Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
negara. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang
Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Tidak semua negara memiliki konstitusi tertulis atau
Undang-Undang Dasar. Kerajaan Inggris biasa disebut sebagai negara konstitusional tetapi
tidak memiliki satu naskah Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis. Oleh sebab itu,
di samping karena adanya negara yang dikenal sebagai negara konstitusional tetapi tidak
memiliki konstitusi tertulis, nila-nilai dan norma-norma yang hidup dalam praktek
penyelenggaraan negara juga diakui sebagai hukum dasar, dan tercakup pula dalam
pengertian konstitusi dalam arti luas.
Karena itu, Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis beserta nilai-nilai dan norma
hukum dasar tidak tertulis yang hidup sebagai konvensi ketatanegaraan dalam praktek
penyelenggaraan negara sehari-hari, termasuk ke dalam pengertian konstitusi atau hukum
dasar (droit constitusionnel) suatu negara.1
Secara etmilogi kata konstitusi berasal dari bahasa latin (constitution), constitution
(Inggris), constituer (Prancis), constitutie (Belanda), dan constitution (Jerman).
Bagi negara Indonesia untuk pengertian konstitusi, ditemukan istilah hukum yang
lain, yaitu Undang-Undang Dasar atau hukum dasar.
1
Prof.Dr.Jimly Asshiddiqie, S,H, Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia,(Jakarta:Konstitusi Press dengan PT
Syaamil Cipta Media,2006), hlm 35
2
Winarmo, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2003), hlm 32
1. Dalam pengertian luas konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar
atau hukum dasar (Droit constitunelle). Konstitusi seperti hal nya hukum, ada yang
dalam bentuk dokumen tertulis, ada juga yang tida tertulis. Konstitusi dapat berupa
dokumen tertulis atau juga berupa campuran dari 2 unsur tersebut.
2. Dalam pengertian sempit (terbatas) konstitusi berarti piagam dasar atau undang-
undang dasar (loi constitunelle) yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-
peraturan dasar negara, contoh UUD 1945. Jadi konstitusi dalam arti sempit
merupakan sebagian dari hukum dasar sebagai dokumen tertulis yang lengkap.
1. Konstitusi politik yaitu merupakan sebuah dokumen hukum y08ang berisi pasal-pasal
yang mengandung norma-norma dasar dalam penyelenggaraan negara, hubungan
rakyat dan negara atau antar lembaga negara.
2. Konstitusi sosial yaitu konstitusi yang lebih luas dari dokumen hukum karena
mengandung cita-cita sosial bangsa, rumusan filosofi tentang negara, sistem-sistem
sosial, sistem ekonomi, politik yang dikembangkan negara itu.
Secara umum, negara dan konstitusi merupakan dua lambang yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu negara. Penyelenggaraan
bernegara Indonesia juga didasarkan pada suatu konstitusi. Hal ini dapat dicermati dari
kalimat dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 sebagai berikut :
“kemungkinan daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, persdamaian abadi da keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Bangsa Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada...”
1) Konstitusi suatu negara adalah hasil atau produk sejarah dan proses perjuangan
bangsa yang bersangkutan.
2) Konstitusi suatu negara adalah rumusan dari filsasfat, cita-cita, kehendak, dan
perjuangan bangsa Indonesia.
3) Kosntitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas dan kebudayaan suatu
bangsa.
Wirjono Projodikiro konstitusi bisa diartikan sebagai peraturan dasar (awal) mengenai
pembentukan suatu negara.2
Latar belakang terbentuknya Konstitusi (UUD 45) bermula dari janji Jepang untuk
memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. Janji tersebut antara
lain berisi :
“sejak dari dahulu, sebelum pecahnya peperangan Asia Timur Raya, Dai Nippon sudah
mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintah Hindia
Belanda. Tentara Dai Nippon dengan serentak menggerakkan Angkatan perangnya, baik
di darat, laut, maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan Belanda”.
2
Muhammad Erwin, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, (Bandung:PT Reflika Aditama, 2010),
hlm 87
Atas dasar konstitusi UUD 1945 tersebut, bentuk negara dan pemerintahan
Indonesia adalah sebagai berikut :