Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

JUMLAH FI’LIYYAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab II

Yang diampu oleh: Anis Shalatin Simon, M.Pd.I.

Disusun oleh :

1. Mila Mustahiqotus Syar’iyah (2102026011)


2. Novi Suciati (2102026142)
3. Rangga Kusuma Wardhana (2102026145)
4. Muhammad Nur Alfan Kamal (2102026153)

HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena taufik dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini.
Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami
semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya
dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan materi yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian
hari.

Semarang, 1 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Definisi Jumlah Fi’liyah................................................Error! Bookmark not defined.

B. Ciri-ciri Jumlah Fi’liyah..................................................................................................3

C. Contoh Jumlah Fi’liyah...................................................................................................3

BAB III PENUTUP....................................................................................................................5

A. Simpulan.........................................................................................................................5

B. Saran................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu nahwu yang mempelajari bahasa Arab, jumlah atau kalimat dibagi
menjadi dua bagian yang didasari oleh fungsi dan kategori kata (kalimah) yang
mengawalinya, yaitu jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah. Dalam pengertian yang
sederhana, jumlah ismiyah diartikan sebagai kalimat yang diawali isim (kata benda).
Sedangkan jumlah fi’liyah adalah kalimat yang diawali oleh fi il (kata kerja). Tetapi
di sini pemakalah hanya akan menyampaikan bahasan tentang jumlah fi’liyah saja
selebihnya akan fokus dibahas oleh kelompok lainnya.

B. Rumusan Masalah

1.) Bagaimana definisi Jumlah Fi’liyah?


2.) Bagaimana ciri-ciri dari Jumlah Fi’liyah?
3.) Bagaimana contoh Jumlah Fi’liyah?

C. Tujuan

1.) Untuk mengetahui definisi dari Jumlah Fi’liyah.


2.) Untuk mengerti ciri-ciri dari Jumlah Fi’liyah.
3.) Untuk memahami contoh-contoh dari Jumlah Fi’liyah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Jumlah Fi’liyah

1
Berdasarkan kamus Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyah al-Mu’ashirah, jumlah
fi’liyah terdiri dari dua kata yaitu jumlah dan fi’liyah. Jumlah dalam ilmu nahwu
diartikan sebagai kalimat yang tersususun lebih dari satu kata, sedangkan fi’liyah
dalah perbuatan atau kata kerja. Dalam ilmu nahwu jumlah fi’liyah :
ِ ‫ َأوْ ِم ْن فِع ٍْل َو نَاِئ‬،‫ْال ُج ْملَةُ ْالفِ ْعلِيَّةُ ِه َي الَّتِ ْي تُ ْب َدُأ بِفِع ٍْل َوتَ ُكوْ نُ ُم َر َّكبَةً ِم ْن فِ ْع ٍل َوفَا ِع ٍل‬
‫ب فَا ِع ٍل‬
Jumlah Fi’liyah adalah kalimat yang diawali dengan fi’il dan tersusun dari fi’il dan
fa’il atau fi’il dan na’ibul fa’il.
Dapat dipahami, jumlah fi’liyah (kalimat verbal) adalah kalimat yang terdiri
dari kata kerja (fi’il) dan pelaku (fa’il) atau suatu kalimat yang diawali dengan kata
kerja (fi’il). Sebagaimana sudah dijelaskan, jumlah fi’liyah ini memiliki dua unsur
yaitu fi’il (kata kerja) dan fa’il (subjek/pelaku), apabila fa’ilnya muannas maka fi’il
juga harus muannas, begitu juga apabila fa’il berupa mudzakar maka fi’ilnya harus
mudzakar. Namun apabila fa’il berbentuk mutsana (ganda) ataupun jamak (banyak)
maka fi’ilnya harus tetap mufrod (tunggal).
Metode struktur jumlah fi’liyah paling sederhana adalah:
- Fi’il (kata kerja) + fa’il (pelaku); atau
- Fi’il (kata kerja) + fa’il (pelaku) + maf’ul bih (objek)

Jika menyesuaikan tata bahasa Indonesia, jumlah fi’liyah itu sama dengan
susunan S P O, S sebagai subjek itu sama dengan fa’il (pelaku), P sebagai predikat itu
sama dengan fi’il (kata kerja), dan O sebagai objek itu sama dengan maf’ul bih (yang
dikenai pekerjaan). Maf’ul bih adalah isim yang dibaca nasab yang dikenai pekerjaan.
Sebuah kalimat yang predikat kata kerja transitif harus dilengkapi dengan objek atau
maf’ul bih.
Dalam jumlah fi’liyah objek tidak harus ada, karena ada fi’il (kata kerja) yang
menuntut adanya objek dan ada yang tidak menuntut adanya objek.
B. Ciri-ciri Jumlah Fi’liyah

Supaya lebih memudahkan pemula dalam mengidentifikasi jumlah fi’liyah


pada teks-teks berbahasa Arab. Jumlah fi’liyah (kalimat verbal) memiliki ciri khas
yang mudah dikenali, antara lain sebagai berikut:
1. Mengandung makna yang berhubungan erat dengan kata kerja berupa kegiatan,
perbuatan, maupun tindakan.
2. Diawali dengan kata kerja (fi’il), baik yang bersifat lampau (madhi),
sekarang/yang akan datang (mudhari’), perintah (amr), dan larangan (nahyi).
2
3. Terikat dengan waktu di masa apapun, baik lampau, sekarang, maupun yang akan
datang.
4. Minimal terdiri dari dua susunan kata, yaitu fi’il (predikat berupa kata kerja) dan
fa’il (pelaku/subjek).
Dari ciri-ciri yang sudah disebutkan dapat diketahui akan perbedaan antara
jumlah fi’liyah dan jumlah ismiyah, yaitu:
No. Jumlah Ismiyah Jumlah Fi’liyah
1. Kalimat dimulai dengan kata Kalimat dimulai dengan kata kerja
benda (isim) (fi’il)
2. Kalimat terdiri dari mubtada’ dan Kalimat terdiri dari fi’il, fa’il dan
khobar maf’ul bih

  ٌ‫س َعة‬
ِ ‫اَلدّا ُر وا‬ ‫قَ َرَأ ُم َح َّم ٌُد‬
Khobar Mubtada’ Fa’il Fi’il

C. Contoh Jumlah Fi’liyah

َ ‫َب ُم َح َّم ٌد ِإلَى ْالـ َم ْد َر‬


a. Jumlah Fi’liyah Madhi: ‫س ِة‬ َ ‫( َذه‬Muhammad telah pergi ke sekolah).
َ ‫( يَ ْذهَبُ ُم َح َّم ٌد ِإلَى ْالـ َم ْد َر‬Muhammad sedang/akan pergi ke
b. Jumlah Fi’liyah Mudhori’: ‫س ِة‬
sekolah)
َ ‫( يَــا ُم َح َّم ُد اِ ْذهَبْ ِإلَى ْالـــ َم ْد َر‬wahai Muhammad pergilah ke
c. Jumlah Fi’liyah Amr: ‫سة‬
sekolah)
َ ‫( اَل ت َْذهَبْ ِإلَى ْالـ َم ْد َر َس ِة يَا ُم‬jangan pergi ke sekolah wahai
d. Jumlah Fi’liyah Nahyi : ‫ح َّم ُد‬
Muhammad).
e. Jumlah Fi’liyah yang menggunakan fa’il berupa mutsana/jamak, fi’ilnya tetap mufrad
(tunggal):
‫س‬ ُّ ‫( قَ َرَأ‬murid-murid membaca sebuah pelajaran)
َ ْ‫الطالَّبُ ال َّدر‬
- ُ‫الطالَّب‬ ُّ , thullaabun adalah bentuk jamak dari thaalibb.
- ‫ قَ َرأ‬, qara-a tetap menggunakan kata tunggal (mufrad).
f. Fi’il (kata kerja) + Fa’il (pelaku)
َ ‫( قَ َرَأ ال ِكت‬dia telah membaca buku).
- ‫َاب‬
Fa’ilnya = ‫( هُ َو‬dia laki-laki) - mustatir.
َ ‫( َذه‬hamid telah pergi)
- ‫َب َحا ِم ٌد‬

3
g. Fi’il (kata kerja) + Fa’il (pelaku/subjek) + Maf’ul bih (objek)
َ ‫( يَحْ ِم ُل َأحْ َم ُد ْال ِكت‬Ahmad sedang membawa buku)
‫َاب‬
- ‫ يَحْ ِمل‬sebagai fi’il
- ‫ َأحْ َم ُد‬sebagai fa’il
- ‫َاب‬َ ‫ ْال ِكت‬sebagai maf’ul bih
َ ْ‫( يَحْ فَظُ التِّ ْل ِم ْي ُذ ال َّدر‬siswa itu menghafalkan pelajaran).
‫س‬

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam pengertian yang sederhana jumlah fi'liyah adalah kalimat yang diawali


dengan kata kerja. Jumlah fi'liyah (kalimat verbal) terdiri dari fi'il dan fa'il. Fi'il yang
berarti kata kerja, sedangkan fa'il berarti pelaku atau subyek. Dalam jumlah fi’liyah
apabila fa’ilnya muannas maka fi’il juga harus muannas, begitu juga apabila fa’il
berupa mudzakar maka fi’ilnya harus mudzakar. Namun apabila fa’il berbentuk
mutsana (ganda) ataupun jamak (banyak) maka fi’ilnya harus tetap mufrod (tunggal).

4
B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila materi yang kami sampaikan
belum lenkap ataupun ada kesalahan ejaan dalam peulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah ini kami mohon
kritik yang membangun dari pembaca. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima dalam hati dan kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-terkini/maf-ul-bih-pengertian-contoh-dan-ciri-cirinya-
1yZnjE7wgTO/4 diakses pada tanggal 1 April 2023, pada pukul 21.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai