Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

AL- QUR’AN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


A. Al Quran, Hadis, dan Ijtihad sebagai
Sumber Hukum Islam
n se ga la se s ua tu , se tiap manusia
Dalam melakuka er hukum islam. Sumbe
r
o man p ad a su m b
harus berped u ru ju ka n, landasan, atau
an su at
Hukum Islam merupak am b ila n hukum Islam.
d al am pe ng
dasar yang utama ha ru s dijalankan dengan
la m te rs eb ut
Sumber hukum is im ak s ud yaitu Al-Qur’an,
hu k um ya n g d
benar. Sumber
hadis, dan ijtihad.
AL- QUR’AN
•Pengertian
Al-qur’an merupakan wahyu terakhir yang diturunkan Allah
swt. Kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril
Sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya dan pedoman umat
manusia hingga akhir zaman. Fungsi Al-Qur’an bagi umat manusia
yaitu
sebagai pentunjuk,sebagai rahmat bagi seluruh umat
manusia,
dan sebagai pembeda (furqan) antara yang baik dan yang
buruk. Al-Qur’an merupakan sumber rujukan dan dasar utama
dalam
hukum islam.
•Kedudukan al –Qur’an Sebagai Sumber
Hukum Islam
Sebagai sumber hukum Islam, al-Qur’ān memiliki kedudukan yang
sangat tinggi. Ia merupakan sumber utama dan pertama sehingga
semua
persoalan harus merujuk dan berpedoman kepadanya. Hal ini sesuai
dengan firman Allah Swt. dalam al-Qur’ān: Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!
Ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul-Nya
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang
‫ول َوأُولِي‬
َ ‫الر ُس‬
َّ ‫يعوا‬ ُ ‫يعوا الل َّ َه َوأ َ ِط‬ ُ ‫آمنُوا أ َ ِط‬ َ ‫ين‬َ ‫يَا أَيُّ َها ال َّ ِذ‬ kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
‫وه ِإل َى الل َّ ِه‬
ُ ‫عتُ ْم ِفي َش ْي ٍء َف ُر ُّد‬ ْ ‫األم ِر ِمنْك ُْم َف ِإ ْن تَنَا َز‬
ْ maka kembalikanlah kepada Allah Swt. (al-
‫اآلخ ِر َذلِ َك َخيْ ٌر‬
ِ ‫ون ِبالل َّ ِه َوال ْيَ ْو ِم‬
َ ُ ‫ول ِإ ْن كُنْتُ ْم تُ ْؤ ِمن‬ِ ‫الر ُس‬ َّ ‫َو‬ Qur’ān) dan Rasu-Nyal (sunnah), Jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian.
)٥٩( ‫َوأ َ ْح َس ُن تَأ ْ ِويال‬ Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā’/4:59)
HADIS
•Pengertian
Hadist diartikan sebagai segala berita yang
berseumber dari perkataan, perbuatan,
ketetapan, persetujuan, serta penjelasan
tentang sifat-sifat Rasulullah saw. Hadist
merupakan sumber hukum kedua setelah Al-
Qur’an, sehingga jika suatu perkara tidak
didapati hukumnya dalam Al-Qur’an, maka
dapat dicari di dalam hadis.
Macam- Macam Hadis
Ditinjau dari segi perawinya, Hadis terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

Hadis Mutawattir Hadis Masyhur Hadis Ahad


01 02 03
Hadis Mutawattir adalah Hadis Mayshur adalah Hadis Ahad adalah
Hadis yang diriwayatkan Hadis yang diriwayatkan hadis yang hanya
oleh banyak perawi, oleh dua orang sahabat diriwayatkan oleh satu
baik dari kalangan para atau lebih yang tidak atau dua orang perawi,
sahabat maupun mencapai derajat sehingga tidak
generasi sesudahnya mutawattir, Namun mencapai derajat
dan dipastikan diantara setelah itu tersebar dan mutawattir.
mereka tidak sepakat diriwayatkan oleh
dusta. sekian banyak tabi’n
sehingga tidak mungkin
bersepakat dusta.
FUNGSI HADIS TERHADAP AL-QUR’AN
Fungsi Hadis terhadap al-
Qur’an Menguatkan dan
1 menegaskan hukum
Rasulullah saw. sebagai pembawa yang terdapat dalam
risalah Allah Swt. bertugas Al-Qur’an.
menjelaskan ajaran yang diturunkan Menguraikan dan
Allah Swt. melalui al-Qur’ān kepada merincikan yang
umat manusia. Oleh karena itu, hadis 2 umum( Mujmal),
berfungsi untuk menjelaskan (bayan) mengaitkan yang mutlak
dan mentakhsiskan yang
serta menguatkan hukum-hukum
umum (‘am).
yang terdapat dalam al-Qur’ān.
3 Menerangkan maksud
dan tujuan ayat yang ada
didalam Al-Qur’an.

Menetapkan dan
4 mengadakan hukum
yang tidak disebutkan
dalam Al-Qur’an.
IJTIHAD
Ijtihad sebagai upaya memahami al-Qur’an dan Hadis

Kata ijtihād berasal bahasa Arab ijtahada-yajtahidu-ijtihādan


yang berarti mengerahkan segala kemampuan,bersungguh
- sungguh mencurahkan tenaga, atau bekerja secara optimal.
Secara istilah, ijtihād adalah mencurahkan segenap tenaga
dan pikiran secara sungguh-sungguh dalam menetapkan
suatu hukum. Orang yang melakukan ijtihād dinamakan
mujtahid. Bentuk ijtihad dapat dikelompokan menjadi tiga
macam, yaitu ijma’, qiyas, dan maslahah mursalah.
B. Pembagian Hukum Islam
Pembagian Hukum Islam
Para Ulama membagi hukum islam ke dalam dua bagian, yaitu hukum taklifi dan Hukum Wad’i.

Hukum Wad’i
01 Hukum taklifi 02
Hukum wad’i merupakan hukum yang
Hukum taklifi merupakan ketentuan- mengatur tentang sebab, syarat, dan
ketentuan Allah swt. Dan Rasul-nya mani’. Hukum wad’i dapat dibagi menjadi
yang berhubungan langsung dengan beberapa macam yaitu sebagai berikut,
perbuatan mukalaf, baik dalam a. Al-sabab (sebab) yaitu sesuatu sifat
bentuk perintah, anjuran untuk atau
melakukan, keadaan yang karena adanya menjadi
larangan, anjuran untuk tidak sebab timbulnya hukum taklifi
melakukan, atau dalam bentuk b. Al-syarthu (syarat), yaitu sesuatu yang
memberi kebebasan untuk berbuat. menjadi tempat bergantung wujudnya
Bentuk-bentuk hukum taklifi menurut hukum
jumhur ulama ushul fikih ada lima c. Al-Mani(penghalang), yaitu sesuatu
macam, yaitu ijab, nadb, ibahah, yang adanya meniadakan hukum atau
karahah, dan tahrim. membatalkan sebab
PERTANYAAN
1

5
Thank you

Anda mungkin juga menyukai