“KE-WARGANEGARAAN (PKN)”
Dosen Pengampuh
Suria Ningsih,SH,M.Hum
Disusun Oleh:
Ade Azizah Irawan Ritonga
220600026
Menurut Thomas Hobbes bahwa negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh orang
banyak beramai-ramai, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk
keamanan dan pelindungan mereka. Menurut George Jellinek yang dikenal sebagai Bapak
Negara bahwa negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah
berdiam di suatu wilayah tertentu. Jadi kesimpulannya negara adalah suatu wilayah di
permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara adalah
pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan
sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
2.1. Konstitusi
Kedudukan konstitusi yaitu :
a. Sebagai dasar yang berisi peraturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar
dalam suatu negara
b. Sebagai hukum tertingi :aturan-aturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengannya kedudukan kosntitusi
Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu
kumpulan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi yang tunduk pada beberapa
pembatasan yang dimaksud untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk
pemerintahan disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah.
Konsensus (tujuan) yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di zaman modern dewasa ini
pada umumnya dipahami berdasarkan pada 3 elemen kesepakatan atau konsensus sebagai
berikut :
1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama
2. Kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau
penyelenggaraan negara
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur ketatanegaraan
Keberadaan konstitusi diadakan untuk suatu tujuan dalam kehidupan bernegara,
antara lain :
a) Sebagai aturan yang memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
kekuasaan politik
b) Sebagai sarana melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri
c) Memberikan batasan-batasan ketetapan para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya
Asas-asas kewarganegaran
geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederick Ratzel sebagai ilmu bumi politik
(political geography), yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical
politic, disingkat Geopolitik.
Ratzel mengemukakan bahwa geopolitik merupakan kekuatan total suatu negara untuk
mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Secara sederhana geopolitik
tadi dapat didefinisikan sebagai “Ilmu yang mempelajari tentang potensi, yang dimiliki oleh
suatu bangsa atas dasar jati dirinya dan merupakan kekuatan serta kemampuan untuk
ketahanan nasional”.
Sedangkan geografi politik sendiri mengandung pengertian sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan antara kekuatan politik serta geografi dengan tuntutan perkembangan
atau pertumbuhan negara. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa geopolitik adalah
penerapan geografi politik ke dalam praktik politik negara.
Teori-teori geopolitik terus berkembang sesuai dengan sejarah dan tingkat kemajuan manusia
dan bangsa-bangsa.
Secara konsepsional, wawasan nusantara merupakan wawasan nasionalnya bangsa
Indonesia. perumusan wawasan nusantara bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut
Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut, dan udara di atasnya dipandang sebagai ruang hidup yang satu atau
utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia didasarkan pada
konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan nusantara.
Jadi, wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap kebangsaan dan tanah airnya masing-
masing dan cara pandang terhadap kebangsaannya itu kemudian disebut sebagai wawasan
kebangsaan.Wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa terhadap prinsip-prinsip
dasar kebangsaan yang menjadi ciri atau identitas kepribadian bangsa tersebut. Sehingga
dengan berpedoman kepada cara pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsanya itu, maka
bangsa tersebut memiliki sikap dan jati diri sesuai dengan nilai-nilai dasar yang
dianutnya.Wawasan kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke luar. Mawas ke
dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesia sendiri yang memiliki wilayah tanah
air yang luas, jumlah penduduk yang banyak, keanekaragaman budaya dan lain-lain. Mawas
ke luar, yaitu memandang terhadap lingkungan sekitar Negara-negara tetangga dan dunia
internasional.
NEGARA HUKUM DAN HAM
Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak-hak yang (seharusnya) diakui secara
universal sebagai hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran
manusia itu sebagai manusia. Dikatakan ‘universal’ karena hak-hak ini dinyatakan sebagai
bagian dari kemanusiaan setiap sosok manusia, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis
kelaminnya, usianya, latar belakang kultural dan pula agama atau kepercayaan
spiritualitasnya. Sementara itu dikatakan ‘melekat’ atau ‘inheren’ karena hak-hak itu dimiliki
sesiapapun yang manusia berkat kodrat kelahirannya sebagai manusia dan bukan karena
pemberian oleh suatu organisasi kekuasaan manapun.
Indonesia adalah Negara hukum (rechstaat) dan bukan negara kekuasaan (machstaat).
Hal ini tertulis dalam Konstitusi Indonesia. UU 1945 dan tertuang dalam Pasal 1 (3) UUD
1945. Rule of law mengandung beberapa elemen penting yaitu: a). ditaatinya prinsip
berkuasanya hukum (supremacy of law), persamaan di depan hukum (equality before the
law), pertanggungjawaban hukum (accountability to the law), keadilan dalam penerapan
hukum (fairness in the application of the law), adanya pemisahan kekuasaan (separation of
power), adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan (participation in the decision making)
kepastian hukum (legal certainty), dihindarinya kesewenang-wenangan (avoidance of
arbitrariness) dan adanya keterbukaan prosedur dan hukum (procedural and legal
transparency). Keseluruhan elemen ini harus dilihat untuk dapat mengukur sejauh mana rule
of law telah dijalankan.
Hak asasi menunjukkan kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang bersifat
mendasar. Oleh karena hak asasi bersifat mendasar dan fundamental, maka pemenuhannya
bersifat imperatif.
1. HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hak itu manusia tidak dapat
hidup secara layak
2. HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak kelahirannya.
3. HAM adalah hak dasar sejak lahir merupakan anugerah dari Allah SWT;
4. HAM adalah seperangkat hak-hak yang melekat pada hakikat dan keberadaban
manusia sebagaimakhluk tuhan Yang Maha Esa.
Kaitan antara rule of law dengan hak asasi manusia adalah kompleks. Peerenboom
menyatakan bahwa yang menjadi persoalan bukanlah prinsip-prinsip rule of law, tetapi
adalah kegagalan untuk menaati prinsip-prinsip tersebut. Akan tetapi yang jelas menurutnya
adalah bahwa rule of law bukanlah ‘obat mujarab’ yang dapat mengobati semua masalah.
Bahwa rule of law saja tidak dapat menyelesaikan masalah. Peerenboom menyatakan bahwa
rule of law hanyalah satu komponen untuk sebuah masyarakat yang adil. Nilai-nilai yang ada
dalam rule of law dibutuhkan untuk jalan pada nilai-nilai penting lainnya. Dengan demikian
rule of law adalah jalan tetapi bukan ‘tujuan’ itu sendiri.
PERKEMBANGAN IDEOLOGI
- Dimensi realita = nilai yang terkandung secara ril dan bersumber dari budaya serta
pengalaman sejarahnya
- Dimensi idealism = nilai dasar ideology yang mengandung idealisme yang
memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman praktik
hidup
- Dimensi fleksibilitasi = memiliki keluwetan yang merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan hakikat yang
terkandung didalamnya
1.1. Perkembangan ideology besar dunia
- Liberalisme = bebas, tak terikat
Menjaga kebebasan individu dapat terjamin dalam mengejar tujuan pribadinya
- Komunisme
Cita-cita utopis masyarakat dimana hak milik pribadi dan semuanya di miliki
secara bersama
- Marxisme
Konflik dari berbagai hal yang berlawanan bisa membawa kehidupan social-
politik dari tingkat sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi
- Sosialisme
Ideology yang berlandaskan adanya persamaan dan kesamaan dalam menjalani
kehidupan
Perkembangan ideology baru
- Pluralisme = beragam
- Feminisme= kesamaan hak sepenuhnya antara laki-laki dan perempuan
- Fasisme = ideology yang berusaha menghidupkan kembali kehidupan social,
ekonomi dan budaya dengan berlandaskan asas nasionalisme yang tinggi
- Postmodernisme = pemikiran menentang segala hal yang berkaitan dengan
modernism
HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
- Manusia diakui dan di perlakukan sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk
tuhan yang maha esa
- Negara mengakui adanya hak dan kewajiban yang sama pada setiap warga negara
dan mengharuskan memperlakukan manusia lainnya secara adil dan tidak
sewenang-wenang
- Negara wajib menciptakan kehidupan berbudi luhur
- Kebebasan dan kekuasaan rakyat didalam lapangan ketenaga kerjaan atas dasar tri
tunggal
- Bahwa lapangan social dan ekonomi ada kesamaan, disamping kesamaan politik
-
ETIKA PANCASILA
Etika= moral
Etika adalah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia dan dari moral tersebut
dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan buruk. Etika disetiap/berbagai negara pasti
sangat berbeda. Etika keilmuan bermaksud untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,nilai
pengetahuan dan teknologi agar warga mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak
kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai nilai
agama dan budaya. Etika ini diwujudkan secara pribadi atau kolektif dalam karsa cipta karya
yang tercermin dalam perilaku kreatif, inovatif,inventiv dan komunikasi dalam kegiatan
membaca,belajar, meneliti,menulis, berkarya serta menciptakan iklim kondusif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Semakin bertumbuh dewasa, kebiasaan dari kecil akan menjadi hal yang harus dipikirkan
Etika individualis: jangan remehkan dirimu, jangan anggap diirimu tak berharga
Etika social : jangan remehkan manusia lain.
Hirarki Pancasila seperti segitiga terbaik, semakin kebawah semakin kecil (karna semakin di
fokuskan), maksudnya
- Sila pertama mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya
- Sila kedua di dasari sila pertama serta mendasari dan menjiwai sila ketiga,
keempat dan kelima
- Sila ketiga di dasari sila pertama dan kedua serta mendasari dan menjiwai sila
- keempat dan kelima
- Sila ke empat, di dasari sila pertama,ke dua, dan ketiga serta mendasari dan
kelima
- Sila kedua di dasari dan di jiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat
PANCASILA SEBAGAI KARAKTER KEILMUAN
Meskipun dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 masih mencantumkan ideologi dasar
Pancasila sebagai dasar Pendidikan nasional, tetapi dalam peraturan pelaksanaannya tidak.
Akibatnya banyak ilmuan yang lebih menghayati paradigma ilmu pengetahuan milik bangsa
lain daripada bangsa sendiri.
Etika keilmuan bermaksud untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,nilai pengetahuan dan
teknologi agar warga mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak kepada kebenaran
untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai nilai agama dan budaya.
Terkandung prinsip bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-tuhan dan negara
menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan beribadah menurut
agama dan kepercayaannya
Sila kemanusiaan
Mengandung nilai prinsip pergaulan antara umat manusia yang adil dan beradab untuk
membangun kekeluargaan antar bangsa-bangsa di dunia
Sila Persatuan
Mengandung nilai melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi
Sila kerakyatan
Mengandung nilai kedaulatan rakyat. Yaitu penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan
selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar,jujur dan bertanggung jawab serta didorong dengan itikad baik
sesuai dengan hati Nurani
Sila keadilan
Mengandung arti tercapainya kesimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan
masyarakat
KETAHANAN NASIONAL
1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
2. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat
ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta
kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa
segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan
ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di
arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu
negara, semakin besar pula kewibawaannya.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai
dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
IDENTITAS NASIONAL
Identitas (identity) = ciri,tanda, jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok, sesuatu
sehingga berbeda dengan yang lain
Nasional = kebangsaan
Identitas Nasional adalah perwujudan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas dan berbeda dengan bangsa lain dalam
hidup dan kehidupannya. Identitas kesukubangsaan bersidat askriptif,bawaaan,primer dan
etnik seperti agama,budaya,sukukerabat dll. Sedangkan identitas kebangsaan bersifat
buatan,sekunder,etis dan nasional. Seperti Bahasa nasional, bendera,semboyan, ideologi dll
a. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integrasi memiliki arti pembauran sehingga
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
b. Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk
suatu identitas nasional.
c. Secara Antropologi Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.
- Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor
sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama
zaman dimana Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam
sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
- Adanya ideologi nasional
- Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersati