Anda di halaman 1dari 12

definisi negara

6 Januari 2014ilmu negara

1. PENGERTIAN NEGARA

 Negara, “staat”, atau dalam bahasa Arab “daulah” adalah anggota-anggota masyarakat
yang menundukkan dirinya bersama-sama dengan permufakatan terlebih dahulu atau
tidak, kepada suatu pemerintahan yang kekuasaannya dipegang oleh seorang Kepala
Negara yang mereka akui bersama-sama dengan mempunyai pula batas-batas tertentu.
 Pengertian negara menurut para ahli :

1. PLATO, Negara adalah suatu tubuhyang senantiasa maju, ber-evolusi, terdiri dari orang-
orang
2. GROTIUS, Negara adalah ibarat suatu perkakas yang dibuat manusia untuk melaghirkan
keberuntungan dan kesejahteraan umum.
3. THOMAS HOBBES, Negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh orang banyak beramai-
ramai, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk keamanan dan
perlindungan bagi mereka.
4. J.J ROSSEAU, Negara adalah perserikatan dari rakyat yang bersama-sama melindungi
damn mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang
tetap hidup bebas merdeka.
5. KARL MARX, Negara adalah suatu alat kekuasaan bagi manusia (penguasa) untuk
menindas manusia yang lainnya.
6. BELLEFROID, Negara adalah suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah
untuk selama-lamanya yang dilengkapi suatu kekuasaan tertinggi untuk
menyelenggarakan kemakmuran rakyat.
7. LOGEMANN, Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan
dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat.
8. IBNU CHALDUN, Negara adalah suatu tubuh yang persis keadaannya sebagai tubuh
manusia, mempunyai sifat tabi’at sendiri, mempunyai badan jasmani dan rohani dan
mempunyai batas umur.

 Menurut etimologi , kata “staat” (state,etat) merupakan alih bahasa dari kata bahasa
Latin: “status” atau “statum” yang berarti menaruh dalam keadaan berdiri; membuat
berdiri; menempatkan)
 Negara dalam arti formil adalah negara yang ditinjau dari aspek kekuasaan, sebagai
organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintah pusat. Karakteristik dari negara formil
adalah wewenang pemerintah untuk menjalankan paksaan fisik sicara legal.
 Negara dalam arti materiil adalah negara sebagai masyarakat, negara sebagai persekutuan
hidup.

1. UNSUR-UNSUR NEGARA

 Menurut Konvensi Montevideo, negara harus mempunyai empat unsur konstitutif yaitu:
1. Harus ada penghuni

 Yang dimaksudkan penduduk yaitu semua orang yang pada suatu waktu mendiami
wilayah negara. Secara sosiologis dinamakan “rakyat”, yang diartikan sebagai
sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan yang bersama-
sama mendiami suatu wilayah tertentu.
 Sedangkan dari segi hukum rakyat adalah warganegara dalam suatu negara. Warganegara
adalah seluruh individu yang mempunyai ikatan hukum dengan sesuatu negara tertentu.
 Ada dua kriteria yang umum digunakan untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi
warganegara sesuatu negara yaitu asas kelahiran dan naturalisasi.
 Asas kelahiran dibagi lagi ke dalam asas ius sanguinis atau asas darah yaitu asas yang
menetapkan seseorang mempunyai kewarganegaraan menurut kewarganegaraan orang
tuanya, tanpa mengindahkan di mana ia dilahirkan, dan asas ius soli atau hukum tempat
kelahiran yaitu bahwa tempat kelahiran menentukan kewarganegaraan sseorang.
 Konflik antara asas ius sanguinis dan ius soli dapat menimbulkan masalah
kewarganegaraan yang rangkap yang disebut dengan bipatride. Sedangkan orang yang
tidak mempunyai kewarganegaraan disebut apatride.
 Naturalisasi atau pewarganegaraan adalah proses hukum yang menyebabkan seseorang
memperoleh kewarganegaraan yang lain.
 Sejarah kewarganegaraan Indonesia dapat dilihat dalam penggolongan penduduk
Indonesia pada zaman Belanda, Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1046,
persetujuan kewarganegaraan dalam KMB, dan Undang-Undang No. 62 tahun 1958
tentang Kewarganegaraan Indonesia.

1. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan

 Luas wilayah negara ditentukan oleh perbatasan-perbatasannya dan di dalam batas-batas


itu negara menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang berada di dalam
wilayah itu.
 Yang termasuk wilayah daratan adalah darat, laut (perairan), laut teritorial, dan udara
(sampai tinggi yang tidak terbatas)
 Batas-batas daratan biasanya ditentukan dalam perjanjian perbatasan dengan negara-
negara tetangga.

1. Harus ada kekuasaan tertinggi, pemerintah yang berdaulat

 Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku terhadap seluruh
wilayah dan segenap rakyat negara itu.
 Kedaulatan negara bersifat asli artinya, bukan berdasarkan kekuasaan lain.
 Kedaulatan negara bersifat tertinggi artinya, tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi di
atasnya.
 Kedaulatan negara bersifat tidak dibagi-bagi artinya, baik ke dalam maupun ke luar,
negara itu adalah berdaulat sepenuhnya.
 Ada beberapa teori kedaulatan yaitu :

1) Teori Kedaulatan Tuhan


Teori-teori yang mendasarkan berlakunya hukum atas kehendak Tuhan dinamakan Teokrasi.
Teori ini mengajarkan bahwa pemerintah/negara memperoleh kekuasaan yang tertinggi itu dari
Tuhan. Para penganjur teori ini yaitu AUGUSTINUS dan THOMAS AQUINAS berpendapat
bahwa dunia beserta segala isinya adalah hasil ciptaan Tuhan.

Kedaulatan yang berasal dari Tuhan itu dipegang oleh raja yang merupakan wakil Tuhan, atau
raja itu dianggap Tuhan yang menjelma di dunia ini. Oleh karena itu, membantah perintah raja
berarti menentang perintah Tuhan.

2) Teori Kedaulatan Rakyat

Menurut teori ini, negara memperoleh kekuasaan dari rakyatnya dan bukan dari Tuhan atau raja.
Teori ini tidak sependapat dengan teori Kedaulatan Tuhan dan mengemukakan kenyataan-
kenyataan yang tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh teori Kedaulatan Tuhan seperti raja
yang seharusnya memerintah rakyat dengan adil, jujur, dan baik hati pada kenyataannya
bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat.

Para pengajur paham ini adalah ROUSSEAU, MONTESQUIEU, dan JOHN LOCKE

3) Teori Kedaulatan Negara

Menurut teori ini, negara dianggap sebagai satu kesatuan idea yang paling sempurna. Negara
adalah satu hal yang tertinggi, yang merupakan sumber dari segala kekuasaan.

Penganut teori kedaulatan negara adalah :

 PAUL LABAND, mengatakan bahwa tidak ada negara yang tidak berkekuasaan
tertinggi. Negara adalah satu-satunya sumber segala kekuasaan tertinggi.
 GEORGE JELLINEK, mengatakan bahwa negara adalah organisasi yang dilengkapi
dengan sesuatu kekuatan asli. Jadi, negara itu merupakan gabungaqn manusia yang
terorganisir di suatu daerah tertentu yang dilengkapi dengan suatu kekuasaa n asli akan
pemerintah.
 HANS KELSEN, merupakan murid dari GEORGE JELLINEK. Kelsen menganggap
hukum sebagai suatu kehendak negara. Orang taat kepada hukum karena ia merasa wajib
mentaati sebagai suatu perintah negara. Selanjutnya, Kelsen mengatakan bahwa negara
identik dengan hukum dan mengakui bahwa negara terikat oleh hukum. Menurut Kelsen,
negara adalah suatu tertib hukum, atau suatu tertib masyarakat yang bersifat memaksa,
karena sifat memaksa itulah maka dalam negara itu ada hak memerintah dan kewajiban
tunduk , begitupula sama halnya dengan hukum.

4) Teori Kedaulatan Hukum

Teori Kedaulatan Negara (HANS KELSEN) mendapat tentangan dari bebrbagai pihak salah
satunya adalah HUGE KRABBE. Menurutnya, hukum itu ada karena tiap-tiap orang mempunyai
perasaan bagaimana seharusnya hukum itu. Hanya kaidah yang timbul dari perasaan-hukum
seseorang, mempunyai kekuasaan. Jadi hukum merupakan sumber kedaulatan. Kesadaran hukum
inilah yang membedakan mana adil dan mana yang tidak adil. Hukum adalah sesuatu dengan
kekuatan memerintah yang terdapat dalam perasaan hukum manusia, yang sering memaksa
manusia bertindak juga bertentangan dengan kehendaknya sendiri atau bertentangan dengan
suatu kecenderungan tertentu padanya. Bukan hanya manusia di bawah perintah hukum, negara
juga di bawah perintah hukum.

Namun, teori Krabbe ini ternyata memiliki beberapa kelemahan sehingga teori tersebut dirubah
dan dibuatkan batasan yang baru, yang berbunyi bahwa hukum berasal dari perasaan hukum
yang ada pada bagian besar dari anggota sesuatu masyarakat. Tiap tindakan negara harus dapat
dipertanggungjawabkan pada hukum.

Adapun asas-asas negara hukum yaitu asas legaliteit (semua tindakan alat-alat negara harus
berdasarkan atas dan dibatasi oleh peraturan perundang-undangan) dan asas perlindungan
kebebasan dan hak ini sesuai dengan kesejahteraan umum.

1. Kesanggupan berhubungan dengan negara-negara lain misalnyadalam bidang ekonomi,


politik, keamanan. Dan,
2. Unsur deklaratif yaitu adanya pengakuan

 Pengakuan negara yang satu dengan negara yang lain adalah untuk memungkinkan
hubungan antara negara-negara itu.
 Pengakuan ada dua jenis yaitu :

1) Pengakuan de facto, yaitu pengakuan tentang kenyataan adanya sesuatu negara, yang dapat
mengadakan hubungan dengan negara yang mengakuinya dalam batas yang tertentu.

2) Pengakuan de jure, yaitu pengakuan adanya serta berdirinya sesuatu negara menurut
hukum dengan segala akibatnya. Negara yang diakui secara de jure dapat mengadakan hubungan
dengan negara-negara yang mengakuinya secara tidak terbatas.

1. SIFAT DAN HAKEKAT NEGARA DALAM PENGERTIAN ILMU POLITIK

 Hakekat negara dimaksudkan sebagai suatu penggambaran tentang sifat daripada negara.
 Penggambaran tentang hakekat negara selalu dihubungkan dengan tujuan negara.
 Dalam kepustakaan ilmu politik, terdapat perbedaan antara idea negara dan
pengertian/consept negara sebagai berikut :

Idea negara Penegertian/consept negara


1. Sebagai cita-cita
2. Sebagai kenyataan
3. Sebagai idealisme
4. Sebagai realisme
5. Bagaimana negara “seharusnya ada”
6. Bagaimana negara itu “ada” dalam
kenyataan sejarah
7. Idea negara adalah pemikiran-
pemikiran tertentu mengenai negara
8. Pengertian negara adalah kenyataan
daripada pemikiran itu

 Sedangkan negara menurut pengertian Hukum Internasional adalah seperti yang telah
dibahas sebelumnya, yaitu menurut Konvensi Montevideo bahwa suatu negara baru
disebut sebagai subyek hukum internasional apabila telah memiliki unsur konstitutif dan
deklaratif.

1. ASAL MULA NEGARA

 Menurut kenyataan sejarah, negara terbentuk karena :

1. Sesuatu daerah belum ada yang menguasainya, didududki oleh suatu bangsa.
2. Sesuatu daerah yang tadinya termasuk wilayah suatu negara tertentu melepaskan diri dari
negara itu dan menyatakan dirinya merdeka.
3. Beberapa negara mengadakan peleburan dan membentuk satu negara baru.
4. TEORI-TEORI TENTANG ASAL MULA NEGARA DENGAN BEBERAPA
PEMIKIRNYA

 Teori-teori tentang asal mula negara dapat dimasukkan dalam dua golongan besar yaitu
teori-teori yang spekulatif dan teori yang historis.
 Yang termasuk dalam teori yang spekulatif adalah :

1. Teori Perjanjian Masyarakat


2. Teori Teokratis (Ketuhanan)
3. Teori Kekuatan
4. Teori Patriarkhal dan Matriarkhal
5. Teori Organis
6. Teori Daluarsa
7. Teori Idealistis (alamiah)
8. TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT

 Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap perjanjian sebagai dasa
negara dan masyarakat, negara dan masyarakat yang dibentuk berdasarkan perjanjian-
perjanjian masyarakat.
 Sarjana-sarjana yangg sangat terkenal dalam teori perjanjian masyarakat adalah :

1) THOMAS HOBBES

 Hobbes merupakan orang pertama dalam teori perjanjian masyarakat dan mengikuti jalan
pikiran teori-teori kontrak sosial pada umumnya tentang kehidupan manusia yang
terpisah dalam dua zaman yaitu keadaan sebelum ada negara dan keadaan sesudah
bernegara.
 Keadaan alamiah tersebut merupakan suatu keadaan sosial yang kacau balau, tanpa
hukum dan tanpa pemerintah, tanpa ikatan-ikatan sosial antar individu.
 Ajaran Hobbes bertitik tolak pada keadaan manusia sebelum ada negara.
 Menuruy Hobbes, keadaan alamiah tidak dapat berlangsung terus. Manusia dengan
akalnya mengerti dan menyadari bahwa demi kelanjutan hidup mereka sendiri, keadaan
alamiah harus segera diakhiri. Hal ini dilakukan dengan mengadakan perjanjian bersama.
 Hobbes juga mengatakan bahwa hanya ada satu perjanjian yaitu “pactum
subjectionis”atau perjanjian pemerintahan dengan jalan mana segenap individu yang
berjanjii menyerahkan semua hak-hak kodrat mereka yang diimiliki pada waktu hidup
dalam keadaan alamiah, kepada seseorang atau kelompok orang yang ditunjuk dan diberi
kekuasaan untuk mengatur kehidupan mereka.

2) JOHN LOCKE

 Terdapat perbedaan pendapat antara John Locke dan Thomas Hobbes dalam pemahaman
tentang teori perjanjian masyarakat.
 Menurut John Locke, keadaan alamiah sudah ada perdamaian (tidak kacau) dan akal
pikirannya seperti halnya dalam negara.
 Thomas Hobbes hanya menyusun satu jenis perjanjian yaitu pactum subiectionis
sedangkan John Locke memandang perjanjian masyarakat dalam fungsi rangkap yaitu
pactum unionis (perjanjian masyarakat untuk membentuk organisasi sosial) dan pactum
subiectionis.
 Menurut Hobbes, hak individu yang dimiliki selama hidup dalam keadaan alamiah
diserahkan kepada seorang raja atau sekelompok orang yang diserahi tugas pemerintah.
Sedangkan menurut John Locke, individu mempunyai hak-hak yang tidak dapat
dilepaskan.
 Tugas negara menurut John Locke adalah menetapkan dan melaksanakan hukum alam.
 John Locke memisahkan kekuasaan dari tiap-tiap negara dalam kekuasaan legislatif
(kekuasaan untuk membuat Undang-Undang), kekuasaan eksekutif (kekuasaan untuk
melaksakan Undang-Undang), dan kekusaan federatif (kekuasaan mengadakan
perserikatan dengan semua orang atau badan-badan di luar negeri).
 Bentuk negara menurut John Locke yaitu :

a) Monarki, apabila kekuasaan perundang-undangan itu diserahkan kepada satu orang saja.

b) Aristokrasi, apabila kekuasaan perundang-undangan itu diserahkan kepada beberapa orang,


atau kepada suatu Dewan.

c) Demokrasi, apabila kekuasaan perundang-undangan itu diserahkan kepada rakyat, sedang


pemerintah hanya melaksakan saja.

 Menurut John Locke, perjanjian masyarakat untuk membentuk masyarakat (negara) dan
selanjutnya tujuan negara adalah memelihara dan menjamin terlaksananya hak-hak asasi
manusia.

3) J.J ROSSEAU
 Ia berpendapat bahwa yang diserahkan itu memang benar seluruh hak (alamiah) yang
dipunyai manusia, tetapi hak itu kemudian dikembalikan oleh pemerintah kepada
manusia dalam bentuk hak warga. Jadi, dengan diselenggarakannya perjanjian
masyarakat itu, berarti bhwa tiap-tiap orang melepas dan menyerahkan semua haknya
kepada kesatuan yaitu masyarakat.
 Rosseau hanya mengenal satu perjanjian saja yaitu pactum unionis.
 Teori Rosseau melahirkan faham kedaulatan rakyat, dimana bentuk negara tersebut
kedaulatannya berada di tangan rakyat melalui kemauan umumnya. Pemerintah negara
tidak lebih dari wakil rakyat.

4) IMMANUEL KANT

 Menurut Immanuel tentang negara dan hukum, konsepsi asal mula negara dan hukum
(positif) berdasarkan perjanjian masyarakat adalah mula mula manusia hidup dengan
manusia lain dalam suatu pergaulan yang sama sekali tidak mengenal peraturan. Dalam
pergaulan manusia semacam ini dengan sendirinya berlakulah kehendak dari yang paling
kuat. Kehendak manusia dipimpin oleh keinginannya untuk mempertahankan dirinya.
Manusia dalam kehidupannya dipimpin oleh perasaan egoismenya, maka timbullah suatu
ekadaan peperangan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya.
 Agar dapat membatasi akibat perasaan egoisme, dan agar dapat dilahirkan suatu
masyarakat yang damai dan tenteram, maka manusia yang mempunyai rasio bersama-
sama mengadakan suatu perjanjian, di mana perjanjian ini menjadi dasar suatu organisasi
sosial, yaitu negara.
 Kelemahan-kelemahan dari teori perjjanjian masyarakat adalah :

1) Keadaan alamiah bersifat tidak historis. Artinya tidak pernah dibuktikan suatu zaman
dalam sejarah umat manusia.

2) Kontak sosial hanya mythos belaka yang tidak mempunyai dasar-dasarnya dalam
kenyataan.

3) Doktrin kontrak sosial itu bersifat “polyinterpreteble”.

 Sedangkan kelebihan dari teori perjanjian masyarakat adalah doktrin itu ialah bahwa
negara dijadikan produk manusia sendiri dan bukan karunia makhluk-makhluk supra
natural doktrin ini dengan tepat melihat dasar kekuasaan negara pada persetujuan rakyat.

1. TEORI KETUHANAN (TEOCRATIE)

 Para sarjana yang menganut teori ketuhanan adalah :

1) AUGUSTINUS

 Dia hidup dalam masa peralihan dari peradaban yang satu, ke peradaban yang lain. “dari
masa kebobrokan masyarakat yang tak beragama (menyembah berhala) ke suatu masa
adanya kepercayaan, hanya satu Tuhan Yang Maha Agung”.
 Menurut beliau, bahwa negara yang ada di dunia ini hanya merupakan suatu organisasi
yang bertugas untuk memusnahkan perintang-perintang agama dan musuh-musuh gereja.
Negara sifatnya adalah hanya sebagai alat daripada Gereja untuk membasmi musuh-
musuh Gereja.
 Jadi, kedudukan negara lebih rendah daripada Gereja.

2) THOMAS AQUINAS (AQUINO)

 Ia sependapat dengan dengan ajaran Aristoteles bahwa manusia menurut kodratnya


merupakan zoon politicon (makhluk sosial) dan karena itu selalu hidup bersama-sama
dengan orang-orang lain dalam masyarakat ialah untuk mencapai tujuan yang
sesungguhnya.
 Aquino membagi hukum menjadi empat golongan h ukum (rechtscatagorien) yaitu :

a) Lex Aeterna (hukum abadi), yaitu ratio Tuhan sendiri, yang mengatur segala hal yang ada
sesuai dengan tujuan dan sifatnya, karena itu merupakan sumber dari segala hukum.

b) Lex Divina (hukum Ketuhanan), yaitu sebagian kecil dari ratio Tuhan yang diwahyukan
kepada manusia.

c) Lex Naturalis (hukum Alam), yaitu bagian dari Lex Divina yang dapat ditangkap oleh ratio
manusia atau merupakan penjelmaan dari Lex Aeterna di dalam ratio manusia berkat ratio
manusia

d) Hukum positif, yaitu hukum yang berlaku sungguh-sungguh di dalam masyarakat.

 Menurut Aquinas bentuk negara Monarki adalah bentuk negara paling baik.
 Dia juga mengatakan tujuan negara identik dengan tujuan manusia.
 Tujuan manusia adalah mencapai kemulyaan abadi yaitu kemulyaan abadi dalam waktu
sesudah manusia itu mati. Jadi bukan kemulyaan abadi yang bersifat keduniawian.
 Sedangkan tujuan negara adalah memberikan dan menyelenggarakan kebahagiaan bagi
manusia untuk memberikan kemungkinan agar supaya dapat mencapai hidup bersusila
dan kemulyaan abadi yang harus sesuai dengan syarat-syarat keagamaan.
 Jika Augustinus berpendapat bahwa negara dan gereja pada dasarnya terpisah satu sama
lain, menurut Aquino ada hubungan kerjasama antara negara dan gereja.

3) DANTE ALIGHIERI

 Dalam bukunya Dantememimpikan suatu kerajaan dunia sebagai lawan dari kerajaan
Paus, dan kerajaan dunia itulah yang ia impikan guna penyelenggaraan perdamaian
dunia.
 Tujuan negara menurut Dante adalah untuk menyelenggarakan perdamaian dunia dengan
jalan mengadakan Undang-Undang yang sama dalam semua ummat.

4) MARSILIUS (MARSIGLIO) di PADUA


 Marsilius mengatakan bahwa negara merupakan badan “iudisialis seu consiliativa” yang
hidup dan bebas dan mempunyai tujuan tertinggi yaitu mempertahankan perdamaia,
memajukan kemakmuran, dan memberikan kesempatan kepda rakyatnya untuk
mengembangkan dirinya secara bebas.
 Tugas negara yang utama untuk mencapai hal tersebut adalah membuat Undang-Undang
demi kepentingan kesejahteraan rakyat.
 Menurut Marsilius, negara berkedudukan lebih tinggi daripada gereja. Negara itu dapat
membuat Undang-Undang yang bersumber pada kekuasaan rakyat yang bersifat
mengikat dan dapat menjatuhi sanksi bagi yang melanggarnya. Sedangkan gereja tidak
dapat berbuat yang demikian.

1. TEORI KEKUASAAN/KEKUATAN

 Teori kekuasaan menolak dalil hukum alam yang mengatakan bahwa manusia itu
membentuk negara dengan mengadakan perjanjian masyarakat, dengan tujuan
mempertahankan hak-hak mereka.
 Timbulnya kekuasaan menurut beberapa ahli :

1) LUDWIN GUMPLOWICZ, mengatakan bahwa manusia perseorangan adalah makhluk


yang pasif dalam segenap peristiwa historis, kehidupan kerohaniannya ditentukan oleh kehendak
golongan belaka. Dia juga mengatakan bahwa hukum bersandar pada penakhlukan yang lemah
oleh yang kuat.

2) KALLIKLES,mengatakan bahwa orang yang lebih baik telah memperoleh kekuasaan yang
lebih besar dari orang yang kurang baik. Kekuatan untuk berkuasa itu ada beberapa macam yaitu
:

 Kekuatan physik, di dalam negara misalnya ABRI


 Kekuatan ekonomi, di dalam sejarah kita kenal sebagai plutokrasi, kolonoalisme,
kapitalisme
 Kekuatan sosial politik, membuka pintu untuk memegang tampuk pimpinan negara.

3) VOLTAIRE, raja yang pertama adalah pahlawan yang menang.

4) MARX, mengatakan bahwa kelas pemenang produksi menghisap kelas lainnya. Bentuk
lahir penghisap adalah negara dan pemerintahan

5) HAROLD J. LASKI, mengatakan bahwa setiap pergaulan hidup memerlukan organisasi


pemaksa, untuk menjamin kelanjutan hubungan produksi yang tetap.

6) DUGIT, mengatakan bahwa yang dapat memaksakan kehendaknya kepada pihak lain
adalah orang-orang yang paling kuat.

7) JELLINEK, mengatakan bahwa negara adalah kesatuan yang dilengkapi dengan kuasa
untuk memerintah orang-orang yang ada di dalamnya.
8) PLATO, mengatakan bahwa keadilan itu adalah kepentingan si kuat yang menuntut
pentaatan kepada kekuasaan yang ada.

9) F. OPPENHEIMER, mengatakan bahwa negara merupakan alat dari golongan kuat untuk
menciptakan suatu tertib masyarakat yang dilaksanakan oleh golongan yang lemah untuk
menyusun dan membela kekuasaan dari golongan yang kuat tersebut.

 Tegasnya, menurut teori kekuasaan bahwa siapa yang kuat dialah yang berkuasa.

1. TEORI PATRIAKHAL DAN MATRIAKHAL

 Tentang evolusi manusia menurut WILKEN, bahwa semua bangsa di muka bumi ini
berkembang melalui empat tingkat tertentu.
 Di dalam zaman yang telah lampau di dalam masyarakt manusia itu ada promiscuiteit,
dimana manusia hidup seperti kawanan binatang berkelompok, laki-laki dan perempuan
bersetubuh melakukan keturunannya tanpa ikatan. Keadaan ini merupakan tingkat
pertama di dalam proses perkembangan masyarakat dan kebudayaan manusia.
 Lama-kelamaan manusia sadar akan hubungan antara si ibu dengan anak-anaknya
sebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat, anak-anak hanya mengenal
ibunya, tetapi tidak mengenal ayahnya. Di zaman iniibulah yang menjdi kepala keluarga.
Perkawinan antara ibu dan anak laki-laki dihindari, dengan demikian timbul adat
perkawinan di luar batas kelompok keluarga, exogami.
 Kelompok keluarga mulai meluas dan menarik garis keturunan melalui garis ibu,
demikian timbulah matriarchaat.
 Ini merupakan tingkat kedua dalam proses perkembangan kebudyaan manusia.
 Tingkat berikutnya terjadi karena para laki-laki,tidak puas dengan keadaan ini,lalu mulai
mengambil calon isteri dari kelompok lain dan membawa gadis-gadis itu ke dalam
kelompok sendiri. Demikian keturunan yang dilahirkan akan tetap tinggal dikelompok
laki-laki. Msks timbullah kelompok keluarga dimana si ayah sebagai kepala keluarga dan
disebut pariachaat.ini merupakan tingat ketiga.
 Tingkat terakhir terjadi waktu perkawinan di luar kelompok (exogami), berubah menjadi
endogami karena berbagai sebab. Endogami menyebabkan anak-anak berhubungan
langsung didalam waktu seluruh hidupnya dengan anggota keluarga parental.
 Teori matriarkhal merupakan persekutuan primitif yang pertama tidak mengenal pria
sebagai kepala keluarga, tidak ada semacam paterfamilias dari keluarga-keluarga
Romawi, tetapi malahan sebaliknya, garis keturunan ditarik dari kaum ibu, kekeluargaan
didasarkan atas ibu dan keturunannya. Hubungan darah ditetntukan oleh keturunan ibu.

1. TEORI ORGANIS

 Konsepsi organis tentang hakekat dan asal mula negara adalah konsep biologis yang
melukiskan negara dengan istilah-istilah ilmu alam.
 Negara dianggap sama dengan makhluk-makhluk hidup (manusia atau binatang).
 Individu (orang-orang) yang merupakan komponen-komponen dianggap sebagai sel-sel
dari makhluk hidup tersebut.
 Fisiologi negara disamakan dengan fisiologi makhluk hidup, dengan mengalami
kelahiran pertumbuhan, perkembangan, dan kematiannya.
 Teori organis dibedakan menurut isinya yaitu :

1) Teori organisme moral, merupakan tahapan peralihan antara “ajaran perjanjian masyarakat”
yang bersifat mekanistis ke “konsepsi organis”. Negara tidak dibuat oleh manusia tetapi
merupakan pribadi moral yang merupakan akibat dari kodrat manusia sebagai makhluk moral.

2) Teori organisme psykhis, merupakan peralihan antara “organisme moral” yang bersifat
metafisis/idealistis, ke “teori organisme yang bersifat bio/psychologis”.

3) Teori organisme biologis, menurut teori ini asal mula (perkembangan dan aktivitas) negara
diselidiki seperti kelahiran struktur dan fungsi organisme biologis.

4) Teori organisme sosial, teori ini sangat erat hubungannya dengan ajaran organisme dari
masyarakat dan persekutuan lainnya. Masyarakat dipandang sebagai suatu keseluruhan yang
bersifat organis.

1. TEORI DALUARSA

 Teori ini juga ikenal sebagai “doktrin legitimisme”


 Teori ini mengatakan bahwa raja bertahta bukan karena kekuasaan berdasarkan hak-hak
Ketuhanan melainkan berdasarkan kebiasaan. Raja dan organisasinya yaitu kerajaan,
monarki timbul karena adanya milik yang sudah lama ada, yang kemudian melahirkan
hak milik. Raja bertahta karena hak milik itu yang didasarkan atas hukum kebiasaan.

1. TEORI ALAMIAH

 Menurut Aristoteles, bahwa negara adalah ciptaan alam. Kodrat manusia membenarkan
adanya negara, karena manusia pertama-tama adalah makhluk politik dan baru kemudian
menjadi makhluk sosial karena kodrat itulah, maka manusia ditakdirkan untuk hidup
bernegara.

1. TEORI IDEALISTIS

 teori idealistis merupakan pemikiran tentang negara sebagai mana negara itu “seharusnya
ada”, negara itu sebagai “idea”.
 Teori ini dikenal dengan beberapa istilah lain yaitu teori mutlak yang melihat negara
sebagai suatu kesatuan yang omnipotent dan omnikompetent.
 Teori filosofis yang merupakan renungan-renungan tentang negara dan bagaimana negara
itu seharusnya ada.

1. TEORI HISTORIS

 Ahli hukum yang membangkitkan aliran ini adalah FRIEDRICH CARL VON
SAVIGNY. Pendapatnya berpangkal pada kenyataan bahwa masyarakat bangsa dan tiap-
tiap masyarakat bangsa itu mempunyai jiwa rakyatnya sendiri yang berbeda-beda
menurut tempat dan zaman.
 Karena jiwa rakyatnya berbeda-beda menurut tempat dan zaman, maka isi hukum
ditentukan oleh sejarah masyarakat manusia tempat hukum itu berlaku.

1. TEORI TENTANG PERTENTANGAN KELAS

 Penganut teori ini anata lain KARL MARX (1818-1883) Dan HAROLD LASKI (1893-
1950) dasar pelajaran tentang Negara Marxist adalah filsafat historis-matrelialis me.
 dalam masyarakat yang sederhana dan komunis tdk ada kemungkinan untuk diadakan
atau di perkembangkan golangan –golongan orang yang mendapat penghasilan (in komen
) dengan tdk bekerja.
 untuk memperoleh keberasilan dengan merampas (uitbuitting) dari golongan orang lain
dalam masyarakat itu belum ada.
 karena di dalam masyarakat yang sederhana dan komonis alat-alat untk memproduksi
sangat sederhana (privat eigendom).Semua tanah di miliki bersama (gezame lijke
eigendom) tanah menjadi milik bersama dari suku (clan)
 Jadi di dalam massyarakat yang sederhana dan komunis belum ada Negara.
 Menurut teori pertentangan kelas (kelas sentrijd) Negara baru ada setelah masyarat
terbagi antara kelas-kelas yang bertentangan. Pertentangan kelas ini di mulai ketika
terjadinya Pemilikan perseorangan
 Atas alat –alat produksi sehingga menimbulkan 2 kelas dalam masyarakat, yaitu kelas
pemilik alat-alat produksi dan kelas yg tdk memiliki alat-alat produksi.
 Dengan demikian memnurut para penganut teori ini , Negara adalah “alat pemukul dari
kelas pemeras terhadap kelas yang diperas” dan untuk menjajah kaum proletar. Bila
kaum Proletar menguasai ( merebut kembali ) seluruh alat produksi di masyarakat milik
privat sudah lengakap, Maka dengan sendirinya Negara itu akan “mati dengan
berangsur-angsur “ (geleikdelijk afsterven van de staat)

Anda mungkin juga menyukai