Anda di halaman 1dari 42

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

PARA CENDEKIAWAN MUSLIM


PEMIKIRAN EKONOMI
ABU YUSUF
Salah satu karya Abu
Yusuf yang sangat
Abu Yusuf belajar
Nama lengkap Abu manumental adalah
kepada banyak ulama
Yusuf adalah Ya’qub Kitab al-Kharaj (buku
yaitu Abu Muhammad
bin Ibrahim bin Habib tentang perpajakan).
atho bin as-saib Al-
al Ansari. Ia lahir di Penulisan kitab Al-
kufi, Muhammad bin
Kufah, Irak pada Kharaj Abu Yusuf
Abdurrahman bin abi
tahun 731 M (113 H). didasarkan pada
Laila, Muhammad bin
Abu Yusuf meninggal perintah dan
Ishaq bin Yassar bin
pada tahun 798 M pertanyaan khalifah
Jabbar, dan Abu
(182 H) Harun alr-Rasyid
Hanifah.
mengenai berbagai
persoalan perpajakan.

Kitab Al-Kharaj berisi tentang berbagai ketentuan agama yang membahas


persoalan perpajakan, pengelolaan pendapatan dan belanja Negara.
Negara dan Aktivas Ekonomi
 Abu Yusuf mengemukakan bahwa tugas penguasa a/
mewujudkan serta menjamin kesejahteraan rakyatnya
 Abu Yusuf menyatakan bahwa setiap tindakan pemerintah
yang berkaitan dengan rakyat senantiasa terkait dengan
kemaslahatan mereka
 Pemikiran Abu Yusuf berkaitan dengan pengadaan barang-
barang publik yang disediakan dan dibiayai oleh Negara
 Abu Yusuf menyatakan bahwa negara bertanggungjawab
atas tegaknya keadilan, keamanan, hukum, ketentraman,
dan stabilitas dalam mewujudkan aktivitas ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan
Pengelolaan Pendapatan Negara Kitab
Al Kharaj

Ghanimah Jizyah

Fa’i Kharaj

Pendapatan
Usyr
Negara

Zakat
Pertanian

Zakat
Zakat
Perdagangan

Zakat
Binatang
Ternak
 Ghanimah adalah harta yang diambil dari orang kafir
melalui peperangan atau pertempuran fisik,
diantaranya harta yang dapat dibawa, tawanan
perang, dan tanah
 Fa’I adalah harta yang diambil dari orang kafir tanpa
melalui pertempuran fisik atau peperangan
 Jizyah adalah harta yang diambil sebagai imbalan atas
perlindungan yang diberikan pemerintah Islam
kepada nonmuslim sesuai kesepakatan
 Kharaj adalah pajak atas tanah yang pada awalnya
dikenakan terhadap wilayah yang ditaklukkan melalui
perang ataupun karena perjanjian damai dengan
pasukan muslim (tanpa pertempuran fisik)
 Usyr adalah sepersepuluh dari zakat pertanian dan
harta yang diambil dari pedagang yang melintasi
wilayah Islam (pajak perdagangan Internasional)
Harta Ghanimah Menurut Abu Yusuf
 Ghanimah adalah pendapatan negara yang tidak tetap
karena dari harta rampasan perang
 Besaran pendapatan ghanimah menurut Surat Al –
Anfal ayat 41 adalah 1/5 untuk Allah, Rasul, kerabat,
anak yatim, orang miskin dan 4/5 untuk prajurit yang
ikut berperang
 Pembagian harta ghanimah setelah Rasul wafat
berdasarkan riwayat para khalifah yaitu untuk Allah,
anak yatim, dan fakir miskin
 Harta ghanimah menurt Abu Yusuf juga dikenakan
pada harta pertambangan dan kekayaan laut
Jizyah dalam Kitab Al-Kharaj

 Ketentuan jizyah diatur seadil-adilnya yang hanya


diwajibkan bagi laki-laki, tidak untuk wanita dan anak-anak.
 Jizyah dibayarkan sekali selama satu tahun
 Besaran jizyah ditentukan sesuai tingkat ekonomi :
 Nonmuslim tingkat atas dikenakan 48 dirham
 Nonmuslim kelas menengah dikenakan 24 dirham
 Nonmuslim kelas bawah dikenakan 12 dirham
Kharaj (Perpajakan)

Metode Misahah  Abu Yusuf lebih cenderung


(Fixed Tax) menyetujui negara mengambil
Metode Penarikan bagian dari hasil produksi
Pajak pertanian para penggarap
Metode
daripada penarikan sewa dari
Muqasamah
lahan pertanian
(Proporsional
Tax)

Abu Yusuf menyatakan jumlah pajak yang pasti (Misahah) berdasarkan ukuran tanah
(baik ditanami ataupun tidak) dibenarkan hanya jika tanah tersebut subur. Tidak
dibenarkan membebani pajak yang pasti (Misahah) tanpa mempertimbangkan
kesuburan tanah. Abu Yusuf mengutamakan hasil pertanian dari pada tanah sebagai
dasar pajak.
Manfaat Metode Musaqamah

1. Negara akan mendapatkan penghasilan rutin setiap


panen
2. Sistem ini mendorong produktifitas sektor pertanian
3. Sistem ini mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
negara
4. Peningkatan pembangunan infrastruktur dan
pengembangan sektor industri dan pertanian
Pencabutan Sistem Qibalah
 Abu Yusuf mengungkapkan ada kezaliman yang
terjadi kepada para wajib pajak karena sistem qibalah
 Sistem qibalah adalah penunjukan seorang pemimpin
memperkerjakan seseorang dalam jangka waktu satu
tahun untuk memungut pajak
 Kezaliman itu adalah tindakan korupsi dan siksaan
fisik terhadap rakyat
 Abu Yusuf menyarankan negara untuk memiliki
departemen khusus yang menangani permasalahan
publik dengan petugas yang terlatih dan profesional
Kriteria Petugas Pajak Menurut
Abu Yusuf

1. Baik Agamanya
2. Amanah
3. Menguasai Ilmu Fikih
4. Suka Bermusyawarah
5. Berani membela kebenaran
6. Orientasi Akhirat
7. Jujur
8. Tidak Dzalim
Pajak Perdagangan (Usyr)
Menurut Abu Yusuf
1. Batas minimum untuk barang yang dikenakan pajak/cukai adalah
200 dirham
2. Pajak hanya dikenakan bagi yang melintas dengan barang
dagangan, bukan barang pribadi
3. Besaran Pajak 2,5 % bagi Muslim, 5 % bagi Ahlu Dzimmah dan 10 %
bagi Ahlul Harbi
4. Barang yang diharamkan oleh Islam, namun tetap diperdagangkan
oleh Non Muslim tetap dikenakan pajak batas minimal 200 dirham
karena barang tersebut bernilai bagi non muslim
5. Jika kaum muslim yang melintas dengan membawa barang
dagangan dan bersumpah telah membayar zakat perdagangan 2,5
% maka usyr tidak lagi dikenakan
Zakat Menurut Abu Yusuf
 Harta zakat digunakan sebagai sumber pendapatan
negara dibahas Abu yusuf dalam kitab Al-Kharaj yaitu
zakat pertanian, zakat perdagangan, dan zakat ternak
 Zakat pertanian ketentuannya sama ketika membahas
kharaj
 Zakat perdagangan ketentuannya sama ketika
membahas usyr
 Zakat ternak ketentuannya mengikuti pedoman dari
Rasullullah
Pengelolaan Belanja Negara
Kitab Al Kharaj
1. Negara berkewajiban menggaji semua pegawai yang telah
melakukan tugas pelayanan publik
 Pernyataan Abu Yusuf :
“Maka berilah gaji untuk para hakim dan pegawai pajak dari baitul
mal, yang berasal dari pos hasil pertanian dan pajak pertanian serta
jizyah, karena hal itu bagian kerja untuk kaum muslimin. Juga setiap
orang yang bekerja untuk kaum muslimin, maka berilah gajinya dari
baitul mal dan jangan berikan gaji mereka dari pos zakat kecuali
pegawai zakat. Adapun penambahan dan pengurangan sesuai
kebijakan anda. Lakukan segala hal yang baik dimata Allah untu
rakyat, jangan sekali mengakhirkannya, aku berharap Allah
memberimu pahal yang paling besar dan balasan yang paling utama”
 2. Apabila harta zakat telah terkumpul maka harus segera
didistribuskan kepada 8 asnaf
 3. Belanja negara digunakan perbaikan infrastruktur yaitu
pembangunan saluran air, jalan, jembatan, sekolah, masjid,
dan rumah sakit
 4. Belanja negara digunakan untuk proyek investasi yaitu
pertambangan , pengadaaan listrik, industri senjata, dan
lain-lain
 5. Apabila harta yang ada dibaitul mal tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan dasar fakir miskin dan jihad
dijalan Allah, maka negara berhak untuk menarik pajak dari
orang-orang kaya
Mekanisme Harga Menurut Abu Yusuf
PEMIKIRAN EKONOMI
AL SYAIBANI

Asy-Syaibani diangkat sebagai


Abu ‘Abdillah Muhammad bin al- hakim di ar-Riqqah (Irak) oleh
hasan bin Farqad asy-Syaibani, Khalifah Harun ar-Rasyid (149
Lahir pada tahun 132 H (750 M) H/766 M-193H/809 M)
di kota Wasith menggatikan Abu Yusuf yang
telah wafat.

Kitab Al-Kasb adalah karya imam


Imam Asy Syaibani meninggal dunia asy syaibani yang terkenal
pada tahun 189 H (804 M) di kota membahas bidang ekonomi
Al-Ray, dekat Teheran, pada usai 58 dengan menjelaskan
mikroekonomi
 “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan
ingatlah kepada Allah supaya kamu beruntung (Al-
Jumu’ah : 10)
 Dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari
sebagian karunia Allah dan orang-orang yang lain
berperang dijalan Allah (Al-Muzammil : 20)
• Dan Saling tolong menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan
(Al-Maidah :2)
• Sesungguhnya Allah selalu menolong hambanya selama hamba tersebut
menolong saudara Muslimnya (HR Bukhari Muslim)
PEMIKIRAN EKONOMI
ABU UBAID

Al-Qasim bin Sallam bin


Miskin bin Zaid al-Harawi al- Pada tahun 192 H Abu Ubaid Karya-karya nya terkenal
Azadi al-Baghdadi atau yang diangkat menjadi qadi dan salah satu yang
lebih dikenal sebagai Abu (hakim) di Tarsus hingga termahsyur adalah kitab Al-
Ubaid lahir pada 154 H di tahun 210 H pada saat Amwal yakni kitab yang
kota Harrah, Khurasan, pemerintahan Harun Ar- berisi pandangan Abu Ubaid
sebelah barat laut Rasyid. mengenai keuangan publik.
Afganistan. 
Peran Negara dalam Perekonomian

 Azas pengelolaan harta didasarkan atas ketakwaan kepada Allah Swt


 Keberadaan kekayaan pada komunitas kaum muslimin merupakan
tanggungjawab seluruhnya, dan kepala negara berhak menggunakannya
demi kepentingan seluruh kaum muslimin
 Pemerintah bertanggungjawab atas keamanan, kesejahteraan, melindungi
hak-hak rakyat, mengatur kekayaan publik dan menjamin terpeliharanya
maqasid syariah
 Keadilan menjadi prinsip dasar dalam misi khalifah
 Khlaifah (pemerintah) menetapkan hukum berdasarkan Al-Quran dan As-
Sunnah dan harus menyayangi rakyatnya
 Negara bertugas menegakan nilai-nilai keadilan sosial, mengatur keuangan
negara seefektif mungkin dan menyediakan kebutuhan pokok, fasilitas
umum, distribusi pendapatan yang berkeadilan
Sumber Penerimaan Keuangan Publik

Jizyah

Kharaj
Fa’i
Usyr

Khumus
Pendapatan Negara

Zakat Pertanian

Zakat
Zakat/Shadaqah
Perdagangan
Zakat Binatang
Ternak
Kategori Harta Fai
Menurut Abu Ubaid

 Fa'i adalah bentuk penerimaan negara yang


diperoleh tanpa melalui peperangan, yaitu
merupakan pajak yang dikenakan kepada kaum
musyrikin yang tidak mau memeluk agama Islam,
 Harta Fa’I dikelompokan oleh Abu Ubaid
diantaranya terdiri atas kharaj/pajak tanah hasil
kelolaan, jizyah/pajak tahunan, dan usyr/pajak
perdagangan.
Penghasilan atau tanah taklukan kaum muslimin
dengan jalan damai yang pemilknya menawarkan
Kharaj untuk mengolah tanah itu sebagai pengganti sewa
tanah dan bersedia memberikan sebagian dari hasil
produksinya YAITU ½ dari hasil produksi

Jumlah jizyah yang dibayarkan (i) 1 dinar;


atau (ii) 1 ekor sapi umur 1 tahun untuk
kepemilikan 30 ekor sapi; (iii) 1 ekor sapi
Jizyah umur 2 tahun untuk kepemilikan 40 ekor
sapi; (iv) 1/10 penghasilan dari tanah bila
diairi oleh air hujan dan 1/20 bila
menggunakan biaya.

Menurut Abu Ubaid usyr diberlakukan sejak


masa Umar Bin Khatab sehingga bersifat
Usyr
makruh . Besaran 1/10 dari hasil barang yang
diperdagangkan
Harta Khumus
Menurut Abu Ubaid

 Khumus menurut Abu Ubaid adalah 1/5 ghanimah


 Harta yang terkena khumus, yaitu :
 1) Ghanimah QS. Al-Anfal: 41
 2) khumus dari harta yang diperoleh melalui
penambangan dan harta yang terpendam (rikaz)
 3) khumus pada harta yang dipendam
Alokasi Pendapatan Fai
Dikotomi Badui - Urban
Abu Ubaid menyatakan bahwa, kaum badui (pedesaan) berbeda dengan
kaum urban (perkotaan). Beberapa hal yang dilakukan oleh kaum
perkotaan yang tidak dilakukan oleh kaum di desa pada masa tersebut
diantaranya :
 Ikut terhadap keberlangsungan Negara dengan berbagi kewajiban
administratif dari semua kaum muslimin.
 Memelihara dan memperkuat pertahanan sipil melalui mobilisasi jiwa dan
harta mereka.
 Menggalakkan pendidikan dan pengajaran melalui proses belajar-
mengajar al-Qur'an dan as-Sunnah serta penyebaranya.
 Berkontribusi terhadap keselarasan sosial melalui pembelajaran dan
penerapan hudud.
 Memberikan contoh universalisme Islam melalui shalat berjamaah.
 Abu Ubaid yang berusaha membangun konsep suatu
negara islam berdasarkan administrasi, pertahanan,
pendidikan, hukum, dan kasih sayang memprioritaskan
pendistribusian maanfaat dari perolehan fa'I kepada
masyarakat perkotaan. Hal tersebut disebabkan
karakteristik itu dimiliki oleh kaum perkotaan. Sedangkan
kaum pedesaan tidak memberikan kontribusi sebesar yang
telah dilakukan kaum perkotaan, sehingga tidak bisa
memperoleh manfaat pendapatan fai sebanyak kaum
perkotaan.
Harta Zakat Menurut Abu Ubaid
 Abu Ubaid dalam Kitab Al-Amwal mencakup 3 (tiga) hal, yaitu
(i) penarikan zakat dilakukan oleh pemerintah atau pihak
yang mewakilinya; (ii) pembagian wilayah dalam penarikan
zakat dan penyalurannya, dan (iii) penyaluran silang (cross
distribution) antara daerah yang kelebihan zakat dan daerah
kekurangan zakat.
 Prioritas penyaluran zakat diprioritaskan pada daerah di
mana zakat tersebut diambil. Sedangkan penyaluran zakat ke
daerah lain dapat dilakukan apabila suatu daerah mengalami
kelebihan (surplus) zakat. Dalam hal ini diperlukan perhatian
serius pemerintah dalam mengawasi daerah yang mengalami
kelebihan (surplus) dan daerah yang mengalami kekurangan
zakat.
Kepemilikan dalam Konteks Kebijakan
Perbaikan Pertanian

 Dalam pandangan Abu Ubaid, sumber


daya publik, seperti air, padang rumput,
dan api tidak boleh dimonopoli. Seluruh
sumber daya ini hanya dapat
dimasukkan ke dalam kepemilikan
negara yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Fungsi Uang Menurut Abu Ubaid

 Abu Ubaid mengakui adanya dua fungsi uang yang tidak mempunyai
nilai intrinsik sebagai standar dari nilai pertukaran (standard of
exchange value) dan sebagai media pertukaran (medium of exchange).
 Mendukung uang logam dari emas dan perak dalam teori ekonomi
konvensional
 Menurut Abu Ubaid :
“Adalah hal yang tidak diragukan lagi bahwa emas dan perak tidak
layak untuk apapun kecuali keduanya menjadi harga dari barang dan
jasa. Keuntungan yang paling tinggi yang dapat diperoleh dari kedua
benda ini adalah penggunaanya untuk membeli sesuatu”
 Jika kedua benda tersebut digunakan sebagai
komoditas, nilai dari keduannya akan dapat berubah-
ubah pula, karena dalam hal tersebut keduanya akan
memainkan dua peran yang berbeda, yakni barang yang
harus dinilai atau sebagai standar penilaian dari barang-
barang lainnya. Abu Ubaid secara implisit mengakui
tentang adanya fungsi uang sebagai penyimpan nilai
(store of value) ketika membahas jumlah tabungan
minimum tahunan yang wajib terkena zakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai