Anda di halaman 1dari 22

Ilmu Tajwid (Pengertian, Hukum,

Macam, Tujuan, Manfaat, dan


Contohnya)
Rosulullah saw bersabda maksudnya:

"BACALAH AL QURAN KERANA IA AKAN DATANG PADA HARI


AKHIRAT KELAK SEBAGAI PEMBERI SYAFAAT KEPADA
TUANNYA"
(Hadis Riwayat Muslim)

Tajwid sendiri jika dilihat dari bahasa berasal dari kata ” Jawwada ” (‫تجويدا‬-‫يجود‬
ّ -‫جود‬
ّ )
yang mempunyai arti melakukan sesuatu dengan indah, bagus, dan
membaguskan. Sedangkan di dalam Ilmu Qiraah, tajwid mempunyai arti
mengeluarkan huruf dari tempatnya yang sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki
huruf tersebut.

Sedangkan jika dilihat dari segi istilah, Tajwid ini adalah ilmu untuk membaguskan
pembacaan pada kitab suci Al-Qur’an disertai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid
yang berlaku pada setiap huruf.

Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan juga bahwa Tajwid ialah
mengeluarkan tiap huruf dari makhrojnya dengan memberikan hak untuk setiap
huruf (hak tersebut adalah sifat yang melekat pada tiap huruf seperti Iqlab,
Qalqalah, dll) serta mustahaq huruf (sifat huruf yang dikarenakan sebab tertentu
seperti Iqlab, izhar, dll).

Jadi bisa kita simpulkan disini, pengertian Ilmu Tajwid adalah Ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana cara mengucapkan atau melafadzkan tiap huruf-
huruf yang berada di dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadist atau juga yang lainnya.

Ada beberapa istilah yang harus kita perhatikan dan pahami di dalam Ilmu Tajwid
ini terutama disaat kita sedang membaca Al-Qur’an dan Hadist. Dimana ini adalah
pengelompokan ilmu yang setelah ini akan kita bahas. Diantaranya adalah :
 Makharijul Huruf. Ini adalah tempat keluar masuknya suatu huruf hijaiyah
dalam Al-Qur’an.
 Shifatul Huruf. Ini adalah cara mengucapkan atau melafadzkan tiap huruf
pada Al-Qur’an
 Akhamul Huruf. Ini ilmu tajwid tentang hubungan antara satu huruf dengan
huruf lainnya.
 Ahkamul Maddi Wal Qasr. Ilmu yang mempelajari panjang pendek bacaan
disaat melafadzkan tiap kata dalam ayat Al-Qur’an.
 Ahkamul Waqaf Wal Ibtida’. Ilmu tajwid untuk mengetahui huruf dimana kita
bisa memulai membaca dan atau berhenti membaca pada tiap bacaan di
Al-Qur’an.
 Dan yang terakhir adalah Al-Khat dan Al-Utsmani.

Ilmu tersebut adalah macam-macam atau jenis Ilmu yang bisa kita pelajari di
dalam Ilmu Tajwid.

Dan menurut Ibn Katsir, membaca secara Tartil adalah membaca secara perlahan
dan juga hati-hati karena dengan membaca tersebut akan membantu kita dalam
memahami dan mentadaburi setiap isi yang ada pada

Hukum mempelajari ilmu tajwid

Bagaimana dengan hukum yang dikenakan untuk mempelajari Ilmu Tajwid ini?
Hukum mempelajari Tajwid yang merupakan sebuah ilmu pengetahuan
adalah Fardhu Kifayah. Yaitu dimana jika diantara kamu sudah ada yang
mempelajari teori dan istilah di dalam ilmu tajwid, maka kewajiban tersebut
menjadi gugur untuk orang yang lainnya.
Namun, sebagai ummat Islam yang benar-benar mencintai dan mengakui bahwa
kita Muslim. Hukum Tajwid ini di dalam prakteknya saat membaca Al-Qur’an
adalah Fardhu Ain. Yaitu kita wajib mengaplikasikan ilmu Tajwid ini di dalam
setiap kita membaca Al-Qur’an di setiap kata dan hurufnya.
Adapun beberapa hukum atau dalil yang menyatakan kewajiban kita untuk
mengaplikasikan ilmu Tajwid di dalam membaca Al-Qur’an. Hukum mempelajari
ilmu tajwid tersebut diantaranya adalah :

Sumber Hukum Wajib Tajwid dari Al-Qur’an


Sumber hukum pertama kita ambil dari salah satu ayat suci Al-Qur’an, lebih
tepatnya pada surat Al-Muzzamil ayat 73 yang bunyinya:
“Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”
Jadi di dalam membaca Al-Qur’an, kita diwajibkan untuk membaca secara tartil.
Yaitu membaca setiap huruf dan kata Al-Qur’an dengan memperindah
pengucapannya atau sesuai dengan Tajwid.

Sumber Hukum Wajib Tajwid dari Al-Hadist


Sumber hukum kedua yang menyatakan bahwa kita wajib membaca Al-Qur’an
dengan Tajwid yang benar ada di dalam Hadist Rasulullah Muhammad S.A.W.
Hadist ini diriwayatkan langsung oleh Ummuh Salamah r.a yang merupakan Istri
Nabi saat ditanyakan tentang bagaimana Rasulullah di dalam membaca Al-Qur’an
dan bacaan Shalat. Maka Beliau menjawab :

”Ketahuilah bahwa Baginda Nabi muhammad S.A.W. Sholat kemudian tidur yang
lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat
yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang
lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh.
Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W.
dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya
satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

smallbiztrends.com
Adapun tujuan untuk kita mempelajari Ilmu Tajwid adalah agar kita dalam
membaca Al-Qur’an dapat membacanya dengan baik dan benar-benar fasih
sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad S.A.W.

Selain itu, dengan mempelajari ilmu tajwid, kita akan lebih terjaga dari kesalahan
pembacaan dan juga kesalahan di dalam pengartian pada setiap lafadz pada Al-
Qur’an. Karena pada setiap huruf dan kata akan mempunyai makna tersendiri di
dalam pembacaan Al-Qur’an.`

Kegunaan dan Manfaat Mempelajari Ilmu


Tajwid

ummi-online.com

Belajar tajwid sangat memberikan banyak manfaat. Belajar tajwid akan sangat
baik jika dimulai sejak dini, karena itu akan mempermudah dan mempercepat
proses untuk bisa dan benar dalam membaca Al-Qur’an.

Manfaat utama belajar dan juga mempelajari ilmu tajwid ini adalah agar kita bisa
terhindar dari kesalahan di dalam pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Jadi, ketika kita
sudah mengetahui tentang macam-macam atau jenis dari setiap hukum di Ilmu
Tajwid yang ada.
Baik tentang hurufnya, cara pelafadzannya, Insya Allah kita akan sedikit
kemungkinan salah dalam membaca Al-Qur’an bahkan tidak salah sama sekali,
dengan catatan sungguh-sungguh dalam menggunakan ilmu tajwid.

Macam Macam Hukum Bacaan Ilmu Tajwid


Lengkap dan Contohnya

Peletakan makhraj huruf untuk bacaan tajwid. Via ImamFaisal.com


Setelah kamu mengetahui pengertian serta kegunaan ataupun manfaat dari kita
mempelajari ilmu tajwid. Sekarang kita mulai belajar untuk mengenal macam-
macam jenis hukum bacaan tajwid yang ada di Al-Qur’an.

Ada beberapa macam hukum bacaan tajwid yang disini saya kelompokkan
menjadi 9 kelompok dan saya ulas secara garis besarnya dahulu dikarenakan
pembahasan yang sebenarnya cukup panjang. Tapi jangan kecewa, karena akan
saya tulis selengkapnya di lain artikel dengan link terkait nantinya. Simak yuk
ulasan ringkasnya dibawah ini.
Hukum Bacaan Tajwid – Nun Mati atau
Tanwin

siti-
muthiah.blogspot.com

Pertama adalah ilmu tajwid dimana hukum bacaan yang terdapat atau terkena
bacaan nun mati dan atau tanwin. Hukum tajwid yang terkena dengan tanda baca
nun mati dan atau tanwin ini terbagi menjadi empat bagian, diantaranya adalah
Izhar Halqi, Idgom, Iqlab, dan Ikhfa’ Haqiqi.

Sebagai salah satu contoh, bisa kamu lihat gambar bacaan Al-Qur’an di bawah
ini. Diantaranya ada huruf yang diberikan warna merah sebagai izhar halqi, warna
hijau sebagai idgham, dan warna biru sebagai ikhfa haqiqi, serta warna ungu
sebagai hukum bacaan iqlab.

Hukum Tajwid Nun Mati atau Tanwin – Izhar Halqi (‫)رإظها‬

Izhar halqi adalah hukum bacaan Al-Qur’an yang apabila nun sukun atau tanwin
bertemu dgn salah satu anggota huruf izhar. Maka cara untuk melafazkan atau
mengucapkannya ialah harus dibaca dengan jelas.

Hukum Izhar ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan 6 (enam)
huruf Halqi (tenggorokan). Beberapa huruf halqi tersebut diantaranya adalah

 alif atau hamzah(‫)ء‬,


 ha’ (‫)ح‬,
 kha’ (‫)خ‬,
 ‘ain (‫)ع‬,
 ghain (‫)غ‬, dan
 ha’ (‫)ﮬ‬.
Maka dari itu, hukum bacaan Izhar Halqi ini harus dibaca jelas tanpa harus ada
penekanan.

Contoh untu Izhar Halqi seperti : ٌ‫اميَة‬


ِ ‫َار َح‬
ٌ ‫ن‬
Hukum Bacaan Tajwid Nun Mati atau Tanwin – Idgham (‫)امغدإ‬

Selanjutnya adalah hukum bacaan Idgham. Hukum bacaan Idgom ini


sebenarnya dibagi menjadi dua bagian diantaranya adalah Idghom Bighunnah
dan Idgom Billagunnah. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut.
Idgham Bighunnah

masyadi.com

Idgham Bighunnah memiliki arti dilebur dan juga disertai dengan dengung.
Dimana kita dalam membaca huruf Idghom Bighunnah adalah dengan
memasukkan atau meleburkan salah satu huruf nun mati atau tanwin (‫ ن‬/ ٌ ‫ )ـًـٍـ‬di
dalam huruf sesudahnya dengan disertai dengung, jika nun mati atau tanwin
bertemu dengan salah satu huruf Idghom yang berjumlah empat yaitu
diantaranya adalah : ya’(‫)ي‬, nun (‫) ن‬, mim ( ‫) م‬, wau (‫) و‬.
Contoh bacaan Idgham Bighunnah : ‫ُّم َم َّد َدةٍ َع َم ٍد فِي‬
Idghom Bilaghunnah

masyadi.com

Idgham Bilaghunnah mempunyai arti melebur tanpa dengung. Yaitu membaca


ayat Al-Qur’an dengan memasukkan atau juga meleburkan huruf nun mati atau
tanwin (‫ ن‬/ ٌ ‫ )ـًـٍـ‬dalam huruf sesudahnya tanpa harus disertai dengung jika
bertemu dengan salah satu huruf Idgham Billagunnah, yaitu lam atau ra (‫ ل‬،‫)ر‬

Contoh: ‫َلم َمن‬

Pengecualian untuk Idghom Bilaghunnah


Jika nun mati atau tanwin bertemu dgn keenam huruf idgam tersebut tetapi
ditemukan di dlm satu kata, conohnya ‫ان‬ٌ ‫ ِقن َو‬,‫ اَدُّنيَا‬,‫ان‬
ٌ َ‫بُني‬, dan ‫ان‬
ٌ ‫صن َو‬,
ِ maka nun mati
atau tanwin tersebut harus dibaca jelas.
Hukum Bacaan Tajwid Nun Mati atau Tanwin – Iqlab

BelajarTajwid.shofhajamil.com

Hukum bacaan ini terjadi apabila ada huruf nun mati atau tanwin bertemu
dengan huruf ba’ (‫)ب‬. Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah
menjadi bunyi mim (‫)م‬.

Contoh: ‫لَي ُۢن َبذَ َّن‬

Hukum Bacaan Tajwid Nun Mati atau Tanwin – Ikhfa’ Haqiqi

Hukum bacaan ini apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf
seperti ta’(‫)ت‬, tha’ (‫)ث‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬, dzal (‫)ذ‬, zai (‫)ز‬, sin (‫)س‬, syin (‫)ش‬, sod (‫)ص‬,
dhod (‫)ض‬, , fa’ (‫)ف‬, qof (‫)ق‬, dan kaf (‫)ك‬, maka ia harus dibaca samar-samar
(antara Izhar dan Idgham)

َ ‫نَقعًا فَ َو‬
Contoh: َ‫سطن‬
Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati

kemdikbud.go.id

Selain hukum nun mati dan tanwin adapula hukum bacaan tajwid lainnya dalam
mempelajari dan membaca Al Quran yaitu Hukum mim mati, yang disebut hukum
mim mati jika bertemu dgn huruf mim mati (‫ )م‬yang bertemu dgn huruf hijaiyah
tertentu. Berikut contoh ayatnya, yang diberi tanda warna (biru : ikhfa syafawi), (
merah : idgham mimi), (hijau : izhar syafawi).

Hukum Bacaan Tajwid (mim mati) memiliki 3 jenis, yaitu sebagai berikut :

Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati – Ikhfa Syafawi (‫)إﺧﻔاﺀ ﺷﻔﻮﻱ‬

Ikhfa Syafawi terjadi jika ada huruf mim mati (‫ )م‬bertemu dengan huruf ba’ (‫)ب‬,
cara untuk membacanya adalah dengan cara secara samar-samar di bibir dan
dibaca dengan didengungkan.

ٌ ‫(وكَلبُ ُهم بَا ِس‬


Contoh bacaan Ikhfa Syafawi : )‫ط‬ َ ‫(فَاح ُكم بَينَ ُهم) (ت َر ِمي ِهم ِب ِح َج‬
َ )ٍ‫ارة‬

Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati – Idgham Mimi ( ‫)إدغام ميمى‬

Idgham Mimi terjadi jika ada huruf mim mati (‫ )م‬bertemu dengan huruf mim (‫)م‬,
maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau
ditasyidkan dan wajib anda baca dengung. Idgham mimi disebut juga dgn
idgham mislain atau mutamasilain.
Contoh : )ٍ‫(أَم َمن) (كَم ِمن فِئَة‬

Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati – Izhar Syafawi (‫)إﻇهار ﺷﻔﻮﻱ‬

Izhar Syafawi terjadi jika ada huruf mim mati (‫ )م‬bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyyah selain huruf mim (‫ )م‬dan ba (‫)ب‬, maka cara membacanya adalah
dengan jelas di bibir serta mulut anda tertutup.

ُ ‫(لَ َعلَّ ُكم تَتَّقُونَ ) (ت َم‬


Contoh: ) َ‫سون‬

Hukum Bacaan Tajwid – Mim dan Nun


Tasydid

hahuwa.blogspot.com

Hukum bacaan mim dan nun tasydid disebut juga dgn wajib al-ghunnah ( ‫واجﺐ‬
‫ )الﻐﻨﻪ‬yang memiliki makna bahwa orang yang membacanya di wajibkan untuk
mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah
didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki
ّ
tanda syadda atau bertasydid (ّ‫ م‬dan ‫)ن‬.
Contoh: ِ‫مِﻦَ الﺠِﻨَّة وَالﻨَّاس‬

Hukum Bacaan Tajwid – Alif Lam Ma’rifah

tajwidlengkapp.blogspot.com

Hukum bacaan Alif lam ma’rifah yaitu apabila dua huruf yang di tambah pada
akhir atau awal dari kata yang mempunyai arti nama atau isim. Ada dua jenis alif
lam ma’rifah yaitu qamariah dan syamsiah.

Alif Lam Qamariah


Pertama adalah Alif Lam Qamariah dimana Lam ini diikuti oleh 14 huruf hijaiah,
diantaranya seperti: ‘ain (‫)ع‬, ghain (‫)غ‬, alif/hamzah(‫)ء‬, ba’ (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, ha’ (‫)ح‬,
kha’ (‫)خ‬, fa’ (‫)ف‬, qaf (‫)ق‬, kaf (‫)ك‬, mim (‫)م‬, wau (‫)و‬, ha’ (‫ )ﮬ‬dan ya’ (‫)ي‬.

Untuk hukum Alif Lam Qamariah diambil dari bahasa arab yang berarti Al Qamar
(‫ )القﻤﺮ‬yang mempunyai arti bulan. Maka dari itulah, untuk membaca Alif Lam
Qamariah adalah dengan membaca secara jelas tanpa meleburkan bacaannya.
Alif Lam Syamsyiah
Kedua adalah Alif Lam Syamsiah dimana Lam ini diikuti oleh 14 huruf hijaiah
lainnya selain Qamariah seperti : ta’ (‫)ت‬, tha’ (‫)ث‬, dal (‫)د‬, dzal (‫)ذ‬, ra’ (‫)ر‬, zai (‫)ز‬,
sin (‫)س‬, syin (‫)ش‬, sod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬, tho (‫)ط‬, zho (‫)ظ‬, lam (‫ )ل‬dan nun (‫)ن‬.

READ Bacaan Doa Ayat Kursi Arab Latin beserta Artinya

Untuk nama Asy Syamsiah sendiri diambil dari bahasa Arab (‫ )الﺸﻤﺴﻴﻪ‬yang
mempunyai arti matahari. Maka dari itu, untuk membaca Alif Lam ini dengan
membacanya dengan cara dilebur dengan huruf setelahnya.

Hukum Bacaan Tajwid – Idgham

tajwid3d.blogspot.com

Hukum Idgham (‫ )امﻏدﺇ‬adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau
memasukkan satu huruf ke dalam huruf yg lain. Oleh karena itu bacaan idgham
harus dilafazkan dgn cara meleburkan suatu huruf kepada huruf setelahnya. Ada
tiga jenis idgham yaitu:
Idgham Mutamathilain (‫ – إدغام مﺘﻤاﺛﻠﻴﻦ‬yang serupa)
Idgham Mutamathilain adalah bertemunya antara dua huruf yg sama sifat dan
makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya. Hukumnya
adalah wajib utk di idghamkan. Contoh: ‫قَﺪ دَﺨَلُﻮا‬.

Idgham Mutaqaribain (‫ – إدغام مﺘﻘارﺑﻴﻦ‬yang hampir)


Idgham Mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yg sifat dan makhrajnya
hampir sama, seperti ba’ bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha’ bertemu dzal.
Contoh: ‫نَﺨلُقڪُ ﻢ‬

Idgham Mutajanisain (‫ – إدغام مﺘﺠاﻧﺴﻴﻦ‬yang sejenis)


Idgham Mutajanisain adalah bertemunya antara dua huruf yg sama makhrajnya
akan tetapi tdk sama sifatnya seperti ta’ dan tha, lam dan ra’ serta dzal dan zha.
Contoh: ‫قُﻞ رَبﱢ‬
Hukum Bacaan Tajwid – Mad

masyadi.com

Hukum bacaan Mad yg mempunyai arti yaitu melanjutkan atau melebihkan. Dari
segi istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara
dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad.

Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far’i. Terdapat tiga huruf mad
yaitu alif, wau, dan ya’ dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah.
Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.

Hukum Bacaan Tajwid – Ra’


Hukum ra’ ialah hokum tentang bagaimana membunyikan huruf ra’ di dalam
bacaan. Terdapat tiga cara yaitu bacaan kasar atau tebal, halus atau tipis, atau
keduanya yaitu bacaan harus dikasarkan namun juga ditipiskan.

Untuk bacaan ra’ ini harus di kasarkan jika :

1. Huruf ra’ yang mempunyai harakat atas atau fathah.


Contoh: ‫رَبﱢﻨَا‬
2. Huruf ra’ yang berbaris mati atau mempunyai harakat sukun dan huruf
sebelumnya berbaris atas atau fathah.
Contoh: ‫وَاﻻَرض‬

3. huruf Ra’ berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah atau
kasrah.
Contoh: ‫ٱرجِعُﻮا‬

4.huruf Ra’ berbaris mati dan sebelumnya huruf yang berbaris bawah atau
kasrah tetapi ra’ tadi bertemu dengan huruf isti’la’.

Contoh: ‫مِﺮصَاﺪ‬

Untuk bacaan ra’ yang harus di tipiskan adalah jika :

1. Huruf ra’ yang berbaris bawah atau kasrah.


Contoh: ٌ‫رِجَال‬

2. Huruf ra’ yang sebelumnya terdapat mad lain


Contoh: ٌ‫ﺧَﻴﺮ‬

3. Huruf Ra’ mati yang sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah
namun tidak berjumpa dengan huruf isti’la’.
Contoh: َ‫فِﺮعَﻮﻦ‬

Untuk bacaan ra’ yang harus dikasarkan dan ditipiskan adalah jika setiap ra’
yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian
berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’.

Contoh: ‫فِﺮق‬

Sebagai catatan :
Huruf Isti’la’ (‫ )اسﺘعﻼ ﺀ‬terbagi menjadi tujuh huruf yaitu diantaranya adalah kha’
(‫)خ‬, sod (‫)ص‬, dhad (‫)ض‬, tha (‫)ط‬, qaf (‫)ق‬, dan huruf zha (‫)ظ‬.
Hukum Bacaan Tajwid – Qalqalah

Hukum bacaan tajwid Qalqalah (‫ )قلقلﻪ‬ialah bacaan pada huruf-huruf hijaiyah


dengan bunyi seakan-akan berdetik atau juga memantul. Ada lima huruf qalqalah
yaitu diantaranya huruf qaf (‫)ق‬, tha (‫)ط‬, ba’ (‫)ب‬, jim (‫)ج‬, dan huruf dal (‫)د‬. Dan
Qalqalah terbagi menjadi dua jenis yaitu :

Qalqalah Kecil
Qalqalah kecil ialah dimana jika salah satu dari huruf Qalqalah itu berbaris mati
dan baris matinya adalah asli dikarenakan harakat sukun dan bukan karena
tanda waqaf.

Contoh: َ‫ ﻴَﺪعُﻮن‬,َ‫ﻴَﻄﻤَعُﻮن‬

Qalqalah Besar
Qalqalah besar ialah jika salah satu dari huruf Qalqalah itu telah mati karena
tanda waqaf atau berhenti. Di dalam keadaan ini, Qalqalah dilakukan apabila
bacaan di waqafkan namun tidak di Qalqalahkan jika bacaan diteruskan.

Contoh: ٍ‫ عَلَﻖ‬,ِ‫ٱلﻔَلَﻖ‬
Hukum Bacaan Tajwid – Tanda Waqaf (‫)وقف‬

hahuwa.blogspot.com

Tajwid terakhir yang akan kita ulas adalah hukum bacaan Waqaf. Waqaf jika
dilihat dari sudut bahasa memiliki arti berhenti atau juga menahan. Tetapi apabila
dilihat dari sudut istilah tajwid, Waqaf memiliki arti menghentikan bacaan sejenak
dengan memutuskan suara pada akhir perkataan untuk bernapas dengan niat
untuk menyambungkan kembali bacaan.

Terdapat empat jenis Waqaf yang bisa kita pelajari yaitu:

Waqaf ّ‫( ﺗﺂم‬taamm)


Waqaf sempurna yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan
yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau
bacaan Al-Qur’an, serta tidak mempengaruhi arti dari bacaan tersebut karena
tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya atau yang
sesudahnya.

Waqaf ‫( ﻛاﻒ‬kaaf)
Waqaf memadai yaitu mewaqafkan atau juga memberhentikan pada suatu
bacaan secara sempurna, tidak memutuskan pada tengah-tengah ayat atau
bacaan, tetapi ayat tersebut masih berkaitan makna serta arti dengan ayat
sesudahnya.

Waqaf ‫( ﺣﺴﻦ‬Hasan)
Waqaf baik yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa mempengaruhi makna
atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dgn bacaan sesudahnya
Waqaf ‫( قﺒﻴﺢ‬Qabiih)
Waqaf buruk yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tdk
sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus
di hindari karena bacaan yg di waqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya
dgn bacaan yang lain.

Untuk ulasan tentang Ilmu bacaan Tajwid kali ini cukup itu dulu dari saya. Jika
teman-teman ingin lebih memperdalam lagi, silahkan datang ke Guru atau
Ustadz di kampun teman untuk belajar mengenai bacaan Al-Qur’an dengan ilmu
Tajwid.

Dan pesan lagi dari saya, jangan pernah menyimpulkan atas apa yang telah
kawan pelajari dengan keinginan sendiri, bisa jadi itu ada campur tangan syaitan
disana. Selalulah belajar didampingi oleh Guru. Artikel yang saya buat adalah
sebagai pengingat dan pendukung teman di dalam belajar.

Itulah ulasan singkat mengenai hukum ilmu tajwid di dalam Al-Qur’an. Semoga
artikel tentang Pengertian Hukum Bacaan Ilmu Tajwid dan Contohnya
Lengkap ini saya akhiri. Semoga bisa bermanfaat untuk kawan Obatrindu.
Wassalamuallaikum.

Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dalam Al Qur'an - Hukum Nun mati dan Tanwin dalam Al
Qur'an berdasarkan ilmu tajwid yang terdapat 4 hukum. Hukum ini berlaku jika nun mati atau
tanwin tersebut bertemu huruf-huruf tertentu. Tentunya bukan huruf alfabet Indonesia. Hehehh. Baca
juga: Merenungkan Kandungan Al Qur'an
Bentuk huruf: Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dalam Al Qur'an

4 Hukum tersebut antara lain yakni:

Idzhar Halqi
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf Halqi (tenggorokan) seperti: alif/hamzah (‫)ء‬, ha' (‫)ح‬,
kha' (‫)خ‬, 'ain (‫)ع‬, ghain (‫)غ‬, dan ha' (‫)ه‬, maka ia harus dibaca jelas. artinya tidak boleh disamar-2kan
atau didengung-2kan.

ِ ‫ﻧَار َﺣ‬
Contoh: ‫اميَة‬
(dalam contoh diatas dapat terlihat tanda tanwin pada huruf Ra' bertemu dengan
huruf Halqi berupa ha')

Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dalam Al Qur'an


Idgham
Hukum bacaan Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Idgham Bighunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti: mim (‫)م‬, nun (‫)ن‬, wau (‫)و‬, dan ya' (‫)ﻱ‬, maka
ia harus dibaca melebur (mengikuti huruf didepannya) dengan dengung.

Contoh: ‫ع َمد م َم َّددَة‬


َ ‫ ِفي‬harus dibaca Fī ʿamadim mumaddadah.
(sangat tampak posisi tanwin yang terdapat pada huruf Dal bertemu dengan huruf Mim didepannya)

2. Idgham Bilaghunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti ra' (‫ )ر‬dan lam (‫)ل‬, maka ia harus dibaca
melebur tanpa dengung.

Contoh: ‫ َمن لَم‬harus dibaca Mal lam bukan Man Lam di Ingat-ingat Loch!!
Pengecualian hukum Idgham
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu
kata, seperti ‫ﺑُﻧيَان‬, ‫اَدﻧيَا‬, ‫قِﻧ َوان‬, dan ‫صﻧ َوان‬
ِ , maka nun mati atau tanwin tersebut dibaca jelas. dalam
sebuah keterangan bacaan ini di hukumi sebagai Idhar Mutlak. So, gak bisa diganggu gugat. Menarik
lainnya: Ayo! Mengenal Tajwid dalam Al Quran

Iqlab
Hukum Iqlab terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba' (‫)ب‬. Dalam bacaan ini,
bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim.

Contoh: َّ‫لَي ُ ۢﻧﺑَذَن‬harus cara membacanya Layumbadzanna bukan Layunbadzanna apalagi


Layungbadzanna.
Ikhfa' haqiqi

Jika terdapat nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf seperti ta'(‫)ت‬, tha' (‫)ث‬, jim (‫)ج‬, dal (‫)د‬,
dzal (‫)ذ‬, zai (‫)ز‬, sin (‫)س‬, syin (‫)ش‬, sod (‫)ص‬, dhod (‫)ض‬, tho (‫)ط‬, zho (‫)ظ‬, fa' (‫)م‬, qof (‫)م‬, dan kaf (‫)ك‬,
maka ia harus dibaca samar-samar (antara Idzhar dan Idgham)

َ ‫فَ َو‬
Contoh: َ‫سطن‬ ‫ﻧَﻘعًا‬
tanda tanwin tersebut di baca 'aangfa.
*)Disarikan dari berbagai sumber literatur ilmu tajwid.

Anda mungkin juga menyukai