Anda di halaman 1dari 1

1.

Anekdot Bidang Hukum


Struktur Kalimat
Abstraksi Pada suatu sore, Darmin sedang asik memakan soto di warung makan
favoritnya. Setelah kenyang Darmin dengan perut menggelembung
bergegas pulang.
Orientasi Ditengah perjalanan pulang Darmin mengalami kecelakaan terserempet
sepeda motor yang ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan
sandal Darmin putus. Dengan terpaksa Darmin berjalan tanpa alas kaki
menuju rumahnya yang masih jauh. Darmin pergi ke toko terdekat untuk
membeli sandal, namun apa daya uangnya tidak mencukupi.
Krisis Mendadak muncul ide jahat Darmin. Ia berniat untuk mencuri sendal di
masjid yang letaknya hanya beberapa meter saja dari toko tersebut, Darmin
hendak mengambil sendal terbaik di masjid saat itu sebagai ganti
sendalnya yang terputus pada saat terserempet motor tadi. Sambil duduk
di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang masuk masjid, jadi
ketika mereka sibuk beribadah ia akan mengambil sandal tersebut.

Ternyata rencananya berjalan mulus, ia berhasil mendapatkan sandal


berwarna hijau yang merupakan sandal terbaik di masjid itu. Bergaya
seolah ia pemilik sandal itu, ia langsung menggunakan sandal itu.

Tidak diduga pemilik sandal sadar bahwa Darmin telah mencuri


sandalnya, Pemilik sendal tersebut langsung berteriak mengejar Darmin.
Apes sekali Darmin, perutnya yang buncit membuatnya mudah tertangkap.
Darmin pun dibawa ke kantor polisi.

Setelah diadakan penyelidikan dan interogasi Darmin dijerat dengan pasal


pencurian dan kasusnya akan disidangkan dua minggu kemudian. Sial
sekali bagi Darmin, hal sepele seperti ini membuatnya harus terseret ke
meja hijau.
Reaksi Hari persidangan yang ditunggu datang juga, Darmin duduk di kursi
tersangka dengan wajah tertunduk.

Hakim : “Baiklah, Darmin, umur 30 tahun, telah terbukti dengan sangat


meyakinkan mencuri sendal seharga 30.000 rupiah. Dengan ini Anda
dihukum 5 tahun penjara.”

Darmin :“Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya lebih berat
daripada koruptor?”
Koda Hakim memberikan penjelasan bahwa Darmin mencuri sendal sehingga
merugikan seseorang 30.000 rupiah. Kalau koruptor mencuri uang 2 miliar
sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia, nah kalau dihitung
koruptor hanya merugikan 50 rupiah saja setiap orang. Jadi kerugian akibat
tindakan yang dilakukan Darmin lebih besar daripada tindakan yang
dilakukan para koruptor.

Anda mungkin juga menyukai