Anda di halaman 1dari 13

KUTTAB

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Telaah Pranata
Masyarakat Arab

Dosen Pengampu : Drs. Bahrum Saleh, M.Ag.

Disusun Oleh:

- Ayuningsih (200704060)
Siregar
- Echa Revalina (200704006)
- M.Falikh Abdillah (200704102)
- Mister Agung (200704036)

PRODI SASTRA ARAB


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Telaah Pranata
Masyarakat Arab dengan judul “Kuttab”. Dan kami juga berterima kasih kepada Pak Bahrum
Saleh, M.Ag. selaku Dosen mata kuliah Telaah Pranata Masyarakat Arab yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikianlah, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 29 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….....4


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………5
1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kuttab……………………………………………………………………………………..6
2.1.a Pengertian Kuttab……………………………………………………………………6
2.1.b Tujuan Kuttab…………………………………………………………………….....7
2.1.c Kurikulum Kuttab……………………………………………………………………7

2.2 Jenis Jenis Kuttab…………………………………………………………………………7


2.3 Sejarah Perkembangan Kuttab…………………………………………………………….8
2.3.a Kuttab Pra Islam…………………………………………………………………….8
2.3.b Kuutab Awal Islam………………………………………………………………….9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...11
3.2 Saran………………………………………………………………………………….12

Daftar Pusaka………………………………………………………………………………...13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kuttab sebagai potret pendidikan Islam periode klasik, yaitu sejak zaman Rasulullah
hingga kota Baghdad dihancurkan oleh Hulago Khan (650 M-1250 M). Sejarah pendidikan
Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Oleh sebab itu periodisasi sejarah
pendidikan Islam dapat dikatakan berada pada periode-periode sejarah Islam itu sendiri. Yang
dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern.
Keberadaan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia yang katanya mayoritas Islam, masih
dianggap sebelah mata. Bahkan banyak yang tidak mengerti bahwa Madrasah Ibtidaiyah,
Tsnawiyah, dan Aliyah termasuk Lembaga Pendidikan Formal.
Untuk memajukan Lembaga Pendidikan Islam, penting sekali bagi kita untuk
mempelajari bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan Islam yang pernah ada. Masyarakat pra-
Islam dianggap sebagai masyarakat Jahiliyah. Dalam satu sisi masyarakat Jahiliyah dikenal
dengan masyarakat yang tidak tahu baca-tulis (ummy). Sementara pada masa itu, terdapat
dua imperium besar yaitu Persia (terletak di bagian timur) dan Romawi (terletak di bagian
barat). Dua imperium tersebut memiliki kekuatan dan peradaban besar, yang dalam satu sisi
lebih tinggi dari orang-orang Arab, termasuk dalam tradisi tulis-menulisnya.
Namun pada kenyataannya, sejak dulu bangsa Arab dikenal dengan bangsa yang suka
berdagang (saudagar). Salah satu kafilah yang sering melakukan perjalanan ke daerah-daerah
sekitar, misalnya ke Syam, ke Irak atau ke daerah-daerah Arab lainnya ialah Abu Sufyan bin
Umayyah serta ia tercatat sebagai tokoh yang pertama belajar baca-tulis di Hirah. Maka
menurut interpretasi sejarah, tidak heran jika di samping ia berdagang, ia juga belajar kepada
orang-orang Hirah tentang membaca dan menulis, yang pada akhirnya diajarkan pada
kaumnya di Makkah.
Dari proses belajar membaca dan menulis inilah lahirlah sebuah istilah kuttab sebagai
lembaga pendidikan dasar yang memberikan ruang untuk belajar baca-tulis. Pada awalnya,
sebutan kuttab menunjukkan bahwa ia telah ada pada abad pertama dalam Islam. Akan
tetapi, menurut Asma Hasan Fahmi yang dikutip oleh Mira Astuti dalam Nizar mengatakan
bahwa keberadaan kuttab memiliki arti yang sesungguhnya sejak ada Islam, karena
keberadaannya sebelum Islam masih kurang popular. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri

4
bahwa kuttab memiliki peran penting mulai pra-Islam sampai Islam datang dan berkembang
dengan pencapaian ilmu pengetahuan yang gemilang.
Lembaga pendidikan kuttab ini, senantiasa mengalami perkembangan mulai dari masa
awal Islam sampai pada masa dinasti Umayyah, setidaknya sejak masa pemerintahan Abdul
Malik bin Marwan dan putranya al-Walid bin Abdul Malik, dan mencapai puncaknya pada
masa bani Abbasiyah. Di sinilah madrasah-madrasah sudah didirikan sebagai lembaga
pendidikan menengah setelah kuttab dengan corak dan model pendidikan yang berbeda dari
sebelumnya.
Maka dari itu, keberadaan lembaga pendidikan kuttab menjadi sangat penting untuk
dikaji ulang, mengingat implikasi dari proses pendidikannya cukup untuk menjadi bekal pada
proses pendidikan setelahnya. Mempelajari perkembangan Lembaga Pendidikan Islam,
tentulah dimulai dari Lembaga Pendidikan Islam yang pertama kali ada, yaitu kuttab.
Lembaga Pendidikan Islam yang sudah ada sejak zaman Rasulullah.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu Kuttab?
2. Apa saja jenis-jenis Kuttab?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Kuttab?

1.3.Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa itu Kuttab.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Kuttab.
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Kuttab.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kuttab
a) Pengertian Kuttab
‫ مكان صغير لتعليم الصبيان القراة والكتابة وتحفيظهم القران المعجم الوسيط‬  ‫الكتاب‬

‫ بضم الكاف والجمع الكتاتيب اصولها ترجع الى أقدام العصور وهواالماكن األساسية لتعليم الناشئة حفظ‬: ‫الكتاب‬
‫القران الكريم و مبادئ القرأة والكتابة‬

‫ لتعليم الناشئة القران الكريم و الدين و مبادئ القرأة والكتابة والحفظ والحساب‬  ‫الكتاتيب مكان من األمكان األولية‬.

 Kuttab adalah tempat untuk belajar anak-anak dalam membaca, menulis dan menghafal
‫ الكتاب‬ jama’ nya ‫الكتاتيب‬

 Al-Kuttab (dengan dhommah pada huruf Kaf dan jama’nya Al-Katatib) merujuk kepada


pendidikan yang ada di masa lalu, Kuttab adalah tempat pembalajaran untuk anak yang baru
tumbuh, mereka belajar menghafal Al-Qur’an dan memulai belajar membaca dan menulis.

 Al-Katatib tempat pertama bagi anak-anak yang baru tumbuh, untuk belajar Al-Qur’an Al-
Karim, Agama dan memulai membaca, menulis, menghafal dan berhitung.

Istilah Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar yang sama, yaitu kataba yang
artinya menulis. Maka dari sisi bahasa Kuttab/ Maktab adalah suatu tempat dimana
dilangsungkannya kegiatan tulis menulis. (Baharuddin, 2011). Kuttab adalah lembaga
pendidikan dasar pertama dalam dunia Islam yang berada di Arab. Lembaga pendidikan ini
bersifat non-formal karena tempat pendidikan Kuttab berawal dari rumah-rumah seorang
guru, lalu beralih ke pekarangan mesjid dan mendirikan bangunan tersendiri. Darinya
muncullah ulama-ulama besar fiqih dan penghafal Al-Qur’an. Materi pelajaran di Kuttab
pada mulanya adalah pelajaran membaca dan menulis menggunakan puisi-puisi Arab yang
baik maknanya, lalu ditambah dengan pelajaran membaca dan menghafal Al-Qur’an serta
menguasai pokok-pokok ajaran agama Islam.
Oleh karena itu, istilah Kuttab ini sebenarnya sudah muncul di masa pra Islam.
Namun Kuttab tersebut baru populer di tengah-tengah masyarakat Arab setelah lahirnya

6
agama Islam yang memotivasi umatnya untuk belajar dan menuntaskan masalah buta huruf
yang sedang menimpa mayoritas masyarakat Arab saat itu (Tim Penyusun, 2001).

b) Tujuan Pendidikan Kuttab

•) Tujuan Keagamaan
Anak - anak bisa menghafal Alquran dan mengetahui artinya, sehingga mempunyai
perbendaharaan taqwa, kesucian, dan petunjuk yang sangat berharga.
•) Tujuan pembentukan budi pekerti
Dengan sugesti dari keteladanan sikap, nasihat-nasihat dan syair-syair maka
pembentukan karakter anak-anak yang diharapkan dapat mencontoh perilaku orang-
orang shaleh.
•) Tujuan Manfaat
Ilmu hitung, tata bahasa nahwu, ilmu politik ( ilmu akhbar) dan sebagainya diharapkan
dapat memberi bekal nilai-nilai praktis dalam kehidupan sehari-hari.

c) Kurikulum Pendidikan Kuttab


Kurikulum pendidikan kuttab memuat ilmu-ilmu yang diajarkan pada mulanya
sederhana saja, yakni:
1) Belajar menulis dan membaca,
2) Membaca al-Qur’an dan menghafalkannya,
3) Belajar pokok-pokok ajaran agama Islam, seperti puasa, cara berwudhu, sholat, dan
sebagainya.

2.2. Jenis-Jenis Kuttab


Sejarah pendidikan Islam mencatat ada dua jenis kuttab pada zaman awal Islam.
Kuttab jenis pertama lahir pada masa pra Islam namun terus berlanjut hingga setelah masa
Islam. Titik ini mengajarkan baca tulis dengan teks dasar puisi-puisi Arab dan sebagian besar
gurunya orang-orang non- muslim. Kuttab jenis kedua adalah kitab yang berfungsi sebagai
tempat pengajaran al-quran dan prinsip-prinsip Islam lainnya.
Sebagaimana dibuktikan oleh pendapat Ahmad Syalabi bahwa ada dua jenis kuttab
dalam sejarah pendidikan Islam. Perbedaan ini khususnya dilandaskan kepada kurikulum (isi
pengajaran), guru dan waktu pertumbuhannya.

7
1. Kuttab jenis pertama ialah kuttab yang berperan dalam mengajarkan membaca dan
menulis dengan teks dasar puisi-puisi Arab, dan dengan sebagian besar gurunya ialah
non-Muslim (minimal pada zaman permulaan Islam).
2. Kuttab jenis kedua ialah kuttab yang berperan sebagai lembaga pengajaran al-Qur’an
dan dasar-dasar ajaran Islam. Di sinilah, terjadinya kesalahan pemahaman oleh
sejumlah ilmuwan terdahulu, dengan memandang kedua jenis kuttab ini adalah sama.
Contoh tiga orang sejarawan, yaitu Ignaz Goldziher, Ahmad Amin, dan Philip K.
Hitti. Mereka meyakini bahwa membaca dan menulis al-Qur’an serta dasar-dasar
agama diajarkan di kuttab yang sama semenjak zaman perkembangan Islam yang
paling awal akan mengarah kepada pemahaman bahwa anak-anak generasi awal
mempelajari agamanya dari orang-orang yang bukan muslim.

Di sinilah signifikansi perbedaan kedua jenis kuttab tersebut menjadi terlihat jelas.
Kuttab jenis kedua tidak ditemukan di zaman perkembangan Islam paling awal, saat kuttab
jenis pertama telah mulai berkembang. Pengajaran al-Qur’an di kuttab baru mulai sesudah
jumlah yang mampu membaca dan para penghafal al-sudah banyak. Sebelumnya pengajaran
agama anak-anak dilakukan di rumah-rumah secara non formal.

2.3. Sejarah Perkembangan Kuttab


a) Kuttab pra Islam
Pendidikan Kuttab sebenarnya telah ada pada masa Jahiliyah, tetapi belum begitu
dikenal. Keberadaan Kuttab pada masa sebelum kedatangan Islam dibuktikan dengan adanya
data sejarah yang menunjukkan bahwa sebelum datangnya Islam, penduduk Hijaz pada masa
jahiliyah telah belajar membaca dan menulis dari penduduk Hirah, dan penduduk Hirah
sendiri belajar dari Himyariyin. Hal ini juga didukung oleh ungkapan Mahmud Yunus yang
mengungkapkan bahwa pada masa kelahiran Islam telah ada beberapa penduduk Makkah
yang telah pandai membaca dan menulis, seperti: Sufyan bin Umaiyah dan Abu Qais bin
‘Abdu Manaf (Yunus, 1966).

Poin-poin penting pada masa pra Islam :


1. Materi pelajaran di Kuttab pada mulanya adalah pelajaran membaca dan menulis
menggunakan puisi-puisi Arab yang baik maknanya.
2. Anak-anak belajar di kuttab beralaskan seperti tikar atau karpet, tempat mereka
duduk bersila di dekat guru mereka. Peralatan belajar mereka terdiri dari pena, tinta,

8
papan kayu untuk menulis, dan Mushaf al-Qur’an. Sedangkan guru duduk di atas
kursi atau alas yang lebih tinggi dari alas murid-muridnya (halaqah).

b) Kuttab Awal Islam


Setelah Islam datang bentuk dan fungsi kuttab tidak mengalami perubahan, namun
materi pelajaran di Kuttab yang pada mulanya hanya membaca dan menulis menggunakan
puisi-puisi Arab yang baik maknanya, lalu ditambah dengan pelajaran membaca dan
menghafal Al-Qur’an serta menguasai pokok-pokok ajaran agama Islam. Kuttab mengalami
perkembangan yang sangat pesat setelah datangnya Islam yaitu dapat dilihat pada masa-masa
berikut ini:
1. Kuttab di masa Nabi Muhammad Saw
Di Kuttab ini diajarkan membaca dan menulis dengan teks dasar puisi-puisi Arab.
Pembelajaran di Kuttab diselenggarakan di rumah guru-guru. Setelah orangorang Islam hijrah
ke Madinah, pembelajaran di kuttab tersebut dilaksanakan pada masa Nabi Muhammad Saw
dengan bertempat di rumah guru dan masjid. Fungsi kuttab pun dibagi menjadi dua jenis, (1)
mengajarkan membaca menulis dan (2) mengajar dasar-dasar agama Islam dan al-Qur’an.
Peletakan keterampilan membaca dan menulis sebagai program pendidikan prioritas bisa
dilihat dalam peristiwa pembebasan tawanan-tawanan Perang Badr (2/624).
Rasulullah saw memberi keputusan terhadap tawanan perang Badar agar mereka
menebus dengan harta, akan tetapi para tawanan tidak memilikinya, maka selanjutnya mereka
diperintah untuk mengajarkan 12 anak-anak orang Islam sebagai kompensasinya. Setelah itu,
Beliau juga menginstruksikan al-Hakam bin Sa’id untuk menjadi staf pengajar pada sebuah
kuttab di Madinah. Ini memperlihatkan bahwa pendidikan sudah menjadi perhatian penting
kaum muslimin sejak masa yang paling awal. Mahmud Yunus menjelaskan bahwa
pendidikan Kuttab yang berfungsi mengajarkan Alquran juga telah ada pada masa Nabi
Muhammad Saw. Hal tersebut dibuktikan oleh berdirinya “Darul Quran” di kota Madinah,
yang berfungsi sebagai tempat beajar dan membaca Alquran. (Yunus, 1966)
2. Kuttab di masa Khulafa al-Rasyidin
Sebagaimana halnya di masa Nabi Muhammad saw yang memusatkan pendidikan di
kuttab, maka begitu juga yang terjadi pada masa khalifah Abu Bakar Sidiq. Kuttab tetap
dipertahankan sebagai institusi tempat belajar menulis dan membaca. Eksistensi kuttab
sejalan dengan pembangunan masjid, dan guru di Kuttab ialah sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.

9
3. Kuttab di masa Dinasti Umayyah
Pendidikan Kuttab yang mengajarkan menulis dan membaca al-Qur’an dan materi
agama Islam yang lain tetap diteruskan di masa Umayyah. Hanya saja tempatnya selain di
rumah guru dan masjid juga dilaksanakan di istana. Kuttab di istana bertujuan mengajarkan
siswa-siswa dari keluarga yang berada di istana Khalifah. Guru istana disebut muaddib.
Pendidikan istana mengajarkan adab sopan santun, membaca, menulis, riwayat hukama,
syair, hadits, dan al-Qur’an.
4. Kuttab pada masa Dinasti Abbasiyah
Pada masa ini, kuttab menyebar ke banyak wilayah seiring dengan tersebarnya agama
Islam. Tradisi mengajar al-Qur’an di kuttab telah dilakukan, dimana Imam alBaihaqi dalam
Manaqib Imam Syafi’i menjelaskan bahwa Imam Syafi’i pada mulanya belajar di kuttab
sebelum melakukan rihlah ilmiyah.
5. Masa kentemporer
Penyebutkan kuttab masih populer, dimana tercatat bahwa Syeikh al-Qaradhawi
ketika masih kanak-kanak belajar al-Qur’an di kuttab, dalam buku biografi ulama Mesir yang
kini menetap di Qatar ini, yang berjudul “Yusuf al-Qaradhawi: Ibnu Qaryah wa al-Kuttab.

Seiring dengan kemajuan peradaban Islam, lembaga-lembaga pendidikan lain mulai


mengarahkan dirinya terhadap pendidikan Islam dan berdirilah Dar al-Hikmah yang
merupakan lembaga riset, perpustakaan dan penerjemahan karya-karya asing terutama
Yunani ke dalam Bahasa Arab. Setelah itu lahirlah sistem madrasah yang menjadikan sistem
pendidikan Islam memasuki periode baru dalam perkembangan dan pertumbuhannya, dimana
periode ini ialah periode terakhirnya. Karena di sini madrasah sudah merupakan salah satu
lembaga pendidikan formal negara dimana dikeluarkannya pegawai-pegawai dan pekerja-
pekerja negara. Munculnya institusi Madrasah memainkan peran mendasar dalam tingkat
melek huruf atau pertumbuhan literasi yang relatif tinggi dari dunia Islam abad pertengahan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah membahas mengenai lembaga pendidikan Kuttab, dapat disimpulkan:
I. Kuttab adalah lembaga pendidikan dasar pertama dalam dunia Islam yang berada di
Arab. Lembaga pendidikan ini bersifat non-formal karena tempat pendidikan Kuttab
berawal dari rumah-rumah seorang guru, lalu beralih ke pekarangan mesjid dan
mendirikan bangunan tersendiri.
II. Sejarah pendidikan Islam mencatat ada dua jenis kuttab pada zaman awal Islam.
Kuttab jenis pertama lahir pada masa pra Islam namun terus berlanjut hingga setelah
masa Islam. Titik ini mengajarkan baca tulis dengan teks dasar puisi-puisi Arab dan
sebagian besar gurunya orang-orang non- muslim. Kuttab jenis kedua adalah kitab
yang berfungsi sebagai tempat pengajaran al-quran dan prinsip-prinsip Islam lainnya.
III. Pada masa pra Islam materi pelajaran di Kuttab pada mulanya adalah pelajaran
membaca dan menulis menggunakan puisi-puisi Arab yang baik maknanya. Anak-
anak belajar di kuttab beralaskan seperti tikar atau karpet, tempat mereka duduk
bersila di dekat guru mereka. Peralatan belajar mereka terdiri dari pena, tinta, papan
kayu untuk menulis, dan Mushaf al-Qur’an. Sedangkan guru duduk di atas kursi atau
alas yang lebih tinggi dari alas murid-muridnya (halaqah).
IV. Pada masa awal Islam Kuttab mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah
datangnya Islam yaitu dapat dilihat pada masa-masa berikut ini:
1. Kuttab di masa Nabi Muhammad Saw
2. Kuttab di masa Khulafa al-Rasyidin
3. Kuttab di masa Dinasti Umayyah
4. Kuttab pada masa Dinasti Abbasiyah
5. Masa kentemporer

11
3.2. Saran
Pendidikan kuttab dipandang sebagai pendidikan dasar bagi anak-anak guna
menciptakan generasi Islami semenjak usia dini. Hal ini sebagaimana terlihat dari muatan
materi dan proses pembelajarannya. Figur seorang guru di dalamnya berperan sangat penting
sebagai permodelan atau contoh bagi perilaku peserta didik di kuttab.
Lembaga kuttab ini lahir murni dari inisiatif swadaya masyarakat tanpa adanya
intervensi pemerintah yang tergerak untuk mendidikan anak-anak generasi Islam dalam
literasi dan ajaran-ajaran agama. Walaupun demikian, masih ada muatan-muatan pelajaran
yang lain sebagai pelengkap. Perannya begitu besar terlebih di awal-awal kemunculan agama
Islam, dalam pemberantasan buta huruf.
Disamping itu, eksistensi kuttab adalah sebagai sebuah terobosan untuk
mengakomodir pendidikan bagi kaum terpinggirkan, dalam hal ini terutama anak-anak yatim.
Upaya ini termasuk pula pemenuhan kebutuhan-kebutuhan penunjang pendidikan. Dengan
demikian kuttab melebihi dari sekedar lembaga pendidikan dasar non formal yang
menekankan kepada pendidikan karakter.
Setelah adanya tulisan ini yang membahas kembali mengenai salah satu lembaga
pendidikan Islam yang sangat penting untuk diketahui bersama, penulis berharap semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Dan setelah mengetahui adanya lembaga pendidikan
dasar bagi Islam, menunjukkan bahwa besarnya pengaruh Islam terhadap pendidikan
khususnya bagi bangsa Arab. Karena dengan hadirnya Islam, mampu memberikan
pembaharuan pada sistem pendidikan itu sendiri. Tetap giat dalam menimba dan menggali
ilmu khususnya mengenai sejarah Islam yang berkaitan dengan pendidikan maupun bidang
lainnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Muallimuna, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah (Kuttab sebagai Potret Pendidikan Dasar


Periode Klasik), Vol 1, No 2 (2016), ISSN: 2476-9703
Muspiroh, Novianti, 2019. " Kuttab sebagai Pendidikan dasar Islam dan Peletak dasar
Literasi", Tamaddun Vol 7 No. 1 Januari - Juni 2019
Sirjani, Raghib As, 2011. Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia. Jakarta: Pusataka
Al Kautsar
Syalabi, Ahmad. 1987. At Tarbiyah Al Islamiyah, Nuzumuha, Falsafatuha, Tarikhuha.
Kairo: Maktabah Al Nahdah Al – Mashiriyah
https://ridwanilahude.files.wordpress.com/2017/09/sistem-pendidikan-kuttab-pada-era-
klasik.docx
https://www.abanaonline.com/2016/09/mengenal-kuttab-lebih-dalam.html

13

Anda mungkin juga menyukai