A. Negara
1. Pengertian Negara
Negara merupakan satuan territorial yang berdaulat. Setiap negara dalam
batas, wilayahnya mempunyai kekuasaan tertinggi dan ekselusif. Negara dapat diartikan
suatu organisasi kekuasaan yang merupakan persetujuan masyarakat dan merupakan alat
untuk mencapai tujuan Bersama. Dengan mengetahui tujuan suatu negara, akan dapat dikaji
sifat serta legitimasi kekuasaan dari organisasi negara tersebut.
Samidjo (1986: 28-29)mengutip beberapa pengertian negara menurut beberapa ahli
hukum tata negara, anatara lain :
a. Plato, “ Nrgara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi, terdiri dari
orang-orang (individu-individu) “
b. Grotius, “ Negara adalah ibarat status perkakas yang dibikin manusia untuk
melahirkan keberuntungan dan kesejahteraan umum.”
c. JJ Rousseau, “ Negara adaalah perserikatan dari rakyat bersma-sama yang melindungi
dan mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota anggota yang
tetap hidup dengan bebas merdeka.”
d. Thommas Hobbes, “Negara adaalah suatu tubuh yang dibuat oleh orang yang banyak
beramai ramai, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk
keamanan dan perlindungan bagi mereka.”
2. Tujuan Negara
Berdasarkan teori tujuan negara, tujuan negara bermacam-macam, tergantung dari
teori tujuan negara itu sendiri. Menurut Naning 1983 ada beberapa teori tujuan negara
anataralain,:
a. Teori kekuasaan,
Menurut teori ini tujuan negara adalah untuk mencapai kekuasaan itu sendiri,
tetapi kekuasaan itu hanya merupakan alat belaka untuk mencapai tujuan negara
yang sebenarnya, yakni kebesaran dan kehormatan.
b. Teori keamanan atau ketertiban
Menurut dante, negara yang memiliki kekuasaan yang sekedar sebagai alat untuk
mencapai tujuan lain yang lebih tinggi yaitu ketertiban, keamanan dan
kebahagiaan untuk mencapai ketertiban dan perdamaian dunia.
c. Teori Kemerdekaan
Herbert spencer, Jean bodin menyatakan hamper sama bahwa tujuan didirikanya
negara adalah untuk memperoleh lagi kebebasan dan kemerdekaan .
d. Teori Kesusilaan
Merupakan pendapat plato, bahwa negara bertujuan untuk mrmajukan kesusilaan
manusia, baik sebagai perorngan maupun makhluk social.
B. Konstitusi
1. Pengertian konstitusi.
Konstitusi memuat baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis sedangkan
gronwet (undang-undang dasar) merupakan bagian yang tertulis dari suatu
kontitusi. Sedangkan menurut Sri soemantri konstitusi dengan UUD memiliki arti
yang sama.
Pengertian konstitusi dari beberapa ahli hukum :
a. G.J Wolfhoff “ UUD atau konstitusi adalah undang undang yang tertinggi
dalam negara yang memuat dasar-dasar seluruh system hukum dalam negara
itu.”
b. Wirjono Prodjodikoro “ Konstitusi berate pembentukan, berasal dari kata kerja
consittuer (prancis) yang berarti membentuk.
c. K.C. Wheare F.B.A “ konstitusi dipakai untuk melukiskan seluruh system
pemerintahan suatu negara, kumpulan peraturan yang menetapkan dan
mengatur atau memerintahkan pemerintahan.”
2. Kedudukan Konsitusi
Sri Sumantri (Tikok, 1988:155) menyatakan bahwasanya tidak ada satu negara
pun di dunia sekarang ini yang tidak mempunyai konstitusi atau UUD. Konatitusi
menurut sejarahnya dimaksudkan untuk menentukan batas wewenang penguasa,
menjamin hak rakyat, dan mengatur jalannya pemerintahan.
Dewan Konstituante hasil pemilihan umum 1955 menurut Danusubroto, dkk. (2014:
126-127) hanya disetujui oleh pidato politik tanpa hasil yang diharapkan oleh rakyat. Krisis
politik, kewibawaan dan konstitusional semakin memuncak. Bahkan sidang- sidang Dewan
Konstituante masih juga belum berhasil membuat rumusan UUD yang baru. Sebagai jalan
keluar dari krisis aspek ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal Nasution
dan Partai Nasional Indonesia meminta saran agar Presiden mendekritkan kembali ke
Undang-Undang Dasar 1945. kembali Undang-Undang Dasar 1945. 22 April 1959 Presiden
Soekarno berpidato di hadapan sidang Dewan Konstituante, dengan judul "Res Publica,
Sekali lagi Res Publica". Dalam pidatonya Presiden Soekarno meminta agar Dewan
Konstituene menetapkan saja UUD 1945 menjadi negara Republik Indonesia yang tetap.