Pemateri : Kang Maulana Anshori, Teh Sasmi Selvia (PAI), Teh Chandri Aulia (Kimia)
Tema materi : Tajwid: Kunci Keindahan Membaca Al-Qur’an
Tujuan materi : Memahami tujuan pembelajaran Tajwid, Membedakan kesalahan-kesalahan
membaca Al-Qur’an (lahn), dan mengetahui hukum bacaan Al-Qur’an
Pengertian Tajdwid
Tajwid menurut bahasa berarti membaguskan atau membuat jadi bagus. Pengertian tajwid
sama dengan tahsin yaitu membaguskan atau memperbaiki. Sedangkan tahsin atau tajwid menurut
istilah adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya masing-masing sesuai dengan Haq
dan Mustahaqnya. Dari definisi di atas ada tiga bagian dalam ilmu tajwid yaitu makhorijul huruf,
haq huruf dan mustahaq huruf. Makhorijul huruf merupakan tempat keluarnya huruf misalkan
huruf ‘ain keluar dari ujung tenggorokan. Haq huruf yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap
huruf seperti Al-Jahr, Isti’la dan sebagainya. Haq huruf meliputi sifat-sifat huruf yang selalu
melekat pada setiap huruf. Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-waktu timbul oleh sebab-
sebab tertentu, seperti izh-har, ikhfa, iqlab, idgham, qalqalah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad,
waqaf, dan lain-lain. B. Hukum Mempelajari Tajwid Hukum mempelajari Ilmu Tajwid sebagai
disiplin ilmu adalah fardu kifayah. Adapun hukum membaca Al-Qur’an dengan memakai aturan-
aturan tajwid adalah fardu ‘ain. Sebagaimana Firman Allah
Syeikh Ibnul Jazari (Ulama pakar ilmu tajwid dan qiro’at) dalam matan Al-Jazariyyah berkata:
Tujuan utama mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga bacaan Qur’an kita agar sesuai dengan
yang Rasul ﷺsampaikan pada sahabatnnya serta menjaga lidah dari kesalahan ketika membaca
Al-Qur’an. Dan kesalahan dalam membaca Al-Qur’an terdapat dua macam kesalahan
Kesalahan yang terlihat dengan jelas baik dikalangan awam maupun ahli tajwid. Kesalahan jenis
ini bisa merubah makna bacaan yang dibaca. Kesalahan tersebut berupa:
• Berkaitan dengan huruf, seperti mengganti huruf dengan huruf yang lain dan menambah atau
mengurangi huruf
Contoh:
• Berkaitan dengan waqaf dan ibtida, seperti berhenti pada tempat-tempat yang dapat mengubah
makna, bahkan menjadi negative, atau memulai pada tempat yang tidak sesuai dan mengubah
makna menjadi negative
Contoh:
2) Al-Lahnul Khafii
Al-Khafii berarti tersembunyi, yaitu kesalahan ketika membaca Al-Qur’an yang tidak diketahui
secara umum kecuali oleh orang yang pernah mempelajari ilmu tajwid. Bahkan Sebagian di
antarany hanya diketahui oleh para ulama yang memiliki pengetahuan mengenai kesempurnaan
membaca Al-Qur’an. Kesalahan tersebut diantaranya: