Anda di halaman 1dari 20

LEMBAGA

KAJIAN MANHAJ
TARBIYAH
( LKMT)

MINHAJ TARB IYYAH


MARHALAH MUA YYID
______________________
MADAH :
SIROH NABAWIYAH

No. Dok

: 11//MT/LKMT/02

Pokok Bahasan

: Hijrah ke Habasyah

No. Kode P.B

Status Revisi

2.1.1.11.020

: 0/ 0

Jumlah Halaman : 20

I. TUJUAN UMUM MADAH


1. Mengokohkan hubungan peserta dengan perjalanan hidup Rasulullah -Shallallahu
'alaihi wa sallam- menteladani secara baik beliau saw, serta mengambil berbagai
pelajaran dan ibrah.
2. Mengajak peserta untuk merenungi berbagai tata cara pengaturan dan manajemen
yang ditetap Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- untuk menegakkan negara
Islam di Madinah.
II. TUJUAN KOGNITIF
1. Memaparkan sebahagian intimidasi yang dialami Rasulallah dari orang
Quraisy.dengan menghadirkan keteguhan dan kesabaran para sahabat pada ujian
dan cobaan tersebut.
2. Menjelaskan sikap abu thalib terhadap nabi.
3. Menjelaskan apa yang mendorongnya hijrah ke habasyah.
4. Menyebutkan pengaruh hijrah ke Habasyah.
5. Menyebutkan pengaruh boikot orang Quraisy terhadap kaum muslimin
6. menjelaskan berbagai upaya Quraisy seperti mediasi dialog, tawar menawar, serta
berbagai penindasan Quraisy untuk menghentikan dakwah nabi Saw
7. Menjelaskan pelajaran berharaga dari berbagai upaya Quraisy dalam
mengahalangi dakwah Rasul
8. Pelajaran dari peristiwa hijrah pertama ke Habsy
9. Menjelaskan pelajaran berharga dari peristiwa pemboikotan total terhadap kaum
muslimin, bani hasyim dan bani Muthalib
10. Menjelaskan pelajaran bergarga dari peristiwa ke Habsy yang kedua
III. TUJUAN AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK
1. Mencintai Rasul, keluarganya dan para sahabat.dan menanamkan dilubuk hati
siswa ,dan menghindarkan mereka dari orang-orang yang mencela.
2. Menghormati para sahabat yang telah membela Rasulullah -Shallallahu 'alaihi
wa sallam.
3. Merasa sesak (sempit) dada terhadap berbagai sikap yang berujung pada
menyakiti Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam.
4. Merasa bahagia dan gembira saat membaca sirah Rasulullah -Shallallahu 'alaihi
wa sallam- dan sirah para sahabatnya.
5. Merasa bahagia saat membaca sikap-sikap yang menggambarkan kecintaan
beliau saw dari sirah beliau saw.
6. Merasa rindu untuk mendengarkan hadits Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

7. Menolak untuk menyakiti seseorang dengan sepatah kata, sebagaimana ia juga


menolak untuk menghina saudaranya seiman.
8. Berqudwah kepada Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- dalam kecintaan
beliau kepada manusia, semangat beliau untuk memberikan yang terbaik kepada
mereka (nasehat) serta mendakwahi mereka agar mendapatkan hidayah.
9. Mengajak kawan-kawannya untuk menteladani Rasulullah -Shallallahu 'alaihi
wa sallam.
10. Menggabungkan diri kepada jamaah yang menyeru kepada Allah -Subhanahu
wata'ala- dengan kebenaran dalam rangka menteladani Rasulullah -Shallallahu
'alaihi wa sallam.
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah :
1. Kegiatan Pembuka
Mengkomunikasikan tentang tujuan mengkaji Hijrah ke Habasyah
2. Kagiatan Inti:
a. Kajian tentang Hijrah ke Habasyah
b. Berdikusi dan tanya jawab tema kajian ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan
psikomotor)
c. Penekanan dari Murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam
materi Hijrah ke Habasyah
3. Kegiatan Penutup:
a. Tugas mandiri (dalam pilihan kegiatan pendukung dan dzatiyah)
b. Evaluasi
VI. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG
1. Peta dan gambar tentang Makkah dan sekitarnya, dengan cara menentukan
tempat-tempat yang memiliki hubungan dengan kehidupan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
2. Membuat leaflet (kanvas) atau gambar yang menceritakan lingkungan tempat
Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- mendapatkan pembinaan.
3. Mempergunakan media massa Islam dan memberikan tekanan (focus) terhadap
berbagai momentum yang berhubungan dengan tema yang sedang dibahas.
4. Nasyid- nasyid yang dilantunkan oleh para siswa yang berisi ajakan untuk
berqudwah kepada Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam.
5. Saat pergi umrah bersemangat untuk mengenal lingkungan (milieu) dan tempattempat yang berhubungan dengan kehidupan Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa
sallam.
6. Merekam dan memutar beberapa kisah yang mengisahkan sebagian dari kecintaan
Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- perjuangan beliau yang habis- habisan
untuk berdakwah.
7. Mendayagunakan berbagai rekaman baik audio maupun visual dari radio atau
televise yang berkaitan dengan tema.

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

8. Memilih beberapa momentum dari kehidupan Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa


sallam- dan menggubahnya menjadi pragmen atau drama singkat yang dimainkan
oleh anak-anak muda.
9. Film Arrisalah
10. Menyediakan siaran dan tulisan dimedia cetak yang berhubungan dengan tema
tersebut.
11. Mengumpulkan ayat quran, hadis, riwayat yang matsur dan syair yang
berkenaan dengan tema tersebut
12. Membuat bahasan tentang manhaj rasul dalam membentuk pribadi muslim.
13. Menghimpun teks-teks al-quran dan hadist yang menjelaskan sunah ujian Allah
kepada para nabi.
14. Menulis karakteristik musuh- musuh islam dan upaya membentengi diri dari
mereka.
15. Menjawab syubhat yang di isukan oleh musuh- musuh islam.
16. Membuat drama sinetron atau film lewat radio atau televisi yang menerangkan
kejahatan orang-orang musyrik terhadap nabi dan para sahabat.
17. Sering mendengarkan siaran radio atau menyaksikan tayangan tv dan dialog
interaktif.
V. EVALUASI DAN MUTABAAH
Soal jawab seputar kehidupan Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- setelah
diangkat menjadi nabi dan rasul.
VI. TUJUAN TARBIYAH DZATIYAH
1. Memperkuat kecintaan kepada nabi , ahlul bait dan sahabat di hati para pelajar.
2. Membekali pelajar dengan kajian tentang kebutuhan manusian terhadap risalah
nabawiyah.
3. Memahamkan pelajar atas hikmah dipilihnya Jazirah Arab sebagai tempat
diutusnya nabi Muhammad saw
4. Memperdalam pemahaman pelajar terhadap penomena pertolongan rabbani dalam
memunculkan nabi Muhammad saw dan mempersiapkannya.
5. Merenungkan ayat dan ciptaan Allah adalah sarana penting yang mengantarkan
manusia mengenal Allah swt dan mengesakan-Nya
6. Setiap muslim berkewajiban menyediakan waktu harian atau pekanan untuk
berkhalwat dengan Rabbnya, mengevaluasi dirinya, merasa dalam pengawasan
Rabbnya, memikirkan ciptaan dan ayat-Nya, melepaskan diri dari material dunia
dan kesenangannya. Sebagaimana ibadah yang jauh dari mata kebanyakan orang
adalah sarana penting untuk ikhlas, dan membersihkan diri dari noda,
mengembalikan kebersihan dan kesuciannya.
7. Banyak memikirkan ayat dan nikmat Allah akan melahirkan rasa cinta dan
mengagungkan Allah, memperkecil material dunia di matanya, khususnya jika
dzikir itu disertai dengan membaca kitab-Nya.
8. Menjauhkan diri dari tempat yang tidak baik adalah salah satu bentuk dan salah
satu level pengingkaran. Sehingga Rasulullah saw meninggalkan segala macam
bentuk kesesatan yang ada di tengah-tengah kaumnya, dan berkhalwat dengan
Rabbnya jauh dari kaumnya.
__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

9. Siswa mengenal kisah turunnya wahyu dan diutusnya rasul dengan


menyebutkan hambatan- hambatan yang dihadapinya ketika hijrah.
10. Menjelaskan penolakan Quraisy terhadap dakwah rasul.
11. Menyebutkan cara-cara yang bijak yang dipakai oleh rasul dalam menghadapi
orang yangkeras kepala ,pembangkang Quraisy
12. Semangat meneladani cara rasul dalam tarbiyah , teladan ,sikap dan contoh serta
kisah.
13. giat mengajak manusia sesuai kemampuan akal mereka.
14. aktif meneladani rasul bagaimana mentarbiyah para sahabatnya.
15. Bersama-sama berperanserta mentarbiyah masyarakat .
16. Memberikan bukti bahwa dakwah islam universal.
17. Mengenal musuh-musuh islam dari awal mula di makkah.
VII. METODE PENGAJARAN SIROH NABAWIYAH
1. Menjelaskan pentingnya mempelajari sirah nabawiyah dan tujuannya dan
ihtimam salafussalih dengannya.
2. Menjelaskan dan memaparkan kejadian yang berhubungan dengan tema
pelajaran.
3. Menyebutkan ayat yang berhubungan dengan sirah nabawiyah dan
menjelaskannya.
4. Menjelaskan tabiat fase yang dilalui saat kejadian peristiwa sejarah tersebut.
5. Menjelaskan Aspek da'awi yang berhubungan dengan sirah.
6. Menjelaskan pelajaran dan ibroh yang bisa di ambil dari peristiwa tersebut.
7. Sikap-sikap tarbawi (menghubungkkan sekarang dengan dulu).
8. Fiqih peristiwa.
9. Memperkenalkan referensi yang membahas peristiwa tersebut baik kitab lama
ataupun baru.
10. Meminta untuk melakukan kegiatan pendukung.
11. Mutaba'ah dan penilaian.
VIII.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

REFERENSI
As-Sirah An-Nabawiyah Durusun wa Ibar, karya
Sirah nabawiyah
Zaadul ma'ad
Arrahiqul makhtum
Nurul Yaqin
Assirah Annabawiyah

DR. Musthafa As-Siba


- Ibnu Hisyam
- Ibnul Qayim
- Al Mubarak Furi
- Khudhari
- Ibnu Katsir

IX. MUHTAWA

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

VII. HIJRAH KE HABASYAH

BAGIAN INI MENCAKUP:


Hijrah I ke Habasyah dan Pengaruhnya
Hijrah II ke Habasyah, Sikap Quraisy dan An Najasiy


MUQADDIMAH HIJARAH
Pada pembahasan yang lalu tentang siksaan dan tekanan yang dialami Rasulullah
dan kaum mukminin yang menjadi pengikutnya. Tidak ada pertahanan yang dilakukan
kaum mukminin dan Rasulullah saw selain sabar sebagaimana kesabaran para rasul UlulAzmi sebelumnya, sehingga orang-orang kafir yang frustasi memaksa kembali orangorang beriman ini kembali kepada agama nenek moyangnya. Akan tetapi siksaan itu tidak
menambah mereka kecuali iman, dan komitmen keapda kebenaran.

MEDIASI UTBAH DAN UPAYA TAWAR MENAWAR


Kaum musyrikin menduga bahwa kekerasan dan tekanan tidak membuahkan
hasil. Teror yang tidak pernah henti hanya menghasilkan kegagalan kufur dan penyebaran
Islam. Lalu mereka berkumpul mendiskusikan masalah ini, untuk mencari solusi dari
proses tukar pendapat untuk dapat menggapai rencananya.
Dalam pertemuan itu Utbah bin Rabiah seorang pemimpin yang disegani di
tengah kaumnya: Wahai orang-orang Quraisy.. mengapa saya tidak temui Muhammad
lalu bicara, dan menawarkan hal- hal yang barangkali akan diterima sebagiannya, lalu kita
berikan dan dia berhenti menyerang kita.
Mereka menjawab: Wahai Abul Walid, bangkit dan silahkan bicara dengannya.
Dengan ini kaum Quraisy menempuh cara diplomatik setelah gagal menggunakan
cara tekanan dan ancaman untuk dapat menghentikan dawah Rasulullah.
Mewakili kaum Quraisy, Utbah mendatangi Rasulullah saw, yang sedang shalat di
masjid. Utbah menyampaikan perihal kedatangannya, dengan bahasa yang lembut,
mencoba menarik perhatiannya dengan semua cara. Hal ini dilakukan dengan
menyampaikan:
Wahai putra saudarakusesungguhnya keberadaanmu di tengah-tengah kita seperti
yang telah kamu ketahui.. engkau orang yang terbaik kedudukan dan keturunannya. Dan
kamu telah membawa sesuatu yang sangat besar bagi kaummu, kamu pecah belah
persatuan mereka, kamu anggap bodoh para pemukanya, kamu cela tuhan dan agamanya,
kamu tidak mempercayai apa saja yang datang dari nenek moyangnya. Cobalah
dengarkan tawaranku, aku tawarkan kepadamu beberapa hal yang dapat kamu fikirkan,
barangkali ada sebagian yang kamu terima.
Jawab Nabi Muhammad saw: Katakan wahai Abul-Walid aku dengarkan.

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

Kemudian Utbah menawarkan kepada Nabi dengan berbagai tawaran: Wahai anak
saudaraku, Jika dengan yang kamu bawakan ini untuk mendapatkan harta, kami akan
kumpulkan harta kami untukmu sehingga kamu menjadi orang yang paling kaya. Jika
kamu ingin kekuasaan maka kami angkat kamu sebagai pemimpin kami. Dan jika yang
kamu bawakan ini karena jin yang kamu tidak bisa menolaknya, kami akan carikan tabib,
kami bayar dengan harta benda kami sehingga kamu sembuh.
Ketika masalahnya sudah jelas bagi Rasulullah saw, bahwa kaum kafir berada di
lembah lain (pemahaman lain), Nabi bertanya dengan tenang dan penuh percaya: Sudah
selesai wahai Abul-Walid?
Jawab Utbah: Ya
Sabda Nabi : Silahkan dengarkan jawaban kami. Lalu Nabi membaca awal
surah Fushshilat:




1. Haa M iim
2. Diturunkan dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kau m yang mengetahui,
4. Yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpal ing,
tidak mau mendengarkan.
5. Mereka berkata: "Hat i kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya
dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, Maka Bekerjalah kamu;
Sesungguhnya kami bekerja (pula)."

Rasulullah terus membaca Al Quran sehingga Utbah memintanya untuk menghentikan


bacaannya. Kemudian Utbah pulang kembali ke kaumnya seperti orang yang
kebingungan karena keindahan Kalamullah yang ia dengar, yang ia rasakan bukan syair,
bukan sihir, bukan jampi-jampi.
Jiwanya tergoncang, eksistensinya limbung, ia meminta kaumnya agar mentaati
perintah Muhammad, membiarkannya berdakwah. Ia terpengaruh oleh Al Quran yang
telah Rasulullah bacakan, di luar kemampuan manusia, dan pasti nanti akan berperan
besar di Arab. Ia meminta kaumnya membiarkan beberapa waktu, barangkali ba ngsa
Arab akan membunuhnya sehingga mereka bisa lolos dan tenteram, atau ia menang
mengalahkan Arab, lalu kemenangannya ini menjadi kemenangan bagi kaumnya.
Kaumnya mengatakan: Muhammad telah mensihirmu
Utbah berkata: Inilah pendapatku

TAWAR MENAWAR
Ketika tawaran yang diajukan kepada Rasulullah saw lewat Utbah bin Rabiah
ditolak, mereka menempuh jalur tawar-menawar, agar bisa mendapatkan jalan tengah,
separo darinya dan separo dari mereka.

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

Mereka menawarkan kepada Rasulullah untuk ibadah bersama, mereka mengikuti


ibdah Nabi satu hari, lalu Nabi menyembah tuhannya juga satu hari.
Ketika itu turunlah ayat Allah:



1.
2.
3.
4.
5.
6.

Katakanlah: " Hai o rang-orang kafir,


Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
Dan A ku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
Dan kamu t idak pernah (pula) men jadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
Untukmu agamamu , dan untukkulah, agamaku."

Dengan jawaban yang mematikan ini semakin jelas bagi siapapun yang berakal,
bahwa tawar menawar dalam agama Allah adalah angan-angan kosong, yang tidak
pernah bisa diterima orang yang benar-benar beriman.
Karena masalahnya sudah sangat jelas. Mereka dengan agama yang mereka buat,
dan ia dengan agamanya yang benar dari Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui


PRUSTASI KAUM MUSYRIKIN, DAN FASE INTIMIDASI LAGI
Jelas sekali, mereka mengalami kegagalan dan kegagalan. Dan orang yang sering
gagal akan merasa dirinya lemah tidak berdaya, tidak punya argumen. Hanya saja mereka
gengsi untuk mengakui kebatilannya, sehingga meneruskan kesesatannya dengan
senantiasa berharap dari dalam hatinya, musuhnya dapat dinegoisasi. Mereka meminta
kepada Rasulullah saw agar mencabut dari Al Quran, ayat-ayat yang membuat mereka
marah yang berisi celaan kepada berhala, menganggap bodoh akal mereka, mengancam
mereka dengan adzab Allah. Mereka merasa senang jika ada Al Quran lain selain Al
Quran ini, atau menukarnya sesuai dengan usulannya agar membuang ayat-ayat yang
membuatnya marah. Maka Allah turunkan jawabannya:


Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari p ihak d iriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali
apa yang diwahyukan kepadaku. QS. Yunus: 15

Demikianlah tekanan, tipuan, dan tawar menawar luntur di depan gelombang


dawah, padam dan depan cahaya iman. Kaum Quraisy menyadari bahwa sasarannya
sudah tidak akan dicapai. Maka mereka kembali ke jalur pertama, menimpakan siksa
kepada kaum muslimin dengan siksaan yang berat, melipat gandakannya, menganeka
ragamkan macamnya dengan berbagai cara yang di luar batas kemampuan manusia.
Rasulullah menyaksikan musibah yang dialami para sahabatnya, pukulan yang
menakutkan, dan kaum muslimin yang tidak berdaya melawan kekejamannya. Maka
Rasulullah saw mengisyaratkan kepada sahabatnya yang tidak mampu menghindar dan
menahan siksa untuk menyebar, pergi meninggalkan Makkah, menyelamatkan agama,

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

menjaga eksistensi jamaah kaum muslim, di antaranya dengan menyuruh hijrah ke


Habasyah.

PELAJARAN BERHARGA
1. Banyak macam cara yang digunakan para penentang dawah untuk
menghalanginya, kadang dengan siksaan mental, fisik, sosial, eko nomi, atau
dengan tipuan yang sering berhasil dilakukan kepada orang-orang yang punya
ketamakan dunia, pemilik jiwa yang lemah baik dengan harta, kedudukan dll.
2. Tipuan yang dilakukan kaum Quraisy pada Rasulullah saw baik lewat Utbah bin
Rabiah atau yang lainnya memberikan dalil/petunjuk kuat bahwa dawah
bukanlah mencari kedudukan atau kekuasaan semata, akan tetapi menjadikan
harta dan kekuasaan untuk penyebaran dawah ilallah, amal yang meneguhkan
agama Allah di muka bumi
3. Tipuan yang dilakukan terhadap Rasulullah saw di masa lalu, sangat mungkin
bagi Rasulullah saw untuk menjadikan harta itu sebagai sarana dalam
pengembangan dawah. Akan tetapi, pertama: harta itu sebagai konsesi
meninggalkan dawah, - mengalihkan dakwah dari jalur yang benar, kedua: harta
yang ditawarkan adalah harta yang tidak bersih, sehingga tidak diterima. Dari
itulah para dai agar tidak menerima bantuan materi apapun dari seseorang yang
tidak jelas. Karena hal ini akan diperhitungkan, dan akan mempengaruhi
dakwahnya di kemudian hari.
4. ketika Rasulullah menolak jabatan, adalah dalil atas mereka yang mengharapkan
kekuasaan kemudian dapat menerapkan Islam dengan kekuasaan itu. Sebab Islam,
terutama aqidah tidak bisa dipaksakan kepada umat manusia dengan ketetapan
hukum. Akan tetapi Rasulullah saw menempuh jalur tarbiyah (pembinaan) dan
penyediaan pilar-pilar yang akan menegakkan Islam di kemudian hari. Mampu
memberikan dan mengorbankan diri untuk dakwah. Ketika itulah dawah
mendapatkan para pengawal yang amanah. Betul jalan ini panjang, tetapi jalan
inilah yang ditempuh Rasulullah saw dn lebih aman.
5. Tidak adanya protes kepada Rasulullah saw atas peristiwa kelaparan dan
kemiskinan yang mereka alami setelah masuk Islam, adalah dalil yang sangat
jelas bahwa mereka adalah para pencari surga, mereka adalah rijalul-aqidah wa
mabda (tokoh ideologis dan fundamentalis) bukan pencari dunia (pragmatis). Hal
ini diperkuat dengan sikap mereka yang meninggalkan harta benda dan
kekayaannya kemudian berhijrah karena Allah swt.
6. Tidak ada tawar menawar dalam bidang aqidah dan prinsip Islam. Tidak ada garis
tengah antara Islam dan syirik. Ketika mereka menawarkan musyarakah
(kerjasama) ibadah, datanglah penolakan tegas. Alangkah indahnya jika para
penyeru wahdatul adyan (persamaan agama) menemukan hal ini, bahwa meridhai
kekufuran adalah kufur.
7. Kekerasan dan siksaan adalah cara orang-orang yang gagal. Firaun tidak pernah
menggunakan cara itu kecuali setelah gagal berdialog dengan akan sehat. Hal
inilah yang dilakukan oleh kafir Quraisy, dan akan terus berulang di setiap ruang
dan waktu dari musuh- musuh dakwah.

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy


HIJRAH PERTAMA KE HABASYAH DAN PENGARUHNYA
Rasulullah saw mengisyaratkan kepada orang-orang yang dikurung adzab kaum
musyrikin untuk meningalkan Makkah, berhijrah di jalan Allah ke Habasyah, karena di
sana ada raja yang adil, tidak menzhalimi orang lain, sampai Allah berikan jalan keluar
dari kesulitan tekanan dan siksaan yang mereka alami.
Ketika itulah sekelompok kaum muslimin berangkat ke Habsyi, melarikan diri
karena Allah dengan membawa agamanya menghindari fitnah. Kepergian mereka
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi sehingga tidak diketahui orang Quraisy yang
dapat merusak rencana ini. Inilah hijrah pertama dalam sejarah Islam, terjadi pada tahun
ke lima setelah kenabian.
Gelombang pertama ini terdiri dari beberapa keluarga dan beberapa personil lain
yang jumlah mereka semua tidak lebih dari enam belas orang pria wanita. Mereka segera
berjalan ke tepi pantai, Allah mudahkan begi mereka dengan tersedianya perahu yang
menyebarangkan mereka ke Habasyah. Sehingga ketika kaum Quraisy mencari jejaknya
ke pantai, mereka telah berangkat menyeberang dalam lindungan Allah. Di Habasyah
mereka tinggal dengan aman baik secara fisik maupun idiologis dari gangguan orang
musyrik yang tidak henti- hentinya memfitnah agama mereka. Dan hanya sedikit saja
yang masih berada di Makkah bersama Rasulullah saw.


PARA MUHAJIRIN DI HABASYAH MEMANTAU KEADAAN SAUDARANYA DI
MAKKAH
Muhajirin Habasyah sudah tiga bulan hidup dalam jaminan keamanan An Najasi.
Meskipun mereka jauh dari kampung halaman, merasa dalam pengasingan masih
terbayang di benak mereka, tentang tempat tinggal mereka di Makkah, di antara mereka
ada beberapa bangsawan Quraisy pria maupun wanita. Ketika itulah mereka memantau
berita-berita tentang Makkah, perkembangan perselisihan antara Islam dan penyembah
berhala.
Datang berita tentang kesepakatan perdamaian antara kaum muslimin dan musuhmusuhnya sehingga tidak ada lagi penyiksaan, dan kaum muslimin dapat lepas dari
penderitaan, dibiarkan bebas menjalankan agamanya.


KEMBALI KE MAKKAH, REKAYASA TERUNGKAP
Isu ini mempengaruhi psikologis kaum muhajirin yang merasakan derita
pengasingan, sehingga mereka merindukan obat hatinya . maka mereka memutuskan
untuk kembali ke kampung halamannya, kecuali sebagian kecil saja. Ketika mereka yang
kembali ke Makkah itu sampai, mereka mendapati keadaan yang pahit, bahwa kaum
musyirikin masih dalam sikap permusuhannya yang sangat berat terhadap Allah,
Rasulullah dan kaum mukminin. Kekejaman mereka belum berakhir sampai hari itu.
Berita yang mereka dengar di Habasyah adalah tipuan belaka.

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

Kaum Quraisy semakin kejam menyiksa terutama kepada mereka yang pulang
dari Habasyah. Suku-suku di Arab semakin memperketat tekanannya kepada kaum
muslimin. Tidak ada seorangpun kaum muslimin yang dapat masuk Makkah kecuali
dengan jaminan salah seorang pembesarnya yang dikenal, didampinginya dari tekanan
orang-orang zhalim. Siksaan semakin menjadi-jadi.


KAUM QURAISY DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN TOTAL DENGAN KAUM
MUSLIMIN
Kaum Quraisy ingin melakukan pukulan telak kepada kaum muslimin sehingga
tidak akan dapat bangkit kembali. Tokoh-tokoh kafirnya mengajukan usulan kepada Bani
Abdi Manaf keluarga Rasulullah saw- agar menyerahkannya dan memberikan diyat
(denda pembunuhan) berlipat- lipat agar dapat membunuh Nabi, sehingga dakwah dapat
dihentikan. Akan tetapi Bani Abdi Manaf menolak tawaran itu, dan menolak
menyerahkan Nabi Muhammad yang hendak mereka bunuh.
Kaum Quraisy mencari jalan lain, usulan yang dilandasi oleh dendam yang
membabi buta pada Rasulullah saw. Mereka mengajukan kepada Abu Thalib, agar
mengambil anak muda yang paling tampan dan kuat menjadi anak Abu Thalib, dan
menyerahkan Muhammad kepada mereka agar dapat mereka bunuh. Tidak ada jawaban
lain dari Abu Thalib kecuali dengan penolakan tegas atas tawaran menjijikkan itu,
dengan mengatakan:
Aneh sekali kalian ini! Kamu berikan anakmu kepadaku agar aku memberinya makan,
dan aku serahkan anakku kepadamu agar kamu bunuh!
Sampai batas itulah, kaum Quraisy bersepakat untuk melakukan pemutusan
hubungan total dengan Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib, dua putra Abdi Manaf
yang menolak menyerahkan Rasulullah saw kepada mereka, dan mereka menyatakan
keberpihakan dan perlindungan bersama Rasulullah saw. Lalu menetapkan pengusiran
dari Makkah, dan sepakat untuk tidak jual beli dengan mereka sekecil apapun, tidak
menikahkan atau menikahi mereka. Mereka catat kesepakatan ini di sebuah lembaran dan
diletakkan di salah satu sudut Kabah, untuk menunjukkan kekuatan kesepakatan ini dan
jaminan pemberlakuannya.


UJIAN EMBARGO DI LEMBAH ABU THALIB
Kaum muslimin bersama dengan Bani Hasyim dan Bani Abdil Muththalib,
bargabung ke Syib Abu Thalib. Kaum Quraisy memperketat embargo ekonomi, sosial,
melarang bantuan kepada mereka dalam bentuk apapun, sehingga habislah makanan, dan
memaksa kaum muslimin mengkonsumsi dedaunan. Tangisan anak-anak mereka
terdengar dari balik lembah, badan mereka menjadi kurus, mulai tersebar penyakit,
kesulitan semakin berat, mereka mengalami goncangan dahsyat.
Jika saja tidak Allah berikan rasa kasihan pada sebagian hati kaum musyrikin,
maka kelaparan itu akan menghabisi kaum muslimin. Jubair bin Muthim ketika ada
__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

10

kafilah dagangnya pulang dari Syam membawa makanan, dia terik kendali ontanya ke
dekat lembah yang dihuni kaum muslimin itu, sehingga kaum muslimin dapat
memperoleh sedikit makanan penutup rasa lapar, sampai waktu tertentu.
Embargo ekonomi sosial ini terus berlangsung, sesuatu yang tidak bisa diterima
oleh rasa malu, kemuliaan, dan nilai kemanusiaan selama tiga tahun. Menyulitkan kaum
musilimin dan memaksa mereka dalam beban berat. Walau demikian hal ini tetap
menjadi tarbiyah bagi mereka untuk mempertaruhak apa saja demi memperthankan
aqidahnya, berkorban di jalannya hanya mengharapkan balasan dari Allah swt saja.

BAGAIMANA RASULULLAH SAW MENGHADAPI UJIAN INI?


Demikianlah kekejaman kaum Quraisy kepada kaum muslimin, cengkeramannya
yang sangat kuat, hendak menghancurkan Islam dengan pukulan telak. Maka Rasulullah
merasa tidak ada jalan lain bagi para sahabatnya kecuali kembali hijrah ke Habsyi, untuk
menjaga kaum muslimin dari kebinasaan yang merenggutnya. Karena jiwa manusia
punya keterbatasan dalam menahan siksaan.
Hijrah kedua ini lebih berat dari sebelumnya. Kaum Quraisy sudah me waspadai
para muhajirin, dan berusaha sekuat tenaga menggagalkan usaha hijrahnya. Akan tetapi
kaum muslimin lebih cepat dari mereka. Maka berangkatlah satu rombongan yang terdiri
dari delapan puluh tiga orang pria dan sembilan belas wanita. Sebagaimana Allah telah
mudahkan pada gelombang pertama, Allah mudahkan pula keberangkatan gelombang
kedua. Sehingga mereka dapat sampai di sisi An Najasyi mendapatkan jaminan
keamanan, keadialan dan tempat tinggal yang baik.
Kaum msuyrikin sangat keberatan jika kaum muslimin dapat lepas dari mereka,
dan membawa lari agama mereka. Maka mereka segera mengejar untuk
memulangkannya, karena dendam kepada Islam apalagi jika semakin berkembang,
berkuasa di negerinya. Nanti akan kita lihat cara lain orang kafir dalam menyerang Islam
dan pemeluknya di Habasyah di hadapan An Najasyi.


PELAJARAN BERHARGA
1. Tidak masalah bagi seorang muslim, jika sudah mengalamai kesulitan di dalam
negerinya untuk mencari negeri lain yang aman bagi agama, kehormatan, dan
kekayaannya; dengan syarat bisa menjadi aqidahna, tidak luntur di masyarakat
baru itu. Bahkan ia wajib mengajaknya kepada aqidahnya.
2. Di antara penyebab hijrah ke Habsyi adalah mencari negeri baru bagi dawah. Hal
ini dibuktikan bahwa mayoritas mereka yang berhijrah bukanlah dari para
mustadhfin, bahkan di antara mereka adalah orang-orang yang memiliki posisi
dan kekuatan di Makkah
3. Seorang muslim hendaklah memiliki kemampuan analisa situasi di sekitarnya.
Rasulullah saw menyuruh mereka hijrah ke Habsyi dan menjelaskan sebabnya,
karena di sana ada raja yang adil, tidak menzhalimi siapapun. Artinya di sana ada
kebebasan berakidah, seperti sebagian negara hari ini.
4. Aqidah seorang muslim adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
Negara, keluarga, harta benda, anak, dan segala sesuatu tidak bisa
__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

11

membandinginya. Seperti yang Rasulullah saw lakukan dan para sahabat


sesudahnya.
5. Sirriyah (sembunyi-sembunyi) dan gerakan yang cepat adalah faktor penting bagi
keberhasilan. Keduanya berperan utama dalam penggagalan usaha Quraisy
Makkah, serta keberhasilan kaum muhajirin.
6. Seorang muslim yang hijrah dilarang mengikuti masyarakat baru yang
bertentangan dengan aqidahnya, seperti tidak sujudnya para muhajirin kepada raja
Najasyi sebagaimana kaumnya Najasyi.
7. Orang yang berhijrah tidak boleh kehilangan kontak dengan negerinya, seperti
para muhajirin Habasyah memantau terus berita Makkah. Dan ketika mereka
mendapatkan informasi tentang membaiknya keadaan, mereka kembali ke
kampung halamannya, apalagi apada era informasi seperti sekarang ini, yang
lebih mudah dari pada masa lalu, untuk mengklarifikasi berita.
8. Keanehan logika kafir, mereka menawar Abu Thalib agar menyerahkan
Rasulullah saw untuk mereka bunuh dan memberikan anak muda dari mereka
kepada Abu Thalib. Abu Thalib menjawab dengan sangat indah, dengan
mengatakan: Aneh sekali kalian, kamu berikan anakmu agar aku beri makan, dan
kuberikan anakku agar kamu bunuh?
9. Metode embargo adalah cara kuno modern, selalu diulang-ulang oleh negara
yang memusuhi Islam hari ini terhadap negara Islam, walau hanya karena sekedar
salah faham, dan karena sudah bertahun-tahun menutup mata dari kejahatan
mereka memerangi dan menghancurkan kaum muslim mereka bersikap
sepertinya memberi jalan keluar jika tidak menjadi sandaran- maka jika mereka
menetapakan embargo ekonomi atas kaum muslimin mereka dengan malu- malu,
dan karena kepentingan tertentu
10. Di antara masyarakat yang sesat tidak tertutup kemungkinan adanya orang-orang
yang memiliki jiwa besar seperti Jubair bin Muthim, yang dengan sembunyisembunyi memasukkan makanan ke Syib Abu Thalib, dan kaum muslimin.
11. Terkadang ada kebersamaan untuk satu pekerjaan tetapi hasilnya berbeda-beda.
Abu Thalib, Bani Hasyim, Bani Abdul Muththalib mereka bersama hidup di masa
embargo bersama kaum muslimin, tetapi mereka melakukannya karena fanatisme
keluarga, maka tidak ada pahala bagi mereka dari Allah, karena mereka tidak
mengerjakannya untuk mendapatkan balasan dari Allah. Sedangkan kaum
muslimn bersabar karena Allah, maka Allah yang akan membalasnya.
EVALUASI
1. Bacalah kalimat berikut ini, kemudian berilah tanda (V) di depan kalimat yang
benar!

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

12

2. Berilah tanda (V) di depan kalimat yang benar dan tanda (X) di depan kalimat
yang salah!

3. Isilah titik di bawah ini!

4. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat!


a. Kaum musyrikin menawarkan musyarakah (kerjasama) dalam ibadah
kepada Rasulullah saw, bagaimana kejadiannya? Mengapa Rasulullah saw
menolaknya?
b. Kapan terjadi hijrah ke Habasyah pertama? Berapa jumlah mereka?
Berapa lama mereka tinggal di sana?
c. Sebutkan sebab kembalinya para muhajirin dari Habasyah, dan bagaimana
musyrikin Makkah menyambut kepulangannya?

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

13

d. Mengapa kaum Quraisy menetapkan pemutusan hubungan total dengan


kaum muslimin di Syi,b Abu Thalib? Bagaimana kehidupan kaum
muslimin di bawah tekanan embargo itu?
e. Embargo total di Syib Abi Thalib menjadi penyebab kuat hijrah ke
Habasyah kedua kalinya. Terangkan hal ini.

5. Firman Allah:

a. lihatlah tafsir apa saja kemudian baca penjelasan ayat ini, kemudian
catatlah pada yang kamu fahami dalam buku catatanmu.


HIJRAH KE HABASYAH YANG KEDUA
Hijrah ke Habasyah kedua membangkitkan kemarahan suku Quraisy,
mendorongnya untuk berfikir tentang hijrah itu, dan menganggapnya sebagai bahaya
besar. Hal ini karena hijrah itu akan menjadi sebab dikenalnya Islam di Habasyah, dan
menjadi kesempatan mereka mempersiapkan diri untuk mengembalikan kekuatannya
mendukung dan membela Muhammad saw. Mereka yakin bahwa ini bukan sekedar hijrah
menyelamatkan diri atau ketakutan, akan tetapi hijrah untuk menguatkan dan menyiapkan
kaum muslimin.
Maka mereka berkumpul dan menyepakati pengiriman Amr bin Ash dan
Abdullah bin Abi Rabiah, bersama dengan membawa hadiah kepada Najasyi dan orangorang di sekitarnya.
Keduanya berangkat. Setelah sampai di habsyi kedunya membawa hadiah khsusu
untuk An Najasyi dan hadiah untuk orang-orang di sekelilingnya. Keduanya berkata
kepada meraka:

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

14

Sesungguhnya ada beberapa orang bodoh dari bangsa kami yang me ninggalkan agama
kaumnya dan tidak memeluk agama tuan raja. Mereka datang dengan agama baru, yang
kita dan kalian semua tidak mengenalnya. Dan sesunggunya para pembesar kaumnya
telah mengutus kami kepada tuan raja untuk meminta pemulangan mereka, maka kami
memohon hal ini kepada tuan raja agar mengirimkan mereka pulang bersama kami.
Pera pembantu An Najasyi menjanjikan akan membanti hal ini


SIKAP AN NAJASYI TERHADAP UTUSAN KAUM QURAISY
Dua orang utusan Quraisy menghadap An Nasjasyi, keduanya meminta agar
menyerahkan para pelarian yang meninggalkan agama kaumnya ini kepada keduanya.
Para pembantu An Najasyi menguatkan kepada An Najasyi agar menyerahkan kaum
muslimin kepada keduanya. Maka An Najasyi marah dan mengatakan :

Demi Allah, saya tidak akan menyerahkan kaum yang meminta perlindungan kepadaku,
tinggal di negeriku dan memilih kami dari pada yang lainnya, sehingga kami panggil
mereka dan kami tanyakan tentang apa yang dikatakan kedua orang ini. Jika betul kedua
orang ini maka akan saya serahkan kepada mereka, dan jika mereka itu tidak seperti yang
keduanya katakan, maka saya tidak akan menyerahkannya dan akan saya lindungi dengan
baik.
Kemudian An Najasi mengutus seseorang untuk menghadirkan para sahabat Nabi
itu. Setelah dipanggil dan hadir di hadapan An Najasi, mereka ditanya:
Agama apa yang membuat kalian meninggalkan kaum kalian, dan tidak masuk ke dalam
agamaku, atau agama yang sudah ada?

JAFAR BIN ABU THALIB MENCERITAKAN TENTANG ISLAM


Ketika itulah Jafar bin Abu Thalib menjawab:

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

15

Wahai tuan raja, dahulu kita adalah kaum jahiliyah, menyembah berhala, makan bangkai,
melakukan perbuatan keji, memutuskan hubungan silaturrahim, buruk bertetangga, yang
kuat makan yang lemah, sehingga datang seorang Rasul yang kami kenali nasabnya,
kebenarannya, amanahnya, iffahnya (kebersihan sikapnya), lalu mengajak kami bertauhid
(mengakui ke-Esa-an Allah) dan meninggalkan apa yang selama ini kami sembah baik
berupa batu atau berhala. Ia menyuruh kami untuk berbicara dengan benar, menunaikan
amanah, shilaturrahim, baik dengan tetangga, menahan diri dari yang haram, melarang
kami menumpahkan darah, perbuatan keji, berkata bohong, makan harta anak yatim,
menuduh orang-orang yang baik, menyuruh kami menyembah Allah, tidak mensekutukan
dengan apapun, menyuruh kami menegakkan shalat, zakat dan puasa, lalu kami
membenarkan dan mempercayainya. Kemudian kaum kami memusuhi kami, menyiksa
kami dengan siksaan yang pedih, memfitnah kami atas agama kami. Maka ketika mereka
menekan dan menzhalimi kami, menyudutkan kami, mereka berusaha memisahkan kami
dengan agama kami, maka kami keluar ke negeri tuan, kami pilih tuan daripada yang
lainnya, kami memilih di sisi tuan dan berharap agar kami tidak dizhalimi di sisi tuan
raja.
Lalu An Najasyi bertanya: Apakah ada padamu sebagian yang dibawakan oleh
Nabimu dari Allah yang dapat kamu bacakan kepadaku?
Jafar menjawab: Ya. Kemudian ia membacakan surah Maryam dari awal surah
sampai pada ayat 31

Ketika An Najasyi mendengar Al Quran itu ia berkata : Sesungguhnya yang ini


dan yang dibawa Isa adalah keluar dari sumber yang sama.
Kepada kedua utusan Quraisy ia katakan: Pulanglah kalian berdua, kami tidak
akan serahkan mereka kepada kalian berdua.


USAHA LAIN UNTUK MEREKA RASA MEMULANGKAN KAUM MUHAJIRIN
Keesokan harinya Ibnul- Ash mendatangi kembali An Najasyi dan mengatakan
kepadanya: Sesungguhnya kaum muslimin ini, mengatakan tentang Isa dengan
perkataan yang berbahaya
An Nasjasyi memanggil mereka dan menanyakan kepada mereka tentang
perkataan mereka terhadap Nabi Isa.
Jafar menjawab: Isa adalah abdullah (hamaba Allah), rasul-Nya, dan kalimat
yang diberikan kepada Maryam yang suci
Kemudian An Najasyi mengambil sebatang tongkat dan menggariskan di atas
tanah, dengan mengatakan: Antara agama kalian dan agama kami tidak lebih dari garis
ini.
__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

16

Hijrah ini mendapatkan keuntungan besar. Tidak hanya terbatas pada point di atas
akan tetapi manfaat bagi Islam dan pemeluknya secara umum, yaitu dengan penggagalan
upaya kaum kafir, pengungkapan kebatilannya, kebodohannya, dan pemaparan prisnsipprisnip Islam yang toleran dan ajarannya yang bermanfaat, serta petunjukkan yang tepat.
Peristiwa ini juga berdampak pada penyebaran atmosfir ketakutan di Makkah,
membuat tokoh-tokohnya bimbang tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan. Mereka
merasa bahwa kendali telah lepas dari tangannya, dan mereka yang berlindung di
Habasyah akan menjadi iklan tentang kebaikan Islam, menjadi kekuatan dan penopang
utamanya.

PELAJARAN BERHARGA
1. Cara menjelek-jelekkan adalah cara menjijikkan yang dilakukan kaum Quraisy
dan tamunya ke An Najasi, seperti yang terus berlangsung sampai hari ini.
2. Pengusiran para dai sampai ke luar negeri adalah cara kuno yang dilakukan kaum
Quraisy dan masih berlangsung sampai hari ini
3. Kebijakan dan keadilan An Najasyi membuatnya memanggil dahulu kaum
muslimin untuk didengar ucapannya sebagaimana ia mendengar aduan kaum
Quraisy, sebagaimana kebersihan dirinya membuatnya menolak hadiay kaum
Quraisy
4. Kalimat Jafar bin Abi Thalib di hadapan An Najasi menunjukkan kecerdasan,
kedalaman dan pemahamannya terhadap agama, risalah Rasulullah saw,
kepiawaiannya dalam memaparkan masalah, sehingga ia mampu merangkum
situasai bangsa Arab dalam beberapa kalimat sederhana saja sebelum
memaparkan Islam. Ia mampu menyebutkan sisi kerusakan yang ditimbulkan baik
dalam bidang politik, militer, akhalq, sosial maupun keimanan. Kemudian ia
merangkum sistem perbaikan yang Islamiy (alternatif yang benar) dan bahwa
alternatif itu adalah jalur yang sempurna, baik dalam bidang aqidah, ibadah,
akhlaq, dan sosial, bukan hanya sistem aqidah semata seperti yang digambarkan
sebagian orang. Ia bahkan menjelaskan bahwa mereka shalat, zakat, puasa atas
perintah Rasulullah saw.
5. Sumber agama samawi adalah satu, meskipun risalah terdahulu telah mengalama
penyimpangan.
6. Kaum muslimin wajib mempersiapkan kader, juru dakwah, diplomat yang mampu
memaparkan masalah dengan baik, serta menanggkis syubuhat musuhnya seperti
yang dilakukan oleh Jafar bin Abu Thalib
7. Allah swt kondisikan musuh agamanya untuk membantu a gama-Nya tanpa musuh
itu menyadarinya. Hal ini terjadi pada Firaun yang mengundang manusia untuk
menyaksikan adu sihir dengan Nabi Musa, seperti yang terjadi pada kisah anak
muda dan shahibul ukhdud (pengusa yang menyalakan api untuk membakar
hidup- hidup orang-orang yang beriman), seperti yang terjadi pada delegasi kaum
Quraisy kepada An Najasi, seperti pada kaum Yahudi Madinah yang menjadi
faktor penting masuk Islamnya kaum Anshar, seperti yang terjadi pula pada
penguasa-penguasa modern yang menekan para daI kaum muslimin di negerinya,
sehingga mereka berhijrah karena Allah dengan membawa agamanya, lalu
menyebarkan Islam di berbagai negara. Maha Benar Yang berfirman:
__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

17

EVALUASI
1. Pilihlah jawaban yang benar berikut ini, di antara jwaban yang tersedia

2. Bacalah ayat yang pernah dibaca oleh jafar bin Abi Thalib, lalu catat isinya

Reference:

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

18

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

19

__________________________________________________________
Materi Tarbiyah Muayyid, madah Siroh Nabawiyah, pb. hijrah ke Habsy

20

Anda mungkin juga menyukai