Anda di halaman 1dari 44

BAB I

Pengenalan Ilmu Tajwid

Definisi Ilmu Tajwid

Tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada, yujawwidu


tajwidanyang artinya membaguskan atau menjadikan bagus.
AdapunIlmu Tajwid menurut istilah adalah suatu ilmu yang membahas
tentang tatacara membaca Alquran dengan memberikan haq setiap huruf dan
mustahaq setiap huruf.

Catatan :

- Maksud dari haq huruf : hak huruf adalah tempat keluarnya huruf dan sifat-
sifat yang selalu ada pada huruf tersebut. Contoh : jahar(jelas), hams(samar)
dan seterusnya

- Maksud darimustahaq huruf : mustahaq huruf adalah sifat-sifat pada setiap


huruf yang tidak selalu ada pada huruf tersebut. contoh : ghunnah
a’ridiah,tafkhim,tarqiq dan lainsebagainya.

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Hukum mempelajari ilmu tajwid sebagai disiplin ilmu adalah fardlu


kifayah(merupakan kewajiban kolektif). Adapun hukum membaca al-Qur'an
dengan memakai aturan-aturan tajwid adalah fardlu ‘ain (merupakan kewajiban
individu).

Membaca Al Quran tanpa tajwid menurut para ulama sebagai suatu lahn,
lahn adalah kerusakan atau kesalahan yang menimpa lafadh, baik secara khafiy
(samar)maupun secara jaliy (jelas).

1
• Lahn jaliy adalah kerusakan pada lafadz secara nyata sehingga dapat
diketahui oleh ulama qiraat maupun lainnya, seperti menjadikan kesalahan
i’rab atau shorof dan serta dapat merubah arti ayat Al quran.
• Lahn khafiy adalah kerusakan pada lafadh yang hanya dapat diketahui oleh
ulama qiraat dan para pengajar quran seperti kesalahan ghunnah dan panjang
pendeknya huruf.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk bisa mencapai


kesempurnaan dalam penetapan (pengucapan) kalam Allah sebagaimana yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuan yang lain yaitu untuk menjaga lisan dari kesalahan saat
membaca kitabullah (Al quran). Dengan demikian hal ini menjadi suatu
kewajiban kita sebagai seorang muslim, bahwa kita harus bisa menjaga dan
memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian al quran diantaranya adalah
dengan membaca al quran dengan baik dan benar berdasarkan kaidah ilmu
tajwid.

Pengamalan dan penggunaan ilmu tajwid

Menurut mayoritas para ulama ilmu tajwid wajib digunakan ketika


membaca Al quran, sedangkan menurut sebagian kecil para ulama ilmu tajwid
wajib digunakan ketika membaca Alquran dan hadist.

Keutaman dan manfaat dari mempelajari ilmu tajwid

• Keutamaan

Ilmu tajwid merupakan ilmu yang sangat mulia dikarenakan berkaitan


dengan cara kita membaca firman Allah SWT.

• Manfaat

2
Manfaat dan hasil yang akan kita peroleh jika sudah bisa mempelajari
ilmu tajwid dengan sempurna adalah mendapatkan ridha dari Allah
SWT,dan mendapatkan kedudukan yang sama dengan para malaikat di
sisi-Nya.

Kedudukan ilmu tajwid diantara ilmu-ilmu yang lain

Ilmu tajwid merupakan salah satu ilmu syar’i yang berkaitan langsung
dengan Al-quran Alkarim. Oleh karena ilmu tajwid memiliki kedudukan yang
tinggi diatas ilmu – ilmu yang lain.

Pencetus nama ilmu Tajwid

Dari segi praktek dan panduannya, pertama kali yang membentuk ilmu
tajwid adalah Sayidina Rasulullah SAW. Sedangkan dari segi penamaan dan
perumusan kaidah – kaidah serta penelitiannya dipelopori oleh para ulama ahli
qira’at pada masa Imam Kholil bin Ahmad, Abul Aswad ad-Dauli, dan para
ulama yang lainnya

Dasar pengambilan kaidah–kaidahdaripada ilmu tajwid

Pengambilan kaidah – kaidah serta teori ilmu tajwid adalah berdasarkan


pada bacaan Rasulullah SAWyang diajarkan kepada para sahabat dan juga
generasi selanjutnya

Masalah –masalah yang dibahas ilmu tajwid

Masalah –masalah yang di bahas adalah masalah yang berkaitan dengan


cara baca Alquran baik dari segi cara makhraj, sifat,hukum-hukum,waqof dan
lain sebagainya.

Tingkatan Membaca Al Quran:

3
1) Tartil yaitu membaca Al Quran secara pelan dengan menyempurnakan
tajwid disertai memperhatikan maknanya.
2) Tahqiq sama halnya dengan tartil tapi tahqiq bacaannya lebih pelan,
biasanya tingkatan ini sangat cocok untuk mengajar.
3) Hadr yaitu membaca Al Quran dengan cepat namun tetap menjaga aturan
tajwidnya.
4) Tadwir yaitu membaca Al Quran dengan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
pelan (mambaca Al Quran antara tartil dengan hadr)

BAB II
Hukum Nun Sukun dan Tanwin

ْ atau Tanwin apabila bertemu dengan salah satu huruf


Nun Sukun )‫(ن‬
hijaiyah, maka hukumnya terbagi menjadi 4 (empat) bagian :

1. Idzhar Halqi )‫(إظهار حلقي‬

Idzhar Halqi (makna secara bahasa : jelas atau terang) terjadi apabila nun
sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf yang enam :

1- ‫ء‬ (Hamzah) contoh : ‫م ْن أوتِي‬

2- ‫ه‬ (Ha’) contoh : ‫مِ ْنها‬

3- ‫ع‬ (‘Ain) contoh : ِ‫مِ ْن ِع ْن ِد َلا‬

4- ‫ح‬ (Ha’) contoh : ‫م ْن حيْث‬

5- ‫غ‬ (Ghin) contoh : ‫عذاب غ ِليْظ‬

6- ‫خ‬ (Kho’) contoh : ْ َّ‫م ْن خف‬


‫ت‬

2. Idgham (‫)إدغام‬

4
Hukum yang kedua dari Nun sukun dan Tanwin adalah Idghom yang
berarti memasukan. Maknanya menurut istilah adalah memasukan makhroj nun
mati/tanwin kepada makhroj huruf yang setelahnya. Adapun hukum Idghom
terbagi menjadi 2 bagian :

1) Idgham Bighunnah (disertai dengan dengung) (‫)إدغام بغنة‬


Ialah apabila nun sukun/tanwin bertemu salah satu dari huruf yang empat,
yaitu :

1- ‫ي‬ (ya’) contoh : ‫م ْن يق ْول‬


2- ‫ن‬ (nun) contoh : ‫ع ْن ن ْف ِس ِه‬
3- ‫م‬ (mim) contoh : ‫فتْ ًحا م ِب ْينًا‬
4- ‫و‬ (wau) contoh : ‫ِم ْن َّوال‬
Catatan :

ketentuan di atas tidak berlaku jika nun sukun bertemu dengan‫ و‬atau ‫ي‬
dalam satu kalimat (kata),karena jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan
dua huruf tersebut dalam satu kalimat maka wajib di baca jelas (‫)إظهار‬

Contoh : ‫ص ْنوان‬
ِ ‫ِق ْنوان‬ ‫ب ْنيان‬ ‫د ْنيا‬

2) Idgham Bilaghunnah(tanpa di sertai dengan dengung))‫بالغنة‬ ‫(إدغام‬


Ialah apabila nun sukun/tanwin bertemu huruf ‫(ل‬lam) atau ‫(ر‬ra’).

Contoh: ‫ل‬ : ‫ِم ْن لَّد ْنك‬ Min ladunka

‫ر‬ : ‫غف ْور َّر ِحيْم‬ Ghofuurun Rahiim

3. Ikhfa’ Haqiqi)‫(إخفاء حقيقي‬

5
Hukum yang ke 3 dari hukum nun sukun dan tanwin adalah “Ikhfa” yang
berarti samar. Dan terjadi apabila nun sukun atau tanwin bertemu salah satu
huruf yang lima belas, yaitu :

1- ‫ت‬ (ta) contoh : ‫ِم ْن ت ْحتِها‬


2- ‫ث‬ (tsa) contoh : ‫ما ًءا ثجَّا ًجا‬
3- ‫ج‬ (jim) contoh : ‫أ ْنجيْناك ْم‬
4- ‫د‬ (dal) contoh : ‫قِ ْنوان دانِية‬
5- ‫ذ‬ (dza) contoh : ‫م ْن ذالَّذِي‬
6- ‫ز‬ (zay) contoh : ‫ي ْومئِذ ز ْرقًا‬
7- ‫س‬ (sin) contoh : ‫ا َِّن ا ِل ْنسان‬
8- ‫ش‬ (syin) contoh : ‫عذاب ش ِديْد‬
9- ‫ص‬ (shod) contoh : ‫ق ْو ًماصا ِل ِحيْن‬
10- ‫ض‬ (dhadh) contoh : ‫احكة‬
ِ ‫م ْس ِفرة ض‬
11- ‫ط‬ (Tho) contoh : ‫وما ي ْن ِطق‬
12- ‫ظ‬ (dzo) contoh : ِ ‫ع ْن ظه‬
‫ور ِه ْم‬
13- ‫ك‬ (kaf) contoh : ‫م ْن كان‬
14- ‫ف‬ (fa) contoh : ‫ِر ْزقًا قالو ْا‬
15- ‫ق‬ (qof) contoh : ‫عمي فه ْم‬

PEMBAGIAN IKHFA’

Ikhfa’ terbagi menjadi tiga tingkatan:

1) Ikhfa’ A’la (‫)إخفاء أعلى‬

6
Adalah ikhfa’ yang tingkatannya paling kuat dengungnya) hurufnya ada

tiga : ‫ت د ط‬
Contoh:

‫وما ي ْن ِطق‬ ‫قِ ْنواندانِية‬ ‫ِم ْن تحْ تِها‬

2) Ikhfa’ Adna (‫)أدنىإخفاء‬

Adalah ikhfa’ yang tingkat ghunnahnya/dengungnya paling rendah, hurufnya


ada dua, yakni :‫ك ق‬

Contoh :

ْ‫ِرزْقًاْقْالُوا‬ ْ‫مْنْكْان‬

3) Ikhfa’ Ausat

Adalah ikhfa’ yang tingkat ghunnahnya/dengungnya pertengahan Dan


hurufnya adalah seluruh huruf ikhfa selain huruf ‫ ت د ط ق ك‬, Contoh :

‫ع ْميٌ فه ْم‬

Catatan: Suara dengungan setiap huruf menuju huruf setelahnya nun atau
tanwin secara langsung

4. Iqlab )‫(إقالب‬

Hukum yang keempat dari hukum nun sukun dan tanwin adalah Iqlab
yang artinya menggantikan. Sedangkan menurut istilah adalah menggantikan
bunyi nun sukun dengan mim saat membacanya. Adapun iqlab ini terjadi

apabila nun sukun atau tanwin bertemu huruf ‫ب‬

Contoh: ‫ِمن بع ِد‬

7
BAB III
Hukum Mim dan nun Tasydid

Apabila kita menemukan huruf ‫( م‬Mim)atau ‫( ن‬nun) yang bertasydid,


maka kita wajib membacanya dengan “dengung”. Adapun dengung ini disebut
juga Ghunnah dengan ukuran dengung sekitar 2 harakat, baik ketika bacaan
washol1atau ketika bacaan waqof2. Bahkan menurut para ulama ahli tajwid
dengungan dari nun dan mim yang bertasydid ketika waqaf / berhenti, maka
panjang dengungannya boleh hingga 3 harakat dengan alasan bahwa nun dan
mim sendiri punya sifat yang lazim yaitu ghunnah.

Contoh:

‫اِنَّك‬ ‫جنَّة‬ ‫فل َّما‬

BAB IV
Hukum Mim sukun

Apabila mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah,maka hukumnya


terbagi menjadi 3 bagian :

1. Ikhfa’ Syafawi )‫شفوي‬ ‫(إخفاء‬


Yaitu ketika mim sukun bertemu dengan huruf ‫( ب‬ba’)
Contoh :‫ب ْينًه ْم‬ ‫فاحْك ْم‬

2. Idgham mimi / mutamatsilain)‫ميمي‬ ‫(إدغام‬


Yaitu ketika mim sukun bertemu dengan huruf ‫(م‬mim)

ِ ‫ْاْل ْر‬
Contoh:‫ض‬ ‫لك ْم ما فِى‬

1Menyambungkan atau melanjutkan bacaan


2Menghentikan bacaan

8
3. Idzhar Syafawi )‫شفوي‬ ‫(إظهار‬
Yaitu apabila mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah selain ‫( ب‬ba’) dan

‫(م‬mim).
Contoh:‫ولالضالين‬ ‫صراط الَّ ِذيْن أ ْنع ْمت عليْه ْم غير المغضوب عليهم‬
ِ

Pembagian ghunah

a. Gunah ashliyyah yaitu setiap huruf nun dan mim yang bertasydid
b. Gunah a’ridhiyahyaitu ghunnah yang terdapat pada 5 hukum berikut,
yaitu :

1) Ikhfa haqiqi
2) Iqlab
3) Idgham bighunnah
4) Idgham mislain
5) Ikhfa syafawi

BAB V
Idgham dan pembagiannya

1. Idgham mutamasilain (‫متماثلين‬ ‫)إدغام‬


Adalah idghom yang terjadi apabila ada dua huruf yang sama makhraj dan
sifatnya, yang pertama mati (sukun) dan yang kedua hidup (berharkat) baik
dalam satu kalimat (kata) atau dua kalimat (kata) berbeda. Contoh:

‫بٌ بِعصاك ْالحجر‬


ْ ‫اِض ِْر‬

2. Idhgam mutajanisain(‫متجانسين‬ ‫)إدغام‬


Adalahapabila adanya pertemuan antara dua huruf yang sama makhroj
namun berlainan sifatnya, seperti :

9
1- ‫ط د ت‬ Contoh : َّ ‫ت‬
‫طائِفة‬ ْ ‫قال‬
‫لئِ ْن بسطت‬
ْ ‫أثقل‬
‫ت دعوللا‬
‫قدْ تبيَّن‬

2- ‫ظ ذ ث‬ Contoh : ْ‫ِإذْظلموا‬
ْ ‫ي ْله‬
‫ث ذ ِلك‬

3- ‫م ب‬ Contoh : ‫ي اْ ْركب معنا‬


َّ ‫يبن‬

3. Idhgam mutaqoribain( ‫)إدغام متقاربين‬


Adalah idghom yang terjadi apabila adanya pertemuan dua huruf yang
berdekatan dari segi makhrajnya dan berbeda dari segi sifatnya;
seperti‫ل‬bertemu dengan ‫ ر‬dan lainnya.

Contoh : ِ ‫ق ْل َّر‬
‫ب‬ ‫أل ْم ن ْخل ْقك ْم‬

BAB VI
QOLQOLAH

Qolqolah Ialah suara yang memantul atau melafadzkan huruf huruf


tertentu,pantulan tersebut diakibatkan dari kuatnya sifat jahar dan syiddah,maka
dari itu setiap huruf yang memiliki dua sifat tersebut wajib memiliki sifat
qolqolah adapun hurufnya ada lima, yaitu:‫ق‬, ‫ ط‬, ‫ ب‬, ‫ ج‬, ‫ د‬dan dikumpulkan
dalam lafadz ‫جد‬ ْ
‫قطب‬.

1- ‫ق‬ (qof) Contoh : ْ‫ي ْقرأ‬

10
2- ‫ط‬ (tho’) Contoh : ْ ‫ي‬
‫طم ع‬
3- ‫ب‬ (ba’) Contoh : ‫ي ْبخل‬
4- ‫ج‬ (jim) Contoh : ‫تجْ عل‬
5- ‫د‬ (dal) Contoh : ‫وجدْنا‬

Adapun Qalqalah terbagi menjadi 2 bagian,yaitu:

1) Qalqalah Shugra ialah huruf qalqalah yang sukunnya adalah sukun asli
seperti contoh di atas (sukun yang bukan disebabkan oleh waqaf) da nada
di tengah-tengah kalimat
2) Qalqalah Kubra yaitu huruf qalqalah yang sukunnya adalah sukun ‘Aridhi
atau disebabkan oleh waqaf dan ada di akhir kalimat

Contoh: ‫م ِجيد‬
Aslinya berharokat, lalu dibaca "Majiid” (disukunkan)dikarenakan waqaf.

Catatan : Setiap qolqolah kubra yang hurufnya memiliki tasydid maka


pantulan lebih kuat dari huruf yang bertasdid dan dinamakan
qolqolah akbar (paling besar) karena huruf yang bertasydid seoalah-
olah huruf tersebut 2 huruf yang di satukan.

Contoh : ‫بالحق‬

BAB VII
Lafadz Jalalah)‫(هللا‬

Hukum lafadz Allah terbagi menjadi dua bagian, yaitu tafkhim dan tarqiq

1. Dibaca tafkhim (tebal) jika lafadz Allah)‫ (للا‬didahului harakat fathah atau
dhammah.

Contoh: ‫صر للا‬


ْ ‫ن‬

11
2. Dibaca tarqiq(tipis) jika lafad Allah didahului harakat kasroh.
Contoh ‫ ِباهلل‬:

BAB VIII
Alif Lam Ta’rif

Alif Lam ta’rif adalah alif lam yang mengkhususkan suatu kalimat yang
asalnya bersifat umum.

huruf ada 2, yakni : ‫( ا‬alif) ‫( ل‬lam)

Contoh : Madinah /‫مدينة‬Madinah dalam bahasa indonesia adalah kota, dan


sifatnya umum; bisa kota jakarta,bandung dan lain lain.
Al madinah/ ‫ المدينة‬al madinah yang di maksud bukanlah kata umum
lagi, tapi sudah menjadi khusus yaitu madinah yang ada di arab saudi karena
sudah di masuki alif lam.

Adapun alif Lam ta’rif dibagi menjadi dua:

1. Idgham Syamsiyyah adalah lam ta’rif bertemu salah satu huruf 14, yaitu:
‫ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن‬

Contoh : ‫ْن‬
ِ ‫والتِي‬ َّ ‫وال‬
‫ش ْم ِس‬
(Tanda syamsyiyah adalah adanya tasydid disetiap huruf setelah alif lam)

2. Idzhar Qomariyah adalah lam ta’rif bertemu dengan salah satu huruf 14,

yaitu :‫أ‬,‫ب‬,‫ج‬,‫ ح‬,‫ خ‬,‫ ع‬,‫ غ‬,‫ ف‬,‫ ق‬,‫ك‬,‫ م‬,‫ و‬,‫ه‬, ‫ي‬

ْ‫و‬
Contoh : ‫القمر‬ ,‫أ ْلح ْمد هلل‬
(Tanda qomariyah adalah tidak adanya tasydid setelah alif lam)

12
BAB IX
Hukum Ra

Hukumnya Ra terbagi menjadi 3 bagian :

a) Tafkhim

1. Ra fathah/Tanwin Fathah, dan ra' dhommah/Tanwin dhommah.

Contoh: ‫ ربَّنا‬, ‫ر ِز ْقنا‬

2. Ra’ sukun sebelumya berupa fathah atau dhummah.


ْ ‫فا‬
Contoh:‫هج ْر‬ , ‫لرحْ من‬
َّ ‫أ‬

3. Ra’ sukun dan sebelumnya berupa kasroh ‘aridloh (yang datang).


Contoh : ‫ارج ِعي‬
ِ

4. Sesudahnya berupa huruf istila’.

Contoh:‫قِ ْرطاس‬

5. Ketika dibaca sukun karena waqof dan sebelumnya berupa fathah atau
dlummah.
ْ‫و‬
Contoh:‫الوتْ ِر‬ , ‫كل أ ْمر‬, ‫ص ْفر‬
b) Tarqiq

1. Huruf Ra’yang berharokat kasrah atau tanwin kasrah.

Contoh :‫ِر ْزقًا‬

2. Ra’sukun dan sebelumnya berupa kasrah, dan sesudahnya tidak berupa


huruf istila’ dalam satu kalimat.

Contoh:‫فِ ْرع ْون‬

3. Ra di baca sukun karena waqof dan sebelumnya berupa huruf ya’ sukun.

13
Contoh:‫قً ِديْر‬

4. Ketika(ra) dibaca sukun karena waqof, dan sebelumnya berupa huruf yang
bukan merupakan huruf istila’ dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.

Contoh:‫سحْ ر‬
ِ

c) Boleh Tarqiq dan Tafhim

Yaitu ketika Ra sukun sebelumnya merupakan huruf yang berharokat


kasrah dan huruf setelahnya berupa huruf isti’la’ yang berharkat kasrah dengan
syarat washal atau wakaf dengan Roum.

Contoh : ‫ظي ِْم‬


ِ ‫الع‬ َّ ‫فا ْنفلق فكان كل فِ ْرق ك‬
‫الط ْو ِد‬

Catatan :

- Alasan dibaca tipis karena ra tersebut di dempet oleh dua kasrah yaitu sebelum
dan sesudahnya.

- Alasan dibaca tebal karena setelah ra tersebut ada huruf kuat yaitu huruf
isti’la.

BAB X
Hukum Mad (panjang) dan Qoshr (pendek)

Hukum mad terjadi apabila fathah diikuti alif, kasroh diikuti ya sukun,
dan dhummah diikuti wau sukun.

Hukum Mad dibagi dua yaitu:

1) Mad Thabi’i/ashli adalah mad yang tidak bertemu hamzah, sukun dan
tasydid, dan panjangnya satu alif (dua harakat)
Contoh: ‫وحيها‬
ِ ‫ن‬

14
2) Mad far’i adalah mad yang setelah huruf mad memiliki alasan yang
menyebabkan berubahnya hukum dan kadar panjangnya, baik itu
hamzah,tasydid maupun sukun.

Mad Far’i dibagi 13 yaitu:

1) Mad wajib Muttashil adalah mad ashli bertemu hamzah dalam satu
kalimat. Panjangnya ( 3 - 6 harakat).

Contoh:‫جاء‬

2) Mad Jaiz Munfashil ialah mad ashli bertemu hamzah (bentuknya alif) di
lain kalimat. Panjangnya (2 - 6 harakat).
Contoh: ‫ِبماأ ْن ِزل‬

Catatan :Tidak boleh dicampur, jika misal dari awal membaca dengan 2
harakat maka ketika menemukan mad jaiz munfasil harus membaca 2
harakat dan seterusnya.

3) Mad ‘Aridl Lissukun ialah mad bertemu huruf hidup dibaca waqof.
Panjangnya (2 - 6 harakat).

Contoh : ‫العال ِميْن‬


4) Mad ‘Iwadl ialah harakat fathatain dibaca waqof, selain ta’ marbuthah.
Panjang mad 1 alif (2 harakat).
Contoh:‫ع ِل ْي ًما‬ ,‫ر ِح ْي ًما‬

5) Mad Shilah ialah setiap ha’ dhomir)‫ـ ِه‬ \ ‫ (ـه‬yang terletak di antara dua
huruf hidup (berharokat).
Contoh : ‫ب ِه‬ , ‫له‬

Mad shilah dibagi menjadi dua:

15
➢ Mad Shilah Qashirah ialah mad shilah bertemu selain huruf “Hamzah”
dan panjangnya satu alif (2harakat).
Contoh: ‫ت‬
ِ ‫السَّماوا‬ ‫له ما ِف ْي‬

➢ Mad Shilah Thawilah ialah mad shilah yang bertemu huruf “hamzah”
dan panjangnya seperti mad jaiz munfashil.

Contoh:‫س ِقيْن‬
ِ ‫الفا‬ ‫ضل بِ ِه إِ َّل‬
ِ ‫وم ا ي‬

6) Mad Tamkin ialah ya’ kasrah bertasydid yang bertemu ya’ sukun, dan
panjangnya satu alif (2 harakat).
Contoh: ‫ح ِي ْيت ْم‬

7) Mad Layyin ialah wawusukun)‫ ( ْو‬atau ya’ sukun )‫ي‬


ْ ( yang didahului
harakat fathah bertemu huruf berharokat ketika dibaca waqof, dan
panjangnya (2 - 6 harakat).

Contoh:‫خ ْوف‬ ,‫اِلً ْي ِه‬

8) Mad Lazim Mutsaqqal kalimi yaitu mad ashliyang bertemu dengan


huruf yangbertasydid didalam satu kalimat, dan panjangnya 3 alif (6

harakat). Contoh: ‫اليْن‬


ِ ‫ض‬َّ ‫ْال‬ ‫ول‬

9) Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi yaitu mad ashli bertemu sukun dalam
satu kalimah. Panjangnya 3 alif (6 harakat).
Contoh:‫أاْلن‬

10) Mad Lazim Mutsaqqal Harfi ialah mad ashli yang bertemu tasydid
dalam huruf serta di idhgomkan. Mad ini terjadi hanya pada awal surat
dalam al Qur’an, hurufnya ada 8 dikumpulkan dalam lafadz (‫)نقص عسلكم‬
Panjangnya 3 alif (6 harokat).
Contoh :‫الم‬

16
11) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi ialah mad yang bertemu sukun dalam huruf
dan tidak di idhgomkan . Dan mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam
al Qur’an, hurufnya ada 8 seperti yang ada diatas.

Contoh :‫الم‬

12) Mad Farq ialah hamzah Istifham (hamzah yang mempunyai maksud
ْ panjangnya 3 alif.
bertanya) bertemu hamzah‫ال‬

Contoh:‫أًللا‬ ‫ق ْل‬

13) Mad Badal yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata, dan
panjangnya 2 harakat.

Contoh : ‫إيمانا أوتوا ءامن‬

Catatan penting: Didalam Alquran tepatnya pada awal surat yang awalnya
dibaca sesuai ejahannya dan bukan bacaan harakatnya itu ada tiga kategori :

a. dibaca tanpa ada mad yaitu huruf ” alif” contoh ‫الم‬


b. dibaca haya 2 harakat saja hurufnya ada 5 yaitu )‫(حي طهر‬sebagian ulama
memberi nama mad ini mad lazim harfi mukhoffaf ( paling lemah
pendapatnya) dan sebagian lagi (mayoritas) memberi nama mad ashli
dikarnakan panjangnya Cuma 2 harakat .
Contoh : ‫طه‬
c. dibaca 6 harakat dan tidak boleh kurang atau lebih, hurufnya ada 8 yaitu
)‫ (نقص عسلكم‬,menurut mayoritas para ulama : ketika salah satu huruf itu
diidghamkan maka ia menjadi mad lazim mutsaqol harfi dan yang tidak
diidghamkan menjadi mad lazim mukhafaf harfi

Contoh :‫الم‬
- Huruf lamdalam contoh diatas hukumnya menjadi mad lazim harfi
mutsaqqol

17
- Huruf mimdalam contoh diatas hukumnya menjadi mad lazim harfi
mukhaffaf

Namun menurut sebahagian ulama ( pendapat lemah ) :Diidghamkan


ataupun tidak sama saja dinamai mad lazim harfi mutsaqol.

Contohnya : ‫الم‬
- Lam dan mimdalam contohmerupakan mad lazim harfi mutsaqol

BAB XI
Cara Membaca Isti’adzah, Basmalah dan Awal surat serta cara
menyambung dua surat, lalu cara menyambung akhir surat al
anfal dan awal surat attaubah

A. Cara membaca isti’adzah,basmalah dan awal surat

1. Memutus Semua (‫)قطع الجميع‬


Maksudnya adalah membaca istiadzah, basmalah dan surat secara terpisah.
Contoh:

Di baca terpisah ‫الر ِج ِيم‬


َّ ‫ان‬ َّ ‫أع ْوذ ِباهللِ مِ ن ال‬
ِ ‫شيْط‬
Di baca terpisah ‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ‫للا‬
ِ ‫ِبس ِْم‬
Di baca terpisah ‫ب النَّاس‬
ِ ‫ق ْل أعوذ بِر‬

2. Menyambung Semua(‫)وصل الجميع‬


Maksudnya adalah membaca istiadzah, basmalah dan awal surat secara
tersambung.
Contoh :

‫ب النَّاس‬
ِ ‫الر ِحي ِْم ق ْل أعوذ بِر‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫الر ِج ِيم بِس ِْم للا‬
َّ ‫ان‬ َّ ‫أع ْوذ بِاهللِ ِمن ال‬
ِ ‫شيْط‬

18
3. Memutus yang pertama lalu menyambung yang kedua dan ketiga
)‫(قطع اْلول ووصل الثاني بالثالث‬
Maksudnya adalah membaca istiadzah secara terpisah lalu membaca
basmalah dan surat secara bersambung.
Contoh :

Di baca terpisah ‫الر ِج ِيم‬


َّ ‫ان‬ َّ ‫أع ْوذ ِباهللِ ِمن ال‬
ِ ‫شيْط‬

Di baca tersambung ‫ب النَّاس‬


ِ ‫الر ِحي ِْم ق ْل أعوذ ِبر‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫ِبس ِْم للا‬

4. Menyambung yang pertama dengan yang kedua dan memutus yang


ketiga)‫(وصل اْلول بالثاني وقطع الثالث‬
Maksudnya adalah menyambung yang pertama dengan yang kedua
(menyambung istiadzah dan basmalah) dan memutus yang ketiga(awal
surat)
Contoh:

‫للا‬
ِ ‫الر ِج ِيم ِبس ِْم‬
َّ ‫ان‬ َّ ‫هلل ِمن ال‬
ِ ‫شيْط‬ ِ ‫أع ْوذ ِبا‬
Di baca tersambung
‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫من‬ِ ْ‫الرح‬َّ

Di baca terpisah ‫ب النَّاس‬


ِ ‫ق ْل أعوذ بِر‬

Itulah keempat cara membaca istiadzah dan basmalah serta awal surat

B. Cara Menyambung Antara Dua Surat

Cara menyambung dua surat ada tiga macam :

1. Berhenti Semunya dan seluruhnya

Berhenti Akhir Surat ‫و ِم ْن ش ِرحا ِسد ِإذاحسد‬

19
Berhenti ‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ‫للا‬
ِ ‫ِبس ِْم‬
Berhenti ‫ق ْل أع ْوذبِربِالنَّاس‬

2. Di sambung seluruhnya

‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫من‬ َّ ِ‫ومِ ْن ش ِرحاسِد ِإذاحسد ِبس ِْم للا‬
ِ ْ‫الرح‬
Disambung semua
‫ق ْل أع ْوذبِربِالنَّاس‬

3. Waqof pada akhir surat pertama lalu menyambung Basmalah dengan


Awal surat yang ke dua.

Berhenti akhir Surat ‫و ِم ْن ش ِرحا ِسد إِذاحسد‬

Menyambung basmalah
dengan awal surat yang ‫الر ِحي ِْم ق ْل أع ْوذ ِبر ِبالنَّاس‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫ِبس ِْم للا‬
kedua

Catatan: Adapun cara menyambung yang tidak diperbolehkan yaitu


menyambung akhir surat pertama dengan Basmalah lalu berhenti, Kemudian di
lanjutkan membaca awal surat yang kedua. Hal in di karenakan seakan-akan
basmalahtermasuk ayat dari ayat surat yang pertama.

Berhenti ‫الرحِ ي ِْم‬


َّ ‫من‬ َّ ِ‫ومِ ْن ش ِرحاسِد إِذاحسد بِس ِْم للا‬
ِ ْ‫الرح‬
‫ق ْل أع ْوذ ِبر ِبالنَّاس‬

C. Cara menyambung antara surah al anfal dan surah attaubah


Ada tiga cara :

1. Disambung )‫(الوصل‬

20
2. Diwaqof)‫(الوقف‬
3. Disaktah)‫(سكتة‬berhenti sejenak tanpa bernafas

1 Disambung ‫اِن للا ِبك ِل شيئ قدِير براءة ِمن للاِ ورسو ِله‬

2 Diwaqof
ِ‫اِن للا بِك ِل شيئ قدِير(وقف) براءة ِمن للا‬
‫ورسو ِله‬

3 Disaktah
ِ‫اِن للا بِك ِل شيئ قدِير(سكتة) براءة ِمن للا‬
‫ورسو ِله‬

BAB XII
Waqof (berhenti)

A. Pengertisn Waqof

Waqof adalah memutuskan bacaan suatu kata dari setelahnya lalu


menarik nafas untuk lanjutkan bacaan kembali.

B. Urgensi Waqof

• Mewujudkan bacaan yang tartil sebagaimana di perintah oleh Allah


dalam surat al-muzammil ayat 4.
• Menuntun para mustami pada pemahaman alquran yang benar.
• Mengantarkan pada pemahaman alquran sesuai dengan maknan yang di
maksud.
• Menunjukkan kebanggaan dan kemuliaan seorang yang berilmu atas
pemahaman yang sempurna,

C. Pembagian Waqof

Waqof secara umum terbagi menjadi empat macam, yaitu :

21
1) Waqof Idhtirari

Menurut bahasa adalah “darurat” sedangkan menurut istilah adalah


“memberhentikan bacaan karna qondisi darurat atau sesuatu yang
menyebabkan pembaca berpaling dari bacaan alquran, seperti kehabisan nafas,
bersin, menjawab salam, lupa mengenai ayat yang di baca”.

Hukum waqof idhtirary di perbolehkan walaupun pembaca


menghentikan bacaannya pada kalimat, kata atau huruf yang tidak bagus waqof
disana.

2) Waqof Intidzari

Intidzari adalah menurut bahasa adalah “menunggu”. Waqof intidzari


menurut Istilah adalah “memberhentikan bacaan pada kata yang di persilihkan
oleh ulama qiroat antar boleh waqof dan tidak boleh waqof” .

Untuk mrnghormati perbedaan pendapat itu ,sambil menunggu adanya


kesepakatan, sebaiknya waqof pada kata itu, kemudian di ulangi dari kata
sebelumnya yang tidak merusak arti yang di maksud oleh ayat, dan di teruskan
sampai tanda waqof berikutnya .dengan demikian terwakili dua pendapat yang
berbeda itu.

3) Waqof Ikhtibary

Ikhtibary menurut bahasa artinya “ujian”. Waqof ikhtibary menurut


istilah adalah “memberhentikan bacaan pada sesuatu kata dengan tujuan untuk
menjelaskan hukum hukumnya, menjawab pertanyaan yan berkaitan dengan
alquran atau ayat ayat yang sedang di baca,walaupun berhenti pada kata yang
di rasakan maknanya belum tepat”.
Waqof jenis ini basanya terjadi pada pada belajar mengajar atau ujian,
untuk menjelaskan hukum bacaan ataupun tulisannya, sehingga kesempurnaan
makna menjadi tidak dipersyaratkan.

22
4) Waqof Ikhtiyari
Ikhtiary menurut bahasa artinya “pilihan”. Menurut istilah adalah
“memberhentikan bacaan pada sesuatu kata yang di pilih si pembaca”. Adapun
jenis waqof ikhtiyary adalah sebagai berikut:

Pembagian wakof ikhtiyari :

1. Wakof Tam:
Waqof Tam adalah waqof pada ayat yang sudah sempurna baik secara tata
bahasa arab maupun secara maknanya.
Contoh : berhenti pada ayat ke 5 di surat al-baqoroh.

2. Waqof Kafi

Waqof Kafi adalah waqof pada ayat yang sudah sempurna dari segi tata
bahasa arab tapi dari segi makna masih saling berkaitan dengan ayat
berikutnya atau sebaliknya.
Contoh : berhenti pada surat al baqoroh ayat 6.

2. Waqof Hasan

Waqof Hasan adalah waqof yang bagus dari segi tata bahasa tapi belum
sempurna dan masih berkaitan dengan ayat yang setelahnya
Contoh : waqof pada kalimat ‫ الصالة‬di surat al baqoroh ayat 3.

3. Waqof Qobih

Waqof Qobih adalah waqof yang tidak baik dari segi tata bahasa dan makna
serta merusak makna yang terkandung di dalam nya
Contoh : waqof pada kalimat ‫يستح ِيي‬ ‫ ِإ َّن للا ل‬di surat albaqoroh ayat 26.

23
BAB XIII
Makharijul Huruf Dan Shifatul Huruf

A. Makharijul Huruf

Secara bahasa “makhraj” adalah tempat keluar dan “huruf” adalah kata
jamak dari harf. Dan yang dimaksud makhorijul huruf menurut para ulama
adalah tempat-tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yang ada dalam bahasa
arab fasih.

Jumlah makhorijul huruf menurut mayoritas para ulama ahli tajwid ada 17.

Secara garis besar makhorijul huruf terbagi menjadi 5 bagian :

1. Rongga mulut
2. Tenggorokan
3. Lidah
4. Dua bibir
5. Rongga hidung

24
Dan rincian daripada Makhorijul Huruf adalah sebagai berikut :

1. Rongga mulut (‫)الجوف‬

Huruf yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad. Alif di
dahului harkat fathah., ya’ di dahului harkat kasroh., Wawu di dahului harkat

Dhommah. Contoh :‫نٌ ْو ِح ْيها‬

2. Tenggorokan )‫(الحلق‬

a. )‫ق‬
ِ ‫الحل‬ ‫(أدنى‬Huruf yang keluar dari tenggorokan bagian atas : ‫ غ‬،‫خ‬
b. )‫ق‬
ِ ‫الحل‬ ‫(وسط‬Huruf yang keluar dari tenggorokan bagian tengah : ‫ح ع‬
c. ِ ‫(أ ْقصى الحل‬Huruf yang keluar dari tenggorokan paling bawah:‫ ه‬, ‫ء‬
)‫ق‬

25
3. Lidah)‫(اللسان‬

a. ‫ق‬ : Pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus diatasnya.

b. ‫ك‬ : Pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus diatasnya dan


agak keluar sedikit dari makhraj ‫ق‬

c. ‫شجي‬ : Lidah bagian tengah dengan langit-langit yang lurus


diatasnya.

d. ‫ض‬ : Salah satu pinggir lidah dengan geraham atasnya.

e. ‫ل‬ : Dekat dengan ujung lidah ( awal pinggir lidah ) meuju


langit-langit

f. ‫ن‬ : Ujung lidah dengan gusi gigi sebelah atas

g. ‫ر‬ : Ujung lidah agak kedalam sedikit disertai gerakan


punggung lidah

h. ‫طدت‬ : Ujung lidah dengan pangkal dua gigi seri yang diatas.

I. ‫صسز‬ : Ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan bawah
( tengah-tengah ).
j. ‫ظذث‬ : Ujung lidah dengan ujung dua gigi seri yang diatas.

26
3. Dua Bibir )‫(شفتين‬

a. ‫ ف‬: Menyentuhkan ujung gigi seri atas dengan bibir bawah bagian
dalam.
b. ‫ م‬: Menggerakan dua bibir
‫ب‬
‫و‬
:

4. Rongga Hidung )‫(خيشم‬

Makhraj Ghunnah (dengung)

27
Contoh gambar tempat-tempat keluarnya huruf yang sudah kita ketahui adalah
sebagai berikut :

B. Sifat-sifat Huruf

• Definisi Sifat Huruf

Sifat huruf secara bahasa adalah “sesuatu yang melekat pada sesuatu”.

Sedangkan menurut istilah adalah “karakter yang baru akan munncul setelah
huruf tersebut dikeluarkan dari makhrajnya”.

• Tujuan Mempelajari Sifat Huruf :

Tujuan utama dari mempelajari sifat huruf adalah untuk mengetaui karakter
setiap huruf setelah keluar dari makhrajnya, supaya tidak ada huruf- huruf yang
tertukar, terutama huruf yang memiki makhraj yang sama atau berdekatan,
sehingga kita dapat mengucapkan huruf-huruf dengan benar dan fasih.

• Macam – macam Sifat Huruf

1. Lazim : Sifat lazim adalah sifat yang konsisten menetap pada huruf tersebut
dan tidak akan pernah berubah.

Sifat lazim ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :

28
A. Sifat yang memiliki lawan jumlahnya ada 10, yaitu:
1. Jahar x hams
2. Syiddah x Rokhowah (antara syiddah dan rokhowah ada sifat bainiyah
atau tengah tengah)
3. Istifal x Isti’la
4. Ithbaq x Infitah
5. Izhlaq x Ishmat

B. Sifat yang tidak memiliki lawan ada 8, yaitu :


1. Shafir
2. Qolqolah
3. Takrir
4. Inhiraf
5. Tafasyi
6. Istithollah
7. Layyin
8. Gunnah Ashliyyah

Catatan : Untuk keterangan gunnah dan layyin tidak akan di rincikan lagi karna
sudah ada pada bab sebelumnya.

2. Sifat Aridhah
Sifat aridhah adalah sifat yang tidak selalu ada pada huruf tersebut
Contoh : gunnah aridhiyah, tarqiq,tafkhim,idzhar dan lain-lain

Nama
No. Pengertian Huruf
Sifat

1. ‫همس‬ Tidak jelasnya suara ‫فحثه شخص سكت‬


Selain huruf
2. ‫جهر‬ Jelasnya suara.
‫همس‬
3. ‫شِدة‬ Suranya kuat. ‫أجد قط بكت‬

29
Selain hurufnya ‫شدة‬
4. ‫رخاوة‬ lemahnya suara.
dan ‫بينية‬
Sifat pertengahan antara
5. ‫بينِية‬ syiddah dan rokhowah.
‫لن عمر‬
Naiknya lidah ke langit
6. ‫استِعالء‬ langitan. ‫خص ضغط قظ‬
Turunnya lidah dari
7. ‫استِفال‬ langit-langit. ‫استعالء‬Selain hurufya
Tertutupnya lidah dari
8. ‫اِطباق‬ langit-langit. ‫ظ‬, ‫ط‬, ‫ض‬, ‫ص‬
Terbukanya lidah dari
9. ‫اِنفتاح‬ langit-langit.
Selain hurufnya ‫اطباق‬

Ringan diucapkan,
10. ‫اِذلق‬ (menurut lisan orang ‫فر من لب‬
Arab).
Berat diucapkan
11. ‫اِصمات‬ (menurut orang Arab). Selain hurufnya ‫اذلق‬

Suara tambahan yang


12. ‫صفِير‬ Mirip siulan ‫ز‬, ‫س‬, ‫ص‬
Suara tambahan yang
13. ‫قلقلة‬ kuat yang keluar dan ‫قطب جد‬
telah menekan makhroj.

Condongnya huruf ke
14. ‫انحِ راف‬ makhroj/ sifat yang lain. ‫ ر‬,‫ل‬
Berhamburnya angin di
15. ‫تفشِى‬ sela-sela gigi pada ‫ش‬
Mulut.

16. ‫كرير‬
ِ ‫ت‬ Bergetarnya ujung lidah. ‫ر‬
Memanjangnya ujung
17. ‫استِطالة‬ lidah dalam makhrojnya. ‫ض‬

Adapun perincian dari sifat – sifat diatas bisa dilihat di tabel berikut :

No. Huruf Sifat – sifat yang terkandung didalamnya

1. ‫أ‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫شدة‬

30
‫‪2.‬‬ ‫ب‬ ‫انفتاح‬ ‫اذلق‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫شدة‬ ‫قلقلة‬
‫‪3.‬‬ ‫ت‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫شدة‬
‫‪4.‬‬ ‫ث‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬
‫‪5.‬‬ ‫ج‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫شدة‬ ‫قلقلة‬
‫‪6.‬‬ ‫ح‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬
‫‪7.‬‬ ‫خ‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬
‫‪8.‬‬ ‫د‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬ ‫قلقلة‬
‫‪9.‬‬ ‫ذ‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬
‫‪10.‬‬ ‫ر‬ ‫انفتاح‬ ‫اذلق‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫بينى‬ ‫تكرير‬
‫‪11.‬‬ ‫ز‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬ ‫صفير‬
‫‪12.‬‬ ‫س‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬ ‫صفير‬
‫‪13.‬‬ ‫ش‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬ ‫تفشى‬
‫‪14.‬‬ ‫ص‬ ‫اطباق‬ ‫اصمات‬ ‫استعالء‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬ ‫صفير‬
‫‪15.‬‬ ‫ض‬ ‫اطباق‬ ‫اصمات‬ ‫استعالء‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬ ‫استيطالة‬
‫‪16.‬‬ ‫ط‬ ‫اطباق‬ ‫اصمات‬ ‫استعالء‬ ‫جهر‬ ‫شدة‬ ‫قلقلة‬
‫‪17.‬‬ ‫ظ‬ ‫اطباق‬ ‫اصمات‬ ‫استعالء‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬
‫‪18.‬‬ ‫ع‬ ‫اطباق‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫بينى‬
‫‪19.‬‬ ‫غ‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استعالء‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬
‫‪20.‬‬ ‫ف‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬
‫‪21.‬‬ ‫ق‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استعالء‬ ‫جهر‬ ‫شدة‬ ‫قلقلة‬
‫‪22.‬‬ ‫ك‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫شدة‬
‫‪23.‬‬ ‫ل‬ ‫انفتاح‬ ‫اذلق‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫بينى‬ ‫انحراف‬
‫‪24.‬‬ ‫م‬ ‫انفتاح‬ ‫اذلق‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬
‫‪25.‬‬ ‫ن‬ ‫انفتاح‬ ‫اذلق‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫بينى‬
‫‪31‬‬
26. ‫و‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬
27. ‫ه‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫همس‬ ‫رخاوة‬
28. ‫ي‬ ‫انفتاح‬ ‫اصمات‬ ‫استفال‬ ‫جهر‬ ‫رخاوة‬

Perinciannya sebagai berikut:

Latihan Makhraj dan Sifat huruf

1. Alif Makhrajnya dari tenggorakan bagian bawah, suaranya kuat dan jelas.
ًًٌ‫مئِيْأ‬ ‫اْ ْلمؤْ ِن‬ ‫مِن‬ ‫أأٌْْ ن‬ ‫أ ِن‬ ‫أًًٌ ا‬ ‫أ ٌو‬ ‫بأ‬ ‫أو‬ ‫ءِ ي‬ ‫ءا‬
‫أنِئا‬
2. Ba’ Makhrajnya dari kedua bibir bersama-sama dengan suara kuat.

‫مبِ ْيبًا‬ ‫ْالمب ِْن‬ ‫مِ ن‬ ‫ببْن‬ ‫ب ِن‬ ‫بًا‬ ‫بو‬ ْ‫بب‬ ‫بو‬ ‫بِي‬ ‫با‬
‫بنِبا‬

3. Ta’ Makhrajnya dari ujung lidah dengan pangkal dua gigi atas suaranya
ditekan dengan kuat dan napas terlepas.
‫متِ ْيتًا‬ ‫المتْ ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫تتْن‬ ‫ت ِن‬ ‫تًا‬ ‫تو‬ ‫بت‬ ‫تو‬ ‫تِي‬ ‫تا‬
‫تنِتا‬
Tsa’ Makhrajnya ujung lidah dengan dua gigi yang atas, dengan suara yang
lemah dan tipis.

‫مثِ ْيثًا‬ ‫المثْ ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ثثْن‬ ‫ث ِن‬ ‫ثًا‬ ‫ثو‬ ْ ‫ب‬
‫ث‬ ‫ثو‬ ‫ثِي‬ ‫ثا‬
‫ثنِثا‬
4. Jim Makhrajnya lidah bagian tengah dengan langit-langit yang lurus di
atasnya.
‫مِن ْالمجْ ِن م ِج ْي ًجا‬ ‫ججْ ن‬ ‫ج ِن‬ ‫ًجا‬ ‫جو‬ ْ‫بج‬ ‫جو‬ ‫ِجي‬ ‫جا‬
‫جنِجا‬

32
5. Cha Makhrajnya tenggorakan tengah suaranya halus.

ِ ‫ْالم‬
‫حْن محِ ْي ًحا‬ ‫ححْ ن مِن‬ ‫ح ِن‬ ‫ًحا‬ ‫حو‬ ْ‫بح‬ ‫حو‬ ‫حِ ي‬ ‫حا‬
‫حنِحا‬

6. Kho’ Makhrajnya tenggorokan atas, dengan suara agak kuat.


‫خنِخا‬ ‫مخِ ْي ًخا‬ ‫ب ْخ خو ًخا خ ِن خ ْخن مِ ن ْالم ْخ ِن‬ ‫خو‬ ‫خِ ي‬ ‫خا‬

7. Dal makhrajnya sama dengan Ta suaranya kuat.


‫دنِدا‬ ‫م ِد ْيدًا‬ ‫ددْن مِ ن ْالمد ِْن‬ ‫د ِن‬ ‫دًا‬ ‫دو‬ ‫ب ْد‬ ‫دو‬ ‫دا دِي‬

8. Dzal makhrajnya sama dengan ‫ ث‬suaranya agak lunak.


‫ذنِذا‬ ‫م ِذ ْيذًا‬ ‫ْالمذْ ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ذذْن‬ ‫ذ ِن‬ ‫ذو ذًا‬ ْ‫بذ‬ ‫ذو‬ ‫ذِي‬ ‫ذا‬

9. Ra’ makhrajnya ujung lidah agak kedalam sedikit dengan suara sedang,
tidak boleh tumpul dan tidak terlalu bergetar.
‫م ِري ًْرا‬ ‫ْالم ْر ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ر ْرن‬ ‫ر ِن‬ ‫ًرا‬ ‫رو‬ ‫ب ْر‬ ‫رو‬ ‫ِري‬ ‫را‬
‫رنِرا‬

10. Za’ makhrajnya ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan gigi
bawah
‫م ِزي ًْزا‬ ‫ْالم ْز ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ز ْزن‬ ‫ز ِن‬ ‫ًزا‬ ‫زو‬ ‫ب ْز‬ ‫زو‬ ‫ِزي‬ ‫زا‬
‫زنِزا‬

11. Sin makhrajnya hampir sama dengan ‫ ز‬suaranya agak tipis.


‫سا‬
ً ‫م ِس ْي‬ ‫ْالمسْن‬ ‫مِ ن‬ ‫سسْن‬ ‫س ِن‬ ‫سا‬
ً ‫سو‬ ‫س‬
ْ ‫ب‬ ‫سو‬ ‫سِي‬ ‫سا‬
‫سنِسا‬

33
12. Syin makhrajnya sama dengan ‫ ج‬suaranya agak lemah.
ً ‫م ِش ْي‬
‫شا‬ ‫مِ ن الم ْش ِن‬ ‫ش ْشن‬ ‫ش ِن‬ ً
‫شا‬ ‫شو‬ ‫ش‬
ْ ‫ب‬ ‫شو‬ ‫شِي‬ ‫شا‬
‫شنِشا‬

13. Shod makhrajnya seperti ‫ ز‬dan ‫ س‬dengan suaranya kuat dan tebal.
‫صا‬
ً ‫ص ْي‬ ْ ‫صن مِ ن ْالم‬
ِ ‫ص ِن م‬ ْ ‫صا ص ِن ص‬
ً ‫صو‬ ‫ص‬
ْ ‫ب‬ ‫صو‬ ‫صي‬
ِ ‫صا‬
‫صنِصا‬

14. Dlod makhrajnya salah satu tepi lidah dengan geraham atas, suaranya
tebal dan kuat.
ِ ‫ضضْن مِن ْالمض ِْن م‬
‫ض ْيضًا‬ ‫ض ِن‬ ً ‫ض ضو ض ا‬
ْ ‫ب‬ ‫ضو‬ ‫ضي‬
ِ ‫ضا‬
‫ضنِضا‬

15. Tho’ makhrajnya sama dengan ‫ ت‬suaranya kuat.


ً ‫مطِ ْي‬
‫طا‬ ْ ‫ْالم‬
‫ط ِن‬ ‫مِ ن‬ ْ ‫ط‬
‫طن‬ ‫ط ِن‬ ً
‫طا‬ ‫طو‬ ْ ‫ب‬
‫ط‬ ‫طو‬ ‫طِ ي‬ ‫طا‬
‫طنِطا‬

16. Dho’ makhrajnya sama dengan ‫ ذ‬dan ‫ ث‬di baca tebal dan besar.
ً ‫مظِ ْي‬
‫ظا‬ ْ ‫ْالم‬
‫ظ ِن‬ ‫مِ ن‬ ْ ‫ظ‬
‫ظن‬ ‫ظ ِن‬ ً
‫ظا‬ ‫ظو‬ ْ ‫ب‬
‫ظ‬ ‫ظو‬ ‫ظِ ي‬ ‫ظا‬
‫ظنِظا‬

17. ‘Ain makhrajnya di tenggorokan tengah, suaranya sedang.


‫عنِعا‬ ‫م ِع ْيعًا‬ ‫ع ْعن مِ ن ْالم ْع ِن‬ ‫عن‬ ‫ع ْو عًا‬ ‫بع‬ ‫عو‬ ‫عِي‬ ‫عا‬

18. Ghoin makrajnya tenggorakan atas, suaranya kuat.


34
‫م ِغ ْيغًا غنِيْغا‬ ‫مِ ن ْالم ْغ ِن‬ ‫غ ْغن‬ ‫غ ِن‬ ً
‫غا‬ ‫غو‬ ‫ب ْغ‬ ‫غو‬ ‫غِي‬ ‫غا‬

19. Fa’ makhrajnya bagian tengah bibir bawah dengan ujung dua gigi yang
atas, suaranya lemah dan tipis.
‫فنِفا‬ ‫م ِف ْيفًا‬ ‫ْالم ْف ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ف ْفن‬ ‫ف ِن‬ ‫فًا‬ ‫فو‬ ‫ف‬
ْ ‫ب‬ ‫فو‬ ‫فِي‬ ‫فا‬

20. Qof makhrajnya pangkal lidah, bacaannya tebal dan kuat.


‫قنِقا‬ ‫م ِق ْيقًا‬ ‫مِ ن ْالم ْق ِن‬ ‫ق ْقن‬ ‫ق ِن‬ ‫قًا‬ ‫قو‬ ‫ب ْق‬ ‫قو‬ ‫قِي‬ ‫قا‬
21. Kaf makrajnya pangkal lidah dengan langit-langit di atasnya, agak keluar
sedikit dari makhrajnya ‫ ق‬suaranya cukup dan agak kuat.
‫كنِكا‬ ‫م ِك ْي ًكا‬ ‫مِ ن ْالم ْك ِن‬ ‫ك ْك ْن‬ ‫ك ِن‬ ‫ًكا‬ ‫كو‬ ‫ِب ْك‬ ‫كو‬ ‫كِي‬ ‫كا‬

22. Lam makhrajnya lidah bagian depan setelah makhrajnya ‫ ض‬dibaca


dengan suara sedang.
‫لنِال‬ ‫م ِلي ًْال‬ ‫ْالم ْل ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ل ْلن‬ ‫ل ِن‬ ‫ًل‬ ‫لو‬ ‫ب ْل‬ ‫لو‬ ‫لِي‬ ‫ل‬

23. Mim makhrajnya kedua bibir atas dan bawah bersama-sama, dengan
suara sedang.
‫منِما‬ ‫ممِ ْي ًما‬ ‫الم ْم ِن‬ ‫مِن‬ ‫م ْمن‬ ‫م ِن‬ ‫مو ًما‬ ‫ِب ْم‬ ‫مو‬ ‫مِي‬ ‫ما‬

24. Nun makhrajnya ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit dari
makhrajnya ‫ ل‬dengan suara sedang.
‫ننِنا‬ ‫منِ ْينًا‬ ‫ْالم ِن‬ ‫مِن‬ ‫ن ْنن‬ ‫ن ِن‬ ‫نو نًا‬ ‫ب ْن‬ ‫نِي نو‬ ‫نا‬

25. Wawu makhrajnya kedua bibir atas dan bawah bersama-sama dengan
renggang, dibaca agak lemah.
‫ونِوا‬ ‫م ِوي ًْوا‬ ‫الم ْو ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫و ْون‬ ‫ًوا َّو ِو‬ ‫وو‬ ‫ب ْو‬ ‫وا ِوي وو‬
35
26. Ha’ makhrajnya seperti ‫( ء‬hamzah) dibaca dengan suara lemah.
‫هنِها‬ ‫م ِه ْي ًها‬ ‫ْالم ْه ِن‬ ‫مِ ن‬ ‫ه ْهن‬ ‫ه ِن‬ ‫هًا‬ ‫هو‬ ‫ب ْه‬ ‫هو‬ ‫هِي‬ ‫ها‬

27. Ya’ Makhrajnya seperti ‫ ج‬dan ‫ ش‬dibaca dengan suara sangat lemah.
‫ينِيا‬ ‫م ِي ْييًا‬ ‫ْالمي ِْن‬ ‫مِن‬ ‫ييْن‬ ‫ي َِّن‬ ‫يًا‬ ‫يو‬ ‫ي‬
ْ ‫ب‬ ‫يو‬ ‫ِيي‬ ‫يا‬

BAB XIV
BACAAN IMALAH, ISYMAM, SAKTAH, NAQL DAN TASHIL

A. IMALAH /‫إمالة‬

Imalah dalam arti bahasa yaitu ”condong” atau “miring”, sedangkan


menurut istilah adalah “memiringkan bacaan antara fathah dan kasrah sekitar
2/3 dari harakat aslinya”.

Dalam mushaf ditandai dengan tulisan ‫ إمالة‬, dan bacaan tersebut hanya
ada satu dalam Alquran yaitu dalam surat hud ayat ke 41:

‫َلا مجْراها وم ْرساها ۚ ِإ َّن ر ِبي لغفور ر ِحيم‬


ِ َّ ‫اركبوا ِفيها ِبس ِْم‬
ْ ‫وقال‬

B. ISYMAM /‫إشمام‬
Isymam dalam arti bahasa adalah “monyong” atau “mecucu”, sedangkan
menurut istilah adalah “mengkombinasikan antara harakat fathah dan juga
dhommah disertai dengn disertai monyongnya bibir”.

Dalam mushaf ditandai dengan kalimat ‫ إشمام‬dan bacaan tersebut hanya


ada pada satu ayat yaitu dalam surat yusuf ayat ke 11:

ِ ‫قال ۡوا ٰۤيابانا ما لـك ل ت ۡامنَّاعلى ي ۡوسف واِنَّا لهٗ لن‬


‫اصح ۡون‬

36
C. SAKTAH /‫سكتة‬

Saktah dalam arti bahasa adalah “berhenti”, sedangkan menurut istilah


adalah “berhenti sejenak tanpa mengambil nafas dan melanjutkan kembali
bacaan dengan ukuran 2 harakat”.

Dalam mushaf ditandai dengan kata ‫ سكتة‬, bacaan tersebut ada dalam 4
tempat:

1. Surat al-kahfi diantara ayat 1 dan 2:

ً ‫﴾ ق ِي ًما ِلي ۡنذِر ب ۡا‬۱﴿ ‫ِى ا ۡنزل على ع ۡب ِد ِه ۡال ِكتب ول ۡم ي ۡجعل لَّهٗ ِعوجا‬
‫سا شد ِۡيدًا‬ ِ ‫ا ۡلحمۡ د ِ ه‬
ٰۤۡ ‫ّلِل الَّذ‬
﴾۲﴿ ‫ت ا َّن له ۡم ا ۡج ًرا حسنًا‬ ‫ِم ۡن لَّد ۡنه ويبشِر ۡالم ۡؤ ِمنِ ۡين الَّذ ِۡين يعۡ مل ۡون ال ه‬
ِ ‫ص ِلح‬

2. Surat Yasin ayat 52:

َّ ‫قال ْوا يويْلنا م ْۢ ْن بعثنا ِم ْن َّم ْرقدِناهذا ما وعد‬


‫الرحْ من وصدق ْالم ْرسل ْون‬

3. Surat Al-qiyamah ayat 27:

﴾۲۷﴿ ‫وقِ ۡيل م ۡن راق‬

4. Surat Al-mutafifin ayat 14:

﴾۱۴﴿ ‫ك َّال ب ۡل ران على قل ۡوبِ ِه ۡم َّما كان ۡوا ي ۡكسِب ۡون‬

D. NAQL /‫نقل‬

Naql dalam arti bahasa adalah “memindahkan”, sedangkan menurut


istilah adalah “memindahkan harakat huruf yang hidup pada huruf yang mati
sesudahnya”.

37
Tujuannya adalah untuk memudahkan bacaan, dalam Alquran ada di
surat Alhujurat ayat 11:

ٰٓ ‫يأيها الَّذ ِۡين امن ۡوا ل ي ۡسخ ۡر ق ۡوم ِم ۡن ق ۡوم ع‬


‫سى ا ۡن يَّك ۡون ۡوا خ ۡي ًرا ِم ۡنه ۡم ول نِسآٰء ِم ۡن نِسآٰء‬
‫ب بِ ۡئس ِال ۡسم ۡالفس ۡوق‬
ِ ‫ن ول ت ۡل ِمز ٰۡۤوا ا ۡنفسك ۡم ول تنابز ۡوا بِ ۡال ۡلقا‬ ۚ َّ ‫سى ا ۡن يَّك َّن خ ۡي ًرا ِم ۡنه‬
ٰٓ ‫ع‬
﴾۱۱﴿ ‫ان ٌۚ وم ۡن لَّ ۡم يت ۡب فاولٰٓ ِٕىك هم الظه ِلم ۡون‬ ِ ۡ ‫بعۡ د‬
ِ ‫ال ۡيم‬

E. TASHIL /‫تسهيل‬

Tashil dalam arti bahasa yaitu “mudah”, sedangkan menurut istilah


“memudahkan bacaan huruf hamzah”. Tujuannya adalah untuk memudahkan
bacaan.

Dalam mushaf ditanndai dengan kata ‫ تسهيل‬dan terdapat dalam surat


Fushilat ayat 44:

‫صل ۡت ايتهٗ َؔءا ۡعج ِمى َّوعر ِبى ٌ ق ۡل هو ِللَّذ ِۡين امن ۡوا‬ ِ ‫ول ۡو جع ۡلنه ق ۡرانًا ا ۡعج ِميًّا لَّقال ۡوا ل ۡول ف‬
‫هدًى و ِشفآٰء ٌ و الَّذ ِۡين لي ۡؤ ِمن ۡون فِ ٰۡۤى اذانِ ِه ۡم و ۡقر َّوهو عل ۡي ِه ۡم ع ًمى اولٰٓ ِٕىك يناد ۡون ِم ۡن‬
﴾۴۴﴿ ْۢ ‫َّمك‬
‫ان ب ِع ۡيد‬

BAB XV
HUKUM” TA “ DALAM MUSHAF
DAN CARA MEMBACANYA

Hukum “ta” dalam Alquran yang dimaksud adalah yang ada pada akhir
kata bukan yang ada pada awal kata atau di awal kata.

Secara garis besar “ta” terbagi menjadi dua kategori yaitu :

38
1) Ta mabsuthoh (‫ ( ت‬cara bacanya ketika waqof dan washol tetap berbunyi
“ta”.

2) Ta marbuthah (‫ ) ة‬cara bacanya ketika waqof menjadi “ ha” dan ketika


washal berbunyi “ta”

Fungsi keduanya sama yaitu untuk menujukan bahwa kata tesebut


mu’anats (istilah dalam kata bahasa arab)

Dalam Alquran ada beberapa kalimat yang sama akan tetapi penulisannya
berbeda, terkadang ditulis dengan “ta” marbuthoh terkadang di tulis dengan
“ta” mabsuthah. Dan hukum bacaan “ ta “ mabsuthah itu ada 2 :

1) Idzhar :
Contoh :

ْ ‫صر‬
‫ت‬ ِ ‫ ح‬,‫ت سبْع سنابِل‬ ْ ‫ كلَّما خب‬,‫ت جل ْوده ْم‬
ْ ‫ ا ْنبت‬,‫ت ِزدْناه ْم‬ ِ ‫ كلَّما ن‬,‫ت ثم ْود‬
ْ ‫ضج‬ ْ ‫كذَّب‬
ً‫ـت ظا ِلمة‬
ْ ‫ كان‬, ‫صد ْوره ْم‬

2) Idhgam :
Contoh :
ْ ‫ فل َّمآ أثْقل‬,‫ت طائِفة‬
‫ت دعو للا‬ ْ ‫ وقل‬,‫ت تِجارته ْم‬
ْ ‫فما ر ِبح‬

BAB XVI
HAMZAH QATHA DAN HAMZAH WASHAL

Hamzah adalah bagian dari huruf hijaiyah, yang pada dasarnya tidak ada
perbedaan dengan huruf-huruf hijaiyah lainnya. Namun dalam konteks tertentu,
hamzah mempunyai dua cara dalam membacanya.

Pertama: Hamzah tetap diucapkan dalam kondisi apapun, hamzah inilah yang
disebut hamzah Qatha’.

39
Kedua: Hamzah yang kadang-kadang diucapkan dan kadang-kadang tidak
diucapkan, hamzah inilah yang disebut hamzah washal.

A. Hamzah Qatha’

Hamzah Qatha’ berarti hamzah yang terputus. Dalam arti cara


membacanya terputus dan tidak diteruskan, karena itu ia tetap terbaca.
Pengertian ini selanjutnya dirumuskan oleh ulama Qurra’ bahwa hamzah qatha’
adalah:

‫ت فِى بدْءِ ْالكال ِم ا ْم فِى‬


ْ ‫ق دائِ ًما سواء كان‬ ْ ‫طع هِى ْاله ْمزة الَّتِى تثْبت فِى الن‬
ِ ‫ط‬ ْ
ِ ‫ه ْمزة اْلق‬
‫ص ِل ِه‬
ْ ‫و‬
“Hamzah yang dapat diucapkan selamanya, baik di permulaan kalimat maupun
di tengah-tengahnya”.

Contoh :

)22 : ‫(البقرة‬... ‫وأ ْنزل ِمن السَّماءِ ما ًء فأ ْخرج ِب ِه‬...

B. Hamzah Washal

Hamzah Washal berarti hamzah yang sambung atau tembus, dalam arti
hamzah itu tidak dibaca ketika di tengah-tengah kalimat namun dibaca jika di
awalnya. Pengertian ini selanjutnya dirumuskan oleh ulama Qurra’ bahwa
hamzah washal adalah:
ْ ‫ت فِى بدْءِ اْلكال ِم ولت‬
‫ظهر‬ ْ ‫ق اِذاجاء‬ ْ ‫ظهر فِى الن‬
ِ ‫ط‬ ْ ‫ص ِل هِى ه ْمزة اَّلتِى ت‬ ْ ‫ه ْمزة اْلو‬
ْ ‫صل‬
‫ت ِبما قبْلها‬ ِ ‫اِذاو‬
“Hamzah yang tampak diucapkan jika di awal kalimat, tetapi tembus (tidak
tampak) jika disambung dengan huruf lain”
Contoh :

ً ‫ مث ْله ْم كمث ِل الَّذِى اسْت ْوقد ن‬:


)17 : ‫ (البقرة‬...‫ارا‬

40
41
BAB XVII
RUKUN BACAAN AL-QURAN YANG SAHIH

Sebagaimana iman dan Islam mempunyai rukun-rukunnya yang tertentu,


maka bacaan Alquran yang sahih ( bacaan Alquran yang benar ) juga
mempunyai rukun. Adapun rukun Bacaan Alquran yang sahih ada tiga perkara
:

1. Mempunyai sanad (sandaran bacaan)

Bacaan alquran perlu diambil dari guru yang bersambung sanadnya


kepada Rasulullah s.a.w. Ini adalah rukun yang paling penting dan utama
sebagaimana kata Zaid bin Tsabit r.a :
‫أ َّن ْال ِقراءة سنَّة متَّبعة‬
“Sesungguhnya bacaan Alquran adalah satu sunah yang perlu diikuti”

2. Bacaan mestilah bertepatan dengan Rasm al-‘Utsmaniy

Bacaan Alquran hendaklah bertepatan dengaan salah satu daripada


mushaf Rasm al-‘Utsmaniy (tidak keluar dari bacaan qira’at yang mutawatir).

3. Bacaan mestilah bertepatan dengan kaidah nahwu ( tatabahasa Arab ).

Jika rukun-rukun tersebut tidak terpenuhi, maka bacaan tersebut


dikategorikan sebagai bacaan syadz (meragukan). Dan hal ini telah
diperingatkan oleh imam Ibnu al-Jazariy rahimahullah.

42
PENUTUP

Demikianlah buku yang kami tulis ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Mohon maaf jika ada kesalahan ejaan dan atau kurang dimengerti. Maka
dari itu, dengan senang hati kami mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi menjadikan buku ini lebih baik.

Sekian, dengan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah Ta’ala
selalu memberikan kita semangat untuk terus belajar. Aamiin

43
DAFTAR PUSTAKA

1. Syarh Muqoddimah al jazari, Syaikh Muhammad al Jazari As-Syafi’i


2. Syarh Tuhfatul athfal, Syaikh Sulaiman Al-Jamzuri
3. SyarhSalsabil As-syafi,syeikh ustman bin sulaiman murad
4. SyarhNuniyah assakhowi, syeikh alimuddin assakhawi
5. Syarh Minahul fikriyah,syeikh mulla ali al qari
6. Syarh Nihayah A-qoul al-mufid ,syeikh muhammad makki nasir

44

Anda mungkin juga menyukai