Anda di halaman 1dari 26

1.

AL QURAN
SUMBER 2. AL HADITS
3. IJTIHAD

HUKUM ISLAM

MACAM 1. TAKLIFI
Your Text MACAM 2. WADI
SUMBER HUKUM ISLAM
AL-QURAN Al-Quran sebagai sumber utama hukum Islam

HADITS Al-Hadis Sebagai Sumber Kedua Hukum Islam

IJTIHAD Ijtihad merupakan salah satu kunci dinamika hukum Islam

Your Text

MACAM-MACAM Ulama ushul fiqih membagi hukum menjadi dua bagian besar,
HUKUM ISLAM yaitu hukum taklifi dan hukum wadi
AL-QURAN
PENGERTIAN AL-QURAN :
Dari segi bahasa Al-Quran berarti yang
dibaca atau bacaan sedangkan dari segi
istilah Al-Quran adalah firman (wahyu) Allah
yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw
melalui perantara malaikat Jibril yang
merupakan mukjizat dan menggunakan bahasa
Arab, berisi tentang petunjuk dan pedoman
hidup bagi manusia, dan bila kita membacanya
merupakan
Your Text ibadah
AL-QURAN
NAMA-NAMA AL-QURAN
Menurut Imam Ibn Jarir Ath-Thabari dalam dalam tafsirnya
Jamiul Bayan Al-Quran memiliki empat nama, yaitu.
1.Al-Quran, karena ia dibaca, yaitu memberi pengertian pada
kita supaya Al-Quran itu dibaca dan diamalkan isinya oleh
umat islam.
2.Al-Kitab, karena ia ditulis, yaitu yang ditulis pada lembaran-
lembaran yang dikumpulkan dan diikat menjadi mushaf.
3.Al-Furqan artinya pembeda, karena dia membedakan antara
yang haq
Yourdan
Text yang batil, antara yang benar dan yang salah

4.Adz-Dzikr, artinya peringatan, yaitu peringatan dari Allah swt


bagi mereka yang ingkar dan durhaka kepada-Nya.
AL-QURAN
KEDUDUKAN AL-QURAN
Al-Quran sebagai sumber hukum memiliki tiga komponen
dasar hukum yaitu sebagai berikut.

Hukum Itiqadiah, yang mengatur hubungan rahaniah manusia


dengan Allah swt,dan berhubungan dengan masalah akidah
(keimanan) dan tercermin dalam rukun iman. Ilmu yang mempelajari
tentang keimanan disebut ilmu tauhid, ilmu kalam, atau ilmu
usuluddin.
Hukum Amaliah, yang mengatur hubungan rahaniah manusia
dengan Allah swt, antara manusia dengan sesamanya, dan dengan
lingkungan sekitarnya dan tercermin dalam rukun Islam dan disebut
hukum syara atau syariat dan ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu
fiqih, hukum syara dibagi menjadi dua kelompok yaitu
a). Hukum Ibadah
Your Muamalat,
b). Hukum Text
3.Hukum Khuluqiyah, yang berhubungan dengan moral atau akhlak
manusia, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial.
Hukum ini tercermin dalam perbuatan manusia sehari-hari melalui
gerakan mulut, tangan maupun kaki. Ilmu yang mempelajarinya
disebut ilmu akhlak atau tasawuf.
AL-QURAN

FUNGSI AL-QURAN
Al-Quran sebagai pedoman hidup
Ajaran-ajaran yang termuat dalam Al-Quran
adalah kalam Allah swt yang terahir untuk
memberikan petunjuk yang benar kepada umat
manusia, sepanjang masa oleh karena itu Al-
Quran dijaga kemurnaiannya oleh Allah swt.

Your Text
AL-HADITS
Menurut bahasa Hadis berarti baru atau kabar, Sedangkan menurut istilah,
adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw
Atau segala tingkah laku yang Nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan,
perbuatan maupun ketetapannya.
Kedudukan hadis dalam ajaran Islam adalah sebagai sumber hukum Islam
kedua setelah Al-Quran.
Maksudnya sesuatu perkara yang tidak didapati hukumnya dalam Al-Quran,
maka hendaknya dicari dalam hadis

Your Text
AL-HADITS
HADIS DIBEDAKAN MENJADI TIGA, YAITU
Hadis Qouliyah, yaitu hadis yang didasarkan pada
segenap perkataan (ucapan) Nabi Muhammad saw
Hadis Filiyah, yaitu hadis yang didasarkan pada
segenap prilaku (perbuatan) yang dilakukan Nabi
Muhammad Saw
Hadis Taqririyah, yaitu hadis yang didasarkan pada
persetujuan (ketetapan) Nabi Muhammad saw terhadap
apa yang dilakukan sahabatnya. Artinya, Nabi
Muhammad memberikan penafsiran atas perbuatan yang
Your Text
dilakukan sahabatnya dalam suatu hukum Allah swt,
seperti diamnya atas suatu tindakan yang dilakukan
sahabat sebagai tanda persetujuan (boleh) atas
perbuatan yang dilakuan sahabatnya.
AL-HADITS
KEDUDUKAN HADIS
Hadis merupakan sumber hukum yang kedua
setelah Al-Quran. Allah swt mewajibkan kepada kita
supaya mentaati hukum-hukum maupum apa yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, karena ada
beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam Al-
Quran, sehingga rasulullah saw menjelaskan
hukumnya, baik dengan perkataan, perbuatan,
maupun dengan penetapan.
Your Text
AL-HADITS
FUNGSI HADIS
1. Sebagai penguat atau pengukuh hukum yang telah disebutkan
dalam Al-Quran, sehingga keduanya (Al-Quran dan Hadis) menjadi
sumber hukum yang saling melengkapi dan menyempurnakan.
Contoh : larangan menyekutukan Allah sudah dijelaskan dalam Al-
Quran, namun dikukuhkan lagi dalam hadis.
2. Sebagai penjelasan atau perincian terhadap ayat-ayat Al-Quran
yang masih bersifat umum. Misalnya ayat Al-Quran yang
memerintahkan untuk shalat, membayar zakat, dan menunaikan
ibadah haji. Ketiganya masih bersifat umum atau garis besar, namun
tidak diterangkan bagaimana pelaksanaannya, banyak rakaatnya,
serta rukun dan syaratnya. Di sini fungsi hadis penjelaskan sehingga
umatYour
tidak kesulitan untuk melaksanakan perintah tersebut.
Text
3. Menjelaskan hukum-hukum yang tidak ada dalam Al-Quran.
Hadis juga dapat berfungsi untuk menetapkan hukum, apabila dalam
Al-Quran tidak dijumpai.
AL-HADITS
MUSTALAH HADIS
Ilmu untuk mengetahui istilah yang dipakai dalam ilmu
hadis, kegunaanya untuk menilai kualitas hadis, apakah
sahih (benar) atau palsu. Istilah-istilah yang perlu diketahui
berkaitan dengan proses penyampaian sebuah hadis
adalah sebagaimana berikut.

1.Sanad yaitu orang-orang yang yang menjadi


sandaran dalam meriwayatkan hadis
2.Matan yaitu perkataan (isi) hadis yang
Your Text
disampaikan
3.Rawi (perawi) yaitu orang yang meriwayatkan
hadis
AL-HADITS

DILIHAT DARI SEGI JUMLAH RAWI YANG


MENJADI
SUMBER BERITA, HADIS DAPAT DIBAGI
MENJADI :
1.Hadis Mutawatir
Hadis yang memiliki banyak sanad dan
mustahil perawinya berdusta, sebab
diriwayatkan oleh benyak orang.Hadis
mutawatir dibagi menjadi :
Your Text
Mutawatir lafdhi, yaitu yang mutawatir
lafadznya, yaitu hadis yang bersumber dari
perkataan Nabi Muhammad saw.
Mutawatir Manawi, yaitu hadis yang
mutawatir maknanya, yang bersumber dari
perbuatan Nabi Muhammad saw. Hadis ini
kualitasnya sama dengan keyakinan yang kita
AL-HADITS
2. Hadis Ahad
Hadis yang tidak mencapai derajat mutawatir,
dapat dibagi menjadi dua :
Ditinjau dari kuantitas (jumlah) perawinya,
terbagi menjadi tiga macam, yaitu hadis
masyhur, hadis aziz dan hadis garib.
1. Hadis Masyhur, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh tiga
sanad yang berlainan
2. Hadis Aziz, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh dua
Your Text
orang rawi.
3. Hadis Garib, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu
orang sanad, dengan kata lain sanadnya hanya seorang
diri.
AL-HADITS
DITINJAU DARI SEGI KUALITASNYA, DIBAGI MENJADI TIGA :
1. Hadis Sahih, yaitu hadis yang sanadnya cukup dan dari awal hingga akhir dan
disampaikan oleh rawi yang sempurna hafalannya.
Adapun syarat-syarat hadis sahih adalah.
Sanadnya harus bersambung
Perawinya sudah balig
Perawinya berakal
Perawinya tidak pernah mengerjakan dosa besar atau tidak sering melakukan dosa
kecil
Perawinya sempurna hafalannya
Perawinya harus adil dan hadis yang diriwayatkan tidak bertentangan dengan hadis
Your Text
mutawatir atau dengan ayat Al-Quran
2. Hadis hasan, yaitu hadis yang dari segi hafalan perawinya kurang dari hadis sahih
3. Hadis dhaif, yaitu hadis yang kehilangan satu atau lebih dari syarat-syarat hadis sahih
dan hadis hasan
IJTIHAD

Ijtihad berasal dari bahasa arab dari bentuk fiil madli yaitu
ijtahada, bentuk fiil mudlarek yaitu yajtahidu, dan bentuk masdar
yaitu ijtihadan yang artinya telah bersungguh-sungguh,
mencurahkan tenaga, menggunakan pikiran, dan bekerja
semaksimal mungkin.

Sedangkan menurut istilah, ijtihad adalah suatu pekerjaan yang


menggunakan segala kesanggupan rohaniah untuk mendapatkan
hukum syara atau menyusun pendapat dari seluruh masalah
Your Text
hukum yang bersumber dari Al-Quran dan hadis. Orang yang
melakukan ijtihad disebut mujtahid, perlu dipahami bahwa hasil
ijtihad dari seorang mujtahid bersifat relative, sehingga tidak jarang
terjadi perbedaan hasil ijtihad satu dengan yang lainnya.
IJTIHAD
SYARAT MELAKUKAN IJTIHAD ANTARA LAIN :
Mengerti dan memahami isi kandungan Al-Quran,
juga hadis yang berhubungan dengan hukum-hukum.
Mampu berbahasa arab dengan baik, sebagai
kelengkapan dan kesempurnaan dalam menafsirkan
Al-Quran dan hadis.
Memahami ilmu ushul fiqih (cara mengambil hukum
syariat yang bertolak dari Al-Quran dan Hadis)
dengan baik.
Mengerti dan memahami soal-soal ijma (kesepakatan
Your Text
semua ahli ijtihad pada suatu masa atas suatu hukum
syara), sehingga mujtahid tidak memberikan fatwa
yang berlainan dengan hasil ijma terdahulu.
Memahami nasikh dan mansukh, sehingga seorang
mujtahid tidak mengeluarkan hukum berdasarkan dalil
yang sudah dimansukh (dibatalkan).
IJTIHAD
BENTUK IJTIHAD YANG DIKENAL DALAM SYARIAT ISLAM :
1. Ijma
Kesepakatan para ulama dalam menentukan hukum suatu
masalah yang timbul di kalangan umat Islam, karena belum
adanya ketentuan dalam Al-Quran maupun hadis.
2. Qiyas
Menetapkan hukum suatu pemasalahan yang timbul
dikalangan
Your Textumat Islam dengan cara mencari persaman sifat

hukum yang baru dengan sifat hukum yang yang sudah ada
ketentuannya dalam Al-Quran ataupun hadis.
IJTIHAD
BENTUK-BENTUK IJTIHAD YANG MASIH DIPERSELISIHKAN
1. Istihsan
Menetapkan hukum masalah yang tidak ditentukan secara rinci dalam Al-Quran maupun hadis yang
didasarkan atas kepentingan umum (kemaslahatan) umum dan demi keadilan.
2. Maslahah mursalah
Kemaslahatan atau kebaikan yang yang tidak disinggung-singgung syara untuk mengerjakan atau
meninggalkannya, sedangkan jika dilakukan akan membawa manfaat dan terhindar dari keburukan.
3. Istishab
Meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada dan ditetapkan karena adanya suatu dalil sampai
ada dalil lain yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut.
4. Urf (adat kebiasaan)
Segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan suatu masyarakat dan dijalankan terus menerus, baik itu
berupa perkataan maupun perbuatan.
Your Text
5. Madzhab sahabi
Perkataan sahabat yang bukan didasarkan atas pikiran semata-mata adalah menjadi hujjah umat Islam.
6. As-Syaru man qablana
Kebiasaan orang-orang terdahulu yang masih diteruskan oleh generasi berikutnya dan hal itu tidak
bertentangan dengan syariat Islam.
IJTIHAD
KEDUDUKAN DAN FUNGSI IJTIHAD
Ijtihad menempati kedudukan sebagai sumber hukum Islam yang
ketiga setelah Al-Quran dan hadis. Kedudukan ijtihad begitu
penting dalam ajaran islam, karena ijtihad telah dibuktikan
kemampuannya dalam menyelesaikan segala persoalan yang
dihadapi umat Islam mulai dari zaman Rasulullah saw sampai
sekarang. Melalui ijtihad masalah-masalah.yang tidak dapat
ditemukan penyelesaiannya dalam Al-Quran maupun hadis dapat
dipecahkan, sehinnga ajaran Islam terus berkembang sedemikian
rupa menuju
Your Text
kesempurnaannya, bias dikatakan ijtihad merupakan
daya gerak kemajuan umat Islam. Artinya ijtihad merupakan kunci
dinamika ajaran Islam.
.
IJTIHAD
KEDUDUKAN DAN FUNGSI IJTIHAD
Selain memang diperintahkan Al-Quran, ijtihad merupakan proses
alamiah bahwa manusia harus menggunakan fikirannya
semaksimal mungkin. Apalagi pada masa sekarang yang mana
banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi umat Islam,
bolehkah kita berijtihad?Boleh ! dengan catatan, syarat-syarat
mujtahid sebagaimana yang telah diuraikan diatas terpenuhi. Oleh
sebab itu di Indonesia terdapat lembaga yang kita kenal dengan
Majlis Your
Ulama
Text
Indonesia (MUI) yang melakukan ijtihad secara
kolektif atas hal-hal yang terjadi di Indonesia yang berhubungan
dengan syariat Islam, terutama dalam hal muamalah
MACAM-MACAM

HUKUM ISLAM

Your Text
HUKUM TAKLIFI

Menurut bahasa adalah hukum pemberian beban


sedangkan menurut istilah Adalah ketentuan Allah
yang menuntut mukallaf (baligh dan berakal sehat)
yang berkaitan dengan perintah untuk melakukan
atau untuk meninggalkan suatu perbuatan.atau
pilihan untuk mengerjakan atau meninggalkan.

Your Text
HUKUM TAKLIFI
HUKUM TAKLIFI DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI :
1. Wajib adalah segala perintah Allah swt yang harus kita kerjakan, dan
apabila ditinggal akan berdosa..Macam-macam hukum wajib adalah
sebagai berikut.
Wajib ain, Wajib kifayah, Wajib syarI, Wajib aqli, Wajib aqli nazari, Wajib
aqli daruri, Wajib muaiyyah, Wajib mukhayyar, Wajib mutlaq,

Your Text
HUKUM TAKLIFI
HUKUM TAKLIFI DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI :
2. Sunah adalah perkara yang apabila dikerjakn
mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tidak
berdosa. Macam-macam hokum sunah adalah :
Sunah muakkad, Sunah ghairu muakkad, Sunah hajat,
Sunah abad,

Your Text
HUKUM TAKLIFI
HUKUM TAKLIFI DIBAGI MENJADI LIMA KATEGORI :

Haram adalah suatu perkara yang apabila


dikerjakan berdosa dan apabila ditinggalkan
mendapat pahala, seperti meminum minuman
keras, mencuri, dan berjudi.
Makruh adalah sesuatu yang tidak disukai
atau diinginkan oleh Allah swt,akan tetapi
apabila tidak dikerjakan tidak berdosa dan jika
ditinggalkan mendapat pahala. Contohnya
makan bawang mentah, jengkol, dan pete.
Your Text
Mubah adalah suatu perkara yang apabila
dikerjakan atau ditinggalkan tidak
mendapatkan pahala maupun tidak berdosa.
HUKUM WADI
Adalah ketentuan Allah swt yang mengandung
pengertian bahwa terjadinya sesuatu
merupakan sebab, syarat, atau penghalang
adanya suatu hukum.
Misalnyan shalat, menjadi sebab adanya kewajiban
berwudlu terlebih dahulu, (Q.S. Al-Maidah:6).
Adanya kemampuan (istataah) adanya menjadi
syarat wajibnya menunaikan ibadah haji (Q.S. Ali-
Imran: 97).
Adanya perbedaan agama antara pewaris dan ahli
Your Text
waris, menjadi penghalang dalam hal pembagian
harta waris.

Anda mungkin juga menyukai