Anda di halaman 1dari 12

...ya Allah bimbing kami...

2012, Yayasan Al-Fatih


Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang mereproduksi atau memperbanyak
seluruh atau sebagian dari buku ini dalam bentuk
apapun tanpa seizin tertulis dari Yayasan Al-Fatih

Penulis : Budi Ashari, Lc. dan M. Ilham Sembodo


Kover & Tata letak: Studio Pasir

Komplek Griya Tugu Asri


Blok B2 No.20. Cimanggis - Depok
Telp.: 021 463 20002 / 021 463 20008
www.al-fatih.org
MODUL KUTTAB
SATU
Isi Buku

1. Kata Pengantar | 7
2. Kuttab | 13
3. Visi dan Misi Generasi Abad 21 | 19
4. Potret Akhir Generasi | 19
5. Karakter Imani/Quantum Iman| 29
6. Anak-anak sentuhan Nabi | 35
7. Makkiyah Madaniyah | 51
8. Menjadi Guru Seperti Rasulullah | 63
9. Mengapa Perlu Menghafal Alqur’an | 75
10. Menuju Generasi Qur’ani | 79
11. Hafal Al Quran dan Muroja’ah | 85
12. Bagaimana Alqur’an Memprogram hidup ( Rujukan tema Belajar) | 157
13. Perbaikan diantara angka tiga | 161
14. Al Alaq | 167
15. Berkisah dalam Alqur’an | 173
16. Teknik mengaplikasikan Kepribadian Qur’ani | 185
17. Saintis Juz 30 | 189
18. Bahasa Peradaban Bahasa Masa Depan | 193
19. Landasan Membaca dan menulis | 199
20. Landasan bahasa | 203
21. Landasan Pengajaran Berhitung | 207
22. Landasan Pengajaran Keterampilan hidup | 211
23. Landasan olahraga | 215

6 | Kuttab Al-Fatih: Pilar Peradaban


Kata Pengantar
Muhaimin Iqbal
Ketua Yayasan Al Fatih Pilar Peradaban

Setiap pagi di hari kerja saya selalu berusaha membuat satu tulisan di situs
ini, pagi ini harusnya saya membuat dua tulisan – satu untuk situs ini dan satu
lagi untuk sambutan pelatihan guru-guru Kuttab. Tetapi karena tidak mudah
dari sisi waktu maupun ide untuk membuat  dua tulisan sekaligus, maka ter-
pikir oleh saya untuk membuat satu saja tulisan yang bisa dipakai untuk kedua
tujuan sekaligus – yaitu sambutan untuk Kuttab sekaligus juga saya muat di
situs ini, untuk diambil manfaatnya oleh para pembaca . Dengan menggabung
dua pekerjaan sekaligus, saya justru melihat adanya suatu peluang yang bisa
menjadi profesi baru yang sangat menarik di era teknologi ini dan di masa
mendatang – profesi yang disebut resources integrator.
 Gambarannya begini, belum lama ini saya mendapatkan BBM yang pan-
jang dari pembaca setia situs ini yang isinya saya quote langsung  sbb :
 “Suatu pagi, kami menjemput seorang klien di bandara, orang itu sudah
tua, kisaran 60 tahun-an. Si Bapak adalah pengusaha asal Singapura, de­ngan
logat bicara gaya melayu dan english, Beliau menceritakan pengalaman-
pengalaman hidupnya kepada kami yang masih muda. Beliau berkata,”Your
country is so rich!”.
Ah biasa banget denger kata-kata itu. Tapi tunggu dulu. “Indonesia doesn’t
need the world, but the world needs Indonesia,” lanjutnya. “Everything can be
found here in Indonesia, You don’t need the world.”  “Mudah saja,Indonesia
paru-paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan,  dunia pasti kiamat. Dunia
yg butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can’t be rich without Indone-
sia 500.000 orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Bisa terbayang
uang yg masuk ke kami, apartemen-apartemen terbaru kami yang beli orang-
orang Indonesia, nggak  peduli harga selangit, laku keras.
Lihatlah Rumah Sakit kami, orang Indonesia semua yang berobat.
Terus,kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan
Indonesia masuk ? Ya,bener-bener panik. Sangat terasa, we are nothing.
Kalian tahu kan kalau Agustus kemarin dunia krisis beras, termasuk di Si­
ngapura dan Malaysia ! Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras. Li-
hatlah negara kalian, air bersih di mana-mana, lihatlah negara kami, air ber-
sih pun kami beli dari Malaysia.
Saya ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis, karena pasirnya mengan­
dung permata. Terlihat glitter kalau ada matahari bersinar. Penambang jual
cuma Rp 3,000/kg ke pabrik China, si pabrik jual kembali seharga Rp 30,000/
kg. Saya lihat ini sebagai peluang.
Kalian sadar tidak kalau negara-negara lain selalu takut meng-embargo
Indonesia!  Ya,karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau
kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. Harusnya KALIANLAH YG
MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani-petani
Anda sendiri, Belilah tekstil dan garmen dari pabrik-pabrik sendiri. Tidak perlu
impor kalau ada produk sendiri. Jika kalian bisa mandiri, bisa MENGEMBAR-
GO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!”.
 Dari mata orang asing, peluang itu nampak luar biasa – tetapi ironinya kita
sendiri tidak melihatnya sebagai peluang. Kita melihat masalah demi masalah
di mana-mana. Mengapa sampai ini terjadi ?.
 Salah satunya adalah problem di pendidikan kita dewasa ini. Ketika kita
belajar di sekolah dasar dulu, seolah jendela dunia terbuka lebar untuk kita.
Di SMP, jendela itu masih lebar, kita belajar mulai dari ilmu sosial, ilmu alam,
administrasi, bahasa dlsb.
 Masuk SMA, kita mulai di kotak-kotakkan di kotak yang sempit; ada yang
focus belajar IPA , IPS, Bahasa dst.  Masuk perguruan tinggi, ilmu yang diajar-
kan ke kita semakin menyempit meskipun sedikit lebih dalam. Ada yang hanya
belajar engineering, pertanian, hukum,dlsb. semuanya terfokus.
  Ketika Anda melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, master atau
bahkan Doktor – ilmu Anda semakin dalam tetapi juga semakin sempit. Maka
Ilmu kita di generasi ini seperti lampu senter, yang hanya mampu menerangi
arah yang dituju. Di luar arah yang dituju, semua gelap tidak kelihatan.
 Disinilah perlunya seorang resources integrator di jaman seperti ini, yaitu
orang yang mampu menggabungkan sekian banyak senter dan lampu – se-
hingga seluruh kawasan terterangi dan terlihat potensi-potensi dan peluang
yang ada.
  Bila Anda bisa menjadi integrator tersebut, maka itulah peluang Anda
sekarang. Ketika orang lain melihat kesempitan dan masalah, Anda melihat
luasnya solusi dan peluang. Fungsi integrator ini seperti anak muda yang ha-
rus mengumpulkan 300 ekor kambing yang berserakan – kemudian  menjalin
‘komunikasi’ agar semua dapat diarahkan untuk menuju sasaran yang sama –
lebih detilnya dapat dibaca dalam tulisan saya sebelumnya tentang Pelajaran
Yang Tidak Bisa DIajarkan.
 Prasyarat untuk bisa menjadi integrator tersebut adalah dia harus memi-
liki wawasan yang luas untuk suatu masalah, dia harus memiliki atau mampu
membangun jaringan kontak dengan seluruh resources yang dibutuhkan.
Sa­yangnya wawasan yang meluas dari waktu ke waktu inilah yang tidak dia-

8 | Kuttab Al-Fatih: Pilar Peradaban


jarkan di dalam system pendidikan kita, yang ada malah sebaliknya – makin
tinggi pendidikan – makin dalam ilmu yang dipelajari tetapi makin sempit
jangkauannya.
 Hal ini sangat berbeda dengan ilmuwan-ilmuwan dan ulma-ulama di ja-
man kejayaan Islam dahulu, mereka adalah orang-orang yang multi disiplin;
ilmu mereka rata-rata luas dan mencakup berbagi bidang kehidupan sekal-
igus. Karena di tangan mereka menggenggam sumber dari segala sumber
Ilmu, yaitu  Al-Qur’an.
 Indonesia sebenarnya tidak hanya kaya, tetapi akan jauh lebih kuuaaya
lagi bila lahir integrator-integrator yang berwawasan luas – ya wawasan Al-
Qur’an tadi.
 Betul yang disampaikan oleh pengusaha Singapore tersebut di atas, san-
gat mungkin kita bisa memenuhi segala kebutuhan kita sendiri – yang dibu-
tuhkan tinggal peran kita sebagi resources integrator-nya. Kalau kita merasa
belum mampu sekarang, setidaknya kita masih bisa mempersiapkan generasi
mendatang yang lebih mampu – yaitu melalui pendidikan-pendidikan yang
berbasis sumber ilmu yang sesungguhnya – yaitu keimanan dan Al-Qur’an –
seperti yang pagi ini guru-gurunya mulai kita persiapkan. Insya Allah.

vuv
 
­

Modul Kuttab Satu | 9


10 | Kuttab Al-Fatih: Pilar Peradaban
Bermodal Keyakinan, Berharap Kebesaran

Kami sangat yakin dengan konsep Kuttab ini. Karena Kuttab adalah konsep
Islam yang mempunyai sejarah panjang melahirkan orang-orang besar. Seiring
hilangnya Kuttab dari dunia Islam, bumi pun mulai kehilangan cahaya dari para
ulama dan ilmuwan.
Kami sangat yakin dengan konsep Kuttab ini. Apapun yang dikatakan oleh kon-
sep pendidikan yang rumit dan sulit hari ini, kami tidak pernah bergeser dari keya-
kinan terhadap Kuttab. Karena Kuttab telah mengukir lahirnya karya-karya ilmiah
yang abadi hingga hari ini. Catatan sejarah tentang Kuttab pun tidak hilang. Terus
ada dan tak termasuk yang ditenggelamkan pasukan Mongol di Baghdad, juga
tidak termasuk yang dibakar oleh Pasukan Salib di lapangan besar Libanon.
Kami sangat yakin dengan konsep Kuttab ini. Karena landasannya benar-benar
Al Quran dan Hadits. Sejarah mengabadikan bagaimana keduanya bekerja pada
generasi dengan cara istimewa. Dua panduan yang menjadi jalan putih nan luas,
malamnya saja seperti siang. Siapapun yang meniti jalan lain, pasti akan celaka.
Bukan hanya hasil yang tiada, tetapi rugi di ujung usia. Dua sumber besar bagi
ilmu, sepanjang manusia masih ada. Tetapi telah terkubur dan hanya ditempat-
kan di pojok sempit masjid. Tak ada di pasar. Tak ada di laboratorium. Tak ada di
kebun. Tak ada di ruang-ruang negara. Tak ada di rumah penyembuhan. Tak ada
di markas besar.
Kami sangat yakin dengan konsep Kuttab ini. Mengingat Sunnatullah yang
tetap berjalan di semesta ini. Sejarah akan terus hidup dan berulang di setiap
zaman. Saat mengembalikan sistim pendidikan Islam seutuhnya; kami pun ber-
harap hadirnya hasil yang sama dengan zaman itu.
Mungkin kami yang pertama, terutama di negeri ini. Sehingga telinga yang as-
ing, dahi yang mengernyit, mata yang memicing, senyum yang tak penuh, adalah
hal yang telah kami duga. Semoga inilah keterasingan yang membahagiakan itu.
Modul ini mengawali perjalanan panjang. Masih terus memerlukan sangat
banyak sentuhan tangan ahli. Kurikulum dan Penelitian mendalam yang
Qurany.
Dalam buku tentang Kuttab di tanah Haramain (Mekah dan Madinah) dise-
butkan dengan detail sejarah Kuttab. Di dalamnya kita bisa tahu kapan tera-
khir Kuttab-Kuttab itu ditutup dan kemudian diganti peran dan namanya oleh
yang lain.
Maka, kami hadir. Suatu hari nanti, dunia akan tahu kapan Kuttab dengan
konsep utuh Islam dilahirkan kembali. Di sini. Di tempat ini. Di tahun ini. Ber-
sama antum semua...
Kepercayaan diri kami sebesar kepercayaan diri Muhammad Al Fatih men-
embus benteng Konstantinopel yang berbekal janji Nabi. Semoga di sinilah
lahir Al Fatih-Fatih berikutnya yang telah ditunggu oleh semua.
Ya Allah semoga keyakinan ini mendapat ridho Mu...
Ya Allah bimbing kami...

Griya Tugu Asri, Depok


Sabtu, 17 Rabi’ul Akhir 1433 H / 10 Maret 2012 M
Yang Mencintai Antum karena Allah
Budi Ashari

12 | Kuttab Al-Fatih: Pilar Peradaban

Anda mungkin juga menyukai