ABSTRAK
Faedah Mempelajari dan membaca Al-Qur‟an dengan tajwid secara
baik dan benar sangat dianjurkan kepada kita ummat muslim,
Membaca Al-Qur‟an merupakan sebaik-baik zikir, yang mempunyai
berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan membaca
bacaan lainnya. Karena didalamnya terdapat perintah dan hukum-
hukum Allah, serta mengajak kita untuk beribadah kepadanya. Sebab
membaca Al-Qur‟an harus benar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan
melafalkan setiap huruf sesuai dengan haknya, baik sifat-sifat maupun
makhrajnya, supaya dapat mengetahui tata cara membaca Al-Qur‟an
yang benar maka harus terlebih dahulu menguasai pokok-pokok
pembahasan hukum bacaan yang ada di dalam ilmu tajwid, seperti:
hukum nun mati atau tanwin, hukum mim mati, idgham, hukum mad,
dan lain sebagainya. hukum membaca Al-Qur‟an adalah Fardhu „Ain
yaitu apabila dilakukan akan berpahala dan apabila ditinggalkan maka
akan berdosa.
Benefits Studying and reading the Qur'an with recitation properly and
correctly is highly recommended to us Muslims. Reading the Qur'an is the
best of remembrance, which has various privileges and advantages compared
to reading other readings. Because in it are the commandments and laws of
Allah, and invites us to worship Him. Because reading the Qur'an must be
correct in accordance with the established rules for reciting each letter in
accordance with its rights, both its characteristics and makhraj, in order to
know the correct procedure for reading the Qur'an, one must first master the
main points of discussion. the law of reading in the science of recitation, such
as: the law of nun dead or tanwin, the law of dead mim, idgham, mad law,
and so on. The law of reading the Qur'an is Fardhu 'Ain, that is, if it is done it
will be rewarded and if it is left out it will be a sin.
A. Pendahuluan
Al-Qur‟an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan
suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan
pun sejak manusia mengenal tulisan lima ribu tahun yang lalu yang dapat
menandingi Al-Qur‟an, bacaan sempurna lagi mulia (Quraish Shihab,
1997: 1). Tiada bacaan semacam Al-Qur‟an yang dibaca oleh ratusan juta
orang yang tidak mengerti dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya.
Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-
anak.
Secara khusus, Al-Qur‟an menjadi nama bagi sebuah kitab yang
diturunkan kepada Muhammad SAW. Maka, jadilah ia sebagai sebuah
identitas diri. Sebutan Al-Qur‟an tidak terbatas pada sebuah kitab dengan
seluruh kandungannya, tetapi juga bagian daripada ayat-ayat yang juga
dinisbahkan kepadanya.
Membaca Al-Qur‟an merupakan sebaik-baik zikir, yang
mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan
membaca bacaan lainnya. Karena didalamnya terdapat perintah dan
hukum-hukum Allah, serta mengajak kita untuk beribadah kepadanya.
Dengan mendengarkan bacaan Al-Qur‟an, kita dapat memahami makna
ayat-ayat sehingga mengerti isinya dan akhirnya mudah-mudahan rabb
Yang Maha Agung merahmati kita.
Sungguh perintah membaca merupakan sesuatu yang paling
berharga yang pernah dan dapat diberikan kepada ummat manusia.
“membaca” dalam aneka maknanya adalah syarat pertama dan utama
untuk pengembangan ilmu dan teknologi, serta syarat utama membangun
peradaban. Semua peradaban yang berhasil bertahan lama , justru dimulai
dari satu kitab (bacaan). Peradaban Eropa
Jurnal Tahsin Qur’an Vol.1,No 1,2023 4
B. Pembahasan
1. Pengertian Ilmu Tajwid Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid Secara
bahasa tajwid berarti al-tahsin atau membaguskan.
Sedangkan secara istilah yaitu mengucapkan setiap huruf sesuai dengan
makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang mesti diucapkan, baik
berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifat yang baru
(Thaha: 2016: 7).
Tajwid merupakan bentuk masdar yang berasal dari fi‟il madhi
jawwada yang berarti membaguskan (Akhmad Yassin Andy, 2010: 1).
Adapun pengertian tajwid menurut Imam Dzarkasyi, ilmu tajwid
Jurnal Tahsin Qur’an Vol.1,No 1,2023 6
1) Idzhar
Idzhar menurut bahasa adalah jelas atau tampak.
Sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan huruf
idzhar dari makhrajnya dengan jelas tanpa dengung. Huruf
idzhar ada 6, yaitu: ء،ه،خ،ح،ع،غ
Adapun pedoman bacaan idzhar yaitu: Apabila ada nun
mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf
halaq/halqi maka hukumnya wajib dibaca idzhar/jelas
2) Idgham
Idgham menurut bahasa adalah memasukkan sesuatu
pada sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah bertemunya
huruf yang mati dan huruf yang hidup sekiranya menjadi
satu sehingga seperti huruf yang bertasydid. Idgham terbagi
menjadi dua, yaitu:
Idgham Bigunnah Yaitu apabila nun mati atau
tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham : يو،
ن، م، dan tidak dalam satu kalimat.Adapun cara
membacanya yaitu dengan memasukkan hurufyang
mati ke huruf hidup di depannya dengan
disertai dengung (gunnah).
Idgham Bilagunnah Yaitu apabila nun mati atau
tanwin bertemu dengan salah satu huruf ل، ر. Adapun
cara membacanya yaitu dengan memasukkan huruf
yang mati ke huruf hidup di depannya tanpa disertai
dengung.
3) Iqlab
Menurut bahasa iqlab ialah memindahkan sesuatu dari
keadaannya. Sedangkan menurut istilah ialah
Jurnal Tahsin Qur’an Vol.1,No 1,2023 8
4) Mad Badal
Yaitu mad yang menggantikan hamzah. Menurut Rawi
Hafsh dibaca 1 alif.
5) Mad Lain
Yaitu jika ada huruf fathah bertemu وmati atau يmati
sesudah itu berakhir pula dengan huruf mati lainnya karena
diwaqafkan. Hukumnya jawaz, artinya boleh dibaca 1 alif,
2 alif atau 3 alif.
6) Mad Silah
Yaitu ha‟ damir (kata ganti) yang diapit harakat hidup.
Ada yang qasirah (pendek) dan ada yang tawilah (panjang).
a) Qasirah
Apabila ada ha damir tidak bertemu hamzah. Mad
silah qasirah membacanya seperti mad tabi‟i, dibaca
qasr (1 alif).
b) Tawilah
Apabila ada ha‟ damir bertemu hamzah. menurut
Hafs dibaca 2/21/2 alif.
7) Mad „Iwad
Yaitu jika ada fathatain pada akhir kata yang
diwaqafkan (dibaca berhenti), maka tanwinnya diganti mad
tabi‟i.
8) Mad Farq
Yaitu jika ada hamzah istifham (hamzah untuk bertanya)
bertemu dengan hamzah, hamzah maka
Kewajiban dan faedah dalam mempelajari dan memakai
ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an 11
C. Penutup
Mempelajari ilmu tajwid sangat dianjurkan bagi semua umat Islam
supaya dapat membaca Al-Qur‟an dengan lancar, baik dan benar. Sebab
membaca Al-Qur‟an bukan sekedar membaca saja, melainkan
membacanya harus benar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan. Oleh
karena itu, supaya dapat mengetahui tata cara membaca Al-Qur‟an yang
benar maka harus terlebih dahulu menguasai pokok-pokok pembahasan
hukum bacaan yang ada di dalam ilmu tajwid, seperti: hukum nun mati
atau tanwin, hukum mim mati, idgham, hukum mad, dan lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrauf Sa‟ad, Syeih Thaha. (2016). Panduan Lengkap dan
PraktisIlmu Tajwid, Jawa Barat: Fathan Prima Media.
Alam, Tombak. (2010), Ilmu Tajwid, Jakarta: Amzah.
Chaer, Abdul, (2013). Al-Qur‟an dan Ilmu Tajwid, Jakarta: Rineka Cipta.Cholil,
Adam. (2014). Dahsyatnya Al-Qur‟an, Jakarta : AMP Press.
Dzarkasyi, Imam. (1955). Pelajaran Tajwid, Ponorogo: Trimurti. Habibah,
Ummu. (2015). 20 Hari Hafal 1 Juz, Yogyakarta: Diva Press.
Idris, S., & Tabrani ZA. (2017). Realitas Konsep Pendidikan
Humanisme dalam Konteks Pendidikan Islam.
Oedarso. (1988). Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Quraish Shihab, Muhammad. (1996-1997). Wawasan
Al-Qur‟an,Bandung: Mizan.
Wahid, Wiwi Alawiyah. (2015). Panduan Menghafal al-Quran
Super Kilat, Yogyakarta: Diva Press.
Walidin, W., Idris, S., & Tabrani ZA. (2015). Metodologi
Penelitian Kualitatif & Grounded Theory. Banda Aceh:Ar-Raniry Press.
Yassin Andy, Akhmad. (2010). Ilmu Tajwid Pedoman Membaca
Al Qur‟an, Jombang: Pelita Offset.