DISUSUN OLEH:
1.M.KIKI SEPTIAWAN
2.JURAIDAH
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan al Qur’an dan yang memeliharanya
sehingga terjaga sampai kapanpun.Di era teknologi sekarang ini manusia sudah sangat pandai
mencari informasi diseluruh dunia dengan hanya memanfaatkan gedget mereka. Namun satu
hal masih ingatkah anda ketika masa kecil dulu anda diajarkan membaca al Qur’an oleh guru
anda. Dengan perlahan anda mulai mengenal huruf dan bacaan bacaan al Qur’an. Diajarkan
cara membaca nya yang baik dan benar, ya itulah ilmu tajwid. Membaca al Qur’an dengan
ilmu tajwid yang baik dan benar adalah kewajiban dalam membaca al Qur’an. Mari kita
belajar kembali, bagaimana membaca al Qur’an dengan baik dan benar dan kesalahan
kesalahan yang sering terjadi ketika membaca al Qur’an. Semoga Allah selalu membimbing
kita dijalan yang benar.Aamiin Allahumma Aamiin
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
……………4
Latar Belakang……………………………………………………………………………….4
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………4
Tujuan…………………………………………………………………………………...……4
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………...5
Materi Tajwid……………………………………………………………………………….10
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………...21
Kesimpulan………………………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….....22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Kewajiban bagi setiap uamat islam adalah membaca al Qur’an.Oleh karena itu
mempelajari dan membaca al Qur’an hukumnya wajib bagi setiap umat muslim. al Qur’an
tidak hanya dibaca saja,tetapi harus dipelajari.Setia muslim diwajibkan untuk mempelajari
dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung didalam kitab suci al Qur’an tidak dapat
dipelajari sembarangan,ada ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam proses belajar al
Qur’an,diantaranya yaitu tahsin Qur`an.Tahsin Qur`an didalam islam mempunyai makna
bahwa didalam islam mempunyai makna bahwa di dalam membaca kitab suci al Qur’an
haruslah benar dan tepat demi terjaganya keaslian praktik dakwah sesuai yang di ajarkan oleh
nabi Muhammad SAW.Dalam bahasa arab tahsin berarti,memperkaya atau
memperkuat.Tahsin Qur`an adalah sebagai penyemurnaan lafaz al Qur’an yang berhubungan
dengan huruf lain yaitu ikhfa,idzahar,idgham,dan lain-lain.1
2.Rumusan Masalah
3.Tujuan
BAB II
1
Deka Putri,Nabella Anjeni,Tanti Eska Trianti”Tahsin al Qur’an”,Makalah Tata Bentuk Istilah,(Jakarta,Kalam
Mulia Tahun,2015)
4
PEMBAHASAN
Secara etimologis,kata tahsin adalah bentuk mashdar dari derivasi kata kerja hassana-
yuhassinu-tahsin yang berarti menjadi baik,memperbaiki dan mempercantik.Tahsin
merupakan kata Arab yang berarti memperbaiki, meningkatkan atau memperkaya. Tahsin
dalam Islam mengandung makna bahwa tuntutan agar dalam membaca al-Qur‟an harus benar
dan tepat sesuai dengan contohnya demi terjaganya orisinalitas praktik tilawah sesuai dengan
sunnah Rasulullah SAW. 2
Membaguskan bacaan al Qur’an adalah salah satu cara yang bisa dilakukan mendapatkan
cinta dan kasih sayang dari Allah Swt.Hal ini sesuai dengan hadis, “Sesungguhnya,Allah
mencintai bacaan al Qur’an sebagaimana bacaan saat al Qur’an diturunkan.”(HR.Ibnu
Khuzaimah).Demikian juga Nabi Muhammad membacakan dan mengajarkan al Qur’an
kepada para sahabat dengan perlahan lahan (tartil).Oleh karena itu,Allah berfirman:,”…Dan
bacalah al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.”(QS.al Muzzammil [73]:4).
2
Syamsul Bahri,Metodologi Studi Islam,(Yogyakarta Teras,Kali Media Isbn,2008),hal 136
3
http://p2k.unkris.ac.id,Diakses pada 29 September 2021
5
Pembaca maupun pendengar akan lebih mudah memahami dan menghayati makna yang
terkandung dalam sebuah ayat jika bacaan al Qur’annya sesuai dengan tajwid.Berbeda halnya
jika bacaan al Qur’an seseorang tidak baik dan tidak menggunakan tajwid.Tentu saja kata dan
kalimat yang dibaca dan didengar tidak dapat dipahami secara sempurna.Akibatnya makna
dan kandungannya pun tidak dapat diresapi dengan baik.
Banyak sekali dalil yang menerangkan tentang pahala seorang yang membaca al
Qur’an .Dianta hadis yang dituturkan oleh Aisyah bahwa RasulullahSaw.bersabda,”Orang
yang membaca al Qur’an dan ia mahir dalam membacanya,makai a akan dikumpulkan
bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti.Sedangkan orang yang membaca al
Qur’an,sedangkan ia masih terbata bata dan merasa berat(belum fasih dalam
membacanya,makai a akan mendapat dua ganjaran.”(HR.Bukhari Muslim).
Memperbagus bacaan al Qur’an adalah salah satu agar seseorang mendapat derajat mulia
di sisi Allah Swt.Orang yang bagus bacaan al Qur’annnya bias mengajarkannya pada orang
lain yang masih kesulitan dan belum lancer membaca al Qur’an.Sedangkan seseorang yang
bacaannya masih belum bagus bisa mengajarkan bacaannnya pada anak sendiri,misalnya,
tidak sepenuhnya salah.Mengajarkan al Qur’an dengan kemampuan bacaan yang pas pasan
tersebut baik,tetapi belum cukup.Masalah ini bisa diatasi dengan menyekolahkan anak
tersebut pada Pendidikan yang didalamnya diajarkan al Qur’an dengan baik dan benar.4
4
Raisya Maula Ibnu Rusyd,Panduan Praktis dan Lengkap Tahsin,Tajwid,Tahfidz Untuk Pemula,
(Yogyakarta,Laksana,2019)hlm.16
6
1.Mengenal Huruf Hijaiah
Huruf hijaiah adalah huruf ejaan dalam Bahasa arab sebagai Bahasa asli al
Qur’an.Mengenal huruf hijaiah adalah cara pertama dalam membaca al Qur’an.Dalam
membaca al Qur’an kita harus mengerti huruf hijaiah dan ejaannya.Kita harus mengerti
bagaimana huruf tersebut disambung dengan huruf lain.Dalam pengucapan huruf hijaiah kita
harus mengetahui makhraj huruf,yaitu merupakan tempat keluarnya huruf.
Tanda baca (harakat) ini berfungsi untuk menentukan bagaimana pengucapan huruf
hijaiah dalam al Qur’an.Tanda bacanya seperti fathah,kasrah,dammah,tasydidi,dan sukun.
3.Memahami Tajwid
Ilmu yang dapat mengetahui bagaimana menyembunyikan huruf al Qur’an secara baik dan
benar dinamakan ilmu tajwid.Misalnya dibacakan secara mendengung,samar samar atau
jelas.Grammar dalam bahsa arab yaitu idzar,idgam,iqlab dll.
Pada awal awal pembelajaran pilihlah dari surah surah pendek terlebih dahulu.Jika
sudah mulai lancer membaca surah pendek barulah memulai surah Panjang.Bacalah dengan
tartil dan selalu berlatih dengan memperhatikan benar Panjang pendeknya bacaan yang
sedang dibaca.5
5
https://m.liputan6.com’Diakses pada 29 September 2021
7
Metode ini sangat baik bagi kaian yang ingin belajar memebaca al Qur’an.Mencari guru
ngaji sangat penting untuk membimbingmu kalua ada bacaan yang salah.6
Kesalahan ini biasanya terlihat dari perbedaan Panjang pada huruf huruf yang pada
hakikatnya memiliki jumlah harakat yang sama.Jadi dalam bacaan yang sama huruf dengan
Panjang dua harakat bisa kit abaca tiga harakat dan terkadang dilain waktu menjadi empat
harakat.Hal ini dikarenakan pembaca terburu buru atau belum memahami hukum hukum atau
jumlah harakat yang harus dibaca.
Ini terjadi karena tidak seimbang antara dengung yang satu dengan dengung yang lain
dikarenakan tergesa gesa atau tidak melibatkan rongga hidung saat melafalkan huruf
hurufnya.Huruf huruf yang harus dibaca gunnah yaitu :
Nun bertasydid
Mim bertasydid
Nun sukun bertemu huruf-huruf lain selain,alif,kha,kho,’ain,ghoin,ha dan lam dan ro
Tanwin bertemu huruf huruf selain alif,kha,kho,’ain,ghoin,ha,lam dan ro
Mim mati bertemu huruf ba.
3.Kesalahan Vokal
Hanya ada tiga vocal dalam Bahasa arah yaitu ‘a’ ‘I’ dan ‘u’.Jika ada bacaan yang
berbunyi seperti huruf ‘o’ maka hal itu disebabkan sifat hurufnya bukan vokalnya.Sebab
sebab kesalahan vocal antara lain:
6
https://www.idntimes.com,Diakses pada 29 September 2021
8
Tidak memahami kaidah makhraj dan sifat huruf
Terpengaruh oleh karakter suara dengan nadanya yang tinggi atau rendah
Jadi saat
4.Kesalahan Pemantulan
Huruf huruf yang dipantulkan hanyalah huruf qalqalah yaitu ba,jim,dal,tho dan
qaf.Selain daripada itu dibaca bersih tanpa pemantulan.Namun kesalahan yang terjadi adalah
disaat tidak bertemu huruf huruf qalqalah lisan kita kadang memantulkannya dan ini tidak
dibenarkan dalam membaca al Qur’an.Contohnya saat membaca hamdalah.Disana terdapat
huruf lam dan mim berharakatmati,pembacaan yang benar adalah alhamdulillah ,tapi kita
kadang membacanya alehamedulillah.
Sebab sebabnya:
Cara memperbaikinya:
9
Materi Tajwid
1.Idzhar Halqi
Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Izhar yang terdapat
dalam Ilmu makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).
Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( ) ْنataupun juga tanwin (dhomah
tanwin ()ـٌــ, kasroh tanwin ( )ـٍـــdan fathah tanwin ()ـًــ/ sesudahnya bertemu dengan huruf-
huruf = Alif ()ا, ‘Ain ()ع, Ghain ()غ, Ha ()ح, Kha ()خ, Ha’ ( )ﮬ dan Hamzah ( ) ء, akan tetapi
nun mati ( ) ْنataupun juga tanwin ـٌـــ, ـٍـــ, ـًـــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah
Hamzah ( ) ء, namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.
Cara membaca Idzhar Halqi adalah wajib terang/jelas, dan tidak boleh dengan berdengung.
Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an Untuk Huruf Alif
َ َق ِإ َذا َوق
ب ِ = َو ِمن َش ِّر غwaminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
ٍ َاس
Contoh di atas terdapat dalam Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3, yaitu kasroh tanwin
dan ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoo
siqin idzaa).
2. Idgham Bighunnah
Hukum Idgham Bighunnah dan ini sering sekali disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah
yaitu suatu hukum tajwid yang berlaku ketika ada Nun mati / nun disukun [ ] ْنatau tanwin (
ـٌـــ, ـٍـــ, ) ـًـــyang bertemu dengan huruf Mim []م, Nun []ن, Waw []و, dan huruf Ya [ ]يdan
tidak dalam satu kata / kalimat atau harus secara terpisah.
Bi berarti dengan. Ghunnah berarti dengung dan Idgham maknanya adalah meleburkan satu
huruf yang berada di depan ke dalam huruf yang ada sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan
bahaa Arab adalah di-tasydid-kan.
Cara membaca dari Idgham Bighunnah yaitu dengan cara meleburkan ْن [nunt mati ] ataupun
tanwin, baik itu dhommah tanwin []ـٌـــ, kasroh tanwin []ـٍـــ, ataupun fathah tanwin []ـًـــ
menjadi suara huruf yang ada di depannya mim []م, nun []ن, waw[ ]وdan ya []ي, atau dari
keempat huruf tersebut seolah-olah seperti diberi tanda tasydid, dan diiring dengan
menggunakan suara yang berdengung 1 Alif – 1 1/2 Alif atau sekitar 2 sampai 3 harakat.
Contoh Hukum Idgham Bighunnah (Ma’al ghunnah)
a. Contoh Nun [ ْ ]نSukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu Ya []ي
لِ َم ْن يَ َرى : Tulisan aslinya adalah liman yaraa, dan dibacanya adalah limayyaraa
ُ اَ ْن يَتُوْ ب: tulisan aslinya an yatuuba dan dibacanya adalah ayyatuuba
b. Contoh Nun [ ْ ]نSukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu waw []و
10
ِم ْن َو َراِئ ِه ْم: Tulisan aslinya adalah man waraa ihim, dan dibacanya adalah mawwaraa ihim
ْ Sukun dan Tanwin[ًٌٍ] bertemu mim []م
c. Contoh Nun []ن
نَ ُك ْن َم َع ًك ْم: Tulisan aslinya adalah nakun ma‘akum, dan dibacanya adalah nakumma‘akum
3. Idgham bilaghunnah
Hukum Idgham Bilaghunnah yaitu suatu hukum tajwid yang terjadi ketika ada Nun
Sukun ( ) ْنatau juga tanwin ( ـٌـــ, ـٍـــ, ) ـًـــyang ketemu dengan huruf hijaiyah lam ( ) لatau
huruf hijaiyah Ro ( ) ر, dan dibaca dengan tidak menggunakan suara yang berdengung
Bila maknanya adalah dengan tidak [tanpa]. Ghunnah maknanya adalah berdengung.
Sementara itu Idgham maknanya adalah meleburkan / menggabungkan satu huruf hijaiyah ke
dalam huruf hijaiyah sesudahnya, atau bisa dikatakan dengan istilah di-tasydid-kan.
Cara membacanya yaitu dengan cara meleburkan huruf hijaiyah ْن atau tanwin [ , ـٍـــ,ـًـــ
] ـٌـــtersebut menjadi suara huruf hijaiyah sesudahnya yaitu huruf lam / ل ataupun huruf ro /
ر, atau dengan cara lafaz yang kedua huruf hijaiyah tersebut seakan-akan diberi tanda
tasydid, dengan tanpa dikuti dengan suara berdengung (ghunnah).
Contoh bacaan idgham Bilaghunnah untuk nun mati / tanwin bertemu huruf lam
ِ ِم ْن لَ ُد ْن: Tulisan aslinya adalah min ladunka, tetapi dibaca milladunka
ك
ٌ لَ ِطي: Tulisan aslinya adalah lathiifun limaa, tetapi dibaca lathiifullimaa
ْف لِ َما
4. Iqlab
Iqlab yaitu salah satu dari hukum tajwid yang terjadi ketika ada huruf Nun Sukun ( ) ْن
ataupun juga tanwin ( ـٌـــ, ـٍـــ, ) ـًـــyang ketemu dengan huruf hijaiyah Ba ( ) ب. Secara
harfiah, Iqlab mempunyai arti menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.
Cara membaca Iqlab yaitu dengan cara menggantikan / mengubah huruf ْن ataupun tanwin
ـٌـــ, ـٍـــ, ـًـــjadi suara huruf mim sukun ( ) ْم, oleh karenanya ketika nun mati ataupun tanwian
akan bertemu dengan huruf ba ( ب, maka bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya
tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung kurang lebih 2 harakat.
Hukum Iqlab di dalam Al-Quran, biasanya sudah ditandai dengan huruf mim kecil ( ) م –
dan huruf tersebut diletakkan di atas – antara ْنatau ـٌـــ, ـٍـــ, ـًـــ dengan huruf ب.
Contoh Hukum Iqlab :
َ ِ َم ْن ب: mambakhila
خَل
5. Idzhar Wajib atau Mutlak
Idzhar Wajib adalah merupakan salah satu bagian dari Hukum Idzhar yang teradapat
dalam ilmu tajwid. Bagian ilmu idzhar yang lain adalah idzhar halqi. Cara membaca dari
hukum idzhar adalah terang / jelas dan tidak mendengung.
11
Dalam Hukum Idghom Bighunnah diterangkan bahwasannya apabila ada Nun Sukun ( ) ْن
dan dibelakangnya teradapat huruf ( ) ي ـ و ـ ن ـ مtetapi dalam satu kata (biasanya
tersambung), maka harus dibaca terang /jelas dan tidak berdengung, dan ini disebut dengan
Idzhar Wajib/Idzhar Mutlak.
Dalam Al Qur’an, idzhar wajib / mutlak ada 4 yaitu :
1. ُد ْنيَا: dunyaa
ٌ َ بُ ْني: bunyaanun
2. ان
ٌ قِ ْن َو: qinwaanun
3. ان
ٌ ص ْن َو
4. ان ِ : sinwaanun
6. Idzhar Khalqi
Idzhar Halqi merupakan salah satu cabang /bagian dari Hukum Izhar yang terdapat
dalam Ilmu Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini
disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).
Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( ) ْنataupun juga tanwin (dhomah
tanwin ()ـٌــ, kasroh tanwin ( )ـٍـــdan fathah tanwin ()ـًــ/ sesudahnya bertemu dengan huruf-
huruf = Alif ()ا, ‘Ain ()ع, Ghain ()غ, Ha ()ح, Kha ()خ, Ha’ ( )ﮬ dan Hamzah ( ) ء, akan tetapi
nun mati ( ) ْنataupun juga tanwin ـٌـــ, ـٍـــ, ـًـــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah
Hamzah ( ) ء, namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.
Contoh Hukum Izhar Halqi :
ْ atau tanwin ( ـٌـــ, ـٍـــ, )ًـــbertemu dengan huruf Alif ()ا:
1. Nun mati ()ن
Contohnya : = َم ْن اُوْ تِ َيman uutiya
7. Ikhfa’ haqiqi
Ikhfa’ Haqiqi bila dilihat berdasarkan asal hurufnya [harfiah /etimologi] mempunyai arti
menyembunyikan atau bisa juga berarti menyamarkan.
Di dalam ilmu tajwid. apabila ada Nun disukun ( ) ْنdan juga tanwin ( ـٌـــ, ـٍـــ,) ـًـــ, baik itu
fathah tanwin, kasrah tanwin dan juga dhomah tanwin kemudian dibelakangnya terdapat
huruf hijaiyah yang berjumlah 15 (lima belas) maka hukumnya adalah ikhfa’ haqiqi. Ikhfa
Haqiqi maknanya adalah menyamarkan /menyembunikan huruf Nun Sukun ( ) ْنataupun juga
tanwin (fathah tanwin ( )ـٌـــ, kasrah tanwin ( )ـٍـــ, dhomah tanwin ) ـًـــmasuk ke dalam huruf
hijaiyah yang berada di belakangnya (sesudahnya). Huruf hijaiyah tersebut ada 15 huruf di
bawah ini, yaitu :
ت – ث – د – ذ – ز – س – ش – ص – ض – ط – ظ – ف – ق – ك.
Ke-15 huruf hijiayiah di atas tersebut tidak mengandung tasydid dan kita harus membacanya
dengan dengung [ghunnah].
12
Cara membaca ikhfa’ haqiqi yaitu dengan cara mengeluarkan suara ْنatau ـٌـــ, ـٍـــ, ـًـــdari
dalam rongga hidung sampai dengan terlihat samar atau bisa juga menjadi suara “NG” atau
“N” , sesudah itu disambut dengan dengung sepanjang 1 – 1 1/2 Alif atau bisa kurang lebih 2
– 3 harakat, kemudian setelah itu barulah masuk untuk membaca huruf sesudah nun mati
ataupun tanwin tersebut.
Sebagai contoh : ِمن دُونِ ِه َما: Minnnn . . duunihimaa atau Minnnngduunihimaa
= ت – ِم ْن تَحْ تِهَاMinngtahtihaa
13
atau 1 1/2 alif, sebab bila hukum Ikhfa Syafawi ini tidak didengungkan, maka hukumnya
akan berubah jadi hukum Izhar.
Cara membaca dari hukum Ikhfa Syafawi yaitu dengan membaca lebih dulu HURUF
HIJIAYAH sebelum mim sukun, setelah itu masuk ke dalam huruf Mim Sukun dengan cara
mengeluarkan irama dengungnya hukum dari ikhfa Syafawi [yaitu dengan cara menahan
huruf hijaiyah mim secara samar-samar]; “immng.. / ummmng.. / ammmng… ” sehingga
ketika akan ketemu dengan huruf hijaiyah بmaka bibir atas dan bibir bawah dalam posisi
yang tertutup.
َ = اِنَهُ ْم بِدَالِكinnahummng bidzaalika
َ = تَرْ ِم ْي ِه ْم بِ ِح َجtarmiihimmmng bihijaarotin
ار ٍة
10. Idgham Mitslain atau Idgham Mimi
Idgham Mitslain atau Idgham Mimi merupakan hukum tajwid yang terjadi khusus
untuk huruf hijaiyah Mim Sukun ( ) ْمketemu dengan huruf hijaiyah Mim yang mempunyai
harakat [ ُم, ِم ] َم. Disebut dengan Mitslain sebab terjadinya sebiaj pertemuan dua huruf
hijaiyah yang makhraj dan juga sifatnya adalah sama persis [identik], tetapi khusus bagi huruf
hijaiyah Mim Sukun yang ketemu huruf Mim yang mempunyai harakat. Dan selain dari
huruf hijaiyah Mim tersebut di atas, maka hukum yang berlaku bagi pertemuan 2 [dua] huruf
yang sama yaitu huruf sukun dan huruf berharakat yaitu Hukum Mad Tamkin dan Hukum
Idgham Mutamasilain.
Dinamai dengan Idgham sebab cara untuk membacanya yaitu dengan cara meleburkan
[menggabungkan] satu huruf hijaiyah ke dalam huruf hijaiyah sesudahnya, atau istlah lainnya
adalah dengan di-tasydid-kan.
Hukum dari Idgham Mitslain adalah dibaca dengan mendengung [makhraj huruf hijaiyah
mim-nya jelas dan mengalun] kurang lebih sekitar 2 – 3 harakat [1 Alif hingga 1 1/2 alif]
Di dalam Al-Quran Al Kariim ayat yang mengandung hukum Idgham Mitslain telah ada
tanda tasydidnya. Tasydid Idgham Mitslain merupakan Tasydid Hukum, yaitu sebuah tanda
tasydid yang ada dan diberikan sebab terjadinya suatu hukum peleburan atau pertemuan.
Contoh Idgham Mitslain atau Idgham Mimi
َ = لَهُ ْم َمايَتَقُوْ نlahummmmaa yattaquuna
= هُ ْم َمااِ ْنفَقُوْ اhummmmaa infaquu8
14
1. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad
2. Mad thabi'i (mad asli)
3. Ikhfa ausat
4. Tafhim
5. Alif lam syamsiyyah
6. Tafhim
7.Alif lam syamsiyyah
8. Tafhim
9. Mad thabi'i (mad asli)
10. Alif lam qomariyyah
11. Mad Layyin
12. Tanda waqaf
13. Tarqiq
14. Tafhim
15. Idgham bilaghunah / idgham bighoiri ghunah
16. Qalqalah sugra
17. Ikhfa ab'adh
18. Mad arid lisukun / aridisukun
15
1.Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad
2. Mad thabi'i (mad asli)
3. Alif lam qomariyyah
4. Mad thabi'i (mad asli)
5. Mad thabi'i (mad asli)
6. Mad thabi'i (mad asli)
7. Mad badal
8. Mad thabi'i (mad asli)
9. Tafhim
10. Tanda waqaf
11. Idzhar khalqi
12. Mad thabi'i (mad asli)
13. Mad zaid munfasil
14. Mad thabi'i (mad asli)
15. Idgham bighunah
16. Mad arid lisukun / aridisukun
16
1. Tarqiq
2. Qalqalah sugra
3. Idgham mutamasilain / idgham mislen / idgham mimi
4. Idzhar khalqi
5. Mad thabi'i (mad asli)
6. Alif lam qomariyyah
7. Tafhim
8. Ta marbuthah
9. Waqaf lajim (mim)
10. Mad wajib mutasil
11. Alif lam qomariyyah
12. Tafhim
13. Mad arid lisukun / aridisukun
1. Tafhim
2. Mad zaid munfasil
3. Mad thabi'i (mad asli)
4. Mad thabi'i (mad asli)
5. Mad thabi'i (mad asli)
6. Mad thabi'i (mad asli)
7. Ikhfa ausat
8. Mad thabi'i (mad asli)
9. Mad zaid munfasil
10. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad
11. Mad zaid munfasil
17
12. Idgham mutamasilain / idgham mislen / idgham mimi
13. Tafhim
14. Mad arid lisukun / aridisukun
18
21. Mad thabi'i (mad asli)
22. Mad arid lisukun / aridisukun9
1. Hukumnya tarqiq
2. Hukumnya alif lam syamsiyah
3. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
4. Hukumnya mad arid lissukun
5. Hukumnya alif lam qamariyah
6. Hukumnya idzhar syafawi
7. Hukumnya tarqiq
8. Hukumnya alif lam qamariyah
9. Hukumnya mad arid lissukun
10. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
11. Hukumnya alif lam syamsiyah
12. Hukumnya mad arid lissukun
13. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
14. Hukumnya mad lin
15. Hukumnya alif lam syamsiyah
16. Hukumnya mad arid lissukun
17. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
18. Hukumnya mad arid lissukun
9
https://www.kajianmuslim.net,Diakses pada 29 September 2021
19
19. Hukumnya alif lam syamsiyah
20. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
21. Hukumnya alif lam qamariyah
22. Hukumnya mad arid lissukun
23. Hukumnya alif lam syamsiyah
24. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
25. Hukumnya idzhar
26. Hukumnya idzhar syafawi
27. Hukumnya mad lin
28. Hukumnya idzhar syafawi
29. Hukumnya mad lin
30. Hukumnya alif lam qamariyah
31. Hukumnya mad asli atau mad thabi’i
32. Hukumnya mad lazim kilmi mutsaqqal
33. Hukumnya mad arid lissukun10
BAB III
PENUTUP
10
https://poskajian.blogspot.com,Diakses pada 29 September 2021
20
KESIMPULAN
1.Tahsin al Qur’an adalah memperbaiki atau memperindah bacaan al Qur’an kita sehinggga
bacaan kita sesuai dengan bacaan Rasulullah Saw. yakni mengeluarkan huruf dari
makhrajnya memenuhi sifatnya dan memperhatikan hukum bacaan atau dengan kata lain
memperindah bacaan agar sesuai tajwid.
2.Manfaat tahsin Qur’an yaitu :
1.Dicintai oleh Allah Swt
2.Makna al Qur’an Lebih Mudah Dihayati
3.Pahala yang Diperoleh Sangat Banyak
4.Digolongkan Orang yang Paling Mulia
3.Cara membaca al Qur’an
1.Mengenal Huruf Hijaiah
2.Memahami Tanda Baca atau Harakat
3.Memahami Tajwid
4.Mulai dari Surah Pendek
5.Membuat Jadwal dan Sungguh Sungguh
6.Mencari Guru Mengaji
4.Kesalahan kesalahan umum dalam membaca Al Qur’an
1.Tidak Konsisten dalam Membaca Mad
2.Tidak Mendengungkan atau Kurang Lama Mendengungkan Bacaan yang Seharusnya
Berdengung
3.Kesalahan Vokal
4.Kesalahan Pemantulan
DAFTAR PUSTAKA
21
Deka Putri,Nabella Anjeni,Tanti Eska Trianti”Tahsin al Qur’an”,Makalah Tata Bentuk Istilah,(Jakarta,Kalam
Mulia Tahun,2015)
Raisya Maula Ibnu Rusyd,Panduan Praktis dan Lengkap Tahsin,Tajwid,Tahfidz Untuk Pemula,
(Yogyakarta,Laksana,2019)hlm.16
22