Tahsin 1 Fix

Buku Panduan Belajar Tahsin Metode MAQDIS
7 Kaidah Unik
Cara Mudah dan Praktis
Memperbaiki Bacaan Al-Quran
Tahsin 1
Judul Buku:
Buku Panduan Belajar Tahsin Metode MAQDIS
Tahsin 1|7 Kaidah Unik Cara Mudah dan Praktis
Penanggung Jawab : Dr. Saiful Saiful Islam Mubarak

Penyusun : Tim LITBANG Metode MAQDIS
Tata Letak : Nur Muhammad
Desain Sampul : Sofwan
Penerbit
YAMAQDIS
Metro Indah Mall (MIM) Blok D20
Jl. Soekarno Hatta No. 590 Bandung
Telp. 022-7536272
Cetakan Ke:
1 (Pertama) Agustus 2013
2 (Kedua) Agustus 2014
Tahsin 1 7 Kaidah Unik Cara Mudah dan Praktis
KATA SAMBUTAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim
‫خيركم من تعلم القرآن وعلمه‬
Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar Al-Quràn
dan mengajarkannya
‫اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا ألصحابه‬
Bacalah Al-Quràn karena sesungguhnya dia akan datang pada hari
kiamat sebagai pembawa syafaat bagi sahabat-sahabatnya
Atas dasar dua hadist diatas, MAQDIS berupaya menjadi lembaga
Al-Quràn yang melayani umat dan mengantarkan mereka agar
dapat belajar Al-Quràn dengan tepat, mampu mengajarkannya
kepada semua lapisan umat dan menjadi sahabat Al-Quràn yang
akan meraih syafaatnya pada hari kiamat. Untuk mencapai tiga hal
tersebut MAQDIS menyusun tiga sistem pendidikan Al-Quràn
sebagai berikut:
 Ihsan, yang bertujuan untuk membimbing umat menjadi

pembaca Al-Quràn yang benar,
 Tahsin, yang bertujuan untuk membimbing umat menjadi
guru Al-Quràn yang produktif,
 Itqon, yang bertujuan untuk membimbing umat menjadi
sahabat Al-Quràn yang setia.
Buku yang ada pada tangan anda adalah metode Tahsin.

Rasulullah Saw besabda:
‫فإذا قرأناه فاتبع قرآنه‬
Jika telah kami bacakan maka ikutilah bacaannya.
v
Tahsin 1 7 Kaidah Unik Cara Mudah dan Praktis Memperbaiki
Bacaan Al-Quran Kaidah Dasar memTahsin)
Dengan ayat ini diketahui ketetapan wajibnya membaca Al-Quràn

dengan mengikuti aturan yang telah dicontohkan. Artinya seseorang
tidak akan dapat membaca Al-Quràn dengan benar tanpa talaqqi.
Yaitu mengikuti bacaan yang dicontohkan guru dan diperbaikinya
hingga diketahui kualitas bacaannya.
MAQDIS termasuk lembaga yangy telah aktif membina umat, bukan
sekedar mengarahkan mereka agar menjadi pembaca yang benar
akan tetapijuga, dengan izin Allah Swt, MAQDIS telah melahirkan
guru-guru Al-Quràn yang aktif mengajar di berbagai kota besar dan
kecil bahkan ketika berada di luar negeri pun mereka terus
memanfaatkan ilmunya untuk membina masyarakat dimana mereka
berada sebagai upaya meraih derajat orang terbaik disisi-Nya.
Setelah berpengalaman lebih sepuluh tahun melayani umat dalam

bidang perbaikan bacaan Al-Quràn, MAQDIS merasa perlu untuk
meningatkan pelayanan dengan merevisi metodenya. Buku yang
berada di hadapan anda ini adalah metode pengajaran tahsin yang
mengantarkan umat agar mampu membaca dengan benar dan
mengantarkannya kepada yang lain dengan tepat, menurut riwayat
Hafsh dari ‘Ashim, yaitu salah satu dari dua puluh riwayat yang
mutawatir yang diterima dari Rasulullah Saw. Dengan metode ini
diharapkan peserta dapat memiliki bekal untuk menjadi peserta
pada jenjang berikutnya yaitu Itqon guna meraih kedudukan sebagai
sahabat Al-Quràn yang mendapat jaminan meraih syafaatnya pada
hari kiamat.
Bandung, Agustus 2014

Pembina Yayasan MAQDIS
Dr. KH. Saiful Islam Mubarak, Lc. M. Ag
iv
KATA PENGANTAR
‫احلمد هلل الذى أنزل القرءان هدى للناس وبينات من اهلدى‬

‫والفرقان أشهد أن ال إله إال اهلل و أشهد أن حممدا عبده و‬
‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫– رسوله‬
Kemampuan membaca Al Quran yang baik dan benar sesuai dengan
Ilmu Qiroat dan Tajwid / Tahsin tidak didapat dengan sekedar
menghafal nama dan istilah-istilahnya, tidak pula didapat dengan
sekedar mendengar kaset atau CD/DVD Tahsin dan Murottal, tidak
pula didapat dengan belajar sendiri tanpa kehadiran guru. Ia hanya
akan didapat dengan jalan ber-Talaqqi, yakni, menerima dan
mendengar bacaan langsung dari mulut guru.
Buku Tahsin level 1 ini, adalah buku panduan peserta belajar Tahsin
Al Quran di Ma’had Al Quran Dan Dirosah Islamiyah (MAQDIS)
yang digunakan ketika proses ber-Talaqqi dengan Tim Asatidz
MAQDIS di kelas Reguler maupun Privat.
Buku ini berisi 7 kaidah cara mudah dan praktis dalam memperbaiki
kesalahan-kesalahan membaca Al Quran berdasarkan Riwayat Hafsh
‘an ‘Ashim Thariqoh Syathibiyyah yang dilengkapi dengan contoh
dan latihannya yang tanda-tanda bacanya merujuk pada Mushaf Al
Quran standar Indonesia (DEPAG RI)
Adapun kesalahan-kesalahan yang menjadi pokok pembahasan dan

perbaikan pada buku Tahsin Level 1 ini adalah difokuskan pada 4
hal sebagai berikut:
v
1. Memperbaiki kesalahan dalam membaca tanda-tanda

panjang (mad)
2. Memperbaiki kesalahan dalam membaca tanda-tanda
dengung (Ghunnah)
3. Memperbaiki kesalahan dalam membaca huruf bertanda
Sukun
4. Memperbaiki kesalahan dalam membaca harakat Fathah,
Kasrah dan Dhammah
Ucapan terimakasih kemi sampaikan kepada guru kami, Dr. Saiful

Islam Mubarak, Lc. M.Ag dan Tim Asatidz MAQDIS atas
kontribusinya dalam penyusunan buku ini teriring doa
“Jazaakumullaahu Khairan Katsiiran”
Semoga, kehadiran buku ini bermanfaat untuk Islam dan muslimin.

Selamat belajar Tahsin dan menjadi Sahabat Al Quran
Bandung, Agustus 2014

Ketua Tim Penyusun
Irfan Susilo
iv
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN............................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................ v
PENGANTAR ILMU TAJWID ................................................ 1
KAIDAH MEMBACA TANDA-TANDA PANJANG (MAD) ........ 9
a. Kaidah 1 “Di aayun aajah” ............................................ 11
b. Kaidah 2 “Lamaaaa-in aajah” ....................................... 14
c. Kaidah 3 “Lamaaaaaak-kan aajah” ............................... 16
d. Kaidah 4 “Diabaikan (dibuang) aajah” ......................... 18
KAIDAH MEMBACA DENGUNG (GUNNAH) ........................ 21
Kaidah 5 “Ditahann-naa lamm-maa/Lamm-maa ditahann-
naa”.................................................................................... 23
TEMPAT – TEMPAT BACAAN DENGUNG (GHUNNAH) ........... 24
KAIDAH MEMBACA HURUF SAKINAH (MATI) .................... 37
Kaidah 6 “Pantulkan aajah”............................................... 39
KAIDAH PENGUCAPAN HARAKAT FATHAH, KASRAH,
DAN DHAMMAH ............................................................... 45
Kaidah “Fathah buka-a, Kasroh tarik-I, Dhammah maju-u 47
LATIHAN-LATIHAN ............................................................. 51
v
vi
1
2
PENGANTAR ILMU TAJWID
Definisi Ilmu Tajwid

Tajwid menurut bahasa artinya Tahsin yang berarti, Memperbaiki,
menghias, mempercantik, membuat lebih baik (dari semula)(Kamus
Al Munawwir: 285)
Sedangkan Tajwid menurut istilah berarti,
ِِ ِ ِ ‫ف ِمن م‬
ٍ
ُ‫ـخَرجه َم َع إِ ْعطَائه َح َّقهُ َو ُم ْستَ َح َّقه‬
ْ َ ْ ‫إِ ْخراَ ُج ُك ِّل َح ْر‬
“Mengeluarkan setiap huruf dari Makhrajnya dengan memberikan
hak dan Mustahaknya”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup

pembahasan Ilmu Tajwid mencakup 3 hal, yaitu Makharijul huruf,
Hak huruf dan Mustahak huruf.
Makharaj Huruf, Hak Huruf Dan Mustahak Huruf

Makhraj berarti, tempat keluarnya suara huruf seperti Ba keluar
dari dua bibir, Kho keluar dari tenggorokan bagian atas
Hak huruf berarti, sifat yang senantiasa melekat pada setiap huruf,
seperti Hams (mengalirkan nafas) ketika membaca huruf Ta atau
Jahr (tertahannya nafas) ketika membaca huruf Ja
Mustahak huruf berarti, Sifat yang muncul sewaktu – waktu karena
hubungan huruf, seperti Izhhar (membaca dengan jelas) pada Nun
Sakinah (mati) ketika bertemu huruf ‘ain atau Idgham (melebur ke
huruf berikutnya) pada Nun Sakinah ketika bertemu huruf Lam
3
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid

Para ulama Tajwid membagi Tajwid kepada dua bagian,
pertama, Tajwid teori yang disebut dengan Tajwid ‘ilmi, hukum
mempelajarinya Fardhu Kifayah.
Kedua, Tajwid praktek yang disebut dengan Tajwid ‘amali, hukum
mempelajarinya Fardhu ‘ain, berdasarkan firman Allah SWT:
‫َو َرتِّ ِل ْالقُرْ ٰا َن تَرْ تِ ۡیاًل‬
“Dan bacalah Al Quran dengan Tartil (perlahan – lahan)”
(QS. Al Muzzammil: 4)
Penyusun Ilmu Tajwid

Penyusun Ilmu Tajwid dari segi praktek adalah Rasulullah SAW yang
bacaannya beliau terima dari Jibril yang diterima dari Allah SWT,
sedangkan dari segi teori orang pertama yang menyusun Ilmu
Tajwid terdapat perbedaan pendapat, ada yang menyebut:
1. Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi
2. Abul Aswad Ad Du-ali
3. Hafs bin Umar Ad Duri
4. Para Imam Qiraah
Keutamaan Ilmu Tajwid

Ilmu Tajwid termasuk Ilmu yang sangat utama karena
keterkaitannya secara langsung dengan kitab yang sangat mulia ( Al
Quran)
Tujuan Ilmu Tajwid
Tujuan dari Ilmu Tajwid adalah untuk menjaga lidah dari kesalahan
membaca Al Quran yang meliputi Al Lahnul jaliy dan Lahnul Khafiy
4
Al Lahnul Jaliy dan Al Lahnul Khafiy

a. Al Lahnul Jaliy
Al Lahnul Jaliy berarti kesalahan yang jelas, maksudnya kesalahan-
kesalahan dalam membaca Al Quran yang dapat diketahui oleh ahli
Tajwid juga yang lainnya, atau dalam keterangan yang lain
disebutkan bahwa Al Lahnul Jaliy adalah kesalahan dalam membaca
Al Quran yang menyalahi kaidah Bahasa Arab, seperti:
1. Tertukar huruf
CONTOH
Dibaca Seharusnya
ْ‫ُكل‬ ْ‫قُل‬
Makanlah Katakanlah
2. Tertukar harakat
CONTOH
Dibaca Seharusnya
َ ‫َخلَ ْق‬
‫ت‬ ُ‫َخلَ ْقت‬
Kamu telah ciptakan Aku telah ciptakkan
3. Huruf pendek dibaca panjang atau sebaliknya

CONTOH
Dibaca Seharusnya
‫فَ َعاَل‬ َ‫فَ َعل‬
Mereka berdua telah berbuat Dia telah berbuat
5
4. Tertukar Tasydid
CONTOH
Dibaca Seharusnya
‫ب‬ َ ‫َک َّذ‬

َ ‫َك َذ‬
‫ب‬
Berdusta / bohong Mendustakan
b. Al Lahnul Khafiy
Al Lahnul Khafiy berarti, kesalahan yang tersembunyi, maksudnya
kesalahan – kesalahan dalam membaca Al Quran yang hanya
diketahui oleh ahli Tajwid tidak yang lainnya, atau dalam keterangan
yang lain disebutkan bahwa Al Lahnul Khafiy adalah kesalahan
dalam membaca Al Quran yang menyalahi kaidah Tajwid, seperti:
1. Bacaan panjang 2 harakat dibaca 4 harakat

CONTOH
‫ک یَ ْو ِم ال ِّدیۡ ِن‬
ِ ِ‫ٰمل‬ ِ ‫الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحیۡ ِم‬
2. Bacaan panjang 4 harakat dibaca 2 harakat
CONTOH
‫الَّ ِذیۡ َن ہُ ْم ُی َرآ ُءۡو َن‬ ْ‫َو اَ َّما السَّآئِ َل فَاَل تَ ْنہَر‬
3. Tergesa-gesa dalam Ghunnah
CONTOH
ِ َّ‫ِاٰلہِ الن‬
‫اس‬ ِ َّ‫ک الن‬
﴾۲﴿ۙ ‫اس‬ ِ ِ‫َمل‬
Cara Menguasai Ilmu Tajwid
Untuk mencapai kesempurnaan dalam praktek Tajwid dapat dicapai
dengan mengikuti empat langkah sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang Makharijul Huruf
2. Pengetahuan tentang sifat – sifat yang melekat pada setiap
huruf
6
3. Pengetahuan tentang hukum – hukum yang muncul disebabkan

hubungan huruf
4. Memperbanyak Latihan dan mengulang – ulang
Empat langkah di atas tidak akan dicapai kecuali dengan jalan ber-
Talaqqi (bertemu, mendengar dan membacakan) dengan seorang
guru, tidak cukup hanya dengan membaca buku-buku Tajwid dan
menghafal kaidah - kaidahnya, oleh karena itu Talaqqi menjadi
syarat utama dalam penguasaan Ilmu Tajwid
Catatan:
Pembahasan seputar pengantar Ilmu Tajwid di atas, selengkapnya
dapat merujuk kepada kitab-kitab Tajwid sebagai berikut,
1. Taisirurrahman Fi Tajwidil Quran, Su’ad Abdul Hamid
2. Ahkamu Qiroatil Quranil Karim, Mahmud Kholil Al Khushoriy
3. Ahkamut Tilawah Wat Tajwidil Muyassaroh, Imad Ali jam’ah
Al Mustanbathul Jadid Fi Qowaidit Tajwid, Ahmad Mahmud Abdus
Sami’ Asy Syafi’i
11
12
11
12
KAIDAH 1
“Di aayun aajah”
Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca tanda-tanda bacaan

panjang (mad) 2 harakat
Tanda bacaan panjang 2 harakat

Tanda-Tanda bacaan panjang 2 harakat adalah apabila bertemu
dengan tanda-tanda sebagai berikut,
‫ااْل َ ْشقَی‬ ‫ک‬َ ِ‫ٰذل‬ ‫فَاَحْ یَا ُك ْم‬

‫ِلقَ ْو ِم ٖہ‬ ُ ۡ‫َح ِدی‬
‫ث‬ ‫َویَہۡ ِد ۡی‬
‫َح ْولَ ٗہ‬ ‫ٰا َمنُ ۡوا‬ ‫ی ُْؤ ِمنُ ۡو َن‬
CONTOH
ۡ‫َو َع ٰلی َس ْم ِع ِہم‬ ‫َع ٰلی قُلُ ۡوبِ ِہ ْم‬ ُ‫َختَ َم ہللا‬
‫یُحْ یِ ۡی ُك ْم‬ ‫یُ ِم ۡیتُ ُك ْم‬ ۡ‫قِ ۡی َل لَہُم‬
‫یَ ْف ُسقُ ۡو َن‬ ‫یَس ُۡو ُم ۡونَ ُك ْم‬ ‫تَ ْكتُ ُم ۡو َن‬
11
‫‪Tahsin 1‬‬ ‫‪7 Kaidah Unik Cara Mudah dan Praktis‬‬
‫‪Memperbaiki Bacaan Al-Quran‬‬
‫‪LATIHAN‬‬
‫ک‬ ‫نَ َّزلَ ٗہ َع ٰلی قَ ْلبِ َ‬ ‫َو بِ ْالیَ ْو ِم ااۡل ٰ ِخ ِر‬

‫فَ َزا َدہُ ُم ہللاُ َم َرضًا‬ ‫َو اِ َذا قِ ۡی َل لَہُ ْم ٰا ِمنُ ۡوا‬
‫َختَ َم ہللاُ َع ٰلی قُلُ ۡوبِ ِہ ْم‬ ‫فَ َما َربِ َح ۡت تِّ َجا َرتُہُ ْم‬
‫َذہَ َ‬
‫ب ہللاُ ِبنُ ۡو ِر ِہ ْم‬ ‫ُزقُ ۡوا ِم ْنہَا‬ ‫ُكلَّ َما ر ِ‬
‫صابِ َعہُمۡ‬ ‫یَ ۡج َعلُ ۡو َن اَ َ‬ ‫َویَہۡ ِد ۡی بِ ٖہ َکثِ ۡیرًا‬
‫َواُتُ ۡوابِ ٖہ ُمتَ َشابِہًا‬ ‫اِاَّل َما َعلَّ ْمتَنَا‬
‫ُم َسلَّ َمۃٌ اَّل ِشیَۃَ فِ ۡیہَا‬ ‫َو اِ ْذ اَ َخ ْذنَا ِم ۡیثَاقَ ُك ْم‬
‫صلِہَا‬ ‫َو َع َد ِسہَا َوبَ َ‬ ‫یُحْ ِی ہللاُ ْال َم ْو ٰتی‬
‫َما َع َرفُ ۡوا َکفَر ُۡوا بِ ٖہ‬ ‫َعلَی الَّ ِذ ۡی َن َکفَر ُۡوا‬
‫‪12‬‬
Catatan:
Tanda bacaan panjang 2 harakat boleh dibaca 4 atau 6 harakat
apabila bertemu huruf yang disukunkan dengan syarat membacanya
harus konsisten
CONTOH
﴾۱﴿ ِ‫َّحیۡم‬ ِ ‫بِس ِْم الل ِہ الرَّحْ مٰ ِن الر‬ َ
‫ک‬ِ ِ‫﴾ ٰمل‬۳﴿ۙ ِ‫َّح ۡیم‬ ِ ‫﴾ الرَّحْ مٰ ِن الر‬۲﴿ۙ ‫ا ۡلحَ ْم ُد ہلِل ِ َربِّ ْالعٰلَ ِم ۡی َن‬
‫﴾ اِ ۡہ ِدنَا‬۵﴿ؕ ‫ک نَ ْستَ ِعیۡ ُن‬ َ ‫ک نَ ْعبُ ُد وَ اِ َّیا‬
َ ‫﴾ اِ َّیا‬۴﴿ؕ ‫یَ ْو ِم ال ِّد ۡی ِن‬
َ ‫ص َراطَ الَّ ِذیۡ َن اَنۡ َع ۡم‬
ۡ‫ت َعل ۡیَہِم‬ ِ ﴾۶﴿ ‫ص َراطَ ۡال ُمسۡتَقِ ۡی َم‬ ِّ ‫ال‬
﴾۷﴿٪ ‫ب َعل ۡیَہِ ْم َولَا الضَّآ لِّیۡ َن‬ ِ ۡ‫َغیۡ ِر ۡال َمغۡضُو‬
19
KAIDAH 2
“Lamaaaa-in aajah”
atau
“Dilamaaaa-in aajah”


Tanda bacaan panjang 4 harakat adalah apabila ada Tanda alis
bertemu Hamzah /Alif berharakat
CONTOH
Tanda Alis bertemu Alif Tanda Alis bertemu Hamzah
‫خلِ ِد ۡی َن فِیۡہَ ۤا َابَ ًدا‬

ٰ ‫َس َوٓا ٌء َعلَ ۡی ِہ ْم‬
QS. (98) Al Bayyinah: 8 QS. (2) Al Baqarah: 6
Ket: ketika Waqaf dibaca menjadi 2 Ket: ketika Waqaf dibaca 6 h
h
Tanda Alis bertemu Alif
‫َع ٰلی َغ ۡیبِ ٖۤہ اَ َح ًدا‬ ٗ‫َا َّن َمالَہۤٗ َا ْخلَ َدہ‬
QS. (72) Al Jin: 26 QS. (104) Al Humazah: 3
Ket: ketika Waqaf dibuang (alisnya) dan disukunkan (huruf ha-nya)
14
‫‪LATIHAN‬‬
‫س‬ ‫فَ َس َج ُد ۡۤوا اِاَّل ۤ اِ ْبلِ ۡی َ‬ ‫بِا َ ْس َمٓا ِء ٰۤہؤُٓاَل ِء‬

‫ٰلبِثِ ۡی َن فِیَۡہ ۤا َاحْ قَابًا‬ ‫ق َو َا ْعنَابًا‬ ‫َح َد ٓائِ َ‬
‫فَ َیقُوۡ ُل َربِّیۡۤ اَ ْك َر َم ِن‬ ‫ِااَّل َما َشآَء ُ‬
‫ہللا‬
‫فَیَقُوۡ ُل َربِّیۤۡ َاَہانَ ِن‬ ‫َو ال َّس َمآِء َو َما بَ ٰنہَا‬
‫ك ِب ٖۤہ اَ َح ًدا‬ ‫َواَل ۤ اُ ْش ِر ُ‬ ‫َی ْو َم تُ ْبلَی ال َّس َرآئِ ُر‬
‫قُلْ یٰۤاَُّیَہا ْالکٰفِرُوۡ َن‬ ‫فَ َج َعلَہٗ ُغثَآ ًء َاحْ وٰی‬
‫اَل ۤ َا ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدوۡ َن‬ ‫الَّ ِذیۡ َن ُہ ْم یُ َرآ ُءۡو َن‬
‫ب ال َّس ِع ۡی ِر‬ ‫فِ ۡۤی اَصْ ٰح ِ‬ ‫فَ ْلیَأۡتُ ۡوا بِ ُش َر َکٓائِ ِہ ْم‬
‫ٰخلِ ِد ۡی َن فِ ۡیہَ ۤا اَبَ ًدا‬ ‫لَہُ ااْل َ ْس َمآ ُء ْال ُحس ْٰنی‬
‫‪19‬‬
KAIDAH 3
“lamaaaaaak-kan aajah”
atau
“Dilamaaaaaak-kan aajah”


Tanda-Tanda bacaan panjang 6 harakat adalah apabila ada Tanda
alis bertemu Tasydid atau Sukun
CONTOH
Alis bertemu Sukun Alis bertemu Tasydid
ٖ‫ٰٓاۡلـٰٔ َن َوقَ ْد ُكنۡتُمۡ بِہ‬ ُ‫اَ ْل َحٓاقَّۃُ َما ْال َحٓاقَّۃ‬

QS. (10) Yunus: 51 QS. (69) Al Haqqah: 1-2
َ ‫ٰا ٓۡلـٰٔ َن َوقَ ْد َع‬

َ ‫ص ۡی‬
‫ت‬ ً‫فِی الس ِّْل ِم َکٓافَّۃ‬
QS. (10) Yunus: 91 QS. (2) Al Baqarah: 208
Catatan:
Contoh tanda alis bertemu Sukun dalam Al Quran hanya ditemukan
pada QS. (10) Yunus: 51 dan 91
16
‫‪LATIHAN‬‬
‫ُی َحآجُّ ۡو َن فِی ہللاِ‬ ‫َو َحآجَّہٗ قَ ْو ُمہٗ‬
‫ت الصَّآ َّخۃُ‬ ‫فَاِ َذا َجآَء ِ‬ ‫صفًّا‬ ‫ت َ‬ ‫صٰ ٓفّٰ ِ‬
‫َوال ّ‬
‫ُی َو ٓا ُّدوۡ َن َم ْن َحآ َّد َ‬
‫ہللا‬ ‫اَ ْل َحٓاقَّۃُ َما ْال َحٓاقَّۃُ‬
‫ہللا َو َرسُوۡلَہٗ‬ ‫یُ َحآ ُّدوۡ َن َ‬ ‫فَسَْٔـَـلِ ْال َعآ ِّدیۡ َن‬
‫َا ْخ َرجْ نَا لَہُ ْم َدآبَّۃً‬ ‫اِاَّل َدآبَّۃُ ااْل َرْ ِ‬
‫ض‬
‫َو ال َّد َوآبِّ َو ااْل َ ْن َع ِام‬ ‫َشآقُّوا ہللاَ َو َرس ُۡولَہٗ‬
‫ک اِاَّل َکآفَّۃً‬ ‫َو َم ۤا اَرْ َس ْلنٰ َ‬
‫َو اَل تَحٰ ٓضُّ وۡ َن َعلٰی طَ َع ِام ْال ِم ْس ِکیۡ ِن‬
‫ت ِم َن ْال ُم ْف ِس ِدیۡ َن‬ ‫ت قَ ْب ُل َو ُكنۡ َ‬‫صیۡ َ‬ ‫اٰ ٓۡلـٰٔ َن َوقَ ْد َع َ‬
‫‪19‬‬
Kaidah 4
“Abaikan (Dibuang) aajah”
atau
“Diabaikan aajah”
Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca tanda – tanda sebagai

berikut,
NO CONTOH KETERANGAN
1 ۡ ‫ٰل ِکنَّ ۠ا ُہ َو ال ُلہ َرب‬

‫ِّی‬ Tanda Bulatan di atas Alif
QS. (18) Al Kahfi: 38
2 ْ ‫َو اِ َذا ْال ِجبَا ُل سُیِّ َر‬

‫ت‬ Bertemu Sukun
QS. (81) At Takwir: 3
tidak langsung
3 َ ‫َو ْالقَ َم ِر اِ َذا اتَّ َس‬

‫ق‬ Bertemu Tasydid
tidak langsung
QS. (84) At Takwir: 18
‫ک ہُ ُم ْال ٰو ِرثُوۡ َن‬ ٓ ٰ ‫ُا‬

4 َ ِ‫ولئ‬ Waw tanpa Sukun
QS. (23) Al Muminun: 10
18
‫‪LATIHAN‬‬
‫ت‬ ‫َو ِا َذا ْالبِ َحا ُر سُجِّ َر ْ‬ ‫ت‬ ‫ِا َذا ال َّش ْمسُ ُك ِّو َر ْ‬
‫ش ْال َم ِجیۡ ُد‬ ‫ُذو ْال َعرْ ِ‬ ‫ش َم ِکیۡ ٍن‬ ‫ِذی ْال َعرْ ِ‬
‫الَّ ِذیۡ َن طَ َغ ْوا فِی ْالبِاَل ِد‬ ‫َو فِرْ َع ْو َن ِذی ااْل َ ْوتَا ِد‬
‫َواَل فِی ال َّس َمٓا ِء‬ ‫اِاَّل ۤ اُولُوا ااۡل َ ْلبَا ِ‬
‫ب‬
‫ُف ااْل ُۡوٰلی‬ ‫لَفِی الصُّ ح ِ‬ ‫َی ْو َم تُ ْبلَی ال َّس َرآئِ ُر‬
‫صالُوا ْال َج ِحیِۡم‬ ‫لَ َ‬ ‫ت‬
‫صٰ ِلحٰ ِ‬ ‫َو َع ِملُوا ال ّ‬
‫ت اِّل ُولِی ااۡل َ ْلبَا ِ‬
‫ب‬ ‫اَل ٰ ٰی ٍ‬ ‫َس ٰل ِساَل ۠ َو اَ ْغ ٰلاًل‬
‫َو ثَ ُموۡ َدا۠ فَ َم ۤا اَبْقٰی‬ ‫ض ٍۃ‬ ‫ار ۡی َر ۠ا ِم ۡن ِف َّ‬ ‫قَؔ‍ـ َو ِ‬
‫َّو َج َع ْلنَا الَّ ۡیلَ لِبَاسًا‬ ‫َو َما بَیۡنَہُ َما الرَّحْ مٰ ِن‬
‫‪19‬‬
22
21
22
Kaidah 5
“Di tahann naa lamm maa”
“Lamm maa ditahann naa”
Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca dengung (Ghunnah)
CONTOH
‫َع ِن النَّبَاِ ْال َع ِظیِۡم‬ ‫َع َّم یَتَ َسآَءلُ ۡو َن‬

‫لِ َمنۡ َّی ْخشٰی‬ ‫َحبًّا وَّ نَبَاتًا‬
‫فَاَۡنۢبَ ْتنَا فِ ۡیہَا َحبًّا‬ ‫َو َما ہُمۡ ِب ُم ۡؤ ِمنِ ۡی َن‬
‫حُوۡبًا َکبِ ۡیرًا‬ ‫ص ّدٰی‬ َ َ‫ت لَہٗ ت‬ َ ‫فَاَۡن‬
35
Tempat – Tempat Bacaan Dengung (Ghunnah)

Bacaan Ghunnah dalam Al Quran terdapat pada lima tempat
sebagai berikut,
1. Mim dan Nun ber-Tasydid

CONTOH
Nun Ber-Tasydid Mim Ber-Tasydid
‫َع ِن النَّبَاِ ْال َع ِظیِۡم‬ ‫َع َّم یَتَ َسآَءلُ ۡو َن‬

QS. (78) An Naba: 2 QS. (78) An Naba: 1
‫َواَ ۡنتُ ْم لِبَاسٌ لَّہُ َّن‬ ‫َو نَجَّیٰۡنہُ ِم َن ْال َغ ِّم‬

QS. (23) Al Baqarah: 187 QS. (21) Al Anbiya: 88
Hukum bacaannya disebut Ghunnah
‫ِمنۡ نِّ ْع َم ٍۃ تُجْ زٰۤی‬ ‫ِم ۡن َّمٓا ٍء َّم ِہ ۡی ٍن‬

QS. (92) Al Lail: 19 QS. (32) As Sajdah: 8
‫تَ ْوبَۃً نَّصُوۡحًا‬ ِ‫بِ َکلِ َم ٍۃ ِّم َن ہللا‬

QS. (66) At Tahrim: 8 QS. (3) Ali Imran: 39
Hukum bacaannya disebut Idgham Bi Ghunnah
‫ک اَنَّہُۡم َّم ْبعُوۡثُوۡ َن‬

َ ِ‫ُاولٰۤئ‬ ٍ ‫َو ٰا َمنَہُۡم ِّم ْن َخ ْو‬
‫ف‬
QS. (83) Al Muthaffifin: 4 QS. (106) Quraisy: 4
Hukum bacaannya disebut Idgham Mitslain Shaghir
26
‫‪LATIHAN‬‬
‫صلِح ُۡو َن‬ ‫َو اَنَّا ِمنَّا ال ٰ ّ‬ ‫ک‬‫ن َّربِّ َ‬ ‫َج َزآ ًء ِّم ۡ‬
‫لَ َم ْغفِ َرۃٌ ِّم َن ہللاِ‬ ‫ت النَّ ِع ۡیمِ‬‫فِیۡ َجنّٰ ِ‬
‫ِا َّن لِ ْل ُمتَّقِیۡ َن َمفَا ًزا‬ ‫ُف ُّم َک َّر َمۃٍ‬ ‫صح ٍ‬ ‫فِیۡ ُ‬
‫ص ِر ۡی َن‬ ‫َو َما لَہُمۡ ِّم ۡن ٰنّ ِ‬ ‫َو اَ ْز َوا ٌج ُّمطَہَّ َرۃٌ‬
‫ک ٰہ َذا‬ ‫ٰی َمرْ یَ ُم اَ ٰنّی لَ ِ‬ ‫َو اِنِّ ۡی َس َّم ۡیتُہَا َمرْ یَ َم‬
‫َو َکفِّرْ َعنَّا َسی ِّٰاتِنَا‬ ‫تُ ۡولِ ُج الَّ ۡی َل فِی النَّہَ ِ‬
‫ار‬
‫ص َراطٌ ُّم ْستَقِ ۡی ٌم‬ ‫ٰہ َذا ِ‬ ‫ص َدۃٌ‬ ‫ِانَّہَا َعلَیِۡہمۡ ُّم ْؤ َ‬
‫َوالنَّبِی ُّۡو َن ِم ۡن َّرب ِِّہ ْم‬ ‫ان َحنِ ۡیفًا ُّم ْسلِ ًما‬ ‫َک َ‬
‫قُلْ اِ َّن ااۡل َ ْم َر ُكلَّ ٗہ ہلِل ِ‬ ‫لَتُبَیِّنُنَّ ٗہ لِلنَّ ِ‬
‫اس‬
‫‪35‬‬
2. Waw dan Ya ber-Tasydid
Waw dan Ya ber-Tasydid ditahann-naa lamm-maa apabila di dahului

oleh Nun Sakinah (mati) atau Tanwin
CONTOH
Ya ber-Tasydid Waw ber-Tasydid
‫لِ َمنۡ َّی ْخشٰی‬ ۡ‫ِمنۡ َّو َرآئِہِم‬

QS. (76) An Nazi’at: 79 QS. (85) Al Buruj: 15
‫ِح َسابًا یَّ ِسیۡرًا‬ ‫َحبًّا وَّ نَبَاتًا‬

QS. (84) Al Insyiqaq: 8 QS. (106) An Naba: 15
Hukum bacaannya disebut Idgham BiGhunnah
LATIHAN
‫اح َشۃً َّو َم ْقتًا‬

ِ َ‫ف‬ ‫َج َز ٓا ًء ِّو فَاقًا‬
‫اِ ْس َرافًا وَّبِ َدارًا‬ ‫لَ ْغ ًوا وَّ اَل ِک ّذٰبًا‬
‫َّو َزیۡتُوۡنًا َّو نَ ْخاًل‬ ‫َّو ِعنَبًا وَّ قَضْ بًا‬
‫ن َّیحْ ُموۡ ٍم‬ ۡ ‫َو ِظلٍّ ِّم‬ ‫ِااَّل َح ِم ۡی ًما وَّ َغسَّاقًا‬
26
Ingat! Waw dan Ya ber-Tasydid ditahann-naa lamm-maa apabila

didahului Nun Sakinah (mati) atau Tanwin tidak boleh
‫ِااَّل َع ِشیَّۃً َا ْو ضُحٰہَا‬ ‫َو فَا ِکہَ ًۃ َّو َابًّا‬

‫ق فَ َس ّوٰی‬ َ َ‫الَّ ِذیۡ َخل‬ ‫َو َشاہِ ٍد وَّ َم ْشہُۡو ٍد‬
‫ت‬ْ ‫َو ِا َذا ْال ِجبَا ُل سُیِّ َر‬ ‫ت‬ْ ‫ِا َذا ال َّش ْمسُ ُك ِّو َر‬
‫شی‬ ٰ ‫َسیَ َّذکَّ ُر َمنۡ َّی ْخ‬ ِ‫ک ِدیۡ ُن ْالقَ ِّی َمۃ‬ َ ِ‫َو ذٰل‬
‫َو لِ َسانًا وَّ َشفَتَیۡ ِن‬ ‫َو َوالِ ٍد َّو َما َولَ َد‬
ُ‫َحتّٰی تَ ۡأتِیَُہ ُم ْالبَ ِّینَۃ‬ ‫س وَّ َما َس ّوٰىَہا‬ ٍ ‫َو نَ ْف‬
‫اف اَنۡ َّی ْقتُلُوۡ ِن‬ ُ ‫فَا َ َخ‬ ‫بُہۡتَانًا وَّ اِ ْثمًا ُّمبِ ۡی ًنا‬
ِ َّ‫قُلُوۡبٌ َّی ْو َمئِ ٍذ و‬
ٌ‫اجفَۃ‬
ٗ‫فَ َمنۡ َّی ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذرَّۃٍ َخ ۡیرًا یَّ َرہ‬
3. Mim sakinah (mati) bertemu Ba
CONTOH
‫َو َما ہُمۡ بِسُکٰ ٰری‬ ‫َو َما ہُمۡ ِب ُم ۡؤ ِمنِ ۡی َن‬
QS. (22) Al Hajj: 2 QS. (2) Al Baqarah: 8
Bunyi Mim disamarkan, caranya, kedua bibir tidak dirapatkan dengan sempurna
(direnggangkan). Hukum bacaannya disebut Ikhfa Syafawi
LATIHAN
ِ ‫فَ َجآ ُءۡوُہمۡ بِ ْالبَ ِّیٰن‬

‫ت‬ ِ‫فَاِ َذا ہُ ۡم بِالسَّاہِ َرۃ‬
ٍ ‫فَ ُیس ِْحتَ ُك ْم بِ َع َذا‬
‫ب‬ ‫َا ْم لَ ُكمۡ بَ َرآَءٌۃ‬
35
‫َو ِا َذا لَ ْم تَأۡتِہِمۡ بِاٰ َیۃٍ‬ ‫ب‬‫َاۡہلَ ْكنُٰہمۡ بِ َع َذا ٍ‬

‫احبُ ُكمۡ بِ َمجْ نُوۡ ٍن‬
‫ص ِ‬‫َو َما َ‬ ‫َو اَل تَ ۡأ ُخ ْذ ُكمۡ بِہِ َما‬
‫فَاَۡہلَ ْكنٰہُۡم بِ ُذنُوۡبِہِ ْم‬ ‫ِا ْذ ِج ْئتَہُ ْم بِ ْالبَیِّٰن ِ‬
‫ت‬
‫َوبَلَ ْو ٰنہُ ْم بِ ْال َح َس ٰن ِ‬
‫ت‬ ‫یَ ۡأ ُم ُرہُمۡ بِ ْال َم ْعر ُۡو ِ‬
‫ف‬
‫‪34‬‬
‫ٰاتَ ۡی ٰن ُكمۡ بِقُ َّو ٍۃ‬ ‫َو فِ ۡی ٰذلِ ُكمۡ بَٓاَل ٌء‬
‫لِیُ َحآجُّ ۡو ُكمۡ بِ ٖہ‬ ‫ضآ ِّر ۡی َن‬ ‫َو َما ہُمۡ بِ َ‬
‫َوی ُِر ۡی ُك ْم ٰا ٰیتِ ٖہ‬ ‫َواَل ہُ ْم یَحْ َزنُ ۡو َن‬
‫ف‬ ‫بَ ۡینَہُمۡ بِ ْال َم ْعر ُۡو ِ‬ ‫بَ ۡینَہُ ْم یَ ْو َم ْالقِ ٰی َم ِۃ‬
‫َوہُ ْم فِ ۡیہَا ٰخلِ ُد ۡو َن‬ ‫َوتَ َر َکہُ ْم فِ ۡی ظُلُمٰ ٍ‬
‫ت‬
‫ب‬ ‫َوہُ ْم یَ ْتلُ ۡو َن ْال ِک ٰت َ‬ ‫َو اِ ْن ہُ ْم اِاَّل یَظُنُّ ۡو َن‬
‫َو َما ہُمۡ ِب ٰخ ِر ِج ۡی َن‬ ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ۡی ٍء‬
‫ار ِہ ْم‬‫ص ِ‬ ‫بِ َس ْم ِع ِہ ْم َواَ ْب َ‬ ‫َولَہُمۡ َع َذابٌ اَلِ ۡی ۢ ٌم‬
‫َم ْن ٰا َم َن ِم ْنہُمۡ بِاہللِ‬ ‫یَ ۡأ ُم ُر ُك ْم بِ ٖۤہ اِ ۡی َمانُ ُك ْم‬
‫‪35‬‬
4. Mim kecil bertemu Ba
CONTOH
‫اَ َم ۢ ًدا بَ ِع ۡی ًدا‬ ‫فَاَۡنۢبَ ْتنَا فِ ۡیہَا َحبًّا‬

QS. (3) Ali Imran: 30 QS. (2) Abasa: 27
Bunyi Mim disamarkan, caranya, kedua bibir tidak dirapatkan dengan sempurna
(direnggangkan). Hukum bacaannya disebut Iqlab
LATIHAN
ٖ‫ُغرْ فَ ۢۃً بِیَ ِدہ‬ ‫بَ ْغ ۢیًا بَ ۡینَہُ ْم‬

‫فِ ۡی ُك ِّل س ُۡۢنبُلَ ٍۃ‬ ِ‫َکثِ ۡی َر ۢۃً بِاِ ْذ ِن ہللا‬
‫َّواَ ۡۢنبَتَہَا نَبَاتًا‬ ‫ِم ۡۢن بَ ْع ِد ُم ۡو ٰسی‬
ٰ ‫َعل ۡی ۢم ب‬
‫الظّلِ ِم ۡی َن‬ ‫ق بِ ُك ْم‬ ۢ ٌ ‫فَاِنَّہٗ فُس ُۡو‬
ِ ٌ ِ
‫َوالِ َد ۢۃٌ بِ َولَ ِدہَا‬ ِ ‫َمتَا ۢ ًعا بِ ْال َم ْعر ُۡو‬
‫ف‬
‫ث َا ْش ٰقہَا‬ َ ‫ِا ِذ انۡۢبَ َع‬ ِ‫ن بِاہلل‬ ۡۢ ‫َو َمن ُّی ْؤ ِم‬
34
‫یَ ۢۡنبَ ِغیۡ لَہَ ۤا‬ ‫ِمنۡۢ بَ ْع ِدہٖ‬

‫ب ِبہٖ‬ ‫َع ٰلی َذہَا ۭ ٍ‬ ‫َمآًءۢ بِقَ َد ٍر‬
‫ب بِ َما لَ َدیِۡہ ْم‬ ‫ِح ْز ۭ ٍ‬ ‫ِااَّل َر ُج ۢ ٌل بِہٖ‬
‫ت بِاہللِ‬ ‫َشہٰدٰ ۭ ٍ‬ ‫ِاٰلہٍۭ بِ َما َخلَ َ‬
‫ق‬
‫اِل َ َح ٍد ِّم ۢ ْن بَ ْع ِدیۡ‬ ‫َم ْس ۢ ًحا بِال ُّسوۡـ ِ‬
‫ق‬
‫ت‬‫ق بِ ْال َخیٰۡر ِ‬ ‫َسابِ ۢ ٌ‬ ‫ن بُیُۡوتِ ُك ْم‬ ‫ِم ۡۢ‬
‫ان بَ ِع ۡی ٍد‬ ‫ِمنۡ َّم َک ۭ ٍ‬ ‫َج َزآًءۢ بِ َما َکانُوۡا‬
‫اِل َ َح ٍد ِّم ۢ ْن بَ ْع ِدیۡ‬ ‫َش ِدیۡ ۢ ٌد بِ َما نَسُوۡا‬
‫َخبِیۡ ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُ ۡو َن‬ ‫ۢ‬
‫ٰہ َذا ُم ْغتَ َس ٌل بَ ِ‬
‫ار ٌد‬
‫‪35‬‬
5. Nun Sakinah (mati) atau Tanwin bertemu huruf Ikhfa
Huruf Ikhfa ada lima belas (15)
‫ذ‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫ث‬ ‫ت‬

‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬
‫ك‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ظ‬ ‫ط‬
CONTOH
Tanwin Nun Sakinah
‫ُوبًا َکبِیۡرًا‬
ۡ ‫ح‬ َ َ‫ت لَہٗ ت‬
‫ص ّدٰی‬ َ ‫فَاَۡن‬
QS. (4) An Nisa: 2 QS. (2) Abasa: 6
Hukum bacaannya disebut Ikhfa
LATIHAN
‫فَ َما لَنَا ِمنۡ َشافِ ِع ۡی َن‬ ٗ‫فَ َمنۡ َشآ َء َذ َک َرہ‬
‫ن َز ٰکّىہَا‬ ۡ ‫قَ ْد َا ْفلَ َح َم‬ ‫قَ ْد َا ْفلَ َح َمنۡ تَ َز ٰکّی‬
‫ِااَّل َمنۡ تَ َولّٰی َو َکفَ َر‬ ‫ان ُم ْختَااًل فَ ُخ ۡورًا‬َ ‫َک‬
34
‫فَا َ ۡنفُ ُخ فِ ۡی ِہ‬ ‫ِم ْن ِع ۡن ِد ہللاِ‬

‫ُك ۡن فَیَ ُك ۡو ُن‬ ‫ُذ ِّریَّۃً طَیِّبَۃً‬
‫َوتُ ِذلُّ َم ۡن تَ َشٓا ُء‬ ‫َوتُ ِع ُّز َم ۡن تَ َشٓا ُء‬
‫َخلَقَ ٗہ ِم ۡن تُ َرا ٍ‬
‫ب‬ ‫صا ُر ہللاِ‬ ‫نَحْ ُن اَ ۡن َ‬
‫َواَ ۡنفُ َسنَا َواَ ۡنفُ َس ُك ْم‬ ‫قَا َل لَ ٗہ ُك ۡن فَیَ ُك ۡو ُن‬
‫اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ ُّم ْؤ ِمنِ ۡی َن‬ ‫َوالتَّ ْو ٰرىۃَ َوااۡل ِ ۡن ِج ۡی َل‬
‫َو ِج ۡیہًا فِی ال ُّد ْنیَا‬ ‫ِم ۡن ُد ْو ِن ْال ُم ْؤ ِمنِ ۡی َن‬
‫ِم ۡن ُكلِّ اُ َّم ۭ ٍۃ بِ َشہِ ۡی ٍد‬ ‫َع ٰلی ُك ِّل َش ۡی ٍء َش ِہ ۡی ًدا‬
‫ان حُوۡبًا َکبِ ۡیرًا‬ ‫اِنَّ ٗہ َک َ‬ ‫ِر َجالًا َکثِیۡرًا وَّنِ َسآ ًء‬
‫‪35‬‬
‫َواَ ۡنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُم ۡو َن‬ ‫َو َما ِم ْن اِ ٰل ٍہ اِاَّل ہللاُ‬

‫ۡ‬
‫َم ْن اِ ۡن تَا َم ْنہُ بِقِ ۡنطَ ٍ‬
‫ار‬ ‫ِم ْن اَ ۡہ ِل ْال ِک ٰت ِ‬
‫ب‬
‫َولَہُ ْم َع َذابٌ اَلِ ۡی ٌم‬ ‫بَ ٰلی َم ْن اَ ْو ٰفی بِ َعہۡ ِد ٖہ‬
‫ٰ‬
‫َواَل ہُ ْم ی ُۡنظَر ُۡو َن‬ ‫ک‬ ‫فَ َم ۡن تَ َولّی بَ ْع َد ٰذلِ َ‬
‫ان ٰا ِمنًا‬ ‫ن َد َخلَہٗ َک َ‬ ‫َو َم ۡ‬ ‫َو َما تُنۡفِقُوۡا ِمنۡ َشیۡ ٍء‬
‫َوہللاُ َس ِمیۡ ٌع َعلِیۡ ٌم‬ ‫َم ْن ٰا َم َن تَ ْب ُُغ ۡونَہَا‬
‫ِم ْنہُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُوۡ َن‬ ‫ُك ۡنتُ ْم َخیۡ َر ا َّمۃٍ‬
‫اَل ۡنفَضُّ ۡوا ِم ْن َح ْولِ َ‬
‫ک‬ ‫فَ َیۡنقَلِبُوۡا َخآئِبِیۡ َن‬
‫ت ِع ۡن َد ہللاِ‬ ‫ہُ ْم َد َر ٰج ٌ‬ ‫َرس ُۡواًل ِّم ْن اَ ۡنفُ ِس ِہ ْم‬
‫‪34‬‬
‫تَ ۡن ِزیۡ ُل ْال ِکتٰ ِ‬

‫ب‬ ‫ِمنَ ااْل َ ْن َع ِام‬
‫ن ِذ ْك ِر ہللاِ‬
‫ِم ۡ‬ ‫ثُ َّم َج َع َل ِم ْنہَا‬
‫ث‬ ‫ت ثَ ٰل ٍ‬ ‫فِیۡ ظُلُمٰ ٍ‬ ‫بِفَا ِکہَۃٍ َکثِیۡ َر ٍۃ‬
‫فَ َما لَہٗ ِم ْن َہا ٍد‬ ‫قُلْ ہُ َو نَبَ ٌؤا َع ِظ ۡی ٌم‬
‫اخرُجْ ِم ْنہَا‬ ‫قَا َل فَ ْ‬ ‫ت ِم َن ْال َعالِیۡ َن‬ ‫َا ْم ُكنۡ َ‬
‫َد َعا َربَّہٗ ُمنِیۡبًا ِالَ ۡیہِ‬ ‫ک ِم ْنہُ ْم‬ ‫َو ِم َّمنۡ تَبِ َع َ‬
‫ض َّل َعنۡ َسبِ ۡی ِلہٖ‬ ‫ِلیُ ِ‬ ‫لہ اَنۡ َدا ًدا‬ ‫َو َج َع َل ِل ِ‬
‫اب َی ْو ٍم َع ِظیۡ ٍم‬ ‫َع َذ َ‬ ‫ت اٰنَآ َء الَّیۡ ِل‬ ‫قَانِ ٌ‬
‫بِ َع ِز ۡی ٍز ِذی ۡانتِقَ ٍام‬ ‫فَاِ َّن ہللاَ َغنِیٌّ َعنۡ ُك ْم‬
‫‪35‬‬
Perbaikan Pengucapan Harakat

38
39
Perbaikan Pengucapan Harakat

38
Kaidah 6
“Pantulkan Aajah”
atau
“Dipantulkan Aajah”
Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca huruf Sakinah (mati)

yang memiliki sifat Qolqolah, yakni, huruf-huruf yang apabila
membacanya disertai dengan adanya pantulan suara
Huruf Qolqolah
Huruf Qolqolah ada lima, yaitu huruf –
huruf yang terkumpul dalam kalimat TOKO
BU DAJA
QS Contoh di tengah ayat Huruf
(100) Al Adiyat: 5 ‫ط َن ِبہٖ َج ْمعًا‬ ْ ‫فَ َو َس‬ ‫ط‬
(80) Abasa: 21 ٗ‫ثُ َّم َا َماتَہٗ فَاَ ْقبَ َرہ‬ ‫ق‬
(79) An Naziat: 3 ‫ت َس ْبحًا‬ ٰ ِ‫َو ال ّسٰب‬
ِ ‫ح‬ ‫ب‬
(101) Al Qariah: 10 ۡ‫ک َما ہَِیہ‬ َ ‫َو َم ۤا َا ْدرٰى‬ ‫د‬
(90) Al Balad: 10 ‫َو َہ َدیٰۡن ُہ النَّجْ َدیۡ ِن‬ ‫ج‬
39
Contoh diakhir ayat Huruf

ٌ‫ن َّو َرآئِہِ ۡم ُّم ِحیۡط‬
ۡ ‫َو ہللاُ ِم‬ ‫ط‬
QS. (85) Al Buruj: 20
‫ق‬ ‫فَاَل ۤ ُا ْق ِس ُم بِال‬

ِ QS.َ‫( َّشف‬84) ‫ق‬
Al Insyiqaq: 16
ٌ‫ٰہ َذا َشیۡ ٌء َع ِجیۡب‬ ‫ب‬

QS. (50) Qaf: 2
َ ِ‫َو ِانَّہٗ َع ٰلی ذٰل‬

‫ک لَ َشہِۡی ٌد‬ ‫د‬
QS. (100) Al Adiyat: 7
‫ج‬ ‫ت ْال‬
ِ ۡ‫بُرُو‬QS. ِ ‫َو ال َّس َمآ ِء َذا‬ ‫ج‬
(85) Al Buruj: 1
44
‫‪LATIHAN‬‬
‫فَاَۡی َن تَ ْذ َہبُوۡ َن‬ ‫ثُ َّم َا ْدبَ َر یَس ْٰعی‬

‫َو ِعنَبًا وَّ قَضْ بًا‬ ‫َا َّما َم ِن ا ْستَ ْغنٰی‬
‫ح َّمحْ فُ ۡو ٍظ‬ ‫فِیۡ لَ ْو ٍ‬ ‫ثُ َّم َا َماتَہٗ فَاَ ْقبَ َرہٗ‬
‫ت َس ْبقًا‬ ‫فَال ّسٰبِ ٰق ِ‬ ‫َکاَّل ۤ ِانَّہَا تَ ْذ ِک َرۃٌ‬
‫تَ ْتبَعُہَا الرَّا ِدفَۃُ‬ ‫َی ْشہَ ُدہُ ْال ُمقَ َّربُوۡ َن‬
‫س‬‫َو الَّیۡ ِل ِا َذا َع ْس َع َ‬ ‫ق ُغ ْلبًا‬‫َو َح َدآئِ َ‬
‫َو ْال ِجبَا َل َا ْوتَا ًدا‬ ‫ِا ْذ ُہ ْم َعلَ ۡیہَا قُعُوۡ ٌد‬
‫َو الَّیۡ ِل َو َما َو َس َ‬
‫ق‬ ‫اح َکۃٌ ُّم ْستَب ِْش َرۃٌ‬ ‫ض ِ‬ ‫َ‬
‫َو ِا َذا ْال َجنَّۃُ ُا ْزلِفَ ْ‬
‫ت‬ ‫َو َخلَ ْقنٰ ُك ْم َا ْز َواجًا‬
‫‪43‬‬
‫‪QS. (85) Al Buruj‬‬

‫َّح ۡی ِم‬
‫بِس ِْم ہللاِ الرَّحْ مٰ ِن الر ِ‬
‫ج ۙ﴿‪َ ﴾۱‬و ْالیَ ـ ْو ِم ْال َم ْو ُعوۡ ِد ۙ﴿‪َ ﴾۲‬و‬ ‫ت ْالبُ ـرُوۡ ِ‬‫الس ـ َمآ ِء َذا ِ‬
‫َو َّ‬
‫ار‬‫ص ـحٰبُ ااْل ُ ْخـ ُدوۡ ِد ۙ﴿‪ ﴾۴‬النَّ ِ‬ ‫ـل اَ ْ‬‫َشاہِ ٍد وَّ َم ْشہُوۡ ٍد ؕ﴿‪ ﴾۳‬قُتِـ َ‬
‫ت ْال َوقُوـۡ ِد ۙ﴿‪ِ ﴾۵‬ا ْذ ہُ ْم َعلَیۡہَـــا قُعُوۡ ٌد ۙ﴿‪ ﴾۶‬وَّ ہُ ْم َعلٰی َمـــا‬ ‫َذا ِ‬
‫َی ْف َعلُوۡ َن بِ ْال ُم ْؤ ِمنِیۡ َن ُشہُۡو ٌد ؕ﴿‪َ ﴾۷‬و َما نَقَ ُموۡا ِم ْن ُہ ْم ِااَّل ۤ َا ۡ‬
‫ن‬
‫ت‬
‫الســمٰوٰ ِ‬ ‫ك َّ‬ ‫ُّی ْؤ ِمنُوۡا بِاہللِ ْال َع ِز ۡی ِز ْال َح ِمیۡ ِد ۙ﴿‪ ﴾۸‬الَّ ِذیۡ لَہٗ ُم ْل ُ‬
‫ہللا َعلٰی ُكلِّ َشیۡ ٍء َشہِۡی ٌد ؕ﴿‪ِ ﴾۹‬ا َّن الَّ ِذیۡ َن‬ ‫ض ؕ َو ُ‬ ‫َو ااْل َرْ ِ‬
‫ت ثُ َّم لَ ْم یَتُوۡبُوۡا فَلَہُ ْم َعــ َذابُ‬ ‫ــؤ ِمنِیۡ َن َو ْال ُم ْ‬
‫ــؤ ِمنٰ ِ‬ ‫فَتَنُــوا ْال ُم ْ‬
‫ق ﴿ؕ‪﴾۱۰‬‬ ‫َجہنَّ َم َو لَہُ ْم َع َذابُ ْال َح ِر ۡی ِ‬
‫‪44‬‬
‫ت تَ ۡج ِر ۡی ِم ۡن‬ ‫ت لَہُمۡ َج ٰنّ ٌ‬

‫صلِ ٰح ِ‬ ‫اِ َّن الَّ ِذ ۡی َـن ٰا َمنُ ۡوا َو َع ِملُوا ال ٰ ّ‬
‫ِّک‬ ‫ش َرب َ‬ ‫ط َ‬ ‫ک ۡالفَ ۡو ُز ۡال َکبِ ۡی ُر ﴿ؕ‪ِ ﴾۱۱‬ا َّن بَ ْ‬ ‫تَ ۡحتِھَا ااۡل َ ۡن ٰھ ُر ۬ؕؑذٰلِ َ‬
‫ئ َو ُی ِع ۡیـ ُد ﴿ۚ‪َ ﴾۱۳‬و ہُـ َو ْال َغفُوۡ ُر‬ ‫لَ َش ِدیۡ ٌد ﴿ؕ‪ِ ﴾۱۲‬انَّہٗ ُہ َو ُی ْب ِد ُ‬
‫ش ْال َم ِجیۡ ُد ﴿ۙ‪ ﴾۱۵‬فَعَّا ٌل لِّ َمــا یُ ِریۡ ـ ُد‬ ‫ْال َو ُدوـۡ ُد ﴿ۙ‪ُ ﴾۱۴‬ذو ْال َعرْ ِ‬
‫ـو َن َو ثَ ُموۡ َد‬ ‫ث ْال ُجنُوۡ ِد ﴿ۙ‪ ﴾۱۷‬فِرْ َعـ ْ‬ ‫ک َح ِدیۡ ُ‬ ‫﴿ؕ‪َ ﴾۱۶‬ہلْ َاٰتى َ‬
‫ہللا ِمنۡ َّو‬ ‫ب ﴿ۙ‪َّ ﴾۱۹‬و ُ‬ ‫ُوا فِیۡ تَ ْك ِذیۡ ٍ‬ ‫﴿ؕ‪ ﴾۱۸‬بَ ِل الَّ ِذیۡ َن َکفَر ۡ‬
‫َرآئِہِ ۡم ُّم ِح ۡی ـطٌ ﴿ۚ‪ ﴾۲۰‬بَــلْ ہُ ـ َو قُــرْ ٰا ٌن َّم ِجیۡ ـ ٌد ﴿ۙ‪ ﴾۲۱‬فِیۡ‬
‫ح َّمحْ فُوۡ ٍظ ﴿‪﴾۲۲٪‬‬ ‫لَ ْو ٍ‬
‫‪43‬‬
Catatan:
Termasuk kesalahan dalam pengucapan huruf Sukun adalah ketika
membunyikan suara “e” pada huruf Ya sakinah (mati) setelah
Fathah dan “o” pada huruf Waw sakinah (mati) setelah Fathah
CONTOH
َ ‫فَ َو ۡی ٌل لِّ ْل ُم‬

‫صلِّ ۡی َن‬ ‫لَ ْو َکانُ ۡوا یَ ْعلَ ُم ۡو َن‬
QS. (107) Al Maun: 4 QS. (2) Al Baqarah: 102
LATIHAN
‫ضی‬ ٰ ْ‫ف یَر‬ َ ‫َو لَ َس ْو‬ ٗ‫فَہُ َو َخ ۡی ٌر لَّہ‬
‫َو َم ْن َح ْولَہَا‬ ‫َویۡ ٌل لِّ ْل ُمطَفِّفِیۡ َن‬
‫یَصْ لَ ْونَہَا یَ ْو َم ال ِّدیۡ ِن‬ ‫ت تُرٰبًا‬ ُ ۡ‫ٰیلَ ۡیتَنِیۡ ُكن‬
ٍ ‫ص َدقَ ٍۃ اَ ْو نُس‬
‫ُك‬ َ ‫اَ ْو‬ ‫فَاِنَّہُ ْم َغیۡ ُر َملُوۡ ِم ۡی َن‬
‫ت اَۡی َمانُہُ ْم‬ ْ ‫اَ ْو َما َملَ َک‬ ‫ف بَیۡ َن قُلُوۡبِ ُك ْم‬ َ َّ‫فَاَل‬
‫َو ااْل َ ْم ُر یَ ْو َمئِ ٍذ ِلّل ِہ‬ ‫ک ُسلَ ۡیمٰ َن‬ ِ ‫َع ٰلی ُم ْل‬
44
47
46
Kaidah 7
Fathah = Dibuuka Aajah
Kasrah = Ditaarik Aajah
Dhammah = Dimajuu-in Aajah
Penjelasan Kaidah
Kesempurnaan pengucapan harakat Fathah, Kasrah dan Dhammah
akan dicapai apabila:
1. Setiap huruf berharakat Fathah tidak akan sempurna Fathah-
nya kecuali dengan cara membuka mulut
2. Setiap huruf berharakat Kasrah tidak akan sempurna Kasrah-
nya kecuali dengan cara menarik/menurunkan rahang bawah
3. Setiap huruf berharakat Dhammah tidak akan sempurna
Dhammah-nya kecuali dengan cara mengumpulkan dua bibir
CONTOH
‫َخ ْو َخا‬ ‫وخ‬ ِ

َ ‫ُخ‬ ‫يخ‬
َ ‫خ‬ ‫اخ‬
َ ‫َخ‬ ‫َخ‬
‫َخْي َخا‬ ‫وخ‬
ِ ‫ُخ‬ ِ ‫ِخ‬
‫يخ‬ ‫اخ‬
ِ ‫َخ‬
‫َغ ْو َغا‬ ‫غ‬

َ ‫ُغو‬ َ ‫ِغ‬
‫يغ‬ ‫غ‬
َ ‫َغا‬
‫غ‬
َ
‫َغْيغَا‬ ‫وغ‬
ِ ‫ُغ‬ ‫ِغي ِغ‬ ‫اغ‬
ِ ‫َغ‬
47
‫‪LATIHAN‬‬
‫َّو َیصْ لٰی َس ِعیۡرًا‬ ‫ط َن بِہٖ َج ْمعًا‬ ‫فَ َو َس ْ‬

‫فَ َج َعلَہٗ ُغثَآ ًء َاحْ وٰی‬ ‫فَاَل ۤ ُا ْق ِس ُم بِال َّشفَ ِ‬
‫ق‬
‫ت الصَّآ َّخۃُ‬ ‫فَاِ َذا َجآَء ِ‬
‫ت الطَّآ َّمۃُ ْال ُكبْرٰی‬ ‫فَاِ َذا َجآَء ِ‬
‫ت تُرٰبًا‬ ‫َو َیقُوۡ ُل ْالکٰفِ ُر ٰیلَ ۡیتَنِیۡ ُكنۡ ُ‬
‫َءَاۡنتُ ْم اَ َش ُّد َخ ْلقًا َا ِم ال َّس َمآ ُء ؕ بَنَٰہا‬
‫َی ْو َم ُیۡنفَ ُخ فِی الصُّ وۡ ِر فَتَأْتُوۡ َن اَ ْف َواجًا‬
‫ف فِیۡ ُوجُوِۡہِہ ْم نَضْ َرۃَ النَّ ِعیِۡم‬ ‫ْر ُ‬ ‫تَع ِ‬
‫ثُ َّم یُقَا ُل ٰہ َذا الَّ ِذیۡ ُك ۡنتُمۡ بِہٖ تُ َک ِّذبُوۡ َن‬
‫‪48‬‬
‫ات لَہَ ٍ‬
‫ب‬ ‫َس َیصْ لٰی نَارًا َذ َ‬
‫ک َو ا ْن َحرْ‬ ‫ص ِّل لِ َربِّ َ‬ ‫فَ َ‬
‫قُلْ ٰیَۤاُّیہَا ْالکٰفِر ۡ‬
‫ُو َن‬
‫ای َء َی ْو َمئِ ۭ ٍذ بِ َجہَنَّ َم‬‫َو ِج ۡ ٓ‬
‫تُوۡبُوۡۤا ِالَی ہللاِ تَ ْوبَۃً نَّصُوۡحًا‬
‫َالَ ْم َیجْ َعلْ َکیۡ َدہُ ْم فِیۡ تَضْ لِیۡ ٍل‬
‫َختَ َم ہللاُ َع ٰلی قُلُ ۡوبِ ِہ ْم َو َع ٰلی َس ْم ِع ِہمۡ‬
‫ب َویُقِ ۡی ُم ۡو َن الص َّٰلوۃَ‬ ‫الَّ ِذ ۡی َن ی ُْؤ ِمنُ ۡو َن بِ ْال َغ ۡی ِ‬
‫ار یَضْ َح ُك ۡو َن‬ ‫فَ ْالیَ ْو َم الَّ ِذ ۡی َن اٰ َمنُ ۡوا ِم َن ْال ُكفَّ ِ‬
‫‪51‬‬
52
51
52
‫‪QS. Al Fatihah: 1-7‬‬
‫َّحیۡمِ ﴿‪﴾۱‬‬ ‫بِس ِْم الل ِہ الرَّحْ مٰ ِن الر ِ‬ ‫َ‬

‫ک یَ ْو ِم‬ ‫ا ۡلحَ ْم ُد ہلِل ِ َربِّ ْالعٰلَ ِم ۡی َن ۙ﴿‪ ﴾۲‬الرَّحْ مٰ ِن الر ِ‬
‫َّحیۡـ ِم ۙ﴿‪ٰ ﴾۳‬ملِ ِ‬
‫ک نَ ْستَ ِعیۡ ُن ؕ﴿‪ ﴾۵‬اِ ۡہ ِدنَا‬ ‫اک نَ ْعبُ ُد وَ اِیَّا َ‬
‫ال ِّدیۡ ِن ؕ﴿‪ ﴾۴‬اِیَّ َ‬
‫ت َعلَ ۡیہِمۡ‬‫صـــ َراطَ الَّ ِذیۡ َن اَنۡ َع ۡم َ‬‫الصـــ َراطَ الۡ ُمســـۡتَقِیۡ َم ﴿‪ِ ﴾۶‬‬
‫ِّ‬
‫ب َعلَ ۡیہِ ْم َولَا الضَّآ لِّیۡ َن ‪﴾۷﴿٪‬‬ ‫َغیۡ ِر الۡ َم ۡغضُوۡ ِ‬
‫‪53‬‬
‫‪QS. Al Muminun: 1-11‬‬
‫بِس ِْم الل ِہ الرَّحْ مٰ ِن الر ِ‬

‫َّحیۡ م‬
‫ِ‬
‫صاَل تِ ِہ ْم خٰ ِشــعُوۡ َن ۙ﴿‪﴾۲‬‬ ‫قَ ْد اَ ْفلَ َح ْال ُم ْؤ ِمنُوۡ َن ۙ﴿‪ ﴾۱‬الَّ ِذیۡ َن ہُ ْم فِیۡ َ‬
‫ضــــوۡ َن ۙ﴿‪َ ﴾۳‬والَّ ِذیۡ َن ہُ ْم لِل َّزکٰوۃ‬ ‫ْر ُ‬‫ــــو ُمع ِ‬‫َوالَّ ِذیۡ َن ہُ ْم َع ِن اللَّ ْغ ِ‬
‫ٰف ِعلُوۡ َن ۙ﴿‪َ ﴾۴‬والَّ ِذیۡ َن ہُ ْم لِفُـــــــرُوۡ ِج ِہ ْم حٰفِظُوۡ َن ۙ﴿‪ ﴾۵‬اِاَّل َعلٰۤی‬
‫ت اَۡی َمانُہُ ْم فَاِنَّہُ ْم َغیۡــ ُر َملُوۡ ِمیۡ َن ۚ﴿‪ ﴾۶‬فَ َم ِن‬ ‫اَ ْز َوا ِجہِ ْم اَ ْو َما َملَ َک ْ‬
‫ــــک ہُ ُم ْالعٰــــ ُدوۡ َن ۚ﴿‪َ ﴾۷‬والَّ ِذیـۡ َن ہُ ْم‬ ‫ا ْبتَغٰی ورآَء ذٰلــــک فَ ُا ٰ ٓ‬
‫ولئِ َ‬ ‫ِ َ‬ ‫َ َ‬
‫صـــــلَوٰتِہِ ْم‬ ‫اِل َٰمٰنتِہِ ْم َو َعہۡـــــ ِدہِ ْم ٰر ُعوۡ َن ۙ﴿‪َ ﴾۸‬والَّ ِذیـۡ َن ہُ ْم َعلٰی َ‬
‫ـــک ہُ ُم ْالوٰ ِرثُوۡ َن ﴿ۙ‪ ﴾۱۰‬الَّ ِذیۡ َن یَ ِرثُوۡ َن‬ ‫یُحـــ افظُوۡ َن ۘ﴿‪ ﴾۹‬اُ ٰ ٓ‬
‫ولئِ َ‬ ‫َ ِ‬
‫س ؕ ہُ ْم فِیَۡہا خٰلِ ُدوۡ َن ﴿‪﴾۱۱‬‬ ‫ْالفِرْ َد ْو َ‬
‫‪66‬‬
‫‪QS. At Takatsur‬‬
‫َا ْلہٰ ُك ُم التَّ َکــاثُ ُر ۙ﴿‪َ ﴾۱‬حتّٰی ُزرْ تُ ُم ْال َمقَــابِ َر ؕ﴿‪َ ﴾۲‬کاَّل‬
‫ف تَ ْعلَ ُموۡ َن ؕ﴿‪﴾۴‬‬ ‫ف تَ ْعلَ ُموۡ َن ۙ﴿‪ ﴾۳‬ثُ َّم َکاَّل َســـ ْو َ‬ ‫َســـ ْو َ‬
‫َکاَّل لَ ْو تَ ْعلَ ُموۡ َن ِع ْل َم ْالیَقِ ۡی ِن ؕ﴿‪ ﴾۵‬لَتَــ َر ُو َّن ْال َج ِحیۡ َم ۙ﴿‬
‫‪ ﴾۶‬ثُ َّم لَتَ َر ُونَّہَـــا َعیۡ َن ْال َیقِیۡ ِن ۙ﴿‪ ﴾۷‬ثُ َّم لَتُ ْسٔـََٔـلُ َّن َی ْو َمئِـــ ٍذ‬
‫َع ِن النَّ ِعیۡ ِم ‪﴾۸﴿٪‬‬
‫‪61‬‬
‫‪QS. Al Fil‬‬
‫ب ْالفِیۡ ـ ِل ؕ﴿‪َ ﴾۱‬الَ ْم‬ ‫ح ِ‬‫صـ ٰ‬‫ک بِاَ ْ‬ ‫ف فَ َع َل َربُّ َ‬‫َالَ ْم تَ َر َک ۡی َ‬
‫َیجْ َعلْ َکیۡ َدہُ ْم فِیۡ تَضْ لِیۡ ٍل ۙ﴿‪َّ ﴾۲‬و َارْ َس َل َعلَیۡہِ ْم طَیۡرًا‬
‫ن ِســـجِّیۡ ٍل ۪ۙ﴿‪﴾۴‬‬‫َابَابِیۡـــ َل ۙ﴿‪ ﴾۳‬تَـــرْ ِمیۡہِ ۡم بِ ِح َجـــا َرۃٍ ِّم ۡ‬
‫ف َّماۡ ُكوۡ ٍل ‪﴾۵﴿٪‬‬ ‫فَ َج َعلَہُ ْم َک َعصْ ٍ‬
‫‪66‬‬
‫‪QS. Al Humazah‬‬
‫َویۡ ٌل لِّ ُك ِّل ُہ َم َزۃٍ لُّ َم َز ِۃۣ ۙ﴿‪ ﴾۱‬الَّ ِذیۡ َج َم َع َمااًل وَّ َعــ َّد َدہ‬
‫ۙ﴿‪َ ﴾۲‬یحْ َسبُ َا َّن َمــالَہۤٗ َا ْخلَـ َدہٗ ۚ﴿‪َ ﴾۳‬کاَّل لَیُۡنۢبَـ َذ َّن فِی‬
‫ک َما ْال ُحطَ َمۃُ ؕ﴿‪ ﴾۵‬نَــا ُر‬ ‫ْال ُحطَ َمۃِ ۫﴿ۖ‪َ ﴾۴‬و َم ۤا َا ْدرٰى َ‬
‫ہللاِ ْال ُموۡقَ َدۃُ ۙ﴿‪ ﴾۶‬الَّتِیۡ تَطَّلِ ُع َعلَی ااْل َ ْفـِٕ َدۃِ ؕ﴿‪ِ ﴾۷‬انَّہَا‬
‫ص َدۃٌ ۙ﴿‪ ﴾۸‬فِیۡ َع َم ٍد ُّم َم َّد َدۃٍ ‪﴾۹﴿٪‬‬ ‫َعلَیۡہِ ۡم ُّم ْؤ َ‬
‫‪61‬‬
‫‪QS. Az Zalzalah‬‬
‫ت ااْل َرْ ضُ ِز ْل َزالَہَـــا ۙ﴿‪َ ﴾۱‬و َا ْخـــ َر َج ِ‬
‫ت‬ ‫ـــزلَ ِ‬‫ِا َذا ُز ْل ِ‬
‫ان َمــا لَہَ ـا ۚ﴿‪﴾۳‬‬ ‫ااْل َرْ ضُ َا ْثقَالَہَ ـا ۙ﴿‪َ ﴾۲‬و قَــا َل ااْل ِۡن َس ـ ُ‬
‫ک اَ ْوحٰی لَہَـا‬ ‫ث َا ْخبَا َرہَـا ۙ﴿‪ ﴾۴‬بِاَ َّن َربَّ َ‬ ‫َی ْو َمئِ ٍذ تُ َحـ ِّد ُ‬
‫ؕ﴿‪َ ﴾۵‬ی ْو َمئِ ٍذ یَّصْ ُد ُر النَّاسُ َا ْش ـتَاتًا ۬ۙ لِّ ُی ـ َر ْوا اَ ْع َمــالَہُ ْم‬
‫ؕ﴿‪ ﴾۶‬فَ َمنۡ َّی ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذرَّۃٍ َخیۡ ـرًا یَّ َرہٗ ؕ﴿‪َ ﴾۷‬و َمن‬
‫َّی ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذرَّۃٍ َش ًّرا یَّ َر ٗہ ‪﴾۸﴿٪‬‬
‫‪66‬‬
‫‪QS. At Tin‬‬
‫َوالتِّیۡ ِن َو ال َّزیۡتُوۡ ِن ۙ﴿‪َ ﴾۱‬و طُوۡ ِر ِســــیۡنِیۡ َن ۙ﴿‪َ ﴾۲‬و ہٰــــ َذا‬
‫ی َاحْ َسـ ِن تَ ْق ِ‬
‫ـویۡ ٍم‬ ‫ان فِ ۤۡ‬ ‫ْالبَلَ ِد ااْل َ ِمیۡ ِن ۙ﴿‪ ﴾۳‬لَقَ ْد َخلَ ْقنَاـ ااْل ِنۡ َس َ‬
‫۫﴿‪ ﴾۴‬ثُ َّم َر َد ْد ٰنہُ اَ ْسفَ َل س ـٰفِلِیۡ َن ۙ﴿‪ ﴾۵‬اِاَّل الَّ ِذیۡ َن اٰ َمنُوۡا َو‬
‫ت فَلَہُ ْم اَجْــ ٌر َغیۡــ ُر َم ْمنُ ۡو ٍن ؕ﴿‪ ﴾۶‬فَ َمــا‬ ‫َع ِملُــوا ال ّ‬
‫صٰلِحٰ ِ‬
‫ہللا بِاَحْ َک ِم ْالحٰ ِک ِمیۡ َن‬‫س ُ‬ ‫ک بَ ْعـ ُد بِالـ ِّدیۡ ِن ؕ﴿‪َ ﴾۷‬الَیۡ َ‬ ‫یُ َک ِّذبُ َ‬
‫‪﴾۸﴿٪‬‬
‫‪61‬‬
‫‪QS. Adh Dhuha‬‬
‫ک‬‫َو الضُّ حٰی ۙ﴿‪َ ﴾۱‬و الَّیۡ ِل ِا َذا َسجٰی ۙ﴿‪َ ﴾۲‬ما َو َّد َعـ َ‬
‫ک ِم َن‬ ‫ک َو َمـــا قَلٰی ؕ﴿‪َ ﴾۳‬و لَاْل ٰ ِخـــ َرۃُ َخیۡـــ ٌر لَّ َ‬ ‫َربُّ َ‬
‫ضــی ؕ﴿‬ ‫ک فَتَرْ ٰ‬ ‫ک َربُّ َ‬ ‫ْطیۡ َ‬‫ف ُیع ِ‬ ‫ااْل ُۡوٰلی ؕ﴿‪َ ﴾۴‬و لَ َس ْو َ‬
‫ضـآاًّل‬
‫ک َ‬ ‫ک یَتِ ۡیمًا فَاٰٰوی ۪﴿‪َ ﴾۶‬و َو َجـ َد َ‬ ‫‪َ ﴾۵‬الَ ْم َی ِج ْد َ‬
‫ک َعآئِاًل فَاَ ْغ ٰنی ؕ﴿‪ ﴾۸‬فَاَ َّما‬ ‫فَہَـــــٰدی ۪﴿‪َ ﴾۷‬و َو َجـــــ َد َ‬
‫ْالیَتِیۡ َم فَاَل تَ ْقہَرْ ؕ﴿‪َ ﴾۹‬و َا َّما السَّآئِ َل فَاَل تَ ْنہَرْ ﴿ؕ‪﴾۱۰‬‬
‫ث ﴿‪﴾۱۱٪‬‬ ‫ک فَ َح ِّد ْ‬‫َو َا َّما بِنِ ْع َمۃِ َربِّ َ‬
‫‪66‬‬
‫‪QS. Asy Syams‬‬

‫ار‬ ‫ـر اِ َذا تَلٰىہَـا ۪ۙ﴿‪َ ﴾۲‬و النَّہَـ ِ‬ ‫س َو ضُحَٰہا ۪ۙ﴿‪َ ﴾۱‬و ْالقَ َمـ ِ‬ ‫َو ال َّش ْم ِ‬
‫اِ َذا َجلّٰىَہا ۪ۙ﴿‪َ ﴾۳‬و الَّیۡ ِل اِ َذا یَ ْغشٰىَہا ۪ۙ﴿‪َ ﴾۴‬و ال َّس َمآِء َو َما‬
‫س وَّ َما َس ّوٰىَہا ۪ۙ﴿‬ ‫ض َو َما طَحَٰہا ۪ۙ﴿‪َ ﴾۶‬و نَ ْف ٍ‬ ‫بَنَٰہا ۪ۙ﴿‪َ ﴾۵‬و ااْل َرْ ِ‬
‫ُو َرہَا َو تَ ْقوٰىہَ ـا ۪ۙ﴿‪ ﴾۸‬قَ ـ ْد اَ ْفلَ َح َمنۡ َز ٰکّىہَ ـا ۪ۙ﴿‬ ‫‪ ﴾۷‬فَاَ ْلہَ َمہَا فُج ۡ‬
‫ت ثَ ُموۡ ُد بِطَ ْغوٰىَہ ۤا ۪ۙ﴿‬ ‫اب َمنۡ َد ّسٰىَہا ﴿ؕ‪َ ﴾۱۰‬ک َّذبَ ْ‬ ‫‪َ ﴾۹‬و قَ ْد َخ َ‬
‫ال لَہُ ْم َرسُوۡ ُل ہللاِ نَاقَۃَ ہللاِ َو‬ ‫ث اَ ْشقَٰہا ﴿۪ۙ‪ ﴾۱۲‬فَقَ َ‬ ‫‪ ﴾۱۱‬اِ ِذ انۡۢبَ َع َ‬
‫ُس ْقیَٰہا ﴿ؕ‪ ﴾۱۳‬فَ َک َّذبُوۡہُ فَ َعقَرُوۡہَا ۪ـ۪۬ ۙ فَ َد ْمـ َد َم َعلَیِۡہ ْم َربُّہُۡم بِـ َذنۡۢبِہِ ْم‬
‫اف ُع ْقبَٰہا ﴿‪﴾۱۵٪‬‬ ‫فَ َس ّوٰىَہا ﴿۪ۙ‪َ ﴾۱۴‬و اَل یَ َخ ُ‬
‫‪61‬‬
‫‪QS. Al Baqarah: 6 - 10‬‬
‫اِ َّن الَّ ِذ ۡی َـن َکفَر ُۡوا َس َوٓا ٌء َعلَ ۡی ِہ ْم َءاَ ۡن َذرْ تَہُ ْم اَ ْم لَ ْم تُ ۡن ِذرْ ہُ ْم اَل‬
‫ـــوبِ ِہ ْم َو َع ٰلی َســـ ْم ِع ِہمۡ ؕ‬ ‫ـــو َن ﴿‪َ ﴾۶‬ختَ َم ہللاُ َع ٰلی قُلُ ۡ‬ ‫ی ُْؤ ِمنُ ۡ‬
‫ٰۤ‬
‫ار ِہ ْم ِغ َشـــا َوۃٌـ َّولَہُمۡ َعـــ َذابٌ َع ِظ ۡی ٌم ‪﴾۷﴿٪‬‬ ‫ِ‬ ‫ْصـــ‬
‫َ‬ ‫ب‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ی‬ ‫ل‬ ‫َو َع‬
‫اس َم ۡن یَّقُ ۡو ُل ٰا َمنَّا بِاہللِ َو بِ ْالیَ ْو ِم ااۡل ٰ ِخ ِر َو َمــا ہُمۡ‬ ‫َو ِم َن النَّ ِ‬
‫ــــوا ۚ َو َمــــا‬ ‫ــــؤ ِمنِ ۡی َن ۘ﴿‪ ﴾۸‬ی ُٰخــــ ِد ُع ۡو َن ہللاَ َوالَّ ِذ ۡی َن ٰا َمنُ ۡ‬ ‫بِ ُم ۡ‬
‫یَ ْخ َد ُع ۡو َن اِاَّل ۤ اَ ۡنفُ َسـہُمۡ َو َمــا یَ ْشـ ُعر ُۡو َن ؕ﴿‪ ﴾۹‬فِ ۡی قُلُـ ۡـوبِ ِہمۡ‬
‫ض ـا ۚ َولَہُمۡ َعـ َذابٌ اَلِ ۡی ۢ ٌم ۬ۙ بِ َمــا‬ ‫َّم َرضٌ ۙ فَ ـ َزا َدہُ ُم ہللاُ َم َر ً‬
‫َکانُ ۡوا یَ ۡک ِذب ُۡو َن ﴿‪﴾۱۰‬‬
‫‪66‬‬
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Quranul Karim (Quran Noorehidayat Font)

2. Al Quran Al Karim Mushaf Al Madinah An Nabawiyyah
3. Al Mushaful Mu’allim
4. Al Irsyadaatul Jaliyyah Fil Qira-aatis Sab’i
5. Al Bayanus Sadid Fi Ahkamil Qiroati Wat Tajwid, Abu Muhamad
Shofwatuz Zainiy
6. Taisirurrahman Fi Tajwidil Quran, Su’ad Abdul Hamid
7. Ahkamu Qiroatil Quranil Karim, Mahmud Kholil Al Khushoriy
8. Ahkamut Tilawah Wat Tajwidil Muyassaroh, Imad Ali jam’ah
9. Al Qoulus Sadid Fi Ilmit Tajwid, Aliyulloh Bin Ali Abul Wafa
10. Al Mustanbathul Jadid Fi Qowaidit Tajwid, Ahmad Mahmud
Abdus Sami’ Asy Syafi’i
11. Pedoman Dauroh Al Quran, Abdul Aziz Abdur Ra’uf Al Hafizh, Lc
12. Panduan Tahsin Tilawah, Kajian Ilmu Tajwid Tingkat Dasar, H.
Ahmad Muzzammil MF, Al Hafizh
13. Panduan Tahsin Tilawah Al Quran & Ilmu Tajwid, H. Ahmad
Annuri, MA.
14. Metode tartila, Pedoman Praktis Tahsin Tilawah, Abu Rabbani,
S.Sos. I
15. Dasar – Dasar Ilmu Tajwid, Moh. Syarifudin Rasul, BA
65
CATATAN
66
CATATAN
65
CATATAN
66

Tahsin 1 Fix

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Tahsin 1 Fix

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Panduan Belajar Tahsin Metode MAQDIS

Penanggung Jawab : Dr. Saiful Saiful Islam Mubarak

 Ihsan, yang bertujuan untuk membimbing umat menjadi

Buku yang ada pada tangan anda adalah metode Tahsin.

‫فإذا قرأناه فاتبع قرآنه‬

Jika telah kami bacakan maka ikutilah bacaannya.

Dengan ayat ini diketahui ketetapan wajibnya membaca Al-Qur`an

Setelah berpengalaman lebih sepuluh tahun melayani umat dalam

Bandung, Agustus 2014

Dr. KH. Saiful Islam Mubarak, Lc. M. Ag

‫احلمد هلل الذى أنزل القرءان هدى للناس وبينات من اهلدى‬

Adapun kesalahan-kesalahan yang menjadi pokok pembahasan dan

1. Memperbaiki kesalahan dalam membaca tanda-tanda

Ucapan terimakasih kemi sampaikan kepada guru kami, Dr. Saiful

Semoga, kehadiran buku ini bermanfaat untuk Islam dan muslimin.

Bandung, Agustus 2014

PENGANTAR ILMU TAJWID

Definisi Ilmu Tajwid

Sedangkan Tajwid menurut istilah berarti,

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup

Makharaj Huruf, Hak Huruf Dan Mustahak Huruf

Hukum mempelajari Ilmu Tajwid

Penyusun Ilmu Tajwid

Keutamaan Ilmu Tajwid

Al Lahnul Jaliy dan Al Lahnul Khafiy

3. Huruf pendek dibaca panjang atau sebaliknya

‫ب‬ َ ‫َک َّذ‬

1. Bacaan panjang 2 harakat dibaca 4 harakat

3. Pengetahuan tentang hukum – hukum yang muncul disebabkan

Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca tanda-tanda bacaan

Tanda bacaan panjang 2 harakat

‫ااْل َ ْشقَی‬ ‫ک‬َ ِ‫ٰذل‬ ‫فَاَحْ یَا ُك ْم‬

‫ک‬ ‫نَ َّزلَ ٗہ َع ٰلی قَ ْلبِ َ‬ ‫َو بِ ْالیَ ْو ِم ااۡل ٰ ِخ ِر‬

Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca tanda-tanda bacaan

Tanda bacaan panjang 4 harakat

‫خلِ ِد ۡی َن فِیۡہَ ۤا َابَ ًدا‬

Tanda Alis bertemu Alif

‫س‬ ‫فَ َس َج ُد ۡۤوا اِاَّل ۤ اِ ْبلِ ۡی َ‬ ‫بِا َ ْس َمٓا ِء ٰۤہؤُٓاَل ِء‬

Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca tanda-tanda bacaan

Tanda bacaan panjang 6 harakat

ٖ‫ٰٓاۡلـٰٔ َن َوقَ ْد ُكنۡتُمۡ بِہ‬ ُ‫اَ ْل َحٓاقَّۃُ َما ْال َحٓاقَّۃ‬

َ ‫ٰا ٓۡلـٰٔ َن َوقَ ْد َع‬

Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca tanda – tanda sebagai

1 ۡ ‫ٰل ِکنَّ ۠ا ُہ َو ال ُلہ َرب‬

2 ْ ‫َو اِ َذا ْال ِجبَا ُل سُیِّ َر‬

3 َ ‫َو ْالقَ َم ِر اِ َذا اتَّ َس‬

‫ک ہُ ُم ْال ٰو ِرثُوۡ َن‬ ٓ ٰ ‫ُا‬

Kaidah di atas dipraktek-kan ketika membaca dengung (Ghunnah)

‫َع ِن النَّبَاِ ْال َع ِظیِۡم‬ ‫َع َّم یَتَ َسآَءلُ ۡو َن‬

Tempat – Tempat Bacaan Dengung (Ghunnah)

1. Mim dan Nun ber-Tasydid

‫َع ِن النَّبَاِ ْال َع ِظیِۡم‬ ‫َع َّم یَتَ َسآَءلُ ۡو َن‬

‫َواَ ۡنتُ ْم لِبَاسٌ لَّہُ َّن‬ ‫َو نَجَّیٰۡنہُ ِم َن ْال َغ ِّم‬

‫ِمنۡ نِّ ْع َم ٍۃ تُجْ زٰۤی‬ ‫ِم ۡن َّمٓا ٍء َّم ِہ ۡی ٍن‬

‫تَ ْوبَۃً نَّصُوۡحًا‬ ِ‫بِ َکلِ َم ٍۃ ِّم َن ہللا‬

‫ک اَنَّہُۡم َّم ْبعُوۡثُوۡ َن‬

2. Waw dan Ya ber-Tasydid

Waw dan Ya ber-Tasydid ditahann-naa lamm-maa apabila di dahului

‫لِ َمنۡ َّی ْخشٰی‬ ۡ‫ِمنۡ َّو َرآئِہِم‬

‫ِح َسابًا یَّ ِسیۡرًا‬ ‫َحبًّا وَّ نَبَاتًا‬

‫اح َشۃً َّو َم ْقتًا‬

Ingat! Waw dan Ya ber-Tasydid ditahann-naa lamm-maa apabila

‫ِااَّل َع ِشیَّۃً َا ْو ضُحٰہَا‬ ‫َو فَا ِکہَ ًۃ َّو َابًّا‬