Anda di halaman 1dari 8

Panduan Calistung di Kuttab Al Fatih

❤ RESUME AKADEMI KELUARGA❤

PARENTING NABAWIYAH

Resume Akademi Keluarga Kelas Tanah Baru

(Info Akademi Keluarga Tanah Baru: 083 88 222 567)

Hari/ tgl : Rabu, 15 April 2015


Tema : Panduan Calistung di Kuttab Al Fatih
Narasumber : Ustzh. Nurliani R. D
Resume by : Annisa Elmiani

Orang tua biasanya akan memberikan pesan-pesan kepada anak ketika ia akan pergi sekolah.
Misalnya, 'jangan nakal', 'makannya dihabiskan', 'jangan main kotor-kotoran', dsb. Seharusnya
kita tidak lupa sampaikan pesan penting, seperti: 'perhatikan adabmu', 'ucapkan salam pada
guru dan teman-teman', dsb. Jadi yang terpenting adalah adab.

● Calistung kaitannya dengan keimanan adalah aplikasinya. Kurikulum Kuttab adalah Iman dan
Al-Qur'an. Dalam hal ini, iman tidak hanya sebatas materi. Iman memang diucapkan dengan
lisan, diyakini dalam hati, dan dilaksanakan dalam perbuatan. Namun, iman itu utamanya
adalah aplikasinya, wujud nyatanya dalam perbuatan.

● PROLOG ●

Coba jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

》Baca tulis untuk apa dan siapa?

》Apa yang dibaca?

》Sejauh apa pengaruh membaca?

》Baca, tulis lebih sering mana?

》Baca, tulis, dan bahasa sama kah?

● Harus diingat bahwa anak-anak bisa meniru apa yang ia baca. Hati-hati dengan bacaan anak
meskipun bukunya berlabel islam. Orang tua harus memilihkan bacaan dengan cara ketika
akan membelikan sebuah buku coba bayangkan kira-kira apa yang ada dalam pikiran anak
ketika membaca buku ini.

● Kuttab merupakan sekolah milik umat islam yang berkembang di Jazirah Arab. Kuttab Al Fatih
memang memiliki metode tersendiri, namun ada beberapa kesamaan dengan ragam sekolah
Kuttab tersebut yaitu:

》Kurikulum dasarnya sama-sama Al-Qur'an


Kuttab Al Fatih targetnya anak hafal 7 Juz selama 7 tahun (aslinya yang di Arab itu 30 Juz).
》Kemampuan dasar calistung dan kemampuan dasar agama diajarkan pada anak.
Kuttab Al Fatih mencoba mengadopsi dan menyesuaikan menggunakan Bahasa Indonesia.
Kaidah-kaidah Bahasa Indonesia dipelajari meskipun belajar dengan berpedoman Al-Qur'an
yang berbahasa Arab.

》Kuttab di Arab, sebelum hafal dan talaqqi, anak-anak menulis dulu sebelum hafalan. Jadi
kemampuan menulis itu sangat penting untuk hafalannya. Anak menulis lalu menghafalkannya.
Jadi konsep menulis diajarkan terlebih dahulu.

● KERANGKA

Dalam konsep islam, urutan itu penting dan berkesinambungan. Contohnya, dalam fiqih
thaharah dulu yang dipelajari baru shalat. Padahal shalat adalah hal pertama yang dihisab. Itu
karena sebelum shalat kita harus thaharah dulu.

》Kerangka dalam Pengajaran Calistung di Kuttab Al Fatih yaitu:

1| Bersumber pada Al-Qur'an Juz 30 yang dibuat modul-modul bertemakan Alam, Manusia,
Kisah, dan Tadabbur.

2| Contoh modul:

¤ Alam; pagi, siang, malam, tata surya, musim, dll.


¤ Manusia; sifat-sifat manusia (lebih dari 18 sifat buruk manusia dan 3 sifat baiknya), interaksi
dengan Allah, keluarga, saudara, dan sesama muslim.
¤ Kisah; penggalan kisah-kisah hikmah
¤ Tadabur; mengupas isi satu ayat, temanya, kaitannya dengan ayat lain di surat lain, sebab
turunnya ayat tersebut, dll.

3| Modul tersebut menjadi landasan untuk pengajaran calistung yang diberikan secara
terintegrasi.

4| Teknis pengajaran terdiri dari dua level, yaitu Awal dan Qonuni:

¤ Level Awal 1-2; Alam


Level Awal 3; Manusia
Untuk usia 5-7 tahun.
¤ Level Qonuni; Tadabur.
Untuk usia 8 atau 9 tahun-12 tahun.

》Misalnya setelah hafalan Qur'an, kemudian mengkaji ayat-ayat yang telah dihafalkan
tersebut. Guru merangkumnya menjadi sebuah kegiatan yang akan menguatkan keimanan.

● Kenapa di Kuttab mengajarkan calistung harus berpedoman Al-Qur'an dan teraplikasikan


keimanannya?

Sebagai seorang muslim kita harus bercita-cita besar, punya tujuan yang mulia karena Allah
swt sudah memuliakan kita.
● QS. Al-'Alaq: 1-5
‫الر ْح َٰم ِن ه‬
‫الر ِح ِيم‬ ‫َّللاِ ه‬
‫ِب ْس ِم ه‬
‫ا ْقرأْ ِباس ِْم ر ِبِّك الهذِي خلق‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

ِ ْ ‫خلق‬
ٍ ‫اْل ْنسان ِم ْن عل‬
‫ق‬
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

‫ا ْقرأْ وربُّك ْاْل ْكر ُم‬


Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

ْ ‫الهذِي علهم ِب‬


‫القل ِم‬
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

ِ ْ ‫علهم‬
ْ ‫اْل ْنسان ما ل ْم ي‬
‫عل ْم‬
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

◆ Dalam surat ini ada perintah untuk membaca. Siapa yang diperintahkan? Nabi Muhammad
saw yang mana beliau diutus untuk umat islam hingga akhir zaman. Jadi, sebagai umat islam
tentunya kita pun harus melaksanakannya.

Biasanya membaca adalah materi yang disiapkan orang tua untuk anak-anaknya yang akan
masuk Sekolah Dasar. Sehingga orang tua berlomba-lomba mengajari anak, bahkan
memasukkan mereka ke sekolah membaca.

Sebagai umat muslim, PERBAIKI TUJUAN KITA.


Kita harus punya TUJUAN BESAR.

Membaca adalah perintah Allah swt. Bisa kita lihat bahwa kata Iqra! dalam surat Al-'Alaq
diulang dengan makna yang berbeda.

¤ Pada ayat pertama


yaitu perintah membaca.
¤ Ayat 3 adalah mengenai apa yang dibaca? Tentunya syariat yang ada dalam Al-Qur'an.

Membaca adalah syariat untuk menjalankan apa yang diperintahkan Allah swt. Itulah yang
disebut iqra sebagai keseimbangan dalam ilmu.

Jadi...

Jika kita sudah bisa membaca tapi belum membaca syariat berarti ilmu kita belum seimbang.
◆ Dalam surat Al-'Alaq ada perintah untuk berilmu. Begitulah Allah swt memuliakan kita
dengan perintahNya agar kita menjadi umat yang paling cerdas, berilmu dan berpengetahuan.
Kita diberikan pedoman yang paling lengkap yaitu Al-Qur'an, kitab paling sempurna yang
melengkapi kitab-kitab sebelumnya. Jadi, umat islam harus unggul !.

◆ Surat Al-'Alaq juga menjelaskan tentang pembalasan. Kaitannya yaitu bahwa apa yang
dibaca akan berpengaruh terhadap pola pikir dan perilaku kita. Perilaku kita akan menentukan
balasan apa yang akan didapat di yaumil akhir.

Contoh: terlalu banyak membaca majalah gosip misalnya, bisa membawa kita pada perilaku
ghibah bahkan menyebar fitnah. Tentu akan mendapat balasan yang sesuai dengan perilaku
tersebut.

● APA TUJUAN BESAR ITU?

Kembali ke pengertian Iqra' sebagai perintah Allah swt. TUJUAN BESARnya adalah SURGA.
Surga didapat karena keridhaan Allah swt. Keridhaan Allah swt didapat dengan melaksanakan
perintahNya dan menjauhi laranganNya.

》Pertanyaan-pertanyaan di atas terjawab sudah. Merujuk pada surat Al-'Alaq bahwa baca dan
tulis untuk seluruh umat muslim sebagai wujud melaksanakan perintah Allah swt yang
merupakan salah satu bentuk aplikasi keimanan. Agar ilmu menjadi seimbang, maka kita harus
membaca syariatNya. Pengaruh bacaan itu sendiri amat luas bahkan bisa sampai ke balasan
apa yang kita dapat di akhirat akibat dari apa yang kita baca.

● BERHITUNG

Islam mengharuskan umatnya agar pandai. Belajar berhitung kembali lagi kepada alasan
agama. Simak ayat-ayat berikut.

◆ QS. Yunus: 5

َٰ ‫الس ِنين و ْال ِحساب ۚ ما خلق ه‬


‫ت ِلق ْو ٍم ي ْعل ُمون‬ ْ ‫ص ُل‬
ِ ‫اْليا‬ ِ ِّ ‫َّللاُ ذ ِلك ِإ هَّل ِب ْالح‬
ِّ ِ ‫ق ۚ يُف‬ ِّ ِ ‫ازل ِلت ْعل ُموا عدد‬ ً ُ‫ضيا ًء و ْالقمر ن‬
ِ ‫ورا وقدهرهُ من‬ ‫هُو الهذِي جعل ال ه‬
ِ ‫ش ْمس‬
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-
manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun
dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui".

◆ QS. Al-Muddatsir: 31

"Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami
menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah
imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-
ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
(mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu
perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara
Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia".

◆ QS. An-Nisa: 11

"Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu:


bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika
anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan
untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika
yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia
diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu
mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian
tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.
(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang
lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

》Dari ayat-ayat di atas kita bisa lihat bahwa ada ilmu astronomi (QS. Yunus: 5) yang tentu saja
boleh dipelajari oleh umat islam, asalkan tetap dibingkai syariat.
Berhitung juga bisa menambah keimanan dan keyakinan seorang muslim sedangkan bagi
orang kafir akan menjadi cobaan (QS. Al-Muddatsir: 31). Dalam Islam, ilmu berhitung amat
penting untuk mempelajari syariat dan menegakkan syariat Allah swt. Kita bisa lihat berapa
banyak orang Islam yang pandai namun tidak mengerti hukum warits seperti yang tertera dalam
QS. An-Nisa: 11.

----------------------------
(Ada di hand out)

● PANDUAN CALISTUNG KUTTAB AL-FATIH ●

¤ Membaca

》Landasan

a. Membaca Kitabullah al Masthur/ tertulis (Al-Qur'an)


b. Membaca Kitabullah al Mandzur/ terlihat (aturan di semesta, ayat-ayat semesta)
c. Membaca Kitabullah al Mansyur/ tersebar (aturan di masyarakat, ayat-ayat jiwa).

》Sumber Pengajaran: modul alam, kisah (fase makiyah), manusia di juz 30.
》Metode: talaqqi, mandiri.

》Teknis Pengajaran

● Level Kuttab Awal:

Mulai dari mengenal dan membaca nama-nama benda yang terdapat dalam terjemah ayat yang
dikaji atau kisah yang disampaikan.

Tahapannya:
1. Mengenal huruf dari sebuah kata
2. Membaca suku kata
3. Membaca Kata
4. Mengaitkan kata dengan kata
5. Membaca kalimat sederhana

● Level Kuttab Qonuni

1. Membaca terjemahan dan tafsir dari ayat yang dikaji.


2. Membaca kalimat, paragraf sampai artikel dari kisah atau materi yang berkaitan dengan ayat,
dengan panduan EYD yang disesuaikan dan diajarkan yang perlu saja (mendasar).
3. Membaca buku dan memahaminya.

¤ Menulis

Ilmu dari Al-Qur'an harus dibaca, dipahami, digali dan ditadaburi untuk kemudian dituangkan
kembali dalam bentuk tulisan. Sehingga ilmu itu bisa menyebar dan dinikmati oleh banyak
orang. Semuanya membutuhkan proses. Oleh karena itu, anak-anak perlu diajarkan bagaimana
menulis yang baik dan benar mulai dari hal-hal sederhana. Berikut tahapannya:

● Pra menulis; melatih motorik anak dengan berbagai kegiatan.

● Menulis

a. Menulis huruf, angka dengan urutan yang benar.


b. Menulis kata dari nama-nama benda yang sudah dipelajari dari ayat yang dikaji.
c. Menulis kalimat, alinea, sampai menuju tulisan utuh (mulai dari menyalin, menuliskan apa
yang dihafalkan, dan menulis ide yang muncul setelah proses membaca ilmu).
d. Menghasilkan sebuah karya.

¤ Berhitung

Belajar berhitung pun harus berlandaskan agama. Berhitung merupakan kemampuan yang
harus dimiliki seorang muslim.

● Pengajaran Berhitung: turunan dari kurikulum Iman (Kisah, Alam dan Manusia). Ada saatnya
berhitung diintegrasikan dengan murofaqot/ pelajaran seperti Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.

● Karakter Iman dalam Ilmu Hisab/ Hitung (Internal dan Eksternal Value).
Ini poin utamanya dimana apa yang diajarkan pada anak tak sekadar bermanfaat bagi diri dan
lingkungannya, namun menjadi modal untuk menanamkan nilai-nilai tauhid serta memperkuat
iman dan takwa.

◆ Orientasi: taat pada Allah swt dan Rasulullah (contoh: QS. Al-Baqarah Ayat 261).
◆ Unsur sosial: berbagi, sabar, toleransi, empati.
◆ Pemenuhan kebutuhan diri.

● Contoh Aplikasi Pengajaran Berhitung terkait Murofaqot:

◆ Berhitung dalam Murafaqot Bahasa Indonesia: soal cerita (tertulis dan lisan)
◆ Berhitung dalam Murafaqat IPA: menghitung jenis buah yang tumbuh di sekitar rumah,
pengamatan siklus waktu.
◆ Berhitung dalam Murofaqot IPS: jika sedang belajar angka 3, maka tugasnya mengumpulkan
3 nasihat, bersilaturrahim ke 3 tetangga, dll.

● Tahapan Berhitung per level:

◆ Kuttab Level Awal

1. Mulai dari mengenal banyak benda, dan menghitung banyak benda.


2. Mengenal angka (nama bilangan dan lambang bilangan).
3. Mengenal operasi hitung (penjumlahan, pengurangan).
4. Jika sudah mahir lanjutkan dengan perkalian.
5. Mengenal geometri.
6. Soal cerita sederhana.

◆ Kuttab Level Qonuni

1. Perkuat operasi hitung (dasar penjumlahan, pengurangan dan perkalian).


2. Problem solving
3. Geometri
4. Soal cerita

----------------------------

🔹 Usia berapa mengajarkan membaca?

Tidak ada patokan khusus mengenai usianya. Untuk syariat seperti shalat, jelas dikatakan di
usia 7 tahun sudah mulai diperintahkan. Jadi, kita bisa mengambil kaidahnya. Beri toleransi
hingga 10 tahun.
Contoh lain, mengenai berhijab bagi anak perempuan apakah sebelum baligh?
Ternyata lebih baik ketika anak perempuan sudah terlihat menarik, mulai biasakan untuk
menutup auratnya.

Untuk membaca ada yang usia 4 tahun sudah bisa diajari. Bisa ajarkan katanya lalu maknanya.

🔹 Usia 0-5 tahun persiapkan/ didik anak seoptimal mungkin dalam keluarga sebelum dibantu
oleh lembaga. 0-3 tahun tanamkan tauhid, disiplin. Mengenai disiplin bahkan ketika sedang
hamil, jadwal makan dan tidur seorang ibu dapat berpengaruh pada kedisiplinan anak.

🔹Bolehkah belajar bahasa asing?

Ada dalam siroh dimana Rasulullah pada masa itu memerintahkan untuk berkorespondensi
dengan kerajaan lain. Para tawanan pun dikurangi hukumannya jika mengajarkan bahasa asing
pada 10 orang muslim. Jadi, belajar bahasa asing itu boleh asalkan diluruskan tujuannya.

🔹Apakah Bahasa Arab dulu (karena mempelajari Al-Qur'an) atau Bahasa Indonesia/ tulisan
latin dulu?

Karena lingkungan berbahasa Indonesia dan komunikasi sehari-hari dengan Bahasa Indonesia,
maka sebaiknya diajarkan bahasa di mana kita tinggal supaya anak bisa beradaptasi dan
berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.

Untuk pengajaran Qur'an lihat dulu sejauh mana kebutuhannya, kalau menghafal silakan
ajarkan karena anak pada tahap tidak harus memahami apa yang dihafalnya.

Anda mungkin juga menyukai