Anda di halaman 1dari 83

NEGARA

Di susun oleh
MOH PRIYO MANFAAT, S.H.I., MH.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SALATIGA
2020
Definisi negara
• Roger H. Soltau, negara addalah agen (agency) atau kewewenangan (authority) yang mengatur
atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat;
• Harold J. Laski, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebh berkuasa dari pada individu atau
kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat;
• Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suat wilayah;
• Robert M. Maclver, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban didalam suatu
masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggaraan oleh
suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa;
• Miriam Budiardjo, negara suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat yang berhasil menuntut warganya untuk taat pada peraturan perundang-undangan
melalui penguasaan monopolistis dari kekuasaan yang sah;
• Djokosoetono, negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada
dibawah suatu pemerintahan yang sama.
Dengan demikian, negara adalah suatu asasosiasi pemerintahn yang memiliki kewenangan
mengatur masyarakat dalam wilayah tertentu dengan instrumen hukum yang dituangkan dalam
undang-undang
Teori timbulnya negara
• Teori kenyataan, sudah jadi kenyataan berdasarkan syarat-syarat tertentu negara itu dapat timbul;
• Teori ketuhanan, sudah menadi kehendak Tuhan YME suatu negara timbul;
• Toeri perjanjian, negara terbentuk berdasarkan perjanjian bersama antar rang-orang yang sepakat
mendirikan suatu negara ataupun antara orang-orang yang dijajah dengan penjajahnya;
• Teori penaklukkan, negara timbul karena serombongan manusia menundukkan serombongan yang lain
sehingga negara itu berdiri atas dasar pemberontakan proklamasi, pelebura, maupun penguasaan;
• Teori kekuatan, negara timbul karena serombongan manusia mengalahkan serombongan yang lain
sehingga yang lebih kuat berhat membuat hukum;
• Teori patrilineal/matrilineal, negara itu timbul karena dalam suatu kelompok keluarga yang masih primitif
pada mulanya;
• Teori organis, negara sebagai manusia, pemerintah sebagai kepala, masyarakat sebagai daging, undang-
undang sebagai tulangnya;
• Teori daluwarsa, negara terbentuk karena sudah sudah dari dulunya, dan diturankan kepada ke generasi
penerusnya;
• Teori alamiah, merupakan ciptaan alam yang sudah terbentuk dan berkembang secara alamiah, dengan
batas-batas negara
• Teori filosofis, didasarkan pada pencarian kebenaran, kebaikan dan keindahan suatu pemerintah tidak
lepas darihaikatnya;
• Teori historis, negara memiliki lembaga sosial yang dibuat dengan sengaja tetapi secara evolusioner sesuai
dengan kebutuhan situasi dan kondisi ruang dan waktu manusia.
Sifat-sifat negara
• Memaksa;
• Monopoli;
• Mencakup semua (all-encompassing, all-embracing)
Bentuk negara
• Monarki, Negara dipimpin oleh Raja/Ratu dan Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri
yang dipilih oleh parlemen;
• Republik, Negara dipimpin oleh Presiden (dipilih oleh Parlemen/langsung oleh rakyat).

Berdasaran bentuk kekusaan:


• Konfederasi, beberapa negara yang berdaulat penuh untuk mempertahanan kemerdekaan
estern dan intern bersatu atas dasar perjanjian internasional yang di diakui dengan
menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan sendiri
terhadap negara anggota namun tidak pada warga negara;
• Negara kesatuan, dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan satu badan legislatif
nasional/pusat (cirinya, Supremasi dari DPR dan tidak adanya badan-badan lain yang
berdaulat);
• Negara federal, bentuk tengah antara Konfederasi dan Negara kesatuan
Unsur negara
• Wilayah, lokasi atau arena tertentu dengan segala kandungan dan potensi wilayah dan semua
kekuatan yang dapat dimanfaatkan (darat, laut, udara), baik sfatnya fisik dan non fisik, secara
kompleksmenyangkut keseluruhan tata ruang dan dan sumber kekayaan alam dalam tempat
tersebut;
• Rakyat/Penduduk, keseluruhan orang yang berada baik dalam negeri maupun luar negeri dan
mempunya hak pilih atau dicabut hak pilihnya untuk waktu tertent, atau belum mempunyai
hak pilih karena persyaratan tertentu;
• Pemerintah, organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan-
keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk d dalam wilayahnya;
• Pengakuan dari negara (baik dalam neger/luar negeri)
Tujuan negara
Secara umum tjuan akhir sebuah negara adalah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya
(bonum publicum, common good, common wealt)
• Roger H. Soltau, memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya
ciptanya sebebas mungkin;
• Harold J. Laski, mencipakan keadaan dimana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan
mereka secara maksimal
Sebagaiman Pembukaan UUD 1945 tujuan negara Indonesia adalah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dara Indonesia;
2. Memajukan kesejahteran umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan dengan bedasarkan Pancasila
Fungsi negara
1. Melaksanakan penertiban (law and order) dengan kata lain negara sebagai stabilator;
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat;
3. Pertahanan;
4. Peradilan.
Fungsi negara menurut Charles E, Merriam yaitu
5. Keamanan eksternal
6. Ketertiban intern
7. Keadilan
8. Kesejahteraan umum
9. Kebebasan
Sistem pemerintahan
1. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Secara Horizotal yaitu organisasi negara itu dapat
dibagi kedalam fungsi-fungsi yang berdasarkan atas pekerjaan atau tugasnya.
Secara vertikal yaitu garis hubungn pusat dan daerah atau negara bagian
menggunakan asas desentralisasi dan dekonsentrasisi.
2. Menurut Mahfud MD, suatu sistem hubungan tata kerja antar lembaga-lemaga;
3. Jimly Asshiddiqie, suatu pembahasan bentuk dan struktur organisasi negara
dengan penekanan pembahasan mengenai fungsi-fungsi badan eksekutif dalam
hubngannya dengan badan legislatif
Bisa dibilang sistem pemerintahan ialah bentuk hubungan presiden dan parlemen
dalam menjalankan sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan presidensial
Suatu sistem pemerintahan yang menteri-menterinya bertanggung jawab pada
presiden agar para menteri tidak berlindung dibawah kekuasaan presiden apabila
melakukan kesalahan.
Ciri-ciri menurut pemerintahan presidensial
1. Kepala negara dan kepala pemerintahan dipegang oleh Presiden
2. Syarat menjadi Presiden harus dipilih oleh rakyat secara langsung atau melalui
perwakilan
3. Presiden membentuk kabinet dan kabinet bertanggung jawab terhadap Presiden
4. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen karena mempunyai kedudukan
yang sama kuat
5. Parlemen tidak dapat menjatuhkan Presiden, begitu juga sebaliknya.
Sistem pemerintahan parlementer
sistem pemerintahan di mana hubungan antara eksekutif dan legislatif sangat erat.
Hal ini disebabkan adanya pertanggungjawaban para menteri terhadap parlemen.
Maka setiap kabinet dibentuk harus memperoleh dukungan kepercayaan dengan
suara terbanyak dari parlemen. Dengan demikian kebijakan pemerintah atau kabinet
tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh parlemen.
Ciri-ciri menurut S.L. Wtman dan J.J Wuest sistem pemerintahan parlementer
1. Negara dipimpin oleh Presiden, Raja, atau Ratu, sedangkan pemerintahan dipimpin
oleh Perdana Menteri;
2. Kabinet dipimpin oleh Perdana Menteri dan tanggung jawab dilaksanakan Perdana
Menteri
3. Perdana Menteri bertanggungjawab terhadap parlemen
4. Parlemen dapat memberhentikan Perdana Menteri.
Sistem pemerintahan campuran
sistem pemerintahan dimana kabinet yang presidennya tidak hendak
kehilangan kekuasaan ketika anggota parlemen memberikan mosi tidak
percaya kepada pemerintah. Untuk mengidentifikasi pemerintahan ini sangat
mudah dimana ketika sistem pemerintaha suatu negara djalankan
berdasarkan ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial dan dan parlementer
ada didalamnya.
Sistem pemerintahan di Indonesia
• Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 secara tidak langsung menerapkan sistem
pemerintahan presidensial. Adanya amanat Undang-Undang Dasar 1945 bahwa semua
kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan dibantu komite nasional memberikan arti bahwa
Presiden pada masa setelah merdeka mempunyai kekuasaan yang kuat.
• Dikuranginya kekuasaan presiden melalui Maklumat Wakil Presiden Nomor X yang
menjelaskan bahwa Komite Nasional Indonesia Pusat, sebelum terbentuknya MPR dan DPR
diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN, serta pekerjaan KNIP sehari-hari
berhubung dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang dipilih di
antara mereka dan yang bertanggung jawab kepada Komiten Nasional Indonesia Pusat.
• Tanggal 14 November 1945 pemerintah membuat Maklumat Pemerintah tentang Susunan
Kabinet II. Sutan Sjahrir dalam hal ini menjadi Perdana Menteri. Artinya sistem pemerintahan
yang dipakai adalah sistem pemerintahan parlementer. Penggunaan sistem pemerintahan
parlementer di Indonesia berlangsung cukup lama. Bahkan dalam Pemilu yang pertama kali
digelar di Indonesia yaitu tahun 1955. Negara Indonesia menggunakan sistem pemerintahan
parlementer pada masa Konstitusi Republik Indonesia Serikat Tahun 1949 dan Undang-
Undang Dasar Sementara Tahun 1950
Lanjut . . .
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menjadi penanda akhirnya sistem pemerintahan parlementer di
Indonesia. Substansi dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali dan
berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 membawa konsekuensi Indonesia kembali
menggunakan sistem pemerintahan presidensial.

• Akan tetapi pada kenyataanya praktek selama masa orde baru masih penerapan
presidensial belum dilaksanakan sepenuhnya dimana presiden dan wakil presiden
dipilih oleh MPR. Selain itu juga Sidang Istimewa MPR untuk meminta dan menilai
pertanggungjawaban Presiden atas pelaksaan putusan Majelis diadakan jika
presiden dianggap melanggar Undang-Undang Dasar 1945 dan menyimpang dari
GBHN, yang kemudian pertanggungjawabannya akan dilakukan dalam Sidang
Istimewa, yang biasanya mengarah kepada upaya pemakzulan hal ini terjadi pada
tahun 2001 dimana sidang istimewa pemakzulan Gus Dur.
• Secara utuh konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 setelah terakhir tahun 2002,
maka Indonesia saat ini sesungguhnya telah melaksanakan sistem pemerintahan
presidensial. Pengaturan terkait dengan kekuasaan pemerintahan negara dan
Pemilu menjadi bukti bahwa sistem presidensial mamang nyata di Indonesia. Belum
lagi adanya Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung yang telah
dilaksankan empat kali menjadi bukti konkrit bahwa negara ini menerapkan sistem
pemerintahan presidensial
IDENTITAS NASIONAL
Di susun oleh
MOH PRIYO MANFAAT, S.H.I., MH.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SALATIGA
2020
Pengertian bangsa
• Bangsa berasal dari kata nation dari bahasa Yunani natio (lahir). Nation berarti
suatu kelahiran, suatu keturunan, suatu suku bangsa yang memiliki kesamaan
keturunan, orang-orang yang sama keturunan.
• Menurut dedikbud bangsa merupakan kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi.
• Secara antropologis, bangsa lahir dari kelompok besar masyarakat manusia yang
keterikatannya satu sama lain karena asal usul kebudayaan, bahasa dan religi.
• Secara politis, bangsa lahir dari kelompok besar masyarakat manusia yang
keterikatannya satu sama lain karena kesamaan nasib yang dikemudian melahirkan
kesepakatan, tujuan dan cita-cita yang sama.
Bangsa menurut para tokoh
• Sir Ernest Renan, bangsa adalah suatu kelompok manusia yang terbentuk karena
adanya keinginan hidup bersama atau hasrat untuk bersatu dengan perasaan
kesetiakawanan yang tinggi;
• Hans Khoel, bangsa adalah sekumpulan besar masyarakat manusia yang lahir
karena kehendak bersama yang timbul dari suka duka historis.
• Soekarno, bangsa adalah sekumpulan manusia yang mempunyai hasrat untuk
bersatu yang lahir karena perasaan senasib dan keterikatannya dengan tanah
kelahirannya.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, bangsa adalah kumpulan individu yang bersatu
di suatu wilayah karena adanya persamaan nasib, ras, keturunan dan membentuk
masyarakat global.
Proses terbentuknya bangsa
• Model ortodoks, sebelum adanya negara diawali dengan terbentuknya bangsa
terlebih dulu baru kemudian membentuk sebuah negara. Ketika menjadi negara
tidak mengalami perubahan unsur, membutuhkan waktu singkat untuk menjadi
negara, kesadaran politik muncul setelah bernegara dan partisipasi politik
merupatan sistem terpisah dari integrasi nasional.
• Model mutakhir, berawal dari adanya negara terlebih dulu yang terbentuk melalui
proses tersendiri. Adanya perubahan unsur ketika menjadi sebuah negara,
memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan identitas
kultural yang baru, kesadaran politik muncul sebelum terbentuknya negara dan
partisipasi politik sesuatu yang tak terpisahkan dari proses integrasi nasional
Proses berbangsa dan bernegara di
Indonesia
• Perjuangan kemerdekaan Indonesia mempunyai peran khusus dalm pembentukan
ide-ide dasar yang dicita-citakan, yakni kemerdekaan;
• Proklamasi kemerdekaan adalah proses untuk membentuk negara;
• Keadaan bernegara yang dicita-citakan telah dicapai dengan adanya kemerdekaan,
pemerintahan, persatuan, pemerintahan, berdaulat, adil dan makmur;
• Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia;
• Religiusitas yang tampak pada saat terbentuknya negara menunjukkan kepercayaan
bangsa Indonesia terhadap YME.
Pengertian identitas
Berasal dari kata identity (jatidiri, ciri-ciri atau tanda yang melekat pada seseorang
atau sesuatu yang menjadikannya pembeda satu dengan lainnya;
Dalam antropologi indentitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan
kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri dan komunitas
sendiri.
Nasional adalah konsep kebangsaan, kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih
besar dibandingkan kelompok, ras, agama, budaya.
Identitas nasional berarti identitas suatu kelompok masyarakat yang melahirkan
tindakan secara kolektif yang diwujudkan dalam bentuk organisasi yang diberi atribut.
Secara rinci identitas nasional adalah ciri khas/jatidiri yang dimiliki oleh bangsa yang
sudah disepakati bersama dan membedakan antara bangsa yang bersangkutan
dengan bangsa lainnya.
Proses terjadinya identitas nasional
• Identitas cultural unity atau identitas kesukubangsaan, disatukan oleh adanya
kesamaan ras, suku, agama, adat dan budaya , keturunan dan daerah asal.
• Identitas political unity atau identitas kebangsaan, bangsa-negara. Identitas
kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis dan nasional. Bentuk dentitas nasional
bahasa, ideologi, lambang, semboyan bendera nasional.
Parameter Identitas Nasional
1. Pola perilaku yang tampak dalam kegiatan masyarakat;
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara (lambang negara, bendera,
bahasa dan lagu kebangsaan);
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan negara;
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa.
Faktor pembentuk identitas
nasional
Faktor pembentuk
1. Faktor primordial
2. Faktor sakral
3. Faktor tokoh
4. Faktor kesediaan waga negara untuk bersatu dalam perbedaan/Bhineka tunggak
ika
5. Faktor sejarah
6. Faktor perkembangan ekonomi
7. Faktor kelembagaan
Faktor pendorong
8. Faktor objektif meliputi geografis, ekologis dan demografi
9. Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan yang
dimiliki suatu bangsa.
Identitas nasional bangsa Indonesia
1. Bahasa Indoensia (bahasa nasional)
2. Sang Merah Putih (bendera nasional)
3. Indonesia Raya (lagu kebangsaan)
4. Burung Garuda (lambang negara)
5. Bhineka Tunggal Ika (semboyan negara)
6. UUD 1945 (konstitusi negara)
7. NKRI (bentuk negara)
8. Konsepsi wawasan nusantara
Pancasila sebagai identitas nasional
bangsa Indonesia
Hal ini berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah mengalami
kristalisasi identitas yang ada pada setiap wilayah Indonesia yang kemudian disepakati
oleh masyarakat Indonesia menjadi identitas nasional. Pancasila sebagai identitas
nasional berisi;
1. Konsep tentang hakekat eksistensi manusia
2. Konsep pluralistik
3. Konsep harmoni dan keselarasan
4. Konsep kekeluargaan dan gotong-royong
5. Konsep integralistik
6. Konsep kerakyatan
7. Konsep kebangsaan
Kelahiran paham nasionalisme
Secara etimologi berasal dari natie (dilahirkan), nation (bangsa), national (ciri khas
yang membedakan), nationalist (orang yang cinta persatuan/bangsa). Ada dua
pengertian nasionalisme;
1. Nasionalisme lama, paham nasionalisme yang berdasarkan kejayaan masa lampau
2. Nasionalisme modern, paham nasionalisme yang menolak penajajahan untuk
membentuk negara yang bersatu, berdaulat dan demokrasi.
Nasionalisme adalah cara yang tepat digunakan untuk menyatukan beberapa
perbendaan, karena nasinalisme mengutamakan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi. Faktor pembentuk nasionalisme;
3. Faktorobyektif (bahasa, warna kulit, kebudayaan, adat, agama, wilayah,
kewarganegaraan dan ras.
4. Faktor subjektif (cita-cita, semangat dan keinginan mewjudkan negara nasional)
Kelahiran paham nasionalisme
Indonesia
Faktor internal
1. Seluruh nusantara telah menjadi kesatuan politik, hukum, pemerintahan dan
berada dibawah kolonialisme Belanda;
2. Munculnya kelompok intelektual
3. Kejayaan masa lampau
Faktor eksternal adalah kekalahan Rusia pada perang 1905 melawan Jepang.
Sehingga mengangkat moral bangsa Asia terutama bangsa Indonesia
Pengertian integrasi nasional
Integration berarti kesempurnaan/keseluruhan. Menurut KBBI inetegrasi adalah
pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat,
mengintegrasikan berarti menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah.
Saafrodin menyatakan integrasi nasional adalah upaya menyatukan bangsa dengan
pemerintahan dan wilayah. Mengintegrasikan adalah menyempurnakan denganjalan
menyatukan unsur-unsur yang terpisah.
Menurut istilah integrasi nasional mempunyai 2 pengertian;
1. Secarapolitis, proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk identitas nasional;
2. Secaraantropologis, proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa
Jenis integrasi nasional
1. Integrasi bangsa
2. Integrasi wilayah
3. Integrasi nilai
4. Integrasi elit dan masa
5. Integrasi tingkah laku
Pengembangan integrasi nasional di
Indonesia
Hambatan integrasi di Indonesia;
1. Horizontal, perbedaan antar suku, ras, agama dan geografi
2. Vertikal, perbedaan antar elit (pemerintahan) dan masa (masyarakat)
Cara pengembangan integrasi di Indonesia;
3. Adanya ancaman dari laur
4. Gaya politk kepemimpinan
5. Kekuatan lembaga-lembaga politik
6. Ideologi nasional
7. Kesempatan pembangunan ekonomi
KONSEP WARGA
NEGARA DAN
KEWARGANEGARAAN
Di susun oleh
MOH PRIYO MANFAAT, S.H.I., MH.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SALATIGA
2020
Pengertian warga negara
Berasal dari bahasa Inggris citizen (warganegara, penduduk sebuah kota) dan citoyen
bermakna (waga/penghuni kota), secara etimologi berasal dari bahasa Romawi yaitu
civis atau civitas bermakna anggota/warga.
Warga negara adalah warga atau anggota dari organisasi yang bernama negara. Selain
itu juga diartikan rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat tertentudalam
hubungannya dengan negara.
Menurut UU No 12 Tahun 2006 pasal 1 ayat 1 warga negara adalah warga suatu
negara yang ditetakan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Menurut uraian diatas warga negara adalah warga suatu komunitas yang dilekati
dengan sejumlah keistimewaan, memiliki kedudukan yang sederajat, memiliki
loyalitas, berpartisipasi dan mendapat perlindungan dari komunitasnya.
Perbedaan warga negara dan
penduduk
Rakyat adalah orang yang berada di bawah suatu pemerintaha dan pada pemerintahan
itu.
Penduduk adalah orang-orang bertempat tinggal disuatu wilayah negara dalam kurun
waktu tertentu.penduduk warga negara dibedakan menjadi warga negara dan orang
asing.
Menurut UUD 1945 adalah warga Indonesia orang-orang bertempat tinggal di
Indonesia.
Perbedaan warga negara dan penduduk ialah untuk menjadi warga negara
memerlukan pengesahan dari UU serta berdasarkan waktu tertentu untuk tinggal di
Indonesia.
Siapa saja warga negara Indonesia
Menurut pasal 26 ayat 1 UUD 1945;
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan menurut UU sebagai warga negara.
Keppres No 56 Tahun 1996 pasal 4 butir 2 bukti kewarganegaraan
1. KTP
2. KK
3. Akte kelahiran
Pengertian penduduk
Menurut Conan & Derricott kewarganegaraan sebagai a set of characteristic of being a
citizen (seperangkat karakteristik dari warga yang meliputi perasaan akan identitas,
pemilikan hak-hak tertentu, pemenuhan kewajiban-kewajiban yang sesuai, tingkat
keterikatan dan keterlibatan dalam masalah publik dan penerimaan terhadap nilai-
nilai dasar.
Menurut kalidjernih kewarganegaraan adalah bentuk identitas yang memungkinkan
individu-individu merasakan makna kepemilikan, hak dan kewajiban sosial dalam
komunitas politik (negara).
Hubungan kewarganegaraan dan negara;
1. Memunculkan identitas baru sebagai warga negara;
2. Menghasilkan rasa kepemilikan terhadap komunitas baru (negara) termasuk
kepemilikan akan nilai-nilai komunitas;
3. Memunculkan aneka peran, partisipasi dan bentuk-bentuk keterlibatan lain pada
komunitas negara;
4. Timbulnya hak dan kewajiban antara keduanya secara timbal balik.
Pengertian penduduk
• Pengertian kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis;
Secara yuridis, adanya ikatan hukm antara orang-orang dengan negara atau
kewarganegaraan sebagai status legal.
Secara sosiologis, tidak adanya ikatan hukum melainkan ikatan emosional seperti
ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejaran dan ikatan tanah air.
• Pengertian kewarganegaraan dalam arti formal dan material;
Secara formal, menunuk pada tempat kewarganegaraan dalam sistematika hukum.
Secara materil menunjuk pada akibatdari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak
dan kewajiban serta partisipasi warga negara.
Rakyat dan pembagiannya
Warga negara

Penduduk

Bukan warga
Rakyat negara/orangasing
Bukan
penduduk

Turis/wisatawan asing
Orang-orang asing yang datang ke
yang bekerja kontrak Indonesia
atau studi di Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara
dalam UUD 1945
Hak warga negara
1. Pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
2. Berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan (pasal 28)
3. Membentu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28 B
ayat 1)
4. Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dan diskriminalisasi (pasal 2B ayat 2)
5. Mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya (pasal 28C ayat 1)
6. Memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat 2)
7. Pengakuan jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum (pasal 28D ayat 1)
8. Benkerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adl dan layak dalam hubungan kerja
(pasal 28D ayat 2)
Lanjut hak dan kewajiban . . .
9. Memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28D ayat 3)
10. Status kewarga negaraan (pasal 28D ayat 3)
11. Memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilh pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali (pasal 28E ayat 1)
12. Kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati
nuraninya (pasal 28E ayat 2)
13. Kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28E ayat 3)
14. Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan
sosialnya, serta hak mencari memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (pasal
28F)
15. Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang di bawah
kekuasannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman kekuatan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi manusia (pasal 28G ayat 1)
16. Bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan
berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 2)
Lanjut hak dan kewajiban . . .
17. Hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang
baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1)
18. Mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
(pasal 28H ayat 2)
19. Jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia
yang bermartabat (pasal 28H ayat 3)
20. Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat 4)
21. Hidup, tidak disiksa, kemerdekaan pikiran dan hati nurani, beragama, tidak diperbudak,
diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut (pasal 28I ayat 1)
22. Bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang diskriminatif itu (pasal 28I ayat 2)
23. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban (pasal 18I ayat 3)
24. Ikut serta dalam usaha pertahan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)
25. Mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1)
Kewajiban warga negara Indonesia
1. Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1)
2. Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara (pasal 27 ayat 1)
3. Tunduk pada pembatasan yang ditetapka dengan undang-undang dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal 28J ayat 2)
4. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)
5. Untuk pertahanan dan keamanan negara melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta (pasal 31 ayat 2)
6. Mengikuti pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2)
Hak negara Indonesia
1. Hak untuk dijunjung tinggi atas kedaulatan hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
2. Hak untuk dibela oleh setiap warga negara (pasal 27 ayat 3)
3. Hak untuk dipertahankan oleh warga negara (pasal 30 ayat 1)
4. Hak untuk menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak (pasal 30 ayat 1)
5. Hak untuk menguasai bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya (pasal
33 ayat 3)
Kewajiban negara Indonesia
1. Melindungi segenap bangsa , memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia (pembukaan UUD 1945 alinea IV)
2. Perlindungan, pemajuan , penegakan dan pemenuhan hak asas manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah (pasal 28I ayat 4)
3. Menjamin kemerdekaaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaan itu (pasal 29 ayat 2)
4. Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung (pasal 30 ayat 2)
5. Tentara Nasinal Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara (pasal 30 ayat 3)
6. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta
menegakkan hukum (pasal 30 ayat 4)
7. Membiayai pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2)
8. Mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
(pasal 31 ayat 3)
Lanjut kewajiban . . .
9. Memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebuthan penyelenggaraan pendidikan nasional (pasal 31 ayat 4)
10. Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjnjng tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia (pasal 31
ayat 5)
11. Memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya (pasal
32 ayat 1)
12. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagaikekayaa budaya nasional (pasal 32 ayat
2)
13. Mempergunakan bumi dan air dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat (pasal 33 ayat 3)
14. Memelihara fakir miskin dan anak-anak yang terlantar (pasal 34 ayat 1)
15. Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan (pasal 34 ayat 2)
16. Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan faslitas pelayanan
umum yang layak (pasal 34 ayat 2)
Kedudukan dan peran warga negara
Kedudukan warga negara dalam negara;
1. Hubungan hukum antara warga negara dan negara
2. Sebagai warga negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengannya
3. Secara teori, statuswaga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif
4. Peran warga negara (role) meliputi peran pasif, aktif, positif dan negatif
Peran warga negara dalam negara;
5. Peran pasif, kepatuhan terhadap peraturan UU yang berlaku
6. Peran aktif, aktivitas untuk terlibat serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama
dalam mempengaruhi keputusan publik
7. Peran postif, aktivitas untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan
hidup
8. Peran negatif, aktivitas untuk menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi
Kedudukan dan peran warga negara
Kedudukan warga negara dalam negara;
1. Hubungan hukum antara warga negara dan negara
2. Sebagai warga negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengannya
3. Secara teori, statuswaga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif
4. Peran warga negara (role) meliputi peran pasif, aktif, positif dan negatif
Peran warga negara dalam negara;
5. Peran pasif, kepatuhan terhadap peraturan UU yang berlaku
6. Peran aktif, aktivitas untuk terlibat serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama
dalam mempengaruhi keputusan publik
7. Peran postif, aktivitas untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan
hidup
8. Peran negatif, aktivitas untuk menolak campur tangan negara dalam persoalan pribadi
Penentuan warga negara
General principles hukum internasional tentang kewarganegaraan;
1. Suatunegara tidak boleh memasukkan orang-orang yang sama sekali tidak ada sedikitpun
hubungan dengan negara bersangkutan sebagai warganegaranya
2. Suatu warga negara tidak boleh menentukan kewarganegaraan berdasarkan unsur-unsur
primordial yang dirasakan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional.
Asas kewarganegaraan;
1. Penentuan kewarganegaraan berdasarkan pada sisi kelahiran dikenal dengan dua asas;
Ius soli, kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran
Ius sanguinis, kewarganegaraan berdasarkan keturunan atau pertalian darah dari orang tua
yang menentukan kewarganegaraan anaknya.
2. Kewarganegaraan berdasarkan perkawinan mencakup asas
Asas kesatuan hukum, didasarkan paradigma ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang
meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak terpecah.
Asas persamaan derajat, suatu perkawinan tidak mengakibatkan perubahan status
kewarganegaraan masing-masing pihak.
Asas penentuan warga negara di
Indonesia
Berdasarkan UU No 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Repblik Indonesia;
1. Asas ius sanguinis
2. Asas ius soli
3. Asas kewarganegaraan tunggal, warga negara Indonesia tidak boleh memiliki kewarganegaraan
ganda
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, hal ini berlaku untuk anak dibawah 17 tahun/18
tahun/belum menikah/ masih berada dipengampuan orang tua.
5. Naturalisasi, kewarganegaraan yang dimohonkan pada negara yang diinginkan
Warga negara Indonesia
Berdasarkan UU No 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Repblik Indonesia;
1. Setiap orang yang berdasarkan UU dan/atau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan
negara lai sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga RI
2. Anak yang lahir dari perkwainan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI dan ibu WNA
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan bapak WNA
5. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI tetapi ayah tidak memiliki
kewarganegaraan atau hukum asal ayahnya tidak memberian kewarganegaraan kepada anak
tersebut
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya WNI
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh ayah WNI
sebagai anaknya dan pengakuan ini dilakukan sebelum anak tersebut erusia 18 tahun
dan/atau belum kawin
9. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah
dan ibunya
Lanjut . . .

10. Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah RI selama bapak dan ibunya tidak diketahui
11. Anak yang lahir di wilayah RI apabla ayahnya dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau tidak diketahui keberadaannya
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah RI dari seorang ayah dan ibu WNI yang karena dari
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan yang
bersangkutan
13. Anak dari seorang ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah dan ibunya mennggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia
14. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum kawin
diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui WNI
15. Anak WNIyang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak WNA berdasarkan
penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI
Pewarganegaraan menurut UU No 12 Tahun
2006
Melaui permohonan, syaratnya
• Berusia 18 tahun atau sudah menikah
• Sudah menetap selama 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak
berturut-turut
• Sehat jasmani dan rohani
• Adapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945
• Tidak pernah dijatuhi sanksi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
pidana 1 tahun penjara atau lebih
• Jika diberikan kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi kewarganegaraan ganda
• Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap
• Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara
Melalui pernyataan, warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia
dapat memperoleh kewarganeraan Republik Indonesia dengan menyampaian pernyataan menjadi
warga negara dihadapan pejabat berwenang.
Melalui pemberian kewarganegaraan, biasanyadiberikan karena seseorang telah berjasa atau
dengan alasan untuk kepentingan negara.
Melalui pernyataan untuk memilih kewarganegaraan
Sebab-sebab orang kehilangan
kewarganegaraan
1. Memperoleh kewarganegaraan dari negara asing
2. Tidak menolak atau meepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan
mendapat kesempatan itu
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden atas permohonan sendiri
4. Masuk dalam dinas negara asing tanpa seizin dulu oleh Presiden
5. Secara suka rela mengangkat sumpah dan menyatakan sumpah setia kepada negara tau
bagian dari negara asing tersebut
6. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing
7. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya
8. Bertempat tinggal di luar wilayah RI selama 5 tahun berturut-turut bukan dalam rangka dinas
negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan untuk menjadi WNI
sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir dan setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan
tidak menyatakan ingin tetap menjadi wrga negara RI ke perwakilan RI padahal kedutaan
tersebut sdah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada orang tersebut sudah tidak menjadi
tanpa kewarganegaraan
Lanjut . . .
9. Perempuan warga negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga negara asing kehilangan
kewarganeraan RI jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri
mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat dari perkawinan tersebut
10. Laki-laki yang berkewarganegaraan RI yang kawin dengan perempuan warga negara asing
kehilangan kewarganeraan RI jika menurut hukum negara asal Istrinya.
11. Setiap orang yang memperoleh kewarganegaraan RI berdasarkan keterangan yang dikemudian
hari dinyatakan palsu atau dipalsukan, tidak benar atau terjadi kekeliruan mengenai
orangnya oleh instansi yang berwenang dinyatakan batal kewarganegaraanya.
Problem status kewarganegaraan
1. Apatride, orang yang tidak mempunyai kewarganegaraan
2. Bipatride, orang yang memiliki kewarganegaraan ganda
KONSEP
HAK ASASI MANUSIA
DI INDONESIA
Di susun oleh
MOH PRIYO MANFAAT, S.H.I., MH.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SALATIGA
2020
Pengertian HAM
HAM diambil dari bahasa Inggris Human righ (hak asasi) dalam bahasa Belanda (mensen
rechten). Hak secara definisi adalah unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman perilaku
melindungi kebebasan , kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya. Asasi berasal dari istilah leges fundamentalis (hukum dasar) dalam
bahasa Belanda gron rechten, bahasa Jerman grundrechte, dalam bahasa Inggris basic right.
HAM menurut para tokoh;
1. jOhn Locke, hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan
tidak dapat diganggu gugat atau bersifat mutlak
2. Darji Darmodiharjo, hak-hak pokok yang dibawa sejak lahir sebagai anugrah YME
3. Koentjoro Poerbapranoto, hak yang bersifat asasi.
4. UU No 39 Tahun 1999, seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan YME dan merupakan anugrah-Nya yang harus dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat martabat manusia.
Dari uraian diatas dapat didefinisikan hak yang telah disandang setiap manusia karena
kodratnya sebagai mahluk Tuhan YME yang diperoleh sejak dalam kandungan dan harus dijaga
dan dipelihara oleh manusia itu sendiri dan orang lain
Ciri-ciri HAM
1.Inheren atau menurut kodratnya
2.Universal
3.Bersifat partikular (setiap warga negara memiliki hak
sama)
4.Supralegal (tidak dipat diingkari dan dilanggar)
5.Tidak bisa dibagi
6.Saling bergantung
7.Transendental
Macam-macam HAM
No Piagam PBB deklarasi universal HAM 1948 UU No 39 Tahun 1999 HAM
1 Hak berfikir dan mengeluarkan pendapat Hak untu hidup
2 Hak memiliki sesuatu Hak erkeluarga
3 Hak mendapat pendidikan dan pengajaran Hak mengembangkan diri
4 Hak menganut aliran kepercayaan atau agama Hak keadilan
5 Hak hidup Hak kemerdekaan
6 Hak kemerdekaan hidup Hak berkomunikasi
7 Hak untuk memperoleh nama bak Hak keamanan
8 Hak untuk memperoleh pekerjaan Hak kesejahteraan
9 Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum Hak perlindungan

Pada intinya hak asasi itu meliputi hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak asasi
ekonomi, hak asasi sosial dan kebudayaan, hak asasi mendapat perlindungan yang sama
dalam tata cara peradilan dan perlindungan
Perkembangan HAM masa lampau
1. Perjuangan nabi Musa dalam membebaskan umat yahudi dari perbudakan (6000 SM)
2. Hukum Hammurabi di Babylonia yang memberi jaminan keadlian bagi warga negara.
3. Scrotes (469-399 SM), Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) filsuf Yunani peletak
dasar konsep HAM. Mereka mengajarkan dan memerintah rakyat untuk mengkritik
pemerintah yang tidak berkeadilan, cita-cita dan kebijaksanaan
4. Perjuangan nabi Muhammad untuk membebaskan para bayi wanita dan wanita dari
penindasan bangsa Quraisy (600M)
Perkembangan HAM di Inggris
1. Tahun 1215 muncul piagam magna charta (piagam agung) perjanjian rakyat dan kelompok
bangsawan yang melawan atas ketidak adilan yang dilakukan oleh Raja John. Dua prisip yang
diatur dalam piagam tersebut yaitu pembatasan kekuasaan Raja dan HAM.
2. Tahun 1628 muncul piagam petition of right berisi tentang hak-hak rakyat diantaranya pajak
dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan, warga negara tidak dipaksakan menerima
tentara d rumahnya, tentara tidak diperbolehkan menggunakan hukum perang dalam
keadaan damai.
3. Tahun 1697 muncul Habeas Corpus Act tentang penahanan yang isinya seseorang yang
ditahan harus segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah penahan, alasan penahan
seseorang harus disertai oleh bukti yang sah menurut hukum.
4. Tahun 1689 muncul Bill of Right merupakan undang-undang yang diterima parlemen inggris
sebagai bentu perlawanan kepada raja James II yang isinya kebebasan dalam pemilihan
anggota parlemen, kebebasan bicara dan mengeluarkan pendapat. Pajak, UU dan
pembentukan tentara harus seijin parlemen, hak warga negara untuk memeluk agama
menurut kepercayaan masing-masing dan parlemen berhak mengubah keputusan raja.
Perkembangan HAM di Amerika
Didasari dari pemikiran John Locke tentang hak hidup (live), hak kebebasan (liberty)
dan hak milik (property). Kemudian dijadikan landasan dalam declaration of
independence of the united states pada tanggal 4 Juli 1776 dan deklarasi ini
dimasukkan dalam konstitusinya pada tahun 1787 mulai berlaku 4 Maret 1789.
deklarasi itu berisi prinsip;
1. Manusia itu terlahir sama
2. Tuhan menganugrahkan manusia beberapa hak yang tidak di rampas yaitu hak
hidup, hak merdeka dam hak mengejar kebahagian.
Perkembangan HAM di Prancis
Dirumuskan dalam naskah revolusi perancis tahn 1789 sebagai pernyataan tidak puas
kaum borjuis dan rakyat terhadap kesewenagan raja Louis XVL. Naskah tersebut
dikenal Declaration des Droits de L’homme et du citoyem (pernyataan HAM dan warga
negara) yang ditetapandi assemblee national 24 Agustus 1789. Deklarasi ini berisi
bahwa HAM adalah hak-hak alamiah yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang
tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya. Dalam revolusi ini muncul semboyan;
1. Liberty (kebebasan)
2. Egalite (persamaan)
3. Fraternite (persaudaraan)
Pada tahun 1791 deklarasi ini dimasukkan dalam konstitusi Prancis
Atlantic charter tahun 1941
Terjadi pada perang dunia II yang dipelopori oleh Franklin D. Roosevelt yang
menyebutkan the four freedom (4 kebebasan) yaitu;
1. Kebebasan untuk beragama (freedom of religion)
2. Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speaech)
3. Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear)
4. Kebebasan dari kemiskinan (freedom from want)
Pengakuan HAM oleh PBB
Pada tanggal 10 Desember 1948 PPB berhasil merumuskan naskah universal
declaration of human right (pernyataan sedunia tentang HAM). Isi pokoknya dalam
pasal satu deklarasi tersebut menyatakan sekalian orang yang dilahirkan merdeka dan
mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan
kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. Selain itu hal yang
menonjol dalam deklasi ini adalah HAM adalah hak, bersifat universal yang dimiliki
manusia, berada dengan sendirinya dan tidak bergantung dengan orang lain, norma-
norma yang penting dan wajib mengimplikasikannya baik individu dan pemerintah.
Deklasi tersebut sudah diratifikasi oleh negara-negara di dunia namun pada
prakteknya masih belum ditegakkan setiap negara. Kemudian hasil sidang umum PBB
tahun 1966 mengahasilkan beberapa piagam berkaitan dengan HAM diantaranya;
1. The international on civil and political right yaitu tentang hak sipil dan politik
2. The international convenant on economic, yaitu berisi syarat-syarat dan nilai bagi
sistem demokrasi ekonomi, sosial dan budaya.
3. Optional protocol, yaitu adanya emungkinan seorang warga negara yang
mengadukan pelanggaran HAM kepada the humans right committe PBB setelah
melalui upaya pengadilan negaranya.
Deklarasi HAM di dunia
1. African charter on human and peoples right (banjul charter) tahun 1987 oleh
negara-negar afrika
2. Declaration on the right in Islam oleh OKI tahun 1990
3. Dclaration on the right to development (deklarasi hak atas pembangunan) tahun
1986 oleh negara dunia ketiga
4. Cairo declaration on human right in Islam oleh OKI tahun 1990
5. Bangkok declaration oleh negara-negara Asia tahun 1993
6. Vienna declaration and programme of action tahun 1993 oleh negara barat dan
negara dunia ketiga
Sejarah perkembangan HAM

1. Generasi pertama adalah hak sipil dan politik bermula di dunia barat
2. Generasi kedua adalah hak ekonomi, sosial dan budaya yang diperjuangkan oleh
negara sosialis di eropa timur
3. Generasi ketiga adalah hak permainan dan pembangunan yang diperjuangkan oleh
negara-negara berkembang.
HAM di Indonesia
1. Pembukaan UUD 1945 alinea pertama, sejak berdirinya ertama kali negara
Indonesia tidak lepas dari HAM. Hal ini bisa dilihat pada alinea pertama berbunyi
bahwa sesungguhnya adalah hak segala bangsa . . . Selain itu, HAM di Indonesia
lebih ada kolektivitas berbeda dengan yang ada di barat yang lebih ke individu.
2. Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yakni nilai-nila yang terumus dalam
Pancasila. Sila ketuhanan YME dan kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
pengakuan dan jaminan hak asasi manusia
3. Batang tubuh UUD 1945, awal kemerdekaan mencakup bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya yang termuat dalam pasal 27 sampai 34 UUD 1945 masih
bersifat terbatas. Masa orde baru sampai tahun 1998 pengakuan HAM tidak
mengalami perubahan masih tertuang pada hak dan kewajiban warga negara. Pada
amandemen 1999 termuat dalam 28 A-J UUD 1945 penamahan rumusan HAM
yang merupakan syarat negara hukum. Selain itu juga indikator tingkat peradaban,
tingkat demokrasi dan tingkat kemajuan suatu negara
UU No 39 Tahun 1999
1. Hak untuk hidup (pasal 4)
2. Hak untuk berkeluarga (pasal 10)
3. Hak untuk mengembangkan diri (pasal 11 sampai 16)
4. Hak untuk memperoleh keadilan (pasal 17 sampai 19)
5. Hak atas kebebasan pribadi (pasal 20- sampai 27)
6. Hak atas rasa aman (28 sampai 35)
7. Hak atas kesejahteraan (pasal 36 sampai 42)
8. Hak turut serta dalam pemerintahan (pasal 43 sampai 44)
9. Hak wanita (pasal 45 sampai 51)
10.Hak anak (pasal 52 sampai 66)
Penegakkan HAM di Indonesia
1. KomNamHAM dibentuk berdasarkan Keppres No 50 Tah 1993 tertanggal 7 Juni
1993 dan dikukuhkan pada lagi UU No 39 Tahun 1999
2. Pengadilan HAM berdasarkan UU No 26 Tahun 2000
3. Pengadilan HAM ad hoc dibentuk atas usul DPR berdasarkan peristiwa tertentu
dengan keputusan presiden untuk memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggara HAM berat berdasarkan UU No 26 Tahun 2000
Pelanggaran HAM di Indonesia
1. Gerakan 30 September/PKI
2. Kasus pembunuhan munir
3. Peristiwa pembunuhan Marsinah
4. Kasus penembakan trisakti
KONSTITUSI
DAN RULE OF LAW
Di susun oleh
MOH PRIYO MANFAAT, S.H.I., MH.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SALATIGA
2020
Pengertian rule of law
Secara bahasa kalau diartika ke dalam bahasa Indonesia rule (aturan) dan law
(hukum). Jika dikaitkan dengan negara adalah negara yang tata kepemerintahannya
menggunakan menggunakan aturan hukum yang menjaga ketertiban masyarakat yang
tertuang dalam konstitusinya.
Menurut friedman menjadi ada dua pengertian
1. Secara formal (in the formal sense), kekuasaan yang terorganisir (organized public
power)
2. Secara hakiki, terkait penegakkan rule of law, karena menyangkut ukuran hukum
yang baik dan buruk (just and unjust law).
Rule of law merupakan konsep camman law, dimana semua lembaga negara dan
masyarakatnya menjunjung tinggi supremasi hukum dibangun di atas prinsip
keadilan dan egalitarian. Rule of law selalu dikaitkan dengan negara hukum
Secara terminologi berasal dari kata rechtsstaat atau rule of law yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan Negara Hukum.
Menurut istilah negara yang penyelenggaraan pemerintahannya berdasarkan hukum,
menempatkan hukum sebagai hal yang tinggi (supreme). Supremsi hukum tidak boleh
mengabaikan keadilan, kemanfaatan dan kepastian
Prinsip dan ciri rule of law
Menurut Dicey :
1. Supremasi hukum
2. Kedudukan yang sama dimuka hukum
3. Terjaminnya HAM oleh UU dan putusan pengadilan
Ciri-ciri negara hukum
4. Pengakuan dan perlndungan HAM yang mengandung persamaan dalam bidang
EKOSOP
5. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain yang memihak
6. Janinan kepastian hukum
7. Supremasi hukum
8. Pembagian kekuaasaan
9. Pemilihan umum yang bebas
Gagasan konstitusional
Carl J. Freiedich berpendapat Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah
merupakan suatu kumpulan aktivitas yang diselnggarakanatas nama rakyat, tetapi
tunduk dalam beberapa pembatasan yang di maksud untk memberi jaminan bahwa
kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan tidak disalah gunakan oleh merekan
yang mendapat tugas untuk memerintah.
Konstitusionalisme berisi:
1. Konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak
bertindak sewenang-wenang terhadap warganya
2. Konstitusi itu menjamin HAM dan keebasan warga negara.
Negara konstitsional adalah negara yang mengakui dan menjamin hak-hak warga
negara, serta membatasi dan mengatur kekuasaan secara hukum
Konstitusi
Konstitusi berasal dari bahasa Inggris constitution, bahasa Belanda constitutie,
bahasa Jerman konstitution dan bahasa latin constitutio yang bermakna UUD atau
hukum dasar. Dalam KBBI konstitusi diartikan segalaketentuan dan aturan mengenai
ketatatnegaraan, UUD
Menurut para ahli;
1. K.C. Wheare, keseluruhan sistem ketatanegeraan suatu negara yang berupa
kumpulan pereraturan yang membentuk mengatur/memerintah dalam
pemerintahan suatu negara
2. Herman Heller, bahwa konstitusi mempunyai arti lebih luas dari UUD, tidak hanya
bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis
3. Lasalle,hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat seperti
golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat, misalnya
angkatan perang dan politik
4. L.P Van Apeldorn, memuat peraturan maupun tidak tertulis
Lanjut . . .
• Konstitusi dalam arti luas meliputi hukum dasar tertulis (aturan dasar pokok dasar
negara bangunan negara dan tata negara) dan tidak tertulis (ketatanegaraan yang
sering timbul dalam sebuah negara)
• Konstitusi dalam arti sempit hukum dasar tertulis, UUD.
Tujuan konstitusi
1. Menguasai kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang
2. Melindungi HAM
3. Pedoman penyelenggaraan negara
Konstitusi produk kesepakatan
Berdasarkan pendapat William Andrews ada tiga poin kesepakatan yang menjamin
tegaknya konstitusi, yaitu;
1. Kesepakatan tujuan negara dan cita-cita bersama
2. Kesepakatan bahwa basis pemerintahan didasarkan atas atura hukum dan
konstitusi
3. Kesepakatan
pembagian kekuasaan negara, hubungan antar lembaga negara dan
hubungan antar warga dan lembaga negara
Kedudukan konstitusi
1. Sebagai hukum dasar, berisi tentang aturan dan ketentuan tentang hal-ha yang
mendasar dalam kehidupan suatu negara, secara khusus konstitusi memuat aturan
tentang badan-badan pemerintahan dan sekaligus memberikan kewenangan
kepadanya
2. Sebagai hukum tinggi, sebagai sumber hukum tertnggi dalam tata hukum negara
bersangkutan.
Isi, tujuan dan fungsi konstitusi
Isi konstitusi menurut Miriam Budiardjo berisi
1. Organisasi negara
2. HAM
3. Prosedur perubahan UUD
4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dalam UUD
Isi UUD 1945
5. Hal yang bersifat umum (kekuasaan negara dan identitas negara)
6. Lembaga negara, hubungan antar lemabaga, fungsi, tugas, hak dan
kewenangannya
7. Hubungan warga negara dan lembaga negara
8. Konsep dan cita-cita negara dalam hal EKOSOP
9. Perubahan UUD
10.Ketenta peralihan dan ketentuan transisi
Lanjut . . .
Tujuan konstitusi
1. Pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politi
2. Kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri
3. Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaanya
Fungsi konstitusi menurut Jimly Asshidqqie, yaitu
4. Penentu atau pembatas kekuasaan negara
5. Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
6. Pengatur hubngan antar organ negara dengan warga negara
7. Pemeberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara
8. Sebagaipenyalur atau pengalih kewenangan dar sumber kekuasaan yang asli
kepada organ negara
9. Funsi simbolik
10.Sosio control
11.Sebagai rekayasa dan pembarua masyarakat
Konstitusi Indonesia
Konsitusi kita disahkan 18 Agustus 1945 oleh PPKI yaitu UUD 1945 terdiri dari
Pembukaan dan pasal-pasal (37 Pasal), UUD 1945 yang pernah berlaku di Indonesia;
1. Periode 18 Agustus 1945 s.d 27 Desember 1949 (UUD 1945)
2. Periode 27 Desember 1949 s.d 17 Agustus 1950 (UUD RIS)
3. Periode 17 Agustus 1950 s.d 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
4. Periode 5 Juli 1959 s.d Sekarang (UUD 1945)
UUD 1945 bersifat fleksibel
Hal ini dimuat dalam pasal 37 tentang perubahan UUD, apabila dirasa oleh MPR
UUD1945 perlu diubah sesuai dengan perkembangan zaman menggunakan
instrmennya yaitu pasal 37. pada zaman dulu ketika mau mengadakan perubahan
UUD 1945 perlu meminta izin seluruh rakyat Indonesia melalui referendum
berdasarkan Tap MPR No 1/MPR/1983 pasal 105-109 jo. Tap MPR No IV/MPR/1983
tentang referendum. Pasca 1998 perubahan UUD 1945 mulai dilakukan melalui sidang
tahunan 1999 sampai perubahan keempat tahun 2002 dan dibentuk komisi konstitusi
dengan di tetapkan Tap MPR No 1/MPR/2002
Amandemen UUD
Amandemen dalam bahasa Inggris amendement artinya perubahan.
Mengamandemenkan artinya mengubah atau mengadakan perubahan. Menurut istilah
amandemen yaitu hak parlemen untuk mengubah atau mengusulkan perubahan
rancangan UU. Menurut istilah perubahannya ada dua
1. Amandemen konstitusi, perubahan yang dilaukan merupakan adendum atau
sisipan dari konstitusi yang asli.
2. Pembaruan konstitusi, perubahan yang dilakukan adalah perubahan keseluruhan.
Sejarah amandemen UUD 1945
3. Amandemen sidang umum MPR tahun 1999, disahkan 19 Oktober 1999, sebanyak
9 Pasal diamandemen
4. Amandemen sidang umum MPR tahun 2000, disahkan 18 Agustus 2000, sebanyak
25 pasal diamandemen
5. Amandemen sidang umum MPR tahun 2001, disahkan 10 November 2001,
sebanyak 23 pasal diamandemen
6. Amandemen sidang umum MPR tahun 2002, disahkan 1 Agustus 2002, sebanyak
13 pasal serta 3 pasal aturanperalihan dan 2 pasal aturan tambahan
TERIMAKSASIH

Anda mungkin juga menyukai