D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama: Dita Ayu Adillah
Kelas: XI.IPS 6
SMA YPI TUNAS BANGSA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
1. PENGERTIAN ILMU TAJWID
Tajwid sendiri jika dilihat dari bahasa berasal dari kata " Jawwada " (3تجويدا-يجوّد- )جوّدyang mempunyai arti melakukan
sesuatu dengan indah, bagus, dan membaguskan. Sedangkan di dalam Ilmu Qiraah, tajwid mempunyai arti mengeluarkan
huruf dari tempatnya yang sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki huruf tersebut.
Sedangkan jika dilihat dari segi istilah, Tajwid ini adalah ilmu untuk membaguskan pembacaan pada kitab suci Al-Qur’an
disertai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang berlaku pada setiap huruf.
Imam Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan juga bahwa Tajwid ialah mengeluarkan tiap huruf dari makhrojnya dengan
memberikan hak untuk setiap huruf (hak tersebut adalah sifat yang melekat pada tiap huruf seperti Iqlab, Qalqalah, dll) serta
mustahaq huruf (sifat huruf yang dikarenakan sebab tertentu seperti Iqlab, izhar, dll).
Jadi bisa kita simpulkan disini, pengertian Ilmu Tajwid adalah Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara
mengucapkan atau melafadzkan tiap huruf-huruf yang berada di dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadist atau juga yang
lainnya.
Ada beberapa istilah yang harus kita perhatikan dan pahami di dalam Ilmu Tajwid ini terutama disaat kita sedang
membaca Al-Qur’an dan Hadist. Dimana ini adalah pengelompokan ilmu yang setelah ini akan kita bahas.
Diantaranya adalah :
Makharijul Huruf. Ini adalah tempat keluar masuknya suatu huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an.
Shifatul Huruf. Ini adalah cara mengucapkan atau melafadzkan tiap huruf pada Al-Qur’an
Akhamul Huruf. Ini ilmu tajwid tentang hubungan antara satu huruf dengan huruf lainnya.
Ahkamul Maddi Wal Qasr. Ilmu yang mempelajari panjang pendek bacaan disaat melafadzkan tiap kata dalam ayat
Al-Qur’an.
Ahkamul Waqaf Wal Ibtida’. Ilmu tajwid untuk mengetahui huruf dimana kita bisa memulai membaca dan atau
berhenti membaca pada tiap bacaan di Al-Qur’an.
Dan yang terakhir adalah Al-Khat dan Al-Utsmani.
Ilmu tersebut adalah macam-macam atau jenis Ilmu yang bisa kita pelajari di dalam Ilmu Tajwid.
Dan menurut Ibn Katsir, membaca secara Tartil adalah membaca secara perlahan dan juga hati-hati karena dengan
membaca tersebut akan membantu kita dalam memahami dan mentadaburi setiap isi yang ada pada Al-Qur’an.
3. HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID
Bagaimana dengan hukum yang dikenakan untuk mempelajari Ilmu Tajwid ini? Hukum mempelajari Tajwid yang
merupakan sebuah ilmu pengetahuan adalah Fardhu Kifayah. Yaitu dimana jika diantara kamu sudah ada yang
mempelajari teori dan istilah di dalam ilmu tajwid, maka kewajiban tersebut menjadi gugur untuk orang yang lainnya.
Namun, sebagai ummat Islam yang benar-benar mencintai dan mengakui bahwa kita Muslim. Hukum Tajwid ini di
dalam prakteknya saat membaca Al-Qur’an adalah Fardhu Ain. Yaitu kita wajib mengaplikasikan ilmu Tajwid ini di
dalam setiap kita membaca Al-Qur’an di setiap kata dan hurufnya.
Adapun beberapa hukum atau dalil yang menyatakan kewajiban kita untuk mengaplikasikan ilmu Tajwid di dalam
membaca Al-Qur’an. Hukum mempelajari ilmu tajwid tersebut diantaranya adalah :
Jadi di dalam membaca Al-Qur’an, kita diwajibkan untuk membaca secara tartil. Yaitu membaca setiap huruf dan
kata Al-Qur’an dengan memperindah pengucapannya atau sesuai dengan Tajwid.
Sumber Hukum Wajib Tajwid dari Al-Hadist
Sumber hukum kedua yang menyatakan bahwa kita wajib membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang benar ada di
dalam Hadist Rasulullah Muhammad S.A.W. Hadist ini diriwayatkan langsung oleh Ummuh Salamah r.a yang
merupakan Istri Nabi saat ditanyakan tentang bagaimana Rasulullah di dalam membaca Al-Qur’an dan bacaan Shalat.
Maka Beliau menjawab :
"Ketahuilah bahwa Baginda Nabi muhammad S.A.W. Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau
sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi
yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah)
mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-
hurufnya satu persatu." (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
Dari hadist tersebut dapat kita ketahui bahwa Ummuh Salamah menjelaskan tentang bacaan tajwid Al-Qur’an yang
dibaca Rasulullah. Dan menandakan bahwa di dalam Shalat pun, kita juga harus tetap menerapkan Ilmu Tajwid di
dalam setiap bacaannya.
Manfaat utama belajar dan juga mempelajari ilmu tajwid ini adalah agar kita bisa terhindar dari kesalahan di dalam
pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Jadi, ketika kita sudah mengetahui tentang macam-macam atau jenis dari setiap
hukum di Ilmu Tajwid yang ada.
Baik tentang hurufnya, cara pelafadzannya, Insya Allah kita akan sedikit kemungkinan salah dalam membaca Al-
Qur’an bahkan tidak salah sama sekali, dengan catatan sungguh-sungguh dalam menggunakan ilmu tajwid.
Setelah kamu mengetahui pengertian serta kegunaan ataupun manfaat dari kita mempelajari ilmu tajwid. Sekarang
kita mulai belajar untuk mengenal macam-macam jenis hukum bacaan tajwid yang ada di Al-Qur’an.
Ada beberapa macam hukum bacaan tajwid yang disini saya kelompokkan menjadi 9 kelompok dan saya ulas secara
garis besarnya dahulu dikarenakan pembahasan yang sebenarnya cukup panjang. Tapi jangan kecewa, karena akan
saya tulis selengkapnya di lain artikel dengan link terkait nantinya. Simak yuk ulasan ringkasnya dibawah ini
Hukum Bacaan Tajwid – Nun Mati atau Tanwin
Pertama adalah ilmu tajwid dimana hukum bacaan yang terdapat atau terkena bacaan nun mati dan atau tanwin.
Hukum tajwid yang terkena dengan tanda baca nun mati dan atau tanwin ini terbagi menjadi empat bagian,
diantaranya adalah Izhar Halqi, Idgom, Iqlab, dan Ikhfa’ Haqiqi.
Sebagai salah satu contoh, bisa kamu lihat gambar bacaan Al-Qur’an di bawah ini. Diantaranya ada huruf yang
diberikan warna merah sebagai izhar halqi, warna hijau sebagai idgham, dan warna biru sebagai ikhfa haqiqi, serta
warna ungu sebagai hukum bacaan iqlab.
Selanjutnya adalah hukum bacaan Idgham. Hukum bacaan Idgom ini sebenarnya dibagi menjadi dua bagian
diantaranya adalah Idghom Bighunnah dan Idgom Billagunnah. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut.
Idgham Bighunnah
Idgham Bighunnah memiliki arti dilebur dan juga disertai dengan dengung. Dimana kita dalam membaca huruf Idghom
Bighunnah adalah dengan memasukkan atau meleburkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ( ْن/ )ًـٍـٌـdi dalam huruf
sesudahnya dengan disertai dengung, jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf Idghom yang berjumlah
empat yaitu diantaranya adalah : ya’()ي, nun () ن, mim ( ) م, wau () و.
Contoh bacaan Idgham Bighunnah :
Idgham Bilagunnah
Idgham Bilaghunnah mempunyai arti melebur tanpa dengung. Yaitu membaca ayat Al-Qur’an dengan memasukkan atau
juga meleburkan huruf nun mati atau tanwin ( ْن/ )ًـٍـٌـdalam huruf sesudahnya tanpa harus disertai dengung jika bertemu
dengan salah satu huruf Idgham Billagunnah, yaitu lam atau ra ( ل،)ر
Contoh:
Pengecualian untuk Idghom Bilaghunnah
Jika nun mati atau tanwin bertemu dgn keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan di dlm satu kata, contohnya ,
ٌ قِ ْن َو, dan ان
ان ٌ ص ْن َو,
ِ maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca jelas
Hukum bacaan ini terjadi apabila ada huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ ()ب. Di dalam bacaan ini,
bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim ()م.
Contoh:
Hukum Bacaan Tajwid Nun Mati atau Tanwin – Ikhfa’ Haqiqi
Hukum bacaan ini apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf seperti ta’()ت, tha’ ()ث, jim ()ج, dal ()د, dzal (
)ذ, zai ()ز, sin ()س, syin ()ش, sod ()ص, dhod ()ض, , fa’ ()ف, qof ()ق, dan kaf ()ك, maka ia harus dibaca samar-samar (antara
Izhar dan Idgham)
Contoh:
Selain hukum nun mati dan tanwin adapula hukum bacaan tajwid lainnya dalam mempelajari dan membaca Al Quran yaitu
Hukum mim mati, yang disebut hukum mim mati jika bertemu dgn huruf mim mati ( ) ْمyang bertemu dgn huruf hijaiyah
tertentu. Berikut contoh ayatnya, yang diberi tanda warna (biru : ikhfa syafawi), ( merah : idgham mimi), (hijau : izhar
syafawi).
Hukum Bacaan Tajwid (mim mati) memiliki 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati – Ikhfa Syafawi ()ﺇﺧﻔﺎﺀ ﺷﻔﻮﻱ
Ikhfa Syafawi terjadi jika ada huruf mim mati ( ) ْمbertemu dengan huruf ba’ ()ب, cara untuk membacanya adalah dengan
cara secara samar-samar di bibir dan dibaca dengan didengungkan.
ْ َاسطٌ( )ت َْر ِمي ِهم بِ ِح َجا َر ٍة( )ف
Contoh bacaan Ikhfa Syafawi : (اح ُكم بَ ْينَ ُهم ِ َ) َو َك ْلبُ ُهم ب
Hukum Bacaan Tajwid Mim Mati – Idgham Mimi ( )
Idgham Mimi terjadi jika ada huruf mim mati ( ) ْمbertemu dengan huruf mim ()م, maka cara membacanya adalah seperti
menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib anda baca dengung. Idgham mimi disebut juga dgn idgham mislain
atau mutamasilain.
Contoh :