Anda di halaman 1dari 19

Negara dan

Konstitusi
Kelompok 3
01. HILMY ZAKY MUSTAKIM
2241760089

ANGGOTA 02.
INGGA CHINTIA SARI

KELOMPOK 3 2241760018

KHARISMA ETANA

03. FEBRIANTO
2241760009
Pendahuluan
Konstitusi merupakan landasan hukum fundamental yang mengatur
hubungan antara pemerintah dan warga negara, serta menentukan batasan
kekuasaan pemerintah dan hak-hak individu. Negara merupakan entitas
politik yang memiliki kedaulatan atas wilayah, penduduk, dan pemerintahan.
Sedangkan konstitusi berperan sebagai instrumen yang mengatur
bagaimana negara tersebut berfungsi dan berinteraksi dengan warga
negaranya. Konstitusi menguraikan prinsip-prinsip dasar, struktur
pemerintahan, hak-hak asasi manusia, serta mekanisme pembentukan dan
perubahan hukum.
Pengertian Bangsa
dan Negara
Bangsa Negara
Bangsa adalah sekelompok individu yang Negara adalah entitas politik yang memiliki wilayah
memiliki identitas sama berdasarkan faktor- tertentu, penduduk yang tinggal di dalamnya,
faktor seperti budaya, bahasa, sejarah, dan pemerintahan yang mengatur, dan kedaulatan yang
adat istiadat yang sama. Mereka memiliki diakui secara internasional. Negara memiliki berbagai
ikatan emosional, identitas, dan kebanggaan fungsi, termasuk mengatur kehidupan masyarakat,
bersama yang membedakan mereka dari memberlakukan hukum, mempertahankan keamanan
kelompok-kelompok lain. dan ketertiban, serta menyediakan berbagai layanan
publik untuk kesejahteraan rakyatnya.
Wilayah Pemerintahan yang Berdaulat
Merupakan area geografis yang Merupakan struktur dan lembaga-
meliputi daratan, lautan, dan udara lembaga yang memegang kekuasaan
di mana rakyat suatu negara tinggal penuh dalam mengatur dan
dan beraktivitas. Wilayah menjalankan pemerintahan di wilayah

Unsur-
menentukan batas-batas kekuasaan negara tersebut. Pemerintahan yang
dan yurisdiksi negara. berdaulat memiliki otoritas untuk

unsur
membuat kebijakan dan menegakkan
hukum.
Rakyat
Terdiri dari sekelompok individu
yang tinggal dan menetap di dalam
Negara Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain sangat
wilayah negara tersebut. Rakyat
penting dalam hubungan
menjadi subjek hukum dan
internasional untuk memastikan
merupakan sumber daya manusia
keberlangsungan dan legitimasi suatu
yang vital dalam pembangunan
negara di mata dunia.
negara.
01. Memaksa : Negara memiliki kekuasaan untuk
memaksa kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan dengan menggunakan kekerasan fisik
yang sah, seperti denda, penyitaan harta, atau

Sifat-sifat
hukuman kurungan.

Negara 02. Monopoli : Negara memiliki hak atau kewenangan


untuk mengelola dan menentukan tindakan
tertentu, seperti menjatuhkan hukuman,
memungut pajak, atau menentukan mata uang
yang berlaku.

03. Mencakup semua : Kekuasaan negara berlaku


bagi semua orang di wilayahnya, sehingga
semua peraturan berlaku untuk semua orang
tanpa terkecuali.
Tujuan
Mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi
seluruh bangsa dan wilayah Indonesia,
meningkatkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan
berkontribusi
kehidupan
pada
bangsa,
ketertiban
dan
dunia Tujuan dan
Fungsi
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Fungsi
1. Negara bertindak sebagai stabilitator: melaksanakan
penertiban untuk mencapai tujuan bersama,
mencegah pemberontakan dalam masyarakat.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat, dengan melaksanakan pembangunan di
segala bidang.
3. Pertahanan
4. Penegakkan keadilan: dengan adanya badan hukum
Bentuk Negara
1.Bentuk Negara Zaman Yunani Kuno : Terdapat tiga bentuk negara:
Monarki: Pemerintahan oleh satu individu.
Demokrasi: Pemerintahan oleh rakyat.
Oligarki: Pemerintahan oleh segelintir orang.

2. Bentuk Negara Zaman Pertengahan : Terbagi menjadi Republik dan


Kerajaan.
Republik: Kepala negara dipilih oleh rakyat.
Kerajaan: Kepala negara ditentukan oleh keturunan atau orang
tertentu.

3. Bentuk Negara Zaman Modern - Sekarang : Terbagi menjadi Kesatuan


dan Serikat.
Negara Kesatuan: Pemerintahan pusat mengatur seluruh daerah,
dengan sistem sentralisasi atau desentralisasi.
Negara Serikat: Gabungan negara bagian yang melepaskan sebagian
kekuasaannya kepada negara serikat.
Definisi Konstitusi
Konstitusi adalah landasan fundamental negara yang memuat prinsip-prinsip,
norma, dan nilai-nilai dasar, mengatur pemerintahan, sistem politik, dan hak-
hak warga negara. Dalam arti sempit, konstitusi adalah dokumen atau
serangkaian dokumen yang berisi aturan-aturan dasar untuk mengatur
negara. Dalam arti luas, konstitusi mencakup peraturan-peraturan, baik
tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur pembentukan dan pelaksanaan
lembaga-lembaga negara. Konstitusi terdiri dari undang-undang dasar yang
merupakan hukum dasar yang tertulis, serta konvensi atau kebiasaan
ketatanegaraan yang bersifat tidak tertulis. Konstitusi memiliki peran sentral
dalam mengatur pemerintahan dan sistem politik, serta menjamin hak-hak
warga negara.
Jenis Konstitusi

Konstitusi Tertulis Konstitusi tidak tertulis

Sekumpulan aturan pokok dasar Dikenal sebagai konvensi, yang merupakan


negara yang diatur dalam kebiasaan sistem tata negara yang sering
dokumen tertulis. ditemui dalam sebuah negara.
Contoh-contoh konstitusi Contoh-contoh konstitusi tidak tertulis
tertulis di Indonesia meliputi di Indonesia termasuk keputusan di
UUD 1945, UUD RIS, UUD MPR berdasarkan musyawarah, pidato
Sementara, dan UUD 1945 Presiden pada sidang paripurna DPR,
hasil amandemen. dan adat istiadat.
Masa Pra-Kemerdekaan (Sebelum Sumpah Pemuda dan Masa
1945) Perjuangan Kemerdekaan (1928-
1945)

Sejaran Sebelum 1945, Indonesia tidak


memiliki konstitusi tertulis formal Sumpah Pemuda pada 1928

Konstitusi di dan diatur oleh peraturan


kolonial Belanda. Meskipun
memperkuat kesadaran nasional.
Organisasi politik seperti PNI dan

Indonesia demikian, beberapa wilayah,


seperti Sarekat Islam,
mengusulkan konstitusi lokal.
PSI aktif dalam membentuk
pandangan tentang konstitusi
dan masa depan pemerintahan.

Proklamasi Kemerdekaan dan Periode Konstitusi Sementara


UUD 1945: (1950-1959)

Proklamasi kemerdekaan pada 17 Konstitusi Sementara disusun


Agustus 1945 diikuti oleh pada 1950 menggantikan UUD
pembentukan UUD 1945 melalui 1945, tetapi kemudian digantikan
BPUPKI dan PPKI, yang resmi kembali oleh UUD 1945 pada
diundangkan pada 18 Agustus 1959.
1945.
Sejaran
Konstitusi di
Indonesia
Orde Baru (1966-1998) Reformasi (1998-sekarang)

Pada era Orde Baru, kekuasaan Jatuhnya rezim Orde Baru pada
dipegang oleh Presiden Soeharto. 1998 menyebabkan revisi besar-
Meskipun menggunakan UUD besaran terhadap UUD 1945.
1945 secara resmi, terjadi Amandemen pertama dilakukan
penyalahgunaan kekuasaan dan pada 1999 untuk memperkuat
pembatasan kebebasan politik. demokrasi dan hak asasi
manusia.
01. Membatasi dan mengawasi kekuasaan politik :
Mencegah penyalahgunaan kekuasaan politik
oleh penguasa, sehingga tidak merugikan
masyarakat.

Tujuan 02. Melindungi hak asasi manusia: Memberikan


perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia,

Konstitusi sehingga setiap individu memiliki hak yang diakui


dan dihormati oleh negara dan masyarakat.

03. Memberikan batasan bagi para penguasa:


Menetapkan batasan-batasan yang jelas bagi
para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya, sehingga mereka tidak
beroperasi secara sewenang-wenang dan harus
tunduk pada hukum.
Fungsi Konstitusi
Mengatur perubahan konstitusi: Konstitusi mengatur
04
Mengatur pembagian kekuasaan: Menentukan
01 bagaimana kekuasaan akan dibagi antara proses perubahan atau amandemen terhadap
cabang-cabang pemerintahan untuk mencegah konstitusi, seringkali melibatkan persetujuan yang luas.
penyalahgunaan kekuasaan.
Mengatur hukum-hukum spesifik dan otonomi

02
Menetapkan hubungan antara pemerintah dan
rakyat: Menetapkan hubungan yang jelas antara
05 daerah: Mengandung norma-norma hukum yang lebih
spesifik, mengatur hubungan antara pemerintah pusat
pemerintah dan warga negara serta melindungi dan daerah, termasuk tingkat otonomi yang dimiliki
hak-hak asasi manusia yang dilindungi oleh oleh daerah-daerah.
konstitusi. Memberikan pedoman moral: Mencerminkan nilai-
06 nilai dan prinsip-prinsip moral yang dijunjung tinggi

03 Menentukan batasan-batasan kekuasaan


pemerintah: Mengatur batasan-batasan
dalam masyarakat, membantu membentuk karakter
bangsa.
terhadap kekuasaan pemerintah untuk
07
Mengatur hubungan internasional negara: Termasuk
mencegah operasi sewenang-wenang. prosedur untuk menyetujui perjanjian internasional.
Proses
Perubahan 1. Perubahan konstitusi dapat diusulkan melalui DPR, Presiden, atau
masyarakat dengan persyaratan tertentu.

Konstitusi 2. Penyusunan RUU: RUU perubahan konstitusi disusun dan dibahas


oleh DPR melalui Badan Legislasi DPR.
3. Pembahasan dan Persetujuan: RUU dibahas secara mendalam di
DPR dan harus disetujui oleh mayoritas 2/3 anggota DPR.
4. Pengesahan oleh Presiden: Setelah disetujui oleh DPR, RUU
disampaikan kepada Presiden untuk disahkan.
5. Pengesahan oleh MPR: Untuk perubahan tertentu, seperti sistem
ketatanegaraan atau HAM, perubahan harus disetujui oleh MPR
dengan persetujuan minimal 3/4 anggota MPR.
Peran 1. Melindungi Hak Asasi Manusia: Memberikan perlindungan terhadap hak-hak

Konstitusi
fundamental setiap individu seperti hak hidup, kebebasan, persamaan, dan
keadilan. Ini menjadi landasan bagi penegakan HAM dan menjamin keamanan

dalam
bagi warga negara.
2. Memastikan Keadilan Sosial: Menjamin persamaan hak tanpa diskriminasi dan

Kehidupan
mendorong kesejahteraan rakyat. Ini menjadi dasar bagi kebijakan publik yang
bertujuan menciptakan masyarakat adil dan sejahtera.
3. Menciptakan Batasan Kekuasaan: Membatasi kekuasaan pemerintah serta

Bernegara memberikan kontrol dan akuntabilitas kepada rakyat. Ini mencegah


penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi rakyat dari tirani.
4. Menegakkan Supremasi Hukum: Konstitusi menjadi hukum tertinggi di negara,
memastikan bahwa semua peraturan harus tunduk dan sesuai dengan
konstitusi. Hal ini menciptakan sistem hukum yang adil dan konsisten.
5. Menjadi Simbol Persatuan Bangsa: Hasil kesepakatan bersama rakyat dan
mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Menjadi pedoman bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara serta sumber inspirasi bagi masyarakat.
Hubungan Konstitusi dengan
Tugas dan Fungsi Negara

Negara memiliki tugas dan fungsi yang penting dalam mengatur masyarakat.
Tugasnya meliputi pengendalian gejala kekuasaan yang bertentangan dan
pengorganisasian kegiatan manusia menuju tujuan masyarakat. Fungsinya
termasuk menjaga penertiban dalam masyarakat, mengusahakan
kesejahteraan rakyat, mempertahankan keamanan negara, dan menegakkan
keadilan melalui badan pengadilan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi ini,
negara menggunakan konstitusi sebagai dasar hukum yang harus diikuti oleh
semua warga. Konstitusi memberikan legitimasi bagi negara untuk
menggunakan kekuasaan secara legal, termasuk melalui aparat keamanan
seperti polisi dan tentara.
Kesimpulan
konstitusi memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur hubungan antara
pemerintah dan warga negara. Konstitusi bukan hanya sekedar teks hukum,
tetapi juga merupakan cerminan nilai-nilai dan kepentingan masyarakat di suatu
negara. Melalui konstitusi, ditetapkan prinsip-prinsip dasar, struktur
pemerintahan, hak-hak asasi manusia, dan mekanisme pembentukan dan
perubahan hukum.
Konstitusi juga menjadi dasar bagi stabilitas politik, perlindungan hak-hak
individu, dan keadilan sosial dalam suatu negara. Namun, dalam menghadapi
tantangan dari globalisasi dan perubahan zaman, konstitusi seringkali harus
beradaptasi dengan dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang terus
berkembang.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai