Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

NASKAH DRAMA
“ Kutil Marini “

DisusunOleh :
Verawati Lita M.
IXC/16

SMP NEGERI 1 SURAKARTA


2011
KETERANGAN CERPEN

Judul : Kutil Marini


Oleh : Zainal Radar T
(Dikutip dari majalah kawanku, No. 9/XXXIII,25-31Agustus 2003.)
Amanat: - Kita harus bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan
wujud seperti manusia yang lengkap.
- Setiap manusia pasti ada kekurangan dan kelebihan.
- Kita harus bersabar dan tenang saat menghadapi masalah yang kita
alami.

Tema : Seorang gadis yang tidak mensyukuri pemberian Allah Swt. Padahal
setiap karunia-Nya pasti ada maksudnya yang baik untuk kita ,
Penokohan :
- Protagonis :
Marini : - Sering latah
- cewet
- Penakut
- Tritagonis :
Sandra : - Suka menggoda
- Teman yang baik
Rhino : - Punya Rasa ingin tahu yang tinggi
- Pintar dalam Berjanji
- Tokoh yang lain :
- Papi - Mami
- tabib Markum
NARASI

Ada seorang gadis yang mempunyai tiga kutil di lengan tangan kirinya.
Dia bernama Marini. Marini pun bingung bagaimana untuk menghilangkan
kutil itu tapi bukan dengan jalan operasi. Temanya yang bernama Sandra
memberi solusi untuk berobat di pengobatan alternatif yang pastinya tidak
dengan jalan operasi. Marini masih ragu terhadap usul Sandra. Tapi akhirnya
Marini ingin mencobanya. Hingga pada suatu hari Sandra mendapat informasi
Pengobatan alternatif yang bersumber pada secarik kertas. Sandra pun
mengajak Marini untuk mencari alamat ahli pengobatan alternatif itu yang
bernama tabib Markum. Marini pun juga tidak sabar ingin ke tempat
pengobatan alternatif tersebut.
Kutil Marini
Oleh Zainal Radar T
Ada seorang gadis yang mempunyai kutil di telapak tangan kirinya. Mula-
mulanya hanya satu buah. Tetapi, Sekarang sudah menjadi tiga buah. Yang satu
sebesar pentol korek, dan duanya lagi sedikit lebih kecil. Dia bernama Marini, Marini
sangat kecewa karena tangan halusnya tumbuh kutil. Marini ingin mengadukanya
pada Mami-Papinya, tetapi Maminya takut.
Marini : Hah, kutilku nambah dua lagi ! Ehm, gimana nih masak aku harus ngomong
sama mami-papi. Jangan-jangan nanti. . .
( Sambil membayangkan apa yang nanti akan terjadi )
Marini : Gimana kalau nanti di bawa ke rumah sakit ! Rumah sakit ? Berarti di operasi
donk ! Hiyy, gak banget deh !
Marini berpikir, yangc namanya operasi, pasti sakit, sampai-sampai bulu
kuduk Marini berdiri, Hingga marini langsung mengatakan sesuatu yang berhubungan
dengan Kutilnya.
Marini : Ehm , kalau di pikir-pikir ! Biar saja deh , tuh kutil tumbuh , yang penting
tidak di operasi lagi pula, kutil itu tidaj terlalu menggangu , sebab tangan kiri kan
tidak di pakai buat salaman.
Di saat Marini sambil memikirkan nasibnya dan kutilnya, tiba-tiba adiknya
pun yang bernam Rhino yang masih kelas lima SD menghampirinya
Rhino : kak, kakak sedang apa di kamar ? kok tadi aku dengar kakak ngomong
tentang kutil-kutil itu. Emangnya kutil apaan sih, kak ?
Marini : Shuut, jangan keras-keras donk nanti Papi-Mami tau ! kalau kamu pengen
tahu sini !
( Sambil menggeret tangan Rhino )
Marini : Nah , ini nih yang namanya kutil !
( sambil menunjukkan Kutil di telapak tangan kirinya )
Rhino : Idih ! kok kayak jerawat Mama .
Marini : Husy ! Apa sih ? Awas jangan bilang-bilang sama Papah-Mamah, ya !
Rhino : Ehm gimana ya ? Oke deh, kak ! Tapi ada syaratnya !
Marini : emang syaratnya apa sih ?
Rhino : kakak harus berjanji ngajak Rhino nonton Bioskop lagi ! gimana ?
( Marini pun mulai memikirkan tawaran Adiknya)
Marini : Iya deh, tapi kalau ada film anak-anak lagi !
Rhino : janji ya , kakak !
Marini pun mulai meninggalkan kamarnya. Di saat meninggalkan kamarnya.
Kakinya tersandung. Marini pun tidak bisa menahan apa yang dia otomatis katakan.
Marini : Kutil ! Eh . . . Kutil !!! Ih , cerewet !
( Rhino tersenyum sambil melirik kutil kakaknya )

Walaupun Rini merahasiakan kepada mamah dan papahnya, suatu sore Marini
Menceritakan Kutilnya pada Sandra. Meskipun ketiga kulit itu tidak merasa sakit ,
Marini bermaksud mengenyahkanya !
Sandra : Operasi itu tidak sakit ! Sandra memberi jalan keluar , ketika Marini
melihatkan kutilnya yang Imut itu.
Marini : yang lain saja deh, asal tidak di operasi !
Sandra : lalu mau di apakan ? Berobat alternatif, maksud kamu ?
Marini : Hah, apa tuh ? Berobat alternatif ?
Sandra : Berobat alternatif itu yang berobat secara tradisional, Biasanya sama orang
pintar atau semacam Tabib.
( Marini pun berfikir sejenak)
Marini : Berarti tidak di operasi, dong !
Sandra : tidaklah ! nantinya kutilkamu di usap-usap, disembur. . . .ffuih. . . !
( Sandra mulai memraktekkan adegan semburannya )
Sandra : Langsung deh !
Marini : Hilang ?
Sandra : Nambah ! Huahaha . . . !
(Sandra ketawa , sampai tubuhnya yang gembrot terguncang – guncang)
Marini : Eh , dasar ! Nggak lucu tau ! Aku serius nih ! Kok malah bercanda !
(Marini sambil memasang wajah cemberut)
Sandra : Udah tenang saja , nanti kita tanya ke salman aja !
Marini : Salman ? Tidak deh ! Salman tidak boleh tahu masalah ini . Aku tidak mau
kutil ini di ketahui Salman !
Sandra : Ayahnya Salman kan dokter ! Nanti kamu bisa konsultasi sama ayahnya dia !
Marini : Tidak ah ! Mendingan aku rawat aja , daripada d operasi !
Sandra : Dasar ! Kutil kok di pelihara !?
Lagi-lagi marini latah disaat meninggalkan Sandra . Sandra terkekeh-kekeh
sambil berlalu .
Marini : Monyong ? Aeh , monyong !?
* * * *
Seminggu kemudian , Marini mendatangi Sandra ketika pulang sekolah .
Sesuai kesepakatan d telepon semalam . Siang ini mereka mencari tempat pengobatan
alternatif , guna memusnahkan kutil Marini .
Padahal , beberapa hari yang lalu Sandra mendapat secarik kertas berupa
selebaran , tentang pengobatan alternatif . Selebaran itu ia dapatkan dari perempatan
jalan , saat mengantar mamanya ke pasar . Seseorang menyebarkan selebaran berupa
secarik kertas itu ke mobil-mobil yanh melintas . Dalam selebaran itu tertera alamat
lengkap si ahli pengobatan alternatif . Sederet nama-nama penyakit yang bisa diobati
tertera disana , kecuali kutil . Ahli alternatif itu bernama tabib markum .
Marini : Kok , kutil tidak ada ?
(Sambil membaca selebaran itu)
Sandra : Bacanya teliti , dong ! Nih , kamu lihat ! Jantung , kencing manis, asam urat,
ginjal , kangker ganas , kangker rahim , batuk menahun , tumor jinak , tumor ganas ..!
Marini : Trus , apa dong hubungannya sama kutil ?
Sandra : Ya , ampun ! Tumor ganas saja bisa d sembuhkan , apalagi kutil ?!
(Marini berpikir sebentar , lalu manggut-manggut)
Marini : Pinter juga kamu O,on !
Sandra : Eh , enak saja ! Jangan panggil aku O,on dong !
(Sandra protes sambil dahinya dikerutkan)
Sandra : Habis , aku kan tidak O,on , kok dipanggil O,on ?! Ya sudah bagaimana
kalau saya panggil kutil ? S, kutil ? Hehehe , si kutil ! Keren juga !
Marini : Gembrot , gembrot , si gembrot !
Sandra : Stop ! Stop ! Kita damai saja ! Kamu jangan panggil aku O,on atau
Gembrot , dan aku janji tidak memanggil kamu monyong atau sikutil . Oke nyong ?
Aeh , he he , . . . . gimana Marini manis ?
(Sambil menepuh pundak Marini)
Marini : Nyong ! Aeh . . . Nyong ! Gembrot ! Aeh . . . Gembrot ! Aduh . . . gimana
dong !
Sandra : Weleh-weleh , abad dua puluh udah lewat , kok masih latah saja , Non !
Marini : Kmu sih , ngagetin , gitu ?
Sandra : Sari-sari ! Nah , sekarang gimana dong , setuju tidak ?
Marini : Setuju . . . , hehe , Sandra yang imut ?
Sandra : Kok , Sandra yang imut sih ? Emang aku imut ?
Marini : Habis apa dong ? Mau yang sebenarnya . . . Sandra yang . . . ?
Sandra : Stop ! Stop ! Aku setuju , Sandra yang imut !
Marini : Sandra yang imut , kita berngkat sekarang ?
Sandra : Nah , gitu doong !
Mereka pun segera pergi untuk mencari tempat pengobatan alternatif yang d
tangani oleh tabib yang bernama markum .

Anda mungkin juga menyukai