Anda di halaman 1dari 13

HUKUM BACAAN NUN MATI & TANWIN, DAN HUKUM

MIM MATI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktikum Qiro’ah dan Ibadah

Dosen Pengampu : Drs. Mukhtar Gozali M.Ag.

Disusun oleh:

Kelompok 1

Fauziyah Hilwa (11230210000024)

Sofia Yasmina Dzakiyyah (11230210000102)

Nabila Aulia Nissa (11230210000107)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Hukum Nun Mati & Tanwin,
dan Hukum Mim Mati ”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Praktikum Ibadah dan Qiroah. Dalam makalah ini mengulas pengertian nun mati
dan tanwin, penjelasan tentang idzhar, idgham, iqlab, dan ikhfa. Juga membahas
pengertian hukum mim mati tentang idzhar syafawi, idgham mimi, dan ikhfa’
syafawi.

.Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Olah sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami
buat di masa yang akan datang.Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini
dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi para pembaca.

Ciputat, 20 September 2023


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tajwid secara bahasa adalah membaguskan, sedangkan menurut


istilah adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan
memberikan hak dan mustahaknya. Yang dimaksud dengan hak huruf
adalah sifat asli yang selalu bersamanya seperti sifat al-
jahr, isti’la, istif’al , dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan
mustahak huruf adalah sifat yang tampak sewaktu-waktu,seperti tafkhim,
tarqiq, ikhfa, iqlab, dan sebagainya.
Para ulama telah menyusun ilmu tajwid, serta menyusun pokok
pokoknyadan menyimpulkan hukum-hukumnya dari tata cara membaca
yang diwariskan oleh Nabi Muhammad saw, para sahabatnya dan para
tabi’in. Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga lisan dari
kesalahan tatkala membaca al-Quran. Olehkarena itu, hukum dan aturan-
aturan dalam membaca al-Quran adalah fardhu
‘ain bagi setiap mukallaf. Panduan ringkas hukum
hukum tajwid ini akan dimulaidengan sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan para ulama tajwid yaituhukum isti’azah dan basmalah.
Di dalam makalah ini penulis akan menjabarkan salah satu ilmu
tajwid yaitu Hukum Bacaan Nun Mati & Tanwin, dan juga Hukum Bacaan
Mim Sukun. Seringkali membaca Al-Qur’an tanpa mengikuti ilmu tajwid
atau “Asal membaca”. Sikap seperti ini perlu untuk diperbaiki. Karena
salah dalam membaca Al’Quran akan salah makna yang diperoleh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang definisi nun sukun dan tanwin?
2. Apa saja hukum-hukum nun sukun dan tanwin?
3. Apa yang dimaksud dengan mim sukun?
4. Apa saja hukum-hukum mim sukun?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi nun sukun dan tanwin.
2. Mengetahui hukum-hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
3. Mengetahui definisi mim sukun.
4. Mengetahui hukum-hukum bacaan mim sukun.
PEMBAHASAN

A. Definisi Nun Sukun dan Tanwin


 Nun sukun ialah huruf nun yang tidak berharakat fathah, kasrah,
ataupun dhammah. Nun sukun biasanya diberi tanda bulatan kecil
di atasnya.
 Tanwin ialah tanda harakat dua atau harakat ganda yang bunyinya
mirip seperti nun mati.

B. Hukum-hukum Nun Sukun dan Tanwin


Terdapat empat hukum yang muncul ketika nun sukun dan tanwin bertemu
setelahnya huruf hijaiyah, diantaranya:
1. Izhar Halqi
 Secara bahasa izhar artinya jelas. Sedangkan halqi berarti
tenggorokan.
 Adapun secara istilah, izhar berarti, “mengeluarkan setiap
huruf dari tempat keluarnya tanpa ada ghunnah (dengung) pada
huruf yang di-izhar-kan.
 Izhar Halqi dalam pengertian hukum nun sukun dan tanwin
adalah “apabila nun sukun atau tanwin bertemu setelahnya
salah satu dari huruf (halq) yang enam.

Enam huruf izhar yang dimaksud adalah:

‫غ‬-‫ع‬-‫خ‬-‫ح‬-‫ه‬-‫ء‬

Cara membaca izhar harus jelas. Kejelasannya harus dibaca satu


ketukan tanpa ada dengung tambahan, karena bila tertahan atau
lebih dari satu ketukan akan tertukar dengan suara yang dengung
(ghunnah) tambahan seperti hukum nun sukun dan tanwin lainnya,
kemudian tidak memantul, dan tidak boleh samar.
Contoh bacaan izhar halqi, sebagai berikut:

2. Idgham
 Idgham secara bahasa artinya memasukkan sesuatu ke dalam
sesuatu.
 Sedangkan menurut istilah idgham berarti, “bertemunya huruf
yang sukun dengan yang berharakat sehingga kedua huruf
tersebut menjadi satu huruf dan huruf kedua menjadi
bertasydid.”
 Idgham dalam pengertian hukum nun sukun dan tanwin
artinya, “apabila ada nun sukun atau tanwin menghadapi salah
satub dari huruf yang enam, yaitu ‫ن‬-‫و‬-‫ل‬-‫م‬-‫ر‬-‫ي‬.
Idgham dalam hukum nun sukun dan tanwin terbagi menjadi dua
bagian:

 Idgham Bigunnah
Idgham artinya memasukkan, bi ghunnah artinya dengan
dengung.
Dalam pengertian hukum nun sukun dan tanwin, idgham
bigunnah adalah, “apabila ada nun sukun dan tanwin
bertemu dengan salah satu idgham yang empat.
Keempat hurufnya yaitu, ‫و‬-‫ن‬-‫م‬-‫ي‬.
Contoh bacaan idgham bigunnah:

Cara membaca idgham bigunnah adalah dengan


memasukkan suara nun sukun atau tanwin kepada huruf
idgham bigunnah yang berada di hadapannya sehingga
menjadi satu ucapan, seakan-akan satu huruf. Pada waktu
meng-idgham-kan suara harus dikuatkan kepada huruf
idgham bigunnah yang ada dihadapan nun sukun atau
tanwin, lalu ditahan kira-kira dua ketukan seraya memakai
ghunnah atau dengung ketika membacanya.

 Idgham Bilaghunnah
Idgham bilaghunnah artinya tanpa memakai ghunnah
(dengung).
Sedangkan menurut pengertian hukum nun sukun dan
tanwin, idgham bighunnah adalah, “apabila ada nun sukun
atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ ل‬dan ‫ر‬.
Contoh :

Cara membaca idgham bilaghunnah adalah dengan


memasukkan suara nun sukun atau tanwin sepenuhnya ke
huruf lam ataupun ra, tanpa memakai dengung. Pada waktu
meng-idgham-kan, suara harus ditasydidkan ke huruf lam
atau ra, seraya ditahan sejenak.

3. Iqlab
 Iqlab menurut bahasa artinya, “memindahkan sesuatu dari
bentuk asalnya.
 Sedangkan menurut istilah, iqlab adalah “memindahkan nun
sukun atau tanwin ke dalam huruf mim beserta
mengikhfa’kannya seraya memberi sifat ghunnah ketika
bertemu ba’.
 Menurut pengertian hukum nun sukun dan tanwin, iqlab artinya
“apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ ب‬,
maka keduanya ditukar menjadi ‫ م‬, tetapi hanya dalam bentuk
suara tidak dalam tulisan.
Contoh bacaan iqlab:

Cara membaca iqlab adalah dengan menempelkan dua bibir dengan


sempurna akan tetapi tidak disertai tekanan.

4. Ikhfa’ Haqiqi
 Ikhfa’ menurut bahasa berarti samar.
 Menurut istilah yaitu, mengucapkan huruf dengan sifat antara
izhar dan idgham, tanpa tasydid dengan tetap menjaga ghunnah
pada huruf yang pertama.”
 Sedangkan ikhfa’ dalam pengertian hukum nun sukun dan
tanwin adalah, “apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu
dengan huruf-huruf ikhfa’ haqiqi.
Huruf-huruf nya yaitu,
‫ك‬-‫ق‬-‫ف‬-‫ظ‬-‫ط‬-‫ض‬-‫ص‬-‫ش‬-‫س‬-‫ز‬-‫ذ‬-‫د‬-‫ج‬-‫ث‬-‫ت‬

Contoh:
Cara membaca ikhfa’ haqiqi yaitu memadukan antara suara nun
sukun atau tanwin dengan suara huruf ikhfa’ yang ada
dihadapannya. Suara ikhfa’ akan terdengar samar antara izhar dan
idgham, antara suara nun sukun atau tanwin dengan suara huruf
ikhfa’ di depannya. Ketika itu suara nun sukun atau tanwinnya
tetap terdengar namun samar, begitu pula suara huruf ikhfa’ sudah
mulai terdengar namun juga samar.

C. Definisi Mim Sukun


 Mim sukun yaitu huruf mim yang tidak memiliki harakat.

D. Hukum-hukum Mim Sukun


Hukum mim sukun dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ikhfa’ Syafawi
Yaitu: ketika ada mim sukun bertemu dengan huruf ‫ ب‬.
cara membacanya adalah dengan meng-ikhfa’-kan huruf mim sukun
ke huruf ba’ disertai dengan ghunnah.
Contoh:
2. Idgham Mitslain
Yaitu: ketika ada mim sukun bertemu dengan ‫ م‬yang berharakat.
Cara membacanya yaitu memasukkan suara huruf mim yang
berharakat yeng berada setelah mim sukun, kemudian disertai dengan
ghunnah dua ketukan (harakat).
Contoh:

3. Izhar Syafawi
Yaitu: ketika ada mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah kecuali
huruf mim dan ba’.
Cara membacanya yaitu mengucapkan mim sukun dengn merapatkan
kedua bibir. Dan kejelasan pengucapannya cukup dengan satu ketukan
saja, tidak boleh lebih.
Contoh:
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari pernyataaan diatas dapat di simpulkan bahwa, hukum nun


sukun dan tanwin dibagi menjadi 4 bagian, yaitu izhar halqi, idgham,
iqlab, dan ikhfa’ haqiqi. Idgham sendiri dibagi menjadi dua, yaitu idgham
bighunnah dan idgham bilaghunnah.

Sedangkan hukum mim sukun sendiri dibagi menjadi tiga bagian,


yaitu ikhfa’ syafawi, idgham mitslain, dan izhar syafawi.

B. Saran

Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan makalah ini.


Harapannya makalah ini akan dapat bermanfaat untuk pembaca. Tentu
dalalm penulisan makalah ini masih banyak kesalahan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Tajwid
adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara
langsung dengan Alquran. Bahkan dalam dunia ilmu hadits, seorang alim
tidak akan mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah
menguasai ilmu Alquran. Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk
menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan dalam membaca Alquran.
DAFTAR PUSTAKA

Ustadz Hardi Damri, Lc. 2018. Bimbingan Praktis ilmu Tajwid. Pekan
Baru, Riau : Tafaqquh Media

Ustadz Acep Iim Abdurrohim. 2016. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap.


Bandung : Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai