stahl. Aplikasi ini pernah diterima di
negara bagian Ethiopia pada saat raja Haile Selassi, Belanda dan Jepang pada masa Kaisar
Tenno Heika.

2.Kedaulatan Raja
Kedaulatan raja adalah suatu bentuk kedaulatan atas tanah yang ada di tangan raja, karena
seorang raja merupakan perwujudan kehendak Tuhan dan merupakan bayangan Tuhan.
Sehingga negara kuat dan teguh, maka raja harus memiliki kekuatan yang kuat dan tidak
memiliki batasan sehingga orang harus rela menyerahkan hak-haknya dan wewenang kepada
seorang raja. Orang dengan kedaulatan raja adalah Niccolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas
Hobbes dan F. Hegel. Teori ini pernah diadopsi di negara Perancis pada masa pemerintahan
Raja Louis XIV.

3.Kedaulatan Negara
Kedaulatan negara adalah badan pemerintah yang berasal dari kedaulatan negara. Karena
sumber negara, negara dianggap memiliki kekuasaan tak terbatas, dan otoritas diserahkan
kepada raja atas nama suatu negara. Sebuah Ngara dapat membuat aturan hukumnya sendiri,
itulah sebabnya negara tidak berkewajiban untuk mematuhi hukum. Teori berikut adalah
George Jellinenk dan Paul Laband. Teori ini diadopsi di negara Rusia selama masa
pemerintahan tsaris dan Jerman selama masa Hitler.

4.Kedaulatan Hukum
Kedaulatan hukum adalah kekuatan tertinggi. Pada kedaulatan kekuasaan negara harus
diperoleh dari hukum, dan sumber itu sendiri berasal dari rasa keadilan dan kesadaran hukum.
Menurut teori ini, sebuah negara diharapkan menjadi negara yang legal, yang berarti bahwa
semua tindakan penyelenggara negara dan rakyat harus didasarkan pada hukum yang berlaku.
Di antara teoronis adalah H. Krabbe, Immanuel Kant dan Kranenburg. Kedaulatan ini telah
diimplementasikan di sebagian besar negara di Eropa dan Amerika.

5.Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat adalah kedaulatan yang kekuasaan tertinggi terletak di tangan rakyat. Rakyat
memberikan kekuasaan kepada penguasa untuk memimpin sistem pemerintahan melalui
sebuah perjanjian yang disebut kontrak sosial. Seorang pemimpin negara dipilih dan ditentukan
atas kehendak rakyat melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan dan sebaliknya,
penguasa negara harus mengakui dan melindungi hak rakyat dan pemerintah berdasarkan
aspirasi rakyat.

Jika penguasa negara tidak mampu atau tidak mampu untuk mempertahankan hak masyarakat
dan tidak dapat memenuhi aspirasi rakyat, rakyat dapat menggantikan pemimpin dengan
pemimpin baru. Teoronis milik Solon, John Locke, Montesquieu, J. J Rousseau. Teori
kedaulatan diterapkan hampir di mana-mana di dunia, tetapi dalam pelaksanaannya tergantung
pada rezim yang ada di saat ini, ideologi dan budaya masing-masing negara

Beberapa pandangan pelopor teori kedaulatan rakyat, antara lain:

a.J. J RousseauJ.menyatakan bahwa kedaulatan itu perwujudan dari kehendakumum

dari suatu bangsa merdeka yang mengadakan perjanjian masyarakat(social contract)


.b.Johanes Althusius: menyatakan bahwa setiap susunan pergaulan hidup manusia
terjadi dari perjanjian masyarakat k rakyat kepada pemerintah dan pemerintah
mengembalikan hak yang tunduk pada kekuasaan, danpemegang kekuasaan itu dipilih oleh
rakyat.

c.John LockeJohn : menyatakan bahwa kekuasaan Negara berasal dari rakyat, bukandari
raja. Menurutnya, perjanjian masyarakat menghasilkan penyerahan hak-hasertakewajiban
asasi kepada rakyat melalui Peraturan Perundang-Undangan

.d.Montesquieu: membagi kekuasaan Negara menjadi: kekuasaan legislative,eksekutif,


dan yudikatif (Trias Politica).

Bentuk Kedaulatan
Berikut dibawah ini dua bentuk kedaulatan, yaitu
1.Kedaulatan Dalam
Kedaulatan di dalam ialah negara atau pemerintah memiliki hak untuk mengatur kepentingan
rakyat atau negara melalui negara yang ditetapkan oleh negara.

2. Kedaulatan Luar

Kedaulatan luar ialah pemerintah memiliki kekuasaan bebas, tanpa tethered dan tidak tunduk
pada kekuasaan Selain ketentuan yang telah diadopsi

Contoh Kedaulatan
Berikut dibawah ini merupakan contoh kedaulatan adalah:

Kedaulatan Raja: Kedaulatan dimana raja memegang kekuasaan tertinggi. Contoh : Inggris

Kedaulatan Rakyat: Kedaulatan dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Contoh :
Indonesia

4 Unsur Lengkap Terbentuknya Negara


Terdapat 4 unsur yang membentuk suatu negara, dimana unsur terbentuknya negara
dibedakan menjadi 2 macam yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif.

Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat Negara tersebut didirikan.
Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat Negara tersebut berdiri tetapi boleh
dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri.

4 unsur-unsur pembentuk suatu negara yaitu:

1. Wilayah (Daerah Kekuasaan)


2. Rakyat atau Penduduk
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)
Unsur Konstitutif (Mutlak)

1. Wilayah (Daerah Kekuasaan)

Wilayah merupakan daerah yang menjadi kekuasaan Negara sekaligus menjadi


tempat tinggal bagi rakyat. Wilayah Negara mencakup wilayah darat, laut, dan
udara.

Batas wilayah dapat berupa:

 Batas alamiah (gunung, hutan, sungai)


 Batas buatan (pos penjagaan, kawat berduri, patok, pagar tembok).
 Batas secara geografis yaitu batas berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
 Batas perjanjian, batas wilayah ini dapat berupa konvensi, traktat, misalnya
konvensi hukum laut internasional.
Ada 2 konsep dasar mengenai batas wilayah lautan, yaitu :
1. Res nullius, yaitu laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap Negara.
2. Res communis adalah laut adalah milik masyarakat dunia, sehingga tidak dapat
diambil atau dimilliki oleh suatu Negara.
2. Rakyat atau Penduduk

Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada (tinggal) dalam wilayah suatu
Negara yang tunduk dan patuh terhadap peraturan di Negara tersebut.
Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu Negara
dalam jangka waktu yang lama. Penduduk terdiri dari WNI dan WNA.

Penduduk dibedakan menjadi warga Negara dan bukan warga Negara.

Warga Negara adalah orang yang secara syah menurut hukum menjadi warga Negara,
yaitu penduduk asli dan WNI keturunan asing.

Bukan warga Negara adalah orang yang menurut hukum tidak menjadi warga suatu
Negara atau WNA.

Bukan penduduk adalah mereka yang tinggal di wilayah suatu Negara tidak menetap
(tinggal sementara waktu). Contoh: turis asing yang berlibur di Bali

3. Pemerintah yang berdaulat

Yaitu suatu pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk mengamankan,


mempertahankan, mengatur, dan melancarkan tata cara penyelenggaraan
pemerintahan Negara secara penuh.

Ada 2 macam kedaulatan yaitu


 Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan Negara-negara
lain, sehingga bebas dari campur tangan Negara-lain.
 Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan dan
menegakkan hokum atas warga dan wilayah negaranya.
Pemerintah dalam arti luas meliputi gabungan semua alat–alat perlengkapan negara,
sedangkan arti sempit nya hanya Kepala negara saja atau Organ eksekutif.

Diluar unsur mutlak diatas masih terdapat unsur deklaratif, dimana unsur ini penting
bagi suatu negara walaupun bukan merupakan unsur mutlak.

Contoh unsur deklaratif:


 tujuan negara,
 undang-undang dasar,
 pengakuan dari negara lain secara de jure atau pun secara de facto,
 serta masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa (PBB).
Terdapat 2 jenis pengakuan yaitu secara:
 De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah terbentuk
berdasarkan adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
 De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum
internasional, sehingga suatu Negara mendapatkan hak-hak dan kewajibannya
sebagai anggota keluarga Bangsa-Bangsa di dunia
Apa Itu De Facto?
stilah de facto itu berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti berdasarkan kenyataannya
atau pada kenyataannya.

Istilah itu dipakai sebagai salah satu bentuk pengakuan dari negara lain dengan cara melihat,
kalo negara yang menyatakan dirinya merdeka itu emang udah mempunyai unsur terbentuknya
negara pada kenyataannya.

Pengertian De facto dibagi menjadi 2, yaitu pengakuan

1. De Facto Bersifat Tetap


Yaitu, negara tersebut udah mengakui negaranya bukan cuma dari keberadaannya, tapi juga
memberikan pengakuan buat kemampuannya dengan menjalin hubungan internasional dengan
negara lain dalam perekonomian dan perdagangan.

2. De Facto Bersifat Sementara


Yaitu, pengakuan negara yang gak melihat perkembangan kedepannya dari suatu negara yang
diakuinya tersebut, apakah negara akan bertahan alam atau cuma sementara.

Jadi, suatu saat negara yang diakui itu hancur, maka negara yang memberi pengakuan akan
menarik kembali pengakuannya tersebut.

Apa Itu De Jure?


Istilah de jure berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti berdasarkan hukum.
Di dalam bidang pengakuan atas negara yang merdeka, pengakuan de jure punya arti yaitu
sebuah pengakuan terhadap negara yang merdeka secara resmi sesuai dengan hukum
internasional yang berlaku mengenai pengakuan negara dan dengan segala konsekuensi dari
pengakuan tersebut.

Pengakuan de jure juga mempunyaii 2 jenis yang berbeda, yaitu


pengakuan:

1. De Jure Bersifat Tetap


Pengakuan de jure bersifat tetap yaitu pengakuan ini akan tetap berlaku selama-lamanya
atau mempunyai waktu berlaku yang gak terbatas.

2. De Jure Bersifat Penuh


Pengakuan de jure bersifat penuh punya arti kalo dengan adanya pengakuan ini, maka
hubungan bilateral di antara negara yang mengakui dan diakui dapat dilakukan pada
tingkat diplomatik dan konsulat.

Jadi, masing-masing negara bisa mengirimkan perwakilannya di negara terkait


dan biasanya perwakilan ini dipimpin oleh seorang duta besar yang punya kuasa
dan wewenang penuh.

Perbedaan De Facto dan De Jure:


1. Berdasarkan Pengertiannya
Pengakuan de facto yaitu pengakuan negara lain atas suatu negara merdeka dengan
berdasarkan pada kenyataan kalo negara yang diakui kemerdekaannya itu emang udah punya
syarat berdirinya suatu negara seperti adanya rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.
Sedangkan, kalau

Pengakuan de jure yaitu kalo suatu negara diakui kemerdekaannya berdasarkan peraturan
internasional yang berlaku, negara yang hendak diakui kemerdekaan itu udah memenuhi
segala persyaratan yang harus dipenuhi agar diakui sebagai suatu bangsa yang merdeka.

2. Jenis Pengakuan yang Berbeda


Pengakuan secara de facto mempunyai 2 sifat yaitu sifat tetap dan sifat sementara.
Sedangkan, kalau

Pengakuan secara de jure yang mempunyai 2 sifat berbeda yaitu bersifat tetap dan
penuh yang masing-masing mempunyai makna yang berbeda.

3. Perbedaan Dasar Pengakuan


Pengakuan de facto, yang jadi dasar atas pemberian pengakuan terhadap negara yang
merdeka yaitu negara yang memberi pengakuan mengetahui secara jelas kalo negara
yang hendak diakui tersebut udah punya berbagai persyaratan berdirinya negara.
Sedangkan, kalau
Pengakuan de jure mempunyai dasar pengakuan yang sangat berbeda dengan pengakuan de
facto. Pengakuan de jure didasarkan pada asas-asas sistem hukum Internasional yang berlaku.

4. Jangka Waktu Pengakuan yang Berbeda


Perbedaan diantara pengakuan de facto dan de jure berikutnya yaitu jangka waktu dari
pengakuan de facto dan de jure yang berbeda.

Seperti yang udah disampaikan sebelumnya, ada jenis pengakuan de facto yang
mempunyai waktu sementara.
Sementara itu, kalau

Pengakuan de jure cuma mempunyai jangka waktu selamanya. Hal ini gak terlepas dari dasar
pengakuan de jure yang merupakan hukum internasional.

5. Bentuk Hubungan Bilateral yang Bisa Dibentuk Berbeda


Perbedaan de facto dan de jure secara internasional selanjutnya yaitu bentuk hubungan
bilateral yang bisa dibentuk berbeda.

Dengan memberikan pengakuan de jure yang bersifat penuh, maka negara yang memberi
pengakuan dan yang diberi pengakuan bisa menjalin hubungan bilateral dalam bidang politik
dan ekonomi.
Sedangkan, kalau

Dengan membentuk pengakuan de facto, diantara negara yang memberi pengakuan dan diberi
pengakuan itu belum bisa melakukan hubungan bilateral dalam bidang politik dan ekonomi.

6. Cara Pencabutan Pengakuan yang Berbeda


Perbedaan berikutnya mengenai de facto dan de jure yaitu cara pencabutan pengakuan yang
juga berbeda.

Pengakuan de facto bisa dicabut dengan pernyataan negara aja (yang bisa berupa pernyataan
lisan maupun tulisan).
Sementara itu, kalau

Pengakuan de jure bisa dicabut sesuai dengan hukum internasional yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai