Anda di halaman 1dari 51

KEDAULATAN NEGARA

KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
BY. EVI MAULUDINA, S.PD
DAULAT

(Arab)

SOUVER SUPER
AINETE AMUS
(Perancis) KEDAULA (latin)
TAN

SOUVERI
SOVRANSI
GNITY
(Italia)
(Inggris)
SIFAT KEDAULATAN

Tunggal

Permanen

Kedaulatan
Asli

Tidak
Terbatas
SIFAT KEDAULATAN

1. permanen, artinya kedaulatan itu bersifat tetap dan akan ada selama
suatu negara masih berdiri
2. asli, artinya kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi
3. tunggal , artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya dalam negara
dan tidak dibagikan kepada badan-badan lain
4. tidak terbatas, artinya kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapapun.
BENTUK KEDAULATAN NEGARA
KEDAULATAN KE DALAM KEDAULATAN KE LUAR,
• kekuasaan untuk menyusun dan mengatur • kekuasaan untuk berhubungan dan
organisasi pemerintahan sendiri menurut bekerja sama dengan bangsa lain tanpa
kehendak bangsanya sendiri, serta terikat oleh kekuasaan lain.
kekuasaan untuk mengelola semua yang
• contoh pelaksanaan kedaulatan ke luar,
ada di wilayahnya yang mengandung
antara lain mengadakan perjanjian
sumber daya alam baik di darat, laut,
dengan negara lain, menyatakan perang
maupun udara, untuk kemakmuran
atau perdamaian, ikut serta dalam
rakyatnya tanpa campur tangan negara
organisasi internasional,
lain berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
TEORI KEDAULATAN
Kedaulatan Tuhan
Kedaulatan Raja
Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan negara
Kedaulatan Hukum
KEDAULATAN TUHAN
• negara dan pemerintah mendapat kekuasaan yang tertinggi dari
tuhan.
• negara dan pemerintahan mendapat kekuasaan dari tuhan
karena tokoh-tokoh negara itu, secara kodrati telah ditetapkan
menjadi pemimpin negara. mereka berperan sebagai wakil
tuhan.
• pelopor¬pelopor teori kedaulatan tuhan, antara lain adalah
augustinus, thomas aquino, dan friedrich julius stahl
KEDAULATAN RAJA
• kekuasaan tertinggi terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak tuhan.
• agar negara kuat, raja harus berkuasa mutlak dan tidak terbatas.
• kedaulatan raja, posisi raja selalu berada di atas undang-undang.
• peletak dasar teori kedaulatan raja, antara lain nicollo machiavelli,
jean bodin, thomas hobbes, dan hegel. nicollo machiavelli
KEDAULATAN NEGARA
• kekuasaan tertinggi terletak pada negara.
• sumber atau asal kekuasaan yang dinamakan kedaulatan itu
ialah negara.
• negara sebagai lembaga tertinggi kehidupan suatu bangsa,
dengan sendirinya memiliki kekuasaan. jadi, kekuasaan negara
ialah kedaulatan negara yang timbul bersamaan dengan
berdirinya negara.
• peletak dasar teori kedaulatan negara, antara lain paul laban,
george jellinek, dan hegel.
KEDAULATAN HUKUM
• kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum.
• yang berdaulat adalah lembaga atau orang yang berwenang
mengeluarkan perintah atau larangan yang mengikat semua warga
negara.
• hukum membimbing kekuasaan pemerintahan.
• pelopor teori kedaulatan hukum, antara lain immanuel kant, h.
krable, dan leon dubuit.
KEDAULATAN RAKYAT

• kekuasaan tertinggi suatu negara berada di


tangan rakyat
• sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran
demokrasi
• pelopor teori kedaulatan rakyat adalah J.J.
Rousseau, Montesquieu, Dan John Locke
TEORI KEDAULATAN RAKYAT
1) JJ. ROUSSEAU, menyatakan bahwa kedaulatan itu merupakan perwujudan
kehendak umum dari suatu bangsa merdeka yang mengadakan perjanjian
masyarakat (social contract).
2) JOHANNES ALTHUSIUS, menyatakan bahwa setiap susunan pergaulan hidup
manusia, terjadi dari perjanjian masyarakat yang tunduk kepada kekuasaan, dan
pemegang kekuasaan itu dipilih oleh rakyat.
3) JOHN LOCKE, menyatakan bahwa kekuasaan negara berasal dari rakyat, bukan
dari raja tetapi melalui perjanjian :
a)pactum unionis, yaitu perjanjian antara individu untuk membentuk suatu negara;
b)pactum subjectionis, yaitu perjanjian antara individu dan wadah atau negara
untuk memberi kewenangan atau mandat kepada negara berdasarkan
konstistusi atau uud.
LANJUTAN
4) MOSTESQUIEU, menyatakan bahwa agar kekuasaan dalam suatu negara tidak
terpusat pada seseorang, kekuasaan dalam suatu negara dibagi ke dalam tiga
kekuasaan yang terpisah (separated of power).
Pembagian kekuasaan dalam negara, dibagi atas tiga kekuasaan, yaitu sebagai
berikut.
a. kekuasaan legilatif, yaitu kekuasaan untuk membuat peraturan perundang-
undangan dalam suatu negara.
b. kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. kekuasaan eksekutif sering disebut sebagai
kekuasaan menjalankan pemerintahan.
c. kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk menegakkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku apabila terjadi pelanggaran. kekuasaan yudikatif sering
disebut sebagai kekuasaan kehakiman
LANDASAN HUKUM NEGARA INDONESIA MENGANUT
KEDAULATAN RAKYAT
1. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat yaitu “….Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia
itu dalam suatu undang-undang dasar negara indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan negara republik indonesia yang berkedaulatan
rakyat ….”
2. Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
menegaskan “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang- Undang Dasar”.
NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIPERTEGAS DENGAN
KEDAULATAN HUKUM
• LANDASAN HUKUM INDONESIA MENGANUT KEDAULATAN HUKUM
a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 1 ayat (3), dinyatakan:
“Negara indonesia adalah negara hukum”.
b. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat (1) “Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
• kedua pasal ini, menegaskan bahwa pelaksanaan kedaulatan rakyat oleh lembaga
negara sesuai uud, tidak bersifat mutlak atau tanpa batas. kekuasaan, tugas, dan
wewenang lembaga negara, dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
PRINSIP-PRINSIP KEDAULATAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
b. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang dasar.
c. Negara indonesia adalah negara hukum.
d. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan dewan
perwakilan rakyat.
e. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
f. MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil Presiden
dalam masa jabatannya menurut UUD.
DEMOKRASI

Kratein
Demos (pemerinta Pemerintahan
(rakyat) han) Rakyat

Abraham Lincoln mengartikan demokrasi sebagai


pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
SYARAT DASAR UNTUK TERSELENGGARANYA PEMERINTAH
YANG DEMOKRATIS DI BAWAH RULE OF LAW
1. Perlindungan konstitusional.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan.
DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang sesuai dengan bangsa indonesia, karena
bersumber pada tata nilai sosial budaya bangsa yang sudah melekat dalam kehidupan
masyarakat sejak dahulu. Asas atau prinsip utama demokrasi pancasila, yaitu pengambilan
keputusan melalui musyawarah mufakat
Musyawarah mufakat harus berpangkal tolak pada hal-hal berikut.
a. Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
b. Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan.
c. Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani
luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat.
d. Keputusan yang diambil, harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada tuhan
serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.
e. Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.
PERBANDINGAN ANTARA DEMOKRASI PANCASILA, DEMOKRASI LIBERAL DAN
DEMOKRASI SOSIALIS
Demokrasi Pancasila Demokrasi Liberal Demokrasi Sosialis
Mengutamakan kepentingan Mengutamakan kepentingan Mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara di atas pribadi dengan mendukung bersama dengan mengabaikan
kepentingan pribadi/ golongan & sepenuhnya usaha pribadi (private kepentingan pribadi
mengakui hak milik perorangan. enterprise).
Keputusan diambil dengan Keputusan diambil dengan suara Keputusan diambil berdasarkan
musyawarah mufakat. terbanyak ( 50 + 1 ). kehendak mayoritas.
Agama merupakan bagian yang Memisahkan urusan agama Tidak mengenal agama karena
tidak terpisahkan dari kehidupan dengan kehidupan negara tidak mengakui adanya Tuhan
bernegara. (sekuler). yang Maha Esa.
Tidak dikenalnya dominasi Keputusan ditentukan oleh Suara mayoritas kelompok besar
mayoritas dan tirani minoritas. kesepakatan-kesepakatan masyarakat yang menentukan
individu sebagai warga segalanya.
negaranya.
Negara yang menganut : Negara yang menganut : India, Negara yang menganut : Inggris,
Indonesia Korsel, USA, Argentina Norwegia, Denmark, Belanda
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

• pemilihan Presiden dan wakil


demokrasi Presiden, pemilihan kepala
daerahdan wakil kepala daerah,
langsung serta pemilihan kepala desa

demokrasi • Lembaga perwakilan rakyat yang


bertugas untuk menyampaikan
tidak aspirasi dan amanat rakyat dalam
pemerintahan (DPR, DPD, DPRD)
langsung
PERANAN RAKYAT DALAM PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA,
DAPAT DILIHAT DARI CARA BERIKUT:
1. Pengisian keanggotaan MPR, karena anggota MPR terdiri atas anggota DPR
dan anggota DPD [pasal 2 ayat (1) UUD NRI tahun 1945].
2. Pengisian keanggotaan DPR melalui pemilu [pasal 2 ayat (1) UUD NRI tahun
1945].
3. Pengisian keanggotaan dpd [pasal 22c ayat (1) UUD NRI tahun 1945].
4. Pemilihan Presiden dan wakil Presiden dalam satu paket pasangan secara
langsung [pasal 6a ayat (1) UUD NRI tahun 1945].
5. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah [uu no. 23 tahun 2014].
ASAS PEMILU MENURUT UU NO. 8 TAHUN 2012
LUBER JURDIL
Langsung rakyat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suaranya secara langsung
sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara
Umum semua warga negara yang telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan berhak mengikuti pemilu. Hak ini diberikan tanpa melihat jenis
kelamin, suku, agama, ras, pekerjaan dsb
Bebas semua warga negara yang telah memiliki hak dalam pemilu, memiliki kebebasan untuk
menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun
Rahasia para pemilih yang melaksanakan haknya dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh
siapa pun dengan jalan apa pun
Jujur penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu,
pemantau pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan
bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Adil setiap pemilih dan peserta pemilu, mendapatkan perlakuan yang sama serta bebas
dari kecurangan pihak manapun
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Demokrasi Parlementer 1945 – 1959

Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966

Demokrasi Pancasila 1966 – 1998

Demokrasi Pancasila Masa Reformasi 1998 – sekarang


DEMOKRASI PARLEMENTER 1945 – 1959
• Tahun 1945 -1949, menurut UUD NRI tahun 1945 demokrasi yang harus dilaksanakan adalah
demokrasi indonesia dengan kabinet Presidensial
• Keluarnya maklumat pemerintah tanggal 14 november 1945, berubah menjadi demokrasi
parlementer. (Sistem demokrasi liberal)
• Tanggal 17 agustus 1950, Presiden soekarno menyatakan kembali kepada bentuk negara kesatuan
dengan UUDS 1950 karena rakyat menolak betuk negara RIS
• Sistem demokrasi yang tidak cocok membuat silih bergantinya kabinet, pembangunan tidak lancar,
serta partai-partai mementingkan kepentingan partai dan golongannya. Hal ini sangat membahayakan
kehidupan berbangsa dan bernegara
• Tanggal 5 juli 1959, Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya:
1) pembubaran badan konstituante;
2) memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUD sementera 1950;
3) pembentukan majelis permusyawaratan rakyat sementara (MPRS);
4) pembentukan dewan pertimbangan agung sementara (DPAS)
DEMOKRASI TERPIMPIN 1959 – 1966
• Menurut UUD NRI tahun 1945, Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Presiden
dan DPR berada di bawah MPR
• Pengertian demokrasi terpimpin pada sila keempat pancasila, yaitu dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Akan tetapi, Presiden menafsirkan
“terpimpin”, yaitu pimpinan terletak di tangan “pemimpin besar revolusi”
• Terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 september 1965 (G30S/PKI)
• Beberapa penyimpangan itu diantaranya sebagai berikut:
1) Presiden mengangkat anggota MPRS berdasarkan penetapan Presiden no. 2 tahun 1959.
2)Presiden membubarkan dpr pada tanggal 5 maret 1960 karena dpr tidak menyetujui
rapbn yang diajukan tahun 1960, dan Presiden membetuk dpr-gr pada tanggal 24 juni
1960.
3)Presiden melakukan pengintegrasian lembaga-lembaga negara berdasarkan penetapan
Presiden no. 94 tahun 1962 tanggal 6 maret 1962, yaitu ketua MPRS, ketua DPR-GR dan
wakil ketua DPA mendapat kedudukan sebagai wakil menteri pertama, serta ketua MA,
wakil-wakil ketua MPRS dan DPR-GR mendapat kedudukan sebagai menteri.

4) Pengangkatan Presiden seumur hidup melalui tap MPRS no. III/ MPRS/1963.
5) Penyimpangan politik luar negeri, di mana indonesia hanya bekerja sama dengan negara-negara
sosialis-komunis dan melakukan konfrontasi dengan hampir semua negara barat.
6) Presiden membubarkan partai masyumi dan partai sosialis indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila tetapi memberikan kesempatan berkembangnya partai komunis indonesia yang jelas-jelas
bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
• Dampak dari adanya penyimpangan tersebut maka adanya reaksi di masyarakat yangmengajukan
mengajukan tiga tuntutan rakyat yang dikenal dengan TRITURA.
• Isi dari tiga tuntutan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Bubarkan pki
2) Bersihkan kabinet dari unsur pki
3) Turunkan harga dan perbaiki ekonomi
• Tuntutan rakyat ini mendapat tanggapan dari pemerintah kemudian dikeluarkannya Surat Perintah
Sebelas Maret Atau Dikenal Dengan Supersemar dari Presiden Soekarno Kepada Jendral
Soeharto
DEMOKRASI PANCASILA ORDE BARU1966 – 1998
• Demokrasi berlandaskan pancasila dan UUD NRI tahun 1945 memiliki keunggulan
tertentu. Keunggulan tersebut antara lain:
1) Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat dalam
semangat kekeluargaan;
2) Mengutamakan keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum;
3) Lebih mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
• Penyimpangan pada periode ini akibat dari masa jabatan Presiden yang tidak
dibatasi maka terjadi penyalagunaan kekuasaan tumbuh suburnya budaya korupsi,
kolusi dan nepotisme (kkn). Kebebasan bicara dibatasi, praktek demokrasi menjadi
semu. Lembaga negara berfungsi sebagai alat kekuasaan pemerintah
DEMOKRASI PANCASILA MASA REFORMASI 1998 – SEKARANG
- Tantangan yang dihadapi pada masa ini :
1. Kebebasan yang tampa batas sehingga menimbulkan perbedaan
pendapat di masyarakat
2. Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan
3. Perkembangan dunia yang sangat cepat sehingga terjadi penyusupan
ideologi baik secara langsung maupun tidak langsung
SUKSES ATAU GAGALNYA SUATU TRANSISI DEMOKRASI, SANGAT
BERGANTUNG KEPADA BEBERAPA HAL BERIKUT.
1) Komposisi elite politik. Dalam demokrasi modern dengan bentuknya demokrasi
perwakilan rakyat, mendelegasikan kedaulatan dan kekuasaannya kepada para
elite politik.
2) Desain institusi politik. Para elite politik mendesain institusi pemerintahan dan
memiliki pengaruh besar dalam menentukan apakah demokrasi baru menjadi
stabil, efektif, dan terkonsolidasi.
3) Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik di kalangan elite dan
nonelite.
4) Peran civil society (masyarakat madani) untuk menciptakan kultur toleransi yang
mengajarkan keterampilan dan nilai-nilai demokrasi, sikap kompromi, serta
menghargai pandangan yang berbeda.
PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Sistem Parlementer Sistem Semi Parlementer Sistem Presidensiil
1945 - 1959 27 Desember 1949
- Adanya pemisahan yang jelas - Menteri diangkat oleh Presiden; - Presiden berkedudukan sebagai
antara kepala pemerintahan - Perdana Menteri diintervensi kepala pemerintahan sekaligus
dengan kepala negara. Presiden; kepala negara.
- Kepala pemerintahan adalah - Kabinet dibentuk oleh Presiden; - Kekuasan eksekutif Presiden
perdana menteri dan kepala - Menteri-menteri secara diangkat berdasarkan demokrasi
negara adalah perorangan dan keseluruhan rakyat dan dipilih langsung oleh
Presiden/raja/sultan/kaisar. bertanggung jawab kepada mereka atau melalui badan
- Kepala Pemerintahan dipilih oleh parlemen; perwakilan rakyat
Parlemen/Dewan Perwakilan - Presiden berkedudukan sebagai - Presiden memiliki hak prerogratif
Rakyat kepala negara dan kepala (hak istimewa) untuk mengangkat
pemerintahan dan memberhentikan menteri-
menteri yang memimpin
departemen dan non-departemen.
- Menteri-menteri hanya
bertanggung jawab kepada
Presiden.
- Presiden tidak bertanggung jawab
kepada kekuasaan legislatif.
LANDASAN HUKUM SISTEM PRESIDENSIIL INDONESIA
• Pasal 4 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 “Presiden republik indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
undang-undang dasar“
• Pasal 17 ayat (1), (2), (3), sampai (4)UUD NRI tahun 1945, yang berbunyi:
• (1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
• (2) menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
• (3) setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
• (4) pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang.
• Dari pasal-pasal tersebut, sangat jelas bahwa indonesia menganut sistem
pemerintahan Presidensial dengan prinsip-prinsip pemerintahannya sebagai berikut,
1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada hukum.
2) Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi.
3) Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang- undang dasar.
4) Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi.
5) Presiden tidak bertanggungjawab kepada dewan perwakilan rakyat.
6) Menteri negara adalah pembantu Presiden dan bertanggungjawab kepada
Presiden.
7) Kekuasaan tidak tak terbatas
LEMBAGA NEGARA
PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA
Eksekutif

Legislatif

Horizontal Yudikatif

Moneter
Kekuasan
negara Eksaminatif

Pemerintah
Pusat
Vertikal
Pemerintah
daerah
1. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)
• Tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut.
1) mengubah dan menetapkan uud [pasal 3 ayat (1)].
2) melantik Presiden dan/atau wakil Presiden [pasal 3 ayat (2)].
3) memberhentikan Presiden dan/atau wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
uud [pasal 3 ayat (3)].
4) memilih wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
kekosongan wakil Presiden [pasal 8 ayat (2)].
5) memilih Presiden dan wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan wakil
Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan
calon Presiden dan wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua
dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan
wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [pasal 8 ayat (3)]

Anggota MPR= Anggota DPR+ Anggota DPD


2. PRESIDEN
Pasal 7 dinyatakan bahwa “Presiden dan wakil Presiden memangku jabatan selama
masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
hanya untuk satu kali masa jabatan”
Kekuasaan Presiden yang diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen adalah ;
1) Kekuasaan Presiden dalam bidang eksekutif
• Pasal 4 ayat (1) “Presiden republik indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut undang-undang dasar”.
• Pasal 5 ayat (2) yang menyatakan bahwa Presiden menetapkan peraturan
pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
2) kekuasaan Presiden dalam bidang legislatif merupakan mitra dpr dalam bekerja
sama untuk membuat undang-undang dan menetapkan apbn (anggaran pendapatan
belanja negara).
• KEKUASAAN PRESIDEN SEBAGAI KEPALA NEGARA, MEMPUNYAI TUGAS POKOK SEBAGAI BERIKUT.
1) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut, dan udara (pasal 10).
2) Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan dpr
(pasal 11).
3) Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12).
4) Mengangkat serta menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan dpr (psl13
5) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan ma [pasal 14 ayat (1)].
6) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan dpr [pasal 14 ayat (2)].
7) Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya (pasal 15).

• Tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala pemerintahan


1) Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR [pasal 5 ayat (1)].
2) Menetapkan peraturan pemerintah [pasal 5 ayat (2)].
3) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (pasal 17).
4) Membuat undang-undang bersama dpr [pasal 20 ayat (2)].
5) Mengajukan rancangan undang-undang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) [pasal 23 (2)].
• Tata cara pemberhentian Presiden dan/atau wakil Presiden diatur dalam pasal 7A dan
pasal 7B UUD negara republik indonesia tahun 1945. Secara ringkas, tata cara
pemberhentian tersebut adalah sebagai berikut.
1) Presiden dan/atau wakil Presiden dapat diberhentikan oleh mpr atas usul dpr apabila
terbukti
- Telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela;
- Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau wakil Presiden.
2) usul pemberhentian Presiden oleh DPR diajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk diperiksa,
diadili, dan diputuskan.
3) apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau wakil Presiden
terbukti bersalah, dpr menyelenggarakan sidang paripurna untuk mengusulkan
pemberhentian kepada mpr.
3) MPR bersidang untuk memutuskan usulan dpr tersebut. Apabila MPR menerima usul
pemberhentian tersebut, MPR akan memberhentikan Presiden dan/ atau wakil Presiden
sesuai wewenangnya.
3.DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
• Anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Jumlah anggota DPR
sesuai undang-undang adalah sebanyak 560 orang. Masa jabatan anggota DPR
adalah lima tahun. DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
• Fungsi dpr pasal 20a ayat (1) uud negara republik indonesia tahun 1945,
1) Fungsi legislasi, ialah menetapkan undang-undang dengan persetujuan presiden
2) Fungsi anggaran, ialah menyusun dan menetapkan APBN melalui undang-undang
3) Fungsi pengawasan, ialah mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh presiden.
HAK DPR
1) Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada presiden.
2) Hak angket, yaitu hak untuk mengadakan penyelidikan terhadap sesuatu hal.
3) Hak amandemen, yaitu hak untuk mengubah rancangan undang-undang yang diajukan
presiden.
4) Hak petisi, yaitu hak untuk mengajukan usul, saran, dan anjuran kepada presiden.
5) Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan undang-undang.
6) Hak budget, yaitu hak untuk mengesahkan rancangan anggaran pendapatan negara dan
belanja negara (rapbn) menjadi anggaran pendapatan dan belanja negara (apbn).
7) Hak bertanya, yaitu hak untuk bertanya kepada pemerintah tentang sesuatu hal secara
tertulis.
4. DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
Anggota DPD setiap provinsi jumlahnya sama, dan jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari
sepertiga jumlah anggota DPR
Tugas dan wewenang DPD (pasal 22D UUD negara republik indonesia tahun 1945,
1) Mengajukan rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta pengembangan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2) Membahas rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta pengembangan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Selain itu, juga DPD berwenang
memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan
agama.
3) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tersebut di atas, serta menyampaikan hasil
pengawasan kepada dpr.
4) Berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah dan membahas
ruu yang berkaitan dengan daerah. DPD juga berhak memberikan pertimbangan tentang rancangan
undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama
5. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK)

Tugas dan wewenang BPK


a) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungj awab
keuangan negara (pasal 23E ayat 1)
b) Menyerahkan laporan hasil pemeriksaan BPK kepada DPR,
DPD dan DPRD sesuai dengan kewenagnanya (pasal 23E
ayat 2)
6. MAHKAMAH AGUNG (MA)
• MA membawahi beberapa macam lingkungan peradilan, antara lain peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara
• Tugas dan wewenang MA, antara lain :
a) Mengadili pada tingkat kasasi, yaitu memutuskan permohonan kasasi (tingkat
banding terakhir)
b) Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap
undang-undang
c) Memeriksa serta memutuskan sengketa tentang kewenangan mengadili
d) Meninjau kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
e) Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi mahkamah konstitusi
7. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK)
• Mahkamah konstitusi memiliki kewenangan untuk;
a) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji undang-undang
terhadap UUD
b) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD
c) Memutus pembubaran partai politik dan
d) Memutus perselisihan tentang hasil pemilu (pasal 24C ayat 1)
e) Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran
oleh presiden dan/atau wakil presdiden menurut UUD (pasal 24C ayat 2)
8. KOMISI YUDISIAL (KY)
• Anggota komisi yudisial berjumlah 7 (tujuh) orang, yang diangkat dan
diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR.
• Komisi yudisial adalah lembaga yang mandiri yang dibentuk oleh presiden
dengan persetujuan dpr (pasal 24b ayat 3 uud 1945).
• Anggota komisi yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman dibidang
hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela (pasal 24b
ayat 2)
• Komisi yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim
(pasal 24B ayat 1 UUD 1945)
9. KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)
• KPU MERUPAKAN KOMISI YANG BERTANGGUNGJAWAB
AKAN PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA.
• KPU BERSIFAT NASIONAL, TETAP DAN MANDIRI (PASAL 22E
AYAT 5 UUD 1945).
• PEMILU DILAKSANAKAN UNTUK MEMILIH ANGGOTA DPR,
DPD, PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DAN DPRD (PASAL
22E AYAT 2)
10. BANK SENTRAL (BANK INDONESIA)
• MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER
• MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM
PEMBAYARAN
• MENGATUR DAN MENGAWASI PERBANKAN
HUBUNGAN ANTARLEMBAGA
Ketiga lembaga negara ini memiliki hubungan yang
MPR erat karena anggota MPR merupakan anggota DPR
dan DPD, sehingga pelaksanaan tugas MPR juga
DPR DPD menjadi tugas anggota DPR dan DPD saat
berkedudukan sebagai anggota MPR

Presiden
1. Menetapkan undang-undang
- Presiden dan DPR (UU dan APBN)
DPD MPR
- DPR dan DPD (Otonomi Daerah)
2. Pemberhentian Presiden (DPR , MK dan MPR)

DPR MK
DPD DPD Dewan Perwakilan Daerah menerima hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan
memberikan pertimbangan untuk pemilihan anggota
BPK kepada DPR.

1. MA mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk ditetapkan


sebagai hakim di Mahkamah Konstitusi.
2. Presiden selaku kepala negara memiliki kewenangan yang pada
Lembaga prinsipnya merupakan kekuasaan kehakiman, yaitu memberikan
MA Negara
Lainnya grasi, rehabilitasi, amnesti, dan abolisi. Namun, wewenang ini harus
dengan memperhatikan MA
3. Pemilihan dan pengangkatan anggota Mahkamah Agung melibatkan
tiga lembaga negara lain, yaitu Komisi Yudisial, DPR, dan Presiden
Presiden, MK memiliki hubungan tata kerja dengan semua
MK DPR, BPK,
DPD, MA, lembaga negara. Hubungan tersebut yaitu apabila
dan terdapat sengketa antarlembaga negara atau apabila
KY
terjadi proses hak uji material yang diajukan oleh
lembaga negara pada Mahkamah Konstitusi

Anda mungkin juga menyukai