2, Juni 2015
FUNGSI HADITS
TERHADAP AL-QUR`AN
Abstrak
Abstract
A. Pendahuluan
Dalam hukum Islam, hadits dilaksanakan dalam kehidupan
menjadi sumber hukum kedua manusia. Karena itu, keabsahan
setelah al-Qur`an. Penetapan hadits hadits sebagai sumber kedua secara
sebagai sumber kedua iniditunjukan logika dapat diterima.Di antara
oleh tiga hal, yaitu al-Qur`an sendiri, ayat-ayat yang menjadi bukti bahwa
kesepakatan (ijma`) ulama, dan hadits merupakan sumber hukum
logika akal sehat (ma`qul). Al-Quran dalam Islam adalah sebagai berikut:
menekankan bahwa RasulullahSAW An- Nisa’: 80
berfungsi menjelaskan maksud
firman-firman Allah (QS. 16:44). أَ َطا َع فَ َق ْد الر ُسو َل
َّ َم ْن يُ ِط ِع
Karena itu apa yang disampaikan )80( … َالل َّه
Nabi harus diikuti, bahkan perilaku
Nabi sebagai rasul harus diteladani “Barangsiapa yang mentaati
oleh kaum Muslimin. Sejak masa Rosul, maka sesungguhnya
sahabat sampai hari ini para dia telah mentaati Alloh…”
ulama telah bersepakat dalam Dalam ayat lain Allah berfirman :
األَ َم ِة
(Qs.5:3)
َو ِع َّدتُ َها ِ تَط ِل ْقت
َان َطالَ ُق
Dalam ayat ini tidak ada
.َان
ِ ضتَ َْحي
kecuali, semua bangkai dan darah
Thalaq hamba sahaya ada dua diharamkan untuk dimakan. Sunnah
dan iddahnya dua kali haidl. Hr. Rasulullah SAW mentakhshish atau
Abu dawud, al-Turmudzi, dan al- mengecualikan darah dan bangkai
Daruquthni.8 tertentu. Sabda Rasululah saw:
Riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan Dalam istilah lain dikenal dengan
al-Bayhaqi.9 nama nâsih wa al- mansûh. Banyak
2) Firman Allah SWT: ulama yang berbeda pendapat
tentang keberadaan hadits atau
ْل َّ ِوصيْ ُك ُم اهلل ِفى أَ ْوالَ ِد ُك ْم ل
ُ لذ َك ِر ِمث ِ ُي sunnah men-tabdil al-Qur`ân. Na
ُ ض
ِ ْاألنْثَيَ ن
ي ِّ َح mun pada dasarnya bukan ber
beda dalam menyimpulkan hukum,
“Allah mewasiatkan bahwa melainkan hanya terletak pada
hak anakmu laki-laki adalah penetapan istilahnya saja.
dua kali hak anakmu yang
Contoh sunnah yang di
perempuan”. Qs.4:11
anggap Bayân Tabdîl oleh pendapat
Dalam ayat ini tanpa kecuali yang mengakuinya ialah dalam bab
atau berlaku umum bahwa zakat pertanian. Dalam ayat al-
semua anak mendapat warisan. Qur`ân tidak diterangkan batasan
Sedangkan keberlakuan hukum nisab zakat melainkan segala
tersebut hanya untuk anak yang penghasilan wajib dikeluarkan
agamanya sama muslim. Sunnah zakatnya. Sedangkan dalam sunnah
Rasul memberikan takhshish atau Rasul ditandaskan:
pengcualian dengan sabdanya:
ص َدقَ ًة َ َخ َس ِة أ
َ وس ٍق َ ْلَي
ْ َس ِفيْ َما ُدو َن م
ث املُ ْس ِل ُم ال َكا ِف َر َوالَ ال َكا ِف ُر ُ الَيَ ِر
“Tidak ada kewajiban zakat dari
.املُ ْس ِل َم hasil pertanian yang kurang
“Seorang muslim tidak mewarisi dari lima wasak” .Hr. al-Bukhari
orang kafir dan yang kafir tidak dan Muslim.11
mewarisi seorang muslim. Hr. al- Imam Malik berpendirian bahwa
Bukhari dan Muslim”.10 fungsi sunnah terhadap alqur’an
d. Bayan Tabdila adalah sebagai (1) bayân taqrir,
(2) bayân tawdlîh, (3) bayân tafshîl,
Bayân Tabdîl ialah mengganti
(4) bayân tabsîth, (5) bayân tasyrî’.
hukum yang telah lewat
keberlakuannya. Bayân taqrîr telah dijelaskan
pada uraian di atas. Bayân taudlîh,
bayân tafshîl telah tercakup pem
9
Musnad Ahmad, II, 97. Ibn Majah, II,1073.
bahasannya pada bayân tafsîr.
al-Bayhaqi, I, 254.
Shahih al-Bukhari, VI, 2484, Shahih
10 11
Shahih al-Bukhari, II,524. Shahih
Muslim, III, 1233. Muslim, II,673.
DaftarPustaka
Abu ‘Abd Allah Muhammad bin Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al-Asqalani,
Idris as-Syafi’i, Kitab Ikhtilaf Fath al-Bari bi Syarh Shahih al-
Al-Hadits, Dar al-Fikr (Beirut: Bukhari.Dar al-Ma’rifah, Beirut,
1983) t.th.
Abu ‘Abd Allah Muhammad bin Isma’il Ahmad bin ‘Ali bin Hajar al-Asqalani
al-Bukhari, Shahih al-Bukhari. Tahzib at-Tahzib, Juz II,: Dar
Juz IV, Dar MuthabiSyabi, t.tp., Shadir, Beirut, t.th.
t.th.
Ahmad bin Abd al-Halim bin
Abu al-Husain Muslim bin Hajjaj al- Taimiyyah al-Harani, As-Siyasah
Qusyairial-Jami’ al-Sahih (Sahih asy-Syar’iyyah fi Ishlahi ar-Ra’i
Muslim), Dar al-Fikr, Beirut, t.th. wa ar-Ra’iyyah, Dar al-Ma’rifah,
Agus Sholahuddin dan Agus Suyadi, Beirut, t.th.
Ulumul Hadis (Bandung: Pustaka
Setia, 2001)
Ahmad bin Abd al-Halim bin Hanbal, Ibn, Ahmad, Musnad Imam
Taimiyyah al-Harani, Majmu’ Ahmad bin Hambal. Juz II,
Fatawa (Dar al-Wafa’: 2005) Maktabah al-Islami, (Beirut:
Ahmad bin Abd al-Halim bin 1976)
Taimiyyah al-Harani, Minhaj Ismail, M., Syuhudi, Kaedah
as-Sunnah fi naqdikalamasy- Keshahihan Hadist (Jakarta:
Syi’ahwa al-Qadariyyah (Dar Bulan Bintang, 1988)
al-Hadits, Al-Qahirah, 2004) Khairuddin, Ahmad, Beberapa
Al-Qardawi, Yusuf.al-Qurandan al- Interpretasi Hadits al-Aimmah
Sunnah(Kairo: 1997) Min Quraisy: Interpretasi Hadis
Amin, Ahmad, Dluha al- Islam,DarIhya dengan Pendekatan Fiqh
as-Sunnah al-Nabawiyyah Siyasah (Banjarmasin: Antasari
(Beirut, 1997) Press, 2005)