Anda di halaman 1dari 24

RESUME MATERI

“KE-WARGANEGARAAN (PKN)”

Dosen Pengampuh

Drs. Edi Sumarno,M.Hum

Suria Ningsih,SH,M.Hum

M. Azis Rizky Lubis,S.S,MA

Disusun Oleh:
Ade Azizah Irawan Ritonga

220600026

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
NEGARA DAN KONSTITUSI
1.1. Defenisi Negara
Negara = state (inggris)
Staat ( Jerman)
Etat (Perancis)
Konstitusi = Constitution
Constiuer ( Perancis)
Grondwet ( Belanda)
Negara adalah Organisasi (perkumpulan) di suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyatnya serta suatu teritorial yang rakyatnya
diperintah oleh sejumlah pejabat yang berhasil menuntut dari warganya ketaatan pada
perundangan melalui penguasaan kontrol dari kekuasaan yang sah (Mirriam Budiardjo).
Menurut Plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi dan terdiri dari
orang-orang (individu-individu) yang timbul atau ada karena masing-masing dari orang itu
secara sendiri-sendiri tidak mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang beraneka
ragam, yang menyebabkan mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kepentingan mereka
bersama. Kesatuan inilah yang kemudian disebut masyarakat atau negara.

Menurut Thomas Hobbes bahwa negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh orang
banyak beramai-ramai, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk
keamanan dan pelindungan mereka. Menurut George Jellinek yang dikenal sebagai Bapak
Negara bahwa negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah
berdiam di suatu wilayah tertentu. Jadi kesimpulannya negara adalah suatu wilayah di
permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun
budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara adalah
pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan
sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.

1.2. Unsur-Unsur Negara


- Rakyat
- Wilayah
- Pemerintah (yang berdaulat)
- Pengakuan negara lain
Point 1,2,dan 3 merupakan unsur konstitutif point 4 merupakan unsur deklaratif
1.3. Sifat-Sifat Negara
- Memaksa : memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan keamanan dan
ketertiban dengan memakai kekerasan fisik secara legal.
- Monopoli : memiliki hak menetapkan tujuan bersama masyarakat
- Mencakup semua : semua peraturan dan kebijakan negara berlaku untuk semua
orang tanpa terkecuali.
1.4. Fungsi Negara
a) Legislatif
b) Eksekutif
c) Yudikatif
d) Ketertiban dan Keamanan
e) Pertahanan
f) Menegakkan keadilan
g) Mengupayakan Kesejahteraan dan Kemakmuran

1.5. Tujuan Negara


- Memungkinkan warga negara berkembang serta menyelenggarakan daya cipta
sebebas mungkin.
- Menciptakan mencapai dimana warganegara mencapai terkabulnya keinginan-
keinginan secara maksimal
- Memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial

1.6. Tujuan Negara Indonesia


1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social

1.7. Teori terbentuknya Negara


1. Teori Hukum Alam : Negara terbentuk karena sesuatu yang alamiah
2. Teori ketuhanan : Negara terbentuk sebagai karena kehendak tuhan
3. Teori Perjanjian : Negara terbentuk sebagai hasil perjanjian antar-manusia
4. Teori kekuatan : Negara terbentuk karena adanya dominasi negara kuat melalui
penjajahan
1.8. Bentuk Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan : Bentuk negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah
- Sentralisasi
- desentralisasi
2. Negara Serikat (federasi) : bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa
negara bagian

2.1. Konstitusi
Kedudukan konstitusi yaitu :
a. Sebagai dasar yang berisi peraturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar
dalam suatu negara
b. Sebagai hukum tertingi :aturan-aturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengannya kedudukan kosntitusi
Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu
kumpulan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi yang tunduk pada beberapa
pembatasan yang dimaksud untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk
pemerintahan disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah.
Konsensus (tujuan) yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di zaman modern dewasa ini
pada umumnya dipahami berdasarkan pada 3 elemen kesepakatan atau konsensus sebagai
berikut :
1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama
2. Kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau
penyelenggaraan negara
3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur ketatanegaraan
Keberadaan konstitusi diadakan untuk suatu tujuan dalam kehidupan bernegara,
antara lain :
a) Sebagai aturan yang memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap
kekuasaan politik
b) Sebagai sarana melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri
c) Memberikan batasan-batasan ketetapan para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya

2.2. Isi Konstitusi


a) Organisasi negara,seperti pembagian kekuasaan
b) HAM
c) Prosedur mengubah UUD
d) Adakalanya larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari UUD

2.3. Sejarah Konstitusi


a) Sidang BPUPKI dan Perumusan UUD RI (10-16 Juli 1945)
b) Sidang BPUPKI 8 Agustus
Hasil sidang menetapkan 2 keputusan :
- Memilih presiden dan wakil presiden (Soekarno-Hatta)
- Mengesahkan UUD 1945 dengan beberapa revisi
2.4. Konstitusi Yang pernah Berlaku
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
2. Konstitusi RIS ( 27 Des1949- 17 Agustus 1950)
3. UUD sementara RI (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
4. UUD 1945 (5 juli 1959- 19 Oktober 1999)
5. UUD 1945+ perubahan I (19 Oktober 1999- 18 Agustus 2000)
6. UUD 1945+ perubahan I dan II (18 agustus 2000-9 November 2001)
7. UUD 1945 +perubahan I,II dan III (9 November 2001-10 Agustus 2002)
8. UUD 1945+ perubahan I,II,III dan IV (10 Agustus 2002-sekarang)
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Kewarganegaraan adalah keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan


antara egara dengan warga negara. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
sesuatu yang mestinya diterima atau bisa dikatakan hal yang selalu kita lakukan dan orang
lain tidak boleh merampasnya secara paksa atau tidak. Dalam hal kewarganegaraan, wagra
negara berhak mendapatkan perlindungan yang layak, jaminan keamaan, perlindungan
hukum dan sebagainya. Kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi
mendapatkan haka tau wewenang kita. Jadi hal dan kewajiban warga negara adalah
menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah
dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara, serta terwujudnya cita-cita
dan tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 mulai dari pasal 27
sampai pasal 34

- Hak atas pekerjaan dan hidup yang layak (pasal 27 ayat 2)


- Hak membela negara (pasaal 27 ayat 2)
- Hak berpendapat (pasal 28)
- Hak kemerdekaan memeluk agama (pasal 29 ayat 1 dan 2)
- Hak ikut dalam pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1)
- Dan lain-lain
- Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
- Kewajiban membela negarac(pasal 27 ayat 2)
- Dan lain-lain

Asas-asas kewarganegaran

a) Asas kewarganegaran umum


b) Asas ius sanguinis : berdasarkan keturunan
c) Asas ius soli :berdasarkan negara tempat kelahiran
d) Asas kewarganegaraan tunggal
e) Asas kewarganegaraan terbatas
DINAMIKA PANCASILA
Istilah pancasila diambil dari buku Negarakertama (1365) karangan Mpu Prapanca
dan dipopulerkan oleh Ir.soekarno pada 1 Juni 1945. Pancasila merupakan sumber hukum
Indonesia, sebagaimana tertuang dalam ketentuan tertinggi Pembukaan UUD 1945. Secara
konstitusional, Pancasila merupakan sumber hukum yang mengatur Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan unsurnya, yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintahan negara. Pancasila
memiliki nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman hidup, agar setiap masyarakat dapat
menjunjung tinggi sikap Patriotisme, dan Nasionalisme. Nilai-nilai utama Pancasila adalah
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang adil dan Beradab, Nilai Persatuan
Indonesia, Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusywaratan Perwakilan, dan Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Butir-butir yang tercantum dalam Pancasila tersebut, berasal dari pandangan hidup bangsa
Indonesia. Sehingga makna Pancasila dapat disebut juga sebagai jiwa bangsa, kepribadian
bangsa dan sebagai sumber hukum negara.
Sejarah perumusan pancasila yaitu berawal dari masuknya tentara Jepang di Tarakan
(1942) yang mengartikan berakhirnya kekuasaan Belanda yaitu masa pimpinan Jendral
Hindia Belanda (Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer) dan menandatangani penyerahan diri
kepada jepang (jendral Imamura) di Kalijati, Bandyng pada 9 maret 1942. Lalu dewan
perwakilan rakyat jepang (toikuhu gikai) mulai tersudut pada 7 september 1944. Atas nama
pemrintah jepang, kaiso selaku perdan mentri jepan saat itu memberikan janji sebuah
kemerdekaan (24 agustus 1945) didepan sidang istimewa. Lalu dibentuk BPUPKI ( Dokuritsu
zyumbi Tjosakai) pada 29 april 1945 dan diketuai oleh DR.KRT, Radjiman Wedyodiningrat.
Kemudian diadakan sidang bpupki pertama yang menghasilkan beberapa pendapat
Menurut Muhammad Yamin (29 mei 1945)
1) Peri kebangsaan
2) Peri kemanusiaan
3) Peri ketuhanan
4) Peri kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
Kemudian secara tertulis Mr Muhammad yaamin mengajukan perumusan yang lain yaitu:
1) Ketuhanan yang maha esa
2) Kebangsaan persatuan Indonesia yang
3) Rasa kemanusiaan adil dan beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Menurut prof.Dr. soepomo (30 mei 1945)
1) Teori Negara perseorangan
2) Paham Negara kelas
3) Paham Negara integralistik
Ir. Soekarno kemudian memeras pancasila menjadi tri sila yang terdiri
1) Socio- Nasionalisme
2) Socio – Demicraatie
3) Ketuhanan
Bung karno kemudian mengerucutkan pemikirannya menjadi eka sila atau gotong
royong
Lahirnya piagam Jakarta/ jakarta charter (22 juni 1945)
Dr. radjiman membentuk panitia kecil yg disebut panitia sembulan yang terdiri dari :
1) Ir. Soerkarno
2) Bung hatta
3) Moh. Yamin
4) Ahmad soebardjo
5) A. a maramis
6) H. agus salim
7) Abikusno tjokrosujoso
8) K.h. abdul kahar mudzakir
9) K.h. wachid hasyim
Lalu dilanjutkan dengan sidang BPUPKI ke 2(10-17 juli 1945) dan mendapatkan 2 keputusan
yaitu
1.) Menyetujui rancangan preambule yang sudah ditandatangani pada 22 juni 1945
2.) Membentuk panitia kecil perancang uud, yang berkewajiban merumuskan isi batang
tubuh uud
Pancasila tergbabung adri 3 ideologi
1) Agamis = sila 1
2) Sosialis =sila 2 dan 5
3) Nasionalis = sila 3 dan 4
DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
Demokrasi ialah diberikannya kebebasan untuk bertanya dan berpendapat tapi harus
sesuai dengan pasal-pasal
1.1. Pengertian Demokrasi
- Secara Etimologis
Demos= rakyat
Cratos/cratein = pemerintahan
Demokrasi= pemerintahan rakyat
- Secara Terminologis
Demokrasi = bentuk pemerintahan
Demokrasi = sitem politik
Demokrasi= sikap hidup
Menurut Abraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Menurut plato, Demokrasi hanya salah satu bentuk pemerintahan disamping bentukk
pemerintahan lainnya seperti monarki, aristokrasi, oligarki, mobokrasi dll. Jadi Demokrasi
yakni suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk
kepentingan rakyat banyak.
1.2. Demokrasi Sebagai Sistem Politik
Suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan
yang berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan
dalam suasana terjaminnya kebebasan politik ( Henry B. Mayo)

1.3. Prinsip- prinsip demokrasi


- Ada pembagian kekuasaan
- Pemerintahan konstitusional
- Pemerintahan berdasarkan hokum
- Pemerintahan mayoritas
- Pemerintahan dengan diskusi
- Pemilu yang bebas
- Manajemen terbuka
- Pers yang bebas
- Perlindungan terhadap HAM
- Peradilan yang bebas dan tidak memihak
- Dll
Perilaku demokrasi terkait denga kultur demokrasi sebagai kondisi yang harus ada dalam
penerapan bentuk pemerintahan dan system politik yang demokratis. Kultur atau nilai
demokrasi menurut Zamroni
- Toleransi
- Kebebasan berpendapat
- Mengahargai perbedaan
- Percaya diri
- Kebersamaan
- Keseimbangan
- Menghormati perbedaan pendapat
- Dll
Rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Rakyat mendelegasikan sebagian
kekuasaannya pada para anggota badan legislative, eskekutif, dan yudikatif untuk mengatur
kehidupan bernegara
1.4. Perkembangan demokrasi di Indonesia
- Demokrasi di awal kemerdekaan
- Demokrasi parlementer
- Demokrasi terpimpin
- Demokrasi masa orba
WAWASAN NUSANTARA
Etimologis:
wawasan: cara pandang, cara melihat, dan tanggapan inderawi. Nusantara kepulauan
yg terletak di antara dua benua (Asia &Australia), dan dua samudera (Hindia & Pasifik).
Terminologis:
Wawasan Nusantara: cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Pancasila/Pembukaan UUD 1945: Landasan Idiil
UUD 1945 : landasan konstitusionil
Wawasan Nusantara: Landasan Visionil
Ketahanan Nasional : Landasan Konsepsionil
Dok. Rencana Pembangunan :Landasan Operasionil

geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederick Ratzel sebagai ilmu bumi politik
(political geography), yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical
politic, disingkat Geopolitik.
Ratzel mengemukakan bahwa geopolitik merupakan kekuatan total suatu negara untuk
mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Secara sederhana geopolitik
tadi dapat didefinisikan sebagai “Ilmu yang mempelajari tentang potensi, yang dimiliki oleh
suatu bangsa atas dasar jati dirinya dan merupakan kekuatan serta kemampuan untuk
ketahanan nasional”.
Sedangkan geografi politik sendiri mengandung pengertian sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan antara kekuatan politik serta geografi dengan tuntutan perkembangan
atau pertumbuhan negara. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa geopolitik adalah
penerapan geografi politik ke dalam praktik politik negara.
Teori-teori geopolitik terus berkembang sesuai dengan sejarah dan tingkat kemajuan manusia
dan bangsa-bangsa.
Secara konsepsional, wawasan nusantara merupakan wawasan nasionalnya bangsa
Indonesia. perumusan wawasan nusantara bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut
Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia.
Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut, dan udara di atasnya dipandang sebagai ruang hidup yang satu atau
utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia didasarkan pada
konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan nusantara.
Jadi, wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap kebangsaan dan tanah airnya masing-
masing dan cara pandang terhadap kebangsaannya itu kemudian disebut sebagai wawasan
kebangsaan.Wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa terhadap prinsip-prinsip
dasar kebangsaan yang menjadi ciri atau identitas kepribadian bangsa tersebut. Sehingga
dengan berpedoman kepada cara pandang yang menjadi prinsip dasar kebangsanya itu, maka
bangsa tersebut memiliki sikap dan jati diri sesuai dengan nilai-nilai dasar yang
dianutnya.Wawasan kebangsaan meliputi mawas ke dalam dan mawas ke luar. Mawas ke
dalam artinya memandang kepada diri bangsa Indonesia sendiri yang memiliki wilayah tanah
air yang luas, jumlah penduduk yang banyak, keanekaragaman budaya dan lain-lain. Mawas
ke luar, yaitu memandang terhadap lingkungan sekitar Negara-negara tetangga dan dunia
internasional.
NEGARA HUKUM DAN HAM

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak-hak yang (seharusnya) diakui secara
universal sebagai hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran
manusia itu sebagai manusia. Dikatakan ‘universal’ karena hak-hak ini dinyatakan sebagai
bagian dari kemanusiaan setiap sosok manusia, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis
kelaminnya, usianya, latar belakang kultural dan pula agama atau kepercayaan
spiritualitasnya. Sementara itu dikatakan ‘melekat’ atau ‘inheren’ karena hak-hak itu dimiliki
sesiapapun yang manusia berkat kodrat kelahirannya sebagai manusia dan bukan karena
pemberian oleh suatu organisasi kekuasaan manapun.

Indonesia adalah Negara hukum  (rechstaat) dan bukan negara kekuasaan (machstaat).
Hal ini tertulis dalam Konstitusi Indonesia. UU 1945 dan tertuang dalam Pasal 1 (3) UUD
1945. Rule of law mengandung beberapa elemen penting yaitu: a). ditaatinya prinsip
berkuasanya hukum (supremacy of law), persamaan di depan hukum (equality before the
law), pertanggungjawaban  hukum (accountability to the law), keadilan dalam penerapan
hukum (fairness in the application of the law), adanya pemisahan kekuasaan (separation of
power), adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan (participation in the decision making)
kepastian hukum (legal certainty), dihindarinya kesewenang-wenangan (avoidance of
arbitrariness) dan adanya keterbukaan prosedur dan hukum (procedural and legal
transparency). Keseluruhan elemen ini harus dilihat untuk dapat mengukur sejauh mana rule
of law telah dijalankan.

Hak asasi menunjukkan kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang bersifat
mendasar. Oleh karena hak asasi bersifat mendasar dan fundamental, maka pemenuhannya
bersifat imperatif.

Beberapa pendapat tentang definisi HAM antara lain :

1. HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hak itu manusia tidak dapat
hidup secara layak
2. HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak kelahirannya.
3. HAM adalah hak dasar sejak lahir merupakan anugerah dari Allah SWT;
4. HAM adalah seperangkat hak-hak yang melekat pada hakikat dan keberadaban
manusia sebagaimakhluk tuhan Yang Maha Esa.

Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.


Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak
asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih
banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah
Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

1) Ciri pokok HAM yaitu:


a. HAM tidak diberikan atau diwariskan;
b. HAM untuk semua orang tanpa diskriminasi;
c. HAM tidak boleh dilanggar, rtidak boleh dibatasi.
2) Sifat-sifat HAM yaitu:
a. Individual
b. Universal
c. Supralegal, tdk tergantung kepada negara atau pemerintah;
d. Kodrati, bersumber dari kodrat manusia;
e. Kesamaan derajat
f. Pelaksanaan HAM tidak boleh melanggar HAM orang lain.
g. Universalitas dan lokalitas.
Sifat universal maksudnya melekat pada harkat martabat setiap orang.
Lokalitas maksudnya setiap manusia harus diakui dan dihormati hak-hak dasarnya melalui
hukum, dan disesuaikan dengan sosio kultural suatu masyarakat atau negara. Pelaksanaannya
tidak bisa dilepaskan dari kondisi social, budaya, politik atau pengalaman negara.

Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :

1. Hak asasi pribadi / personal Right:


a. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
b. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
c. Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
d. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right:
a. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
b. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
c. Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik
lainnya.
d. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right:
a. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
b. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns.
c. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
a. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
b. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
c. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
d. Hak kebebasan untuk memiliki susuatu.
e. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights:
a. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
b. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right:
a. Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan.
b. Hak mendapatkan pengajaran.

Kaitan antara rule of law dengan hak asasi manusia adalah kompleks. Peerenboom
menyatakan bahwa yang menjadi persoalan bukanlah prinsip-prinsip rule of law, tetapi
adalah kegagalan untuk menaati  prinsip-prinsip tersebut. Akan tetapi yang jelas menurutnya
adalah bahwa rule of law bukanlah ‘obat mujarab’ yang dapat mengobati semua masalah.
Bahwa rule of law saja tidak dapat menyelesaikan masalah. Peerenboom menyatakan bahwa
rule of law hanyalah satu komponen untuk sebuah masyarakat yang adil. Nilai-nilai yang ada
dalam rule of law dibutuhkan untuk jalan pada nilai-nilai penting lainnya. Dengan demikian
rule of law adalah jalan tetapi bukan ‘tujuan’ itu sendiri.
PERKEMBANGAN IDEOLOGI

Ideology berasal dari kata “idea” (yunani) yang berarti gagasan


Edos = gagasan/konsep/cita-cita
Logos= ilmu
Secara harfiah yaitu suatu rangkaian ide yang terpadu menjadi Satu
menurut mubyarto : ideology adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan symbol-simbol
masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (perjuangan) untuk
mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu
3 dimensi untuk mengukur suatu ideology menurut alfian:

- Dimensi realita = nilai yang terkandung secara ril dan bersumber dari budaya serta
pengalaman sejarahnya
- Dimensi idealism = nilai dasar ideology yang mengandung idealisme yang
memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman praktik
hidup
- Dimensi fleksibilitasi = memiliki keluwetan yang merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan hakikat yang
terkandung didalamnya
1.1. Perkembangan ideology besar dunia
- Liberalisme = bebas, tak terikat
Menjaga kebebasan individu dapat terjamin dalam mengejar tujuan pribadinya
- Komunisme
Cita-cita utopis masyarakat dimana hak milik pribadi dan semuanya di miliki
secara bersama
- Marxisme
Konflik dari berbagai hal yang berlawanan bisa membawa kehidupan social-
politik dari tingkat sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi
- Sosialisme
Ideology yang berlandaskan adanya persamaan dan kesamaan dalam menjalani
kehidupan
Perkembangan ideology baru

- Pluralisme = beragam
- Feminisme= kesamaan hak sepenuhnya antara laki-laki dan perempuan
- Fasisme = ideology yang berusaha menghidupkan kembali kehidupan social,
ekonomi dan budaya dengan berlandaskan asas nasionalisme yang tinggi
- Postmodernisme = pemikiran menentang segala hal yang berkaitan dengan
modernism
HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA

Nilai sila pertama

- Prinsip ke-5 sila tersebut hendaknya Menyusun kemerdekaan dengan bertakwa


kepada tuhan yang maha esa
- Bebas dalam memilih agama
- Toleransi dalam beragama
- Terwujudnya masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia sehingga
ajaran agama dapat dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
- Terwujudnya penghormatan terhadap martabat kemanusian

Nilai sila kedua

- Manusia diakui dan di perlakukan sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk
tuhan yang maha esa
- Negara mengakui adanya hak dan kewajiban yang sama pada setiap warga negara
dan mengharuskan memperlakukan manusia lainnya secara adil dan tidak
sewenang-wenang
- Negara wajib menciptakan kehidupan berbudi luhur

Nilai sila ke tiga

- Indonesia bukanlah milik satu golongan tetapi milik Bersama


- Kesadaran adanya perbedaan didalam masyarakat dan bangsa dan menghindari
perselisihan

Nilai sila ke empat

- Kebebasan dan kekuasaan rakyat didalam lapangan ketenaga kerjaan atas dasar tri
tunggal

Nilai sila ke lima

- Bahwa lapangan social dan ekonomi ada kesamaan, disamping kesamaan politik
-

ETIKA PANCASILA

Etika ( kebiasaan) = baik atau buruk

Etika= moral

Etika berkaitan dengan nilai

Etika adalah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia dan dari moral tersebut
dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan buruk. Etika disetiap/berbagai negara pasti
sangat berbeda. Etika keilmuan bermaksud untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,nilai
pengetahuan dan teknologi agar warga mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak
kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai nilai
agama dan budaya. Etika ini diwujudkan secara pribadi atau kolektif dalam karsa cipta karya
yang tercermin dalam perilaku kreatif, inovatif,inventiv dan komunikasi dalam kegiatan
membaca,belajar, meneliti,menulis, berkarya serta menciptakan iklim kondusif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.

Semakin bertumbuh dewasa, kebiasaan dari kecil akan menjadi hal yang harus dipikirkan
Etika individualis: jangan remehkan dirimu, jangan anggap diirimu tak berharga
Etika social : jangan remehkan manusia lain.

Hirarki Pancasila seperti segitiga terbaik, semakin kebawah semakin kecil (karna semakin di
fokuskan), maksudnya
- Sila pertama mendasari dan menjiwai keempat sila lainnya
- Sila kedua di dasari sila pertama serta mendasari dan menjiwai sila ketiga,
keempat dan kelima
- Sila ketiga di dasari sila pertama dan kedua serta mendasari dan menjiwai sila
- keempat dan kelima
- Sila ke empat, di dasari sila pertama,ke dua, dan ketiga serta mendasari dan
kelima
- Sila kedua di dasari dan di jiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat
PANCASILA SEBAGAI KARAKTER KEILMUAN

Meskipun dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 masih mencantumkan ideologi dasar
Pancasila sebagai dasar Pendidikan nasional, tetapi dalam peraturan pelaksanaannya tidak.
Akibatnya banyak ilmuan yang lebih menghayati paradigma ilmu pengetahuan milik bangsa
lain daripada bangsa sendiri.

Etika keilmuan bermaksud untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,nilai pengetahuan dan

teknologi agar warga mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak kepada kebenaran

untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai nilai agama dan budaya.

Dalam sila ketuhanan yang maha esa

Terkandung prinsip bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-tuhan dan negara
menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan beribadah menurut
agama dan kepercayaannya

Sila kemanusiaan
Mengandung nilai prinsip pergaulan antara umat manusia yang adil dan beradab untuk
membangun kekeluargaan antar bangsa-bangsa di dunia

Sila Persatuan
Mengandung nilai melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan
perdamaian dunia yang abadi

Sila kerakyatan
Mengandung nilai kedaulatan rakyat. Yaitu penggunaan pikiran atau rasio yang sehat dengan
selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan
dilaksanakan dengan sadar,jujur dan bertanggung jawab serta didorong dengan itikad baik
sesuai dengan hati Nurani

Sila keadilan
Mengandung arti tercapainya kesimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan
masyarakat
KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan nasional sebagai kondisi


Suatu keadaan yang seharusnya ada
Ketahanan nasional sebagai metode
Sebuah pendekatan integral
Ketahanan nasional sebagai doktrin
Sebuah ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia


yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan
menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik
bersifat potensional maupun fungsional. Ketahanan Nasional (Tannas) Indunesia konsepsi
pengebangan kekuatan nasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantaran.

Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:

1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan
sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
2. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat
ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta
kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa
segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan
ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di
arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu
negara, semakin besar pula kewibawaannya.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan
sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai
dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
IDENTITAS NASIONAL
Identitas (identity) = ciri,tanda, jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok, sesuatu
sehingga berbeda dengan yang lain
Nasional = kebangsaan
Identitas Nasional adalah perwujudan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas dan berbeda dengan bangsa lain dalam
hidup dan kehidupannya. Identitas kesukubangsaan bersidat askriptif,bawaaan,primer dan
etnik seperti agama,budaya,sukukerabat dll. Sedangkan identitas kebangsaan bersifat
buatan,sekunder,etis dan nasional. Seperti Bahasa nasional, bendera,semboyan, ideologi dll

Unsur-unsur yang terkandung dalam identitas nasional


- Perilaku
- Lambang-lambang
- Alat-alat perlengkapan
- Tujuan yang ingin dicapai
Faktor- faktor pembentuk identitas nasional
- Sejarah
- Kebudayaan
- Kemajemukan
- Agama
- Bangsa
- Tokoh
- Sacral
- Ekonomi
- Kelembagaan
- Dll
Penyebab terjadinya krisis identitas nasional
1) Factor internal
- Memudarnya rasa nasionalisme
- Ketidakadilan
- Pemimpin tidak bisa menjadi teladan
- Mengagung-agungkan bangsa lain
- Kurangnya pemahaman sejarah dan budaya bangsa
- Dll
2) Factor eksternal
- Globalisasi
- Penjajahan. Terutama ekonomi
- Invasi budaya asing
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini
berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan
atau menggabungkan.

a. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Integrasi memiliki arti pembauran sehingga
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

b. Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk
suatu identitas nasional.

c. Secara Antropologi Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses
penyesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan


yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya
budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan
wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia
yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Factor-faktor pendorong integrasi nasional

- Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor
sejarah Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama
zaman dimana Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam
sejarah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
- Adanya ideologi nasional
- Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersati

Anda mungkin juga menyukai