2, Juni 2015
FUNGSI HADITS
TERHADAP AL-QUR`AN
Abstrak
Abstract
Hadith is the second Islamic law pillar after Al-Qur’an. Hadith as second
source is showed by three things, namely: Al-Qur’an itself, agreement
(Ijma’) of religious leader, logic (ma’qul). Al-Qur’an emphasizes that the
messenger functions to explain meaning of commandment of Allah.
Therefore, what he states must be followed and his attitude as prophet
must be followed by all Muslims. This paper found that functions of hadith
toward Al-Qur’an are explanation (bayan) and reinforcement (muhaqiq)
for Al-Qur’an. Al-Qur’an is also as Explanation of reinforcement (Bayân
taqrir), explanation of passages of Al-Qur’an or explanation of
interpretation (Bayân tafsir), explanation of elaboration (Takhshîsh al-
1 3
Perhatikan hadits-hadits, fiy ma la yu`kal Hadits riwayat Khamsah kecuali Bukhari dari
minal-hayawan, at-Taj, (Maktabah al-Husna, Buraidah, At-Taj,III:141.
Beirut: 1998), 95-96. 4
Hadits Riwayat Khamsah dari “Aisyah, AtTaj,
2
Hadits Riwayat Khamsah dari “Aisyah, At- III: 140.
Taj, III: 140.
5
Shahih Muslim, II,762.
Perkataan وء ُُ
ٍ قرQuru adalah bentuk
ْ َ
jama dari ِ ق ٍرءQar’in. Dalam bahasa
Arab antara satu suku bangsa dengan
7
6
Musnad Ahmad, I, 148. Shahih alBukhari, Musnad Ahmad, III,318. Sunan alNasa`i,
I, 226. Shahih Ibn Khuzaymah, I,206. Shahih Ibn II,245. Sunan al-Bayhaqi, V, 125.
hibban, V,503. Sunan alDarimi, I,196. Sunan al-
Bayhaqi, III, 120.
َ َّ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ
yang lain ada perbedaan pengertian ِحِ ِّر َمت عل ْيك ُم ال ْيتة َوالد ُم َول ْح ُم
Qar’in. Ada yang mengartikan suci ada ِ ِْ
الخنْي ِر
pula yang mengarti-kan masa haidl. ِ
Mana yang paling tepat perlu ada “Diharamkan atasmu bangkai,
penjelasan. Rasul SAW bersabda: darah dan daging babi”.
(Qs.5:3)
َْ َ
طلقت ِان ت ة َ َال
م
ُ َ
طالق
ِ ِ Dalam ayat ini tidak ada kecuali,
ُ
.َو ِع َّدت َها َح ْي َض َت ِان semua bangkai dan darah diharamkan
untuk dimakan. Sunnah Rasulullah SAW
Thalaq hamba sahaya ada dua dan
mentakhshish atau mengecualikan
iddahnya dua kali haidl. Hr.
darah dan bangkai tertentu. Sabda
Abu dawud, al-Turmudzi, dan al-
Daruquthni.8 Rasululah saw:
ََ َ ََ َ َ ْ َّ ُ
Dalam ketentuan hukum, hamba فأ َّم ِا أ ِحلت لنا َم ْيتت ِان َود َم ِان
sahaya itu berlaku setengah dari orang ََّوَأما ُ َ َ ُ ُ
الج َراد
َ َ َ
اليت َـت ِان الحوت و
merdeka. Jika hadits ini menetapkan
ِّ َ ُ َ َ َ َ
ُ الط َح
.ال
dua kali haidl, maka me nurut sebagian الدمان فالك ِبد و
َ َ
pendapat, per kataan َح ْيضت ِان “Telah dihalalkan kepada kita dua
haidlatâni itu me rupa kan penjelas macam bangkai dan dua macam
dari Qar`in yang musytarak, se hingga darah. Yang dimaksud dua macam
kesimpulannya bahwa wanita yang bangkai adalah bangkai ikan dan
dicerai itu iddahnya tiga kali haid. bangkai belalang, sedangkan yang
dimaksud dua macam darah adalah
c. Takhshish Al-’am
ati dan limpa”. (Hadits Riwayat
Takhshîsh al-’âm ialah sunnah yang Ahmad, Ibnu Majah dan al-
mengkhususkan atau mengecualikan Bayhaqi.9
ayat yang bermakna umum.
2) Firman Allah SWT:
Contoh:
ُ يوص ْي ُك ُم الل ِف َأ ْو َالد ُك ْم ل َّلذ َكر م
ثل
1) Firman Allah SWT: ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ُ ِّ َح
ِض النث َ ِين
8 9
Sunan Abi dawud, II,257. Sunan Musnad Ahmad, II, 97. Ibn Majah, II,1073. al-
alTurmudzi, III,488. Sunan al-Daruquthni, IV, Bayhaqi, I, 254.
39.
10
Shahih al-Bukhari, VI, 2484, Shahih 11
Shahih al-Bukhari, II,524. Shahih Muslim,
Muslim, III, 1233. II,673.
memerlukan pen-jelasan secara terurai. penguat seperti bayân taqrir yang telah
Contohnya kisah-kisah dalam al-Qur`ân dijelaskan di atas
yang ringkas diuraikan oleh sunnah (2) bayân tafsir, (3) bayân tasyri’, (4)
rasul secara gamblang dan terurai bayân takhshish, dan (5) bayân taqyied,
seperti isra mi’raj. yaitu menentukan sesuatu yang dalam
Imam Syafi’i berpendirian bahwa ayat bisa bermakna mutlak, seperti
fungsi as-Sunnah terhadap alQur`ân itu seruan Allah tentang kewajiban shalat
adalah sebagai (1) bayân tafshil atau secara mutlak berlaku pada siapa pun.
perinci ayat yang mujmal, (2) bayân Sedangkan sunnah mentaqyid wanita
takhshish atau pengkhusus yang yang yang sedang haidl dari yang mutlak
bersifat umum, (3) bayân ta’yien yaitu tersebut. Wanita yang haidl tidak
menetapkan makna yang dimaksud dari diwajibkan shalat dan tidak diwajibkan
suatu ayat yang memungkinkan mengganti.
memiliki beberapa makna seperti Dengan memperhatikan beberapa
menjelaskan yang musytarak, (4) bayân pendapat di atas, tampaklah betapa
tasyri’ yaitu sunnah yang berfungsi pentingnya sunnah terhadap al-Qur`ân,
tambahan hukum yang tidak tercantum terutama memberikan kemudahan bagi
dalam al-Qur`ân. Contohnya: dalam kaum muslimin untuk memahami isi al-
alQur`ân telah ditetapkan bahwa yang Qur`ân. Jika Rasulullah SAW tidak
haram dimakan itu hanyalah bangkai, memberikan penjelasan tentang ayat
darah, daging babi dan yang disembelih al-Qur`ân, tentu saja akan
bukan karena Allah (Qs.6:145). menimbulkan berbagai kendala dan
Sedangkan dalam beberapa riwayat kesulitan dalam melaksanakan al-
sunnah diterangkan bahwa Rasul Qur`ân. Itulah mungkin salah satu
melarang memakan binatang buas, makna dari fungsi Rasul sebagai rahmat
yang berbelalai, burung menyambar, bagi mu’minin bahkan bagi alam
dan yang hidup di air dan di darat, semesta.
(5) bayân nasakh, yaitu mengganti Oleh karena itu, bukan Allah yang
hukum yang tidak berlaku lagi seperti membutuhkan Rasul, tapi justru
diuraikan pada bayân tabdil. manusialah yang membutuhkannya.
Ibnul-Qayim berpendapat bahwa Setiap mu’min harus berkeyakinan
fungsi as-Sunnah terhadap alQur`ân bahwa Rasulullah SAW yang paling
adalah sebagai (1)bayân ta’kid atau mengetahui makna alQur`ân, karena
beliaulah yang menerima langsung dari