C. Tujuan konstitusi
Menurut Jimly Asshiddiqie (2010), konstitusi merupakan hukum yang paling tinggi tingkatannya.
Kedudukan konstitusi sebagai hukum tertinggi juga bertujuan memastikan terwujudnya tujuan tertinggi.
Tujuan tertinggi tersebut adalah sebagai berikut.
1) Menghadirkan keadilan (Justice).
2) Memberi ketertiban (order).
3) Perwujudan nilai-nilai Ideal seperti kemerdekaan atau kebebasan (freedom), serta kemakmuran
dan kesejahteraan (prosperity and welfare) bersama sebagaimana dirumuskan sebagai tujuan
bernegara oleh para pendiri negara atau para perumus undang-undang dasar Adapun menurut
Maurice Hauriou, tujuan konstitusi adalah untuk menjaga keseimbangan antara ketertiban,
kekuasaan,dan kebebasan (Asshiddiqie, 2010).
d. Fungsi Konstitusi
Sebagai sebuah dokumen kenegaraan, konstitusi memiliki fungsi sebagai berikut.
1) Menentukan dan membatasi kekuasaan negara
Di dalam tiap konstitusi, umumnya diatur pembagian kekuasaan negara, lembaga-lembaga negara (pemerintah)
pemegang masing-masing kekuasaan itu, serta batas- batas kekuasaan dan hubungan antarlembaga negara.
Panitia Hukum Dasar kemudian membentuk panitia kecil lagi, yaitu Panitia Perancang Undang-Undang Dasar Tugasnya
merancang isi UUD. Panitia ini beranggotakan tujuh orang, yaitu Supomo, Wongsonegoro, Achmad Subardjo, A. A.
Maramis, Panji Singgih, Agus Salim, dan Sukiman. Panitia ini diketual Supomo.
Keesokan harinya BPUPK menggelar sidang pleno yang beragendakan Pembacaan tentang pernyataan kemerdekaan
Panitia Hukum Dasar melaporkan hasil kerjanya. Ada tiga hal pokok yang disampaikan dalam laporannya, yaitu sebagai
berikut:
b. Keanggotaan PPKI
PPKI terdiri atas 21 orang yang dipilih oleh Marsekal Hisalchi Terauchi, dengan rincian 12 orang dari
Jawa, 3 orang dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Sunda Kecil
(Bali dan Nusa Tenggara), 1 orang dari Maluku, dan 1 orang dari golongan Tionghoa. Namun, ternyata
ada 6 orang anggota yang ditambahkan tanpa sepengetahuan Jepang. Penambahan anggota ini
membuktikan bahwa PPKI Jepang tidak dapat mengintervensi jalannya sidang PPKI.
C. Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)
Pada 18 agustus 1945, PPKI menggelar sidang pertamanya Salah satu agendanya adalah menetapkan
dan mengesahkan rancangan UUD. Proses pengesahan UUD berlangsung singkat yaitu kurang lebih dua jam.
Sidang Pertama PPKI menghasilkan keputusan sebagai berikut.
Sebelum disahkan, PPKI melakukan perubahan tertentu pada rancangan UUD yang dihasilkan BPUPK
Beberapa perubahan di antaranya sebagai berikut.