Anda di halaman 1dari 13

MAKALA

H
ILMU TAJWID

Dosen pengampu : Bpk. Abu Farish (Burhanudin)


Disusun Oleh :

Danang Permana (2151040417)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUNAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " ILMU TAJWID " dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang asas negara hukum, yaitu dalam pemerintahan Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu kami yaitu Bpk.Abu Farish selaku
dosen yang mengampu matakuliah ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga untuk kedepannya saya bisa
membuat karya ilmiah dengan lebih baik lagi dan memberi manfaat bagi para pembaca maupun
diri saya sendiri.

Bandar Lampung, 18 September 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahuilah bahwa membaca Alquran adalah amal yang bagus seperti huruf-huruf dan termasuk
semua bacaan-bacaan yang di sebut tajwid. Tidak dibaca dengan cerpat karena menghilangkan
hurufnya dan Hak bacaan yang semestinya menggunakan tajwid karena hukumnya fardhu ain.
Seperti nas Al quran dan tajwid di bawah ini dalil Al quran:

‫ورﺗﻞ اﻟﻘﺮان ﺗﺮﺗﻴﻼ‬......

Yang artinya : bacalah Al quran dengan baik dan jelas. Nabi


Muhammad saw bersabda :

‫"”رب ﻗﺎرﻳﺊ ﻟﻠﻘﺮان واﻟﻘﺮان ﺑﻠﻌﻨﻪ‬

Yang artinya” banyak orang membaca Alquran tetapi Alquran yang di baca membawa bahaya
kepada orang yang membacanya”. yaitu ketika mengganti bacaan atau makna dari Alquran atau
sebab tidak mau mengamalkan perintah membaca Alquran dengan tartil dan tajwid. Dari dalil-
dalil di atas para ulama sepakat bahwa mewajibkan membaca Alquran dengan menggunakan
tajwid.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Tajwid ?

2. Macam-Macam Tajwid ?

3. Fungsi Dan Kewajiban Menggunakan Tajwid ?

C. Tujuan masalah
1. Mengetahui Apa Itu Tajwid.

2. Mengetahui Pembagian Dan Tata Aturan Membacanya.

3. Mengetahui Fungsi Dan Kewajiban Memakai Tajwid Dalam Membaca Alquran.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tajwid
Tajwid secara bahasa adalah membaguskan. Sedangkan Tajwid secara istilah adalah membaca
Alquran sesuai dengan mahrojnya huruf secara pas. Dan menyempurnakan semua sifat-sifat
huruf seperti membaca qalqalah terhadap huruf-huruf yang mempunyai sifat qalqalah. Membaca
hamsh terhadap huruf yang mempunyai sifat hamsh, membaca tebal terhadap huruf istilak,
membaca tipis terhadap huruf isti’fal. Bacaan mad,ghunah,idhar,idghom dan lain-lain. semua
bisa terbaca seperti tata cara sendiri-sendiri. Kemudian bacaan yang serupa di baca sama,
seimbang dan adil sama rata.

Semumpama membaca
‫ رب اﻟﻨﺎس ﻣﻠﻚ اﻟﻨﺲ اﻟﻪ اﻟﻨﺎس‬........

Mad tobi’I ada empat semuanya di baca satu alif nun tiga tasjid semuanya di baca gunnah. Cepat
pelannya bacaan di sesuaikann begitu seterusnya. Ada sebuah nadhom yang bunyinya

‫ ﺑﺎ ﻟﻠﻄﻒ ﻓﻲ اﻟﻨﻄﻖ ﺑﻼ ﺗﻌﺴﻖ‬# ‫ﻣﻜﻤﻼ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻣﺎ ﺗﻜﻠﻒ‬

Yang artinya : meyempurnakan tidak menambah tidak mengurangi, sampai bagus tanpa
berbohong. Maksudnya yaitu dibaca deng sempurna, sehingga halus, baik dan jelas,
menggunakan gaya arab asli dan bacaan orang yang fasih-fasih. Tidak menambah dan tidak
mengurang dan tidak dibuat-buat.[1]

B. Macam-Macam Tajwid
1. Hukum-Hukum Nun Mati Dan Tanwin

Yang dinamakan tanwin adalah nun mati yang bertempat diakhirnya isim yang kelihatan ketika
diucapkan dan hilang ketika ditulis dan ketika menuju waqaf seperti lafads ‫ﻋﻠﻴﻢ‬, ‫ﺑﺼﻴﺮا ﺳﻤﻴﻌﺎ‬
‫ﺳﻤﻴﻊ‬

Dan nun sakinah adalah nun mati yang tetap ketika diucapkan, ditulis, dan ketika waqaf.
Seperti bertempat pada huruf contoh , ‫ ﻋﻦ‬atau pada kalimat isim contoh, ‫اﻧﻬﺎر‬, atau pada
kalimat fiil contoh, ‫ﺻﻦ‬.

Hukum-hukum nun mati dan tanwin ketika bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah itu ada lima
diantaranya :

a.) Idhar

Idhar adalah ketika ada nun mati dan tanwin yang bertemu denga salah satu huruf khalaq yaitu ,‫غ‬
‫ء‬,‫ﻫﺎ‬, ‫خ‬,‫ح‬,‫ ع‬wajib dibaca idhar yaitu dengan jelas tanpa ada denggung. Contohnya :

‫ ﻣﻦ ﺧﻴﺮ‬,‫ واﻧﺤﺮ‬,‫ ﻣﻦ ﻏﻞ‬,‫ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ‬,‫ ﻗﻮم ﻫﺎد‬,‫ﻛﻞ اﻣﻦ‬

b.) Idgham bighunah

Memasukkan huruf awal kedalam huruf yang kedua seperti menjadi satu huruf yang ditasdid
beserta dengan berdengung. Berdenggung yaitu keluarnya mahraj huruf dari janur/picuk hidung.
Idgham bighunah adalah ketika ada tanwin dan nun mati bertemu
dengan salah satu huruf empat yaitu ‫ﻳ‬,‫ن‬,‫م‬,‫ و‬wajib dibaca ghunnah atau berdengung.
‫ﺎ‬
Contohnya:

‫ ﻣﻦ وال‬,‫ ﻣﻦ ﻣﺎل‬,‫ ﻋﻦ ﻧﻔﺲ‬,‫ﻣﻦ ﻳﻘﻮل‬

Kecuali ketika ada nun mati bertemu dengan salah satu huruf idgham bighunah dan satu kalimat
maka wajib dibaca idhar (jelas). Supaya tidak serupa dengan lafads yang mudhoaf, yang
contohnya hanya ada empat didalam alquran :

‫ ﺻﻨﻮان‬,‫ ﻗﻨﻮان‬,‫ ﺑﻨﻴﺎن‬,‫دﻧﻴﺎ‬


).bilaghunah Idgham c

Idgham bilaghunah adalah ketika ada nun mati dan tanwon bertemu dengan huruf ‫ﻻ‬
dan ‫ ر‬maka wajib dibaca idgham tanpa berdenggung. Contohnya :

‫ ﻣﻦ رﺑﻬﻢ‬,‫ﻣﻦ ﻟﺪﻧﻪ‬

d.) Iqlab
iqlab adalah ketika ada nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf ‫ ب‬wajib dibaca iqlab yaitu
dengan mengganti nun mati dan tanwin dengan mim mati. Contohnya:

‫ﻣﻦ ﺑﻌﺪه‬
e.) Ikhfa’

Ikhfa’ adalah ketika ada nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf selain dari huruf yang sudah
dusebutkan diatas jumlahnya ada 15 belas yaitu:

‫ظ‬,‫ض‬,‫ت‬,‫ث‬,‫ف‬,‫ط‬,‫س‬,‫ق‬,‫ش‬,‫ج‬,‫ك‬,‫ذ‬,‫ز‬,‫د‬,‫ص‬

Maka wajib dibaca ikhfa’ yaitu dengan menyamarkan bacaan antara idhar dan idgham tanpa tasdid
dan dengan berdenggung. Contohnya :

‫ اﻧﺪاد‬,‫ ﻣﻦ ﺳﻬﻮﻟﻬﺎ‬,‫ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ‬,‫ ﻳﻨﺸﺊ‬,‫ ﻣﻦ ﺟﺎء‬,‫ ان ﻛﻨﺘﻢ‬,‫ ﻣﻨﺜﺮ‬,‫ ﻣﻨﺬر‬,‫اﻧﺼﺮﻧﺎ‬. ]2[

2. Hukum Nun,Mim Tasdid Dan Mim Sakinah

Ketika ada nun dan mim di tasdid wajib dibaca ghunnah /berdenggung, begitu juga setiap salah
satunya mim dan nin itu tidak ada huruf ghunnah. Contohnya:

‫اﻧﻪ‬

Ketika mim mati itu bias tiba sebelum hijaiyah semua, tapi tidak bisa jatuh sebelum alif layyinah
sebab kemudian mim itu pasti fathah. Dan hukumnya mim mati ada tiga yaitu :

a.) Ikhfa syafawi

Ikhfa syafawi adalah ketika ada mim mati bertemu dengan huruf ‫ ب‬maka dibaca ikhfa dengan
berdengung, Disebut syafawi karena mim mati keluar dari lambe. Contohnya:

‫وﻣﻦ ﻳﻌﺘﻢ بﷲ‬

b.) Idgham mimi

Idgahm mimi adalah ketika ada huruf mim mati bertemu dengan mim maka harus dibaca dengan
idgham/berdenggung. Contohnya :

‫ اﻧﻤﻬﻢ ﻣﺒﻌﻮﺛﻮن‬,‫اﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ‬

c.) Idhar syafawi

Idhar syafawi adalah ketika ada mim mati bertemu dengan selain ‫ م‬dan ‫ ب‬maka harus dibaca idhar
dengan jelas serta tidak berdenggung. contohnya :

‫ اﻣﻮاﺗﺎ‬,‫]ﻫﻢ ﻓﻴﻪ‬3[
3. Macam-Macam Idgham

Terkadang kita menemukan huruf yang harus dibaca idgham( suara sebuah huruf masuk kedalam
huruf yang lain), maka ada tiga macam idgham yang harus kita ketahui terlebih dahulu, tapi
ketiga idgham ini tidak dibaca dengan ghunnah/berdenggung melainkan dengan memasukakan
huruf yang pertama kedalam huruf yang kedua. diantaranya yaitu:

a.) Idgham mutamasilayin (memasukkan karena serupa)

Apabila sebuah huruf mati pada sebuah kaliamat diikuti oleh huruf yang benar-benar serupa pada
kalimat yanga lain. Contohnya:

‫ اذذﻫﺐ‬,‫اﺿﺮب ﺑﻌﺼﺎك‬

Maka bunyi huruf (‫ ب‬mati) dan (‫ ذ‬mati) yang pertama (yang mati) masuk kedalam huruf (dha)
yang kedua mengikuti.‫( ذ‬bi) dan ‫ب‬

b.) Idgham Mutajanisain (memasukkan karena sejenis)

Apabila huruf yang mati itu di iringi oleh huruf yang sama mahrajnya (tempat keluar)
tapi sedikit berbeda bunyinya. Contohnya : ‫ ﻇﻠﻤﻮا اذ‬dan ‫ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻗﺎﻟﺖ‬

Maka bunyi huruf yang pertama masuk pada bunyi yang kedua pula, jelasnya (bunyi ‫ذ‬ ‫اذ ﻇﻠﻤﻮا‬
mati dimasukkan ke huruf ‫) ظ‬.

c. Idgham Mutaqarribain (memasukkan karena hampir sama)

Apabila huruf yang mati di iringi oleh huruf yang hampir sama bunyinya dan mahrajnya.
Contohnya :

‫ارﻛﺐ ﻣﻌﻨﺎ‬dan l ‫ﻧﺨﻠﻘﻢ‬

Maka bunyi ‫ ب‬mati masuk kedalam bunyi ‫ م‬dan bunyi ‫ ق‬mati masuk kedalam bunyi ‫ك‬

4. Hukum-Hukum Mad

Huruf Mad adalah huruf memanjang, yaitu huruf yang berfathah,berkasrah dan berdhamah, akan di
baca lebih panjang apabila dibelakang ada selah satu huruf ‫اوي‬

Huruf (‫ )ا‬memanjang bagi huruf yang berfathah, huruf (‫ )و‬memanjang bagi huruf yang berdhomah,
huruf (‫ )ي‬Memanjang bagi huruf yang berkasrah. Biasanya huruf-huruf Mad
itu di beri tanda sakinah(tanda mati), kecuali (‫ )ا‬tapi ‫وي‬ seperti punya ….tiada di beri
tanda sakinah pula, seperti Alquran dan kitab-kitab bacaan penerbitan baru dari Mesir.
a. Mad Tobi’i

Mad Tobi’I adalah Mad yang sewajarnya hanya karena adanya huruf Mad itu saja. Contohnya: ‫ﻓﻲ‬
‫ﻗﺎل‬, ‫ﻳﻮﻟﺪ‬, Dibaca panjang dengan panjang satu alif atau dua harakat.

b. Mad Jaiz

Mad Jaiz adalah apabila sesudah huruf Mad ada hamzah(alif yang bukan Mad biasa, di sebut
Hamzah juga dalam ilmu tajwid) tetapi dalam lain kalimat, contohnya:

‫ﻟﻬﺐ اﺑﻲ ﻳﺪا‬, ‫اﻣﺮوااﻻ‬, ‫ﺻﻮرة اي ﻓﻲ‬l Panjangnya dari dari dua harakat hingga lima harakat.

c. Mad Wajib

Mad wajib adalah apabila setelah huruf Mad kemudian ada huruf Hamzah dan dalam satu
kalimat. Contohnya:

‫ﺟﺎء‬, ‫ﺳﻮء‬, ‫ﺟﺊ‬Panjangnya lima harakat.

Selain dari macam Mad yang asli itu ada pula beberapa macam Mad sebagai kelanjutan atau
cabang. Yaitu :

‫ اﻟﻜﺎ‬,‫ واﻟﻨﺎس‬Aridhlissukun Mad)a

Contohnya :‫ اﻟﻌﻠﻤﻴﻦ‬,‫ﻓﺮون‬

Yang karena waqaf atau berhenti maka huruf yang terahir yang berbaris atau yang berharakat itu
di baca seolah-olah mati. Mad arid(Mad mendadak) ini panjangnya dari 2- 6 harakat.

b) Mad Iwad

Mad Iwad terjadi karena berhentinya pada kalimat yang berfathah contohnya :

‫ ﺗﻮاﺑﺎ‬dibaca ‫ﺗﻮاﺑﺎ‬

dengan panjang dua harakat.

c) Mad lazim mukhafaf khilmi


Contohnya:

‫اﻻن‬, panjangnya enam harakat, adalah setelah alif berMad kemudian ada huruf yang mati. Sedang
‫ اﻻن‬aslinya ‫ااﻻن‬
d) Mad Lazim Mutsaqal khilmi

Adalah apabila ada huruf bertasjid setelah huruf Mad . contohnya:

harakat. ‫ اﻟﺼﺎﺣﺔ‬,‫ ﺗﺤﺎﺿﻮن‬,‫اﻟﻀﺎﻟﻴﻦ‬


enam Panjangnya
e) Mad Lazim Kharfi Musyabba’

Adalah huruf yang dibaca panjang pada awal surat Alquran contohnya : Huruf ‫اﻟﻢ‬

‫ ل‬dan ‫م‬masing-masing dibaca panjang enam harakat.

f) Mad Lazim Mukhafaf,

Adalah huruf-huruf di permulaan surat yang dibaca panjang dua harakat contohnya :

‫ﻃﻪ‬

g) Mad Silah

Adalah dhamir ‫( ه‬hu) dan ‫( ه‬hi) selalu dibaca panjang seperti ‫ اﻧﻪ‬dan ‫ ﺑﻪ‬tapi bila didahului
oleh huruf mati atau bersambung dengan huruf yang dibelakangnya maka tidak bermad lagi,
contohnya:

‫ وﻟﻪ اﻟﺪﻳﻦ‬,‫ اﻧﻪ اﻟﺤﻖ‬,‫ ﻓﻴﻪ‬,‫ﻣﻨﻪ‬

h) Mad Tamkin

Adalah dalam sebuah kalimat terdapat huruf Mad ‫ ي‬didahului oleh ‫ي‬ pula yang
berkasrah dan bertasjid contohnya:

‫ اﻟﻨﺒﻴﺴﻦ‬,‫ﺣﻴﻴﺘﻢ‬,

maka Mad Tamkin di panjangkan dua harakat.[4]

5. Tanda-Tanda Waqaf(Berhenti)

Waqaf artinya berhenti, lawannya washal (‫ )ﺻﻞ و‬yang artinya langsung. Dalam
membaca Al-Qur’an sangatlah penting memperhentikan tanda-tanda waqaf seperti dibawah ini.

a. Min ‫ ) )م‬tanda waqaf Lazim, maksutnya lebih baik berhenti.

b. Tha-k (‫ ) ط‬tanda waqaf Mutlaq, maksutnya lebih utama berhenti.


c. Jim ( ‫ ) ج‬tanda waqaf Jaiz, maksutnya diutamakan waqaf (berhenti).

d. Qif (‫ ) ﻗﻒ‬tanda waqaf Amr, maksutnya diutamakan berhenti.

e. Qalaa ( ‫ ) ﻗﻠﻲ‬tanda qif aula, maksutnya diutamakan waqaf.

f. Shalaa (‫ ) ﺻﻠﻲ‬tanda waqaf lemah, diutamakan washal/terus.

g. Za-k ( ‫ ) ز‬tanda waqaf Mujawwaz, diutamakan washal (terus).

h. Shad ( ‫ ) ص‬tanda Murakh-khash, diutamakan washal/terus.

i. Qaf ( ‫ ) ق‬tanda waqaf Qabih, diutamakan washal/terus.

j. Lam alif ( ‫ ) ﻻ‬maksutnya jangan waqaf (diutamakan washal).

k. Mu’annaqah, yaitu dua kelompok titik tiga maksutnya pilihlah berhenti diantara dua
kelompok titik tiga tersebut. (), boleh berhenti pada kelompok titik tiga pertama atau titik tiga
yang kedua.

Kalimat (lafadh) yang diwaqafkan hendaknya disukunkan (huruf yang terahir), contoh seperti
lafadh :

Waqaf Asalnya

‫ُ ﻣﺘﻘﻴﻦ‬ ‫ُ ﻣﺘﻘﻴﻦ‬

‫اﻟﺮﺣﻴﻢ‬ ‫اﻟﺮﺣﻴﻢ‬

‫ﻳﻨﻔﻘﻮن‬ ‫ﻳﻨﻔﻘﻮن‬

‫ﻳﻮم اﻟﺪﻳﻦ‬ ‫ﻳﻮم اﻟﺪﻳﻦ‬

[5]

C. Fungsi Dan Kewajiban Menggunakan Tajwid


Kewajiban dalam menggunakan tajwid dalam membaca Alquran hukumnya adalah fardhu ain
sesuai dengan dalil-dalil sebagai berikut. Seperti nas Al quran dan tajwid di bawah ini dalil Al
quran:

‫ورﺗﻞ اﻟﻘﺮان ﺗﺮﺗﻴﻼ‬


yang artinya : bacalah Al quran dengan baik dan jelas.
Nabi Muhammad saw bersabda :

‫رب ﻗﺎرﻳﺊ ﻟﻠﻘﺮان واﻟﻘﺮان ﺑﻠﻌﻨﻪ‬ yang artinya” banyak orang membaca Alquran tetapi Alquran
yang di baca membawa bahaya kepada orang yang membacanya”. yaitu ketika mengganti bacaan
atau makna dari Alquran atau sebab tidak mau mengamalkan perintah membaca Alquran dengan
tartil dan tajwid. Sayyidina Ali bin abi tjholib berkata :

‫اﻟﺘﺮﺗﻴﻞ ﺗﺠﻮ ﻳﺪ اﻟﺤﺮوف وﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﻮﻗﻮف‬

Tartil itu membaguskan bacaan, huruf-huruf dan mengetahui waqof-waqof (seperti cara berhenti
dimana dan beleh diam ,begitu juga memulai bacaan lagi). Dari dalil-dalil di atas para ulama
sepakat bahwa mewajibkan membaca Alquran dengan menggunakan tajwid. sesuai dengan
belajar disiplin membaca dengan bagus dan hasilnya bias membaca Alquran dengan bagus. Hal-
hal tersebut akan membawa hikmah diantaranya

a. Menggunakan bacaan yang baik dan benar agar bisa mempratekkan ilmu tajwidnya

b. Melatih mulut agar terbiasa bagus, lancer dan teliti dalam membaca Alquran.

c. Mengetahui ilmu tajwid seperti mahrojnya, sifat-sifat, bacan-bacaan, waqof-waqof dan


sebagainya untuk pedoman membaca Alquran.

Ketika sudah bisa dan terus membiasakan disiplin aktif dalam membaca baik (khusnul ada)
itulah yang dimaksud dengan tajwid. [6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap muslim di wajibkan membaca Alquran secara baik dan benar . oleh sebab itu setiap
muslim diwajibkan belajar memahami tatacara dalam membaca Alquran/ ilmu tajwid. Ilmu
tajwid yaitu ilmu yang membahas tentang tatacara membaca Alquran dengan baik dan benar,
yang berisi tentang cara membaca, kapan bacaan harus di baca panjang , pendek , berdengung ,
jelas , samar-samar dan dimana harus berhenti, Serta mengetahui makharijul huruf yang benar
dan tepat.

B. SARAN
Bacalah Alquran dengan menggunakan ilmu tajwid dan dalam membacanya haruslah tartil tidak
usah terlalu terburu-buru. Karena dapat merusak makna dari bacaan Alquran.
DAFTAR PUSTAKA

AL Quran. Semarang: NURCAHAYA.

Almaraqi, A. M. Thuhfathul Athfal. Semarang: KARYATA PUTRA. Bastha,


M. M. Fathul Mannan. Surabaya: Al ikhsan.
Nabhani, S. b. Syifaul Jinnan. Surabaya: Al asriyah. Suhaemi,
M. Ilmu Tajwid. Surabaya: KARYA UTAMA.

[1] Muhammad mafthuh bin bastha,fathul manan(Surabaya,al ihsan) hlm 13-14

[2] Said bin saar nabhan,sifaul jinan(Surabaya,al ashriyah) hlm 5-10

[3] Ahmad muthohar bin abdi rahman almaraqa, tuhfathul atfal(semarang,karyatha putra) hlm
10-12

[4] Alquran(Semarang,NURCAHAYA)hlm:14-15 dan 18-21

[5] Masrap Suhaemi, ilmu tajwid(surabaya,KARYA UTAMA) hlm 51

[6] Muhammad maftuh bin bastu,fathul manan(Surabaya,al-ihsan)hal:12-16

Anda mungkin juga menyukai